Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BALITA STUNTING


KEGIATAN PENANGGULANGAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP), ANEMIA GIZI
BESI, GANNGUAN AKIBAT KURANG YODIUM (GAKY), KURANG VITAMIN ADAN
KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO LAINNYA

I. PENDAHULUAN

Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu amanant undang-undang


kesehatan nomor 36 tahun 2009. Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu
gizi perseorangan dan masyarakat yang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak
dalam kandungan sampai lanjut usia, dengan prioritas pada kelompok rawan yaitu bayi,
dan balita, remaja perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
bidangKesehatan 2015-2019 telah ditetapkan Sasaran Pokok Pembangunan Sub Bidang
Kesehatan dan Gizi Masyarakat yang bertujuan meningkatnya status gizi masyarakat
dengan target indikator pada tahun 2019 antara lain: 1) Anak Balita kekurangan gizi
(Underweight) sebesar 17 %, 2) Anak Balita wasting (Kurus) sebesar 9,5 %, 3) Anak baduta
(di bawah 2 tahun) stunting (pendek dan sangat pendek) sebesar 28 %.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan energi
kronis pada 1000 hari kehidupan pertama. Anak Stunting di definisikan dengan tinggi badan
yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan anak.
Stunting sangat berdampak pada kesehatan, dampak yang terjadi adalah kondisi
gagal tumbuh (berat badan lahir rendah, pendek, kecil, kurus), hambatan perkembangan
(kognitif dan motorik), gangguan metabolik pada saat dewasa (resiko penyakit tidak
menular seperti, diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung).
Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek utama yaitu
: Sanitasi (air Bersih, Jamban, dan cuci tangan), Pola Asuh (ASI, MPASI, Imunisasi,
Pemantauan Tumbuh Kembang), Pola Makan (sesuai gizi seimbang dengan makanan
beraneka ragam karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air).

II. TUJUAN

Pemberian makanan tambahan balita stunting adalah untuk meningkat asupan


makanan tinggi kalori dan protein guna mengejar tumbuh balita stunting mencapai tinggi badan
yang normal.
III. KEGIATAN

Pemberian PMT Balita Stunting dilakukan setelah mendapat laporan dari hasil
penimbangan dan pengukuran berat badan dan tinggi badan balita di posyandu dan di fasilitas
kesehatan lainnya. Kriteria yang mendapatkan bantuan PMT balita Stunting adalah adalah
balita dengan status gizi berat badan menurut umur kategori kurus dan tinggi badan menurut
umur pendek atau sangat pendek. Sehingga hasil akhir akhir dari PMT balita stunting ini
diharapkan ada kenaikan berat badan dan tinggi badan anak.

IV. WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan PMT balita stunting dilaksanakan pada tahun anggaran 2023

V. PROSES (PROCESS)

Kriteria Balita yang mendapatkan bantuan PMT Stunting adalah:

1. Balita berumur 11 Bln – 21 Bln

2. Status gizi : TB/U = Pendek / Pendek Sekali dan BB/TB = Kurus PMT Balita
Stunting dengan rincian sebagai berikut:
Susu Bubuk : 80 gr per hari

Telur Ayam : 2 butir per hari

Kacang Hijau : 75 gr per hari

Gula pasir : 10 gr per hari

Dengan total biaya perhari adalah Rp. 22.500.-

VI. PENUTUP

Kerangka Acuan Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara


umum dari kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Balita Stunting dan menjadi pedoman
pelaksanaan pada Tahun 2019 di Kabupaten Serdang Bedagai.

Anda mungkin juga menyukai