Anda di halaman 1dari 12

SUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK K DENGAN ATRIUM SEPTAL DEFECT

Disusun Oleh :
1. Deby saputra ()
2. Pradnia paramitha ( )
3. Shehara feni ( 220118026)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA
2023

1
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “K”
DENGAN ATRIUM SEPTAL DEFECT

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : By. Kinanti
Tanggal lahir : 26 januari 2023
Umur : 3 Bulan 20 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jln. Ir Soekarno ,Blitar, Jawa Timur
Nama ayah : Budi Karmito
Tanggal MICU : 25 Maret 2023
Tanggal MRS : 30 Februari 2023
Tanggal pengkajian : 25 Maret 2023, jam 13.00 wib
Diagnosa medis : ASD
No. register : 1068121
Sumber informasi : orang tua dan status

2. Riwayat Keperawatan
Keluhan Utama : sesak, tidak mau menetek, tidak bisa tidur, gelisah
Riwayat Penyakit Sekarang :
 Tgl 6 februari 2023 : usia bayi 10 hari, mulai batuk-batuk
belum disertai sesak.
 Tgl 19 Februari 2023 : bayi mulai batuk-batuk disertai sesak
pertama kali
 Tgl 30 februari 2023 : penderita dibawa ke RS untuk berobat
dan langsung dirawat, karena tidak teratasi penderita dirujuk ke
RSUD
 Tgl 25 maret 2023 : penderita masuk ICU post op open heart :
Ligasi coartasio aorta.

2
Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Bayi lahir spontan pada tanggal 26 December 2023, usia kehamilan 9
bulan 1 minggu dengan BB 2,6 kg ditolong oleh bidan. Bayi langsung
menangis, warna kulit merah, tidak ada tanda dan gejala penyakit
yang disertai.

Riwayat Keehatan Keluarga :


 Tidak ada yang mengalami sakit seperti penderita.
 Saat hamil tidak minum obat sembarang, kecuali dari rumah
sakit, jamu tidak pernah minum.
 Ayah dan ibu sering pilek dan batuk dipagi hari bila kena debu

3. Observasi dan Pemeriksaan fisik


Keadaan Umum : post op open heart, kesadaran somnolen,
terpasang ventilator dengan ETT, penderita usia 3 bulan

Pengkajian Fisik :
B1 (Breathing) / Pernafasan :
1) Pernafasan dengan ETT dibantu dengan ventilator mode
IPPV, FiO2 60 %, frekwensi nafas 40 x/mnt, SaO 2 50-60
% dan makin turun.
2) Ronchi positif (+), tidak ada whezing, tidak ada stridor.
3) Retraksi intercostal positif (+)
4) Pernafasan cuping hidung positif (+)

B2 (Bleeding) / sirkulasi :
1) Perfusi jaringan dingin, klien tampak biru, sianosis
2) Capilary refill time 3 detik
3) Suhu : 36,50 C
4) Tensi : 60/30 mmHg
5) Nadi : 95 x/mnt
6) Terpasang CVP 8 cm H2O

3
7) Terpasang balon drain tekanan (-) 8 cm H2O, cairan merah
8) Infus D10 0,18 MS 200 cc / 24 jam

B3 (Brain) / Kesadaran :
1) Kesadaran menurun , somnolen, usia 3 bulan
2) GCS 6, gerakan sangat lemah
3) Kejang tidak ada (-)
4) Pupil isokor, diameter sama
5) Sklera putih
6) Kemampuan buka mata lemah

B4 (Blader) / Perkemihan :
1) Bayi menggunakan kateter
2) Kateter menates
3) Produksi urine ± 3 cc/jam

B5 (Bowel) / Pencernaan :
1) Bising usus positis (+), kembung posistif (+)
2) Terpasang sonde susu 120 cc/24 jam
3) BAB encer berlendir, warna hijau kehitaman, jumlah 50
cc/BAB
B6 (Bone) / Tulang otot-integumen
1) Pergerakan sendi sangat lemah
2) Pnemoni positif (+) membaik
3) Terpasang infus divena kava (bilument), udema tidak ada
4) Luka operasi tertutup hepafix, tidak ada rembesan darah
5) Kulit sangat halus dan sensitif, terbaring dalam waktu yang
lama
6) Kulit sekitar pantat, genetalia tampak kemerahan (bintik-
bintik merah) sedikit terkelupas

4. Data Psikososial
 Ibu sangat cemas dan bingung

4
 Ibu sering menanyakan kondisi anaknya
 Ibu menanyakan bagaiman kondisi anaknya selanjutnya, apakah
akan normal
 Ibu menangis saat bertanya tentang anaknya dan berharap cepat
sembuh

5. Pemeriksaan Penunjang
 Tanggal 27 Maret 2023 :
1. Thorak photo : Cor : jantung membesar kekanan dan kekiri
Pulmo : tampak infiltrat pada supra parahiler
kanan dan kedua paru tampak
hiperareated
Kedua sinus Phrenicocostalis tajam
Kesimpulan : Kardiomegali dengan
pnemoni

2. ECG : Irama sinus, HR 142 x/mnt, sumbu QRS + 1150 / RAD


 Tanggal 27 Maret 2023 :
 Labotratorium :
Jam 16.00 : elektrolit : K : 1,59 meg/L
Na : 11,7 meg/L
AGD : PH : 7,447
pCO2 : 68 mmHg
pO2 : 43, 9mmHg
HCO3 : 45,9 mmol /L
BE : 21,9 mmol/L
SaO2 : 79,8 %

5
CHO2 : 48,0 %
6. Terapie
 Tanggal 28 Maret 2023 :
 Obat : Meronem : 3 x 50 mg/iv
Cloxacillin : 3 x 50 mg/iv
 Cairan : D10 0,18 NS : 180 cc/24 jam
KCl : 1 meq

II. ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1 DS : Ibu mengatakan sangat cemas karena nafas Hiperventilasi Ketidakefektifan
anaknya begitu cepat. Nafas (00032)
Ibu sering menanyakan kondisi anaknya
Ibu menangis saat bertanya tentang anaknya dan
berharap cepat sembuh

DO : pasien nampak tachipnea,


Frekwensi nafas 40 x/mnt, SaO2 50-60 % dan
makin turun. Ronchi positif (+), Retraksi
intercostal positif (+)

6
Pernafasan cuping hidung positif (+)
Menggunakan otot aksesorius untuk bernafas (+)

2 DS : Ibu mengatakan bahwa anak sering tidur dari Defect Struktur Ketidakefektifan
pada bangun, dan jika bangun bisanya menangis. Perfusi Jaringan
DO : Perifer (00204)
Capilary refill time 3 detik, Pasien terlihat pucat
dan lemas, TD : 60/30 mmHg, Nadi : 95 x/mnt
Perfusi jaringan dingin, klien tampak biru

3 DS: Keluarga mengatakan bahwa anak tidak Perubahan Penurunan Curah


banyak aktifitas dan lemas. Kontraktilitas Jantung (00029)
Jantung
DO: (penurunan TD)
Bradikardi, Dispnea, Perubahan warna kulit,
Penurunan stroke volume index, TD : 60/30
mmHg, Nadi : 95 x/mnt

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan Pola Nafas berhubungan dengan hiperventilasi
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan Defect
Struktur
3. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Perubahan Kontraktilitas
Jantung

IV. INTERVENTION
Nama pasien : An K Ruang/kelas :
Umur : 3 Bln No. Reg :
No. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional Ttd
Dx
1 Setelah diberikan asuhan O : Kaji frekuensi, Kecepatan nafas biasanya

7
keperawatan 1x 24 jam kedalaman pernafasan dan meningkat. Dispnea dan
diharapkan dengan ekspansi dada. terjadi peningkatan kerja
Tujuan : pola nafas kembali nafas.
efektif N : Tinggikan kepala dan Duduk tinggi
Kriteria hasil : bantu mengubah posisi memungkinkan ekspansi
• sesak nafas berkurang (posisi semi fowler). paru dan memudahkan
• Respiration dalam batas pernafasan.
normal antara 15-30 x/menit, C : Tindakan kolaborasi Meningkatkan sediaan
SaO2 80 -100 % dengan memberikan oksigen untuk
Penggunaaan otot bantu oksigen tambahan sesuai kebutuhan/mencegah
pernafasan (-) indikasi. iskemia.
Pernafasan cuping hidung (-) E : Pertahankan perilaku Membantu klien mengalami
tenang, bantu pasien untuk efek fisiologi hipoksia, yang
kontrol diri dengan dapat dimanifestasikan
menggunakan pernapasan
lebih lambat dan dalam.
2 Setelah diberikan asuhan O : Kaji warna kulit, suhu, mengetahui derajat
keperawatan 1x24 jam dengan sianosis, nadi perifer dan hipoksemia dan peningkatan
Tujuan : perfusi jaringan diaforesis secara teratur. tahanan perifer.
kembali normal dengan
Kriteria hasil : N : Catat Bunyi tambahan menunjukkan aliran darah
• CRT < 3 detik. (murmur) dalam jantung (kelainan
•Blood Pressure dalam rentang Pertahankan Therapi katup, kerusakan septum
95-110 systole dan 58-71 oksigen secara Adekuat tertutup)
Diastole Tinggikan bagian kaki dari mempertahankan oksigenasi
Pulse dalam rentang 103-186 permukaan badan. agar udara yang dihirup
x/Menit dapat masuk dengan
Cyanosis (-), Akaral Kembali maksimal.
Hangat.
E : jelaskan pada keluarga Mengembalikan sirkulasi
atas segala prosedure darah ke jaringan perifer.
tindakan yang dilakukan

8
C : Kolaborasi dengan
doker untuk pemberian
obat

3 Setelah diberikan asuhan O : Kaji Vital Sign klien Memantau dan memberikan
Pantau tekanan darah gambaran umum keadaan
keperawatan selama 1x 24 jam
klien secara bertahap.
dengan
N : Auskultasi nadi apikal, untuk mengetahui fungsi
tujuan : peningkatan curah
kaji frekuensi, irama pompa jantung yang sangat
jantung jantung dipengaruhi oleh pengisian
curah jantung
Posisikan istirahat semi biasanya terjadi takikardia
dengan kriteria hasil : fowler untuk mengkompensasi
penurunan kontraktilitas
• Blood Pressure dalam rentang
jantung
95-110 systole dan 58-71
memperbaiki
Diastole
insufisiensi kontraksi
E : Berikan pengarahan
Pulse dalam rentang 103-186 jantung dan penuruna venus
pada keluarga untuk return
x/Menit
memantau keadaan klien
• Bradikadi(-), Cyanosis (-)

C : Kolaborasi dengan tim


membantu dalam proses
dokter untuk terapi
kimia dalam tubuh
oksigen,obat jantung, obat
diuretik dan cairan

9
Diagnosa 1 :
Kriteria :
 Klien tidak sianosis,
 Klien tidak sesak nafas
 Pengembangan dada +/+
 Nafas cuping hidung tidak ada
 Frekwensi nafas normal
 SaO2 80 – 100 %
Implementasi :
1. Mencuci tangan sebelum memegang bayi
2. Memberikan O2 dengan menggunakan Head Box
3. Melakukan suction :
 Memakai handscoon steril
 Mengambil kanul suction 1/3 dari ETT
 Baging sampai SaO2 diatas 95, dimasukan suction
 Dilakukan dalam 3 periode
4. Mengkaji pernafasan klien 15 menit pertama, selanjutnya tiap jam
 Suara nafas : ronchi
 Tanda vital : 15 menit pertama
 Perfusi jaringan
5. Mengatur posisi yang nyaman untuk klien
 membungkus klien dengan kain panjang
 atur posisi miring
Evaluasi jam 13. 15 WIB :
S:
O:- Sianosis
 Klien tidak sesak
 Pengembangan dada (+/+)
 Nafas cuping hidung (+)
 Frekwensi nafas 30 x/mnt
 SaO2 90 %, T : 100/70 mmHg, N: 134 x/mnt
A: Masalah teratasi Sebagian
P : Pertahankan tindakan yang ada no 1, 2, 3, 4, 5.

10
Untuk no 2 dan 3 : Jadwalkan suction tiap jam/ bila ada indikasi
Untuk no 4 : Dilakukan tiap jam

Diagnosa 2 :
Kriteria Hasil :
 Saturasi O2 (>80 %)
 CRT < 3 detik.
 Blood Pressure dalam rentang 95-110 systole dan 58-71 Diastole
 Pulse dalam rentang 103-186 x/Menit
 Cyanosis (-), Akaral Kembali Hangat.
Implementasi :
1. Mengkaji warna kulit, suhu, sianosis, nadi perifer dan diaforesis
secara teratur.
2. Melakukan Auskultasi adanya bunyi tambahan (Murmur)
3. Memberikan Therapi Oksigen Secara Adekuat
4. Meninggikan Bagian kaki dari permukaan badan
5. Menjelaskan kepada setiap prosedure perawatan yang diberikan
kepada anak.
6. Menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam dan
mengeluarkannya pelan-pelan
7. Berkolaborasi dengan doker untuk pemberian obat

Evaluasi : tanggal 29 Maret 2023, jam 13.00


S:-
O : Tanda vital dalam batas normal: tensi 100/70 mmHg, N 134 x/mnt, RR
24 x/mnt
 SaO2 88 %
A: Masalah terarasi
P: Pertahankan Intervensi
Diagnosa 3 :
Kriteria :
 Blood Pressure dalam rentang 95-110 systole dan 58-71 Diastole
 Pulse dalam rentang 103-186 x/Menit

11
 Bradikadi(-)
 Cyanosis (-)

Implementasai :
1. Mengkaji Tanda tanda Vital Klien
2. Memantau tekanan darah Secara Intensif
Mengkaji Auskultasi nadi apical secara berkala,
Mengkaji frekuensi dan irama jantung
3. Memberikan Posisi istirahat semi fowler kepada klien
4. Memberikan edukasi pengarahan pada keluarga untuk memantau
keadaan klien
5. Berkolaborasi dengan tim dokter untuk terapi oksigen,obat jantung,
obat diuretik dan cairan

Evaluasi : tanggal 1 April 2023, jam 16.00 WIB .


S : Ibu klien mengatakan bahwa anaknya tidak sering nangis dan rewel
O:
Tanda vital dalam batas normal: tensi 105/75 mmHg, N 134 x/mnt, RR 26
x/mnt
 SaO2 89 %

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan rencana tindakan yang ada no 2, 3 dan 5

12

Anda mungkin juga menyukai