Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Moch.

Mutamaqin

NIM : 2381130285

KELAS : A8

A. Kurikulum Pendidikan Islam


Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
pelari dan curere yang berarti jarak yang ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya
digunakan dalam dunia olahraga yang berarti “a litle race course” yang artinya suatu jarak
yang harus ditempuh dalam pertandingan olahraga.1 Sedangkan secara terminologi,
Asifudin berpendapat bahwa kurikulum merupakan kumpulan perencanaan pada satuan
pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal yang tersusun dari sejumlah
komponen yang saling berhubungan dan saling menguatkan guna mewujudkan tujuan
pendidikan.2
Seiring berjalannya waktu pengembangan kurikulum pendidikan dapat terjadi
apabila adanya kebijakan dari pemerintah. Isu terbaru saatini adalah telah hadir di dalam
peta jalan pendidikan KEMENDIKBUD tahun 2020-2035, yang telah beredar meskipun
belum final.9 Perihal dengan peta jalan pendidikan tersebut kemudian muncul desas-desus
akan adanya perubahan kurikulum yang tentunya mengembangkan kurikulum sebelumnya,
menjadi kurikulum yang fleksibel, disederhanakan, dan berorientasi pada kompetensi.
Sedangkan kurikulum dalam pendidikan Islam sendiri mengacupada pemikiran nilai-nilai
Islami, filsafat hidup yang Islami, pandangan Islam tentang manusia, dan selanjutnya
tujuan akhir pendidikan Islam yang dilandasi kaidah-kaidah Islam.3 Bisa ditarik
kesimpulan bahwa Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam
berupa kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis
diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Atau dengan
kata lain kurikulum pendidikan Islam adalah semua aktivitas, pengetahuan dan
pengalaman yang dengan sengaja dan secara sistematis diberikan oleh pendidik kepada
anak didik dalam rangka tujuan pendidikan Islam.

1
Muhammad Roihan Alhaddad, Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam, Raudhah Proud To Be Professionals
Jurnaltarbiyahislamiyah, Vol. 3, No.1, 2018,
2
Faiq Ilham Rosyadi, Usman, Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Islam, Heutagogia: Journal Of Islamic
Education, Vol 1, No 2, Desember 2021, 128.
3
Futihatul Janah, F. M Asror, Eko Purnomo, Kuttab: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, Vol. 06, No. 02, September 2022,
251.
B. RUMPUN ILMU ISLAM DAN ILMU UMUM
Mukti Ali dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim menggunakan kalimat Ilmu
Agama Islam untuk ilmu-ilmu yang bersumber dari al-Qur’an dan hadits baik secara
tekstual maupun tekstual. Dalam Keputusan Bersama Menteri Agama Republik Indonesia
dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ada delapan ilmu yang termasuk dalam
katagori ilmu agama Islam, yaitu:
1. Tafsir/ Ilmu Tafsir,
2. Hadits/ Ilmu Hadits
3. Ilmu Kalam /Teologi
4. Filsafat Islam
5. Tasawuf
6. Fiqh (hukum Islam)
7. Sejarah dan Kebudayaan Islam
8. Pendidikan Islam4

Keputusan Bersama tersebut dirinci Kembali dalam Keputusan Menteri Agama Nomor
110 tahun 1982. Ilmu Agama Islam yang dikembangkan di lingkungan Perguruan Tinggi
Agama Islam(PTAI), yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN), dan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS):
a. Bidang Qur’an Hadits
b. Bidang Pemikiran dalam Islam
c. Bidang Hukum Islam dan Pranata Sosial.
d. Bidang Sejarah dan Peradaban Islam.
e. Bidang Bahasa Arab dan Sastra Arab.
f. Bidang Pendidikan Islam
g. Bidang Dakwah Islamiah.
h. Bidang Perkembangan Pemikiran Modern di Dunia Islam
Delapan kajian di atas kemudian dikembangkan menjadi 16 bidang keahlian menurut Surat
Keputusan Menteri Agama Nomor 27 Tahun 1995 tentang Kurikulum Nasional Program
Sarjana (S1) IAIN/STAIN, yang kemudian diubah menjadi Keputusan Menteri Agama
Nomor 383 Tahun 1997. Adapun pengembangannya adalah sebagai berikut:
1) Tafsir Hadits
2) Akidah dan Filsafat
3) Perbandingan Agama

4
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: GMP, 2005), 237.
4) Ahwal Syaksiyah
5) Mu’amalah
6) Jinayah dan Siyasah.
7) Perbandingan Madzhab dan Hukum.
8) Sejarah dan Peradaban Islam.
9) Bahasa dan Sastra Arab.
10) Pendidikan Bahasa Arab.
11) Pendidikan Agama Islam.
12) Kependidikan Islam.
13) Komunikasi dan Penyiaran Islam.
14) Pengembangan Masyarakat Islam.
15) Manajemen Dakwah.
16) Bimbingan dan Penyuluhan Islam5

Sedangkan ilmu umum atau pengetahuan dan teknologi merupakan kumpulan sejumlah
pohon, cabang, dan ranting Ilmu Pengetahuan yang disusun secara sistematis. Dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, terdapat 6 rumpun
ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni: rumpun ilmu agama, humaniora, sosial, alam,
formal, dan terapan.

C. KESIMPULAN (Pemahaman Saya)


Berdasarkan keterangan di atas, dapat saya pahami bahwa kurikulum pendidikan
Islam itu merupakan satu komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan.
Ini bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan agama (pendidikan Islam) diperlukan
adanya kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan bersesuaian pula
dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan pelajar.
Untuk rumpun studi Pendidikan Agama Islam terdiri dari al-Qur’an, Hadits,
Akidah, Akhlak, Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Secara kurikuler, bidang studi ini
diajarakan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Di sekolah umum, enam bidang
studi ini disatukan dalam bidang studi yang bernama Pendidikan Agama Islam. Sedangkan
untuk rumpun ilmu atau pengetahuan umum meliputi ilmu agama, humaniora, sosial, alam,
formal, dan terapan.

5
Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi Bidang Ilmu Agama Islam. Cet. II.
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), 3-4.

Anda mungkin juga menyukai