EVA FATHUSSYAADAH
Alwi Faisal
M. Fahri
Hilman Maulana
Panca Pamungkas
M. Yusqi Rausan
Firly Ilyasa
Irghi
Jl. Pramuka II No.10, Cikondang, Kec. Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43142
2023
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Desain Sistem Penyampaian Jasa...............................................................................................5
2. Desain dan Tata Letak Fasilitas Jasa.........................................................................................7
3. Manajemen Permintaan dan Penawaran Jasa..........................................................................9
4. Peranan Karyawan dan Pelanggan dalam Sistem Penyampaian Jasa..................................12
BAB II................................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
Kesimpulan....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya yang tiada henti mengiringi langkah-langkah kami dalam menyusun
makalah ini. Makalah ini kami susun sebagai bagian dari pemenuhan tugas akademik, dengan
tujuan untuk mendalami dan meluaskan pemahaman kami terhadap topik yang relevan dan
penting.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para dosen dan pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan selama proses penyusunan makalah
ini.Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga, sahabat, dan semua pihak
yang selalu memberikan semangat dan doa untuk keberhasilan kami dalam menyelesaikan
tugas ini.
Tanpa kesungguhan dan kerja keras dari seluruh anggota tim, makalah ini tidak akan
terwujud. Kami menyadari bahwa tidak ada usaha yang sia-sia apabila dijalani dengan ikhlas
dan tulus. Oleh karena itu, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi siapa pun yang membacanya. Semoga isi makalah ini dapat memperkaya
pengetahuan dan pemahaman mengenai topik yang dibahas
Sukabumi, 24 November2023
Penyusun
( Kelompok 1 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem penyampaian jasa (service delivery system) adalah bagian dari sistem jasa total
dimana pengolahan dari elemen-elemen jasa berpindah tempat dan hasil produknya diberikan
kepada pelanggan. Sistem ini tidak hanya mencakup bagian yang tampak dari sistem operasi
jasa tetapi juga meliputi hubungan dengan pelanggan. Penyampaian jasa merupakan proses
atau tahapan dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Ini mencakup segala bentuk
interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Penyampaian jasa yang baik juga mencakup aspek-aspek seperti
kecepatan pelayanan, ketepatan waktu, keramahan, kebersihan, dan profesionalitas dalam
berinteraksi dengan pelanggan.
Proses penyampaian jasa dapat berbeda-beda tergantung pada jenis jasa yang disediakan.
Namun, umumnya melibatkan beberapa langkah seperti penerimaan pesanan, pengumpulan
informasi mengenai kebutuhan pelanggan, penyusunan rencana atau proposal, pelaksanaan
jasa, evaluasi hasil, serta penyelesaian dan penutupan transaksi.
Dalam menyampaikan jasa juga, penyedia jasa diharuskan untuk menjaga komunikasi yang
baik dengan pelanggan, memenuhi janji yang diberikan, menjamin kualitas layanan, dan
merespon dengan cepat terhadap feedback atau keluhan pelanggan. Proses ini juga dapat
melibatkan penggunaan teknologi atau sistem informasi untuk memudahkan koordinasi dan
monitoring.
Dalam era digital saat ini, ada pula bentuk penyampaian jasa secara online melalui platform
atau aplikasi. Hal ini memungkinkan penyedia jasa untuk dapat menjangkau pelanggan di
berbagai lokasi yang lebih luas. Namun, tetap diperlukan upaya agar pengalaman pelanggan
tetap positif dan memuaskan. Penting bagi penyedia jasa untuk terus mengembangkan diri,
mengikuti perkembangan teknologi dan tren terkini, serta melakukan evaluasi secara berkala
terhadap proses penyampaian jasanya. Dengan demikian, mereka dapat memberikan layanan
yang lebih baik dan mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain sistem penyampaian jasa?
2. Bagaimana desain dan tata letak fasilitas jasa?
3. Bagaimana manajemen permintaan dan penawaran jasa
4. Apa peranan karyawan dan pelanggan dalam sistem penyampaian jasa?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui desain sistem penyampaian jasa
2. Mengetahui desain dan tata letak fasilitas jasa
3. Mengetahui manajemen permintaan dan penawaran jasa
4. Mengetahui peranan karyawan serta pelanggan dalam sistem penyampaian jasa
BAB II
PEMBAHASAN
1. Desain Sistem Penyampaian Jasa
Desain sistem penyampaian jasa merupakan proses kreatif yang diawali dengan menetapkan
tujuan jasa. Tujuan ini akan menjadi pemandu utama dalam mengidentifikasi dan
menganalisis semua alternatif yang bisa digunakan untuk mewujudkannya. Setelah itu, baru
dilakukan penyeleksian dan pemilihan alternatif yang dinilai paling sesuai. Pada umumnya,
desain sistem penyampaian jasa meliputi aspek lokasi fasilitas, tata leak fasilitas, desain
pekerjaan, keterlibatan pelanggan, pemilihan peralatan, dan manajemen kapasitas jasa.
Pada prinsipnya, proses desain jasa merupakan sebuah proses yang berlangsung terus-
menerus. Apabila sudah mulai dimplemetasikan, segala macam modifikasi dapat saja
dilakukan dalam rangka menyesuaikan diri dengan setiap perkembangan dan perubahan yang
tejadi.
Dalam keputusan desain jasa perlu mempertimbangkan sejumlah faktor utama, diantaranya
(Mudie & Pirrie, 2006):
1. Kontak Pelanggan
- Seberapa sering pelanggan akan melakukan kontak dengan perusahaan (penyedia jasa)?
- Apakah pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa (seperti salon, dokter gigi, hotel, sekolah)
atau penyedia jasa yang mendatangi pelanggan (contohnya, kateing, jasa pertamanan,
cleaning service, jasa reparasi instalasi listrik)?
- Bagaimana keadaan aspek-aspek fasilitas jasa, seperti tata letak, warna, perabotan, dan
sebagainya?
- Apa saja yang harus dilakukan berkaitan dengan karyawan (seragamnya), kendaraan (warna
dan logo), dan komunikasi non-personal (kop surat, brosur, dan sebagainya)?
5. Teknologi
Bagaimana mewujudkan keseimbangan antara komposisi teknologi dan sumber daya manusia
dalam pelaksanaan pekerjaan karyawan dan pemanfaatan jasa oleh pelanggan?
6. Karyawan
Karyawan back-office adalah karyawan yang tidak berhubungan atau berinteraksi langsung
dengan pelanggan jasa, misalnya karyawan bagian dapur sebuah hotel, petugas kebersihan,
staf departemen akuntansi dan keuangan, dan lain-lain. Sedangkan karyawan front-office
adalah mereka yang secara langsung berhadapan dan berinteraksi dengan para pelanggan
jasa, misalnya resepsionis, kasir, bagian registrasi, dan wiraniaga.
7. Struktur Organisasi
- Berapa lapis/jenjang manajemen yang dibutuhkan?
8.Informasi
- Seberapa besar aksebilitas informasi yang ada dan siapa saja yang akan mengaksesnya?asi
- Informasi apa saja yang diperlukan demi pelaksanaan kerja perusahaan dan bagaimana cara
memperolehnya?
10. Prosedur
11. Pengendalian
Sistem dan teknik apa yang akan digunakan untuk menjamin kelancaran operasi dan kualitas
jasa?
2. Fasilitas Teknologi:
3. Aksesibilitas:
Fasilitas Dukungan:
Pemilihan Warna dan Materi: Memilih warna dan materi yang sesuai dengan
citra merek dan memberikan kesan yang diinginkan.
6. Fleksibilitas:
7. Efisiensi Operasional:
8. Pertimbangan Lingkungan:
Perencanaan yang cermat terkait desain dan tata letak fasilitas jasa dapat memberikan
kontribusi signifikan terhadap kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan keberlanjutan
bisnis secara keseluruhan.
Dalam setiap momen tertentu, jasa berkapasitas (fixed capacity) akan menghadapi salah satu
dari empat kondisi yaitu:
Dalam kondisi ini, tingkat permintaan jauh melampaui kapasitas maksimumyang tersedia.
Sebagai akibatnya, ada sebagian pelanggan yang tidak dapatdilayani dan perusahaan
kehilangan mereka, baik untuk sementara waktumaupun secara permanen (karena beralih ke
perusahaan lain)
Dalam kondisi ini, tidak ada satupun pelanggan yang ditolak atau tidakdilayani. Akan tetapi,
kondisinya sangat ramai atau penuh sesak sehinggahampir semua pelanggan kemungkinan
besar mempersepsikan adanya penurunan kualitas jasa yang diberikan perusahaan.
3.Permintaan dan penawaran seimbang pada tingkat kapasitas optimum
Personil dan fasilitas perusahaan sibuk tanpa harus memiliki beban kerja berlebihan, dan para
pelanggan menerima jasa tanpa ada penundaan.
4.Kapasitas berlebihan
Permintaan dibawah tingkat kapasitas optimum, sehingga ada sebagiansumber daya yang
terbuang percuma (ada kapasitas menganggur).
Dalam berbagai situasi, kondisi semacam ini bisa jadi membuat sebagiankonsumen meresa
kecewa dengan pengakamannnya atau meragukankelangsungan hidup jasa bersangkutan.
Dalam ancangan ini, perusahaan jasa membiarkan tingkat permintaanseperti apa adanya,
tanpa melakukan pengurangan ataupun penambahan.
Jika dikaitkan dengan situasi kapasitas terhadap permintaan, ada tiga kemungkinan yang bisa
terjadi:
2. Mengurangi permintaan
3. Meningkatkan permintaan
Ancangan ini bertujuan meningkatkan permintaan pada saat terjadi kapasitas berlebihan.
Harga dapat di turunkan secara selektif agar semua biaya relevan tertutupi. Disamping itu
perusahaan juga perlu memanfaatkan komunikasi pemasaran dan distribusi (lokasi dan timing
penyampaian jasa). Serta menciptakan varian jasa (yang memberi nilai tambah) agar
dapatmenaikkan tingkat penggunaan jasa oleh pelanggan. sebagai contohnya untuk
meningkatkan tingkat hunian resort hotel selama periode sepi, para manager hotel
bersangkutan kerap kali menawarkan pula fasilitas khusus untuk memanfaatkan hotel tersebut
sebagai tempat seminar, symposium pelatihan, atau sejenisnya.
Ancangan ini bertujuan untuk menyimpan permintaan sampai tersedia kapasitas yang
memadai. Cara yang bisa ditempuh adalah menerapkan sistem reservasi, booking atau
appointment, dimana pelanggan dijanjikan akan dilayani pada waktu tertentu yang disepakati.
Dengan demikian, pelanggan tidak perlu mengantri lama dan penyedia jasa bisa
mengoptimalkan kapasitas jasanya. Sistem ini sering diterapkan dalam industri penerbangan,
restoran, hotel, persewaan mobil, dokter, psikolog,konsultan, dan lain-lain.
Ancangan ini bertujuan untuk menyimpan permintaan dengan cara mengembangkan sistem
antrean formal. Perusahaan jasa perlu menjaga kenyamanan selama pelanggan menanti
gilirannya dilayani. Untuk menjamin kenyamanan nasabahnya sebagian besar bank
membedakan antrean untuk nasabah bisnis dan nasabah biasa.
Jasa komplementer disediakan untuk memberikan alternative kepada para pelanggan yang
sedang menunggu. Misalnya penggunaan ATM, telephone banking dan internet banking
di bank-bank, penambahan bar pada sebuah restoran, dan lain sebagainya.
Guna menghindari investasi tambahan yang cukup mahal dan kemungkinan tidak bakal
dimanfaatkan secara optimal, perusahaan jasa bisa saja menyewa fasilitas atau peralatan
tambahan yang dipergunakan selama periode puncak/sibuk. Contohnya
perusahaan penerbangan memanfaatkan peralatan penanganan bagasi, pintu masuk, dan
berbagai fasilitas lainnya secara bersama-sama.
Untuk memastikan seluruh kapasitas produktif perusahaan jasa dapattersedia selama periode
puncak, aktivitas-aktivitas seperti
renovasi bangunanan, reparaasi, pemeliharaan, liburan karyawan, dan pelatihan harus
dijadwalkan selama periode permintaan diramalkan rendah. Penjadwalan ini sangat penting
bagi perusahaan jasa yang menghadapi permintaan siklikal seperti bank, rumah sakit, restoran
dan lain-lain.
Para karyawan dilatih untuk melakukan berbagai macam tugas, supaya mereka dapat saling
membantu dan menunjang satu sama lain. Misalnya disaat bagian karyawan bagian sediaan
sedang santai, mereka akan di perbantukan pada bagiankasir apabila antara sedang
membludak.Sebaliknya selama periode sepi, para kasir dapat membantu staf bagiansediaan
dalam menata produk dan rak pajangan.
Peran Karyawan
1. Pemberi Layanan
- Contoh: Seorang pelayan di restoran yang memberikan menu, mengambil pesanan, dan
mengantar makanan dengan ramah.
2. Ahli Pengetahuan
- Contoh: Seorang konsultan teknologi yang memberikan informasi dan saran kepada
pelanggan mengenai solusi terbaik untuk kebutuhan IT mereka.
3. Pendukung Pelanggan
4. Pencipta Pengalaman
- Contoh: Seorang desainer interior yang menciptakan pengalaman visual yang memikat
bagi pelanggan yang menggunakan jasanya.
Peran Pelanggan
1. Penerima Layanan
- Contoh: Seorang pelanggan di salon yang menerima layanan potong rambut atau
perawatan kecantikan.
- Contoh: Pelanggan yang memberikan umpan balik positif atau negatif berdasarkan
pengalaman mereka, yang dapat mempengaruhi reputasi penyedia jasa.
- Contoh: Seorang pelanggan yang memilih untuk membeli produk atau layanan
berdasarkan preferensi pribadi dan pengalaman sebelumnya.
4. Mengembangkan Hubungan
- Contoh: Pelanggan setia yang sering kembali dan membangun hubungan jangka panjang
dengan penyedia jasa tertentu.
Keseluruhan, hubungan sinergis antara karyawan dan pelanggan merupakan fondasi kuat
untuk keberhasilan sistem penyampaian jasa.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=Definisi+Penyampaian+Jasa&oq=Definisi+Penyampaian+Jasa&aqs=chrome..69i57j0i22i30.12964j0
j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://pascasarjana.umsu.ac.id/apa-itu-manajemen-pemasaran-jasa/
https://id.scribd.com/document/509548509/SISTEM-PENYAMPAIAN-JASA