Hadre Adi Putra (NIM. 2231016)
Hadre Adi Putra (NIM. 2231016)
DISUSUN OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan dan perubahan terutama pada masa reformasi saat ini. Dengan
yang sangat baik bagi daerah dalam menata kembali Sistem Kesehatan dan
Selain itu dengan Visi Indonesia Sehat 2025 maka diharapkan didapatkan
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
2
bahwa dalam hal ini desentralisasi di bidang kesehatan memberi peluang bagi
daerah untuk Menyusun rencana yang lebih bersifat “Local Specific”. Artinya,
lingkungan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pelayanan kesehatan
setinggi-tingginya.
3
BAB II
A. Analisis Situasi
SKN 2012 ini merupakan pengganti dari SKN 2009 sedangkan SKN 2009
merupakan pengganti SKN 2004 dan SKN 2004 sebagai pengganti SKN 1982.
Latar belakang dari lahirnya Perda mengenai Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
peran masing-masing aktor yang menjadi pelaku dibidang kesehatan yang ada
di daerah serta keterpaduan antar aktor menjadi salah satu aspek penting yang
dikelola melalui Perda ini sehingga peran-peran yang ada menjadi semakin
B. Kecenderungan
Kesehatan Daerah (SKD) dalam kaitan ini kedudukan SKN merupakan supra
sistem dari SKD. SKD terdiri dari Sistem Kesehatan Provinsi (SKP) dan Sistem
SKN terdiri dari beberapa subsistem berdasarkan Perpres No. 72/2012, yaitu:
1. Upaya kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat
kelemahan tersebut.
kesehatan sesuai dengan potensi dan kondisi daerah. SKD merupakan acuan bagi
BAB III
A. Pengertian
kesehatan daerah.
B. Landasan
d. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
C. Prinsip Dasar
1. Perikemanusiaan
5. HAM
8. Dukungan regulasi
D. Tujuan SKD
E. Subsistem
F. Kedudukan
1. Suprasistem SKD
social.
seperti :
.
12
BAB IV
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Unsur
D. Prinsip
E. Bentuk Pokok
bentuk UKBM
3. Penanggung jawab UKM strata III adalah Dinkes Provinsi dan Depkes
pelayanan penunjang
dgn peran serta masyarakat dan dunia usaha (sarana kes/RS Swasta)
serta RS khusus dgn peran serta masyarakat dan dunia usaha (sarana
BAB V
A. Pengertian
B. Tujuan
dan berdayaguna
Pembangunan Kesehatan
16
C. Unsur
Daerah baik dari sektor kesehatan dan sektor lain terkait, dari masyarakat,
dipertanggunggugatkan.
D. Prinsip
pemerintah dan atau pun pihak swasta, yakni pihak-pihak yang akan
E. Bentuk Pokok
dana untuk UKM terutama berasal dari pemerintah baik pusat maupun
17
daerah, melalui pajak umum, pajak khusus, bantuan dan pinjaman serta
3. Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang berasal dari
kurangnya 5% dari PDB atau 15% dari total anggaran pendapatan dan
atau sukarela.
Sosial
BAB VI
A. Pengertian
B. Tujuan
kegiatan penelitian
C. Unsur
kesehatan;
Manusia Kesehatan.
D. Prinsip
pusat.
E. Bentuk Pokok
BAB VII
A. Pengertian
mutu obat dan perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung
B. Tujuan
C. Unsur
23
masyarakat.
D. Prinsip
ekonomi semata.
mekanisme pasar.
menyesatkan.
obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang
teruji secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan
formal.
terkait lainnya.
E. Bentuk Pokok
25
Sakit
12. Pengawasan mutu produk obat dan perbekalan kesehatan dalam peredaran
dan masyarakat.
BAB VIII
A. Pengertian
yang optimal yang bertujuan untuk pengelolaan kontrol dan alokasi sumber
dalam masalah kesehatan. SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh
28
B. Tujuan
C. Unsur
masyarakat umum.
1. Pemberdayaan Perorangan
2. Pemberdayaan kelompok
dihadapi
3. Pemberdayaan kelompok
pembangunan kesehatan.
D. Prinsip
kesehatan masyarakat.
E. Bentuk Pokok
yang memadai serta metode yang berhasil guna dan berdaya guna.
pembangunan kesehatan.
tinggi.
34
BAB IX
A. Pengertian
serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
B. Tujuan
C. Unsur
pembangunan kesehatan.
bidang kesehatan.
D. Prinsip
jelas dengan berbagai sektor pembangunan lain serta antar unit kesehatan
pemerintahan.
baik yang berasal dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor
pembangunan lain.
pengambilan keputusan.
komunikasi.
data melalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara
kesehatan tidak boleh bertentangan dengan etika moral dan nilai agama.
hukum kesehatan.
E. Bentuk Pokok
obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang
teruji secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan
38
formal.
terkait lainnya.
daerah.
Kesehatan.
BAB X
PENYELENGGARAAN SKD
A. Pelaku
nonpemerintah di Daerah
komunitas secara teratur dan saling tergantung satu sama lain meliputi
10. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
adalah seseorang yang bekerja secara aktif dibidang kesehatan, baik yang
12. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
B. Proses Penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
B. Pentahapam
(tujuh) sub sistem kesehatan yang bersifat khas daerah dan telaah
BAB XI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
dari bidang-bidang non kesehatan dan juga dukungan aktor swasta dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
laman https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2012/04/sik2_skn.pdf
kesehatan-daerah-skd-belajar-dari-kabupaten-timur-tengah-utara-ttu/
http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/Kesehatan/SKN+.PDF
Persada.
Cahyani H.D. 2014. Studi Pemantauan Status Gizi (PSG) di Dinas Kesehatan
Boyolali.
Ditjen PP dan PL. 2010. Pedoman Umum Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Ditjen PP dan PL. 2010. Petunjuk Pelaksanaan Program STBM (draft 02). Jakarta:
Menkes RI.
45
Grafindo Persada.
Herawati D.M.H dan Sunjaya D.K. 2012. Sistem Surveilans dan Respons. Jakarta:
Depkes RI.
71
Kurniawati H. 2009. Evaluasi Kinerja Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
O’brien J.A dan Marakas G. 2009. Management Information System. Ninth: Inc
Boston.
Permenkes RI. 2014. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta: Permenkes RI.
EGC.
Office.
Zainal Y. 2013. Perlunya Sistem Informasi Dalam Mengelola Data Rutin Untuk
Kedokteran UGM.