Laporan Kegiatan Surveilens Hampir Fix
Laporan Kegiatan Surveilens Hampir Fix
Disusun Oleh :
Tim A8
Prodi Nama NIM
PSIK Sapta Ayu Maywandita 170100951
PSIK Jelita Sinung Rizky 170100929
PSIK Gladis Titanik 170100922
PSIK Eli Siti Solihah 170100917
PSIB Frida Triastika 180200957
PSIB Faisa Tri Sakti 180200955
PSIG Icha Aprisa Sumawanti 170400336
PSIG Ene Yintia Sari 170400332
FARMASI Setiani 170500097
FARMASI Rivky Teguh Wicaksono 170500092
ARS Khaerul Fahmi 170600016
i
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Disususn Oleh :
Tim A8
Menyetujui,
Supervisor,
ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Kegiatan Surveilan
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal…………………….
Disususn Oleh :
Tim A8
Prodi Nama NIM
PSIK Sapta Ayu Maywandita 170100951
PSIK Jelita Sinung Rizky 170100929
PSIK Gladis Titanik 170100922
PSIK Eli Siti Solihah 170100917
PSIB Frida Triastika 180200957
PSIB Faisa Tri Sakti 180200955
PSIG Icha Aprisa Sumawanti 170400336
PSIG Ene Yintia Sari 170400332
FARMASI Setiani 170500097
FARMASI Rivky Teguh Wicaksono 170500092
ARS Khaerul Fahmi 170600016
Pembimbing Prodi
S1 ARS
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Surveilan
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal…………………….
Disususn Oleh :
Tim A8
Prodi Nama NIM
PSIK Sapta Ayu Maywandita 170100951
PSIK Jelita Sinung Rizky 170100929
PSIK Gladis Titanik 170100922
PSIK Eli Siti Solihah 170100917
PSIB Frida Triastika 180200957
PSIB Faisa Tri Sakti 180200955
PSIG Icha Aprisa Sumawanti 170400336
PSIG Ene Yintia Sari 170400332
FARMASI Setiani 170500097
FARMASI Rivky Teguh Wicaksono 170500092
ARS Khaerul Fahmi 170600016
Penguji I
( Fatma Siti Fatimah, S. Kep., Ns.,MMR ) ................................
Penguji II
( Susiana Sariyati S.ST.,M.Kes ) ................................
Mengetahui
Program Manager Surveilens,
Universitas Alma Ata
A. Kendala ........................................................................................................... 18
B. Solusi dan Saran .............................................................................................. 20
vii
viii
LAMPIRAN ............................................................................................................... 88
x
BAB I
IDENTITAS TIM
B. Biodata Anggota
1. Anggota I
1 Nama Lengkap Sapta Ayu Maywandita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Keperawatan
4 NIM 170100951
5 Tempat dan Tanggal Lahir Muara Enim, 7 Agustus 1999
6 Alamat E-mail ayudita106@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 083108730387
2. Anggota II
1 Nama Lengkap Jelita Sinung Rizky
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Keperawatan
4 NIM 170100929
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bantul, 13 Agustus 1999
6 Alamat E-mail jelitasinungrizky@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 089682116741
3. Anggota III
1 Nama Lengkap Gladis Titanik
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Keperaawatan
4 NIM 170100922
5 Tempat dan Tanggal Lahir Baturaja, 28 November 1999
6 Alamat E-mail titanikgladis@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082260368437
1
4. Anggota IV
1 Nama Lengkap Eli Siti Solihah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Keperawataan
4 NIM 170100917
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur, 16 Agustus 1998
6 Alamat E-mail Sitielly60@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 08985632216
5. Anggota V
1 Nama Lengkap Frida Triastika
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kebidanan
4 NIM 180200957
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 30 September 1998
6 Alamat E-mail Fridatriastika16@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082243518297
6. Anggota VI
1 Nama Lengkap Faisa Tri Sakti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kebidanan
4 NIM 180200955
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sumbawa, 01 Oktober 1999
6 Alamat E-mail faisashr@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 089648522152
7. Anggota VII
1 Nama Lengkap Icha Aprisa Sumawanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Gizi
4 NIM 170400336
5 Tempat dan Tanggal Lahir Belitang, 06 April 1998
6 Alamat E-mail Icha64161998@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085640334531
2
3
8. Anggota VIII
1 Nama Lengkap Ene Yintia Sari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Gizi
4 NIM 170400332
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pajar Bulan, 26 April 1999
6 Alamat E-mail Eneyintiasari99@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085229588822
9. Anggota IX
1 Nama Lengkap Setiani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 170500097
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lubuk seberuk, 06-Desember 1998
6 Alamat E-mail Styani024@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085769173707
10. Anggota X
1 Nama Lengkap Khaerul Fahmi
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Administrasi Rumah Sakit
4 NIM 170600016
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bebie, 08 September 1998
6 Alamat E-mail Khaerul.mi99@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 089508943929
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. UPDATE RESPONDEN
No Jumlah
1. Jumlah Keseluruhan Responden 51 Responden
2. Responden yang tidak bersedia 6 Responden
3. Responden yang belum bertemu 11 Responen
4. Responden pindah 12 Responden
5. Bersedia sudah commcare 11 Responden
6. Bersedia belum commcare 2 Responden
7. Menunggu IC 4 Responden
8. Batal Nikah 1 Responden
9. Belum dikunjungi 3 Responden
Tabel 1. Update responden Agustus-Desember 2019
No Nama Alamat
1. Erviana Nur Afifah Pandes II, Rt 08, Wonokromo, Pleret, Bantul.
2. Via Monica Pandes 1, Rt 03, Wonokromo, Pleret, Bantul.
3. Nailal Mina Annazula Wonokromo II, Rt 6, Pleret, Bantul.
4. Naila Rahmatia Surya Wonokromo I, Rt 01, Pleret, Bantul.
5. Yosi Saputri Sareyan, Rt 04, Wonokromo, Pleret, Bantul.
6. Septi Indrayani Pandes II, Rt 08, Wonokromo, Pleret, Bantul
Tabel 2. Responden yang tidak bersedia
No Nama Alamat
1 Afi kafirah Wonokromo 2 Rt 01, Pleret, Bantul
2 Esti rahmawati juliatri Demangan Rt 04 Wonokromo, Pleret,
Bantul
3 Ratna pratiwi Pandes 1 Rt 03 Wonokromo, Pleret, Bantul
4 Siti anisa Brajan Rt 05 Wonokromo, Pleret, Bantul
5 Withalina husnunzahro Wonokromo Rt 04, Pleret, Bantul
6 Desti kurniawati Pandes 1 Rt 04 Wonokromo, Pleret, Bantul
7 Nida priastuti Karanganom Rt 02 Wonokromo, Pleret
8 Isna ayu agustina Wonokromo 1 Rt 03, Pleret, Bantul
9 Elvita erni apriliana Pandes 2 Rt 02 Wonokromo, Pleret, Bantul
10 Nur anisa Wonokromo 2 Rt 01, Pleret, Bantul
11 Ela ria ananti Pandes 2 Rt 06 Wonokromo, Pleret, Bantul
Tabel 3. Responden yang sudah dikunjungi namun belum bertemu
4
5
No Nama Alamat
Khotimatul Wonokromo 1 Rt 1 Wonokromo, Pleret, Bantul
1. munawaroh
2. Siti nur hidayati Wonokromo 2 Rt 03 Wonokromo, Pleret, Bantul
3. Yeni kurniawati Pandes 1 RT 01 Wonokromo, Pleret, Bantul
Ulfa khoirun Wonokromo 1 Rt 1 Wonokromo, Pleret, Bantul
4. nisa
Tabel 5. Responden telah dikunjungi masih menunu Informed concent
No Nama Alamat
No Nama Alamat
Isnnawati Wonokromo 1 RT 01, Wonokromo, Pleret
1. Bantul.
2. Fitri Nur Azizah Brajan Rt 05, Wonokromo, Pleret, Bantul
Tabel 7. Responden bersedia tetapi belum di comcare
No Nama Alamat
2. Rahma Nuringtiyas
1) Identitas Subjek
Nama Lengkap : Rahma Nuringtiyas
Tanggal Lahir : 26 September 1996
Pendidikan : SMA/SMK/Sederajat
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Demangan Rt 04, Pleret, Bantul
No Hp : 085643696858
2) Perkembangan proses follow up
Proses follow up telah melelaui follow up pranikah 1, Follow up status
pernikahan dan saat ini follow up status kehamilan, dan setelah di follow up
responden menyatakan belum merasakan adanya tanda-tanda kehamilan.
3) Resume data Comcare responden
Responden masuk kedalam kriteria usia ideal untuk menikah, yakni caten
wanita berusia 23 tahun dan caten laki-laki berusia 28 tahun. Responden ini
melakukan persiapan kehamilan cukup baik, dengan mengkonsumsi tablet
asam folat, mengontrol asupan gula, responden cukup peduli dengan sattus
kesehatanya yakni dengan menghindari asap rokok namun tidak melakukan
pemeriksaan kadar Hb dan gula dalam 3 bulan terakhir. Pola kebutuhan
sehari-hari cukup baik, tidak mengonsumsi alcohol ataupun merokok.
Riwayat menstruasi normal dengan siklus 35 hari dan lamanya 8 hari. Secara
keseluruhan personal hygiene baik. Nilai BMI responden 30kg/m2 dan masuk
kedalam obesitas kelas I. Pengukuran LILA yaitu 27cm (Normal). TTV
dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
4) Rencana Tindak Lanjut:
Nama Alamat Rencana Tindak Lanjut
Ratna Demangan Rt 04, Mem follow up status
Nuringtiyas Pleret, Bantul kehamilan setiap 1 bulan
sekali 10 hari setelah hari
pertama haid terakhir
responden.
9
3. Nur Azizah
1) Identitas Subjek
Nama Lengkap : Nur Azizah
Tanggal Lahir : 15 Mei 1992
Pendidikan : SMA/SMK/Sederajat
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Wonokromo II Rt 06, Pleret, Bantul
NoHp : 085743957312
2) Perkembangan proses follow up
Proses follow up responden ini telah melelaui follow up pranikah 1,
pranikah 2 (riwayat asupan), Follow up status pernikahan dan saat ini follow
up status kehamilan, dan setelah di follow up responden menyatakan belum
merasakan tanda-tanda kehamilan.
3) Resume data Comcare responden
Responden menikah pada usia 27 tahun dan caten laki-laki berusia 29
tahun. Responden ini melakukan persiapan kehamilan dengan menjaga berat
badan, responden tidak mengonsumsi suplemen, tidak melakukan
pemeriksaan kadar Hb dan gula dalam 3 bulan terakhir. Pola kebutuhan
sehari-hari cukup baik, tidak mengonsumsi alcohol ataupun merokok.
Riwayat menstruasi normal dengan siklus 28 hari dan lamanya 7 hari. Secara
keseluruhan personal hygiene baik. Nilai BMI responden 23,5kg/m2 masuk
dalam kriteria BB yang ideal/normal. TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
fisik dalam batas normal. Telah melakukan suntik TT dan mendaat konseling
pranikah. Riwayat konsumsi jamu tradisional yaitu kunir asem dengan
tujuan untuk menjaga kesehatan.
4) Rencana Tindak Lanjut:
Nama Alamat Rencana Tindak Lanjut
Nur Azizah Wonokromo II Rt Mem follow up status
03, Pleret, Bantul kehamilan setiap 1 bulan sekali
10 hari setelah hari pertama
haid terakhir responden.
10
4. Enung Nurhayati
1) Identitas Subyek
NamaLengkap : Enung Nurhayati
TanggalLahir : 16 Maret 1992
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Belum bekerja
Alamat : Pandes II RT 06
NoHp : 085697289569
2) Perkembangan proses follow up
Perkembangan proses follow up responden ini sudah sampai pada tahap follow
up status kehamilan.
3) Resume data Comcareresponden
Responden masuk kedalam kriteria usia ideal untukmenikah,
yaknicatenwanitaberusia 27 tahundancatenlaki-lakiberusia 27 tahun.
Respondeninimelakukanpersiapankehamilan dengan cara menjaga berat
badan, mengontrol asupan gula, menghindari atau mengurangi merokok atau
asap rokok, mengurangi atau menghindari minuman berakohol, tidak sedang
berjungkit penyakit menular seksual, menghivtsndari obat dan jamu serta
mengendalikan stress. Responden tidak mengonsumsi suplemen, tidak
melakukan pemeriksaan kadar Hb dan gula darah dalam 3 bulan terakhir.
Polake butuhan sehari-hari cukup baik. Riwayat menstruasi normal dengan
siklus 28 hari dan lamanya 7 hari. Secara keseluruhan personal hygiene baik.
Nilai BMI responden 20kg/m2 danmasuk kedalam kriteria normal. TTV
dalambatas normal.Pemeriksaanfisikdalambatas normal.
4) Rencana Tindak Lanjut:
NamaSubjek Alamat RencanaTindakLanjut
Enung Pandes II RT 06, Mem follow up status kehamilan
Nurhayati Pleret, Bantul. setiap 1 bulansekali 10 harisetelah
hari pertama haid terakhir
responden.
11
8. Susanti Ernawati
1) Identitas Subyek
Nama Lengkap : Susanti Ernawati
Tanggal Lahir : 14 Juni 1982
Pendidikan : Tamat SMP Sederajat
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Wonokromo 2 Rt 05, Wonokromo, Pleret, Bantul.
2) Perkembangan proses follow up
Proses follow up responden ini telah melelaui follow up pranikah 1, Follow up
status pernikahan, dan follow up status kehamilan.
3) Resume data Comcare responden
Responden a/n Susanti Ernawati menikah pada usia 37 tahun dan
merupakan pernikahan ke-2. Responden merupakan wiraswasta. Usia suami
34 tahun status pekerjaan karyawan swasta. Tempat biasa berobat saat ibu
sakit adalah praktik dokter / pusksesmas. Pernikahan berlangsung pada
tanggal 04 oktober 2019 berlokasi di KUA Pleret. Status kehamilan ibu
pernah melahirkan 2x, keguguran 2x. responden tidak melakukan persiapan
kesehatan khusus kehamilan. Tidak ada riwayat konsumsi suplemen, tidak
melakukan pemeriksaan HB dan Gula darah dalam 3 bulan terakhir.
Responden mengalami kenaikan berat badan 2kg. tidak ada riwayat konsumsi
merokok / alkohol, namun suami memiliki riwayat konsumsi alcohol. Tidak
ada riwayat kesehatan dalam 3 bulan terakhir. HPHT 30 Oktober 2019 jarak
haid 28 hari, lama haid 5 hari. Belum pernah mendapat pendidikan kesehatan.
Riwayat konsumsi jamu dalam 3 bulan terakhir adalah jamu peal linu yang
diperoleh dari pasar untuk menghiangkan rasa capek, atas dasar ide sendiri.
15
9. Mita Susanti
1) Identitas Subyek
Nama Lengkap : Mita Susanti
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Brajan Rt 01, Wonokromo, Pleret, Bantul.
2) Perkembangan proses follow up
Proses follow up responden ini telah melelaui follow up pranikah 1, Follow up
status pernikahan.
3) Resume data Comcare responden
Responden atas nama Mita Susanti Berencana melangsungkan pernikahan
pada tanggal 10 april 2018, namun setelah di konfirmasi status pernikahan
responden menunda pernikahannya, dan pernikahanya berlangsung pada
tanggal 03 november 2019 di Pleret Bantul. Setelah di follow up responden
belum mengalami keterlambatan haid.
4) Rencana Tindak Lanjut:
Nama Alamat RencanaTindakLanjut
Mita Brajan Rt 01, Wonokromo, Memfollow up kehamilan
Susanti Pleret, Bantul. setiap 1 bulan sekali.
16
18
19
sering pergi keluar kota dan alasan lain dan ada beberapa menolak karena
ragu-ragu.
3. Terbatasnya waktu
Sebagai seorang mahasiswa kegiatan belajar mengar diruang
perkuliahan merupakan hal wajib yang harus dilakukan dan tentu saja dari
proses tersebut akan ada banyak tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen
untuk menunjang kegiatan belajar sekaligus untuk menunjang nilai
perkuliahan, selain itu mahasiswa dianjurkan untuk aktif di beberapa
kegiatan lain sehingga hal-hal tersebut akan sangat menyita waktu. Waktu
yang diberikan kepada mahasiwa yaitu dihari jumat pukul 14:45 WIB
merupakan waktu yang sangat sedikit, hari minggu merupakan hari dimana
banyak kegiatan-kegiatan diluar perkuliaahan dilakukan sehingga tidak
sedikit mahasisw yang menolak dihari minggu.
4. Sumber daya
Pembagian tugas dan kelompok dianggap oleh beberapa mahasiswa
tidak merata, adapun keluhan mahasiswa terkait hal ini yaitu : mahasiswa
mendapat tugas 2 kali untuk pengambilan data ke kelurahan, bertugas
sendiri, ada beberapa kelompok yang didominasi mahasiswa satu program
studi dan ada kelompok yang kekurangan mahasiswa prodi tersebut padahal
jumlah mahasiswa dari prodi tersebut cukup banyak.
5. Kebijakan
Kebijakan yang diberikan kepada mahasiswa sangat membebani
mahasiswa sehingga hal tersebut dapat menurunkan semangat mahasiswa
dalam melaksanakan tugas dan dapat menjadi kendala dalam kegiaatan
tersebut. Contohnya mahasiswa yang diminta untuk mendatangi kembali
responden yang menolak untuk terlibat dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa
dianggap tidak melakukan tugasnya denagn baik. Hasil atau feedback dari
tugas yang diberikan kepada mahasiswa selain ilmu pengetahuan adalah
berupa nilai pembelajaran yang masih belum tentu, bahkan masih ada yang
diminta untuk mengulang padahal mahasiswa selalu berusaha untuk
20
22
23
sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core science of public health). Surveilans
kesehatan masyarakat memberikan informasi kewaspadaan dini bagi pengambil
keputusan dan manajer tentang masalah-masalah kesehatan yang perlu diperhatikan
pada suatu populasi.
Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring) biasa. Surveilans dilakukan
secara terus menerus tanpa terputus (kontinu), sedang pemantauan dilakukan
intermiten atau episodik. Dengan mengamati secara terus-menerus dan sistematis
makaperubahan-perubahan kecenderungan penyakit dan faktor yang
mempengaruhinya dapat diamati atau di antisipasi, sehingga dapat dilakukan
langkah-langkah investigasi dan pengendalian penyakit dengan tepat.
2. Tujuan Umum
Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan
caten keloaan, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat
dilakukan intervensi pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
3. Tujuan Khusus
a. Mengetahui rencana intervensi kolaborasi antara profesi Gizi, kebidanan,
keperawatan, kefarmasian dan Administrasi Rumah Sakit.
b. Mengetahui Gambaran fasilitas pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan di
desa wonokromo.
c. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan,
implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan pada caten kelolaan.
24
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan atau 9
bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2008 : 213).
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah
bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan atau (gestasi)
berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari
tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu
setelahnya. (Kamariyah, et al. 2014). Lamanya kehamilan yaitu antara 280 hari atau
40 pekan (minggu) atau 10 bulan (lunar months) dihitung dari HPHT. Kehamilan
dibagi atas 3 triwulan (trimester) kehamilan trimester I antar 0-14 minggu,
kehamilan trimester II antara 15-27 minggu, kehamilan trimester III antara 28-36
minggu dan diatas 36 minggu (Varney, et al. 2007 : 7). Tanda-tanda kehamilan
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tanda yang tidak pasti (probable signs)/tanda mungkin kehamilan yaitu
amenorhea, Mual dan muntah, quickening, keluhan kencing, konstipasi,
perubahan berat badan, perubahan tempratur suhu basal, perubahan warna kulit,
perubahan payudara, perubahan pada uterus, tanda piskacek’s,perubahan-
perubahan pada serviks.
b. Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan
Pemeriksaan Diagnostik kehamilan seperti rontgenografi, ultrasonografi (USG),
fetal Electrografi (FCG) dan tes laboratorium/tes kehamilan (Kusmiyati, 2008).
25
Tanda kehamilan menurut Manuaba (2010: 107) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Tanda tidak pasti kehamilan
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya
makin lama makin bundar.
3) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah
ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti
korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus
menjadi panjang dan lebih lunak.
4) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan
serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.
c. Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian- bagian
janin.
2) Denyut jantung janin
2.1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2.2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
2.3) Dicatat dengan feto-elektro kardiografi
2. Konsep Asuhan kebidanan pada Kehamilan
Bidan dalam memberikan pelayanan berfokus pada perempuan, dengan meyakini
bahwa kehamilan dan persalinan bukan sekedar peristiwa klinis tetapi juga
peristiwa transisi sosial dan psikologis yang amat kritis bagi seorang perempuan.
Dengan dasar itu, seorang Bidan meyakini bahwa asuhan kebidanan secara aktif
mempromosikan, melindungi, mendukung hak-hak reproduksi perempuan dan
keluarganya, menghargai beragam budaya, keyakinan dan suku bangsa (Yulizawati,
et al, 2017). Model Konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam
memberi asuhan kebidanan. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu
ide yang menjadi dasar suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan
persalinan merupakan suatu proses kehidupan normal. Model asuhan kebidanan
27
adalah suatu bentuk pedoman / acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan
(filosofi asuhan kebidanan), meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma
kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan).
8) Usia kehamilan
b. Pemeriksaan Ibu Hamil
1) Anamnesa
1.1) Anamnesa tentang identitas: nama diri sendiri, suami, alamat,
pekerjaan dan sebagainya.
1.2) Anamnesa obstetri: kehamilan ke berapa; apakah persalinan lahir
spontan aterm, hidup atau dengan tindakan, usia anak terkecil; untuk
primigravida lama kawin dan usia; tanggal haid terakhir.
1.3) Anamnesis tentang keluhan utama.
2) Pemerikaan fisik
2.1) Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
2.2) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu, berat badan.
2.3) Pemeriksaan khusus obstetri
c. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1) Trimester I dan II
1.1) Setiap bulan sekali.
1.2) Diambil data tentang laboratorium.
1.3) Pemeriksaan ultrasonografi.
1.4) Nasehat tentang diet 4 sehat 5 sempurna, tambahkan protein 0,5
gram/kg BB (1 telur/ hari).
1.5) Observasi adanya penyakit yang mempengaruhi kehamilan,
komplikasi kehamilan dan imunisasi tetanus 1.
2) Trimester III
2.1) Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.
2.2) Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.
2.3) Diet 4 sehat 5 sempurna.
2.4) Pemeriksaan ultrasonografi.
2.5) Imunisasi tetanus 2.
31
kedua tubuh sudah mulai beradaptasi dan rasa mual dan muntah sudah mulai
berkurang. Akan tetapi pada trimester ketiga, keluhan yang diakibatkan oleh
pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan
munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil (Venkata and Venkateshiah, 2009).
Keluhan-keluhan tersebut diantaranya adalah nyeri punggung bawah, sesak napas,
varises, haemorrhoid, ganggaun tidur, diastasis recti, nyeri pelvis dan lain-lain.
Kehamilan merupakan masa yang sangat penting karena sangat menentukan
kualitas dari anak yang akan dilahirkan dan mempengaruhi perkembangan anak
dimasa depan (Irianto, 2014). Usia kehamilan dikelompokan menjadi 3 trimester
yaitu, trimester pertama (0-3 bulan), trimester dua (4-6 bulan), dan trimester tiga (7-
9 bulan). Pada trimester pertama pertumbuhan dan perkembangan janin masih
berlangsung lambat dan kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester pertama sama
dengan wanita dewasa biasanya. Keluhan yang timbul pada trimester satu
diantaranya nafsu makan kurang, mual, pusing, halusinasi ingin makan yang aneh-
aneh atau ngidam, mual, muntah dan lainnya (Marmi, 2013). Keluhan tersebut dapat
menyebabkan nafsu makan menurun dan berakibat asupan nutrisi menjadi
berkurang. Kekurangan asupan pada trimester pertama dapat menyebabkan
meningkatkan risiko hipermis gravidarum, kelahiran prematur, keguguran, dan
kelainan pada sistem saraf (Waryana, 2010). Makanan padat gizi yang cukup
selama kehamilan sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan
(Almatsier, 2011). Makanan yang dianjurkan berupa makanan kering dan segar
seperti roti panggang, biskut atau sereal dan buah-buah sergar serta sari buah
(Marmi, 2013).
Trimester kedua keluhan ibu berupa mual dan muntah mulai berkurang. Tubuh
janin sudah menunjukan perkembangan dan juga susunan saraf otak berkembang
sampai 90% (Marmi, 2013). Berat janin kurang lebih mencapai 30 gram. Lengan,
tangan, kaki, jari dan telinga mulai terbentuk dan denyut jantung janin mulai
terdengar. Pada trimester kedua terjadi penumpukan lemak sebagai persiapan
33
pembentukan Air Susu Ibu (ASI) yang menyebabkan pembesaran payudara ibu
hamil sekitar 30% (Almatsier, 2011). Kekurangan gizi pada trimester kedua ini baik
secara kuantitas maupun kualitas dapat mengganggu perkembangan dan
pertumbuhan janin yang menyebabkan bayi lahir cacat (Purwitasari, 2009).
Pada trimester ketiga merupakan titik kritis pembentukan janin. Panjang janin
menjadi dua kali panjang semula, sedangkan berat bertambah kurang lebih hingga
lima kali berat semula (Almatsier, 2011). Nafsu makan pada trimester ketiga sudah
baik cenderung merasa lapar terus-menerus. Konsumsi makanan bergizi sangat
dianjurkan sebagai persiapan kesehatan ibu menjelang kelahiran (Irianto, 2014).
Kenaikan berat badan yang dianjurkan selama hamil bila badan sebelum hamil
normal atau ideal maka penambahan berat badan sebaiknya 9-12 kg, bila berat
badan sebelum hamil lebih maka pertambahan berat sebaiknya 6-9 kg sedangkan
bila mengandung bayi kembar dua atau lebih maka kemungkinan berat badan akan
bertambah lebih banyak. Kekurangan gizi pada masa kehamilan dapat menyebabkan
meningkatnya risiko gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post
partum (Irianto, 2014). Kehamilan menyebabkan peningkatan metabolisme energi
yang membuat kebutuhan zat gizi menjadi meningkat. Peningkatan zat gizi selama
kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Kekurangan zat gizi selama kehamilan dapat
menyebabkan bayi lahir tidak sempurna (Andriani, 2012). Kebutuhan zat gizi makro
pada ibu hamil yaitu :
1) Energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada berat badan sebelum hamil
dan penambahan berat badan selama kehamilan, karena adanya peningkatan
basal metabolisme, aktifitas dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada
trimester II dan trimester III, direkomendasikan penambahan jumalah energi
sebesar 285-300 kkal pada trimester II dan trimester III (Irianto, 2014).
34
Kebutuhan akan energi pada trimester I sedikit sekali meningkat. Setelah itu,
sepanjang trimester II dan III, kebutuhan energi akan terus membesar sampai
pada akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk
pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah, pertumbuhan uterus
dan payudara, serta penumpukan lemak. Penambahan energi pada trimester III
dipergunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Arisman, 2010).
1.1) Protein
Kebutuhan protein bertambah 17 gram setiap trimesternya atau 68%
gram per hari. Kebutuhan protein meningkat sekitar 34% dari wanita
normal yang tidak hamil dengan usia yang sama (Almatsier, 2011).
Protein merupakan zat pembangun yang berfungsi membentuk dan
memperbaiki jaringan tubuh dan sangat diperlukan khususnya oleh wanita
hamil (Purwitasari, 2009). Protein digunakan sebagai pembentuk jaringan
baru pada janin, pertumbuhan organ-organ janin, pertumbuhan plasenta,
cairan amnion dan penambahan volume darah. Ibu hamil yang
kekurangan protein berisiko melahirkan bayi lebih kecil atau berat badan
lahir rendah, kelainan pada bayi seperti bibir sumbing dan kekurangan
ASI saat laktasi (Irianto, 2014).
1.2) Zat besi
Pada saat kehamilan asupan zat besi jarang dapat memenuhi
kebutuhan ibu hamil selama kehamilan secara optimal, sehingga perlu
adanya suplementasi seperti zat besi (Fe). Zat besi digunakan untuk
pertumbuhan janin dan mencegah anemia gizi besi ( Irianto, 2014). Zat
besi banyak terdapat pada sayuran hijau, daging merah dan ikan
(Almatsier, 2010).
1.3) Vitamin C
Vitamin C berperan untuk membantu meningkatkan absorbsi zat
besi. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan keracunan kehamilan,
ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya
35
raptur membran, sebagai bahan jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi
lain dapat mengakibatkan absorbsi besi non hem, meingkatkan absorbsi
suplemen besi dan profilaksis pendarahan post partum. Kebutuhan
vitamin C 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil (Irianto, 2014).
1.4) Asam folat
Asam folat dibutuhkan selama kehamilan untuk memecah dan
mensintesis DNA. Selain itu asam folat digunakan untuk mencegah
terjadinya anemia megalobalastik saat kehamilan (Almatsier, 2011).
Vitamin B12 Vitamin B12 adalah vitamin yang berfungsi untuk
metabolisme sel dan pertumbuhan jaringan serta pembentukan eritrosit.
Kekurangan vitamin B12 dapat meningkatkan risiko kelelahan, pusing,
anemia, dan peradangan saraf. Sumber vitamin B12 adalah daging,
unggas, ikan, telur, usus, keju, jati, udang, dan kerang (Irianto, 2014).
5. Konsep Asuhan Kefarmasian pada Kehamilan
Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologi yang perlu
dipersiapkan oleh wanita dari pasangan subur agar dapat dilalui dengan aman.
Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting untuk fungsi optimal dan
perkembangan kedua bagian unit tersebut. Tujuan dilakukannya Asuhan
Kefarmasian pada Kehamilan yakni memastikan bahwa rejimen obat diberikan
sesuai dengan indikasi kliniknya, mencegah atau meminimalkan efek yang
merugikan akibat penggunaan obat dan mengevaluasi kepatuhan pasien dalam
mengikuti rejimen pengobatan serta mengoptimalkan efek terapi obat dan mencegah
atau meminimalkan efek merugikan akibat penggunaan obat.
a. Tatalaksana pemantauan penggunaan obat :
1) Apoteker yang melakukan kegiatan pemberian dan penyerahan obat harus
memiliki pengetahuan tentang profil obat dan kondisi patologi pasien,
terutama pada ibu hamil dan menyusui, prinsip-prinsip farmakoterapi, cara
menafsirkan hasil pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan diagnostik yang
36
4) Apabila diperlukan, lebih baik obat-obatan yang telah dipakai secara luas
pada kehamilan dan biasanya tampak aman diberikan daripada obat baru
atau obat yang belum pernah dicoba secara klinis
5) Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu
sesingkat mungkin
6) Hindari polifarmasi
7) Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan pemantauan pengobatan
pada beberapa obat (misalnya fenitoin, litium)
c. Pemberian Informasi Dan Edukasi
Banyak terjadi ibu yang sedang menyusui menggunakan obat-obatan
yang dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang
disusuinya. Untuk obat-obat yang dapat melintasi plasenta, maka penggunaan
obat pada wanita hamil perlu berhati-hati. Selama trimester pertama, obat dapat
menyebabkan cacat lahir (teratogenesis), dan risiko terbesar adalah kehamilan
3-8 minggu. Selama trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi
pertumbuhan & perkembangan secara fungsional pada janin atau dapat
meracuni plasenta.
Informasi perlu diberikan kepada semua wanita yang merencanakan
kehamilan, peran farmasis selain memberikan informasi tentang obat, juga
memberikan penyuluhan tentang kesuburan dan perencanaan kehamilan.
Informasi yang diberikan secara umum adalah untuk menghindari segala jenis
obat, alkohol, rokok, dan obat penenang. Yang harus ditekankan dalam
pemberian penyuluhan tentang penggunaan obat. Manfaat pengobatan pada
wanita hamil harus lebih besar daripada risiko jika tidak diberikan pengobatan.
Oleh karena itu, nasehat tentang pengobatan secara berkesinambungan pada
wanita hamil yang menderita penyakit kronis sangat diperlukan. Apabila
pemberian obat tidak dapat dihentikan selama kehamilan, maka pengobatan
harus berada dalam pengawasan dan pemantauan dokter.
38
persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas
pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lain secara horizontal maupun
vertical.
2) Alur Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
e. Konsep dasar Sistem Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sistem Jaminan
Kesehatan
1) Sistem Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan
Jaminan mutu pelayanan kesehatan adalah suatu proses upaya yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu
dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan
kesehatan. Diselenggarakan berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta
menentukan dan melaksanakan cara pemecahan masalah mutu sesuai dengan
kemampuan yang ada, dan menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran
tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
2) Sistem Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap
orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
44
3. TINJAUAN KASUS
1. Hamil 8+6
saat ini.
46
1. Belum
menggunak
an alat
kontrasepsi
apapun.
g. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan memiliki keluhan sakit maag dan asam lambung.
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak menderita menderita penyakit menular HIV/AIDS,
Hepatitis B, menurun seperti DM, jantung, dan menahun seperti
hipertensi.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit menular HIV/AIDS,
Hepatitis B, menurun seperti DM, jantung, dan menahun seperti
hipertensi.
h. Riwayat pengobatan
1) Pengobatan terdahulu
Antasida (Mylanta syrup) Prn
2) Pengobatan sekarang
Antasida (Mylanta syrup) Prn
Vit B6 1X Sehari setelah makan
Utrogestan 100mg 1x Sehari setelah makan pada malam
Paracetamol 500mg Prn
47
Senam hamil : -
Imunisasi
Jumlah : sedang
DJJ :-
Gerakan janin :-
f. Punggung
Bentuk : normal
g. Tangan dan kaki
Oedem : tidak terdapat oedem
Varices : tidak terdapat varices
Reflek patela : positif kanan kiri
Kuku : bersih, tidak panjang, tidak pucat
Bentuk : simetris
h. Genetalia luar : tidak dilakukan pemeriksaan genetalia luar.
Hari/Tangga
No Data Problem Etiologi TTD
l/Jam
1 Minggu, 26 DS:
Januari 2020 1. Pasien mengatakan sulit
16.30 WIB untuk makan.
2. Pasien mengatakan jika
mencium bau
menyengat dan anyir
ingin mual dan muntah.
3. Pasien mengatakan Mual Kehamilan
mual dan muntah
sebanyak 3 – 4 kali
DO:
1. Pasien terlihat lemas.
2. Pasien terlihat pucat.
3. TD : 100/70 mmHg
N : 82 x/menit.
2 Minggu, 26 DS:
Januari 2020 1. Pasien mengatakan
16.30 WIB tidak nafsu makan.
2. Pasein mengatakan
mengalami penurunan
berat badan.
DO:
1. Pasien tampak mukosa
bibirnya kering.
Ketidaksei
2. Pengkajian
mbangan
menggunakan ABCD Faktor
Nutrisi :
a. Antropometri Biologis
Kurang
BB sebelum : 47 kg. (Kehamila
dari
BB sekarang : 44,5 kg. n)
Kebutuhan
TB : 156 cm
Tubuh
LILA : 22 cm
IMT : 18,2 /m2
b. Biomedis
Tidak dilakukan
pemeriksaan lab.
c. Clinical Sign
1) Tanda umum :
Terdapat penurunan
BB, tidak kooperatif
55
56
57
4. Rencana Asuhan
4.1.Rencana Kebidanan
1) Planing
4.2.3. Implementasi
Hari,
No Jam Implementasi Respon Klien
Tanggal
1 Minggu, 26 16.30 1. Melakukan S:
Januari 2020 WIB pemeriksaan 1. Pasien mengatakan sulit
TTV. untuk makan.
2. Melakukan 2. Pasien mengatakan jika
anamneses. mencium bau
3. Menganjurkan menyengat dan anyir
kepada pasien ingin mual dan muntah.
untuk minum
63
air hangat. O:
4. Melakukan 1. Pasien terlihat lemas.
kolaborasi 2. Paien terlihat pucat.
kepada farmasi 3. TD : 100/70 mmHg.
(obat untuk N : 82 x/menit.
mengurangi rasa
mual dan
muntah).
2 Minggu, 26 16.30 1. Melakukan S:
Januari 2020 WIB pemeriksaan 1. Pasein mengatakan
BB, TB, dan mengalami penurunan
LILA. berat badan.
2. Menganjurkan 2. Pasien mengatakan mau
kepada pasien ngemil biscuit tapi
untuk banyak hanya sedikit.
ngemil sebagai
pengganti O:
makan. 1. Pasien tampak mukosa
3. Melakukan bibirnya kering.
kolaborasi 2. BB = 47 kg
dengan ahli gizi TB = 154 cm
mengenai diet LILA = 22 cm
yang tepat. IMT = 19,8 kg/m2
4.2.2. Evaluasi
Hari,
No Jam SOAP TTD
Tanggal
1 Minggu, 26 18.00 S :
Januari 2020 WIB 1. Pasien mengatakan sulit untuk makan.
2. Pasien mengatakan jika mencium bau
menyengat dan anyir ingin mual dan
muntah.
O:
1. Pasien terlihat lemas.
2. Paien terlihat pucat.
3. TD : 100/70 mmHg.
N : 82 x/menit.
A : Masalah mual belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi, dengan :
1. Berikan obat anti mual.
2. Anjurkan pasien untuk
menghindari bau yang yang dapat
menimbulkan mual dan muntah.
64
2 Minggu, 26 18.00 S :
Januari 2020 WIBn 1. Pasein mengatakan mengalami
penurunan berat badan.
2. Pasien mengatakan mau ngemil
biscuit tapi hanya sedikit.
O:
1. Pasien tampak mukosa bibirnya
kering.
2. BB = 44,5 kg
TB = 156 cm
LILA = 22 cm
IMT = 18,2 kg/m2
A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh belum
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi, dengan :
1. Anjurkan pasien untuk makan
yang sering tapi porsi sedikit.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
makanan yang tepat untuk
dietnya.
4.3. Rencana Asuhan Gizi
1) Perencanaa :
a) Tujuan Diet :
• Membantu memperbaiki status gizi responden
• Meningkatkan asupan makanan sesuia dengan kebutuhan
• Membantu mengurangi mual dan muntah
b) Syarat Diet :
• Energy diberiikan cukup sesuian kebutuhan yaitu 1.860,56
kcal.
• Protein sedang yaitu 1,5 g yaitu sebanyak 75,6 g
• Lemak sedang yaitu 20%
• Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan yaitu 63,8% (sisa
lemak dan protein yaitu 296 g)
• Asupan cairan diberi 2.350 ml dan diberikan tambahan 300
ml/hari (AKG,2019)
• Porsi makan kecil tetapi sering
c) NP-1.1. Perskripsi Diet :
Pemenuhan berdasarkan pemenuhan kebutuhan :
• Kecukupan energi : 1.860, 56kcal
• Kecukupan protein : 75,6 g
• Kecukupan lemak : 41 g
• Kecukupan karbohidrat : 296 g
d) Perhitungan Kebutuhan untuk pemberian makan :
BB = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (156 – 100) – 10% (156 – 100)
= 56 – 5,6
= 50,4 kg
65
66
= 75,6 x 4 = = ×100
= 16,2%
Perencanaan Menu
makan
Nasi putih Beras ½ ctg 50
siang
12.00 telur bakar telur ayam 1 btr 55
tumis sayur Kangkung 1 gls 100
Tempe 2 ptg sdg 50
Minyak 1 sdt 5
mangga harum
mangga 2 bh sdg 80
manis
selingan
Jus Anggur 15 bh sdg 125
sore
Gula 1 sdm 13
Biskuit Biskuit 8 bh bsr 80
Makan
Bihun Kol ¼ gls 25
sore Tumisan bihun
1 gls 100
17.00
Minyak Minyak 1 sdt 5
makan
nasi putih Beras 1 ctg 100
malam
daging ayam tanpa
ayam bakar 1 ptg sdg 40
kulit
pepes tahu Tahu 1 bj bsr 110
rebus sayur Kacang panjang 1 gls 100
Susu Susu sapi 1 gls 100
68
5. Pembahasan
Responden atas nama Enung Nurhayati (EN), usia 27 tahun, beragama
Islam berasal dari suku sunda yang tinggal di Pandes RT 06, Wonokromo,
Pleret, Bantul dengan riwayat pendidikan terakhir lulus sarjana (S1) dan
status sosial sebagai Ibu rumah tanga (IRT).
Pemeriksaan antropometri : TB 154 cm, BB 49 kg dengan BMI (Body
Massa Index) 19,81 kg/m2 yang termasuk kategori normal (Kemenkes,
2019). Lingkar Lengan Atas (LILA) responden kurang dari nilai normal yaitu
21 cm sedangkan nilai normal LILA 23,5 cm, LILA yang kurang dari normal
diindikasikan KEK (Kekurangan Energi Kronis) sehingga ibu hamil
dikatakan mempunyai resiko melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR). Adanya perubahan BB saat hamil yaitu 47 kg dalam kurun
waktu ±1 bulan. Responden mengeluhkan adanya mual, muntah secara
berlebihan hingga pasien mengalami penurunan berat badan 2kg selama ±1
bulan terakhir. Mual muntah selama masa hamil dapat menganggu aktivitas,
dehidrasi dan kelaparan. Pemeriksaan fisik klinis responden dalam keadaan
compos mentis dengan pemeriksaan tekanan darah normal 100/70 mmHg.
Suhu normal yaitu 36,5 °C.
Asuhan kehamilan dan intervensi kolaborasi antara tenaga Bidana dan
Perawat yang diberikan kepada Ny.Enung Nurhayati yang berusia 27 tahun
G1P0A0 dengan hasil anamnesa yang mengeluhkan mual munta, pusing dan
dispepsia berupa edukasi bahwa keluhan yang dirasakan Ibu merupakan
salah satu bentuk ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester 1 dan
penanganannya. Bentuk ketidaknyamanan ibu hamil seperti mual muntah
dapat diatasi dengan makan sedikit demi sedikit tapi sering, menyediakan
camilan kering seperti biskuit untuk membantu kebutuhan nutrisi ibu.
kendalikan factor-faktor yang dapat menimbulkan mual, tingkatkan istirahat
yang cukup untuk mengurangi rasa mual, monitor asupan makan dan minum,
berikan dukungan terhadap peningkatan BB, dan kolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya untuk mengurangi rasa mual dan asupan makan.
74
3. Actuating
a. Kunjungan ke rumah responden
b. Wawancara secara langsung yaitu berupa penjelasan terkait maksud dan
tujuan dalam menjalankan kegiatan survailen.
c. Pemeriksaan fisik yang terdiri dari tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan
dan pemeriksaan head to toe
d. Pemeriksaan status gizi seperti berat badan, tinggi badan, IMT , lila dan
wawancara terkait status gizi.
78
f. Mengisi CommCare
4. Controlling
Bentuk pengawasan atau pendampingan yang kita lakukan terhadap
responden ialah dengan berkomunikasi melalui media elektronik seperti
telpon atau whatsapp yang bisa dihubungi dan bertujuan untuk memantau
status kesehatan responden. Selain itu, supervisor atau dosen pembimbing
memantau ke aktifan kelompok dalam kelengkapan data yang telah di ambil.
5. Evaluating
Evaluasi dalam hal ini ialah meninjau ulang kinerja kita setelah melakukan
kunjungan berupa wawancara ke responden. Tujuan utama dari evaluasi yang
kita lakukan yaitu memeriksa kembali kelengkapan data responden yang
sudah kita wawancara, selain itu dengan adanya evaluasi ini kami dapat
mengetahui kekurangan maupun kendala yang sering kami hadapi di
lapangan. Adapun kendala yang sering kami hadapi dalam hal ini ialah:
Berikut ini adalah grapik responden puas dan tidak puas terhadap mutu
pelayanan kesehatan yang digunakan
: Tidak Puas
: Puas
dalam bekerja, daya tanggap atau feedback yang di berikan provider ke pasien
efektif dan efisien sehingga meminimalisir miss komunikasi.
Terdapat satu responden yang tidak puas dengan mutu pelayanan yang
diberikan oleh provider atau penyedia jasa layanan kesehatan dikarenakan
oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:
Kepuasan pasien juga dapat dilihat dari sikap loyal yang dibangun
dirinya untuk fasilitas kesehatan, jika pasien sudah sampai tingkat loyal maka
pasien akan memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan yang kita berikan.
Untuk mencapainya maka hal-hal tersebut haruslah dipenuhi dengan makna
bahwa keinginan pasien dapat tercapai dengan mengacu pada indikator yang
perlu di capai.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perkembangan kegiatan surveilen di Desa Wonokromo pleret yang dilakukan
oleh kelompok A8 mulai Agustus-Desember 2019 dapat dirincikan sebagai
berikut: Jumlah keseluruhan responden adalah 51 responden, responden yang tidak
bersedia 7 responden, responden yang belum bertemu 11 responen, responden pindah
12 responden, Sudah Masuk commcare 11 responden, belum comcare 2 responden,
Menunggu IC 4 responden, batal menikah 1 responden, belum dikunjungi 3
responden.
2. Asuhan kesehatan yang diberikan dapat dikolaborasikan dengan prodi Gizi,
Keperawatan, dan Farmasi dengan perencanaan intervensi sesuai dengan
kasus. Responden dengan status kehamilan trimester 1 mengalami mual
muntah dan LILA kuran dari normal. Diagnosis gizi domain intake yaitu NI
2.1 Asupan oral tidak memadai rencana intervensi diberikan Diet ETPT
(Energi Tinggi Protein Tinggi), dengan memberikan KIE bahwa mual muntah
merupakan ketikdanyamanan ibu hamil trimester 1,Memberikan KIE tanda
bahaya ibu hamil dan penanganannya. Menyampaikan kepada ibu tentang
petingnya ANC terpadu, pentingnya suntik Imunisasi TT untuk mencegah
infeksi tetanus neonatorum pada bayi. Pemberian terapi farmakoloi berupa
Tablet Fe (Zat besi) 300mg selam 90 hari dan Asam folat 1mg, serta
rekomendasi non farmakologi yaitu managemen stress, konsumsi buah dan
sayur mengandung vitamin C.
3. Gambaran fasilitas pelayanan kesehatan yang didapatkan masyarakat desa
wonokromo sudah cukup baik, hal itu diketahui dari kuisioner yang sudah
dibagikan dan untuk penggunaan jaminan kesehatan dari pemerintah.di desa
Wonokromo sudah cukup banyak.
85
B. Saran
1. Bagi mahasiswa: Perlunya kerjasama dan tangungjawab antar individu dalam
pelaksanaan kegiatan agar mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Bagi Institusi: Perlu adanya waktu terjadwal saat pembekalan untuk serah
terima tugas dari angkatan sebelumnya dengan mahasiswa yang akan
melanjutkan.
3. Responden Lebih terbuka untuk kami datangi, pola fikir yang perlu diubah
bahwasanya kegitan surveilans memiliki manfaat yang cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin R. (2007). Anemia Defisiensi Zat Bezi pada Ibu Hamil di Indonesia,
http://anemia-defisiensizat-bezi-ibu-hamil.html.com. Diakses tanggal 8 Mei
2013.
Bobak, Lowdermik, Jensen. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi
Keempat, EGC, Jakarta.
Bulechek, M. Gloria (2016). Nursing Intervention Classification (NIC), Edisi VI.
Singapore : Elseivier Singapore Pte Ltd.
Depkes RI (2006). Pedoman Pelayanan Faramsi Untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
DIRJEN Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Halwi, Sufri, (2016). Preferensi Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) oleh Peserta BPJS Mandiri di Kecamatan Banda Sakti Kota
Lhokseumawe, (Fakultas Kesehatan Masyarakat).
Hasanah, D. N. and Febrianti, M. (2012) „Kebiasaan makan menjadi salah satu
penyebab kekurangan energi kronis (kek) pada ibu hamil di poli kebidanan rsia
lestari cirendeu tangerang selatan‟, Jurnal Kesehatan Reproduksi.
Herdman, T. Heather. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.
Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO) volume 48, Tahun 2007, Mims Indonesia
Kemenkes RI (2017) „Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2016‟, Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.
Kemenkesn RI, 2019, Profil Kesehatan Indonesia Rahun 2018.
Rukmana, S. C. and Kartasurya, M. I. (2014) „Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi
Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Suruh, Journal of Nutrition College.
Sitanggang, Berlian dan Siti Saidah Nasution (2016) „Faktor-Faktor Status
Kesehatan pada Ibu Hamil‟. [internet]
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/62506 diakses pada : 25 januari
2020 pukul 19.00 WIB
Venkata C. and Venkatashiah S. B. 2009. Sleep Disordered Breathing During
Pregnancy. The Journal of the American Board of Family Medicine, 22(2):158-
168.
Tajmiati, Atit, et al (2016). Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik
Kebidanan. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan.
Yulizawati, et al (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Padang:
Penerbit Erka.
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumentasi kegiatan
89
90
91
92