Anda di halaman 1dari 33

SYARI’ AH, IBADAH, DAN

MUAMMALAT
SYARI’AH
➢ Pengertian dan Ruang Lingkup
• Arti Syari’ah Menurut Istilah
Syari’ah merupakan aturan atau undang-undang Allah yang berisi tata cara
pengaturan perilaku hidup manusia dalam melakukan hubungan dengan Allah,
sesama manusia dan alam sekitarnya untuk mencapai keridhaan Allah yaitu
keselamatan dunia dan akhirat.
• Ruang Lingkup
Syari’ah islam mencakup dua persoalan pokok yaitu :
1. Ibadah khusus atau ibadah mahdhoh, yaitu ibadah yang pelaksanaanya telah
dicontohkan langsung oleh Nabi saw, seperti Shalat dan Puasa.
2. Ibadah umum atau ibadah Ghairu mahdhah (muammalah) adalah peribadatan
yang pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan contoh oleh Nabi saw. Beliau
hanya meletakan prinsip-prinsip dasar sedangkan pengembangannya diserahkan
kemampuan dan daya jangkau pikiran umat.
➢ Sumber atau Dalil Hukum Islam
Dalil Syara’ dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok :
1. Dalil-dalil Syara’ yang disepakati yaitu Al qur’an, as-Sunnah, ijma’, dan qiyas
2. Dalil-dalil Syara’ yang tidak disepakati yaitu istihsan, maslahah mursalah,
istishab, urf, syara’ dari agama sebelum islam dan mazhab sahabi.
• Syari’ ah islam memiliki beberapa asas yaitu, meniadakan kepicikan
(kesempitan), menyedikitkan beban (taklif), berangsur-angsur dalam
menetapkan hukum, sejalan dengan kemaslahatan manusia ,dan mewujudkan
keadilan yang merata.
• Syari’ah berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia didalam
mengatur diri dan masyarakat, alat penyeimbang antara unsur yang baik dan
yang buruk dalam diri manusia, dan alat untuk mendidik manusia suci lahir
dan batin.
• Syari’ah Islam memiliki beberapa Tujuan dan Ciri Hukum
yaitu,
- memelihara kemaslahatan agama.
- memelihara jiwa.
- memelihara akal.
- memelihara harta benda dan kehormatan.
Syari’ah dan Fiqih
Perbedaan antara syari’at Islam dengan fiqih Islam adalah sebagai berikut :
 Syari’at terdapat dalam Al Qur’an dan kitab-kitab hadist, kalau seseorang
berbicara syari’at yang dimaksud adalah firman Allah dan sunnah Nabi,
sedangkan fiqih terdapat dalam kitab –kitab fikih, kalau seseorang berbicara
tentang fiqih yang dimaksud adalah pemahaman, manusia yang memenui syarat
tentang syari’at.
 Syari’at bersifat fundamental, mempuntai ruang lingkup yang lebih luas dari
fikih, fikih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada apa yang
biasanya disebut perbuatan hukum.
 Syari’at adalah ketentuan Allah dan ketentuan Rasulnya, karena itu berlaku
abadi, fikih adalah karya manusia yang dapat berubah atau dapat diubah dari
masa ke masa.
 Syari’at hanya satu, sedangkan fikih lebih dari satu seperti yang terlihat pada
aliran-aliran hukum yang disebut mazhab.
 Syari’at menunjukan kesatuan dalam, sedangkan fikih menunjukan
keragamannya.
IBADAH
Ibadah merupakan bentuk penghambaan diri seorang manusia
kepada Allah SWT.
Definisi ibadah dapat dibagi menjadi 2 yaitu ibadah secara
etimologi dan ibadah secara terminologi. Ibadah secara bahasa
(etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk kepada Allah
SWT. Sedangkan Ibadah secara terminologi seb a g a im a n a
disebutkn oleh oleh Yusuf al-Qardhawi yang mengutip pendapat
Ibnu Taimiyah bahwa ibadah adalah puncak ketaatan dan
ketundukan yang di dalamnya terdapat unsur cinta yang tulus dan
sungguh-sungguh yang memiliki urgensi yang agung dalam Islam
dan agama karena ibadah tanpa unsur cinta bukanlah ibadah yang
sebenar-benarnya.
Pembagian Ibadah
Ibadah yang dilakukan oleh setiap muslim di dunia dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:

Ibadah ‘Ammah
Ibadah Khashah
(umum) adalah segala
(khusus) adalah apa
amal yang diizinkan
yang ditetapkan Allah
Allah. Misalnya dalam
SWT akan perincian-
masalah muamalah
perinciannya, tingkat
(jual beli, politik,
dan caranya yang
ekonomi dan sosial,
tertentu. Misalnya
budaya, pendidikan)
shalat, zakat, puasa,
dan amalan shalih
haji, dan lain-lain.
lainnya.
Prinsip – Prinsip Ibadah:
1. Hanya menyembah kepada Allah semata.
2. Ibadah dilaksanakan tanpa perantara.
3. Ibadah harus dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah.
4. Ibadah harus sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
5. Ibadah yang dilaksanakan harus seimbang antara unsur jasmani dan ruhani.
6. Ibadah mudah dan meringankan.
 Tujuan Ibadah
Ismail Muhammad Syah menyebutkan dengan mengutip pendapat Abbas al-
Aqqad bahwa tujuan pokok ibadah meliputi:
• Mengingatan manusia akan unsur ruhani dalam dirinya, yang memiliki
kebutuhan – kebutuhan yang berbeda dengan jasmaninya
• Mengingatan manusia bahwa dibalik kehidupan yang fana ini masih ada
lagi kehidupan yang kekal dan abadi.
Hikmah Ibadah
1. Tidak menyekutukan Allah SWT.
2. Memiliki ketakwaan yang kuat.
3. Senantiasa terhindar dari segala perbuatan maksiat.
4. Memiliki jiwa sosial yang tinggi.
5. Selalu berbagi dengan orang lain (tidak kikir).
Apa si
Muammalah
itu ?
Muammalah
Atau
Aturan – aturan dasar hubungan antar manusia
(hablumminannas)

YAITUUU

NEXT
Ruang Lingkup Muammalah :
1. Hukum Keluarga (Ahkam al-ahwal al- syakhshiyyah )
2. Hukum Perdata (Al-ahkam al-maliyah )
3. Hukum Pidana (Al-Ahkam al-Jinaiyyah )
4. Hukum Acara (Al-Ahkam al-Murafa’at )
5. Hukum Perundang-undangan (Al-Ahkam al-Dusturiyyah )
6. Hukum-hukum kenegaraan (Al-Ahkam al-Duwaliyyah)
7. Hukum ekonomi dan keuangan (Al-Ahkam al-Iqtishadiyyah wa
al-Maliyyah )
Kerja Sama
Umat
Beragama

Hubungan Hubungan
intern ummat antar ummat
islam beragama
Mazhab dalam
Hukum Islam
Fikih

Bahasa : ‫ ﻓﻘﻪ‬: Fiqh


adalah salah satu bidang ilmu dalam
syariat Islam yang secara khusus
membahas persoalan hukum yang
mengatur berbagai aspek kehidupan
manusia, baik kehidupan pribadi,
bermasyarakat maupun kehidupan
manusia dengan Tuhannya
Fikih Syariah

Fikih Maqashid

Fiqih Awlawiyyat

Fikih Muwazanah
Fikih Ikhtilaf

 Ushul (perbedaan dalam masalah pokok-pokok syari’at)


 Furu’(perbedaan pendapat dalam masalah cabang
syari’at)
Mazhab dan Pendirinya
IMAM HANAFI

Beliau lahir pada


tahun 80 H di Kufah
dan wafat pada
tahun 150 H. Dasar-
dasar mazhabnya
adalah Al Qur’an, As
Sunnah, Ijma’,Qiyas,
dan Istihsan.
IMAM MALIKI

Pendirinya adalah Al-


Imam Maliki bin Anas Al-
Ashbahy. Ia dilahirkan di
Madinah pada tahun 93 H
dan wafat pada tahun
179 H. Dasar-dasar
mazhabnya adalah Al
Qur’an, As Sunnah, Ijma’,
Qiyas, perbuatan ulama
Madinah, perkataan
sahabat,Istihsan, Saddu
Zahrai, Mura’ah Al Khilaf,
Istishab, Mushalih
Mursalah dan syariat
terdahulu. Beliau adalah
ahli fiqih dan hadist yang
paling berpengaruh di
seluruh Hijaz.
IMAM SYAFI’I

Tokoh utamanya adalah


Al-Imam Muhammad bin
Idris As-Syafi’i Al-Quraisyi.
Beliau dilahirkan di
Ghuzzah pada tahun 150 H
dan wafat di Mesir pada
tahun 204 H. Beliau belajar
kepada Imam Malik yang
dikenal dengan
madzhabul hadits,
kemudian beliau pergi ke
Irak dan belajar dari ulama
Irak yang dikenal sebagai
madzhabul qiyas. Beliau
berikhtiar menyatukan
madzhab terpadu yaitu
madzhab hadits dan
madzhab qiyas.
IMAM HAMBALI

Pendirinya Al-Imam
Ahmad bin Hanbal As-
Syaebani, lahir di
Baghdad Th 164 H dan
wafat Th 248 H. Beliau
adalah murid Imam
Syafi’i yang paling
istimewa dan tidak
pernah pisah sampai
Imam Syafi’i pergi ke
Mesir. Dasar-dasr
mazhabnya adalah Al
Qur’an, As Sunnah,
Ijma’, Qiyas, perkataan
sahabat, Az Zahrai,
Istishab, Mashalih
Mursalah .
Hukum Bermazhab
MEWAJIBKAN

MENGHARAMKAN

MEMBOLEHKAN
Contoh Perbedaan Pendapat dalam
Masalah Furu’

Sudah ada
Mengartikan Memahami Menilai sejak dari
bahasa hadist derajat hadist masa
Rasulullah
HAK ASASI MANUSIA

• Sejarah singkat hak asasi manusia


Di Eropa, HAM itu baru tumbuh dan berkembang pada waktu hak-hak
itu mulai diperhatikan dan diperjuangkan terhadapt serangan-serangan atau
bahaya yang timbul dari kekuasaan suatu masyarakat atau negara.
Para ahli di Eropa berpendapat bahwa cikal bakal HAM telah ada sejak
lahirnya Magna Charta 1215 di kerajaan Inggris. raja memiliki kekuasaan
basolut yang dapat dibatasi kekuasaannya dan dimintai pertanggungjawaban
di muka hukum.
pada tahun 1776, munculah deklarasi kemerdekaan Amerika
(Declaration of Independence) yang menegaskan bahwa "manusia adalah
merdeka sejak dalam perut ibunya, sehingga tidak logis bila sesudah lahir
dia harus dibelenggu".
Pada tahun 1789, di Perancis lahir sebuah deklaradi yang dikenal dengan
The French Declaration, yang menyatakan antara lain : Tidak boleh ada
penangkapan dan penahanan yang semena-mena.
• Pada awal abad 20, presiden Amerika, Franklin D. Rosevelt merumuskan
empat macam hak-hak asasi yang dikenal dengan "The Four Freedom", yaitu:
1. Kebebasan berbicara.
2. Kebebasan memilih agama.
3. Kebebasan dari rasa takut.
4. Kebebasan berkehendak.
• Dimensi baru HAM yang dirumuskan oleh F.D. Rosevelt ini menjadi inspirasi
dan bagian yang tak terpisahkan dari Declaration of Human Right 1948 yang
menjadi pedoman pelaksanaan HAM hingga kini. Dan deklarasi ini juga
disebut juga Universal Declaration of Human Right (UDHR).
• Rumusan-rumusan HAM yang terdapat dalam UDHR, yang muncul
berdasarkan HAM barat, ternyata belum mampu mengakomodasi hasrat dan
keinginan negara yang tergabung dalam PBB, terutama negara yang
mayoritas agama islam, maka dari itu OKI (Organisasi Konferensi Islam
Sedunia) membuat rumusam tentang HAM berdasar al-quran dan Sunnah
Nabi yang dideklarasikan di Kairo, mesir pada tanggal 5 Agustus 1990.
Rumusan ini terdiri dari 25 pasal yang kemudian disebuy Cairo Declaration
(CD).
 HAM Menurut Ajaran Islam
1. HAM Sebagai Tuntutan Fitrah Manusia
Menurut islam, manusia adalah puncak ciptaan tuhan. Ia dikirim ke
bumi untuk menjadi khalifah atau wakilnya (QS 2:30).
Berkaitan dengan penggunaan hak-hak individu, Ahmad Zaki
Yamani seperti yang dikutip oleh Ahmad Kosasih menyatakan bahwa,
individu yang mempunyai hak dianggap menyalahgunakan haknya
apabila :
a) Dengan perbuatannya, ia merugikan orang lain.
b) Perbuatannya tidak menghasilkan manfaat bagi dirinya dan malah
menimbulkan kerugian baginya.
c) Perbuatan yang menimbulkan bencana umum bagi masyarakat.
2. Perimbangan Antara Hak-hak Individu dan Masyarakat
Di dalam islam tidak dikenal adanya kepemilikan mutlak pada diri
manusia. Kepemilikan mutlak di tangan Allah.

3. Perbedaan Pandangan antara Islam dan Barat tentang HAM


Menurut Ahmad Kosasih, perbedaan yang mendasar antara konsep
HAM dalam islam dengan konsep HAM barat. HAM dalam islam
didasarkan pada premis bahwa aktifitas manusia sebagai khalifah
Allah di muka Bumi, sedangkan konsep Barat percaya bahwa pola
tingkah laku manusia hanya ditentukan oleh hukum-hukum negara
atau sejumlah otoritas yang mencukupi untuk tercapainya aturan-
aturan politik yang aman dan perdamaian semesta.
Demokrasi
• Pengertian Demokrasi
Menurut Bonger, seperti yang disebutkan oleh Abdoerraoef tahun 1970,
demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan kolektif yang memerintah
diri sendiri, yang sebagian besar anggotanya turut mengambil bagian,
baik langsung maupun tidak langsung, dan terjamin kemerdekaan rohani
dan persamaan dalam hukum, dan dimana anggota-anggotanya telah
diliputi oleh semangatnya.
 Lahirnya Demokrasi
Mohammad Abed Al-Jabiri, tahun 1997, menyatakan bahwa, secara
historis demokrasi berkaitan erat dengan kehancuran sistem kesukuan
dan pudarnya kekuasaan kepala suku, dan sebagai gantinya muncul
fenomena "masyarakat sipil" dan ide "warga negara". Fenomena itu
pertama kali muncul di Yunani dan kemudian disusul oleh bangsa
Romawi.
Demokrasi dalam Islam
Demokrasi Islam sebagai sistem yang mengukuhkan konsep-konsep
Islami yang sudah lama berakar, yaitu musyawarah (syura').
Masalah musyawarah ini dengan jelas juga disebutkan dalam
Q.S.Ali-Imran:159 dan Q.S.Asy-Syura':38.
 Unsur-unsur Demokrasi
1. Demokrasi adalah bahwa golongan yang menjadi pemimpin tidak
lebih tinggi daripada yang dipimpin.> Q.S.Al-Hujurat:13
2. Demokrasi adalah golongan yang dipimpin memilih sendiri
pemimpin-pemimpinnya.> Q.S.Al-Maidah:51
3. Demokrasi adalah kemerdekaan rohani, yang berarti kemerdekaan
berfikir dan mengeluarkan pendapat, kemerdekaan berkumpul dan
bersidang, dan kemerdekaan mengatur kehidupan; serta persamaan
hukum.> Q.S.Az-Zumar:41
• Demokrasi adalah anggota-anggota masyarakat telah diliputi oleh semangat
unsur-unsur demokrasi di atas. Hal ini berarti bahwa secara automatis
demokrasi dapat dijalankan bila umat islam benar-benar mau mengamalkan
apa-apa yang diajarkan dalam Al-Qur'an.
> Q.S.An-Nisaa':58
PERUBAHAN HUKUM ISLAM
a. Perubahan sosial dapat dikenali melalui kependudukan, habitat fisik,
IPTEK, dan struktur masyarakat serta kebudayaan.
b. Perubahan hukum Islam dalam pengertian pembaruan hukum melalui
proses ijtihad.
c. Medan ijtihad adalah dalil-dalil Alquran dan sunnah yang petunjuknya
interpretative (zhanni al-dalalah), dan peristiwa-peristiwa baru yang
belum disinggung secara implisit dalam nash Alquran dan sunnah.
d. Pada prinsipnya, ijtihad terbagi dua bagian: pertama ijtihad jama’i dan
kedua ijtihad fardi.
e. Ijtihad kontemporer dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara,
yaitu ijtihad intiqa’i dan insya’i, atau menggabungkan keduanya,
sehingga menjadi lebih kompherensif.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai