Anda di halaman 1dari 4

RESUME MODUL 4

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH

A. Hakikat Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti jarak yang harus ditempuh.
Dari dunia atletik istilah ini dipakai dalam dunia pendidikan dengan arti sejumlah mata
pelajaran tertentu yang harus ditempuh atau sejumlah pengetahuan yang harus dikuasai untuk
mencapai suatu tingkat atau ijazah (Nasution, 1986).
Dalam perkembangan selanjutnya kurikulum mendapat pengertian yang lebih luas, seperti
yang dikemukakan oleh para ahli berikut ini:
a. Menurut John Dewey kurikulum sesungguhnya tidak lain dari pengalaman, pengalaman
ras, dan pengalaman anak yang direkonstruksi terus-menerus menjadi sejumlah
pengetahuan atau bidang studi.
b. Menurut Franklin Bobbit kurikulum dirumuskan (a) sebagai keseluruhan pengalaman,
baik pengalaman langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan perkembangan
kesanggupan-kesanggupan individu, (b) serangkaian pengalaman pendidikan yang
dipergunakan oleh sekolah untuk menyempurnakan perkembangan anak.
c. Menurut Caswell dan Campbell kurikulum adalah semua pengalaman yang dimiliki
anak di bawah bimbingan guru.
d. Menurut Ralph Tyler kurikulum sebagai semua pengalaman belajar yang direncanakan
dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
e. Menurut Krug kurikulum terdiri dari semua alat pengajaran yang dipakai sekolah untuk
memberi kesempatan belajar kepada siswa menuju tujuan belajar yang dikehendaki.
Di samping pengertian-pengertian kurikulum yang dipaparkan di atas di dalam UU
Pendidikan No.2 tahun 1989 disebutkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Ragam kurikulum dapat ditinjau dari beberapa segi. Secara umum Goodlad (dalam
Kaber,1988) membedakan lima jenis kurikulum diantaranya:
1. Kurikulum ideal yaitu kurikulum sebagaimana diharapkan oleh ahli dan guru
yang mencerminkan pengetahuan yang diakumulasikan berzaman-zaman.
2. Kurikulum Formal yaitu kurikulum yang direstui dan di sahkan oleh pemerintah
3. Kurikulum bayangan yaitu kurikulum yang ada dalam pikiran yang diinginkan
oleh orangtua dan guru.
4. Kurikulum operasional yaitu kurikulum yang dilaksanakan didalam kelas
5. Kurikulum pengamalan yaitu kurikulum yang dialami oleh anak didik.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa pandangan baru tentang
kurikulum dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan
oleh sekolah untuk siswa.
2. Fungsi dan Tujuan Kurikulum
Bagi sekolah fungsi kurikulum dapat dibbedakan menjadi dua yaitu:
1. Bagi sekolah yang bersangkutan yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan,
pedoman bagi guru dalam menyusun dan mengorganisasikan pengalaman belajar
siswadan pedoman supervisi bagi kepala sekolah.
2. Bagi sekolah tingkat diatasnya kurikulum berfungsi untuk keseimbangan proses
pendidikan dan penyiapan tenaga baru.
Fungsi kurikulum untuk anak didik diharapkan mereka akan mendapat sejumlah pengetahuan
dan kecakapan yang baru yang dapat dikembangkan dan melegkapi bekal hidup mereka
setelah terjun dalam masyarakat.
Sehubungan dengan Fungsi dan Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah dalam Kurikulum 2004 dijelaskan bahwa fungsi dan tujuan
kurikulum SD/MI sebagai berikut:
a. Fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia dikaitkan dan merupakan konsekuensi dari
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara serta
sastra Indonesia sebagai hasil cipta intelektual produk budaya, yaitu sebagai (1) sarana
pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, (3) sarana
peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, (4) sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia
yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah, (5) sarana
pengembangan penalaran, dan (6) sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui
khazanah kesusastraan Indonesia.
b. Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
(nasional) dan bahasa negara.
2) Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan,
dan keadaan.
3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).
5) Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan
kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan, dan
kemampuan berbahasa.
6) Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
3. Komponen-Komponen Kurikulum
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 25 Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah maka Depdiknas melalui Pusat
Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan (Puskur-Balitbang) sehubungan dengan
pembaruan Kurikulum 1994 menjadi Kurikulum 2004 hanya menyediakan tiga dokumen
utama untuk Kurikulum 2004, yaitu Kerangka Dasar (1.a) Kompetensi Lintas Kurikulum dan
Kompetensi Bahasa Kajian (1.b), Standar Kompetensi per Mata Pelajaran (1.c) Standar
Kompetensi yang mencakup Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok untuk setiap
mata pelajaran. Dokumen tersebut tidak dilengkapi dengan garis-garis besar program
pengajaran (GBPP), seperti halnya dalam Kurikulum 1994. Dengan demikian, GBPP yang di
dalam Kurikulum 2004 disebut silabus harus dikembangkan oleh sekolah berkoordinasi
dengan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota.
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat
komponen, yaitu Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah, Kegiatan Belajar Mengajar,
Penilaian Berbasis Kelas, Kurikulum dan Hasil Belajar.
Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga
kependidikan dan sumber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar.
Kegiatan Belajar Mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan
pengajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis
dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
Penilaian Berbasis Kelas memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian
berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian
terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis kelas), kinerja (performance),
dan tes tertulis.
Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB) memuat perencanaan pengembangan kompetensi
peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18 tahun. Kurikulum
dan Hasil Belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari Taman Kanak-
kanak dan Raudhatul Athfal (TK & RA) sampai dengan Kelas XII (SMA & MA).

Anda mungkin juga menyukai