Anda di halaman 1dari 6

Menurut pandangan saya, Manajamen dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang melibatkan oranglain

untuk mencapai tujuannnya. Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan atau organisasi diperlukannya
suatu proses, dimana proses ini berkaitan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
kepemimpinan (leading), pengordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling). Dalam proses
diperlukan juga seni mengatur yang berkaitan dengan bagaimana secara sosial hubungan-hubungan antara
karyawan dengan atasan bisa terjalin dengan baik.
Dengan memahami karakteristik manajemen maka seorang manajer dapat menjalankan tugas-tugasnya
dengan efektif dan efisien. Efisien berkaitan dengan sesuatu yang benar, artinya bahwa seorang manajer
menggunakan waktu, uang, dan sumberdaya manusia bersama untuk tercapainya sebuah tujuan.
Sedangkan efisien berkaitan dengan bagaimana seseorang mengerjakan suatu dengan baik dan benar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola suatu organisasi untuk mencapai sebuah
tujuan sebaiknya selalu menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan organisasi yang diinginkan.

Sumber :
Modul BMP PANG4110?Dasa-dasar Manajemen untuk Industri Pangan (hal. 1.9-1.17)

Menurut saya, manajemen adalah kegiatan kelompok terorganisir dengan pemikiran ilmiah dan teknologi
inovasi yang terdiri dari proses merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin
(leading), dan mengendalikan (controlling) pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran/ tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif
dan efisien. Dalam kinerja manajemen, efektif berkaitan dengan mengerjakan sesuatu dengan benar
(doing thing right), sedangkan efesien berkaitan dengan mengerjakan sesuatu yang benar untuk mencapai
hasil/ tujuan (doing the right things). Oleh karena itu, penggunaan sumber daya organisasi yang efisien,
belum tentu efektif jika tujuan yang diinginkan belum tercapai.
Manajemen sebagai disiplin ilmu artinya manajemen adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang
terakumulasi dan dapat dipelajari, sehingga manajemen disebut sebagai subjek, konsep, dan teori.
Sedangkan, manajemen sebagai seni artinya proses manajerial dilakukan dengan suatu keindahan, cara,
dan nilai tertentu agar anggota organisasi dengan senang hati melakukan perintah/ larangan manajer
dalam menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Ada saatnya untuk berbicara tegas, lugas, halus,
lembut, dan tidak langsung ‘to the point’ dalam proses manajerial sesuai dengan kondisi saat itu, sehingga
tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Manajemen merupakan suatu kegiatan memimpin untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang telah
direncanakan. Dalam proses pengerjaannya, manajemen memerlukan proses yang sistematis dan
terkoordinasi dengan tepat agar dapat menciptakan keefektifan dan efisiensi dari suatu pekerjaan. Hal itu
tidak terlepas dari keterkaitannya konsep ilmu dan seni dengan sistem manajemen. Efisiensi sendiri
berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang benar. Sedangkan efektif berkaitan dengan pencapaian
dari tujuan yang diinginkan.
Manajemen memuat metode yang mencakup bidang perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga
kerja, pengarahan dan pengawasan. Dengan adanya konsep ilmu dan seni, manajemen dapat
merencanakan alur dengan metode yang paling memungkinkan untuk dilakukan. Manajemen sebagai
suatu ilmu pengetahuan bekaitan dengan gejala-gejala manajemen dalam menggunakan metode ilmiah
yang kemudian akan dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip manajemen maupun teori. Sedangkan
manajemen sebagai seni merupakan cara pandang maupun keindahan-keindahan tertentu yang perlu
dilakukan untuk mengatur proses dan tujuan yang ingin dicapai bersama.
Maka, manajemen dapat disimpulkan sebagai sebuah proses yang dilakukan berdasarkan pengoptimalan
metode secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan.

DISKUSI 2

Keberhasilan seseorang dalam memimpin terletak pada seberapa banyak ia mengetahui dan
menguasai teori tentang kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan bagian intergral dari
administrasi. Kepemimpinan erat hubungannya dengan pengambilan keputusan dan hubungan
terhadap sesame, maka pemimpin perlu memahami pendekatan-pendekatan dalam
kepemimpinan, berikut ini beberapa pendekatan dalam teori kepemimpinan di antarnya :

 Pendekatan Trait (Sifat)


 Pendekatan Keperilakuan (Behavior Approach)
 Pendekatan Situasional
 Pendekatan Transaksional
 Pendekatan Transformasional
 Pendekatan Kepemimpinan Karismatik
 Pendekatan Teori Kepemimpinan X dan Y
 Pendekatan Teori Kepemimpinan Z Model Integratif atau Gabungan

Pada kasus diatas seorang manajer industri ingin meningkatkan proses penjaminan keamanan
pangan dengan memberikan tugas tambahan kepada bawahannya. Manajer mengetahui bahwa
bawahan tersebut sudah terlatih dan terampil mengerjakan tugas tambahan tersebut namun
demikian para bawahan tersebut tidak berkeinginan untuk melakukan suatu tugas tambahan yang
diberikan. Maka model kepemimpinan situasional yang digunakan adalah pada poin 3, dimana
pemimpin perlu menggunakan gaya yang mendukung demokratis dan partisipatif. Pemimpin
perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendengar dan mendukung usaha-usaha
para pengikut untuk menggunakan kemampuan yang telah mereka miliki, karena dalam gaya ini
pemimpin atau pengikut akan saling bertukar menukar ide dan pendapat dalam pembuatan
keputusan, dengan peranan pemimpin yang utama memberikan fasilitas dan berkomunikasi
dengan bawahannya.

Sumber :

Modul BMP PANG4110/Dasar-dasar Manajemen untuk Industri Pangan (hal. 2.13-2.23)


Perusahaan X membutuhkan instrumen Gas Chromatography dalam mendukung proses analisa
bahan baku ataupun produk jadi yang diproduksi. Untuk itu, terdapat dua vendor yang
melakukan penawaran penyediaan alat, yaitu dari vendor A (Eropa)dan B (Jepang) dengan harga
penawaran alat sangat berbeda jauh. Vendor A menawarkan dengar harga 1,2 miliar rupiah
sedangkan vendor B menawarkan dengan harga 560 juta rupiah. Manakah yang lebih layak
untuk dibeli?

Cara dalam mengambil keputusan dengan banyak kritera adalah:


1. Identifikasi masalah
Apa masalah yang perlu di pecahkan?, Apa tujuan yang ingin di capai dengan menerapkan
keputusan ini? Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengidentifikasi masalah dan tujuan
dalam perusahaan tersebut. Dalam kasus ini pembelian instrument Gas Chromatography yang
merupakan salah satuinstrumen kimia yang sangat penting dalam perusahaan kimia perisa dan
pewangi. Untuk itu, pengadaan alat ini sangat crucial untuk diadakan karena akan digunakan
untuk menganalisa senyawa-senyawa volatile yang terkandung dalam suatu bahan ingredients.
2. Pengumpulan data
Mengumpulkan informasi/data terkait keputusan yang sedang diambil adalah langkah penting
untuk mengambil keputusan yang matang. Mencari informasi di luar perusahaan anda juga
penting. Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan informasi dari banyak sumber. Misal
pengumpulan data user dari kedua vendor. Vendor A lebih banyak digunakan oleh perusahaan
yang basis produksinya sama yaitu perisa dan pewangi buatan atau perusahaan competitor
menggunakan Gas Chromatography dari vendor A, sedangkan vendor B lebihluas usernya missal
dipakai oleh perusahaan kimia, perusahaan food andbeverage, perusahaan farmasi, dll.
3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan.
Setelah masalah dirinci dan pengumpulan data yang dibutuhkan sudah ada, maka perlu dilakukan
analisa altternatif-alternatif lain dengan memperkirakan konsekuensinya baik positif dan negatif
dapat digunakan sebagai salah satu pemecah masalah. Hipotesis-hipotesis ini dapat membantu
dalam pengambilan keputusan. Misal dari dua vendor ini, manakah layanan after sales nya yang
masih baik? Track record dalam industrinya bagaimana? Atau jika ada kerusakan sparepart,
vendor mana yang lebih gerak cepat dalam penanganan masalah? Kemahiran teknisi dalam
penanganan instrument? Ini merupakan salah satu hipotesis-hipotesis alternatif yang dapat
mendukung pemecahan masalah, sehingga manajer akan mampu mengerucutkan cakupan kasus
dan dapat dilakukan pengambilan keputusan.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik.
Alternatif yang sudah tetapkan perlu dilakukan penilaian masing-masing point alternatif.
Penilian alternatif ini dilakukan untuk menentukan kuat-lemahnya masing-masing alternatif,
dengan itu dapat ditentukan mana alternatif terbaik dari keduanya. Dalam penilaian alternatif,
perlu dilakukan penilaian yang jujur dan tidak berat sebelah sehingga alternatif ditetapkan dapat
menguntungkan
kedua belah pihak dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Dan juga
keikutsertaan stakeholder dalam penilaian alternatif ini dapat mendukung pengerucutan
keputusan.
5. Pelaksanaan keputusan.
Setelah mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan berdasarkan penetapan keputusan dan
alternatif yang telah ditetapkan maka kita dapat melaksanakannya sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan, dalam kasus ini penetapan keputusan vendor yang di approve dalam project kasus
harus diterima bagaimapun resiko baik-buruknya dikemudian hari. Tentunya dalam pelaksanaan
keputusan ini telah dilakukan pemilihan dengan matang dalam pelaksanaan keputusan dan telah
memikirkan bagaimana solusi-solusi yang mungkin terjadi dikemudian hari.
6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Manajer akan melakukan pengukuran tingkat keberhasilan dampak dari keputusan yang telah
dibuat, sehingga nantinya dapat kembali membantu untuk mengambil keputusan apakah hasil
dari evaluasi pelaksanaan keputusan yang sebelumnya akan dilanjutkan atau digantikan dengan
yang baru.

Metode yang dipakai adalah model ekonomi yaitu keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha
mencapai pendapatan marginal sama dengan biaya marginal untuk memperoleh keuntungan
maksimum. Artinya seseorang mengeluarkan biaya yang besar begitu juga dengan keuntungan
yang ia ingin dapatkan juga harus besar.

Pengambilan keputusan merupakan metode mengumpulkan informasi, menilai alternatif, dan


menentukan pilihan akhir. Adapun metode yang dapat dilakukan dalam mengambil keputusan
tersebut, di antaranya:

1. Identifikasi keputusan yang perlu diambil


Saat mengidentifikasi keputusan, ajukan beberapa pertanyaan seperti; Apa masalah yang perlu di
pecahkan?, Apa tujuan yang ingin di capai dengan menerapkan keputusan ini? Dalam hal ini
pemimpin diharapkan mampu mengidentifikasi masalah dan tujuan dalam perusahaan tersebut.
Semua pertanyaan ini adalah teknik penetapan tujuan umum yang akhirnya akan membantu
menemukan solusi tepat. Saat sudah ditentukan dengan jelas, tentunya akan memiliki lebih
banyak informasi untuk menghasilkan keputusan terbaik guna memecahkan masalah.
Dalam kasus ini permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memutuskan tipe mesin
pengolahan pangan yang akan dibeli, dimana kita dapat membandingkan harga, fitur, kapasitas
produksi yang dihasilkan sehingga kita dapat memutuskan supplier mana yang akan kita pilih.
Dengan tujuan mesin tersebut sesuai kebutuhan dan dapat meningkatkan keefektifan proses
produksi produk pangan.

2. Pengumpulan dan penganalisis data.


Mengumpulkan informasi terkait keputusan yang sedang diambil adalah langkah penting untuk
mengambil keputusan yang tepat. Apakah Anda memiliki pengalaman serupa yang berkaitan
dengan masalah ini? Adakah yang pernah mencoba memecahkan masalah ini sebelumnya?
Pengambilan keputusan efektif memerlukan informasi dari banyak sumber berbeda dan relevan

Dalam proses menganalisis data atau masalah. Kita dapat bertemu dengan masing – masing
supplier untuk membicarakan mengenai mesin pengolahan pangan mengenai kekurangan beserta
kelebihannya dan membandingkannya satu sama lain untuk meyesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu kita dapat melakukan trial atau datang ke pabrik supplier tersebut untuk melihat demo
mesin yang akan mereka tawarkan kepada perusahaan kita. Setelah itu, kita dapat mengolah
data-data yang telah kita kumpulkan, diantaranya mengenai harga barang mesin, kapasitas dan
kinerja mesin, stock suku cadang dan sebagainya. Selain itu kita perlu memprediksi dampak
kedepannya yang akan terjadi jika kita membeli mesin dari masing-masing supplier tersebut

3. Pembuatan alternatif kebijakan


Menemukan lebih dari satu alternatif sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena
pemangku kepentingan berbeda mungkin memiliki kebutuhan berbeda, tergantung peran mereka.

Cara selanjutnya yaitu membuat alternatif kebijakan, membuat prediksi kemungkinan yang akan
terjadi. Semua perusahaan pasti menginginkan supplier dengan kualitas yang baik dan reputasi
yang baik serta mesin yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Alternatif yang dapat kita
pikirkan mengenai bagaimana jika kita membeli mesin dengan umur simpan lama namun sedikit
mahal maka kita dapat membuat alternatif lain seperti mencari cara untuk melakukan sosialisasi
kepada karyawan dalam masalah pemeliharaan mesin dan penggunaannya agar mesin pangan
tersebut tetap terjaga dan terawat dengan baik dan minim kerusakan, serta melakukan negosiasi
dengan supplier untuk memberikan penawaran khusus untuk perusahaan , seperti mengambil
sendiri mesin tersebut dari supplier sehingga minim kerusakan dan kita dapat mengontrol barang
selama pengiman.

4. Pemilihan satu alternatif yang dianggap tepat.


Alternatif apa yang cocok dalam memutuskan supplier jikalau terjadi hal yang tidak diinginkan
kedepannya. Seperti meminta supplier untuk datang dan mengikuti trial mesin saat pertama kali
datang untuk memastikan mesin tersebut berfungsi dengan baik serta berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan cara penyelesaiannya.
Ada beberapa cara umum di mana tim dapat menganalisis dan mempertimbangkan bukti opsi:

- Daftar pro dan kontra


- Analisis SWOT
- Matriks keputusan

Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan akhir. Pertimbangkan semua informasi yang
telah dikumpulkan dan pengaruh keputusan ini terhadap setiap pemegang kepentingan.

Terkadang, keputusan yang tepat bukan salah satu dari alternatif, tapi gabungan beberapa
alternatif. Pengambilan keputusan efektif melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kreatif.
Jadi, jangan batasi diri Anda dan tim pada opsi yang jelas. Hanya memilih satu keputusan bisa
berarti kehilangan manfaat pada yang lainnya. Jika bisa, coba dan temukan opsi yang lebih baik
dari alternatif yang ada.

5. Pelaksanaan keputusan.
Dalam proses ini, berdasarkan penetapan keputusan dan alternatif yang telah ditetapkan maka
kita dapat melaksanakannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan,Setelah pengambil
keputusan akhir memberikan izin, inilah saatnya menerapkan solusi. Gunakan waktu untuk
membuat rencana implementasi sehingga tim satu pemikiran untuk langkah selanjutnya.
Kemudian, ini saatnya menerapkan rencana Anda dan memantau progres untuk menentukan
apakah ini keputusan yang baik.

6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan,


Hal ini dilakukan untuk mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat, dan untuk
mencegah segala hal buruk akibat dari penentuan keputusan tersebut.
Berikut beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat meninjau keputusan Anda:
-Apa keputusan memecahkan masalah yang telah diidentifikasikan?
-Apa keputusan ini memengaruhi tim secara positif atau negatif?
-Pemegang kepentingan mana yang menikmati manfaat dari keputusan ini? Pemegang
kepentingan mana yang terdampak secara negatif?

Jika solusi ini bukan alternatif terbaik, tim Anda dapat memanfaatkan penggunaan bentuk
manajemen proyek berulang. Hal ini memungkinkan tim cepat beradaptasi dengan perubahan,
serta mengambil keputusan terbaik dengan sumber daya yang dimiliki.

Sumber :
Modul BMP PANG4110?Dasa-dasar Manajemen untuk Industri Pangan

Anda mungkin juga menyukai