Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT

Di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat

Dosen pengampu : Dr. Encung, S. Fil.I, M. Fil.I

Oleh :

Roebbani
Farhad Atha’ Mutawalli

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS


EKONOMI BISNIS
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH Al-AMIEN PRENDUAN
SUMENEP MADURA
TAHUN AJARAN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan adalah salah satu konsep sentral dalam pemikiran manusia
sepanjang sejarah peradabaan, konsep ini telah menjadi fokus perdebatan
intelektual dan filsatat sejak zaman kuno hingga masa kontemporer. Pengetahuan
memainkan peran utama dalam pandangan dunia manusia, mengambil keputusan,
perkembangan ilmu pengetahuan, serta dalam pengaruhnya terhadap budaya dan
masyarakat
Filsafat pengetahuan, atau yang lebih dikenal dengan istilah epistemologi,
adalah cabang filsafat yang mendalaminya dengan tajam. Epistemologi
mengajukan petanyaan kritis seperti , “Apa itu pengetahuan?” dan “Bagaimana
kita memperoleh pengetahuan?”. Setelah itu cabang filsafat ini juga membahas
sumber-sumber pengetahuan, alasan, justifikasi, serta sifat dasar pengetahuan
yang kita miliki.
Dalam era informasi dan globalisasi saat ini, pertanyaan-pertanyaan ini
menjadi semakin relevan. Kemajuan teknologi telah mengubah cara kita
mengakses dan menyebarkan pengetahuan dengan cepat, sementara dilema
tentang keandalan informasi, bias kognitif, dan peran media sosial dalam
pembentukan opini semakin kompleks.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Definisi dan Konsep Pengetahuan dalam Filsafat ?
b. Bagaimana Sejarah Filsafat Pengetahuan ?
C. Tujuan Penelitian
a. Agar mengetahui Definisi dan konsep pengetahuan dalam Filsafat
b. Agar mengetahui Sejarah filsafat pengetahuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Konsep Pengetahuan dalam Filsafat


Pengetahuan adalah salah satu konsep sentral dalam filsafat yang telah
menjadi fokus perdebatan dan penelitian selama ribuan tahun. Untuk memahami
definisi dan konsep pengetahuan dalam filsafat, kita perlu melihat berbagai teori
dan pendekatan yang telah dikembangkan oleh para filsuf selama sejarah. Di
bawah ini, saya akan memberikan penjelasan yang komprehensif tentang
pengetahuan dalam filsafat.
Definisi Pengetahuan:
1. Pengetahuan adalah pemahaman atau kepercayaan yang benar tentang
sesuatu. Dalam konteks ini, beberapa elemen penting yang perlu dipahami
adalah:
2. Pemahaman: Pengetahuan melibatkan pemahaman atau kesadaran tentang
suatu hal. Ini bukan sekadar informasi atau data mentah, tetapi pemahaman
yang lebih dalam tentang suatu konsep atau objek.
3. Kepercayaan Benar: Pengetahuan hanya dapat dianggap sebagai
pengetahuan jika itu benar. Ini berarti bahwa apa yang diketahui harus
sesuai dengan kenyataan atau realitas. Kita tidak bisa menyebut sesuatu
pengetahuan jika itu ternyata salah.
Konsep Pengetahuan dalam Filsafat:
Ada beberapa konsep dan teori yang relevan dalam memahami pengetahuan
dalam filsafat:
1. Empirisme vs. Rasionalisme: Ini adalah dua pendekatan utama terhadap asal
usul pengetahuan. Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari
pengalaman dan observasi dunia fisik, sementara rasionalisme berpendapat
bahwa pengetahuan berasal dari akal budi dan pemikiran rasional. Filsuf
seperti John Locke mewakili empirisme, sementara René Descartes
mewakili rasionalisme.
2. Teori Justifikasi: Teori ini mencoba menjawab pertanyaan tentang
bagaimana kita dapat membenarkan atau mengukuhkan pengetahuan kita.

2
Apakah kita membenarkan pengetahuan melalui pengalaman langsung,
argumentasi rasional, atau metode lainnya? Misalnya, epistemologi empiris
seperti David Hume berpendapat bahwa pengalaman adalah satu-satunya
sumber pengetahuan yang sah.
3. Realisme vs. Skeptisisme: Pertanyaan tentang apakah dunia eksternal nyata
(realisme) atau apakah kita hanya memiliki akses terhadap dunia dalam
pikiran kita (skeptisisme) adalah topik penting dalam filsafat pengetahuan.
Filsuf seperti Immanuel Kant mencoba menyatukan elemen-elemen dari
kedua pandangan ini.
4. Teori Kepastian Pengetahuan: Ada berbagai pandangan tentang sejauh mana
kita dapat yakin tentang pengetahuan kita. Beberapa filsuf berpendapat
bahwa kita dapat mencapai kepastian mutlak dalam pengetahuan (misalnya,
Descartes dengan "Cogito, ergo sum"), sementara yang lain berpendapat
bahwa kita hanya dapat mencapai pengetahuan yang bersifat probabilistik
atau tentatif.
5. Sosial dan Budaya: Beberapa filsuf menggarisbawahi bahwa pengetahuan
tidak hanya bersifat individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan
budaya. Konstruktivisme sosial berpendapat bahwa pengetahuan dibangun
melalui interaksi sosial dan budaya..
Pemahaman tentang pengetahuan dalam filsafat terus berkembang dan
menjadi subjek penelitian yang kompleks dan mendalam. Filsuf-filsuf terus
menjajaki asal usul, sifat, batasan, dan implikasi pengetahuan dalam upaya
untuk memahami dunia dan manusia dalam kerangka konseptual yang lebih
luas.
Pemahaman tentang pengetahuan dalam filsafat terus berkembang dan
menjadi subjek penelitian yang kompleks dan mendalam. Filsuf-filsuf terus
menjajaki asal usul, sifat, batasan, dan implikasi pengetahuan dalam upaya untuk
memahami dunia dan manusia dalam kerangka konseptual yang lebih luas.
B. Sejarah Filsafat Pengetahuan

3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep
2. Macam-

B. Saran
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para bembaca serta pendengar, dan
dapat menjadi ilmu yang bermanfaat untuk kita semua. Pastinya tulisan ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karenanya penulis disini meminta kritik dan
masukan aga dapat mengkoreksi tulisan ini. Kurang lebihnya mohon maaf terima
kasih.

4
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai