Anda di halaman 1dari 10

CEKLIS OSCE 505

HUBUNGAN DOKTER PASIEN

Tatacara Wawancara
No. Aspek Penilaian Cara Melakukan

1. Mendapatkan dan → pasien datang kayak biasa, perkenalan diri dahulu lalu
membina rapport sampaikan maksud dan tujuan. Contoh:
“Selamat pagi, Ibu. S. Perkenalkan nama saya dokter
Brigitta selaku dokter yang berjaga di RS ini pada pagi
hari ini, sebelumnya duduknya sudah nyaman, Bu?”
“Baik jadi karena Ibu. S meminta untuk melakukan
konsultasi, setelah ini silakan Ibu ceritakan semua yang
dirasakan. Tentu saja kerahasiaannya akan saya jaga.
Apakah Ibu bersedia?”
“Sebelum memulai, boleh saya tahu nama Ibu? Usia?
Sudah menikah?”
2. Mendapatkan riwayat → tanya dasarnya
gangguan psikiatri “Ibu datang ke sini atas keluhan apa, Bu?”
“Apakah sebelumnya Ibu pernah mengalami hal
demikian?”
“Mohon maaf apabila menyinggung, dari keluarga Ibu
sendiri, apakah ada anggota keluarga yang memiliki
keluhan serupa sampai harus memeriksakan diri ke
psikiatri?

3. Menilai kesan umum → tidak ditanyakan ke pasien, langsung aja ngomong ke


pasien dokternya. Aspek yang dinilai:
- Pakaian & kerapihan (kebersihan, keserasian,
warna)
- Sikap & gerakan (langkah, jabat tangan, duduk,
kontak mata, bahasa gerak)
- Cacat, ketidakmampuan, deformitas (ada atau
engga kecacatan)
- Ciri khas bicara (artikulasi, tempo, nada, tekanan)
→ apakah jelas atau gajelas
- Tanda jenis kelamin (identitas jenis seks jelas atau
membingungkan)
- Hubungan dg pemeriksa (pasif, percaya, curiga,
keras kepala, mengambil hati)
- Hubungan thd penyakitnya (primary gain,
secondary gain
→ beberapa kesan umum pasien:
- Obsesif-kompulsif : pakaian tdk menarik, cerewet,
teliti & sangat kritis
- Histeria: pakaian menyala, bersolek, seduktif
- Paranoia: memakai kacamata hitam utk
menyembunyikan diri dari pemeriksa &
mengamati dari balik kacamatanya
- Skizofrenia: pakaian tidak rapi, kotor, bau badan
tidak enak karena tidak mandi
- Depresi: kemunduran dalam tingkat kebersihan
dan kerapian
- Manik: pakaian dan perhiasan menyolok,
kombinasi yg ganjil, bersikap masa bodoh thd
pakaian & make-up yg dipakai

4. Memeriksa perilaku dan → tidak ditanyakan ke pasien, langsung aja ngomong ke


aktivitas psikomotor dokternya.
- apakah gerakan sewajarnya, gak terlalu aktif dan
gak terlalu diam -> normal itu normoaktif.
- Kalau hiperaktif dia agresif dan banyak gerak.
- Kalau hipoaktif pasiennya lemas dan harus
dibantu

5. Memeriksa mood → ditanya ke pasien suasana dan perasaan akhir akhir ini
bagaimana? 2 minggu ke belakang juga gimana? Contoh:
“Apa perasaan Ibu akhir akhir ini, sekitar 2 minggu ke
belakang? Apakah merasa sangat sedih, atau merasa
bahagia? Boleh ceritakan bu?”
Pasien datang dengan episode depresif itu datang dan
ngomong sepatah dua patah kata
Disporik: pasien gak nyaman ditanyain

6. Memeriksa afek → respon emosi yang tampak. Jadi ini tidak ditanyakan
ke pasien, langsung aja ngomong ke dokternya.
- Meningkat: pasien bipolar dengan manik, jadi
senang terus, gaada sedih sedihnya.
- Normal: biasa aja jadi bisa mengekspresikan
sedih, bahagia, dsb
- Menyempit: dia diem aja atau sedih
- Tumpul: senyum tapi cuma sedikit
- Datar: gaada ekspresi

7. Memeriksa → menilai dari cara bicara seseorang apakah relevan dan


pembicaraan koheren seperti manusia normal. Bagian ini tidak
ditanyakan
- Logore: di pasien manik atau gangguan mood
yang manik yakni bicaranya banyak sekali sampai
gabisa diputus tapi nyambung
- Flight of idea: bicaranya loncat loncat. Jadi habis
bahas A dan belum selesai, malah bahas B
- Asosiasi longgar: pasien skizofrenia, apalagi yang
paranoid -> pembicaraannya awalnya bisa
nangkep, lama lama ngelantur

8. Memeriksa gangguan → menanyakan tentang gangguan persepsi yang


persepsi pernah atau sedang dirasakan oleh pasien. Contoh:
“Apakah akhir akhir ini Ibu mendengar bisikan atau
melihat sesuatu hal tetapi orang disekitar Ibu tidak dapat
merasakannya”
→ atau engga di awal pasien bilang pernah ga pulang 2
minggu dan bertapa. Nanti tanya kayak
“2 minggu itu kemana saja? Apakah ada yang
menyuruh?” biar dapet wahamnya itu apa

9. Memeriksa bentuk → setauku bentuk pikir disini itu sama kayak proses pikir,
pikiran jadi tidak ditanyakan. Yang termasuk bentuk pikiran:
- Realistik: dia ga mikir diluar pemikiran manusia.
Ini kalau gaada waham (neurosis)
- Non realistik: mikir yang ga realistis. Ini kalau ada
waham (psikosis)
- Autistik: menciptakan dunianya sendiri
- Irasional: gak sesuai logika dan realitanya

10. Memeriksa isi pikiran → menanyakan sesuatu permasalahan untuk menilai


bentuk dan isi pikiran pasien.
- Waham kejar : “Apakah anda merasa orang-
orang memata-matai anda?”
- Waham cemburu : “Apakah anda takut pasangan
anda tidak jujur? bukti apa yang anda miliki?”
- Waham bersalah : “Apakah anda merasa bahwa
anda telah melakukan kesalahan yang berat?”
“Apakah anda merasa pantas mendapat
hukuman?”
- Waham siar pikir: “Apakah anda merasa pikiran
anda disiarkan sehingga orang lain dapat
mendengarnya?”
- Waham sisip pikir: “Apakah anda merasa pikiran
atau kepala anda telah dimasuki oleh kekuatan
atau sumber lain di luar?”
- Waham kebesaran: pasiennya ngaku nabi atau
raja gitu
- Dsb banyak banget

11. Memeriksa tingkat → ini pengamatan dengan objektif, jadi tidak ditanyakan
kesadaran ke pasien kayaknya. Dibagi menjadi 2:
- Kuantitatif: di neuro pakai GCS. Perlu diperiksa
karena ingin melihat apakah gangguan mentalnya
karena gangguan kesadaran atau tidak misalnya
delirium, psikotik organik
- Kualitatif: berubah atau tidak berubah, dari
psikotik atau non psikotik -> RTA terganggu atau
tidak. Kalau RTA ga terganggu berarti ga berubah
(neurotik)

12. Memeriksa orientasi → tanya ke pasiennya mengenai waktu, tempat,


orang dan situasi. Contoh:
“Tadi kesini naik apa Bu? Diantar oleh siapa?”
“Nunggunya lama? Banyak yang antri atau engga bu?”
→ jadi intinya ini gak saklek banget harus ditanyain kayak
“Ini siang atau malam bu?” “Ini ibu lagi dimana ya?”

13. Memeriksa daya ingat → beberapa data yang bisa dihimpun: daya ingat jauh,
daya ingat masa lalu yang belum lama, daya ingat yang
baru saja, penyimpanan dan daya ingat segera
- Menanyakan data masa nak-anak, peristiwa
penting yang terjadi pada masa muda.
- Peristiwa beberapa bulan yang lalu,
- Peristiwa beberapa hari yang lalu, apa yang
dilakukan kemarin, apa yang dimakan untuk
sarapan, makan siang dsb.
14. Memeriksa konsentrasi → ada beberapa yang bisa dilakukan:
dan perhatian - meminta pasien untuk mengulangi enam angka
maju kemudian mundur
“Ibu mohon ulangi angka berikut ini ya: 3, 4, 5, 6,
7, 8 lalu ulang tetapi mundur dari 8 ke 3 ya bu”
- mengulang tiga kata, segera dan tiga sampai lima
menit kemudian
“Ibu saya akan menyebut 3 angka. Mohon diulangi
ya bu: 2, 6, 7”. Terus bilang kalo udah 3 menit dan
tanya lagi “Ibu apakah masih ingat 3 angka yang
saya sebutkan di awal tadi? Kalau masih ingat,
angka berapa nggih bu?”
- pasien diminta mengurangi 7 secara berurutan
dari angka 100 sebanyak 5x
“Ibu mohon jawab pertanyaan saya ya. 100-7?”
nanti semisal dijawab 93, kita langsung bilang
“kurangi 7 bu” dst, jangan ulangi angka 93 tadi
- pasien diminta mengeja mundur suatu kata
sederhana
“Ibu mohon untuk mengeja BAJU” “baik, kalau
begitu, mohon eja kata BAJU tetapi ejaannya
mundur ya bu”
→ tesnya pilih salah 1, bukan semuanya dilakukan

15. Memeriksa kemampuan → minta pasien untuk menggambar, misalnya jam atau
visuospasial segilima
“Ibu, saya minta untuk menggambar jam pukul 09.15 ya”
“Saya sudah mencontohkan gambar segilima di atas
kertas ini. Mohon diikuti gambar saya ini ya bu”

16. Memeriksa pikiran → menanyakan arti peribahasa sederhana, persamaan,


abstrak dan perbedaan benda
“Ibu tahu arti peribahasa ‘ada udang di balik batu’ tidak?”
kalau jawabnya “di balik batu ada udangnya” berarti
pikiran pasien abstrak

17. Memeriksa → kalau katanya dokter astid bagian ini tidak ditanyakan
pengendalian impuls - Agresif: banyak gerak, gelisah
- Normoaktif: normal normal aja
Ini liatnya dari pas wawancara

18. Memeriksa → menanyakan kemampuan pasien dalam aspek


pertimbangan dan tilikan pertimbangan sosial, misalnya saat terjadi kebakaran
(pertimbangan).
“Saat terjadi kebakaran, apa yang akan Ibu lakukan?”
→ menanyakan kesadaran dan pengertian pasien
tentang penyakitnya (tilikan)
“Tahukah anda kenapa dibawa / datang ke sini?”
“Apakah anda membutuhkan pengobatan/perawatan?”
“Apakah perawatan anda di Rumah Sakit ini merupakan
kesalahan ?”
→ Interpretasinya ada 6 derajat:
- Derajat 1: Kalau menyangkal sama sekali, tidak
kooperatif diperiksa
- Derajat 2: ragu ragu, agak menyadari tapi
menyangkal kayak "ya memang kemarin saya
ngamuk, disuruh raja xxx (halusinasi)"
- Derajat 3: menyadari tapi melempar kesalahan ke
orang lain. Misal "pas kumpul dia malah jelek
jelekin saya" padahal enggak. Ada waham
paranoid sampai dia ngamuk ke orang orang itu.
1-3 ini derajat psikotik
- Derajat 4: dia tidak menyadari trigger atau faktor
pencetusnya, pasien cerita nafsu makan turun tapi
gatau triggernya kenapa
- Derajat 5: pasien paham dia sakit karena
perasaan irasional tapi gabisa nerapin
pengetahuan itu untuk diri sendiri dan
pengalaman masa depan. Dia paham gabisa
ngerjain dengan baik, nafsu makan turun karena
ada gangguan jiwa tapi dia gapunya coping
mechanism untuk hal yang membuatnya stress
tersebut. Kalau jadi eustress itu baik, kalau udah
mikir jelek itu distress
- Derajat 6: kesadaran emosional, ada coping
mechanism yang bisa diterapkan untuk dirinya
sendiri dan masa depan. Dia ga terganggu
mentalnya. Ini udah dikasih tatalaksana dan
psikoterapi -> dalam remisi bisa 6, tapi kalau
gangguan masih 4-5
Derajat 4-6 ini non psikotik

19. Menilai tingkat fungsi → GAF ini kayak interpretasi secara keseluruhan, maka
global pasien (GAF) tidak perlu ditanyakan. Ada di manual dan banyak
banget, nanti aku tambah

DIAGNOSIS/DIAGNOSIS BANDING
1. PSIKOTIK: intinya dia ada waham, delusi, halusinasi. RTA terganggu
- Skizofrenia Paranoid: intinya dia tegang, mudah curiga, berjaga jaga, dan
berhati-hati, pasien sering tidak kooperatif dan sulit untuk diajak kerjasama,
mungkin agresif, marah, waham dan halusinasi menonjol.
- Skizofrenia Hebefrenik: afek dangkal, tidak wajar, disertai cekikikan, perasaan
puas diri, senyum sendiri, menyeringai -> berperilaku layaknya anak anak
- Skizofrenia Katatonik: Minimal 2 kriteria berikut terpenuhi:
❖ Imobilitas motorik seperti yang ditunjukkan katalepsi/stupor
❖ Aktivitas motorik berlebihan
❖ Mutisme: diajak ngomong diem mulu, gak menjawab sama sekali
❖ Echolalia/echopraxia
❖ Command automatism (secara otomatis akan mengomando),
pengulangan kata kata
Jadi katatonik ga hanya motorik (rigid, hiperaktivitas), tapi bisa juga
mengomando
- Skizofrenia Tidak Terperinci: pasien mempunyai halusinasi, waham dan gejala
psikosis aktif yang menonjol (mis: kebingungan, inkoheren) atau memenuhi
kriteria skizofrenia, tetapi tidak dapat digolongkan pada tipe paranoid, hebefrenik,
atau katatonik
- Skizofrenia Residual: tidak ada waham, halusinasi, bicara terdisorganisasi atau
katatonik yang menonjol. Jadi kadang berdiam diri di dalam rumah, afek sangat
datar, perilaku eksentrik
2. NEUROTIK: gaada waham, dia menunjukkan gejala cemas, takut. RTA masih bagus
- Bipolar: kriteria waktu mania ialah 2 minggu sampai 4-5 bulan. Didasari oleh
peristiwa hidup yang pernah membuat stress. Stressornya kadang ringan, tapi
karena biopsikososial, nanti ada faktor biologis dan jadi parah/kumat.
- Episode Depresi: depresi ringan, sedang, berat akan ada:
❖ Afek depresi
❖ Hilang minat dan kegembiraan
❖ Berkurangnya energi, mudah lelah sehingga menurunnya aktivitas
Depresi yang ditemukan di praktek umum sering bersamaan dengan gangguan
fisik atau mungkin datang dengan keluhan fisik dan bukan keluhan psikologik
(biasanya pasien gak datang dengan keluhan sedih, tapi perut sakit, gak bisa
tidur, dan lain lain). Gejala somatik yang tersering adalah kelelahan
- Gangguan Depresif Berulang: gaada riwayat mania/hipomania, tapi ada riwayat
depresi
- Gangguan Suasana Perasaan Menetap: dibagi jadi 2 yakni:
❖ Distinia: kayak depresi tapi lebih ringan. Dia gapernah merasa senang
tapi gak depresi
❖ Siklotimia: kayak bipolar tapi lebih ringan
3. GANGGUAN CEMAS MENYELURUH: gangguan psikologis yang menyebabkan
penderitanya mengalami rasa panik, rasa takut, serta cemas yang berlebihan. Ini
berkaitan dengan tekanan batin yang kuat dan mental yang lemah.
- GAD: gangguan cemas yang ditandai dengan perasaan cemas yang umum
bahwa suatu yang buruk akan terjadi. Kecemasannya bertahan dalam waktu
yang relatif lama (kurang lebih 6 bulan) tanpa sebab jelas. Kalau berdasar
PPDGJ, dia merasa cemas setiap hari selama 1 bulan dan stressornya gajelas
(mengambang). GAD ditandai dengan kecemasan yang persisten yang tidak
dipicu oleh suatu objek, situasi, atau aktivitas fisik yang spesifik
- Gangguan Phobia: merupakan rasa takut yang persisten terhadap objek atau
situasi yang tidak sebanding dengan ancamannya. Jadi rasionalisasi antara yang
mengancam dengan kita itu tidak rasional. Fobia spesifik adalah ketakutan yang
beralasan dan disebabkan oleh kehadiran atau antisipasi sesuatu
- OCD: Orangnya akan merasa lega setelah melakukan tindakan kompulsi. Misal
cuci tangan, dia merasa lega di toilet tapi saat kembali kerja dia merasa gak lega.
Bisa juga saat kembali dia merasa nyaman. Keduanya termasuk phobia.
Penderita OCD sadar akan pikiran irasionalnya, tindakannya berulang → intinya
lakuin sesuatu yang menurutnya mengganjal berulang kali
- PTSD: stressor nya harus sesuatu yang mengancam nyawa kayak bencana
alam. Sekarang mengalami stressor, 6 bulan kemudian harus didiagnosis.

TERAPI PSIKOFARMAKA
1. PSIKOTIK
- Antipsikotik Generasi Pertama (APG-I)
❖ Sifatnya konvensional, jadi lebih mengontrol gejala positif misal waham,
halusinasi, ilusi
❖ Gak bermanfaat untuk gejala negatif kayak menarik diri
❖ Haloperidol yang sering digunakan:
R/ Haloperidol 1,5mg tab No XIV
S 2dd tab I p.c.
Ini untuk maintenance juga bisa
- Antipsikotik Generasi Kedua (APG-II)
❖ Untuk gejala positif dan negatif
❖ Risperidone obat yang sering digunakan
→ untuk dewasa:
R/ Risperidone 2mg tab No. X
S 1dd tab I p.c.
→ untuk lansia
R/ Risperidone 0,5mg tab No. X
S 1dd tab I p.c.
2. NEUROTIK
- Antidepresif Risperidone obat yang sering digunakan
→ untuk dewasa:
R/ Risperidone 2mg tab No. X
S 1dd tab I p.c.
3. GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
- Anticemas long acting untuk gangguan cemas
→ untuk dewasa
R/ Clobazam 10mg tab No. XIV
S 2dd tab I p.c.
→ untuk lansia
R/ Clobazam 10mg tab No. XIV
S 1dd tab I h.s (sebelum tidur)

Anda mungkin juga menyukai