Anda di halaman 1dari 15

J.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama 10
guru melakukan doa bersama. menit
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3) Guru menyampaikan CP dan tujuan pembelajaran.
4) Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai
keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman peserta didik saat mempelajari materi
sebelumnya.
5) Dengan merujuk dimensi profil pelajar pancasila, guru
menyampaikan butir karakter yang hendak
dikembangkan selain yang terkait dengan materi.
6) Guru mengajukan beberapa pertanyaan pemantik untuk
menstimulus peserta didik.
Kegiatan Inti 1) Guru menayangkan PPT dan contoh Video Puisi rakyat 60 menit
di depan kelas
2) Peserta didik mengamati dan memahami Struktur teks
dan kaidah kebahasaan puisi rakyat dari video
pembelajaran yang ditayangkan
3) Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait Struktur teks
dan kaidah kebahasaan puisi rakyat
4) Peserta didik membentuk kelompok belajar dengan
jumlah 4-5 orang perkelompok
5) Peserta didik mendapatkan lembar kerja (LKPD)
6) Guru menjelaskan langkah-langkah mengerjakan LKPD.
7) Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan
LKPD.
8) Peserta didik secara berkelompok membaca contoh puisi
rakyat yang sudah disiapkan guru.
9) Peserta didik berdiskusi terkait Struktur teks dan kaidah
kebahasaan puisi rakyat.
10) Peserta didik berdiskusi secara berkelompok untuk
mencari sumber belajar dari buku dan internet mengenai
struktur dan kebahasaan puisi rakyat.
11) Peserta didik secara berkelompok berdiskusi dan
membagi tugas terkait mengungkapkan pemahamannya
terhadap puisi rakyat.
12) Peserta didik secara berkelompok membandingkan jenis
dan unsur puisi rakyat.
13) Peserta didik secara berkelompok menjelaskan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pendapatnya melalui kegiatan menginterpretasi tujuan
penulisan puisi rakyat.
14) Peserta didik mengaitkan permasalahan yang ditemukan
dengan kajian teori atau data yang ditemukan.
15) Tiap-tiap kelompok menuliskan hasil diskusi ke dalam
LKPD yang dibagikan guru berkenaan dengan struktur
dan kebahasaan pantun.
16) Perwakilan kelompok dengan percaya diri
mempresentasikan hasil diskusinya.
17) Kelompok lain memberi tanggapan dengan menggunakan
bahasa santun dan toleran.
18) Peserta didik memperbaiki LKPD sesuai dengan saran
dan tanggapan kelompok lain.
19) Peserta didik mendapatkan penguatan dari guru
berdasarkan hasil diskusi.
Penutup 1) Peserta didik mendengarkan ulasan kembali materi yang 10 menit
telah disampaikan guru.
2) Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
pembelajaran yang telah dilakukan.
● Kegiatan apa yang sudah dipelajari hari ini?

● Kegiatan apa yang paling kalian sukai dari


pembelajaran hari ini?
● Bagian kegiatan mana yang belum dipahami?
3) Guru memberikan apresiasi dan umpan balik untuk
kelompok sembari memberikan penguatan materi
4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa dan
salam

K. Refleksi
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari,
kemudian guru menanyakan kepada peserta didik terkait materi yang belum
dipahami.
dipahami.

L. Pertanyaan Refleksi
1. Bagaimana menurut pendapat kalian mengenai pembelajaran ini?
2. Apa yang belum kalian pahami dalam materi yang telah disajikan?
3. Apa yang kalian lakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang materi yang
belum kalian ketahui?

M. Daftar Pustaka

Trianto, Agus. 2006. PASTI BISA, Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia
untuk SMP dan MTs Kelas VII, VIII, IX. Jakarta: ESIS.

LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELARAN
(Puisi rakyat: Pantun, sya’ir dan Gurindam)

A. Struktuk Teks Puisi Rakyat


Puisi rakyat sangat identik dengan kandungan nilai dan amanat yang
tersurat maupun tersirat, serta mengandung banyak makna. Secara
keseluruhan enam jenis puisi rakyat, namun hanya tiga jenis puisi rakyat yang
populer, yakni syair, gurindam dan pantun. Berikut struktur teks dari masing-
masing puisi rakyat:

1. Pantun
Pantun adalah puisi rakyat yang terdiri dari empat
baris, yaitu 2 baris sampiran dan 2 baris isi. Setiap baris pantun
terdiri dari 8-12 suku kata. Rima pantun dapat bersajak ab-ab,
a-a-a-a, ataupun aa-bb.J enis pantun dapat dilihat sebagai
berikut
● Terdiri atas empat larik sebait

● Setiap larik terdiri atas 8-12 suku kata

● Setiap akhir larik per bait bersajak a-b-a-b

● Larik ke-1 dan ke-2 sebagai sampiran

● Larik ke-3 dan ke-4 sebagai isi

● Berisi nasihat, budi pekerti, ajaran agama, teka-


teki.
Contoh pantun:
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)

Mari kita membaca sajak (b)

2. Sya’ir
Syair merupakan jenis puisi rakyat yang berasal dari
Arab. Syair dibentuk oleh empat larik per baitnya. Berbeda
dengan pantun, seluruh larik dalam bait syair merupakan isi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syair diartikan
sebagai puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris
dan mempunyai akhir bunyi yang sama.Struktur puisi rakyat
jenis syair adalah:
● Terdiri atas empat larik sebait

● Setiap larik terdiri atas 8-12 suku kata

● Setiap bait bersajak akhir a-a-a-a

● Semua larik merupakan isi

● Mengisahkan cerita tentang suatu peristiwa

Contoh sya’ir:

Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)

Sebuah negeri yang aman sentosa (a)

Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)

Tanahnya luas lagi subur (a)

Rakyat teratur hidupnya makmur (a)

Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)


Tampan rupawan elok parasnya (a)

Adil dan jujur penuh wibawa (a)

Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

3. Gurindam
Gurindam adalah puisi rakyat yang berasal dari India.
Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam
berarti "mulamula" atau "perumpamaan". Gurindam kaya
akan nilai agama dan moral. Bahkan, orang-orang di zaman
dahulu menjadikan gurindam sebagai norma dalam
kehidupan. Gurindam memiliki sajak berakhiran a-a, b-b, atau
c-c. Struktur puisi rakyat jenis gurindam yaitu:
▪ Terdiri atas dua larik sebait

▪ Setiap larik terdiri atas 8-12 suku kata

▪ Setiap akhir larik dalam satu bait bersajak a-a

▪ Semua larik merupakan isi (larik ke-1 sebab,


larik ke-2 akibat)
▪ Pada umumnya berisi nasihat

Contoh gurindam:

Kurang pikir kurang siasat (a)


Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )


Bagai rumah tiada bertiang ( b )

B. Ciri-ciri kebahasaan Puisi Rakyat


Setiap karya sastra memiliki kaidah kebahasaan yang menjadi ciri khas
dan pembeda dari yang lain. Berikur ciri kebahasaan dalam puisi rakyat:
1) Mengandung Kalimat Perintah, Ajakan, Larangan dan Kalimat
Pernyataan.
Salah satu ciri-ciri puisi rakyat pada umumnya
menggunakan kalimat perintah, kalimat saran, kalimat ajakan,
kalimat larangan dan kalimat pernyataan Contoh:
▪ Kalimat perintah, seperti contoh puisi rakyat
sebagai berikut:
Memakan garam meminum peluh
Janganlah coba meminum jamu
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Agar menjadi orang yang berilmu

▪ Kalimat ajakan, seperti contoh puisi rakyat


sebagai berikut:

Ayo kawan-kawan semua


Janganlah engkau berdusta
Dusta adalah perilaku tercela
Membuat hidup menjadi merana

▪ Kalimat larangan, seperti contoh puisi rakyat


sebagai berikut:

Buah manggis buah kedondong


Lebih manis buah rambutan
Janganlah engkau berlaku sombong
Semua hanya titipan Tuhan.

▪ Kalimat pernyataan, seperti contoh puisi rakyat


sebagai berikut:

Barang siapa meninggalkan sembahyang,


Bagai rumah tiada bertiang.

2) Menggunakan Kalimat Tunggal dan Majemuk


Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas
satu pola kalimat, misalnya: Banyak orang menyesal
kemudian. Sementara itu, kalimat majemuk memiliki bentuk
yang lebih luas dari kalimat tinggal, biasanya memiliki dua pola
kalimat atau lebih yang terdiri atas induk dan anak kalimat.
Contoh puisi rakyat dengan kalimat majemuk biasanya banyak
ditemukan dalam gurindam.

Contoh kalimat tunggal: “Mari kita membaca sajak”


Contoh kalimat majemuk: “Memakan garam meminum peluh”

3) Penggunaan Kongjungsi
Konjungsi atau kata hubung. Adapun kata hubung yang
biasanya ada pada puisi rakyat adalah konjungsi tujuan,
konjungsi sebab, konjungsi akibat, dan konjungsi syarat.

Contoh kata konjungsi: “Barang siapa meninggalkan


sembahyang”

C. Unsur Kebahasaan Puisi Rakyat


Beberapa unsur kebahasaan puisi rakyat adalah:
a) Menggunakan Bahasa Kiasan
Bahasa kiasan Contoh: besar kepala, ringan tangan, semata
wayang.

b) Terikat pada aturan-aturan tertentu


Dalam unsur kebahasaan puisi rakyat ada yang
namanya terikat pada aturan-aturan tertentu sebagai
berikut:
● Jumlah baris dalam bait

● Jumlah suku kata dalam setiap bait

● Persamaan bunyi(rima)

c) Kata-kata yang Menimbulkan Imaji / Citraan


Kata-kata yang digunakan dalam pantun menimbulkan imaji-
imaji atau gambaran angan. Imaji tersebut dapat berupa imaji
visual (imaji indra penglihatan), imaji auditori (imaji indra
pendengaran), dan imaji taktil (imaji indra perasa). Contoh:
Surat ditulis dalam gelap ( menggunakan imaji visual)

d) Menggunakan Kata-kata Arkais


Kata-kata arkais yaitu kata-kata kuno zaman dahulu, yang
sudah tidak lazim lagi digunakan pada masa kini.

Contoh kata arkais: “Negeri bernama Pasir Luhur”

Puisi Rakyat

1. Pantun

● Dari mana bumi melayang


Dari bawah turun ke padi
Dari mana datangnya kasih sayang
Dari mata turun ke hati

2. Sya’ir

Pada zaman dahulu kala


Tersebutlah sebuah cerita

Sebuah negeri yang aman sentosa


Dipimpin sang raja nan bijaksana

Negeri bernama Pasir Luhur


Tanahnya luas lagi subur

Rakyat teratur hidupnya makmur


Rukun raharja tiada terukur

Raja bernama Darmalaksana


Tampan rupawan elok parasnya

Adil dan jujur penuh wibawa


Gagah perkasa tiada tandingnya

3. Gurindam

Barang siapa yang tak mengenal yang tersebut


Taukah ia itu, makna takut
Barang siapa yang meninggalkan sembahyang
Bagai rumah yang tak bertiang

LEMBAR PENILAIAN SUMATIF


Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
A, B, C dan D!

1. Perhatikan Struktur puisi rakyat di bawah ini!


(1) Bersajak a-b-a-b.
(2) Jumlah kata tiap baris bebas.
(3) Larik pertama dan kedua adalah sampiran.
(4) Tiap bait terdiri dari 4 sampai 8 suku kata.

Berikut yang merupakan struktur pantun ditandai oleh nomor...

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

2. Perhatikan Struktur puisi rakyat di bawah ini!


(1) Bersajak a-b-a-b.
(2) Jumlah kata tiap baris bebas.
(3) Larik pertama dan kedua adalah sampiran.
(4) Tiap bait terdiri dari 4 sampai 8 suku kata.

Berikut yang merupakan struktur pantun ditandai oleh nomor...

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

3. Perhatikan Struktur puisi rakyat dibawah ini!


(1) Terdiri atas empat larik sebait
(2) Setiap bait bersajak akhir a-a-a-a
(3) Semua larik merupakan isi
(4) Larik ke-1 dan ke-2 sebagai sampiran

Manakah yang termasuk struktur pantun....

A. (1) dan (2)


B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (3) dan (4)

4. Perhatikan Struktur puisi rakyat dibawah ini!


(1) Bersajak a-a-a-a
(2) Jumlah kata tiap baris bebas
(3) Semua larik adalah isi
(4) Tiap bait terdiri dari 8 sampai 10 suku kata

Struktur sya’ir ditandai oleh nomor.....

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D.(2) dan (4)

5. Perhatikan Struktur puisi rakyat dibawah ini!


(1) Semua larik merupakan isi
(2) Pada umumnya berisi nasihat
(3) Mengisahkan cerita tentang suatu peristiwa
(4) Terdiri atas dua larik sebait

Manakah yang termasuk struktur gurindam....

A. (1) dan (2)


B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (2) dan (4)

6. Bacalah pantun di bawah ini!

Sari kelapa buah nira


Nira diolah untuk sedekah
Gembira hati tiada terkira
Ibu datang bawa hadiah

Berdasarkan pantun di atas, larik kedua yang merupakan sampiran adalah...

A. Gembira hati tiada terkira


B.Nira diolah untuk sedekah
C.Ibu datang bawa hadiah
D. Sari kelapa buah nira

7. Perhatikan kaidah kebahasaan puisi rakyat di bawah ini!


(1) kalimat perintah
(2) kalimat tanya
(3) kalimat larangan
(4) kalimar pengumuman
Unsur kebahasaan puisi rakyat ditandai oleh nomor...

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

8. Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan aspek kebahasaan!

Fatamorgana ternyata semu (1)


Namun indahnya tiada terkira (2)
Patuhilah selalu nasihat ibumu (3)
Agar hidupmu tidak sengsara (4)

Kata penghubung tujuan pada pantun tersebut ditandai dengan nomor ….

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

9. Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan aspek kebahasaan!

Ibu pergi membeli baju (1)


Baju dibungkus lalu dibayar (2)
Janganlah engkau kepala batu (3)
Nasihat ibu harus didengar (4)

Kalimat larangan pada pantun tersebut ditandai dengan nomor ….

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

10. Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan aspek kebahasaan!

Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia [1]


Bunga unik tanpa duri [2]
Alangkah indahnya alam Indonesia [3]
Marilah kita jaga agar lestari [4]

Kalimat ajakan pada pantun tersebut ditandai dengan nomor ….


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Sekolah : SMPN 1 Sanankulon


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII……………………
Waktu Pengerjaan : ………………………..

Tujuan : Mengukur sikap bergotong royong peserta didik dalam Struktur teks
dan kaidah kebahasaan puisi rakyat
Indikator : Struktur teks dan kaidah kebahasaan puisi rakyat
Nama anggota : ……………………………………………………………………………
kelompok ……………………………………………………………………………

1. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Pantun

Memakan garam meminum peluh


Janganlah coba meminum jamu
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-
sungguh
Agar menjadi orang yang berilmu

Carilah kalimat pernyataan pada puisi rakyat tersebut....

2. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Sya’ir
Ayo kawan-kawan semua
Janganlah engkau berdusta
Dusta adalah perilaku tercela
Membuat hidup menjadi merana

Carilah kalimat ajakan pada puisi rakyat tersebut...

3. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Gurindam

Barang siapa tinggalkan sembahyang


Bagai rumah tiada bertiang

Carilah kata majemuk pada puisi rakyat tersebut....

4. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Ada pepaya ada mentimun


Ada mangga ada salak
Daripada duduk melamun
Mari kita membaca sajak

Manakah yang termasuk kalimat tunggal...

5. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Pada zaman dahulu kala


Tersebutlah sebuah cerita

Sebuah negeri yang aman sentosa


Dipimpin sang raja nan bijaksana

Negeri bernama Pasir Luhur


Tanahnya luas lagi subur
Manakah yang termasuk kalimat arkais....

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Sekolah : SMPN 1 Sanankulon


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII……………………
Waktu Pengerjaan : ………………………..

Tujuan : Mengukur sikap bergotong royong peserta didik dalam Struktur teks
dan kaidah kebahasaan puisi rakyat
Indikator : Struktur teks dan kaidah kebahasaan puisi rakyat
Nama anggota : ……………………………………………………………………………
kelompok ……………………………………………………………………………

1. Perhatikan puisi rakyat dibawah ini!

Ada pepaya ada mentimun


Ada mangga ada salak
Daripada duduk melamun
Mari kita membaca sajak

Sebutkan struktur pantun pada puisi rakyat di atas...

2. Sebutkan puisi rakyat dibawah ini!

Pada zaman dahulu kala


Tersebutlah sebuah cerita

Sebuah negeri yang aman sentosa


Dipimpin sang raja nan bijaksana

Negeri bernama Pasir Luhur


Tanahnya luas lagi subur

Rakyat teratur hidupnya makmur


Rukun raharja tiada terukur

Raja bernama Darmalaksana


Tampan rupawan elok parasnya

Adil dan jujur penuh wibawa


Gagah perkasa tiada tandingnya

Sebutkan Struktur ’ir diatas secara lengkap...

3. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Barang siapa yang tak mengenal yang tersebut


Taukah ia itu, makna takut
Barang siapa yang meninggalkan sembahyang
Bagai rumah yang tak bertiang

Sebutkanlah Struktur gurindam diatas secara lengkap...

4. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Hidup bagaikan sebatang pohon,


Lebat bunganya serta buahnya

Walaupun hidup seribu tahun,


Kalau tak sembahyang apa gunanya

Apakah sya’ir diatas sudah mengikuti Struktur puisi rakyat? Apa alasannya?

5. Amatilah puisi rakyat dibawah ini!

Pohon berbunga langit berawan


Dihutan lebat aku berlari

Apakah gurindam diatas sudah mengikuti Struktur puisi rakyat? Apa alasannya?

Anda mungkin juga menyukai