Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN BAHASA INGGRIS


SISWA MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW

Disusun oleh:

MERY FORTUNA DEWI, S.Pd


NIP. 19810321 200801 2 005

CABANG DINAS WILAYAH III AROSUKA


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT
SMK NEGERI 3 KOTA SOLOK
TAHUN 2022

1
SURAT KETERANGAN
Nomor :

Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Perpustakaan SMKN 3 Solok menerangkan


bahwa :

Nama : MERY FORTUNA DEWI, S.Pd


NIP : 19810321 200801 2 005
Pangkat/Gol. : Penata / III c
Jabatan : Guru Muda
Instansi : SMKN 3 Solok
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Telah menyerahkan sebanyak 1 ( satu ) exemplar makalah yang berjudul “Meningkatkan


Kemampuan Memahami Bacaan Bahasa Inggris siswa Melalui Teknik Pembelajaran
Jigsaw” kepada perpustakaan untuk dijadikan arsip dan bahan bacaan siswa dan guru di
perpustakaan sekolah.

Demikianlah Surat keterangan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan digunakan
sebagaimana mestinya.

Solok,,20 Oktober 2022

Mengetahui : ,

Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan

IDASRIL,S.Pd MERY FORTUNA DEWI, S.Pd


NIP.19641203 198602 1 002 NIP. 19810321 200801 2 005

2
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Mery Fortuna Dewi, S.Pd

NIP : 19810321 200801 2 005

Bidang Studi : Bahasa Inggris

Judul Makalah : “Meningkatkan Kemampuan Memahami Bacaan


Bahasa Inggris siswa Melalui Teknik Pembelajaran
Jigsaw”

Disetujui di Kota Solok

Pada tanggal 20 oktober 2022

Kepala Sekolah Penulis

IDASRIL ,S.Pd MERY FORTUNA DEWI, S.Pd


NIP.19641203 198602 1 002 NIP. 19810321 200801 2 005

3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
menganugerahkan nikmatnya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Memahami Bacaan Bahasa Inggris
siswa Melalui Teknik Pembelajaran Jigsaw” makalah ini disusun dalam rangka
melengkapi bahan untuk naik pangkat.

Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi dalil, sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda
baca sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai bahan
evaluasi penulis.

Besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan menarik dan
bermanfaat bagi pembaca .

Solok, Oktober 2022

Penulis

4
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ........................................................................................................………1
Surat keterangan serah terima makalah ke Perpustakaan…………………………..2
Halaman Pengesahan ………………………………………………………………3
Kata Pengantar .........................................................................................................4
Daftar Isi................................................................................................................…5

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................6

B. Rumusan masalah .......................................................................................7

C. Tujuan ..........................................................................................................7

D. Manfaat Penulisan.........................................................................................7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknik Pembelajaran Jigsaw …………........................................................9

B. Memahami Bacaan Berbahasa Inggris ……………………………..……..10

BAB III. PEMBAHASAN

A. Tahap-Tahap Pelaksanaan pembelajaran Teknik Jigsaw ………………..12

B. Hasil Pembelajaran Teknik Jigsaw………………………………………13

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………….......................15

B. Saran……………………………………………………………..................15

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
5
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kompetensi dan performansi yang sangat penting bagi peserta didik atau siswa
sesungguhnya dapat diidentifikasi, diseleksi, dibina dan dikembangkan melalui proses
pendidikan yang terencana dan berkelanjutan. Satu di antara banyak upaya yang dapat
dilakukan adalah melalui peningkatan kompetensi (competency) dan keterampilan
(performance) membaca. Membaca menduduki posisi yang sangat penting dan paling awal
bagi terbukanya pemahaman tentang berbagai konsep dalam kehidupan manusia. Melalui
membaca dan pemahaman keterampilan membaca dengan benar, memungkinkan bagi
seseorang untuk memperoleh pengalaman baru yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Melalui membaca, seseorang akan memperoleh berbagai informasi sesuai kebutuhan dan
tujuan dari pembaca itu sendiri, di antara tujuan membaca untuk keperluan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan kebudayaan.

Keterampilan membaca siswa di satu pihak disadari masih berada dalam posisi dan
strata yang belum mencapai standar. Hal ini dapat terlihat dari hasil ujian sumatif yang telah
dilaksanakan di dalam kelas . Teknik pembelajaran yang tepat tentu dapat berpengaruh
terhadap keterampilan memahami bacaan bahasa Inggris. Kegiatan pengajaran merupakan
bagian terintegrasi dari pembelajaran. Pembelajaran dilukiskan sebagai upaya membantu
orang memeroleh perubahan melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran membaca lebih
berorientasi pada pemahaman informasi utama dari bacaan yang dihadapi, dalam hal ini
bacaan bahasa Inggris, dan bukan lagi terfokus pada upaya pengalihan makna seluruh kata
asing yang ada dalam bacaan. Teknik penyampaian bahan bacaan menjadi sangat penting
untuk mencapai keberhasilan dan tujuan pembelajaran membaca. Teknik pembelajaran yang
tepat akan memberi hasil pemahaman bacaan berbahasa Inggris yang lebih baik.

Teknik pembelajaran perlu dipahami guru agar melaksanakan pembelajaran secara


efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Teknik pembelajaran yang berpusat
dominasi guru sangat kuat melalui metode ceramah dengan siswa dalam kondisi duduk,
mencatat, dan mendengarkan dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya dan berdebat.
Kondisi ini membuat kelas menjadi tidak kondusif karena siswa dalam keadaan pasif tidak
aktif . Pengajaran bahasa merupakan proses pengubahan perilaku berbahasa siswa, sehingga
perlu adanya variasi guru bahasa Inggris dalam teknik pembelajaran, salah satuanya adalah
teknik jigsaw.

6
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis menyusun rumusan
masalah ini sebagai berikut : Apakah reading skill siswa kelas X meningkat
melalui teknik pemebelajaran Jigsaw?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dirumuskan tujuan penulisan ini


adalah siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca (reading skill)
melalui metode jigsaw.

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Peningkatan kemampuan membaca Bahasa inggris siswa
2. Untuk peningkatan profesional guru dalam mengajar
3. Untuk peningkatan mutu pendidikan di sekola

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW


1. Pengertian
Dari sisi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa ingris yaitu gergaji ukir
dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle, yaitu sebuah teka teki
yang menyususn potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini
juga mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( jigsaw), yaitu siswa
melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain
untuk mencapai tujuan bersama.
Pembelajaran teknik jigsaw pertama sekali dikembangkan dan diuji
cobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian
diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends,
2011: 78). Teknik jigsaw dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,
mendengarkan, ataupun berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan
schemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa
mengaktifkan schemata agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu,
siswa bekerjasama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan
mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan
keterampilan berkomunikasi.
Model pembelajaran kooperatif jigsaw adalah
sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok
siswa dalam bentuk kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie (1993: 73),
bahwa pembelajaran kooperatif model jigsaw ini merupakan model
belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri
atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama
salaing ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Dalam model pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan
untuk mengemukanakan pendapat, dan mengelolah imformasi yang didapat dan
dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasii, anggota kelompok
bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi
yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya (Rusman,
2008.203).

8
2. Kegiatan dalam pelaksanaan teknik Jigsaw
Menurut Rusman (2008 : 205) model pembelajaran jigsaw ini dikenal juga
dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada
permasalahan yang berbeda. Namun, permasalahan yang dihadapi setiap
kelompok sama, kita sebut sebagai team ahli yang bertugas membahas
permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, hasil pembahasan itu di bawah
kekelompok asal dan disampaikan pada anggota kelompoknya.
Kegiatan yang dilakukan pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw sebagai
berikut:
1. Melakukan mambaca untuk menggali informasi. Siswa memeperoleh
topik – topik permasalahan untuk di baca sehingga
mendapatkan imformasi dari permasalahan tersebut.
2. Diskusi kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatka topik
permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau kita
sebut dengan kelompok ahli untuk membicaran topik permasalahan
tersebut.
3. Laporan kelompok, kelompok ahli kembali ke kelompok
asal dan menjelaskan dari hasil yang didapat daridiskusi tim ahli.
4. Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang
dibicarakan tadi.
5. Perhitungan sekor kelompok dan menetukan penghargaan kelompok.

Sedangkan menurut Stepen, Sikes and Snapp (1978 ) yang dikutip Rusman
(2008), mengemukakan langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Jigsaw sebagai berikut:
1. Siswa dikelompokan sebanyak 1 sampai dengan 5 orang sisiwa.
2. Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda
3. Tiap orang dalam team diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari team yang berbeda yang telah mempelajari bagian
sub bagian yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusiksn sub bab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tem ahli tiap anggota
kembali kedalam kelompok asli dan bergantian mengajar teman satu
tem mereka tentang sub bab yang mereka kusai dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan seksama.
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi.

9
8. Penutup

B. MEMAHAMI BACAAN BERBAHASA INGGRIS


Memahami teks berbahasa Inggris dengan cepat bukanlah hal yang mudah
untuk dilakukan bagi mereka yang tidak menggunakan bahasa Inggris dalam
kehidupan sehari-harinya. Hal ini salah satunya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa
setiap teks berbahasa Inggris memiliki tingkat kerumitan yang berbeda-beda untuk
dikuasai. Dan yang paling penting adalah motivasi mereka untuk belajar.
Ada dua faktor yang mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran yaitu factor internal dan eksternal. Faktor internal yang lebih
dalam adalah aspek psikologis, mencakup 1) tingkat kecerdasan/inteligensi siswa; 2)
sikap siswa; 3) bakat siswa; 4) minat siswa; dan 5) motivasi siswa. Di samping hal
tersebut di atas, aspek internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek orang, objek tertentu, seperti bacaan atau bahasa dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.
Penyebab dari luar diri siswa yang sangat berpotensi menyebabkan siswa
mengalami kesulitan atau ketidakpahaman tentang metode dan strategi membaca
adalah dari pihak pengajar (teachers aspect). Di sini guru memiliki peran sentral dan
perlu memainkan perannya dengan baik sehingga memungkinkan bagi peserta
didiknya memahami dan mengerti apa dan bagaimana cara memahami bacaan yang
dihadapinya. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan melalui proses pembelajaran
oleh guru di sekolah. Akan tetapi, masih banyak siswa yang masih memiliki
kelemahan dalam memahami isi bacaan berbahasa Inggris, terutama dalam genre
akademik.
Teknik pembelajaran yang tepat tentu dapat berpengaruh terhadap
keterampilan memahami bacaan bahasa Inggris. Kata pembelajaran diartikan sebagai
upaya pemerolehan pengetahuan tentang suatu hal atau suatu keterampilan melalui
pengalaman pengajaran (Gredler, 1991: 205). Kegiatan pengajaran merupakan
bagian terintegrasi dari pembelajaran. Pembelajaran dilukiskan sebagai upaya
membantu orang memeroleh perubahan melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran
membaca lebih berorientasi pada pemahaman informasi utama dari bacaan yang
dihadapi, dalam hal ini bacaan bahasa Inggris, dan bukan lagi terfokus pada upaya
pengalihan makna seluruh kata asing yang ada dalam bacaan. Teknik penyampaian
bahan bacaan menjadi sangat penting untuk mencapai keberhasilan dan tujuan
pembelajaran membaca. Teknik pembelajaran yang tepat akan memberi hasil
pemahaman bacaan berbahasa Inggris yang lebih baik.

10
Teknik pembelajaran perlu dipahami guru agar melaksanakan pembelajaran
secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Penerapan teknik
pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing
teknik pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda.
Menurut Joyce & Weil (2000: 13) teknik pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau pola digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku-buku, filem, computer, dan lain-lain.
Teknik pembelajaran yang berpusat dominasi guru sangat kuat melalui
metode ceramah dengan siswa dalam kondisi duduk, mencatat, dan mendengarkan
dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya dan berdebat. Kondisi ini membuat
kelas menjadi tidak kondusif karena siswa dalam keadaan pasif tidak aktif
(Simamora, 2009: 57), sedangkan Akhadiah (1991-1992: 1) berpendapat pengajaran
itu sendiri menurut Akhadiah merupakan proses pengubahan perilaku siswa, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak terampil
menjadi terampil, dan seterusnya. Dengan demikian pengajaran bahasa merupakan
proses pengubahan perilaku berbahasa siswa, sehingga perlu adanya variasi guru
bahasa Inggris dalam teknik pembelajaran, salah satuanya adalah teknik jigsaw.

11
BAB III
PEMBAHASAN

A. TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW


1. Tahap Perencanaan
a. Menyusun rencana pembelajaran bahasa Inggris dengan materi pokok dengan
menerapkan teknik pembelajaran Jigsaw.
b. Menyiapkan job sheet siswa
2. Tahap pelaksanaan
a. Guru menjelaskan skenario pembelajaran.
b. Guru menyajikan materi pokok pelajaran bahasa Inggris.
c. Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok yang terdiri dari maksimal 5 siswa.
d. Guru memastikan tiap kelompok telah terisi dengan satu siswa dengan
kemampuan Bahasa Inggris paling dominan.
e. Guru mengumpulkan 5 siswa yang telah menguasai materi sebagai anggota
tim ahli.
f. Sekitar 10 menit anggota tim ahli yang terdiri dari 5 siswa diminta untuk
memperdalam menguasai materi dengan baik.
g. Setelah guru memfasilitasi dan menyakini tim ahli benar-benar menguasai
materi, maka maka meminta anggota tim ahli kembali ke kelompok asal
untuk menyiapkan materi.
h. Sementara guru terus memantau aktivitas diskusi pada tiap kelompok
i. Kemudian dilanjutkan diskusi kelas yang dipimpin guru untuk memastikan
materi telah tersampaikan yaitu dengan beberapa pertanyaan secara terbuka
kepada tiap kelompok.
j. Penutup
3. Tahap observasi
a. Pengamatan terhadap sikap berbahasa siswa dalam kegiatan pembelajaran
dikelas.
b. Pengamatan dilakukan oleh guru selama tindakan pembelajaran berlangsung.
c. Pengamatan dilakukan dengan observasi dan wawancara secara langsung
pada siswa.
d. Analisis dilakukan terhadap data hasil observasi dan wawancara selama
pelaksanaan siklus pembelajaran.
4. Tahap Refleksi

12
Pada tahap ini mengevaluasi terhadap pelaksanaan tindakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengikuti pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan teknik
pembelajaran Jigsaw.

B. Alat Pengumpul Data


a. Job sheet siswa yang berisi petunjuk bagi siswa dalam belajar dan bekerja.
b. Lembar observasi

C. Teknik Analisis Data


Persentase tiap-tiap aspek diperoleh dengan menggunakan rumus di bawah ini.
Persentase = Total nilai siswa x100% Total nilai maksimal

D. HASIL PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW


Keterampilan memahami bacaan bahasa Inggris siswa terbukti mengalami
peningkatan setelah menerapkan teknik pembelajaran jigsaw. Hasil pembelajaran
siswa menunjukkan bahwa dalam memahami bacaan bahasa Inggris terutama dalam
genre pengetahuan siswa harus dibantu dalam kelompok diskusi yang dipimpin oleh
siswa yang memiliki kemampuan sangat baik. Prinsip saling mempelajarkan antara
siswa dalam dalam kelompok diskusi kecil tersebut menjadi media untuk mengasah
keterampilan memahami bacaan bahasa Inggris. Dalam hal ini melalui efektivitas
pelaksanaan teknik pembelajaran menggunakan jigsaw dan terus mengoptimalkan
sikap berbahasa siswa.
Ketika dibandingkan dengan penggunaan teknik pengajaran konvensional,
siswa diajarkan melalui pembelajaran di mana siswa berhadapan langsung dengan
teks dan ketika mereka menemui kata-kata asing yang tidak dipahami, mereka
diminta untuk mengingat makna kata tersebut dengan merujuk pada kata asing yang
mirip yang pernah dikuasai, gambar dan petunjuk lainnya. Dengan cara ini, siswa
tidak dilatih untuk mengembangkan pemahaman mereka secara menyeluruh tentang
tema teks, namun mereka dibiasakan mengartikan setiap kata asing, yang bisa saja
terlepas dari konteks tema. Cara seperti ini tentu saja menghasilkan pemahaman
yang bersifat harfiah dan bukan kontekstual.
Selanjutnya disadari bahwa adanya perbedaan hasil yang signifikan antara
siswa yang belajar dengan teknik jigsaw dan konvensional dapat dipahami karena
pembelajaran menggunakan teknik jigsaw menunjukkan hasil lebih baik
sebagaimana dikemukakan oleh Roymond (2009: 57), bahwa sebab dalam proses
pembelajaran menggunakan teknik konvensional cenderung berpusat pada guru dan
mengutamakan pencapaian target materi kurikulum, mementingkan penghafalan

13
konsep bukan pada isi bacaan. Dominasi guru sangat kuat melalui metode ceramah
dengan siswa dalam kondisi duduk, mencatat, dan mendengarkan dan sedikit
peluang bagi siswa untuk bertanya dan berdebat. Kondisi ini membuat kelas menjadi
tidak kondusif karena siswa dalam keadaan pasif tidak aktif.

14
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 bahwa teknik pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan keterampilan memahami
bacaan bahasa Inggris
 Teknik pembelajaran jigsaw mampu berkolaborasi secara optimal ketika guru terus
meningkatkan sikap berbahasa Inggris siswa. Perlakuan pada kelompok siswa yang
memiliki sikap berbahasa positif yang belajar dengan teknik jigsaw mendapatkan
hasil keterampilan memahami bacaan Bahasa
 Implementasi teknik pembelajaran sebaiknya waktu penyampian pokok materi
secara umum kepada semua siswa yang paling tepat adalah setelah dibentuknya
kelompok diskusi yang terdiri dari 4-5 siswa dan telah dipisahkannya anggota tim
ahli bahasa Inggris siswa,
 Pentingnya memperhatikan sikap berbahasa bahasa Inggris sebagai faktor
pendukung utama peningkatan keterampilan membaca bacaan bahasa Inggris.

B. SARAN

 Agar diujikan pada bidang studi yang lain

15
DAFTAR PUSTAKA
.
Brown, H. D. (2000). Teaching by principles: An interactive approach to language
pedagogy. Second Edition. New Jersey: Prentice all Regents. Chaer, A. & Agustina.
(2004). Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

FADHLY. MP.d.I “Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw“

Gredler, M. E. B. (1991). Belajar dan membelajarkan. Terjemahan Munandir. Jakarta: PT


Raja.

Harmer, J. (2007). The practice of english language taeching: longman handbool for
language teachers. 4 Edition. UK: Longman Group UK Limited.

https://id. langkah-langkah dan model pembelajaran jigsaw

Joyce, B. & Weil, M. (2000). Models of teaching. Boston: Allyn and Bacon. Lie, A.
(2012). Cooperative learning. Yogyakarta: Jinda Pena publisher.

Miller, D. (2006). Developing reading skills, A practical guide to reading comprehension


excercises. Portland, Maine: Stenhouse Publishers.

16

Anda mungkin juga menyukai