Anda di halaman 1dari 4

MAGISTER MANAJEMEN - UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS SURABAYA

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2023/2024

MATA UJIAN : MANAJEMEN STRATEJIK


HARI/TANGGAL : SABTU, 11 NOVEMBER 2023
WAKTU : 90 MENIT

NAMA : NOVITA CHANDRA AYU KUSUMA


NM : 202201061002

SOAL 1:
Pilihlah satu contoh perusahaan dan jelaskan visi misi perusahaan tersebut dan implikasinya terhadap
pembentukan budaya perusahaannya!

JAWABAN :
Contoh Perusahaannya yaitu PT Unilever Indonesia Tbk. Visi PT Unilever Indonesia Tbk yaitu untuk
meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia
setiap harinya. Misinya sendiri yaitu bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari,
dan menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan
bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia. Implikasi terhadap pembentukan budaya perusahaannya
yaitu pengenalan kepada masyarakat sehingga karyawan yang masuk dalam PT Unilever telah sedikit
banyak menyiapkan diri untuk bergabung dengan budaya yang diterapkan PT Unilever. Harapannya
adalah perusahaan membangun budaya organisasi lebih dini, sehingga bisa lebih fokus pada peningkatan
performa, disribusi dan penjualan atau target dari perusahaan. Pengenalan budaya perusahaan tetap
dilakukan untuk memperoleh persamaan persepsi dan langkah karyawan. budaya organisasi kemudian
dilakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan dalam organisasi, dalam pelaksanaan harus selalu
diawasi dan dikelola dilakukan internalisasi budaya organisasi untuk meningkatkan intensitas budaya.
Pada tahap transisi jika mengalami kemunduran nilai-nilai budaya organisasi harus dilakukan perubahan
budaya organisasi sehingga selalu terjadi penyesuaian budaya namun tidak meninggalkan akar-akar
budaya yang telah terbentuk dengan kuat. Dengan memahami konsep peranan budaya organisasi dalam
tiga dimensi diharapkan budaya organisasi mampu menuntun untuk mempengaruhi orang-orang dalam
wujud kebersamaan untuk bersikap dan berperilaku. Jadi dalam budaya organisasi perlu menekankan
tiga faktor yang sangat menentukan yang pertama disebut dengan “Wawasan” ; yang kedua disebut
dengan “Penyelarasan” ; yang ketiga disebut dengan “Pemberdayaan”. Ketiga faktor itu membentuk
budaya organisasi pola baru.

SOAL 2:
Persaingan Industri Deterjen
Persaingan dalam industri deterjen Indonesia berkisar pada penawaran berbagai macam produk,
termasuk deterjen laundry, deterjen pencuci piring, pelembut kain, dan produk pembersih rumah tangga.
Produsen memperkenalkan formulasi, wewangian, dan kemasan baru untuk menarik konsumen.
Industri deterjen laundry sangat kompetitif dan terus berkembang. Produsen mengembangkan
formulasi baru untuk membuat deterjen lebih efektif, ramah lingkungan, dan dapat terurai secara hayati.
Kepedulian terhadap lingkungan telah mendorong pengembangan deterjen ramah lingkungan atau
“hijau” yang meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan.
2
Masyarakat di level menengah atas sudah semakin peduli pada kesehatan diri, keselamatan
dalam penggunaan produk serta keselamatan lingkungan karena konsumen yang teredukasi memikirkan
dampak dalam jangka panjang.
Merek deterjen di Indonesia yang mendefinisikan diri sebagai deterjen yang melindungi konsumen
dan lingkungan adalah Gentle Gen. Gentle Gen masuk ke industry deterjen dengan Inovasi. Perusahaan
terus berupaya melakukan inovasi produk. Hal ini dapat mencakup pengembangan formula baru yang
lebih efektif dalam menghilangkan noda, pengenalan produk ramah lingkungan atau biodegradable, atau
inovasi kemasan yang dirancang untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Inovasi Getle Gen
adalah sebagai berikut:
• Aroma Segar Alami
Bahan nabati menghasilkan keharuman segar alami yang tahan lama sehingga tidak memerlukan
tambahan pewangi dan pelembut.
• Innovation Stain Remover
• Batas Dosis
Satu cangkir efektif mencuci 10 potong pakaian.
• Tutup Botol Cerdas
Tutup botol Gentle Gen multifungsi
Tutup botol dirancang untuk menghilangkan noda pada kain secara efektif. Jadi, Anda tidak
memerlukan sikat noda untuk membersihkan pakaian Anda.
• Aroma yang Lembut
Sensasi kesegaran pagi yang menjaga mood sepanjang hari

Gambaran persaingan di industry deterjen


Pada bulan Januari 2022, industri deterjen di Indonesia, seperti di banyak negara lainnya, sangat
kompetitif. Persaingan dalam industri ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain ukuran pasar,
permintaan konsumen, loyalitas merek, dan kebutuhan akan inovasi.
Pasar deterjen Indonesia diperebutkan oleh perusahaan domestik dan internasional. Beberapa
perusahaan multinasional ternama yang beroperasi di pasar Indonesia antara lain Unilever, Procter &
Gamble, dan Henkel. Perusahaan lokal juga bersaing, menawarkan beragam produk untuk memenuhi
berbagai preferensi konsumen. Gentle adalah produk deterjen laundry yang beroperasi di bawah grup
Mayora yang merupakan grup besar di Asia.
Harga merupakan faktor penting dalam industri deterjen. Perusahaan sering kali melakukan
strategi penetapan harga dan promosi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Konsumen yang
sensitif terhadap harga dapat beralih antar merek berdasarkan diskon dan promosi. Harga Gentle Gen
memang di atas harga rata-rata merek deterjend di industri di asia.
Strategi pemasaran dan branding yang efektif sangat penting untuk kesuksesan dalam industri
ini. Perusahaan berinvestasi dalam periklanan, sponsorship, dan promosi untuk membangun kesadaran
dan loyalitas merek. Mereka mungkin juga fokus untuk menonjolkan keramahan lingkungan atau fitur
spesifik produk mereka.

Pertanyaan:
a. Berdasarkan kasus di atas, silakan diidentifikasi SWOT nya produk Gentle Gen dengan
menggunakan matriks SWOT

JAWABAN :

3
EXT. ENV. OPPORTUNITIES THREATS
Memperkenalkan formulasi, wewangian, dan Banyak merek deterjend yang lebih murah
1 1
kemasan baru
2 Harga iklan TV relatif stabil 2 Teknologi pesaing makin bagus
Gentle Gen mengembangkan formula baru Strategi penetapan harga dan promosi untuk
3 3
yang lebih efektif mendapatkan keunggulan kompetitif
4 Menonjolkan fitur spesifik produk pesaing
INT. ENV. 5 Menonjolkan keramahan lingkungan
STRENGTHS Ref. STRATEGI S-O STRATEGI S-T
S1-O1 S1- Melakukan Sales promotion dengan program
Gentle Gen mendefinisikan diri sebagai deterjen T1
Gentle Gen masuk ke week-end free product dlm kurun waktu
yang melindungi konsumen dan lingkungan
1 industry deterjen dengan tertentu di perkantoran
Inovasi S1-O3 Harga Gentle Gen memang di atas harga rata-
rata merek deterjend di industri di asia
Tutup botol dirancang
Melakukan inovasi-inovasi dan formulasi yang
2 untuk menghilangkan noda Tutup botol Gentle Gen yang multifungsi
S2- terbaru
pada kain secara efektif
S2-O1 T4
Bahan nabati
menghasilkan keharuman
Dengan bahan alami dari tumbuhan, deterjen
segar alami yang tahan Konsumsi produk deterjen ramah
3 Gentle Gen diklaim bisa menghilangkan bau
lama sehingga tidak lingkungan perlu ditingkatkan apek
memerlukan tambahan S3-
pewangi dan pelembut S3-O2 T3
Pengenalan produk
ramah lingkungan atau
Rendahnya daya beli masyarakat, tidak
biodegradable, atau
seimbangnya persaingan pada industri deterjen
4 inovasi kemasan yang
dan gaya hidup masyarakat yang belum peduli
dirancang untuk terhadap lingkungan.
mengurangi dampak S4-
terhadap lingkungan T5

WEAKNESSES STRATEGI W-O STRATEGI W-T


Memperluas jaringan keagenan dengan
Dilakukan difersifikasi: ukuran kemasan (sachet,
1 Harga relatif mahal W1- membuka program partnership dengan W1-
travel pack), dan bundling
O1 penyedia jasa lainnya T1
W2- W2-
2
O3 T2
W3- W3-
3
O3 T1

b. Berdasarkan hasi idetifikasi tersebut, formulasikan 3 macam strategi bagi Gentle Gen (Strategi
ditulis di dalam matriks SWOT)

JAWABAN :
Strategi bagi Gentle Gen yaitu :
• Strategi penetapan harga dan promosi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
• Mengembangkan formula baru yang lebih efektif
• Gentle Gen masuk ke industry deterjen dengan Inovasi

SOAL 3:
PT Citilink Indonesia
PT Citilink Indonesia (“Citilink” atau “Perusahaan”) merupakan sebuah upaya ekspansi oleh PT Garuda
Indonesia agar bisa bersaing lebih agresif dalam penerbangan di segmen budget traveller. Perusahaan
ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Natakusumah No. 01 tanggal 6 Januari 2009, berkedudukan di
Sidoarjo, Jawa Timur, dengan pengesahan dari Menkhumham No. AHU-14555.AH.01.01 Tahun 2009

4
tanggal 22 April 2009. Dengan pengesahan tersebut, kepemilikan saham Citilink Indonesia saat
didirikan adalah 67% milik PT Garuda Indonesia (Persero),tbk. (“Garuda”) dan 33% milik PT
Aerowisata (“Aerowisata”). Sebelumnya penerbangan yang dimiliki oleh Garuda Indonesia ini dikelola
oleh SBU Citilink Indonesia yang beroperasi dengan AOC dari Garuda Indonesia dengan nomor
penerbangan Garuda Indonesia sejak Mei 2011

Pertanyaan:
a. Strategi apa yang diambil oleh PT City LINK?
JAWABAN :
• Strength : Garuda merupakan maskapai penerbangan yang menjadi market leader pada
Garuda Reguler, Garuda Citilink adalah penerbangan low fire, sistem reservasi Garuda Citilink
menggunakan metode Citilink Prepaid Card & transaksi online berbasis internet.
• Weakness : Kapasitas pesawat Garuda Citilink yang kecil tetapi frekuensi permintaan
besar, hutang Garuda kepada Amerika Serikat yang cukup besar, melemahnya kondisi keuangan
manajemen Garuda, biaya operasional yang tinggi
• Opportunities : Harga yang sama dengan kereta menyebabkan orang lebih memilih
pesawat, pemanfaatan rute penerbangan dengan membuka rute-rute jarak dekat.
• Threats : Open Sky Policy diterapkan pemerintah mempermudah syarat pendirian
mengenai penerbangan, tarif batas yang ditentukan oleh pemerintah.
b. Apa upaya yang dilakukan City Link untuk menerapkan strategi yang dipilih?

JAWABAN :
Melakukan kegiatan public relations untuk membentuk citra Garuda Citilink yang positif, khas dan
berbeda. Untuk memperkuat citra mereknya apabila dibandingkan dengan maskapai penerbangan
yang menjadi kompetitornya. Membangun kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan dan
memperbaiki on time performance (OTP) atau ketepatan waktu jadwal penerbangan.

c. Evaluasilah strategi yang sudah dijalankan oleh PT CityLink Indonesia!


PT. Citilink Indonesia adalah anak perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di
bidang angkutan niaga yang terjadwal yang berbiaya murah. Penerbangan layanan LCC (Low Cost
Carrier) melalui Citilink adalahh cara perusahaan untuk bersaing dengan pesaing baru dan mengawasi
pangsa pasar di industri penerbangan Indonesia. Dengan hadirnya pendatang baru di dalam perusahaan
penerbangan maka Citilink mempersiapkan langkah untuk setiap menjangkau pangsa pasar yaitu dengan
promosi di media cetak maupun elektronik yang mengajak konsumen untuk membeli tiket melalui
inovasi berbasis teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai