Pembahasan 27-10-22
Pembahasan 27-10-22
Seorang laki-laki 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2
hari. sebelum MRS. Didapatkan dyspnea on effort dan paroxysmal nocturnal dyspnoe, batuk
kering terutama bila tidur dan bengkak pada kedua tungkai sejak 2 minggu. yang lalu. Pasien
memilki riwayat thalassemia beta mayor sejak usia 1 tahun, rutin transfusi darah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 122x/menit frekuensi nafas
24x/menit. JVP 5+4cmH2O, murmur sistolik seluruh katup dan gallop S3. Ditemukan
hepatosplenomegali dan edema di kedua tungkai bawah. Hasil laboratorium: Hb 8,2, ureum 92,
kreatinin 2,2, ferritin 8700.EKG sinus takikardi. Rontgen toraks ditemukan kardiomegali dengan
edema paru. Tata laksana kelasi besi yang paling tepat pada pasien ini adalah:
Pembahasan
a. Deferaxirox 20mg/kgBB per hari pada kondisi heart failure diutamakan yang IV
d. Deferipron 50mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi diutamakan IV,
e. Deferipron 100 mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi diutamakan IV,
sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh tidak bisa berjalan jauh (cepat lelah) 3
bulan terakhir dan kedua tungkai kadang membengkak.Tidur dengan 3 bantal. Pasien memiliki
riwayat darah tinggi, mengonsumsi telmisartan 1x80 mg. Terdapat riwayat merokok waktu muda
namun sudah berhenti sekitar 20 tahun yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/80 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, regular. Frekuensi pernapasan
26x/menit regular. Tekanan vena jugular 5+3 cm terdapat ronkhi basah halus di kedua lapang
paru terutama basal, phletora, edema kedua tungkai. Berdasarkan pemeriksaan penunjang
b. Phlebotomi, heparin,antibiotik
Pembahasan
3. Seorang pasien laki laki 20 tahun datang ke IGD dengan appendicitis akut dan direncanakan
appendektomi. Hasil pemeriksaan hemostatis adalah sebagai berikut: PT 10,8 detik (kontrol
11,5 detik), APTT 64 detik (kontrol 34 detik), fibrinogen 425, D-dimer 800. Dari anamnesis lebih
lanjut didapatkan riwayat perdarahan sulit berhenti saat khitan usia 12 tahun. Tidak terdapat
riwayat penyakit hati dan konsumsi obat obatan. Pasien merupakan anak tunggal, riwayat
perdarahan di keluarga disangkal, namun paman pasien sering mengalami reumatik (sering
bengkak dan nyeri sendi) sejak usia muda. Pemeriksaan penunjang yang paling tepat terkait
perioperative adalah:
Pembahasan
4. Seorang laki-laki, 64 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas. Pasien diketahui mengalami
leukemia limfositik kronik Binet IV, dalam terapi fludarabine siklus pertama hari keempat.
Terdapat keluhan nyeri berkemih dan jumlah urine berkurang. Berdasarkan pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 9,8 g/dL, Leukosit 119.000/μL dengan limfosit 87%, trombosit
135.000/μL. Ureum 116 mg/dL, kreatinin 3,5 mg/dL, asam urat 8 mg/dL, Kalium 5,0 mg/dL,
fosfat 8,9 mg/dL, kalsium 6,1 mg/dL. Tatalaksana awal yang paling tepat pada pasien ini adalah:
c. Antibiotik, Ca gluconas
d. Hemodialisis
e. Hidrasi, bicnat, allopurinol
Pembahasan
5. Perempuan 75 tahun dibawa oleh anaknya datang dengan keluhan , apatis dan tidak ada empati,
berbicara dan sering bertanya dengan kalimat yang sama diulang-ulang, kesulitan komunikasi dan
berbicara, perilakunya jadi aneh, sulit mengurus keuangan, kencing kadang ditempat
sembarangan. Sebenarnya sudah sejak 3 tahun tetapi memberat sejak 6 bulan terakhir. Berat badan
68 kg tinggi badan 142 cm, tekanan darah 120/70 mmHg, gula darah sewaktu 200 mg/dl, jantung,
paru dalam batas normal, ureum, creatinine, asam urat, darah dan urin rutin normal. MMSE 18 Apa
diagnosis dan obat yang paling tepat pada kasus ini:
Pembahasan
• a.Pseudo demensia, vitamin E dosis tinggi MMSE tidak turun, dan biasanya
pada depresi
• d.Mild cognitive impairment, vitamin E dosis tinggi MMSE masih diatas 24,