Ibobabm
Disusun Oleh
HOLKLIF SVBPFBM
@BKNXKJ
0404
KATA PENGANTAR
Akhir kata, penulis sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun,
maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penyusun
harapkan sebagai bahan koreksi untuk penulis.
Penulis
i
NAETAR FSF
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
NAETAR FSF........................................................................................................ ii
@A@ F PENNAMXAXAN.................................................................................... 2
A. Aatar Belakang .......................................................................................... 1
B. Pumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
@A@ FF PEI@AMASAN..................................................................................... 0
A. Distribusi Pendapatan................................................................................ 2
1. Pengertian Distribusi Pendapatan ....................................................... 2
NAETAR PXSTAKA...................................................................................... 24
ii
@A@
F
PENNAMXAXAN
A. Abtbr @habobkj
@. Ruiusbk Ibsbabm
C. Tujubk
2
BAB
PEMBAHASAN
suatu wilayah geografis. Distribusi ini juga bisa memiliki makna penyaluran
pendapatan melalui penyelesaian pekerjaan dalam pengadaan barang, jasa dan
bidang niaga. Adapun yang mengartikannya sebagai suatu proses pembagian
pada faktor produksi yang mengikuti pendapatan. Hal ini dapat dikatakan
efektif bila merata sehingga tidak terjadi ketimpangan. Apabila si miskin
tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan lainnya maka pemerintah bisa
memberikan bantuan baik tunai, skill dan kesempatan kerja maupun program
pemerintah lainnya.[ ClTATlON har20 \l 1057 ]
2
3
b. Koefisien Gini
Koefisien Gini (Gini coefficient) adalah statistik ketimpangan
ekonomi dalam masyarakat. Itu memberitahu dispersi pendapatan atau
distribusi kekayaan di antara individu di dalam sebuah perekonomian
Koefisien Gini bukan ukuran absolut dari pendapatan atau kekayaan suatu
negara. Itu hanya memberitahu bagaimana pendapatan atau kekayaan di
dalam perekonomian tersebar di antara penduduk. Istilah lain dari
koefisien Gini adalah rasio Gini atau indeks Gini.
Dua pendekatan untuk menghitung koefisien Gini: metode langsung dan
metode tidak langsung.
Di bawah metode langsung, anda dapat menggunakan rumus koefisien
Gini Berikut: Rumus rasio GINI
di mana:
GINI = koefisien Gini
= rata rata variabel (misalnya pendapatan atau kekayaan)
N = Jumlah total observasi yi dan
yi = Nilai pendapatan atau kekayaan individu
Dalam pendekatan tidak langsung, anda dapat menghitung koefisien
1057 ]
Nilai Koefisien Gini
5
B. Kemiskinan
1. Pengertian Kemiskinan
Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya
tidak berharta-benda. Kemiskinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mempunyai persamaan arti dengan kata kefakiran. [ ClTATlON Ali \l 1057
]
6
Dua kata ini biasanya disebutkan secara bersamaan yakni fakir miskin
yang berarti orang yang sangat kekurangan. Di dalam kamus lisanu
al-‘Arabi, pengertian kata miskin dibedakan dengan kata faqir. Di sana
dijelaskan bahwa kondisi miskin masih lebih baik bila dibandingkan
dengan kondisi faqir. Faqir berarti tidak memiliki apapun sedangkan
miskin masih memiliki sebagian harta.[ ClTATlON Muh1H \l 1057 ] Dalam
bahasa Arab, kata miskin berasal dari kata sakana yang terdiri atas tiga
huruf sin, kaf dan nun yang bermakna dasar diam atau tenang, sebagai
lawan dari berguncang dan bergerak
Beberapa ahli mempunyai pemahaman yang berbeda-beda dalam
mendefinisikan kemiskinan. Berikut definisi kemiskinan menurut
beberapa ahli:
a. Levitan mendefinisikan kemiskinan sebagai kekurangan bahan dan
pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai hidup layak. Schiller
menyatakan kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk mendapat
barang dan pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
sosial yang terbatas. Kekurangan dalam hal pemenuhan kebutuhan
dasar berkaitan dengan keadaan ekonomi masyarakat itu sendiri.
Subandi menyatakan jika kemiskinan dapat dipahami sebagai kondisi
dimana masyarakat berada pada tingkat ekonomi yang lemah,
ditambah kebijakan pemerintah yang sifatnya jangka pendek sehingga
belum dapat menyelesaikan persoalan ekonomi rakyat miskin.
b. Benyamin White mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan
kemiskinan adalah perbedaan kriteria tingkat kesejahteraan masyarakat
dari satu wilayah dengan wilayah lainya[ ClTATlON HSD93 \l 1057 ]
c. Parsudi Suparlan mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu standar
tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan
materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.[ ClTATlON Par93 \l 1057 ]
7
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini,
agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik
9
DAFTAR PUSTAKA
‘ali, Muhammad bin Mukarram bin. 1441 H. Lisan al-‘Arabi. Beirut : Dar Sadir,
1441 H.
Ali, Lukman dan dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 7. Jakarta : Balai
Pustaka. Vol. II.
10