BAB I Pendahuluan

Masyarakat madani adalah model masyarakat yang ideal. Masayarakat madani yang
pernah ada pada zaman Rasulullah ini menunjukkan hubungan yang harmonis antara
pemerintah dan masyarakatya, internal pemerintahnya, antar sesama masyarakat. Berbagai
sektor berjalan sinergis antar satu dengan yang lainnya. Tidak terjadi tumpang tindih antara
satu sektor dengan sektor lainnya. Namun hal tersbeut seolah sulit dicapai pada masa
sekarang ini.
Berbagai faktor yang menyebabkan mengapa model masyarakat madani menjadi sulit
untuk diwujudkan. Konsep dasar mengenai pemahaman islam yang syumul tidak tercipta di
kalangan masyarakat Indonesia. Karakter kepribadian dari masyarakat Indonesia pun tidak
mendukung untuk terwujudnya hak tersebut. Penjajahan belanda diperkirakan dapat menjadi
salah satu penyebab rusaknya karakter kepribadaian bangsa Indonesia.
Meskipun masih terlihat subjektif, kenyataan itu dapat dilihat saat karakter bangsa
Indonesia yang dijajah Belanda berbeda jauh dengan semangat perubahan atau karakter
kepribadian yang dimiliki oleh bangsa yang dijajah oleh negara lain seperti Inggris misalnya.
Namun layaknya sebuah penyakit kanker tentu tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja.
Tapi sesuatu yang dipandang secara komprehensif dipandang dari berbagai aspek yang dapat
ditemukan berbagai faktor yang mendasarinya.
Dari berbagai aspek yang sangat bergejolak di Indonesia adalah masalah politik.
Masyarakat awam yang tabu dengan politik pun dapat menjadi korban politik yang tidak
sehat di Indonesia. Salah satu sektor yang berdampak dari politik adalah masalah kesehatan.
Kesehatan menjadi penting karena menjadi energy bagi setiap individu untuk bergerak dan
membentuk sinergisitas dari berbagai aspek atau sektoral kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Permasalah yang mendasar terkait dengan politik dan kesehatan salah satunya tidak
berkesinambungannya politik dan kesehatan. Disini oknum politisi kesehatan belum mampu
meyakinkan bahwa kesehatan adalah investasi, sector produktif dan bukan sector konsumtif.
Praktisi kesehatan juga belum mampu memperlihatkan secara jelas dalam mempengaruhi
para pemegang kebijakan