Dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi interaksi antarkomponen
ekosistem adalah:
Setelah mengamati lingkungan/ gambar interaksi antarkomponen biotik, peserta didik mampu
mengelompokkan mengenai contoh macam-macam Interaksi antarkomponen biotik yang dilihat
dengan benar (C4)
Setelah melakukan eksplorasi lingkungan sekitar Peserta didik mampu mengelompokkan makhluk
hidup ke dalam peranannya masing masing dengan benar (C4)
Setelah mengamati tayangan video, Peserta didik mampu membandingkan keberagaman interaksi
antarkomponen ekosistem di lingkungan dengan di dalam video dan dituangkan dalam LKPD dengan
tepat (C5)
Setelah berdiskusi, peserta didik mampu menghasilkan kesimpulan mengenai keberagaman interaksi
antarkomponen ekosistem yang dibandingkan dengan kreatif (C6)
Setelah merancang produk, peserta didik mampu menghasilkan ajakan/ himbauan dalam media social,
poster, liflet dan aksi nyata penanaman pohon dengan menarik (C6)
LATAR BELAKANG
Pembelajaran peralihan dari masa dari PJJ ke PTM menyebabkan siswa kurang memiliki minat dalam
belajar. Siswa cenderung acuh tak acuh pada saat proses pembelajaran berlangsung, mayoritas siswa
pasif, malas bertanya maupunmenjawab pertanyaan dari guru dan tidak adanya keseriusan pada saat
guru menjelaskan materi pelajaran. Hal tersebut terlihat ketika guru menyampaikan materi
pembelajaran, siswa banyak yang menyandarkan kepalanya di meja, berbicara sendiri dengan
temanya, dan menuliskan atau menggambar hal-hal yang tidak perlu di buku catatannya. Siswa juga
kurang aktif ketika dilaksanakan diskusi kelompok. Pada masing- masing kelompok yang terdiri dari 4
sampai 5 siswa, yang benar-benar bekerja atau berdiskusi hanya 2 atau 3 orang saja yang
bekerja,sedangkan yang lainnya justru menggunakan kesempatan tersebut untuk bermasin HP atau
mengobrol dengan teman lainnya.
Selain itu siswa juga merasa cepat bosan dalam pembelajaran yang disampaikan oleh guru karena
cenderung monoton. Mata pelajaran IPAS merupakan materi pembelajaran yang sulit karena banyak
kata kata sulit. Kondisi ini juga diperburuk dengan kurangnya penggunaan media pembelajaran yang
menarik, kurangnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan kurangnya model
pembelajaran inovatif yang diimplementasikan oleh guru di kelas saat pembelajaran. Maka dari itu
dibutuhkan sebuah inovasi dalam pembelajaran, salah satunya melalui penerapan model pembelajaran.
Dalam Pelaksanaan PPl 1 Bagian 1 Semua Sintak Terlaksana Walaupun Di Sana Sini Masih Banyak
Kekurangan
Tantangan dari sisi siswa: Motivasi siswa dalam proses belajar kurang.
Siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton.
Siswa tidak mau mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Ada juga tantangan yang ada di sekolah, seperti :
Faktor guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan.
Masih kurangnya memaksimalkan pengguaan TPACK di kelas. Penerapan metode pembelajaran yang belum Bervariasi
Model pembelajaran inovatif yang digunakan belum sesuai dengan materi yang disampaikan. Tantangan :
apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
siapa saja yang terlibat siswa tidak mau mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. ada juga tantangan yang ada di sekolah, seperti : faktor guru dalam memilih media
pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan
Guru harus memanfaatkan LKPD dalam pembelajaran. LKPD digunakan untuk meningkatkan
aktivitas siswa dalam belajaran merupakan sarana untuk membantu, mempermudah kegiatan
belajar sehingga terbentuk interaksi antar guru dan siswa.
4. Berkaitan dengan metode pembelajaran.
Seorang guru dalam pembelajaran harus bisa menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
agar pembelajaran tidak monoton. Guru harus bisa menciptakan proses pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Dalam hal ini dengan menerapakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan eksperimen.
Dalam melaksanakan kegatan ini banyak pihak yang terlibat antara lain:
1. Penulis (guru kelas) sebagai penyaji materi dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai
pendidik penulis bertanggung jawab menjaga
jalannnya pembelajaran agar tetap kondusif, nyaman,menyenangkan bagi siswa. Sebagai fasilitator
penulis menyiapkan materi, memilih media, alat peraga,
dan menyiapkan sarpras yang akan digunakan untukkegiatan pembelajaran. Sebagai observer
penulis mengamati dan mencatat pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan menulis kelebihan dan
kekurangan pada kegiatan pembelajaran.
Siswa sebagai objek kegiatan aksi kegiatan pembelajaran ini
Teman sejawat sebagai observer kegiatan pembelajaran.(guru IPAS)
Kameramen sebagai perekam video pembelajaran.
Dosen dan Guru Pamong sebagai pengawas dan selalu memberi kam masukan (sit in di dalam
PPL)
Dalam pembuatan vidio,Penulis memiliki kendala yaitu kamera tingkat kecerahannya rendah
sehingga gambar yang dihasilkan gelap suara dalam meet tidak jelas karena head set saya ternyata
belum terhubung bluetothnya kami memakai clip on sebagai perekam suara untuk vidio
Dalam editing video yang dari 90 menit menjadi 15 menit ini sangat sulit karena tingkat
kejeliannya harus tinggi
1.saat pelaksanaan PPL 1 part 1 Terjadi mati listrik sehingga perangkat semua mati
2. sinyal susah sekali saat dibawa ke lingkungan hutan untuk menerapkan pembelajaran out door