Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

PENYESUAIAN IJAZAH

LUDIA BOARI, S.Pd.SD

NIP: 19741029199910 2001

SD NEGERI TARAWASI MARENGGI

DISTRIK BONGGO TIMUR

KABUPATEN SARMI

PROVINSI PAPUA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas penyertaan Tuhan sehinggah penulis dapat menyelesaikan
penulisan Makalah ini dengan baik yang berjudul Penguatan Kepala Sekolah

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas partisipasi dukungan dan
bantuan sehinggah penulis dapat menyelesaikan Makalah ini antara lain

1. Teman-teman guru SDN Tarawasi Marenggi yang telah memberikan suport dan dukungan
sepenuhnya mulai dari tahap awal sampai dengan selesainya penulisan Makalah ini
2. Seluruh siswa/i SDN Tarawasi Marenggi yang telah bersedia menjadi subyek penulisan
Makalah ini
3. Komite dan orang tua yang turut terlibat
4. Suami tercinta yang selalu setia memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian
Makalah ini

Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
penulis mohon saran dan kritikan yang mendukung untuk perbaikan penulisan Makalah ini.
Harapannya semoga penulisan Makalah ini dapat bermanfaat bagi peneliti dalam pengembangan
sekolah kedepan

Bonggo Timur, 2 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Judul.....................................................................................

Kata pengantar..................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................

A. Latar Belakang Masalah.......................................................


1. Identifikasi Masalah......................................................
2. Analisis Masalah............................................................
3. Alternatif Pemecahan Masalah.....................................
B. Rumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah..................................................
D. Manfaat Penulisan Makalah................................................

BAB II. KAJIAN PUSTAKA...................................................................

A. Media pembelajaran............................................................
B. Penggunaan Media Belajar..................................................
C. Hasil Belajar..........................................................................
1. Pengertian Hasil Belajar.................................................
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar...........
3. Ranah Hasil Belajar.........................................................
D. In House Training Media Pembelajaran Alat Peraga Berupa Gambar....
E. Kerangka berfikir....................................................................................

BAB III. KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT......................................................

A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran dan Tindak lanjut........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
PENINGKATAN PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMBERIAN
REWARD DI SDN CEKAL KECAMATAN TIMANG GAJAH KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH
KARYA TULIS Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah

Sekarang ini masih dijumpai guru mengabaikan hal-hal kecil sepertinya kurangnya memberi suatu
reward kepada siswa yang berprestasi atau jarangnya memberi pujian kepada siswa dikarenakan
guru lebih fokus pada materi yang akan disampaikan. Reward adalah alat pendidikan yang
menyenangkan. Reward bukan hanya hadiah melainkan dengan pujian, penambahan angka serta
acungan jempol bisa diberikan kepada siswa. Dengan adanya perhatian guru kepada siswa, siswa
siswa akan menjadi senang dan juga bisa memotivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penerapan reward dan menganalisis penerapan reward untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa . . Penghargaan (reward) dalam berprestasi merupakan dorongan untuk memotivasi
siswa belajar. Dorongan intelektual adalah keinginan untuk mencapai suatu prestasi yang hebat.
pelaksanaan pemberian reward diharapkan mampu memberikan reinfor reinforcement pada anak
untuk lebih dihargai atas perilaku perilaku atau prestasi yang telah diraihnya. Tujuannya adalah
untuk mendorong siswa agar lebih giat belajar, memberi apresiasi apresiasi atas usaha mereka, dan
menumbuhkan persainga rsaingan yang sehat antar siswa untuk meningkatkan meningkatkan
prestasi. Pemberian penghargaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan sesuai kesempatan
yang ada dan seyogyanya penghargaan ini dapat menjadi kebanggaan siswa akan eksistensi dirinya,
yang nantinya meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi diri Dengan adanya reward tersebut
siswa menjadi senang dalam pembelajaran, semangat menjawab pentanyaan pentanyaan dari guru
aktif mengikuti pelajaran dan aktif dalam diskusi. Mempersiapkan pelajaran atau belajar dirumah.
Hal ini mencerminkan bahwa siswa sudah mulai termotivasi. Kata kunci : Reward, Motivasi Belajar,
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayahNya,
sehingga penyusunan Makalah ini dapat berjalan lancar. Hanya dengan anugerah dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “PENINGKATAN PERHATIAN ORANG TUA
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMBERIAN REWARD DI SDN TARAWASIH MARENGGI<
DISTRIK BONGGO TIMUR, KABUPATEN SARMI PROVINSI PAPUA”. Dengan selesainya Makalah ini, tak
lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan arahan,
bimbingan, dan petunjuk dalam penyusunan, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampikan
terima kasih kepada ;

1. Pengawas SD
2. Rekan-Rekan Guru yang telah memberikan semangat dan motivasi. 3.
3. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan Makalah ini. Semoga semua pihak
yang telah membantu selesainya pembuatan Makalah ini senantiasa mendapatkan limpahan
berkat dan penulisan Makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan Guru SD pada
umumnya.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 54

B. Saran............................................................................................ 55

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wajib Belajar Pendidikan Pendidikan Dasar 9 Tahun, merupakan merupakan
program program Pemerintah Pemerintah untuk menjawab menjawab kebutuhan kebutuhan dan
tantangan tantangan zaman. Berdasarkan Berdasarkan Undang-undang Undang-undang Pendidikan
Pendidikan Nasional Nasional No. 20/2003. 20/2003. Pemerintah Pemerintah berupaya berupaya
meningkatkan meningkatkan taraf kehidupan kehidupan rakyat dengan mewajibkan mewajibkan
semua warga negara Indonesia yang berusia berusia 7-12 tahun dan 12-15 tahun untuk menamatkan
menamatkan pendidikan dasar dengan program 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP secara merata.
merata. Tidak relevan relevan bila di zaman modern ini masih ada anak-anak anak-anak Indonesia
Indonesia yang tidak bersekolah bersekolah dan ada pula yang masih buta huruf. Oleh karena itu
pemerinta pemerintah berusaha berusaha meningkatkan kualitas manusia melalui jenjang
pendidikan dasar. Namun diawal tahun 2013 lahirlah lahirlah istilah istilah Pendidikan Pendidikan
Menengah Menengah Universal Universal yang selanjutnya selanjutnya disingka disingkat dengan
PMU merupakan merupakan rintisan rintisan wajib belajar belajar 12 tahun. Mentri Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan Kebudayaan (Mendikbud) (Mendikbud) Mohammad Mohammad Nuh
menjelaskan menjelaskan Pendidikan Pendidikan menengah menengah Universal Universal 12 tahun
ditempuh ditempuh untuk menjaring menjaring usia produktif produktif di Indonesia. Indonesia.
Pemerintah Pemerintah akan mewajibkan mewajibkan program program Pendidikan Pendidikan
Menengah Menengah Universal Universal (PMU) atau pendidikan pendidikan gratis hingga SMA.
Oleh karena itu, pemerintah pemerintah mengamandemen mengamandemen UndangUndang
Nomor 20 tahun 2003 tentang tentang Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional Nasional yang
mengatur mengatur soal wajib belajar 9 tahun menjadi wajib belajar 12 tahun. Sementara menurut
Soekidjo Notoatmodjo (2003:16) pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan ncanakan untuk
mempengaruhi mempengaruhi orang lain baik individu, individu, kelompok, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Proses belajar
belajar disini adalah belajar belajar dalam rangka pendidikan pendidikan formal di sekolah, sekolah,
sejak sekolah sekolah rendah sampai ke tingkat tingkat yang tertinggi. tertinggi. Sejalan Sejalan
dengan hal tersebut, tersebut, maka banyak orang beranggapan beranggapan bahwa bila seseorang
seseorang telah keluar dari sekolah sekolah berarti berarti ia telah selesai selesai proses belajarnya.
jarnya. Bagaimana Bagaimana hidupnya, hidupnya, mereka serahkan serahkan pada hasil belajar
belajar yang dicapainya dicapainya sehingga sehingga belajar belajar menentukan menentukan corak
kehidupan seseorang di dalam masyarakat. Bahkan mereka menerima kenyataan ini dengan
sepenuhnya, seperti terjadi pada (UKKPI) ~ masyarakat pedesaan yang terdiri dari keluarga tani dan
buruh yang mempunyai taraf hidup yang masih rendah (Soelaiman Joesoef, 1979:16). Namun
pendidikan masih merupakan konsep yang belum jelas, bahkan masih terus diperdebatkan
dikalangan para orang tua yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar
dari mereka memiliki pandangan bahwa pendidikan di sekolah belum atau tidak mampu menjamin
menjamin kehidupan hidupan yang akan datang. Pendidikan tidak akan pernah memiliki
kemampuan untuk mempertahankan tradisi yang mereka jalani. Serta selalu beranggapan
beranggapan bahwa informasi tentang pendidikan sangat mahal harganya, sehingga masyarakat
yang kehidupan sehari-harinya bertani sulit untuk mencapainya. Mengutip pernyataan Kepala Dinas
Pendidikan Pendidikan Provinsi Provinsi NAD dalam keterangan keterangan pers di Media Center
PDMD, Banda Aceh yang menyebutkan menyebutkan bahwa anak usia sekolah sekolah dasar di
Provinsi Provinsi NAD dilaporkan dilaporkan berhenti berhenti sekolah karena berbagai berbagai
sebab, satu diantara diantaranya adalah faktor ketidakmampuan ekonomi orang tuanya. Nana
Syaodih Syaodih Sukmadinata Sukmadinata (2004:6) (2004:6) keluarga sering disebut disebut
sebagai sebagai lingkungan lingkungan pertama, pertama, sebab dalam lingkungan lingkungan inilah
pertama-tama pertama-tama anak mendapatkan mendapatkan pendidikan, pendidikan, bimbingan,
bimbingan, asuhan, asuhan, pembiasaan, pembiasaan, dan latihan. latihan. Keluarga bukan hanya
menjadi menjadi tempat anak dipelihara dipelihara dan dibesarkan, dibesarkan, tetapi juga tempat
anak hidup dan dididik dididik pertama pertama kali. Tetapi pada kenyataan gejala meningkatnya
meningkatnya kepedulian kepedulian orang tua terhadap terhadap pendidikan pendidikan anak-
anak anak-anak mereka, mereka, belum disertai disertai dengan meningk meningkatnya kesadaran
kesadaran orang tua atas peranann peranannya sebagai sebagai pendidik pendidik bagi anak-anak
anak-anak di dalam keluarga. Hal ini terbukti terbukti hasil pendidikan anak kebanyakan kebanyakan
diserahkan diserahkan pada pendidikan pendidikan formal maupun nonformal. nonformal.
Pendidikan Pendidikan keluarga merupakan merupakan hal yang sifatnya sifatnya rutin berlangsung
berlangsung setiap hari, bahkan setiap saat, karena dalam kenyataannya kenyataannya tidak
mengenal mengenal istirahat, istirahat, apalagi apalagi libur panjang. panjang. Materi yang diberikan
diberikan orang tua pada anak, antara orang tua satu dengan orang tua lainnya lainnya tidak jauh
berbeda berbeda yakni berkaitan aspek-aspek aspek-aspek kerohanian, kerohanian, budi pekerti,
pekerti, keterampilan keterampilan dan pengetahuan dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut di
sekolah sekolah maupun dalam masyarakat, masyarakat, serta tempat dimana mereka bekerja kelak
dikemudian hari. Orang tua siswa SDN Tarawasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi
Provinsi Papua besar adalah petani, karena kondisi geografis dari daerah yang memang mendukung
untuk lahan pertanian. Kondisi perekonomian masyarakat tersebut menyebabkan adanya
keengganan untuk menyekolahkan anaknya hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Pendidikan bukan
prioritas utama lagi bagi mereka. Mereka akan lebih memilih untuk bekerja bekerja untuk memenuhi
kebutuhan dasar mereka terlebih dahulu. Mereka tidak sadar bahwa pendidikan itu sangat penting
bagi masa depan dan pembangunan di wilayah mereka sendiri. Persoalan pendidikan merupakan
permasalahan semua orang, karena setiap orang sejak dulu hingga sekarang sekarang selalu
berusaha mendidik anaknya atau anak-anak yang diserahkan kepada guru untuk dididik. Pada era
globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Untuk itu
dalam menciptakan sumber daya manusia tersebut salah satunya adalah melalui pendidikan. Tidak
hanya itu saja, yang terpenting adalah dalam proses belajarnya harus adanya motivasi bagi siswa
karena motivasi merupakan dorongan atau kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan belajar
agar tercipta tujuan yang diharapkan sehingga fungsi motivasi adalah sebagai pendorong,
penggerak, dan pengarahan kegiatan siswa dalam belajar yang dicapai sebagian peserta didik di SDN
Tarawasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi Provinsi Papua dipengaruhi oleh
kurangnya motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua, terutama ketika belajar di rumah. Untuk
itu hal ini harus segera ditindaklanjuti dan dicari solusi yang terbaik yang dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa dan kesadaran orang tua akan pentingnya perhatian orang tua dan terhadap
motivasi dan prestasi belajar anak. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami selaku salah seorang
guru di SDN Tarawasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi Provinsi merasa tertarik
untuk menulis permasalah tersebut secara lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk Makalah
dengan judul: “PENINGKATAN PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN
PEMBERIAN REWARD DI SDN Tarawasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi Provinsi
Papua”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan pada bagian terdahulu, sesuai
dengan judul Makalah yang penulis kemukakan, maka masalah- masalah yang dapat penulis
identifikasi adalah sebagai berikut

1. Sebagian siswa prestasi belajar khususnya pembelajaran PAK yang dicapainya masih rendah,

2. Kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar siswa disebabkan sebagian besar orang
tua siswa bekerja bekerja sebagai sebagai buruh dan petani sehingga sehingga sebagian besar waktu
mereka untuk bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,

3. Rendahnya pengetahuan orang tua tentang pendidikan menyebabkan mereka tidak menyadari
pentingnya perhatian orang tua dan motivasi belajar yang sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak-anak mereka,

C. Batasan Masalah

Banyak faktor yang dapat dikaji untuk ditindaklanjuti dalam penulisan ini terkait rendahnya prestasi
prestasi belajar. Mengingat adanya keterbatasan baik dari segi waktu, dana, tenaga dan
pengalaman penulis, sehingga dalam penulisan ini dibatasi masalah upaya peningkatan motivasi
belajar dan upaya peningkatan perhatian orang tua siswa dengan menerapkan sistem reward pada
siswa di SDN Tarawasih Marenggi, Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi Provinsi

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah dan identifikasi masalah serta pembatasan masalah
yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah penulisan adalah :

1. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan sistem reward?

2. Bagaimana Bagaimana upaya meningkatkan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa
dengan menerapkan sistem reward?

E. Tujuan Penulisan

Suatu kegiatan tertentu tertentu pasti memiliki yang ingin dicapai, dicapai, demikian demikian pula
dengan penulisan ini. Adapun tujuan dalam penulisan Makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan reward dalam pembelajaran PAK di SDN Tarawasih Marenggi,
Distrik Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi Provinsi
2. Untuk mengetahui getahui peningkatan peningkatan motivas motivasi belajar belajar siswa
dengan diterapkan diterapkan reward dalam pembelajaran PAK di SDN Tarawasih Marenggi, Distrik
Bonggo Timur, Kabupaten Sarmi Provinsi

F. Manfaat Penulisan Hasil penulisan karya tulis akan memberi memberi manfaat manfaat yang bagi
penulis penulis maupun instansi pendidikan khususnya di SDN Tarawasih Marenggi, Distrik Bonggo
Timur, Kabupaten Sarmi Provinsi sebagai berikut

1. Bagi Siswa Hasil Makalah ini sangat menguntungkan siswa karena siswa merupakan obyek
langsung, yang dikenai tindakan semestinya ada perubahan dalam diri siswa dapat termotivasi untuk
tetap belajar.

2. Bagi Sekolah Memberi sumbangan pemikiran sebagai penentu kebijakan dalam upaya
membangkitkan motivasi belajar siswa.

3. Bagi guru

Dengan melaksanakannya penulisan makalah ini guru dapat mengetahui secara cepat dan
bertambah wawasan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan menggunakan reward /
dalam pembelajaran bagi siswa.

4. Bagi penulis dapat mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar siswa dengan pemberian
reward / hadiah.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Perhatian Orang Tua: Pengertian Perhatian, Kata “perhatian”, sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari namun kata “perhatian” menurut Sumadi Suryabrata(2006:14) sendiri
tidaklah selalu digunakan dalam arti yang sama. Beberapa contoh dapat menjelaskannya,
sebagai berikut.

a. Dia sedang memperhatikan contoh yang diberikan oleh gurunya.

b. Dengan penuh perhatian dia mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru yang baru itu.
Kedua contoh di atas menggunakan kata perhatian, arti kata tersebut baik di masyarakat sehari-
hari maupun dalam bidang psikologi mempunyai makna yang kira-kira sama. Dalam hal tersebut
tersebut jika diambil intinya, para psikolog mendefinisikan mengenai perhatian menjadi dua
macam, sebagai berikut.

a. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.

b. Perhatian Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas
yang dilakukan (Sumadi Suryabrata, 2006: 14). Untuk dapat menangkap maksudnya hendaklah
pengertian tersebut tidak dilepaskan dari konteksnya (kalimatnya). Perhatian sebagai salah satu
aktivitas psikis, dapat dimengerti sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi. Perhatian menurut Abu
Ahmadi (2003: 145) yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam
maupun di luar dirinya. Perhatian berhubungan erat dengan kesadar kesadaran jiwa terhadap
terhadap sesuatu objek yang direaksi direaksi pada sesuatu waktu. Terang tidaknya tidaknya
kesadaran kesadaran seseorang seseorang terhadap sesuatu sesuatu obyek tertentu tertentu
tidak tetap, ada kalanya kalanya kesadaran kesadaran seseorang seseorang meningka meningkat
(menjadi (menjadi terang), terang), dan ada kalanya kalanya menurun (menjadi samar-
samar).Taraf kesadaran seseorang akan meningkat kalau jiwa orang tersebut dalam mereaksi
sesuatu meningkat juga. Apabila taraf kekuatan kesadaran seseorang naik atau menjadi giat
karena suatu sebab, maka orang tersebut berada pada permulaan perhatian, Perhatian timbul
dengan adanya pemusatan kesadaran seseorang terhadap sesuatu. Berdasarkan pengertian-
perhatian yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perhatian merupakan
suatu kesadaran jiwa seseorang yang ditujukan pada suatu objek atau kumpulan objek tertentu
yang berada dalam diri maupun di luar diri. Ketika seseorang sedang memperhatikan suatu
benda misalnya, ini berarti seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan pada
benda tersebut. tersebut. Namun dalam waktu yang sama individu juga dapat memperhatikan
objek yang banyak sekaligus. Hal ini, tentunya tidak semua objek diperhatikan secara sama.

Dalam proses memperhatikan itu, terdapat aktivitas penyeleksian terhadap stimulus yang
diterima oleh individu. Dalam proses memperhatikan juga terdapat korelasi yang positif antara
perhatian dengan kesadaran. Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana
suasana hati, serta ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap luhur, mulia, dan indah
akan sangat mengikat mengikat perhatian. Demikian pula sesuatu hal yang dapat menimbulkan
menimbulkan rasa nyeri dan ketakutan, akan mencekam perhatian. Sebaliknya, segala sesuatu
yang membosankan, sepele, dan terus-menerus berlangsung tidak akan bisa mengikat
perhatian. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhatian Sebuah perhatian tidak timbul begitu
saja pada diri seseorang. Di bawah ini akan diuraikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perhatian menurut Abu Ahmadi (2003: 150) sebagai berikut.

a. Pembawaan, Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi
maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.

b. Latihan dan Kebiasaan, Meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang suatu bidang,
tetapi karena hasil dari pada latihan atau kebiasaan, dapat menyebabkan timbulnya perhatian
terhadap bidang tersebut.

c. Kebutuhan, Adanya kebutuhan tentang sesuatu sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian


terhadap objek tersebut. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai
tujuan yang harus dicurahkan kepadanya.

d. Kewajiban, Mengandung tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang yang bersangkutan.
dan menyadari atas kewajibannya, maka orang tersebut tidak akan bersikap masa bodoh dalam
melaksanakan tugasnya, oleh karena itu orang tersebut akan melaksanakan kewajibannya
dengan penuh perhatian.

e. Keadaan Jasmani, Keadaan tubuh yang sehat atau tidak, segar atau tidak, sangat
mempengaruhi perhatian seseorang terhadap sesuatu objek.

f. Suasana Jiwa Keadaan batin, perasaan, fantasi, pikiran dan sebagainya sangat mempengaruhi
perhatian seseorang, mungkin dapat membantu, dan sebaliknya dapat juga menghambat.
g. Suasana di Sekitar Adanya bermacam-macam perangsang di lingkungan sekitar, seperti
kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya
dapat mempengaruhi perhatian individu.

h. Kuat tidaknya Perangsang Seberapa Seberapa kuat perangsang yang bersangkutan dengan
objek itu sangat mempengaruhi perhatian individu. Kalau objek itu memberikan memberikan
perangsang yang kuat, maka perhatian yang akan individu tunjukan terhadap objek tersebut
kemungkinan besar juga. Sebaliknya kalau objek itu memberikan perangsang yan juga tidak
begitu besar. Jadi banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi mempengaruhi perhatian
perhatian seseorang seseorang terhadap orang lain, meliputi meliputi pembawaan, pembawaan,
latihan, latihan, kebiasaan, kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan, jasmani, suasana jiwa,
suasana lingkungan sekitar sekitar, kuat atau tidaknya tidaknya rangsangan yang dapat
menimbulkan perhatian. Perhatian Orang Tua Manusia hidup di lingkungan rumah yaitu
keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak mereka. Ayah dan ibu itulah yang disebut orang
tua yang akan bertanggung jawab untuk merawat, mendidik, dan membesarkan anak-anaknya
mereka mampu hidup mandiri. UU RI No. 1 tahun 1974 Bab X (E. Oswari, Oswari, 1982: 139)
mengungkapkan tentang “Hak dan Kewajiban Orang Tua dan Anak” pasal 45 ayat (1) yang
berbunyi berbunyi “Kedua orang tua wajib memelihara memelihara dan mendidik mendidik
anak-anak anak-anak mereka sebaik-baiknya”. sebaik-baiknya”. Serta ayat (2) yang berbunyi
“Kewajiban “Kewajiban orang tua yang dimaksud dimaksud dalam ayat (1) dalam pasal ini
berlaku berlaku sampai anak itu kawin atau berdiri berdiri sendiri, sendiri, kewajiban mana
berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus”. Orang tua adalah pendidik
sejati, sejati, pendidik pendidik karena kodratnya. kodratnya. Oleh karena itu, kasih sayang orang
tua terhadap terhadap anak-anaknya anaknya hendaklah hendaklah kasih sayang yang sejati
pula. Para teoritis teoritis yang menganut menganut paham “environmentalisme” berpendapat,
“Tidak ada anak yang sukar, yang ada ialah orang tua yang sukar (problem children are the
product of problem parents” (Alex Sobur, 2003: 150). Bagus Santoso Santoso (2010: 23)
mengemukakan mengemukakan pendapatnya pendapatnya tentang tentang perhatian
perhatian orang tua, yaitu pemusatan pemusatan kesadaran kesadaran jiwa berupa tenaga,
tenaga, pikiran pikiran dan perasaan, perasaan, dari orang tua kepada anaknya, anaknya,
ditransformasikan ditransformasikan dalam berbagai berbagai cara untuk memberikan
memberikan motivasi motivasi atau dorongan dorongan positif positif terhadap terhadap
anaknya anaknya dalam usaha mencapai mencapai prestasi prestasi belajar belajar yang optimal.
optimal. Dari uraian-uraian uraian-uraian tersebut tersebut dapat disimpulkan disimpulkan
pengertian pengertian perhatian perhatian orang tua, adalah suatu kesadaran orang tua dalam
mendidik, mendidik, membimbing, dan merawat anak-anaknya anak-anaknya (baik berbentuk
tindakan tindakan maupun ucapan) ucapan) dengan penuh rasa kasih sayang agar anak-anak
anak-anak dapat meraih cita-cita cita-cita dan hidup mandiri. mandiri. Orang tua yang terdiri
terdiri dari ayah dan ibu ini masing-masing masing-masing mempunyai mempunyai peranan
peranan dalam keluarganya. Akan tetapi meskipun meskipun ayah dan ibu mempunyai
mempunyai peranan peranan masing-m masing-masing, tujuan mereka tidaklah tidaklah lepas
dari kewajiban kewajiban untuk mendidik, mendidik, membimbing, membimbing, dan merawat
anak-anaknya. Ngalim Purwanto Purwanto (2007: 78) mengemukakan mengemukakan beberapa
beberapa peranan peranan seorang seorang ibu dan ayah di rumah, sebagai berikut. a. Peranan
ibu dalam pendidikan anaknya adalah: 1) sumber dan pemberi rasa kasih sayang, 2) pengasuh
dan pemelihara, 3) tempat mencurahkan isi hati, 4) pengatur kehidupan dalam rumah tangga, 5)
pembimbing hubungan pribadi. b. Peranan ayah dalam pendidikan anaknya adalah: 1) sumber
kekuasaan dalam keluarganya, 2) penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia
luar, 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~
Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN
PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 11/34 3) pemberi
perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga, 4) pelindung terhadap ancaman luar, 5) hakim
atau yang mengadili jika terjadi perselisihan, 6) pendidik dalam segi-segi rasional. Bentuk-bentuk
Perhatian Orang Tua Orang tua dalam memberikan mberikan perhatian perhatian tidaklah
tidaklah harus dengan suatu hal yang mahal, atau yang berlebihan. rlebihan. Perhatian Perhatian
dapat ditunjukkan ditunjukkan dengan hal-hal hal-hal yang kecil yang dimulai dimulai dengan
kebiasaan kebiasaan dalam keluarga. Bentuk perhatian perhatian orang tua tidaklah terbatas
pada satu perilaku atau tindakan. Berikut Berikut ini beberapa beberapa contoh bentuk
perhatian orang tua kepada anak-anaknya anak-anaknya menurut Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono (2004: 85-88). a. Orang tua dapat memberikan dorongan anak dalam belajar (motivasi
belajar). b. Orang tua memberikan memberikan penghar penghargaan atau pujian atas apa yang
dilakukan dilakukan si anak, karena penghargaan kepada anak-anak anak-anak dapat
menimbulkan menimbulkan mental yang sehat bagi anak. c. Orang tua hendakny hendaknya
meluangkan meluangkan waktu untuk berbincang-bincang berbincang-bincang dengan anak
anak, sehingga tercipta hubungan hubungan yang nyaman, nyaman, tenang, tenang, dan
harmonis harmonis diantara keluarga. d. Orang tua hendaknya hendaknya membicarakan
membicarakan tentang tentang kebutuhan kebutuhan anak-anak anak-anak yang diinginkan. e.
Orang tua menyediakan menyediakan tempat belajar belajar yang nyaman dan kondusif
kondusif untuk anak dalam belajar belajar. Selain itu juga menyediakan menyediakan sumber-
sumber -sumber belajar belajar dan peralatan peralatan yang dapat mendukung aktivitas
belajar. f. Orang tua dapat mendampingi anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Selain
pendapat di atas, GenioFam GenioFam (2009: 22) menyatakan menyatakan bahwa kebutuhan
kebutuhan anggota anggota keluarga dari bangun tidur sampai tidur lagi berbeda-beda,
berbeda-beda, oleh karena itu orang tua hendaknya hendaknya memperhatikan memperhatikan
kebutuhan kebutuhan anak baik secara fisik maupun psikis. Kebutuhan yang bersifat fisik sebagai
berikut. a. Makanan, Makanan, jika menu masakan masakan yang sama setiap hari, akan
menimbulkan menimbulkan rasa bosan bagi anak. Anak akan malas makan, dengan kondisi
kondisi tersebut tersebut anak menjadi lemas, tidak bersemangat, dan dapat mengganggu
konsentrasi belajar anak. b. Sandang, Sandang, merupaka merupakan kebutuhan kebutuhan
anak dalam berpakaian. berpakaian. Jika anak berpakaian berpakaian dengan nyaman, maka
anak dalam melakukan aktivitas aktivitas juga akan merasa nyaman (tidak terganggu). c. Tempat
tinggal anak, jika tempat tinggal anak tidak kondusif kondusif atau tidak nyaman, nyaman, secara
otomatis otomatis anak tidak akan betah berada di rumah maka anak akan keluar rumah. Tinggal
di rumah saja tidak betah apalagi untuk belajar di rumah. d. Teknologi, eknologi, perkemb
perkembangan teknologi teknologi yang semakin semakin pesat tidak selalu memberik
memberikan dampak positif positif bagi penggunanya, penggunanya, misalnya internet, internet,
handphone, game, dan lain sebagainya. sebagainya. Maka perlu ditanamkan ditanamkan pada
anak bahwa teknologi teknologi yang digunak digunakan adalah yang bisa dimanfaatkan untuk
membantu dalam proses pendidikan. e. Fasilitas Fasilitas yang dapat mendukung mendukung
pendidikan pendidikan anak, misalnya misalnya sumber belajar belajar, peralatan sekolah anak.
B. Motivasi Belajar 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN
IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS
UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 12/34
Pengertian Motivasi Belajar Pengertian Pengertian belajar belajar menurut menurut Morgan,
mengatakan mengatakan bahwa belajar belajar adalah setiap perubahan perubahan yang relatif
relatif menetap menetap dalam tingkah tingkah laku yang terjadi terjadi sebagai sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman pengalaman (Wisnubrata, isnubrata, 1993:3). 1993:3).
Sedangkan Sedangkan menurut menurut Moh. Surya (1981 : 32) belajar belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan dilakukan individu individu untuk memperoleh memperoleh suatu
perubahan perubahan tingkah tingkah laku yang baru keseluruhan keseluruhan sebagai sebagai
hasil pengalaman pengalaman individu individu itu sendiri sendiri dalam interaksinya
interaksinya dengan lingkungan. lingkungan. Pada prinsipnya, prinsipnya, belajar belajar adalah
perubahan perubahan dari diri seseorang. seseorang. Pengertian Pengertian motivasi motivasi
belajar belajar adalah keseluruhan eluruhan daya penggerak penggerak baik dari dalam diri
maupun luar siswa (dengan menciptakan menciptakan serangkaian serangkaian usaha untuk
menyediakan menyediakan kondisi-kondisi kondisi-kondisi tertentu) tertentu) yang menjamin
menjamin kelangsun kelangsungan dan memberikan memberikan arah pada kegiatan kegiatan
belajar belajar sehingga sehingga tujuan yang dikehendaki hendaki oleh subyek belajar belajar
itu dapat tercapai. tercapai. Ada tiga komponen komponen dalam motivasi, motivasi, yaitu : 1.
Kebutuhan Kebutuhan 2. Dorongan Dorongan 3. Tujuan (Koesworo (Koesworo 1989 ; Siagian
Siagian 1989 ; Shein 1991 ; Biggs dan Tlefe, 1987) Jenis-jenis Motivasi Makmun (2005 : 37)
membagi membagi motivasi kedalam kedalam beberapa beberapa kelompok kelompok sebagai
sebagai berikut : a. Motif Primer atau dasar Motif Primer merupakan merupakan motif yang
tidak dipelajari dipelajari yang untuk ini digunakan digunakan istilah Dorongan (Drive) Motif ini
dibedak dibedakan dalam : Dorongan Dorongan fisiologis fisiologis yang bersumber bersumber
pada kebutuhan kebutuhan organis antara lain rasa lapar, haus, istirahat. istirahat. Dorongan
Dorongan psikologis/ psikologis/ dorongan dorongan kejiwaan kejiwaan dalam diri seseorang,
seseorang, seperti seperti rasa takut, kasih sayang dan lainnya. b. Motif sekunder sekunder,
merupakan merupakan motif yang berkembang erkembang akibat adanya pengalaman,
pengalaman, atu dipelajari. dipelajari. Termasuk ermasuk dalam motif sekunder sekunder ini
adalah motif berprestasi, berprestasi, motifmotif social sepeti ingin diterima, status, dan
sebagainya. Pentingnya Motivasi Dalam Proses Pembelajaran Pentingnya Pentingnya peranan
peranan motivasi motivasi dalam proses pembelajaran pembelajaran perlu dipahami dipahami
oleh pendidik pendidik agar dapat melakukan melakukan berbagai berbagai bentuk tindakan
tindakan atau bantuan bantuan kepada siswa. Motivasi Motivasi dirumuska dirumuskan sebagai
sebagai dorongan. dorongan. Dua anak memiliki memiliki kemampuan kemampuan yang sama
dan diberikan diberikan peluang peluang serta kondisi kondisi yang sama untuk mencapai
mencapai tujuan kinerja kinerja dan hasil-hasil hasil-hasil yang dicapai dicapai oleh anak yang
termotivasi termotivasi akan lebih baik dibandingkan dibandingkan dengan anak yang tidak
termotivasi. termotivasi. Hal ini dapat diketahui diketahui dari pengalaman pengalaman dan
pengamatan pengamatan sehari-hari. sehari-hari. Peran motivasi motivasi dalam proses
pembelajaran, pembelajaran, motivasi motivasi belajar belajar siswa dapat dianalogikan
dianalogikan sebagai sebagai bahan bakar untuk menggerakkan menggerakkan mesin motivasi
otivasi belajar belajar yang memadai memadai akan medorong medorong siswa berperilaku
berperilaku aktif untuk prestasi prestasi didalam didalam kelas. Fungsi motivasi dalam
pembelajaran diantaranya : a. Mendorong Mendorong timbuln timbulnya tingkah tingkah laku
atau perbuatan perbuatan tanpa motivasi motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan, misalnya
belajar. b. Motivasi Motivasi berfungsi erfungsi sebagai sebagai pengarah pengarah
mengarahkan mengarahkan perbuatan perbuatan mencapai mencapai tujuan yang diinginkan. c.
Motivasi Motivasi berfungsi erfungsi sebagai sebagai penggerak penggerak yang artinya artinya
menggerakkan menggerakkan tingkah tingkah laku seseorang. seseorang. Besar kecilnya kecilnya
motivasi motivasi akan menentukan menentukan cepat atau lambatnya lambatnya suatu
02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~
Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN
PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 13/34 pekerjaan. Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Pembelajaran Hukum dari motivasi motivasi mengatakan
mengatakan bahwa partisipan/ partisipan/ peserta peserta harus punya keinginan keinginan
untuk belajar belajar, dia harus siap untuk belajar belajar dan harus punya alasan untuk belajar
belajar.Pelatih .Pelatih menemukan bahwa jika peserta peserta mempunyai mempunyai
motivasi motivasi yang kuat untuk belajar belajar atau rasa keinginan einginan untuk berhasil.
berhasil. Jika kita gagal menggunakan menggunakan hukum kesesuaian (appropriateneness)
tersebut dan mengabaikan mengabaikan untuk membuat material material relevan, kita akan
secara pasti akan kehilangan motivasi peserta. Faktor-faktor yang mempengaruhi mengenai
motivasi adalah sebagai berikut : a. Kematangan fisik, sosial dan psikis Kematangan Kematangan
fisik, sosial dan psikis haruslah haruslah diperhatikan, diperhatikan, karena hal ini dapat
mempengaruhi mempengaruhi motivasi, motivasi, seandainya seandainya dalam pemberian
pemberian motivasi motivasi itu tidak memperhatikan memperhatikan kematangan,
kematangan, maka akan mengakibatkan mengakibatkan frustasi frustasi dan mengakibatkan
hasil belajar tidak optimal. b. Usaha yang bertujuan Setiap usaha yang dilakukan dilakukan
mempunyai mempunyai tujuan yang ingin dicapai. dicapai. Semakin Semakin jelas tujuan yang
ingin dicapai, akan semakin kuat dorongan untuk belajar. c. Pengetahuan mengenai hasil dalam
motivasi. Dengan mengetahui engetahui hasil belajar belajar, siswa terdorong terdorong untuk
lebih giat belajar belajar. Apabila Apabila hasil belajar belajar itu mengalami mengalami
kemajuan, kemajuan, siswa akan berusaha berusaha untuk mempertahankan mempertahankan
atau meningkat meningkat intensitas intensitas belajarnya belajarnya untuk mendapatkan
mendapatkan prestasi yang lebih baik dikemudian dikemudian hari. Prestasi Prestasi yang
rendah menjadikan menjadikan siswa giat belajar guna memperbaikinya. d. Partisipasi Dalam
kegiatan kegiatan mengajar mengajar perlu diberikan diberikan kesempatan kesempatan pada
siswa untuk berpartisipasi berpartisipasi dalam seluruh seluruh kegiatan kegiatan belajar belajar.
Dengan demikian demikian kebutuhan kebutuhan siswa akan kasih sayang dan kebersamaan
kebersamaan dapat diketahui, diketahui, karena siswa merasa dibutuhkan dalam kegiatan
belajar itu. e. Penghargaan dengan hukuman Pemberian Pemberian penghar penghargaan itu
dapat membangkitkan membangkitkan siswa untuk mempelajari mempelajari atau mengerjakan
mengerjakan sesuatu. sesuatu. Tujuan pemberian pemberian penghar penghargaan berperan
berperan untuk membuat membuat pendahuluan pendahuluan saja. Penghar Penghargaan
adalah alat bukan tujuan. tujuan. Hendaknya Hendaknya diperhatikan diperhatikan agar
penghargaan ini menjadi menjadi tujuan. tujuan. Tujuan pemberian pemberian penghar
penghargaan dalam belajar adalah bahwa setelah setelah seseorang seseorang menerima
menerima penghar penghargaan karena telah melakukan melakukan kegiatan kegiatan belajar
belajar yang baik, ia akan melanjutkan anjutkan kegiatan kegiatan belajarnya belajarnya sendiri
sendiri di luar kelas. C. Reward Pengertian Reward Dalam kamus besar Bahasa Indonesia
Indonesia disebutkan isebutkan bahwa reward adalah hadiah (sebagai (sebagai pembalasan
pembalasan jasa), hukuman hukuman (balasan). (balasan). Dari definisi definisi ini dapat
dipahami dipahami bahwa reward dalam Bahasa Indonesia bisa dipakai dipakai untuk balasan
balasan yang baik maupun yang buruk. Sementara Sementara itu dalam Bahasa Arab “reward”
diistilahkan dengan tsawab. Kata tsawab juga berarti berarti pahala, pahala, upah, dan balasan.
balasan. Dalam Al Qur’an, khususnya khususnya ketika kitab suci ini berbicara berbicara tentang
tentang apa yang akan diterima diterima oleh seorang seorang baik di dunia 02/11/23, 20.38
KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan
PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT
PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 14/34 maupun di akhirat akhirat
dari amal perbuatan perbuatannya (Armai, (Armai, 2002:127). 2002:127). Dalam pembahasan
yang lebih luas, pengertian istilah “reward” dapat dilihat sebagai berikut: a. Reward adalah alat
pendidikan pendidikan preventif preventif dan represif yang menyenangkan menyenangkan dan
bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi siswa. b. Reward adalah hadiah terhadap
terhadap perilaku perilaku baik dati anak didik dalam proses pendidikan. Reward adalah alat
pendidikan pendidikan represif represif yang menyenangkan. menyenangkan. Reward diberikan
kepada anak yang telah menunjukkan menunjukkan hasil-hasil hasil-hasil baik dalam
pendidikannya. pendidikannya. Baik, baik dalam hal kerajinannya, kerajinannya, kelakuannya,
kelakuannya, tingkah tingkah lakunya, lakunya, dengan singkat singkat hal-hal hal-hal yang
menyangkut menyangkut kepribadiannya, kepribadiannya, maupun baik dalam hal-hal hal-hal
berprestasi berprestasi belajarnya. belajarnya. Atau dapat dikatakan reward adalah penilaian
penilaian yang bersifat bersifat positif positif terhadap terhadap belajarnya belajarnya murid
(Indrakusuma, 1993:46). Selanjutnya Selanjutnya pendidi pendidik bermaksud bermaksud juga
supaya dengan reward itu anak menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki
memperbaiki atau mempertinggi mempertinggi prestasi prestasi yang telah dapat dicapainya.
dengan kata lain, Reward adalah salah satu alat pendidikan. pendidikan. Jadi dengan sendirinya
maksud reward itu ialah sebagai sebagai alat untuk mendidik mendidik anak-anak anak-anak
supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan perbuatan atau pekerjaannya pekerjaannya
mendapat penghar penghargaan. Umumnya Umumnya anak mengetahui mengetahui bahwa
pekerjaan pekerjaan atau perbuataanya perbuataanya yang menyebabkan ia mendapat reward
itu baik. Selanjutnya Selanjutnya pendidi pendidik bermaksud bermaksud juga supaya dengan
reward itu anak menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki memperbaiki atau
mempertinggi mempertinggi prestasi prestasi yang telah dapat dicapainya. dicapainya. dengan
kata lain, anak menjadi menjadi lebih keras kemauannya kemauannya untuk bekerja bekerja
atau berbuat yang lebih giat lagi. Jadi maksud reward itu yang terpenting bukanlah bukanlah
hasilnya hasilnya yang dicapai dicapai seorang seorang anak, melainkan melainkan dengan hasil
yang telah dicapai dicapai anak itu. Pendidikan Pendidikan bertujuan bertujuan membentuk
membentuk kata hati dan kemauan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu. Jika
reward itu adalah alat mendidik, mendidik, reward tidak boleh menjadi bersifat bersifat sebagai
sebagai “upah”. “Upah” ialah sesuatu sesuatu yang mempunyai mempunyai nilai sebagai sebagai
“ganti rugi” dari suatu pekerjaan atau suatu jasa. Upah adalah sebagai sebagai pembayar
pembayar suatu tenaga kerja, pikiran pikiran atau pekerjaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh
seseorang. seseorang. Besar kecilnya kecilnya upah memiliki memiliki perbanding perbandingan
yang tertentu tertentu dengan berat ringannya ringannya pekerjaan pekerjaan atau banyak
sedikitnya sedikitnya hasil yang telah dicapai dicapai seorang seorang anak yang pada suatu
ketika menunjukkan menunjukkan hasil yang lebih dari pada biasanya, biasanya, mungkin sangat
baik diberi reward. Dalam hal ini guru hendaknya hendaknya bijaksana bijaksana jangan sampai
reward itu menimbulkan iri hati pada anak yang lain yang merasa dirinya dirinya lebih baik atau
lebih pandai, pandai, tetapi tidak mendapat mendapat reward. Adakalan dakalanya seorang
seorang guru perlu pula memberi memberi reward kepada seluruh seluruh kelas (Purwanto,
1985:182). Jadi dapat disimpulkan disimpulkan bahwa reward adalah suatu cara yang digunakan
digunakan oleh seseorang seseorang untuk memberikan memberikan suatu penghar
penghargaan kepada seseorang seseorang karena sudah mengerjakan mengerjakan suatu hal
yang benar, sehingga sehingga seseorang seseorang itu bisa semangat semangat lagi dalam
mengerjakan mengerjakan tugas tersebut. tersebut. Contohnya Contohnya seorang seorang
guru telah memberikan memberikan penghar penghargaan atau pujian kepada siswanya
siswanya yang telah menjawab menjawab pertanyaan pertanyaan dengan baik, maka siswa itu
semangat semangat lagi dalam mengerjakan mengerjakan tugas. Reward merupakan respon
terhadap suatu perilaku perilaku yang dapat meningkatkan meningkatkan kemungkinan
kemungkinan terulang terulang kembali kembali perilaku perilaku 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS
UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 15/34 tersebut. Reward dapat dilakukan dilakukan secara
verbal ataupun ataupun non verbal dengan prinsip prinsip kehangatan, keantusiasan dan
kebermakanaan (Mulyasa, 2011:77). Reward ialah respon positif positif terhadap terhadap suatu
tingkah laku tertentu tertentu dari siswa yang memungkinkan memungkinkan tingkah tingkah
laku tersebut tersebut timbul kembali kembali (Alma, 2008:30). 2008:30). Dalam kegiatan belajar
mengajar, reward (penguatan positif) mempeunyai arti penting. Tingkah laku dan penampilan
penampilan siswa yang baik, diberi penghar penghargaan dalam bentuk senyuman senyuman
ataupun ataupun kata-kata kata-kata pujian. pujian. Pemberian mberian reward dalam kelas
akan mendorong siswa meningktkan meningktkan usahanya usahanya dalam kegiatan kegiatan
belajar belajar mengajar mengajar dan mengembangkan mengembangkan hasil belajar. Tujuan
Menurut Buchari Alma (2008:30) tujuan dari adanya reward yaitu a. meningkatkan perhatian
siswa, b. Memperlancar atau memudahkan proses belajar, c. Membangkitkan dan
mempertahankan motivasi, d. Mengontrol Mengontrol dan mengubah mengubah sikap suka
mengganggu mengganggu dan menimbulkan menimbulkan tingkah tingkah laku belajar yang
produktif, e. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar, f. Mengarahkan kepada
cara berfikir yang baik/ divergen dan inisiatifpribadi. Menurut Mulyasa (2011:78) tujuan
penggunaan reward yaitu a. meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran, b.
merangsang dan meningktkan motivasi belajar, c. meningkatkan kegiatan belajar dan membina
perilaku yang produktif. Komponen- Komponen Reward Menurut Menurut Mulyadi Mulyadi
(2009:37) (2009:37) adapun komponen-komponen komponen-komponen yang perlu dipahami
dipahami dan dikuasai dikuasai penggunaannya penggunaannya oleh guru agar ia dapat
memberikan memberikan penguatan penguatan secara bijaksana adalah: a. penguatan
penguatan verbal yaitu penguatan penguatan berupa kata-kata, kata-kata, pujian, pujian,
pengakuan, pengakuan, dorongan dorongan yang dipergunakan untuk menguatkan tingkah laku
dan penampilan siswa. b. penguatan penguatan non verbal yaitu penguatan penguatan berupa
mimik dan gerakan gerakan badangerak badangerakan badan, pengutan dengan cara mendekati,
mendekati, penguat penguat dengan bentukan, bentukan, penguat penguat dengan kegiatan
yang menyenangkan dan penguat berupa simbol atau benda. Menurut Buchari Alma (2008:31)
komponen reward terdiri dari: a. Verbal Reinforcement Reinforcement meliputi meliputi
komentar komentar ungkapan ungkapan pujian seperti seperti baik, bagus, hebat, benar sekali.
b. Gestural Gestural Reinforcem Reinforcement meliputi meliputi senyum, senyum, mengangkat
mengangkat alis, tepuk tangan, tangan, menunjuk, anggukan. c. Proximity Proximity Reinforce
Reinforcemen meliputi meliputi berjalan berjalan mendekati, mendekati, berdiri berdiri didekat,
didekat, duduk dekat kelompok, berdiri diantara siswa. Macam-Macam Reward Menurut Amier
Daien Indrakusuma (2002:159) reward yang kita berikan berikan kepada murid dapat berupa
macam-macam. macam-macam. Namun pada garis besarnya, besarnya, kita dapat membedakan
reward itu kedalam empat macam yaitu: a. Pujian 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 16/34 Pujian adalah satu bentuk reward yang paling
mudah dilaksanakan. dilaksanakan. Pujian dapat berupa kata-kata kata-kata seperti: seperti:
baik, bagus, bagus sekali dan sebagainya, sebagainya, tetapi dapat juga berupa kata-kata kata-
kata yang bersifat bersifat sugestif, sugestif, misalnya: misalnya: nah, lain kali akan lebih baik
lagi, kiranya kiranya kau sekarang sekarang telah lebih rajin belajar belajar dan sebagain
sebagainya. Disamping Disamping yang berupa kata-kata, kata-kata, pujian dapt pula berupa
isyarat-isyarat isyarat-isyarat atau pertanda-pertanda. pertanda-pertanda. Misalnya Misalnya
dengan menunjukkan menunjukkan ibu jari atau jempol, jempol, dengan menepuk bahu anak,
dengan tepuk tangan dan sebagainya. b. Penghormatan Reward yang berupa penghormatan
penghormatan ini dapat berbentuk berbentuk dua macam pula. Pertama Pertama berbentuk
berbentuk semacam semacam penobatan. penobatan. Yaitu anak yang mendapat mendapat
penghormatan penghormatan diumumkan diumumkan dan ditampilkan ditampilkan dihadapan
dihadapan teman-temanya. teman-temanya. Dapat juga dihadapan teman-teman teman-teman
sekelas sekelas maupun teman-te teman-teman sekolah. sekolah. Kedua, penghormatan
penghormatan yang berbentuk berbentuk pemberian pemberian kekuasaan kekuasaan untuk
melakukan melakukan sesuatu. sesuatu. Misalnya, Misalnya, kepada anak yang berhasil
menyelasaikan lasaikan satu soal yang sulit, disuruh disuruh mengerjakannya mengerjakannya
dipapan dipapan tulis untuk dicontoh dicontoh teman-temannya. teman-temannya. Anak yang
rajin diserahi diserahi wewenang wewenang atau tugas mengurus perpustakaan sekolah. c.
Hadiah Yang dimaksud dimaksud dengan hadiah disini adalah reward yang berbentuk pemberian
yang berupa barang. Reward yang berupa pemberian barang ini disebut juga reward materiil.
Reward materiil, yaitu hadiah yang berupa barang-barang barang-barang ini dapat terdiri dari
alat-alat alat-alat keperluan keperluan sekolah, seperti seperti pensil, pensil, penggaris,
penggaris, buku tulis, buku pelajaran, dan lain sebagainya. sebagainya. Pemberian emberian
reward yang berupa barang ini sering mendatangkan mendatangkan pengaruh pengaruh yang
negatif negatif pada belajar belajar siswa. Yaitu bahwa hadiah itu lalu menjadi menjadi tujuan
dari belajar belajar anak. Anak belajar belajar bukan karena ingin manambah manambah
pengetahuan, pengetahuan, tetapi belajar belajar dengan tujuan ingin mendapatkan
mendapatkan hadiah. hadiah. Jadi berikan hadiah berupa barang ini jika dianggap dianggap
perlu, dan pilihlah pilihlah pada saat yang tepat. Misalnya Misalnya kepada anak yang kurang
mampu, menjelang menjelang waktu Hari Raya Tahun Baru. d. Tanda Penghargaan Jika hadiah
adalah reward yang berupa barang, barang, maka tanda penghar penghargaan adalah
kebalikannya. alikannya. Tanda penghar penghargaan tidak dinilai dinilai dari segi harga dan
kegunaan kegunaan barang-barang barang-barang tersebut, tersebut, seperti seperti halnya
pada hadiah. hadiah. Melainkan, Melainkan, tanda penghar penghargaan dinilai dinilai dari segi
kesan atau nilai-kena nilai-kenagnya. Oleh karena itu reward atau tanda penghargaan ini disebut
juga reward symbolis. Reward symbolis ini dapat berupa surat-surat surat-surat tanda penghar
penghargaan, surat surat tanda jasa, sertifikat-sertifikat, sertifikat-sertifikat, piala-piala piala-
piala dan sebagainya. Menurut Menurut M. Ngalim Purwanto Purwanto (1985:183)untuk
(1985:183)untuk menentukan menentukan reward macam apakah yang baik diberikan diberikan
kepada anak merupakan merupakan suatu hal yang sulit. Reward sebagai sebagai alat
pendidikan pendidikan banyak sekali macamnya. macamnya. Sebagai Sebagai contoh beberapa
beberapa macam perbuatan atau sikap pendidik yang dapat merupakan reward bagi anak
didiknya: a. Guru mengangguk-angguk gangguk-angguk tanda senang dan membenarkan
membenarkan sesuatu sesuatu jawaban jawaban yang diberikan oleh seorang anak. b. Guru
memberi kata-kata yang menggembirakan menggembirakan (pujian) (pujian) seperti seperti
“rupanya “rupanya sudah baik pula tulisanmu, Min. Kalau kamu terus berlatih, tertentu akan
lebih baik lagi. 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 17/34 c.
Pekerjaan dapat juga menjadi suatu reward. Contoh “engkau “engkau akan segera saya beri soal
yang lebih sukar sedikit, sedikit, ali, karena yang nomor 3 ini rupa-rupanya rupa-rupanya agak
terlalu baik engkau mengerjakannya”. d. Reward yang ditujukan ditujukan kepada seluruh
seluruh kelas sering sangat perlu. Misalnya,” Misalnya,” karena saya lihat kalian telah bekerja
bekerja dengan baik dan lekas selesai, selesai, sekarang sekarang saya akan mengisahkan
mengisahkan sebuah cerita yang bagus sekali”. sekali”. Reward untuk seluruh seluruh kelas
dapat juga berupa beryanyi atau pergi berdarmawisata. e. Reward dapat juga berupa benda-
benda benda-benda yang menyenangkan menyenangkan dan berguna bagi anak-anak. anak-
anak. Misalnya Misalnya, pensil, pensil, buku tulis, gula gula, atau makanan makanan yang lain.
Tetapi dalam hal ini guru harus sangat berhati-hati berhati-hati dan bijaksana bijaksana sebab
dengan bendabenda itu mudah benar reward berubah menjadi upah bagi siswa. Prinsip-prinsip
Penggunaan Reward Menurut Buchari Alma (2008:32) prinsip penggunaan reward yaitu: a.
penuh hangat, antusias dan jujur. b. hindari kritikan dan hukuman, c. bervariasi, d. penuh arti
bagi siswa, e. bersifat pribadi f. langsung atau segera. Menurut Menurut Mulyadi Mulyadi
(2009:39)beberapa (2009:39)beberapa prinsip yang melandasi melandasi penggunaan
penggunaan reward yaitu a. kehangatan, b. kebermaknaan, c. menghindari penggunaan respon
yang negatif. Cara Mengaplikasikan Reward Berbagai macam cara yang dapat dilakukan dalam
memberi reward, antara lain: a. Pujian yang indah, diberikan agar anak lebih bersemangat dalam
belajar. b. Imbalan Imbalan materi atau hadiah, hadiah, karena tidak sedikit sedikit anak-anak
anak-anak yang termotivasi termotivasi dengan pemberian hadiah. c. Doa, misalnya: “Semoga
Allah SWT menambah kebaikan padamu” d. Tanda penghar penghargaan, hal ini sekaligus
sekaligus menjadikan menjadikan kenang kenangan kenangan bagi murid atas prestasiyang
diperolehnya. e. Wasiat kepada orang tua. Maksudnya Maksudnya melaporkan melaporkan
segala sesuatu sesuatu yang berkena berkenaan dengan kebaikan ebaikan murid di sekolah,
sekolah, kepada orang tuanya di rumah. (Armai, 2002:127) Kelebihan dan kekurangan Armai
(2002:128) 02:128) menjelaskan menjelaskan bahwa sebagaimana sebagaimana pendekatan-
pendekatan pendekatan-pendekatan pendidikan lainnya, pendekatan reward juga tidak bias
terlepas terlepas dari kelebihan kelebihan dan kekurangan. Untuk lebih jelasnya, akan
dikemukakan sebagai berikut: a. Kelebihan Diakui bahwa pendekatan reward memiliki memiliki
banyak kelebihan, kelebihan, namun secara umum dapat disebutkan sebagai berikut: 1)
Memberikan Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap terhadap jiwa anak didik untuk
melakukan perbuatan yang positif dan bersifat progresif 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 18/34 2) Dapat menjadi menjadi pendorong pendorong
bagi anak-anak anak-anak didik lainnya lainnya untuk mengikuti mengikuti anak yang telah
memperoleh memperoleh pujian dan gurunya; gurunya; baik dalam tingkah tingkah laku, sopan
santun ataupun ataupun semangat semangat dan motivasinya motivasinya dalam berbuat
berbuat yang lebih baik lagi. Proses ini sangat besar kontribusinya kontribusinya dalam
memperlancar memperlancar pencapaian pencapaian tujuan pendidikan. b. Kelemahan Di
samping mempunyai mempunyai kelebihan kelebihan pendekatan pendekatan reward juga
memiliki kelemahan antara lain: 1) Dapat menimbulkan nimbulkan dampak negatif negatif
apabila apabila guru melakukannya melakukannya secara berlebihan, berlebihan, sehingga
sehingga mungkin mungkin bisa mengakibatkan mengakibatkan murid menjadi menjadi merasa
bahwa dirinya lebih tinggi dari teman-temannya. 2) Umumnya reward membutuhkan butuhkan
alat tertentu tertentu serta membutuhkan butuhkan biaya dan lain-lainnya. D. Pendidikan
Sekolah Dasar 1. Konsep Pendididikan Pendidikan merupakan salah satu indikator utama
pembangunan dan kualitas kualitas sumber daya manusia, manusia, sehingga sehingga kualitas
kualitas sumber daya manusia manusia sangat tergantung gantung dari kualitas kualitas
pendidikan. pendidikan. Pendidikan Pendidikan merupakan merupakan bidang yang sangat
penting penting dan strategis dalam pembangunan pembangunan nasional, nasional, karena
merupakan merupakan salah satu penentu kemajuan kemajuan suatu bangsa. bangsa.
Pendidikan Pendidikan bahkan merupakan merupakan sarana paling efektif efektif untuk
meningkatkan meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesejahteraan kesejahteraan
masyarakat, masyarakat, serta yang dapat mengantarkan bangsa mencapai kemakmuran. Dari
segi etimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogike”. Ini adalah kata majemuk
yang terdiri dari kata “pais” yang berarti “anak” dan kata “ago” yang berarti “aku membimbing”.
Jadi paedagogike berarti aku membimbing anak. Orang yang pekerjaan membimbing anak
dengan maksud membawanya ke tempat belajar, dalam bahasa Yunani disebut ”paedagogos”
(Soedomo A. Hadi, 2008: 17). Jadi pendidikan adalah usaha untuk membimbing membimbing
anak. Pendidikan Pendidikan seperti seperti yang diungkapkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Indonesia diartikan diartikan sebagai sebagai proses pengubahan gubahan sikap dan
tata laku seseoran seseorang atau sekelompok sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia manusia melalui melalui upaya pengajaran pengajaran dan pelatihan. Definisi Definisi
pendidikan ndidikan lainnya lainnya yang dikemukakan dikemukakan oleh M. J. Langeveld
Langeveld (Revrisond (Revrisond Baswir dkk, 2003: 108) bahwa: a. Pendidikan merupakan upaya
manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan. b. Pendidikan
ialah usaha untuk menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya agar dia bisa
mandiri, akil-baliq dan bertanggung jawab. c. Pendidikan adalah usaha agar tercapai penentuan
diri secara etis sesuai dengan hati nurani. Pengertian Pengertian tersebut tersebut bermakna
bermakna bahwa, pendidikan pendidikan merupakan merupakan kegiatan kegiatan untuk
membimbing membimbing anak manusia manusia menuju kedewasaan kedewasaan dan
kemandirian. kemandirian. Hal ini dilakukan 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN
PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 19/34 guna membekali anak untuk menapaki menapaki
kehidupannya kehidupannya di masa yang akan datang. datang. Jadi dapat dikatakan dikatakan
bahwa, penyelenggaraan penyelenggaraan pendidikan pendidikan tidak lepas dari perspektif
perspektif manusia dan kemanusiaan. Tilaar (2002: 435) menyatakan bahwa “hakikat pendidikan
adalah memanusiakan manusia, yaitu suatu proses yang melihat manusia sebagai suatu
keseluruhan di dalam eksistensinya”. Mencermati pernyataan dari Tilaar tersebut dapat
diperoleh gambaran bahwa dalam proses pendidikan, ada proses belajar belajar dan
pembelajaran, pembelajaran, sehingga sehingga dalam pendidikan pendidikan jelas terjadi
terjadi proses pembentukan pembentukan manusia manusia yang lebih manusia. manusia.
Proses mendidik mendidik dan dididik dididik merupakan merupakan perbuatan perbuatan yang
bersifat bersifat mendasar mendasar (fundamental), mental), karena di dalamnya dalamnya
terjadi terjadi proses dan perbuatan yang mengubah serta menentukan jalan hidup manusia.
Dalam Undang-Un Undang-Undang Sisdiknas Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1
menyatakan menyatakan bahwa: Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
terencana untuk mewujudkan suasana suasana belajar belajar dan proses pembelajaran elajaran
agar peserta peserta didik secara aktif mengembangkan mengembangkan potensi potensi
dirinya dirinya untuk memiliki memiliki kekuatan kekuatan spiritual spiritual keagamaan,
keagamaan, pengendalian pengendalian diri, kepribadian, kepribadian, kecerdasan, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Pengertian Pengertian pendidik pendidikan yang tertuang tertuang dalam Undang-
Undang Undang-Undang Sisdiknas Sisdiknas tersebut tersebut menjelaskan menjelaskan bahwa
pendidikan pendidikan sebagai sebagai proses yang di dalamnya dalamnya seseorang seseorang
belajar belajar untuk mengetahui, ngetahui, mengembangkan mengembangkan kemampuan,
kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk bentuk-bentuk tingkah tingkah laku lainnya untuk
menyesuaikan menyesuaikan dengan lingkungan lingkungan di mana dia hidup. Hal ini juga
sebagaimana sebagaimana yang dinyatakan dinyatakan oleh Muhammad Saroni (2011: 10)
bahwa, “pendidikan didikan merupakan merupakan suatu proses yang berlangsung berlangsung
dalam kehidupan kehidupan sebagai sebagai upaya untuk menyeimbangkan menyeimbangkan
kondisi dalam diri dengan kondisi kondisi luar diri. Proses penyeim penyeimbangan ini
merupakan bentuk survive yang dilakukan agar diri dapat mengikuti mengikuti setiap kegiatan
kegiatan yang berlangsung dalam kehidupan.” Beberapa Beberapa konsep pendidikan
pendidikan yang telah dipaparkan dipaparkan tersebut tersebut meskipun meskipun terlihat
terlihat berbeda, berbeda, namun sebenarnya sebenarnya memiliki memiliki kesamaan
kesamaan dimana di dalamnya dalamnya terdapat terdapat kesatuan kesatuan unsur-unsur
yaitu: pendidikan pendidikan merupaka merupakan suatu proses, proses, ada hubungan
hubungan antara pendidik pendidik dan peserta didik, serta memiliki tujuan. Berdasarkan
Berdasarkan pendapat pendapat di atas, dapat ditegaskan ditegaskan bahwa pendidikan
pendidikan merupakan merupakan suatu proses reorganisasi ganisasi dan rekonstruksi
rekonstruksi (penyusunan (penyusunan kembali) kembali) pengalaman pengalaman yang
bertujuan menambah efisiensi individu dalam interaksinya dengan lingkungan. 2. Tujuan
Pendidikan Dalam tujuan pembangunan, pendidikan merupakan sesuatu yang mendasar
mendasar terutama terutama pada pembentukan pembentukan kualitas kualitas sumber daya
manusia. manusia. Menurut Menurut Herbison dan Myers (Panpan Achmad Fadjri, 2000: 36)
“pembangunan sumber daya manusia berarti perlunya peningkatan pengetahuan, keterampilan
dari kemampuan semua orang dalam suatu masyarakat”. Tujuan pendidikan memuat gambaran
tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Melalui Melalui
pendidikan pendidikan selain dapat diberikan berikan bekal berbagai berbagai pengetahuan,
pengetahuan, kemampuan kemampuan dan sikap juga dapat dikembangkan dikembangkan
berbagai berbagai kemampuan kemampuan yang dibutuhkan dibutuhkan oleh setiap anggota
anggota masyarakat masyarakat sehingga sehingga dapat berpartisipasi berpartisipasi dalam
02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~
Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN
PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 20/34 pembangunan.
pembangunan. Tujuan pokok pendidikan pendidikan adalah membentuk membentuk anggota
anggota masyarakat masyarakat menjadi menjadi orang-orang orang-orang yang berpribadi,
berpribadi, berperikemanusiaan berperikemanusiaan maupun menjadi menjadi anggota
masyarakat masyarakat yang dapat mendidik mendidik dirinya dirinya sesuai dengan watak
masyarakat masyarakat itu sendiri, sendiri, mengurangi mengurangi beberapa beberapa
kesulitan kesulitan atau hambatan hambatan perkembangan perkembangan hidupnya hidupnya
dan berusaha berusaha untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup maupun
mengatasi mengatasi problematikanya problematikanya (Nazili (Nazili Shaleh Ahmad, 2011: 3).
Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945, yang mengamanatkan mengamanatkan
bahwa pendidikan pendidikan merupakan merupakan hak setiap warga negara yang bertujuan
rtujuan mencerdaskan mencerdaskan kehidupan kehidupan bangsa. bangsa. Hal ini kemudian
kemudian dirumuskan dirumuskan dalam Undang- UndangUndang RI No. 20 Tahun 2003
tentang tentang Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional Nasional Bab II pasal 3 yang
menyebutkan bahwa: Pendidikan Pendidikan nasional nasional berfungsi berfungsi
mengembangkan bangkan kemampuan kemampuan dan membentuk membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdask mencerdaskan kehidupan
kehidupan bangsa, bangsa, bertujuan bertujuan untuk berkembangnya berkembangnya potensi
potensi peserta peserta didik agar menjadi menjadi manusia manusia yang beriman beriman dan
bertakwa bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak berakhlak mulia, berilmu, berilmu,
cakap, kreatif, kreatif, mandiri mandiri dan menjadi menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Mencermati tujuan pendidikan yang disebutkan dalam Undang Undang
Sisdiknas Sisdiknas tersebut tersebut dapat dikemukakan dikemukakan bahwa pendidikan
pendidikan merupakan merupakan wahana terbentuknya terbentuknya masyarakat masyarakat
madani yang dapat membangun membangun dan meningkatkan meningkatkan martabat
martabat bangsa. bangsa. Pendidikan Pendidikan juga merupakan merupakan salah satu bentuk
investasi investasi manusia manusia yang dapat meningkatkan meningkatkan derajat derajat
kesejahteraan kesejahteraan masyarakat. masyarakat. Kyridis, Kyridis, et al. (2011: 3)
mengungkapkan bahwa “for many years the belief that education can increase social equality
and promote social justice, has been predominant”. Hal senada dikemukakan oleh Herera
(Muhadjir Darwin, 2010: 271) bahwa “melalui pendidikan, pendidikan, transformasi transformasi
kehidupan kehidupan sosial dan ekonomi ekonomi akan membaik, membaik, dengan asumsi
bahwa melalui melalui pendidikan, pendidikan, maka pekerjaan pekerjaan yang layak lebih
mudah didapatkan”. didapatkan”. Dari apa yang dikemukaka oleh Kyridis Kyridis dkk dan Herera
tersebut ersebut dapat memberi gambaran bahwa pendidikan pendidikan merupakan
merupakan salah satu kebutuhan kebutuhan dasar yang sangat penting dalam mencapai
kesejahteraan hidup. Todaro & Smith (2003: 404) menyatakan bahwa “pendidikan memainkan
peran kunci dalam membentuk kemampuan manusia untuk menyerap teknologi modern, dan
untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang
berkelanjutan.” Jadi, pendidikan dapat digunakan untuk menggapai kehidupan yang memuaskan
dan berharga. Dengan pendidikan akan terbentuk kapabilitas manusia yang lebih luas yang
berada pada inti makna pembangunan. Hal senada juga diungkapkan oleh Bruns, dkk (2003: 1)
bahwa: Education is fundamental for the construction of globally competitive economies and
democratic societies. Education is key to creating, applying, and spreading new ideas and
technologies which in turn are critical for sustained growth; it augments cognitive and other
skills, which in turn increase labor productivity. 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN
PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 21/34 Berdasarkan Berdasarkan apa yang diungkapkan
diungkapkan oleh Barbara Barbara dkk tersebut tersebut tampak bahwa, pendidikan pendidikan
merupakan merupakan dasar bagi pembangunan pembangunan ekonomi ekonomi dan
masyarakat. masyarakat. Pendidikan Pendidikan merupakan merupakan kunci untuk
menciptakan menciptakan ide-ide ide-ide baru dan teknologi teknologi yang sangat penting
penting dalam keberlanjutan keberlanjutan pembangunan, pembangunan, bahkan dengan
pendidikan pendidikan pula akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dari berbagai tujuan
pendidikan pendidikan yang telah dikemukakan dikemukakan dapat ditarik ditarik suatu
kesimpulan kesimpulan bahwa, tujuan pendidikan pendidikan adalah membentuk membentuk
sumber daya manusia manusia yang handal dan memiliki memiliki kemampuan kemampuan
mengembangkan mengembangkan diri untuk mencapai mencapai kehidupan kehidupan yang
lebih baik. Hal ini berarti, berarti, dengan pendidikan pendidikan anak akan memilik memiliki
bekal kemampuan kemampuan dasar untuk mengemba mengembangkan kehidupan kehidupan
sebagai sebagai pribadi, pribadi, anggota anggota masyarakat, masyarakat, warga negara
ataupun ataupun sebagai sebagai bagian dari anggota anggota masyarakat masyarakat dunia.
Dengan pendidikan pendidikan pula, memungkinkan memungkinkan sesorang sesorang memiliki
memiliki kesempatan kesempatan untuk dapat meningkatkan taraf hidupannya menjadi lebih
baik dan sejahtera. 3. Konsep Sekolah Dasar Pendidikan dapat berlangsung di sekolah sebagai
institusi pendidikan formal, yang diselenggarakan melalui proses belajar mengajar. Suparlan
Suhartono (2008: 46) menyatakan bahwa “menurut pendekatan dari sudut pandang pandang
sempit, sempit, pendidikan pendidikan merupakan merupakan seluruh seluruh kegiatan
kegiatan yang direncanakan direncanakan serta dilaksanakan dilaksanakan secara teratur teratur
dan terarah terarah di lembaga lembaga pendidikan pendidikan sekolah”. sekolah”. Suharjo
Suharjo (2006: 1) menyatakan menyatakan bahwa “sekolah “sekolah dasar pada dasarnya
dasarnya merupakan merupakan lembaga lembaga pendidikan pendidikan yang menyelenggar
menyelenggarakan program program pendidikan pendidikan enam tahun bagi anak-anak anak-
anak usia 6-12 tahun.” Hal senada juga diungkapkan Fuad Ihsan (2008: 26) bahwa “sekolah dasar
sebagai satu kesatuan dilaksanakan dalam masa program belajar selama 6 tahun.” Mencermati
kedua pernyataan Suharjo dan Fuad Ihsan dapat dijelaskan bahwa sekolah dasar merupakan
jenjang pendidikan yang berlangsung selama enam tahun. Pernyataan tentang sekolah dasar
lainnya yang dikemukakan oleh Harmon & Jones (2005: 1) bahwa: “Elementary “Elementary
schools usually usually serve children between between the ages of five and eleven years, or
kindergarten through sixth grade. Some elementary schools schools comprise comprise
kindergarten through fourth grade and are called primary schools. schools. These schools
schools are usually usually followed followed by a middle school, school, which includes fifth
through eighth grades. grades. Elementary Elementary schools can also range from kindergarten
to eighth grade”. Pernyataan oleh Harmon & Jones agak berbeda dengan yang dikemukakan
dikemukakan oleh Suharjo Suharjo yaitu terletak terletak pada usia. Jika Suharjo Suharjo
menyatakan menyatakan sekolah sekolah dasar lebih ditujuka ditujukaan pada anak yang
berusia berusia 6-12 tahun, maka Harmon dan Jones menyatakan menyatakan sekolah sekolah
dasar biasanya biasanya terdiri terdiri atas anak-anak anak-anak antara usia 5-11 tahun, atau TK
sampai kelas enam. Kemungkinan Kemungkinan perbedaan perbedaan ini terletak terletak pada
fisik antara anak yang ada di Indonesia dan anak yang ada di negara Eropa dan sekitarnya.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Nasional menyataka
menyatakan bahwa “jenjang “jenjang pendidikan pendidikan dasar dan menengah menengah
adalah jenis pendidikan pendidikan formal untuk peserta peserta didik usia 7 sampai 18 tahun
dan merupakan merupakan persyaratan persyaratan dasar bagi pendidikan pendidikan yang
lebih tinggi”. tinggi”. Jika usia anak pada saat masuk sekolah sekolah dasar, merujuk pada
definisi definisi pendidikan didikan dasar dalam Undang-Undang Undang-Undang tersebut,
tersebut, 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 22/34 berarti
berarti pengertian pengertian sekolah sekolah dasar dapat dikatakan dikatakan sebagai sebagai
institusi institusi pendidikan pendidikan yang menyelenggarakan menyelenggarakan proses
pendidikan pendidikan dasar selama masa enam tahun yang ditujukan ditujukan bagi anak usia
7-12 tahun. 4. Tujuan Sekolah Dasar Proses pendidikan pendidikan menjadi menjadi bagian yang
tidak terpisahkan terpisahkan atau bagian integral integral dari pengembangan pengembangan
sumber daya manusia (SDM) sebagai sebagai subjek sekaligus sekaligus objek pembangunan.
pembangunan. Dengan demikian, demikian, pendidikan pendidikan harus mampu melahirkan
melahirkan SDM yang berkualitas berkualitas dan tidak menjadi menjadi beban pembangunan
mbangunan dan masyarakat, masyarakat, yaitu SDM yang menjadi menjadi sumber kekuatan
kekuatan atau sumber pengerak pengerak (driving forces) bagi seluruh seluruh proses
pembangunan pembangunan dan kehidupan kehidupan masyarakat. masyarakat. Sekolah
Sekolah memainkan memainkan peran yang sangat penting penting sebagai sebagai dasar
pembentukan pembentukan sumber daya manusia manusia yang bermutu. bermutu. Melalui
Melalui sekolah, sekolah, anak belajar belajar untuk mengetahui mengetahui dan membangun
membangun keahlian keahlian serta membangun membangun karakteristik karakteristik mereka
sebagai sebagai bekal menuju kedewasaan.“ kedewasaan.“ The school function as a socializing
socializing agent by providing oviding the intellectual intellectual and social experiences
experiences from which children develop the skill, knowledge, knowledge, interest, and attitudes
attitudes that characterize them as individuals individuals and that shape their abilities abilities
to perform perform adult roles” (Berns, 2004: 212- 213). Bagi anak, ketika masuk ke sekolah
dasar menandai suatu perubahan dimana peran-peran peran-peran dan kewajiban kewajiban
baru akan dialami dialami. “For most children, entering entering the first grade signal a change a
from being a “homechild” “homechild” to being a “schoolchild” a situation in which new roles
and obligations are experiences Santrock (2004: 355). Melalui sekolah dasar, pertama kalinya
anak belajar untuk berinteraksi dan menjalin hubungan yang lebih luas dengan orang lain yang
baru dikenalinya. Suharjo (2006: 8) mengemukakan tujuan pendidikan sekolah dasar sebagai
berikut: a. Menuntun Menuntun pertumbuhan pertumbuhan dan perkemban perkembangan
jasmani jasmani dan rohani, rohani, bakat dan minat siswa. b. Meberikan bekal pengetahuan,
keterampilan dan sikap dasar yang bermanfaat bagi siswa. c. Membentuk warga negara yang
baik d. Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di SLTP e. Memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap dasar bekerja di masyarakat. f. Terampil erampil untuk hidup di
masyarakat masyarakat dan dapat mengembangkan mengembangkan diri sesuai dengan asas
pendidikan seumur hidup. Tujuan pendidikan sekolah dasar lainnya dikemukakan oleh Eka
Ihsanudin (2010) yaitu: (1) memberikan bekal kemampuan membaca, menulis, menulis, dan
berhitung, berhitung, (2) memberik memberikan pengetahuan pengetahuan dan keterampilan
keterampilan dasar yang bermanfaat bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat tingkat
perkembangannya, perkembangannya, (3) mempersiapkan mempersiapkan siswa untuk
mengikuti mengikuti pendidikan pendidikan di SLTP. Jika dicermati, dicermati, tujuan pendidikan
pendidikan SD yang dikemukakan dikemukakan oleh Suharjo Suharjo dan Eka Ihsanidin memiliki
memiliki kesamaan kesamaan yaitu bahwa sekolah sekolah dasar diselenggarakan
diselenggarakan untuk mengembangkan mengembangkan sikap dan kemampuan kemampuan
serta memberikan memberikan pengetahuan pengetahuan dan keterampilan keterampilan
dasar bagi anak yang diperlukan diperlukan untuk hidup dalam 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS
UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 23/34 masyarakat. masyarakat. Selain itu, pendidikan
pendidikan sekolah sekolah dasar bertujuan bertujuan mempersiapkan mempersiapkan peserta
peserta didik untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah. E. Hubungan Pemberian Reward,
Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Dalam proses belajar belajar mengajar mengajar,
guru harus memiliki memiliki strategi, strategi, agar siswa dapat belajar belajar secara efektif
efektif dan efisien efisien menuju tercapainya tercapainya tujuan pembelajaran. pembelajaran.
Salah satu langkah langkah untuk memiliki memiliki strategi strategi itu ialah harus menguasai
menguasai teknik teknik penyajian, penyajian, atau biasanya biasanya disebut disebut metode
mengajar mengajar. Memahami Memahami dan mempraktikan mempraktikan metode
mengajar mengajar adalah suatu keniscayaan, keniscayaan, karena dari sini guru akan tahu
metode mana yang bisa membuat membuat pelajaran pelajaran menjadi menjadi aktif, kreatif,
kreatif, dan menyenangkan. menyenangkan. Dalam proses pembelajaran pembelajaran tentu
ada kegagalan kegagalan dan keberhasilannya. keberhasilannya. Ada dua indikator indikator
yang dapat dijadikan dijadikan tolak ukur keberhasilan keberhasilan belajar mengajar mengajar.
Pertama, Pertama, daya serap terhadap bahan pelajaran pelajaran yang diajarkan diajarkan agar
mencapai mencapai prestasi prestasi tinggi, tinggi, baik secara individual individual maupun
kelompok. kelompok. Kedua, perilaku perilaku yang digariskan digariskan dalam tujuan
pembelajaran pembelajaran yang telah dicapai siswa, baik secara individual maupun kelompok
(Ma’mur, 2001: 27). Kegagalan Kegagalan belajar belajar siswa tidak sepenuh sepenuhnya
berasal berasal dari diri siswa tersebut tersebut tetapi bisa juga dari guru yang tidak berhasil
dalam membangkitkan membangkitkan semangat semangat siswa untuk belajar belajar.
Keberhasilan eberhasilan belajar belajar siswa tidak lepas dari motivasi motivasi siswa yang
bersangkutan, bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya dasarnya motivasi motivasi
berprestasi berprestasi merupakan merupakan faktor yang sangat menentukan menentukan
keberhasilan keberhasilan siswa. Motivasi Motivasi sudah diyakini diyakini mempunyai
mempunyai peranan peranan yang penting penting dalam aktivitas aktivitas belajar belajar
seseora seseorang. Tidak ada seseorang seseorang pun yang belajar belajar tanpa motivasi.
motivasi. Tidak ada motivasi motivasi berarti berarti tidak ada kegiatan kegiatan belajar belajar.
Siswa yang mempunyai empunyai motivasi motivasi dalam belajar belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan menyelesaikan setiap pekerjaan pekerjaan yang dilakukan. dilakukan. Setiap
tugas yang diberikan diberikan oleh guru tidak dihadapi dihadapi dengan gelisah, gelisah, tetapi
dihadapi dihadapi dengan tenang dan percaya percaya diri. Oleh karena itu pemberian
pemberian reward akan sangat membantu membantu siswa terutama terutama membantu
membantu dalam hal peningkatan peningkatan hasil belajar belajar, sebab dengan
menggunakan metode reward siswa menjadi semangat semangat dan memiliki memiliki minat
yang besar terhadap terhadap motivasi otivasi belajar belajar. Siswa juga akan lebih termotivasi
termotivasi jika dari hasil belajarnya elajarnya tersebut mendapatkan penghargaan (reward)
yang memuaskan memuaskan dari guru atau pihak pengajar sebagai tanda penghargaan atas
hasil belajarnya tersebut. Peran orang tua dalam meningkatkan meningkatkan prestasi prestasi
belajar belajar siswa sangatlah sangatlah penting. penting. Hal tersebut tersebut dapat
diwujudkan diwujudkan dengan memberikan memberikan perhatian perhatian pada anakny,
supaya prestasinya prestasinya dapat tercapai tercapai secara maksimal. maksimal. McClelland
McClelland (Alex Sobur, 2003: 285) menyatakan menyatakan bahwa perbedaan perbedaan
seseora seseorang untuk berprestasi berprestasi sudah tampak sejak anak berusia berusia lima
tahun. Hal tersebut tersebut erat hubungannya bungannya dengan kehidupan kehidupan
keluarga, terutama terutama besar pengaruhnya pengaruhnya ketika anak berusia berusia
delapan delapan sampai sepuluh sepuluh tahun. Dorongan Dorongan atau kebutuhan
kebutuhan seseorang seseorang untuk berprestasi berprestasi adalah sesuatu sesuatu yang
dibawa sejak lahir, namun di pihak lain kebutuhan kebutuhan berprestasi berprestasi ini
ditumbuhkan, umbuhkan, dikembangkan, dikembangkan, dan merupakan merupakan hasil dari
mempelajari empelajari interaksi interaksi dengan lingkungan. Lingkungan Lingkungan hidup
anak yang pertama dan terutama terutama adalah lingkungan lingkungan keluarga. Orang tua
yang dapat mendidik mendidik anak-anaknya anak-anaknya dengan cara memberikan
memberikan pendidikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya, elajarnya,
sebaliknya sebaliknya orang tua yang tidak mengindahkan mengindahkan pendidikan pendidikan
anak-anaknya, anak-anaknya, acuh tak acuh, bahkan tidak memperhatikan memperhatikan sama
sekali tentu tidak akan berhasil berhasil dalam belajarnya belajarnya (Abu Ahmadi, Ahmadi,
2002: 288). Jika anak sudah sulit untuk belajar belajar, maka hal tersebut tersebut akan
berakibat berakibat 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN
IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS
UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 24/34
pada prestasi belajarnya. belajarnya. Anak akan malas-malasan, alas-malasan, akan nakal, anak
menjadi menjadi suka membolos, dan sebagainya. Selain uraian di atas, Abu Ahmadi (2002: 289)
menyatakan menyatakan bahwa hubungan hubungan orang tua dan anaknya anaknya yang baik
adalah hubungan hubungan yang penuh pengertian pengertian yang disertai disertai dengan
bimbingan bimbingan dan bila perlu hukuman-huk hukuman-hukuman, dengan tujuan untuk
memajukan memajukan belajar belajar anak. Dari uraian yang telah diungkapkan diungkapkan
dapat disimpulkan disimpulkan betapa pentingnya pentingnya perhatian perhatian orang tua
dalam menumbuhkan, enumbuhkan, mengembangkan, gembangkan, membimbing,
membimbing, serta memberikan memberikan dorongan dorongan bagi anak dalam mencapai
mencapai prestasi restasi belajar belajar yang lebih baik. Prestasi belajar belajar anak tidak
timbul begitu saja, namun ada pihak yang sangat berperan berperan dalam pendidikan
pendidikan anak yaitu salah satunya satunya orang tua. Akan tetapi pada kenyataannya,
kenyataannya, orang tua sekarang sekarang kurang memperhatikan kebutuhan anak, baik yang
bersifat fisik maupun psikis. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Permasalahan 1. Gambaran
Kondisi Awal Pembelajaran Penelitian ini dilakukan di SDN Cekal. Letak Sekolah Sekolah Dasar
Negeri 03 Pingit berada di Wilayah Kabupaten Kabupaten Timang Gajah Kabupaten Kabupaten
Bener Meriah Provinsi Provinsi NAD. Dilihat Dilihat dari letak geografisnya geografisnya SD ini
terletak jauh dari Kabupaten Kabupaten Timang dan terletak terletak di lingkun lingkungan
pedesaan pedesaan yang strategis strategis untuk pembelajaran pembelajaran di lingkungan
lingkungan desa Cekal, karena letaknya letaknya di tepi jalan utama desa yang mudah di jangkau
jangkau dari beberap beberapa dusun yang menjadi menjadi wilayah wilayah desa Cekal. Karena
letaknya letaknya termasuk termasuk di desa, jauh dari kebisingan kebisingan kendaraan
kendaraan maka sangat mendukung mendukung untuk kegiatan kegiatan pembelajaran,
pembelajaran, disamping disamping itu hal ini menjadikan menjadikan anak lebih aman dalam
perjalanan perjalanan berangkat, berangkat, istirahat, istirahat, maupun pulang sekolah.
Sebagian Sebagian besar pekerjaan pekerjaan orang tua siswa adalah petani, petani, karena
kondisi geografis geografis dari daerah yang memang mendukung mendukung untuk lahan
pertanian. pertanian. Kondisi Kondisi perekonomian perekonomian masyarakat masyarakat
tersebut tersebut menyebabkan menyebabkan adanya keengganan keengganan untuk
menyekolahkan menyekolahkan anaknya hingga ke tingkat tingkat yang lebih tinggi. tinggi.
Pendidikan Pendidikan bukan prioritas prioritas utama lagi bagi mereka. mereka. Mereka akan
lebih memilih memilih untuk bekerja bekerja untuk memenuhi emenuhi kebutuhan kebutuhan
dasar mereka terlebih terlebih dahulu. Mereka tidak sadar bahwa pendidikan itu sangat penting
bagi masa depan dan pembangunan wilayah mereka sendiri. Kurangnya Kurangnya motivasi
motivasi belajar belajar siswa menjadi menjadi salah satu penyebab penyebab ketidakaktifan
ketidakaktifan siswa bisa terlihat terlihat dari sikap yang ditunjukan tunjukan selama proses
belajar belajar dan mengajar engajar, seperti seperti lebih banyak diam bahkan melamun atau
takut untuk berbicara berbicara menyampaikan menyampaikan ide gagasan yang terlintas
erlintas dalam benaknya. benaknya. Hal itu jelas tidak baik karena dapat membuat membuat
siswa kurang memahami memahami terhadap terhadap apa yang disampaikan disampaikan oleh
guru jika mereka tidak berani bertanya bertanya atas apa yang kurang jelas atau tidak bisa
menjawab enjawab pertanyaan pertanyaan dan menyampaikan menyampaikan pendapat di
dalam kelas. Pada akhirnya akhirnya hasil belajar belajar siswa akan kurang memuaskan,
memuaskan, karena siswa yang pasif tingkat tingkat penguasaannya penguasaannya rendah.
rendah. Memunculkan Memunculkan keberanian keberanian bertanya bertanya dan memotivasi
memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran sebagai
sebagai bentuk keterlibatan keterlibatan aktif mereka dalam pembelajaran pembelajaran
memerlukan memerlukan adanya rangsangan rangsangan dan kondisi kondisi yang mendukung.
mendukung. Dalam mengatasi mengatasi beberapa beberapa persoalan persoalan tersebut
tersebut dibutuhkan dibutuhkan sebuah strategi strategi atau metode untuk melatih melatih
siswa agar mau terlibat terlibat 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT
PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 25/34 aktif selama proses pembelajaran. pembelajaran.
Strategi Strategi yang dilaksanakan dilaksanakan adalah dengan meningkatkan meningkatkan
perhatian perhatian orang tua kepada proses pembelajaran pembelajaran mengajaar mengajaar
anak-anaknya anak-anaknya dengan menerapkan enerapkan salah satu metode pembelajaran
pembelajaran yang dapat diterapkan diterapkan yaitu metode pemberian reward. Diharapkan
Diharapkan penerapan penerapan strategi strategi tersebut tersebut dapat meningkatkan
meningkatkan perhatian orang tua siswa serta motivasi belajar siswa. 2. Gambaran Subyek
Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Cekal Kecamatan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten
Kabupaten Bener Meriah Provinsi NAD, yaitu siswa kelas I sampai dengan kelas VI pada mata
pelajaran pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Gambaran
Awal Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Berdasarkan hasil observasi observasi yang telah
dilakukan dilakukan di SDN Cekal Kecamatan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Kabupaten
Bener Meriah Provinsi Provinsi NAD pada pembelajaran pembelajaran PAI, terlihat terlihat
bahwa kompetensi mpetensi siswa masih rendah. rendah. Hal ini bisa terlihat terlihat dari nilai
hasil evaluasi evaluasi peserta peserta didik pada mata pelajaran pelajaran PAI yang telah
dilakukan dilakukan dimana sebagian sebagian besar peserta didik memperoleh nilai di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75). Penjelasan Penjelasan mengenai mengenai nilai rata-rata
rata-rata kelas pada pembelajaran pembelajaran PAI sebagaimana sebagaimana dijelaskan pada
tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Perbandingan Perbandingan Nilai Rata-Rata Rata-Rata Kelas dengan
Nilai Kriteria Kriteria Ketuntasan Ketuntasan Mengajar (KKM) Semester 1 Tahun Pelajaran
2014/2015 No Kelas KKM Nilai Rata-2 Kelas Ket 1 I 2 II 3 III 4 IV 5 V 6 VI Sumber : Buku Hasil
Penilaian Siswa Rendahnya Rendahnya prestasi prestasi belajar belajar peserta peserta didik
dipengaruhi dipengaruhi oleh tingkat tingkat pemahaman pemahaman dan keinginan untuk
belajar belajar dari peserta didik terhadap terhadap materi yang disajikan disajikan dikarenakan
dikarenakan beberapa beberapa faktor, diantaran diantaranya faktor dari guru dan peserta
peserta didik sendiri. sendiri. Faktor dari guru dikarenakan, dikarenakan, guru kurang memiliki
memiliki keterampilan keterampilan menciptakan menciptakan suasana suasana pembelajaran
pembelajaran yang kondusif kondusif saat pembelajaran pembelajaran atau selalu
menggunakan menggunakan pembelajaran pembelajaran yang monoton, monoton, sedangkan
sedangkan faktor dari peserta didik dikarenakan dikarenakan pemahaman pemahaman materi
dan motivasi motivasi untuk belajar belajar masih kurang. kurang. Kedua faktor tersebut
tersebut menimbulkan menimbulkan perbedaan rbedaan pendapat pendapat antara kedua
belah pihak sehingga terjadi terjadi hambatan hambatan dalam transformasi transformasi ilmu
pengetahuan pengetahuan yang menimbulkan menimbulkan pembelajaran pembelajaran
berjalan berjalan kurang efektif. efektif. Selain itu, peranan peranan dan perhatian perhatian
orang tua serta yang guru juga kurang memberikan memberikan motivasi motivasi belajar
belajar pada siswa saat kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran berlangsung,
berlangsung, sehingga sehingga mengakibatkan mengakibatkan siswa merasa kurang
diperhatikan oleh guru dan keaktifan siswa berkurang. B. Upaya Penyelesaian Yang Diharapkan
1. Peningkatan Perhatian Orang Tua Perhatian Perhatian orang tua dalam kegiatan kegiatan
belajar belajar siswa penting penting artinya artinya bagi keberhasilan keberhasilan belajar
belajar siswa tersebut. tersebut. Untuk itu, perlu dilaksanakan dilaksanakan upaya untuk
meningkatkan meningkatkan perhatian perhatian tersebut. tersebut. Upaya tersebut tersebut di
antaranya antaranya ialah meningkatkan meningkatkan kesadaran kesadaran orang tua siswa
tentang tentang pentingnya pentingnya perhatian perhatian orang tua melalui melalui dialog
dan mengadakan mengadakan pelatihan pelatihan bagi orang tua siswa tentang tentang
bagaimana bagaimana mendampingi mendampingi anaknya anaknya agar dapat membantu
membantu mereka belajar belajar dengan kualitas kualitas yang optimal. optimal. Upaya ini
penting penting 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 26/34
dilakukan dilakukan karena orang tua merupakan merupakan salah satu faktor instrumental
instrumental dan faktor lingkungan (Suryabrata, 1990; Parkay,1992). Setelah Setelah diadakan
diadakan kegiatan kegiatan dialog pentingnya perhatian perhatian orang tua dalam kegiatan
kegiatan belajar belajar siswa dan pelatihan pelatihan peningkatan peningkatan keterampilan
keterampilan pendampingan pendampingan belajar belajar siswa, perhatian perhatian orang tua
dalam kegiatan kegiatan belajar siswa meningkat meningkat baik secara kuantitas uantitas
maupun secara kualitas. kualitas. Perubahan Perubahan positif tersebut tersebut karena
tepatnya tepatnya tindakan tindakan yang dilakukan dilakukan bagi peningkatan peningkatan
perhatian perhatian orang tua dalam kegiatan kegiatan belajar belajar siswa dan kesungguhan
kesungguhan orang tua siswa dalam peningkatan ningkatan dirinya dirinya bagi pendampingan
pendampingan terhadap terhadap kegiatan kegiatan belajar anak. Kesungguhan Kesungguhan
orang tua siswa tersebut tersebut merupakan merupakan perwujudan wujudan dari hakikat
hakikat manusia manusia yang memiliki memiliki kecenderungan ecenderungan aktualisasi
aktualisasi diri (Glasser (Glasser, 1969). Salah satu karakteristik karakteristik siswa sekolah
sekolah dasar khususnya khususnya siswa-siswa siswa-siswa di kelas tinggi ialah membutuhkan
membutuhkan guru, orang tua atau orang dewasa lainnya lainnya untuk membantu membantu
mereka menyelesaikan tugas dan pemenuhan kebutuhannya (Nasution, 1993). Demikian
Demikian pula anak-anak anak-anak usia SD bila didorong didorong dan diperkuat diperkuat
tingkah tingkah lakunya maka akan meningkat meningkat aktivitas aktivitas produktifnya
produktifnya (Erikson, (Erikson, 1963). Dorongan Dorongan dan penguatan nguatan ini bisa
berupa perhatian, hatian, pujian, pujian, dan penyediaan penyediaan sarana dan prasaran
prasaran belajar belajar anak. Sebaliknya, Sebaliknya, jika orang tua dan orang dewasa lainnya
lainnya kurang memberikan memberikan perhatian perhatian dan dorongan dorongan pada
anak maka mereka cenderung cenderung melemah melemah semangatnya semangatnya
sehingga sehingga rendah aktivitas aktivitas produktifnya. produktifnya. Tepatnya epatnya
tindakan tindakan yang dilakukan dilakukan penelitian penelitian ini karena perlakuan perlakuan
yang diberikan diberikan menangani menangani ketiga aspek perilaku perilaku orang tua siswa
secara simultan dan komprehensif. Ketiga aspek tersebut tersebut adalah aspek kognitif,
kognitif, afektif, afektif, dan psikomotorik. psikomotorik. Aspek kognitif kognitif dan afektif
afektif orang tua siswa ditingkatkan ditingkatkan melalui melalui dialog, dialog, sedangka
sedangkan aspek psikomotorik psikomotorik dikembangkan dikembangkan melalui melalui
pelatihan. pelatihan. Jadi, secara kognitif, kognitif, mereka memahami memahami pentingnya
pentingnya partisipasi partisipasi orang tua dalam kegiatan kegiatan belajar belajar siswa, secara
afektif afektif sadar bahwa peran serta orang tua sangat penting penting bagi keberhasilan
keberhasilan belajar belajar siswa, sedangkan dangkan secara psikomotorik psikomotorik orang
tua terampil terampil mendampingi mendampingi anaknya anaknya dalam kegiatan kegiatan
belajar belajar. Temuan ini sejalan sejalan dengan beberapa beberapa penelitian penelitian yang
dilakukan dilakukan Gainesville Gainesville (dalam Parkay, 1992) dan Scheck (dalam Paolucci,
1977). Menurut Menurut Afia Rosdiana Rosdiana : 2005 dalam rangka mengoptimalkan
mengoptimalkan peran orang tua terhadap terhadap pendidikan endidikan anak setidaknya
setidaknya meliputi meliputi tiga aspek, yaitu : Interaksi Interaksi orang tuaanak, komunikasi
komunikasi orang tua-guru, tua-guru, dan penyediaan enyediaan sarana dan lingkungan
lingkungan edukasi. edukasi. Dan ketiga aspek tersebut tersebut merupakan merupakan
kesatuan kesatuan yang saling melengkapi. melengkapi. Sebagaimana Sebagaimana dikatakan
dikatakan oleh Hasbullah Hasbullah (1999), (1999), keluarga merupakan merupakan satu
kesatuan kesatuan hidup (sistem (sistem sosial), sosial), dan keluarga hendaknya hendaknya
menyediakan situasi situasi belajar belajar bagi seluruh seluruh anggotanya. anggotanya. Pola
asuh atau interaksi edukasi edukasi dalam keluarga merupakan merupakan bagian totalitas
totalitas proses pendidikan pendidikan yang memiliki memiliki muatan multidimensional
tidimensional dan mempengaruhi mempengaruhi pembentukan entukan kepribadian anak
kelak. Setidaknya Setidaknya ada tiga alasan mengapa mengapa tingkat interaksi interaksi orang
tua –anak sangat penting, yaitu: Pertama, keluarga memberikan memberikan pengalaman
pengalaman pertama pertama dalam kehidupan kehidupan seorang seorang anak, dimana
pengalaman pengalaman pertama pertama selalu memberikan memberikan dampak yang
istimewa stimewa dan berarti berarti dalam suatu rentang rentang kehidupannya. dupannya.
Kedua, bahwa pengalaman dalam keluarga akan selalu terjadi terjadi secara berulang-
ulang.Sedang berulang-ulang.Sedang yang ketiga, ketiga, sejak awal interaksi interaksi keluarga
selalu memberikan memberikan warna emosional emosional yang menempatkannya
menempatkannya sebagai sebagai 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT
PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 27/34 suatu yang unik bagi masing masing
keluarga.Selain ga.Selain interaksi interaksi dengan anak, keperdulian erdulian orang tua
terhadap terhadap aktifitas aktifitas anak di ”sekolah” ”sekolah” juga merupakan merupakan
perannya perannya dalam pendidikan pendidikan anak. Adanya kesepahaman kesepahaman
antar orang tua dengan guru di sekolah sekolah tentang tentang proses pembelajaran belajaran
yang sedang dilalui dilalui anak. Wall (1975) dalam bukunya bukunya Contructive Contructive
Education Education for children, children, menegaskan menegaskan bahwa aspek dasar
pendidikan pendidikan adalah adanya pengetahuan pengetahuan dan pemahaman pemahaman
timbal balik antara rumah dan sekolah. sekolah. Dan yang ketiga adalah penyediaan penyediaan
lingkungan lingkungan dan sarana edukatif. edukatif. Tidaklah idaklah sulit untuk memahami
memahami bahwa orang tua adalah pemikul pemikul tanggung tanggung jawab pendidikan
pendidikan anak yang utama dan pertama. pertama. Sedangka Sedangkan Sekolah Sekolah
berperan berperan sebagai sebagai patner yang mengopt mengoptimalkan imalkan
perkembangan perkembangan anak. Dengan demikian demikian tugas pendidikan pendidikan
anak akan sangat terbantu jika rumah mampu menciptakan menciptakan sebagai sebagai
tempat tinggal tinggal yang nyaman sekaligus sekaligus wahana dan sumber pendidikan. Dalam
hal ini, penyedia lingkungan dan sarana edukatif bagi anak. Dari permasalahan-permasalahan
asalahan-permasalahan di atas maka kita mencoba mencoba mencari mencari solusi agar
perhatian perhatian orang tua dan kualitas kualitas guru menjadi menjadi tinggi di Indonesia
Indonesia antara lain dapat di tempuh dengan cara : 2. Upaya Meningkatkan Perhatian Orang
Tua a. Penyebaran Leaflet/ Artikel. Tulisan artikel atau leaflet leaflet yang berkaitan berkaitan
dengan pendidikan pendidikan serta program- programprogram program sekolah sekolah yang
mendukung mendukung terciptanya terciptanya pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran yang baik secara rutin (sebulan (sebulan sekali/ sekali/ dua mingguan) untuk
menambah menambah pemahaman pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi
anak. b. Pengadaan Pertemuan Rutin. setiap bulan diadakan diadakan pertemuan pertemuan
rutin dengan orang tua, guru, dan komite sekolah sekolah dalam membahas membahas dan
mengevaluasi mengevaluasi hasil-hasil hasil-hasil pelaksanana pelaksanana pembela
pembelajaran anak minimal dilaksanakan dilaksanakan setiap 2 bulan sekali. sekali. Pertemuan
Pertemuan ini dapat dimanfaatkan dimanfaatkan untuk menginformasikan menginformasikan
tentang tentang perkembangan perkembangan anak secara spesifik spesifik dan diskusi diskusi
tanya jawab tentang tentang kondisi kondisi anak. Hal yang penting penting agar orang tua
dapat hadir perlu diberi angket tentang tentang waktu yang rata-rata rata-rata orang tua dapat
menghadiri menghadiri pertemuan pertemuan tersebut. c. Home Visit Kunjungan Kunjungan ini
menjadi menjadi penting penting sekali karena mengeratkan mengeratkan hubungan hubungan
antara sekolah sekolah khususnya khususnya guru PAI dengan orang tua. Dengan demikian
demikian akan terjadi komuniasi komuniasi yang efektif efektif antar orang tua dengan guru
tentang tentang perkembangan perkembangan anaknya anaknya lebih terbuka dan spesifik. d.
Buku Penghubung. Buku ini merupaka merupakan sarana secara tertulis antara guru khususnya
khususnya guru PAI dengan orang tua yang dapat diakses diakses setiap hari. Namun biasanya
biasanya laporan laporan aktifitas aktifitas anak di sekolah sekolah terkesan terkesan rutinitas
rutinitas dan formalitas. formalitas. Kedepannya Kedepannya harus di ubah, sehingga sehingga
buku penghubung penghubung benar-benar dapat dijadikan dijadikan jembatan jembatan
informasi, informasi, baik kegiatan rutin maupun permasalahan-permasalahan anak di sekolah
atau di rumah. e. Majalah Dinding. Papan pengumuman pengumuman yang ada kiranya kiranya
dapat dimanfaatkan dimanfaatkan secara optimal optimal sebagai sebagai upaya membuka
membuka wawasan wawasan orang tua tentang tentang perkembangan perkembangan anak.
Bukan 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~
Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN
PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 28/34 sekedar sekedar
menempel menempel kebijakan kebijakan sekolah sekolah namun juga artikel-artikel artikel-
artikel singkat singkat dan praktis praktis dalam perkembangan anak, yang tentunya secara rutin
”di update”. f. Pelatihan Menjadi Orang Tua yang Baik. Ketika anak masuk lembaga lembaga
pertama pertama kali jika memungkinkan memungkinkan orang tua dikumpulkan dikumpulkan
satu hari Full untuk di beri arahan diskusi diskusi tanya jawab tentang tentang program program
sekolah, sekolah, dan penyamaan penyamaan persepsi persepsi tentang tentang pentingnya
pentingnya pendidikan pendidikan bagi anak. Sekolah Sekolah menginformasikan
menginformasikan program-program, rogram-program, kurikulum, kurikulum, dan pengunaan
pengunaan metode di sekolah. sehingga sehingga ketimpangan ketimpangan perlakuan
perlakuan antara di rumah dengan di sekolah sekolah dapat diminimalisir sejak awal. Perhatian
Perhatian orang tua dalam bentuk keterlibatannya keterlibatannya terhadap terhadap kegiatan
kegiatan pendidikan pendidikan anaknya anaknya di sekolah sekolah salah satunya satunya bisa
dilihat dilihat dari karakteristik karakteristik keluarga. Keluarga pekerja pekerja dan keluarga
yang melibatkan melibatkan seorang seorang ibu bekerja bekerja penuh waktu, cenderung
cenderung kurang memiliki memiliki perhatian perhatian semestinya semestinya terhadap
terhadap pendidikan pendidikan anak-anak anak-anak mereka. mereka. Termasuk ermasuk juga,
orang tua siswa sekolah sekolah dasar cenderung cenderung lebih terlibat terlibat dalam
pendidikan pendidikan anak-anak anak-anak mereka daripada daripada orang tua pada siswa
yang lebih tua. Bentuk perhatia perhatian orang tua terhadap terhadap pendidikan pendidikan
anak dan pencapaian pencapaian prestasi prestasi anak di sekolah sekolah adalah sangat besar,
dimana perhatian perhatian yang dimaksud dimaksud tidak hanya terbatas terbatas pada
penyediaan penyediaan sarana dan fasilitas fasilitas pendidikan pendidikan yang diperlukan
diperlukan anak semata, semata, melainkan melainkan keterlibatan keterlibatan langsung
langsung orang tua di dalam prosesnya. rosesnya. Semoga bermanfaat bermanfaat dan
menjadikan menjadikan anda orang tua yang lebih peduli lagi terhadap proses pendidikan putra-
putrinya di sekolah. 3. Peningkatan Peningkatan Motivasi Belajar Belajar dengan Sistem Reward
pada Pembelajaran Pembelajaran PAI di SDN Cekal Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener
Meriah Provinsi NAD a. Syarat-Syarat Pemberian Reward Dalam memberikan reward seseorang
orang guru guru hendak hendaknya nya dapat dapat mengetahui mengetahui siapa siapa yang
yang berhak berhak mendapat mendapat reward, reward, seorang seorang guru guru harus
harus selalu selalu ingat ingat akan akan maksud maksud dari dari pemberian pemberian reward
itu. Seorang siswa siswa yang yang pada pada suatu suatu ketika ketika menunjukkan
menunjukkan hasil hasil lebih lebih baik baik dari dari biasanya, biasanya, mungkin mungkin
sanga sangat t baik baik diberikan reward. . Dala Dalam m hal hal ini ini seorang seorang guru
guru hendaknya hendaknya bijaksana, bijaksana, jangan jangan sampai sampai reward
menimbulkan menimbulkan iri iri hati hati papada da siswa siswa yang yang lain lain yang yang
merasa merasa diriya diriya lebih lebih pandai, pandai, tetapi tetapi tidak tidak men mendapat
dapat reward. Kalau Kalau kita kita perhatikan perhatikan apa apa yang yang diuraikan diuraikan
tentan tentang g maksud maksud ganjaran, ganjaran, bilamana bilamana dan dan siapa siapa
yang yang perlu mendapat reward, serta reward apakah yang baik untuk diberikan kepada
seseorang. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh pendidik: 1) Untuk Untuk
memberi memberi ganjaran ganjaran yang yang pedagogis pedagogis perlu perlu sekali sekali
guru guru mengenal mengenal betul betul betul betul murid-muridnya murid-muridnya dan tahu
menghargai dengan tepat. Reward yang yang tidak tidak tepat tepat dapat dapat membawa
membawa akibat akibat yang yang tidak tidak diinginkan; 2) Ganjaran Ganjaran yang yang
diberikan diberikan kepada kepada seorang seorang anak anak janganlah janganlah
menimbulkan menimbulkan rasa rasa cemburu cemburu atau atau iri iri hati hati bagi anak yang
lain yang merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak mendapat reward; 3) Memberikan
reward hendaknya hendaknya hhemat, emat, terlal terlalu u kerap kerap atau atau terus terus
menerus menerus memberikan memberikan reward akan menjadi hilang arti reward tersebut
sebagai alat pendidikan; 4) Janganlah memberikan reward dengan dengan menjanjikan
menjanjikan dahulu dahulu sebelum sebelum anak anak ana anak k menunjukkan menunjukkan
prestasi kerjanya, reward yang yang telah telah dijanjikan dijanjikan dadahulu hulu akan akan
membawa membawa kekesukaran-kesukaran sukaran-kesukaran bagi bagi beberapa anak yang
kurang pandai; 5) Pendidik harus berhati-hati memberikan reward, jangan sampai reward yang
diberikan kepada anak-anak diterimanya bagi upah dari pada jerih payah yang telah
dilakukannya. Ada Ada beberapa beberapa pendapat pendapat para para ahli ahli pendidikan
pendidikan terhadap terhadap reward sebagai alat pendidikan yang berbeda-beda. berbeda-
beda. Sebagian Sebagian menyetujui menyetujui dan dan menganggap menganggap penting
penting dipakai dipakai sebagai sebagai alat alat untuk untuk membentuk membentuk kata hati
siswa. Sebaliknya ada pula para ahli-ahli pendidikan yang tidak suka sama sekali. Mereka
berpendapat bahwa reward itu itu dapat dapat menimbulkan menimbulkan persaingan
persaingan yang yang tidak tidak sehat sehat pada pada siswa. siswa. Menurut Menurut
pendapat pendapat mereka, mereka, seorang seorang guru guru hendaklah hendaklah mendidik
mendidik siswa siswa supaya supaya mengerjakan mengerjakan dan dan berbuat berbuat yang
yang baik baik dengan dengan tidak tidak mengharapakan mengharapakan imbalan, imbalan,
pujian, pujian, tetapi tetapi semata-mata semata-mata karena karena pekerjaan pekerjaan atau
atau pperbuatan erbuatan itu itu me memang mang kewajibannya. kewajibannya. Sedangkan
Sedangkan pendapat pendapat yang yang terakhir terakhir terletak terletak di diantara antara
keduanya, keduanya, sebagai sebagai seorang seorang pendidik pendidik hendaklah hendaklah
menginsafi menginsafi bahwa bahwa yang yang dididik dididik adalah adalah siswa siswa yang
yang masih masih lemah lemah kemauannya kemauannya dan dan belum belum mempunyai
mempunyai kata kata hati hati seperti seperti orang orang dewasa. dewasa. Dari Dari mereka
mereka 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI)
~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 29/34
belumlah belumlah dadapat pat dituntut dituntut supaya supaya mereka mereka menge
mengerjakan rjakan yang yang baik baik dan dan meninggalkan meninggalkan yang yang buruk
buruk atas atas kemauan kemauan dan dan keinsafannya keinsafannya sendiri. sendiri. Perasaan
Perasaan kewajiban kewajiban mereka mereka masih masih belum belum sempurna, sempurna,
bahkan bahkan pada pada siswa siswa yang yang masih masih kecil kecil boleh boleh dikatakan
dikatakan belum belum ada. ada. Untuk Untuk itu, itu, maka maka reward reward sangat sangat
diperlukan diperlukan pula pula bagi siswa dan berguna bagi pembentukan kata hati dan
kemauan. Mengenai masalah reward, , perlu perlu penulis penulis bahas bahas tentang tentang
tujuan tujuan yang yang harus harus dicapai dicapai dalam dalam pemberian reward. . Hal Hal ini
ini dimaksudkan, dimaksudkan, agar agar dalam dalam berbuat berbuat sesuatu sesuatu bukan
bukan karena karena perbuatan perbuatan semata- sematamata, mata, namun namun ada ada
sesuatu sesuatu yang yang harus harus dicapai dicapai dengan dengan perbuatannya,
perbuatannya, karena karena dengan dengan adanya adanya tujuan tujuan akan akan memb
memberi eri arah arah dalam dalam melangkah. melangkah. TTujuan ujuan yang yang harus
harus dicapai dicapai dalam dalam pemberian pemberian reward reward adalah adalah untuk
untuk lebih lebih mengembangkan mengembangkan motivasi motivasi yang yang bebersifat
rsifat instrinsik instrinsik dari dari motivasi motivasi ekstrinsik, ekstrinsik, dalam dalam artian
artian siswa siswa melakukan melakukan suatu suatu perbuatan, perbuatan, maka maka
perbuatan perbuatan itu itu timbul timbul dari dari kesadaran kesadaran siswa siswa itu itu
sendiri. sendiri. Dan Dan dengan reward itu, itu, juga juga diharapakan diharapakan dapat dapat
membangun membangun suatu suatu hubungan hubungan yang yang positif positif antara
antara guru guru dan dan siswa, karena reward ititu u adalah adalah bbagian agian dari dari
pada pada penjelmaan penjelmaan dari dari rasa rasa cinta cinta kasih kasih sayang sayang
seorang seorang guru guru kepada kepada siswa. siswa. Jadi, Jadi, maksud maksud dari dari
reward itu itu yang yang paling paling terpenting terpenting bukanlah bukanlah hasil hasil yang
yang dicapai dicapai seorang seorang siswa, siswa, tetapi tetapi ddengan engan hasil hasil yang
yang dicapai dicapai siswa, siswa, guru guru bertujuan bertujuan membentuk membentuk kata
kata hahati ti dan dan kemauan kemauan yayang ng lebih lebih baik baik da da lebih lebih keras
keras kepada kepada siswa. siswa. Seperti Seperti halnya halnya telah telah disinggung
disinggung diatas, diatas, bahwa bahwa reward disamping disamping mmerupakan erupakan
alat alat pemdidikan pemdidikan reprensif reprensif yang yang menyenangkan, menyenangkan,
reward juga dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik. b.
Prinsip Penerapan Pemberian Reward pada pada Pembelajaran Pembelajaran PPAI AI di di SDN
Cekal Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah Provinsi NAD 1) Penilaian enilaian
didasarkan didasarkan pada ’perilaku’ ’perilaku’ bukan ’pelaku’. ’pelaku’. Untuk membedakan
membedakan antara ’pelaku’ ’pelaku’ dan ’perilaku’ ’perilaku’ memang masih sulit. Apalagi
kebiasaan dan presepsi yang tertanam tertanam kuat dalam pola pikir kita yang sering
menyamakan menyamakan kedua hal tersebut. tersebut. Istilah Istilah atau panggilan panggilan
semacam ’anak shaleh’, shaleh’, anak pintar’ yang menunjukkan sifat ’pelaku’ tidak dijadikan
dijadikan alasan peberian peberian penghar penghargaan karena akan menimbulkan
menimbulkan persepsi persepsi bahwa predikat predikat ’anak shaleh’ shaleh’ bisa ada dan bisa
hilang. hilang. Tetapi harus menyebutkan menyebutkan secara langsung langsung perilaku anak
yang membuatnya memperoleh hadiah. 2) Pemberian emberian penghar penghargaan atau
hadiah harus ada batasnya. batasnya. Pemberian Pemberian hadiah tidak bisa menjadi menjadi
metode yang dipergunakan gunakan selamanya. selamanya. Proses ini cukup difungsikan
difungsikan hingga tahapan tahapan penumbuhan penumbuhan kebiasaan kebiasaan saja.
Manakala Manakala proses pembiasaan pembiasaan dirasa telah cukup, maka pemberian
mberian hadiah harus diakhiri. diakhiri. Maka hal terpenting terpenting yang harus dilakukan
dilakukan adalah memberikan memberikan pengertian pengertian sedini mungkin mungkin
kepada anak tentang pembatasan ini. 3) Penghargaan berupa perhatian. perhatian. Alternatif
Alternatif bentuk hadiah yang terbaik terbaik bukanlah bukanlah berupa materi, tetapi berupa
perhatian, baik verbal maupun fisik. Perhatian Perhatian verbal bisa berupa komentar komentar-
komentar -komentar pujian, pujian, seperti, seperti, ’Subhanallah’, ’Subhanallah’, Alhamdulillah’,
Alhamdulillah’, indah sekali gambarmu’. gambarmu’. Sementara Sementara hadiah perhatian
perhatian fisik bisa berupa pelukan, atau acungan jempol. 4) Dimusyawarahkan kesepakatannya.
Setiap anak yang ditanya tentang tentang hadiah yang dinginkan, sudah barang tentu akan
menyebutkan menyebutkan barang-barang barang-barang yang ia sukai. Maka disinilah disinilah
dituntut dituntut kepandaian dan kesabaran kesabaran seorang seorang guru atau orang tua
untuk mendialogkan endialogkan dan memberi memberi pengertian pengertian secara detail
sesuai tahapan kemampuan berpikir anak, bahwa tidak semua keinginan keinginan kita dapat
terpenuhi. 5) Distandarkan istandarkan pada proses, proses, bukan hasil. Banyak orang lupa,
bahwa proses jauh lebih penting penting daripada daripada hasil. Proses pembelajaran,
mbelajaran, yaitu usaha yang dilakukan dilakukan anak, adalah merupakan merupakan lahan
perjuangan perjuangan yang sebenarnya. sebenarnya. Sedangkan Sedangkan hasil yang akan
diperoleh nanti tidak bisa dijadikan patokan keberhasilannya c. Pelaksanaan Penerapan
Pemberian Reward ppada ada Pembelajaran Pembelajaran PPAI AI di di SDN Cekal Kecamatan
Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah Provinsi NAD 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 30/34 Peranan Reward dalam dalam proses proses
pengajaran pengajaran cukup cukup penting penting terutam terutama a sebagai sebagai factor
factor aksternal aksternal dalam dalam mempengaruhi mempengaruhi dan dan mengarahkan
mengarahkan peperilaku rilaku siswa. siswa. Hal Hal ini ini derdasarkan derdasarkan atas atas
berbagai berbagai pertimbangan logis, diantaranya Reward ini ini dapat dapat menimbulkan
menimbulkan motivasi motivasi belajar belajar siswa siswa dan dan dapat dapat mempengaruhi
perilaku positif dalam kehidupan siswa. Manusia Manusia selalu selalu mempunyai mempunyai
cita-cita, cita-cita, harapan, harapan, ddan an keinginan. keinginan. Inilah Inilah yang yang
dimanfaatkan dimanfaatkan oleh oleh metode Reward. Maka dengan metode ini ini seseorang
seseorang mengerjakan mengerjakan perbuatan perbuatan baik baik at atau au mencapai
mencapai suatu prestasi yang tertentu diberikan suatu Reward yang menarik sebagai imbalan.
Reward merupakan merupakan alat alat pendidikan pendidikan yang yang mudah mudah dilaks
dilaksanakan anakan dan dan sangat sangat menyenangkan menyenangkan bagi bagi ppara ara
si siswa. swa. Untuk Untuk itu, itu, Reward dalam dalam suatu suatu proses proses pendidikan
pendidikan sangat sangat dibutuhkan dibutuhkan kebenarannya kebenarannya demi demi
meningkatkan meningkatkan motivasi motivasi belajar belajar siswa. siswa. Maksud Maksud dari
dari pendidik pendidik memberikan memberikan Reward kepada siswa adalah adalah supa
supaya ya siswa siswa menjadi menjadi lebih lebih giat giat lagi lagi usahanya usahanya untuk
untuk memperbaiki memperbaiki atau atau mempertinggi mempertinggi pprestasi restasi yang
yang telah telah dicapainya, dicapainya, dengan dengan kata kata lain lain siswa siswa menjadi
menjadi lebih lebih keras keras kemauannya kemauannya untuk untuk belaja belajar r lebih lebih
baik. Sebagai Sebagai sebuah sebuah metode metode dalam dalam pendidikan, pendidikan, rew
reward ard mempunyai mempunyai kelebihan kelebihan dan dan kekurangan. kekurangan.
Kelebihan Kelebihan mmetode etode ini ini adalah adalah bisa bisa menjadi menjadi mo motivasi
tivasi untuk untuk melakukan melakukan perbuatan yang sama atau bahkan bahkan perb
perbuatan uatan yang yang lebih lebih baik baik lagi, lagi, karena karena ddi i dalam dalam
reward reward ada ada arah arah (tujuan) (tujuan) yang yang dapat dapat dijadikan dijadikan
pola pola perilaku perilaku berikutnya. berikutnya. Kelemahannya, Kelemahannya, jika jika
metode metode ini ini diberikan diberikan secara secara berlebihan berlebihan dan dan kurang
kurang tepat, tepat, maka anak akan timbul sikap sombong karena menganggap dirinya selalu
hebat. Berdasarkan Berdasarkan pangalaman pangalaman di di lapangan, lapangan, anak anak
sekolah sekolah dasar dasar amat senang apabila usaha belajarnya dihargai dan mendapat
ppenga engakuan kuan dari dari guru, guru, walaupun walaupun amat amat sederhana.
sederhana. Oleh Oleh karena karena itu, itu, para para gguru uru nampaknya nampaknya
jajangan ngan terlalu terlalu pelit pelit untuk untuk menberikan menberikan penghargaan,
penghargaan, selama selama dilakukan dilakukan ddengan engan memperhatikan
memperhatikan waktu waktu dan dan cara cara yang yang tepat. tepat. PPenghargaan
enghargaan itu itu sendiri sendiri dapat dapat dimaknai dimaknai sebag sebagai ai alat alat
pengajaran pengajaran dalam dalam rangka rangka pengkondisian pengkondisian sisw siswa a
menjadi menjadi senang senang belajar belajar. . TTujuannya ujuannya adalah adalah untuk
untuk mendorong mendorong siswa siswa agar agar lebih lebih giat giat belajar belajar, , memb
memberi eri apresiasi apresiasi atas atas usaha usaha mereka, mereka, dan dan menumbuhkan
menumbuhkan persaingan yang sehat antar siswa untuk meningkatkan prestasi. Pemberian
Pemberian ppenghargaan enghargaan ini ini dapat dapat dilakukan dilakukan dedengan ngan
berbagai berbagai cara cara dan dan sesuai sesuai kesempatan kesempatan yang yang ada. ada.
Penulis Penulis me membaginya mbaginya dalam dalam beberapa beberapa macam, macam,
yakni yakni dalam dalam bentuk bentuk ucapan, ucapan, ttulisan, ulisan, barang/benda
barang/benda dan dan penghargaan penghargaan khusus. khusus. Seyogyanya Seyogyanya
penghargaan penghargaan ini ini dapat dapat menjadi menjadi keban kebanggaan ggaan siswa
akan eksistensi dirinya, yang nantinya meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi diri. 1)
Penghargaan berupa ucapan. Pemberian Pemberian penghargaa penghargaan n ini ini dapat
dapat dilakukan dilakukan dengan dengan direncanakan direncanakan terlebih terlebih daluhu
daluhu atau atau bersifat bersifat spon spontan tan saja. saja. YYang ang terpenting terpenting
bahwa bahwa sesetiap tiap siswa siswa yang yang menunjukkan menunjukkan suatu suatu
usaha, usaha, maka maka layak layak dihargai. dihargai. Pemberian Pemberian pujian pujian bagi
bagi siswa siswa yang yang berpatisipasi berpatisipasi aktif aktif dalam dalam proses proses
pembelajar pembelajaran, an, seperti kata-kata YESS ! ! (s(sambil ambil mengancungka
mengancungkan n jempol jempol tangan), tangan), Excelent (dua jari membentuk huruf V),
Thankyou Very Much (kedua tangan diacungkan ke atas) dll. 2) Penghargaan berupa tulisan. Hal
Hal ini ini dapa dapat t dilakukan dilakukan setiap setiap hari, hari, ketika ketika siswa siswa
mengerjakan mengerjakan tugas tugas atau atau PR. PR. Penghargaan Penghargaan ini ini
diberikan diberikan dengan dengan cara cara guru guru menuliskan menuliskan di di bbuku uku
catatan catatan atau atau tugas tugas siswa, siswa, berupa berupa kata kata puji pujian, an,
terutama terutama babagi gi siswa siswa yang yang berhasil berhasil mendapat mendapat nilai
nilai bagus bagus (80-100). (80-100). Kalimat Kalimat pujian pujian terse tersebut but
diantaranya “ selamat, selamat, you you are are the the best best student student “ , “
Alhamdulillah, kamu anak pintar “ , “ pacu terus prestasimu “ , 3) Penghargaan berupa
barang/benda Berbagai Berbagai bebenda nda sebena sebenarnya rnya dapat dapat dijadikan
dijadikan alat alat penghargaan, penghargaan, baik baik benda benda yang yang sudah sudah
ada ada maupun maupun yang yang telah telah dimodifikasi/disiapkan. dimodifikasi/disiapkan.
Penulis Penulis misalnya misalnya memberikan memberikan penghargaan penghargaan berupa
berupa bintang, bintang, terb terbuat uat dari dari kertas kertas karton/asturo karton/asturo
beruku berukuran ran kecil kecil bagi bagi siswa siswa yang yang mendapat mendapat nilai nilai
tinggi tinggi (80- (80- 100) 100) baik baik latihan latihan soal, soal, tugas tugas maupun maupun
PR. PR. Kalung Kalung medali medali pelajaran, pelajaran, terbuat terbuat dari dari gabus gabus
yang yang menyerupai menyerupai sebuah sebuah medali medali dengan dengan menggunakan
menggunakan tali tali warna. warna. Medali Medali dibuat dibuat khusus khusus untuk untuk set
setiap iap mata mata ppelajaran, elajaran, dan dan dib diberikan erikan kepada kepada siswa
siswa sesetiap tiap selesai selesai ulangan ulangan harian. harian. Siswa Siswa yang yang
mendapat mendapat nilai nilai tertingg tertinggi i dalam dalam ulangan ulangan harian harian
berhak berhak men menerima erima medali. medali. Sewaktu-waktu Sewaktu-waktu tidak tidak
ada ada salahnya salahnya apabila apabila guru guru memberikan memberikan penghargaan
penghargaan berupa berupa uang uang jajan, jajan, walaupun walaupun dengan dengan nilai
nilai nominal nominal yang yang relatif relatif kecil. kecil. Bagi Bagi siswa siswa terkadang
terkadang bukan bukan besar besar kkecilnya ecilnya uang uang tetapi tetapi kebanggaan
kebanggaan mendapatkannya mendapatkannya dari guru yang dicintainya. 4) Penghargaan
khusus Penghargaan Penghargaan ini ini sifatnya sifatnya spontan spontan dan dan insidental,
insidental, di di mana mana siswa siswa yang yang berhasil berhasil menjawab menjawab
dengan tepat pertanyaan dari guru dimungkinkan untuk istirahat atau pulang terlebih dahulu.
Dari penjelasan mengenai pelaksanaan pelaksanaan pemberian pemberian reward reward
diharapkan diharapkan mampu mampu memberikan memberikan reinforcement reinforcement
pada pada anak anak untuk untuk lebih lebih dihargai dihargai atas atas perilaku perilaku atau
atau prestasi prestasi yang yang telah telah diraihn diraihnya. ya. Islam Islam mengajarkan
mengajarkan bahwa bahwa barang barang siapa siapa yang yang beramal beramal baik, baik,
maka maka Allah Allah swt swt akan akan membalas membalas dengan dengan setimpal.
setimpal. 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 31/34 TTetapi
etapi bagi bagi yang yang tidak tidak mmelakukan elakukan perintah-Nya perintah-Nya akan
akan diberikan diberikan peringatan peringatan dan dan siksaan. siksaan. Dalam Dalam
mencapai mencapai tujuan tujuan pendidikan, pendidikan, setiap setiap lembaga lembaga
pendidikan pendidikan memiliki memiliki peraturan-peraturan peraturan-peraturan untuk untuk
ditaati ditaati bersama, bersama, baik baik bagi bagi pendidi pendidik k maupun maupun anak
anak didik didik sehingga sehingga terc tercipta ipta proses proses pembelajaran pembelajaran
yang yang baik baik yang yang akan akan berujung berujung pada pada ppeningkatan eningkatan
prestasi prestasi siswa siswa khususnya khususnya pada pada pembelajaran pembelajaran PPAI
AI di di SDN Cekal Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah Provinsi NAD. BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan pembahasan pada penulisan penulisan karya
tulis ini maka dapat disimpulkan hasilhasilnya sebagai berikut: 1. Bentuk perhatian perhatian
orang tua terhadap terhadap pendidikan pendidikan anak dan pencapaian pencapaian prestasi
prestasi anak di sekolah sekolah adalah sangat besar, diharapkan diharapkan perhatian
perhatian yang dimaksud dimaksud tidak hanya terbatas terbatas pada penyediaan penyediaan
sarana dan fasilitas fasilitas pendidikan pendidikan yang diperlukan diperlukan anak semata,
semata, melainkan melainkan keterlibatan keterlibatan langsung langsung orang tua di dalam
prosesnya. prosesnya. Semoga bermanfaat bermanfaat dan menjadikan menjadikan anda orang
tua yang lebih peduli lagi terhadap terhadap proses pendidika pendidikan putraputrinya di
sekolah. Pentingnya Pentingnya partisipa partisipasi orang tua dalam kegiatan kegiatan belajar
belajar siswa dapat meningkatkan meningkatkan kuantitas dan kualitas kualitas partisipasi
partisipasi orang tua dalam kegiatan kegiatan belajar siswa. Dialog antara pihak orang tua, guru
dan sekolah sekolah dapat meningkatkan kualitas partisipasi orang tua dalam kegiatan belajar
siswa. 2. Diharapkan Diharapkan penghargaan (reward) (reward) dalam berprestasi berprestasi
merupakan merupakan dorongan dorongan untuk memotivasi memotivasi siswa belajar belajar.
Dorongan Dorongan intelektual intelektual adalah keinginan keinginan untuk mencapai
mencapai suatu prestasi prestasi yang hebat. pelaksanaan pelaksanaan pemberian pemberian
reward diharapkan diharapkan mampu memberikan memberikan reinforcement reinforcement
pada anak untuk lebih dihargai atas perilaku perilaku atau prestasi prestasi yang telah diraihnya.
Tujuannya ujuannya adalah untuk mendorong mendorong siswa agar lebih giat belajar belajar,
memberi memberi apresiasi apresiasi atas usaha mereka, mereka, dan menumbuhkan
menumbuhkan persaingan persaingan yang sehat antar siswa untuk meningkatkan
meningkatkan prestasi. prestasi. Pemberian Pemberian penghar penghargaan ini dapat
dilakukan dilakukan dengan berbagai berbagai cara dan sesuai kesempatan kesempatan yang
ada dan seyogyanya seyogyanya penghar penghargaan ini dapat menjadi menjadi kebanggaan
kebanggaan siswa akan eksistensi eksistensi dirinya, dirinya, yang nantinya nantinya
meningkatkan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi diri 3. Motivasi Motivasi adalah
dorongan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk melakukan melakukan kegiatannya
kegiatannya sendiri sendiri yang berhubungan dengan proses belajar belajar mengajar mengajar
guna meraih keberhasilan rhasilan setinggi-tingginya dalam prestasi akademiknya B. Saran-saran
1. Bagi Guru a. Bagi para guru, pahlawan pahlawan tanpa tanda jasa, hendaknya hendaknya
lebih intensif intensif memberikan memberikan reward dalam kegiatan kegiatan belajar belajar
mengajar mengajar. Sebab, berdasarkan berdasarkan penelitian penelitian ini terbukti terbukti
bahwa pemberian reward sangat mempengaruhi mempengaruhi keaktifan keaktifan belajar
belajar siswa. Semakin Semakin intensif dalam memberikan reward dalam proses pembelajaran,
maka siswa-siswa semakin aktif dalam belajar. b. Di dalam melakuka melakukan kegiatan
kegiatan belajar belajar mengajar mengajar guru hendaknya hendaknya berusaha berusaha
untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan kemampuan keterampilan keterampilan
mengajar mengajar, terutama terutama keterampilan keterampilan variasi variasi dalam
mengajar mengajar, sehingga sehingga dapat memotivasi memotivasi siswa untuk aktif dalam
belajar belajar khususnya pada pembelajaran PAI. 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS
file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
(UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 32/34 c. Penerapan reward hendaknya hendaknya bisa
diterapkan diterapkan kembali kembali oleh guru dalam pembelajaran pembelajaran yang
disesuaikan dengan keadaan siswa d. Hendaknya Hendaknya guru dalam melaksanakan
melaksanakan pembelajaran pembelajaran dapat meningkatkan meningkatkan motivasi motivasi
belajar siswa selama pembelajaran e. Pada saat guru menerapkan reward, guru seharusnya
seharusnya memberi pengarahan pengarahan kepada siswa terlebih dahulu agar belajar tidak
hanya untuk mendapatkan reward. 2. Bagi Siswa a. Keaktifan Keaktifan merupaka merupakan
salah satu faktor penting penting dalam belajar belajar. Untuk itu para siswa hendaknya
hendaknya berusah berusaha untuk meningkatkan meningkatkan keaktifan keaktifan belajarnya,
belajarnya, sehingga sehingga dapat mendapatkan prestasi belajar yang baik. b. Siswa
hendaknya selalu bersungguh-sungguh bersungguh-sungguh dalam belajar belajar sehingga
sehingga nantinya nantinya akan mendapatkan hasil yang maksimal. a. Siswa hendaknya lebih
semangat dalam belajar agar mendapat nilai yang baik. b. Siswa jangan belajar belajar hanya
karena semata-mata semata-mata untuk mendapatkan mendapatkan reward tetapi jadikan
reward itu sebagai motivasi. 3. Bagi Orang Tua Orang tua hendaknya hendaknya selalu
memberikan memberikan perhatian, perhatian, bimbingan bimbingan serta motivasi motivasi
kepada siswa untuk meningkatkan meningkatkan semangatnya semangatnya dalam belajar
belajar dan mencapai mencapai prestasi prestasi yang maksimal. maksimal. Perhatian Perhatian
sedikit sedikit apapun dari orang tua terhadap terhadap kegiatan kegiatan belajar belajar
misalnya misalnya mengawasi mengawasi waktu belajar belajar anak, pasti akan menumbuhkan
menumbuhkan semangat semangat belajar belajar yang lebih untuk mencapai prestasi belajar
optimal. DAFTAR PUSTAKA Abin Syamsuddin Makmun, 2005. Psikologi Pendidikan Perangkat
Sistem Pengajaran Modul, Bandung : Rosda. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004).
Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ahmadi, Abu, 2003, Psikologi Sosial, Rineka Cipta,
Jakarta Alex Sobur. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Amir Daien Indrakusuma,
Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1993) Amir Hamzah Nasution. (1993).
Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam (Jakarta:PT Intermasa, 2002) Bagus Santoso. Santoso. (2010). (2010). Korelasi
Korelasi Antara Perhatian Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Belajar Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan ganegaraan Pada Siswa Kelas V SDN Gembongan Gembongan
Sentolo Sentolo Kulon Progo tahun 2010. Skripsi tidak diterbitkan. PGSD: UNY Baswir, Revrisond,
dkk, 2003, Pembangunan Tanpa Perasaan Evaluasi Pemenuhan Pemenuhan Hak Ekonomi,
Ekonomi, Sosial, Sosial, dan Budaya, Budaya, ELSAM – Lembaga Lembaga Studi dan Advokasi
Masyarakat. Berns, R.M. (2004). Child, family, school, school, community community,
socialization socialization and support. support. Australia: Thomson. Bruns, B., Mingat, Mingat,
A., & Rakotomalala Rakotomalala, R. (2003). (2003). Achieving Universal Primary Education by
2015: A Chance for Every Child. Washington, DC: The World Bank Buchari Alma, 2008, Guru
Profesional ofesional Menguassai Menguassai Metode Dan Terampil erampil Belajar Belajar
(Bandung: Alfabeta) Eka Ihsanudin. (2010). Tujuan pendidikan sekolah dasar. Diambil dari:
"http://sdnkampungsawah06.blogspot.com/2010/07/tujuan-pendidikan sekolah dasar.html).
Diunduh pada 2 Februari 2015 Erikson, EH. 1963. CHILDHOOD & SOCIETY edisi kedua. New York :
Norton. 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI)
~ Pondok Penulisan PKP/PTK/PTS file:///C:/Users/User/Downloads/KARYA TULIS UJIAN
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH (UKKPI) ~ Pondok Penulisan PKP_PTK… 33/34 Newer
Post Older Post Fuad Ihsan. (2008). Dasar-dasar kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. GenioFam.
(2009). Tips Menjaga Keharmonisan Keluarga. Yogyakarta: Leutika. Glaser, B.G., & Strauss, , B.G.,
& Strauss, A.L. (1969). A.L. (1969). The Discovery of Grounded The Discovery of Grounded
Theory. Chicago: . Chicago: Aldine Harmon, A. D & Jones, T. S (2005). Elementary education: A
reference handbook. California: ABC-CLIO, inc. Hasbullah. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Jamal Ma’mur Asmani. (2001). Sekolah Life Skills,
Lulus Siap Kerja. Yogyakarta: Diva Press. Kyridis, Kyridis, A., Tsakirid sakiridou, E., Zagkos, Zagkos,
C., Koutouzis, Koutouzis, M. & Tziamtzi, Tziamtzi, C. (2011). “Educational “Educational
inequalities inequalities and school dropout dropout in greece”. International Journal of
Education, Vol 3, No. 2: 1-15 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan didikan Teoritis eoritis dan
Praktis Praktis (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007) Muhammad Saroni. (2011). Orang
miskin bukan orang bodoh. Yogyakarta: Bahtera Buku. Mulyadi, 2009, Classroom Managemant
Managemant Mewujudkan Mewujudkan Susasana Susasana Kelas Yang Menyenangkan Bagi
Siswa (Malang: UIN Malang PRESS) Mulyasa, 2011, Menjadi Menjadi Guru Profesioanal
ofesioanal Menciptakan Menciptakan Pembelajaran Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Nazili Shaleh Ahmad. (2011). Pendidikan dan masyarakat:
Kajian peran pendidikan dalam bidang sosial, sosial, politik, politik, ekonomi, ekonomi, dan
budaya. budaya. perkembangan pendidikan di negara maju, berkembang dan terbelakang.
Yogyakarta: Sabda Media. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.
Rineka Cipta. Jakarta. Panpan Achmad Fadjri. (2000). Analisis Analisis kualitas kualitas sumber
daya manusia menurut menurut kota di Indonesi a”, Warta Demografi, 30 No.3: 34-39 Paolucci,
Paolucci, B., Hall, O.A. & Axinn, N.W. 1977. Family Decision Making an Ecosystem Approach. New
York: John Wiley & Sons. Parkay, F.W. dan Stanford, Stanford, B.H. 1992. Becoming Becoming a
Teacher: eacher: Accepting Accepting the Challenge allenge of a Profession. Second Edition. USA.
Allyn and Bacon. Rosdiana. Afia,(2006). Partisipasi Partisipasi Orang Tua Terhadap Pendidikan.
Pendidikan. Dalam Jurnal Visi PTKPNF. Direktorat PTK-PNF Depdiknas. Jakarta. Santrock, J.W.
(2004). Life span development. Boston: McGraw-Hill Hogher Education. Soedomo, A. Hadi.
(2008). Pendidikan: Suatu pengantar. Surakarta: UNS Press Soelaiman, Joesoef. (1979), Konsep
Dasar Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah Sekolah. Jakarta: akarta: PT. Bumi Aksara. Suharjo.
(2006). Mengenal pendidikan sekolah dasar: Teori dan praktek. Jakarta: Depdiknas.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja. Rosda
Karya. Sumadi Suryabrata. (1990). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: PT Rajagrafindo Persada.;
Sumadi Suryabrata. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Suparlan
Suhartono. (2008). Wawasan pendidikan: Sebuah pengantar pendidikan. Yogyakarta: Ar-
Ruzzmedia. Surya, Moh. 1981. Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung: FIP IKIP Bandung Tilaar
H.A.R. (2002). Perubahan Perubahan sosial dan pendidikan: pendidikan: Pengantar Pengantar
pedagogik pedagogik transformatif untuk Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Todaro, P. M &
Smith, SC. (2003). Pembangunan ekonomi di dunia ketiga. erjemahan: Haris Munandar. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Wall, W.D. (1975). Constructive Education For Children. Paris: The
Unesco Press. Wisnubrata Hendrojuwono. ( 1993) Pengaruh Pengaruh Experiential Experiential
Learning Learning terhadap peningkatan peningkatan ketahanan ketahanan ego dan control Ego.
Disertasi Bandung: Program Pascasarjana UNPAD Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to
Facebook Home 02/11/23, 20.38 KARYA TULIS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJ

Anda mungkin juga menyukai