Dosen :
Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M Agr
II METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Makalah dibuat dengan metode studi pustaka dari 16 September 2021
hingga 2 Oktober 2021 di rumah praktikan masing masing.
2.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam membuat makalah ini antara lain alat tulis dan
laptop. Bahan yang digunakan adalah literatur dari internet.
2.3 Prosedur
Prosedur yang dilakukan dalam membuat makalah ini yaitu melalui studi
literatur dan artikel dengan mencari informasi dari jurnal mengenai faktor-faktor
penyebab terjadinya perambahan hutan pada taman nasional di Indonesia.
SIMPULAN
Faktor-faktor penyebab terjadinya perambahan hutan pada taman nasional
di Indonesia antara lain faktor ekonomi, faktor sosial, faktor lingkungan, faktor
kebijakan dan faktor politik. Akan tetapi, perambahan dapat dicegah dengan
melakukan upaya upaya terhadap berbagai pihak baik masyarakat, pemerintah
maupun pengusaha.
DAFTAR PUSTAKA
Alfany Z. 2016. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Perambahan Hutan Di
Kawasan Hutan Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.
Mataram(ID): Universitas Mataram.
Auhara L. 2013. Dampak illegal logging terhadap perlindungan hukum satwa
yang dilindungi. Lex Administratum. 1(1): 5-13.
Bagindo MP, Sanim B. dan Saptono T. 2016. Model bisnis ekowisata di taman
nasional laut Bunaken dengan pendekatan business model
canvas. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri
Kecil Menengah. 11(1): 80-88.
Deni D. 2011. Analisis Perambahan Hutan di Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan (Studi Kasus Desa Tirom Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten
Tanggamus). Jurnal Ilmu Kehutanan. 5(1): 9-20.
Dhaka YR, Leksono A dan Suprayitno D. 2017. Analisis dan Dampaknya Secara
Ekonomi, Ekologi dan Faktor yang Mempengaruhi Perambahan Hutan di
Kawasan Cagar Alam Watu Ata Kecamatan Bajawa. Jurnal Konservasi
Sumberdaya Hutan Jurnal Ilmu Kehutanan. 1(4): 51-58.
Diantoro, T. D. (2011). Perambahan Kawasan Hutan pada Konservasi Taman
Nasional (Studi Kasus Taman Nasional Tesso Nilo, Riau). Mimbar
Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 23(3): 546-565.
Nurhayati A.D dan Arhami L. 2019. Gangguan Hutan di KPH Kuningan Divisi
Regional Jawa Barat dan Banten. Jurnal Silvikultur Tropika. 10(3): 159-
65.
Saharjo B.H dan Gago C. 2011. Suksesi Alami Paska Kebakaran pada Hutan
Sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera-
Timor Leste. Jurnal Silvikultur Tropika. 2(1):40-45.
Subarudi S dan Putri IA. 2006. Perambahan Hutan di Taman Nasional Rawa Aopa
Watumohai: sebuah Pendekatan Sosiologis. Jurnal Penelitian Sosial dan
Ekonomi Kehutanan. 3(3): 215-229.