Anda di halaman 1dari 5

1.

Seorang laki-laki 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2

hari. sebelum MRS. Didapatkan dyspnea on effort dan paroxysmal nocturnal dyspnoe, batuk

kering terutama bila tidur dan bengkak pada kedua tungkai sejak 2 minggu. yang lalu. Pasien

memilki riwayat thalassemia beta mayor sejak usia 1 tahun, rutin transfusi darah. Pada

pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 122x/menit frekuensi nafas

24x/menit. JVP 5+4cmH2O, murmur sistolik seluruh katup dan gallop S3. Ditemukan

hepatosplenomegali dan edema di kedua tungkai bawah. Hasil laboratorium: Hb 8,2, ureum 92,

kreatinin 2,2, ferritin 8700.EKG sinus takikardi. Rontgen toraks ditemukan kardiomegali dengan

edema paru. Tata laksana kelasi besi yang paling tepat pada pasien ini adalah:

a. Deferaxirox 20mg/kgBB per hari

b. Desferoxamin kontinous 50 mg/kgBB per hari

c. Desferoxamin 30mg/kgBB subkutan per hari

d. Deferipron 50mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi

e. Deferipron 100 mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi

Pembahasan

a. Deferaxirox 20mg/kgBB per hari pada kondisi heart failure diutamakan yang IV

b. Desferoxamin kontinous 50 mg/kgBB per hari

c. Desferoxamin 30mg/kgBB subkutan per hari dosis dewasa 50-60 mg/kg

d. Deferipron 50mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi diutamakan IV,

dosis harusnya 75 mg/kg

e. Deferipron 100 mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi diutamakan IV,

dosis harusnya 75 mg/kg


2. Pasien laki-laki, 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2 minggu

sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh tidak bisa berjalan jauh (cepat lelah) 3

bulan terakhir dan kedua tungkai kadang membengkak.Tidur dengan 3 bantal. Pasien memiliki

riwayat darah tinggi, mengonsumsi telmisartan 1x80 mg. Terdapat riwayat merokok waktu muda

namun sudah berhenti sekitar 20 tahun yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan

tekanan darah 150/80 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, regular. Frekuensi pernapasan

26x/menit regular. Tekanan vena jugular 5+3 cm terdapat ronkhi basah halus di kedua lapang

paru terutama basal, phletora, edema kedua tungkai. Berdasarkan pemeriksaan penunjang

didapatkan Hb 21g/dL, hematokrit 64% leukosit 13500/μL, trombosit 893.000/μL. Tatalaksana

yang paling tepat pada pasien ini adalah:

a. antiplatelet, hydroxyurea, antibiotik

b. Phlebotomi, heparin,antibiotik

c. Furosemid, phlebotomi, antibiotik

d. Furosemid, antiplatelet, antibiotik

e. Flebotomi, antiplatelet, hydroxyurea

Pembahasan
3. Seorang pasien laki laki 20 tahun datang ke IGD dengan appendicitis akut dan direncanakan

appendektomi. Hasil pemeriksaan hemostatis adalah sebagai berikut: PT 10,8 detik (kontrol

11,5 detik), APTT 64 detik (kontrol 34 detik), fibrinogen 425, D-dimer 800. Dari anamnesis lebih

lanjut didapatkan riwayat perdarahan sulit berhenti saat khitan usia 12 tahun. Tidak terdapat

riwayat penyakit hati dan konsumsi obat obatan. Pasien merupakan anak tunggal, riwayat

perdarahan di keluarga disangkal, namun paman pasien sering mengalami reumatik (sering

bengkak dan nyeri sendi) sejak usia muda. Pemeriksaan penunjang yang paling tepat terkait

perioperative adalah:

a. Faktor VIII, IX, XII

b. Faktor II, VII, IX, X

c. Faktor II, VIII,IX

d. Faktor VII, VIII, IX

e. Faktor VII, IX, XII

Pembahasan

curiga hemofilia➔ gangguan instrinsik

a. Faktor VIII, IX, XII

b. Faktor II, VII, IX, X➔ II common pathway, VII jalur ekstrinsik

c. Faktor II, VIII, IX ➔ II common pathway harusnya PT APTT memanjang

d. Faktor VII, VIII, IX ➔ VII jalur ekstrinsik, harusnya PT memanjang

e. Faktor VII, IX, XII ➔ VII jalur ekstrinsik, harusnya PT memanjang

4. Seorang laki-laki, 64 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas. Pasien diketahui mengalami

leukemia limfositik kronik Binet IV, dalam terapi fludarabine siklus pertama hari keempat.

Terdapat keluhan nyeri berkemih dan jumlah urine berkurang. Berdasarkan pemeriksaan

penunjang didapatkan Hb 9,8 g/dL, Leukosit 119.000/μL dengan limfosit 87%, trombosit

135.000/μL. Ureum 116 mg/dL, kreatinin 3,5 mg/dL, asam urat 8 mg/dL, Kalium 5,0 mg/dL,

fosfat 8,9 mg/dL, kalsium 6,1 mg/dL. Tatalaksana awal yang paling tepat pada pasien ini adalah:

a. Hidrasi, antibiotik, natrium bikarbonat

b. Hidrasi, menghentikan fludarabine

c. Antibiotik, Ca gluconas

d. Hemodialisis
e. Hidrasi, bicnat, allopurinol

Pembahasan

5. Perempuan 75 tahun dibawa oleh anaknya datang dengan keluhan , apatis dan tidak ada empati,
berbicara dan sering bertanya dengan kalimat yang sama diulang-ulang, kesulitan komunikasi dan
berbicara, perilakunya jadi aneh, sulit mengurus keuangan, kencing kadang ditempat
sembarangan. Sebenarnya sudah sejak 3 tahun tetapi memberat sejak 6 bulan terakhir. Berat badan
68 kg tinggi badan 142 cm, tekanan darah 120/70 mmHg, gula darah sewaktu 200 mg/dl, jantung,
paru dalam batas normal, ureum, creatinine, asam urat, darah dan urin rutin normal. MMSE 18 Apa
diagnosis dan obat yang paling tepat pada kasus ini:

a.Pseudo demensia, vitamin E dosis tinggi

b.Demensia alzheimer, donepezil

c.Demensia Lewy Body, donepezil


d.Mild cognitive impairment, vitamin E dosis tinggi

e.Fronto temporal Demensia, donepezil

Pembahasan

• a.Pseudo demensia, vitamin E dosis tinggi MMSE tidak turun, dan biasanya

pada depresi

• b.Demensia alzheimer, donepezil lebih ke arah memory loss jangka panjang

• c.Demensia Lewy Body, donepezil terdapat halusinasi dan tremor

• d.Mild cognitive impairment, vitamin E dosis tinggi MMSE masih diatas 24,

tidak ada gangguan aktivitas sehari-hari

• e.Fronto temporal Demensia, donepezil

Anda mungkin juga menyukai