1
9 Muhammad Ali al- Shābūni, Shofwah at-Tafāsīr, (Beirut, Dar al-Fikr,2001) hlm.22
maksudnya. Memperlihatkan aturan-aturan al-Qur’an tentang kemasyarakatan dan
permasalahan ummat lainnya secara umum. Semua itu diuraikan dengan melihat
petunjuk-petunjuk al-Qur’an yang menuntun jalan bagi kebahagiaan dunia akhirat.2
1. Kecenderungan Teologis
Mengingat penulis kitab shafwatu Al‐Tafasir adalah seorang ulama yang hidup pada
masa dimana aliran‐aliran teolog telah ada (sementara belum muncul lagi aliran
teolog yang baru), maka sudah dipastikan aliran pemahaman teologisnya akan
mengikuti atau sefaham dengan para aliran teolog pendahulunya.
2. Kecenderungan Fiqih
Sebagaimana diketahui, fikih membicarakan banyak hal terkait perkembangan ibadah
yang telah jelas nashnya di dalam Al‐Quran dan As Sunnah, namun diantaranya
masih terdapat ruang untuk bisa ijtihad terhadapnya.Disini para fuqoha banyak
melakukan kajian secar amendalam, sehingga diantaranya terlahirlah berbagai macam
aliran Shafwah al-Tafasir ( Ali As-Shabuni )seiring
perbedaan manhaj dan thuruq yang merekalakukan, dan pada perkembangannya,
upaya fuqoha ini menjadi madzhab yang berdiri diatas khazanah ilmu ‐ilmu ke ‐
Islaman. Sebagaimana diatas, disisnipun akan disajikan beberapa penafsiran beliau
terkait ayat‐ayat yang dipandang padanya mengandung fiqih, serta kalaupun juga
dimungkinkan aspek kecenderungan aliran fiqih beliau.3
2
Ibid, hlm. 29.
3
Ibid, hlm.30.
menunjukan ia merupakan bagian ayat dalam seluruh surat pada Al‐
Quran.4
4
Ibid.