Disusun oleh :
Muhammad Reyfal
2210112059
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul Pengaturan HAM dalam konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.............................................................................................4
Rumusan Masalah........................................................................................5
b. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengaturan HAM dalam UUD 1945............................................................5
b. Pengaturan HAM dalam Konstitusi RIS......................................................6
c. Pengaturan HAM dalam UUDS 1950..........................................................7
d. Pengaturan HAM dalam UUD NRI 1945 Pasca Amandemen...................11
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hak Asasi Manusia dalam bahasa Perancis disebut “Droit L’Homme”, yang
artinya hak-hak manusia dan dalam bahasa Inggris disebut Human Rights. Seiring
dengan perkembangan ajaran negara hukum, dimana manusia atau warga negara
mempunyai hak-hak utama dan mendasar yang wajib dilindungi oleh Pemerintah,
maka muncul istilah Basic Rights atau Fundamental Rights. Apabila diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia adalah merupakan hak-hak dasar manusia atau lebih dikenal
dengan istilah hak asasi manusia.
Hak Asasi Manusia menjadi bahasan penting setelah Perang Dunia II dan pada
waktu pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1945. Istilah HAM
menggantikan istilah Natural Rights. Hal ini karena konsep hukum alam yang
berkaitan dengan hak-hak alam menjadi suatu kontroversial. Hak Asasi Manusia yang
dipahami sebagai Natural Rights merupakan suatu kebutuhan dari realita sosial yang
bersifat universal.
Munculnya istilah HAM adalah produk sejarah. Istilah itu pada awalnya adalah
keinginan dan tekad manusia secara universal agar mengakui dan melindungi hak-hak
dasar manusia. Dapat dikatakan bahwa istilah tersebut bertalian erat dengan realita
sosial dan politik yang berkembang. Para pengkaji HAM mencatat bahwa kelahiran
wacana HAM adalah sebagai reaksi atas tindakan despot yang diperankan oleh
penguasa. Tindakan-tindakan tersebut pada akhirnya memunculkan kesadaran baru
bagi manusia bahwa dirinya memiliki kehormatan yang harus dilindungi. Sebagai
bagian dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara maka penegakan HAM sangat
tergantung dari konsistensi lembaga negara. Memang, persoalan HAM bukanlah
berada dalam wilayah politik, namun dalam praktik bernegara, terlaksananya HAM
secara baik dan bertanggung jawab sangat tergantung kepada political will dan
political action dari penyelenggara negara.
Maka dengan itu sudah pasti pengaturan hak asasi manusia ada pada suatu
konstitusi. Begitupun konstitusi di Indonesia sudah seharusnya terdapat pengaturan
hak-hak asasi manusia secara jelas agar tidak terjadinya benturan antar masyarakat
dan membatasi kekuasaan para penguasa.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaturan hak asasi manusia dalam konstitusi di Indonesia?
Bagaimana muatan materi mengenai hak asasi manusia dalam UUD 1945, konstitusi
RIS, UUDS 1950 dan UUD NRI 1945 Pasca Amandemen?
Tujuan
1. Mengetahui pengaturan HAM dalam UUD 1945;
2. Mengetahui pengaturan HAM dalam Konstitusi RIS;
3. Mengetahui pengaturan HAM dalam UUDS 1950;
4. Mengetahui pengaturan HAM dalam UUD NRI 1945 Pasca Amandemen.
Menyikapi jaminan UUD 1945 atas hak asasi manusia, terdapat pandangan yang
beragam. Setidaknya ada tiga kelompok pandangan, yaitu:
b. Mereka yang berpandangan bahwa UUD 1945 tidak memberikan jaminan atas
hak asasi manusia secara komprehensif
c. Mereka yang berpandangan UUD 1945 memberikan jaminan atas hak asasi
manusia secara komprehensif
d. Mereka yang berpandangan bahwa UUD 1945 hanya memberikan jaminan
pokokpokok atas hak asasi manusia
Konstitusi RIS juga memuat pengaturan mengenai hal itu. Pengaturan tersebut
terdapat dalam Pasal 20 yang berbunyi “Hak penduduk atas kebebasan berkumpul dan
berapat secara damai diakui dan sekadar perlu dijamin dalam peraturan-peraturan
undang-undang”. Hal tersebut maka hak asasi mengenai kebebasan berserikat dan
berkumpul yang dilaksanakan secara damai diakui dalam Konstitusi RIS, meskipun
pengakuan atas hak kebebasan berserikat dan berkumpul hanya diperuntukkan bagi
penduduk.
Muatan hak asasi manusia dalam UUDS 1950 setidaknya ada sekitar 27 hak
yang diakui oleh konstitusi yang termuat dalam 31 pasal. Materi muatan dalam UUDS
1950 yaitu:
Pasal 7
Setiap orang yang ada di daerah Negara sama berhak menuntut perlindungan untuk
diri dan harta bendanya.
Pasal 9
c. Setiap orang berhak dengan bebas bergerak dan tinggal dalam perbatasan
Negara.
d. Setiap orang berhak meninggalkan negeri dan jika ia warga Negara atau
penduduk kembali kesitu.
Pasal 10
Pasal 11
Tiada seorang juapun akan disiksa ataupun diperlakukan atau dihukum secara ganas,
tidak menganal perikemanusiaan atau menghina.
Pasal 12
Tiada seorang juapun boleh ditangkap atau ditahan, selain atas perintah untuk itu oleh
kekuasaan yang sah menurut aturan undang-undang dalam hal-hal dan dengan
kemauannya tiada seorang juapun dapat dipisahkan dari para hakim. Yang diberikan
kepadanya oleh aturan-aturan hukum yang berlaku.
Pasal 14
Setiap orang berhak atas kebebasan agama, keinsyafan batin dan pikiran.
Pasal 19
Pasal 20
Hak penduduk atas kebebasan berkumpul dan berapat diakui dan diatur dengan
undangundang.
Pasal 21
Pasal 22
1) Setiap warga Negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung
atau dengan perantaraan wakil-wakil yang dipilih dengan bebas menurut cara
yang ditentukan oleh undang-undang
2) Setiap warga Negara dapat diangkat dalam tiap tiap jabatan pemerintah. Orang
asing boleh diangkat dalam jabatan-jabatan pemerintah menurut aturan-
aturanyang ditetapkan oleh undang-undang.
Pasal 24
Setiap warga Negara dapat diangkat dalam tiap tiap jabatan pemerintah. Orang asing
boleh diangkat dalam jabatan-jabatan pemerintah menurut aturan-aturan yang
ditetapkan oleh undang-undang.
Pasal 25
1) Pencabutan hak milik untuk kepentingan umum atas sesatu benda atau hak
tidak dibolehkan, kecuali dengan mengganti kerugian dan menurut aturan
undang-undang.
2) Apabila sesuatu benda harus dibinasakan untuk kepentingan umum, ataupun,
baik untuk selama-lamanya, maupun untuk beberapa lama, harus dirusakkan
sampai tak terpakai lagi, oleh kekuasaan umum, maka hal itu
dilakukanandengan mengganti kerugian dan menurut aturan-aturan undang-
undang, kecuali jika ditentukan yang sebaiknya oleh aturan-aturan.
Pasal 28
Setiap orang berhak mendirikan serikat pekerja dan masuk kedalamnya untuk
melindungi dan memperjuangkan kepentingannya.
Pasal 30
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengaturan tentang hak asasi manusia sebelum amandemen UUD 1945 diatur
sebagai hak dan kewajiban warga Negara Republik Indonesia yang di dalamnya
terkandung nilai-nilai hak asasi manusia dan diatur dalam Pasal 27 sampai dengan 34.
Pengaturan hak asasi manusia setelah amandemen Undang-Undang Dasar 1945 diatur
dalam Pasal 28 A sampai dengan Pasal 28 J.
Hak asasi manusia dalam konstitusi Indonesia diatur seimbang antara hak dan
kewajiban setiap orang sehingga tercipta suatu kehidupan yang harmoni. Selain itu
terdapat pembatasan bagi setiap orang dalam menjalankan hak dan kewajibannya.
Pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat yang demokratis.
DAFTAR PUSTAKA