Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

Peserta Didik Kurang Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Pembelajaran

A. Deskripsi Studi Kasus


Studi kasus ini diperoleh ketika praktik pengalaman lapangan (PPL) yang telah
penulis lalui selama dua semester ditempat sekolah mitra. Pada penggunaan media
pembelajaran kurang menarik, kurang variatif, monoton dan bersifat konvensional,
sehingga peserta didik merasa bosan, kurang terlibat aktif saat pembelajaran, dan
cenderung tidak memberikan respon terhadap ransangan yang telah diberikan.
Keaktifan belajar peserta didik rendah, ditandai dengan tidak turut serta bertanya,
menanggapi pertanyaan, dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran, Sehingga
keadaan kelas kurang interaktif dan monoton karena peserta didik hanya mendengarkan
penjelasan guru secara langsung dengan acuan buku siswa yang disediakan disekolah.
Hal ini tentunya berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan permasalahan tersebut penting untuk diselesaikan, sebab sebagai guru
harus mengetahui akar dari permasalahan dikelas. Karena dapat merefleksi media
pembelajaran yang tepat untuk diterapkan. Dan mampu mengidentifikasi strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, agar pembelajaran akan
lebih menarik dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.

B. Analisis Situasi
Pada proses pembelajaran yang penulis lakukan disalah satu sekolah mitra, menjadi
dasar perancangan perencaanaan pembelajaran efektif dengan melihat situasi
pembelajaran yang berlangsung didalam kelas. situasi yang terjadi saat perancangan
pembelajaran yaitu kurangnya pengetahuan tentang peserta didik yang akan diajar
sehingga dalam pembuatan rencana pembelajaran kurang menyesuaikan dengan
kebutuhan belajar peserta didik. Penulis mengevaluasi dengan mencari tahu lebih rinci
tentang peserta didik dengan melakukan pemetaan profiling peserta didik untuk dapat
mengetahui bagaimana kebutuhan belajar peserta didik. Sehingga akan membantu
dalam penyusunan modul ajar. Peran penulis dalam melakukan profiling peserta didik
yaitu menyusun pertanyaan dalam bentuk angket dan wawancara agar mendapatkan
informasi terkait kebutuhan belajar peserta didik. Dengan indikator pertanyaan
profiling yang dipilih sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga guru dapat
merancang strategi dan media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka
yang menuntut pembelajaran interaktif berpusat pada peserta didik dan mampu
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
Pihak yang terlibat dalam membuat profiling peserta didik diantaranya peserta
didik, dan juga guru pamong. Peserta didik berperan sebagai sumber informasi dalam
melakukan profiling peserta didik melalui wawancara dan pengamatan. Guru pamong
memiliki peran sebagai sumber informasi untuk mengumpulkan data kondisi peserta
didik.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi penulis dalam merancang dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan profilling peserta didik yaitu, harus
menyeleksi pertanyaan yang mudah dipahami peserta didik agar dapat menghasilkan
informasi yang valid dengan kebutuhan belajar peserta didik.

C. Alternatif Solusi
Alternatif solusi yang digunakan untuk merancang pembelajaran yang interaktif
yaitu dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan
memanfaatkan teknologi melalui media pembelajaran menggunakan kahoot, video
animasi dan penggunaan canva dalam menyusun presentasi.
1. Media pembelajaran interaktif menggunakan Kahoot
Media pembelajaran interaktif menggunakan Kahoot, yang dibuat langsung pada
website Kahoot menggunakan jaringan internet. Terdapat banyak template game
yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran lebih
menarik karena peserta didik diajak bermain game dengan menjawab pertanyaan
secara langsung. dan peserta didik merasa tertantang untuk menjawab pertanyaan
dengan benar dan cepat untuk menjadi juara 1.
Berikut contoh media Kahoot yang diterapkan dikelas.
https://create.kahoot.it/share/soal-apersepsi-kelas-5/f78cb2a8-3ad0-4914-9b90-
f16858b70425

2. Menggunakan Video Animasi


Video animasi penulis buat dengan menyesuaikan materi yang akan di ajarkan.
Media ini dapat meningkatkan pemahaman peserta didik, sebab pembelajaran ini
diperoleh melebihi satu indera maka akan lebih mudah dimengerti. Sebab jika
pembelajaran diperoleh peserta didik lebih dari satu indera maka akan lebih mudah
di mengerti. Hal ini sesuai dengan profiling peserta didik yang menyukai video
dalam pembelajaran.
Berikut contoh media Video Animasi yang diterapkan dikelas.
https://youtu.be/bvCw-ObglQc?si=eKcehjro-rSAYFrM
3. Penggunaan Canva
Canva merupakan platform desain grafis yang dapat digunakan oleh penulis untuk
membuat presentasi, poster, dan desain grafis. canva menyediakan berbagai fitur
yang memudahkan penulis dalam menyusun presentasi, bahan ajar, soal LKPD
karena memiliki elemen visual yang menarik yang dapat digunakan, setelah
menyusun presentasi di canva kemudian penulis mengekspor yang telah penulis
buat dicanva menjadi microsoft powerpoint yang lebih menarik dengan tampilan
gambar-gambar yang dapat menarik perhatian peserta didik.

D. Evaluasi
Penyajian berbagai media pembelajaran seperti media pembelajaran interaktif
menggunakan Kahoot, video animasi, dan penggunaan canva, mampu memberikan
dampak positif pada proses pembelajaran, selain itu juga peserta didik dapat
menunjukkan peningkatan pada hasil belajar mereka, dan meningkatkan keaktifan
peserta didik dalam pembelajaran, peserta didik terlihat aktif, senang dan antusias pada
saat mengikuti pembelajaran, karena lebih tertarik dan lebih mudah memahami segala
materi yang sudah dipelajari. Ada yang tertarik dengan menonton video animasi yang
disajikan, ada yang tertarik dengan kuis yang seru dan menyenangkan, sehingga penulis
menyimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang interaktif merupakan
salah satu solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan keaktifan belajar
peserta didik. penulis/guru hanya menjadi fasilitator dan peserta didik mengambil peran
aktif dalam pembelajaran. Hanya saja dalam penggunaan media interaktif, penulis perlu
memperhatikan kondisi jaringan, dan kelancaran proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai