Oleh :
Siti Novieta Aisyah
(11230540000013)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “Sistematika Fiqih” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Adapun tujuan saya menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu pada mata
kuliah Fiqih oleh bapak Drs. Helmi Rustandi M.Ag. selain itu maksud dari makalah ini adalah
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistematika Fiqih bagi para pembaca dan juga
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Helmi Rustandi M.Ag. selaku dosen
mata kuliah Fiqih yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Dalam penulisan makalah ini saya sebagai penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, menginat kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah
ini.
Hukum kewarisan Islam merupakan satu dari sekian banyak hukum Islam
yang terpenting. Hukum warisan adalah hukum yang mengatur siapa-siapa saja
orang yang bisa mewarisi dan tidak bisa mewarisi dan tidak bisa mewarisi
bagian-bagian yang diterima setiap ahli waris dan cara-cara pembagiannya.
Dalam hukum kewarisan Islam penerima harta warisan di dasarkan pada asas
Ijbari, yaitu harta warisan pindah dengan sendirinya menurut ketentuan Allah
SWT tanpa digantungkan pada kehendak pewaris atau ahli waris.1
1
Ah. Rofiq, hukum Islam di Indonesia , jakarta : PT. Raja
grafindo persada , 200 hl 356
2
Muhammad Daud Ali, Asas Hukum Islam , jakarta : rajawali
prese 1990 hl. 129
Artinya :
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, Yaitu: wanita-wanita, anakanak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak [186] dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).
3
HR. Bukhori no.6732
tersebut diperlu kan syarat-syarat, baik itu syarat yang berkaitan dengan
pewaris atau syarat yang berkaitan dengan ahli warisnya.