Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BALITA STUNTING


KEGIATAN PENANGGULANGAN KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP), ANEMIA GIZI BESI, , KURANG VITAMIN A TAHUN 2020

I. Pendahuluan.

Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu amanat undang-undang kesehatan
nomor 36 tahun 2009. Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan
masyarakat yang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai lanjut usia,
dengan prioritas pada kelompok rawan yaitu bayi, dan balita, remaja perempuan, ibu hamil dan ibu
menyusui.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang terkait program
Kesehatan masyarakat 2020-2024 berfokus pada penurunan angka kematian ibu , angka kematian bayi ,
penurunan prevalensi stunting dan wasting pada balita yang kemudian diikuti dengan indicator
indicator pendukung. Target perbaikan gizi yang tercantum dalam RPJMN 2020 – 2024 yaitu
menurunkan prevalensi stunting dan wasting pada balita masing masing menjadi 14% dan 7% pada
tahun 2024.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
energi kronis pada 1000 hari kehidupan pertama. Anak Stunting di definisikan dengan
tinggi badan yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan anak.
Stunting sangat berdampak pada kesehatan, dampak yang terjadi adalah kondisi
gagal tumbuh (berat badan lahir rendah, pendek, kecil, kurus), hambatan perkembangan
(kognitif dan motorik), gangguan metabolik pada saat dewasa (resiko penyakit tidak
menular seperti, diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung).
Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek
utama yaitu : Sanitasi (air Bersih, Jamban, dan cuci tangan), Pola Asuh (ASI, MPASI,
Imunisasi, Pemantauan Tumbuh Kembang), Pola Makan (sesuai gizi seimbang dengan
makanan beraneka ragam karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air)

II. Tujuan
Pemberian makanan tambahan balita stunting adalah untuk meningkat asupan
makanan tinggi kalori dan protein guna mengejar tumbuh balita stunting mencapai tinggi
badan yang normal.

III. Kegiatan
Pemberian PMT Balita Stunting dilakukan setelah mendapat laporan dari hasil
penimbangan dan pengukuran berat badan dan tinggi badan balita di posyandu
dan di fasilitas kesehatan lainnya. Kriteria yang mendapatkan bantuan PMT
balita Stunting adalah adalah balita dengan status gizi berat badan menurut umur
kategori kurus dan tinggi badan menurut umur pendek atau sangat pendek.
Sehingga hasil akhir akhir dari PMT balita stunting ini diharapkan ada kenaikan
berat badan dan tinggi badan anak.

IV. Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan PMT balita stunting dilaksanakan pada tahun anggaran 2019

V. Proses (Process)
Kriteria Balita yang mendapatkan bantuan PMT Stunting adalah:
1. Balita berumur 11 Bln – 21 Bln
2. Status gizi : TB/U = Pendek / Pendek Sekali dan BB/TB =
Kurus PMT Balita Stunting dengan rincian sebagai berikut:
Susu Bubuk : 80 gr per hari
Telur Ayam : 2 butir per hari
Kacang Hijau : 75 gr per hari
Gula pasir : 10 gr per hari
Dengan total biaya perhari adalah Rp. 22.500.-

VI. Penutup
Dengan Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran
secara umum dari kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Balita Stunting dan
menjadi pedoman pelaksanaan pada Tahun 2019 di Kabupaten Siak .

Anda mungkin juga menyukai