Kegiatan Prabaca
Kegiatan Pascabaca
1
Mereka menyebut kegiatan itu dengan kata atau
istilah skhole, scola, scolae atau schola.
Keempatnya punya arti sama: waktu luang yang
digunakan secara khusus untuk belajar
3. Sekolah Disana-sini Terserahlah, mau percaya atau tidak,
nyatanya toh ada sekolah yang tak punya daftar
mata pelajaran baku, tak punya jadwal jam
belajar resmi, tak punya kelas-kelas yang dibagi-
bagi per tingkat atau per jurusan, tak
menyelenggarakan ulangan atau ujian kolektif
seperti yang lazim selama ini, dan ini yang pen
ting, murid-muridnya pun bebas memilih dan
menetapkan sendiri apa yang mau mereka
pelajari dan dengan cara bagaimana yang mereka
anggap paling tepat dan sesuai untuk diri
mereka. Sekolah tidak mengenal sebagus apa
fasilitas yang ada, sekolah hanya tempat untuk
belajar hal baru. Ada banyak jenis sekolah dalam
kehidupan ini dari berbagai bidang kehidupan
semuanya tergantung pada minat dan bakat kita
untuk terus belajar dan menambah pengetahuan
4. Dirikanlah Sekolah! He who can, does! He who cannot,
teaches! (Dia yang bisa, kerjakan! Dia yang tak
bisa, ajarkan!) Ungkapan ini datang dari George
Bernard Shaw. Cukup bijak, malahan teramat
bijak, sehingga mestilah dipahami dengan suatu
kearifan tersendiri. Jika tidak, ia bisa saja
disalahpahami secara mengenaskan: seorang
guru besar ilmu pendidikan di Bandung sampai-
sampai menuduh Shaw memandang remeh
pekerjaannya sebagai pendidik, lalu menganggap
ungkapan itu suatu sindiran yang
2
pelajaran ilmu Bumi Indonesia tahun 1960-70an,
lebih dikenal dengan nama Kepulauan Tukang
Besi) jaraknya ke Mantigola adalah hampir 2 mil
6. Sekolah itu Candu! merasa kehilangan sesuatu yang teramat
sangat bermakna bagi diri dan hidupnya,
kehilangan peluang dan hak. jika ia gagal Atau
terputus di tengah jalan dalam mencapai suatu
tingkatan sekolah tertentu. Masyarakat akan
mencapnya gaga! dan, lama kelamaan, dia sendiri
pun akan merasa dirinya memang telah benar-
benar gaga! dan sia-sia! Jadi, sekolah jugalah
yang benar dan kuasa, tak pernah salah dan tak
pernah kalah. Adapun yang salah (dan memang
selalu dipersalahkan) adalah mereka yang justru
gagal menjalaninya, yang ditolak olehnya:
merekalah senyata-nyatanya orang-orang yang
kalah!! Akhhhh ... sekolah memang sudah jadi
candu,
7. Selamat Tinggal, Sekolah! kalau anak-anak mudanya pun kemudian
cenderung lebih suka memilih jalan pintas untuk
mencapai ketenaran dan kejayaan, janganlah
terlalu diherankan. Para orangtua dan pemimpin
mereka telah memberi suri-teladannya. Ada
banyak orang yang sekolahnya gagal dan tidak
punya gelar apa-apa, malah jadi kaya-raya, tokoh,
dan pesohor yang selalu diliput media-massa.
Untuk apa ikut-ikutan anak-anak 'berkacamata
pantat botol' itu, yang meski piawai memetakan
bintang-bintang di langit, tapi diri mereka sendiri
tak pernah bisa jadi 'bintang gemerlap' dalam
kehidupan nyata?
Selamat tinggal, sekolah!