PENGARUH PENGUASAAN BAHASA INGGRIS PADA

ANAK-ANAK TERHADAP PENGENALAN BAHASA JERMAN

DI DESA KUTOANYAR

Ariya Tetuka Puspayuda, S.E. , M.B.A.

Tyara Romadhona
Universitas Negeri Yogyakarta

Email: tyara2846fbs.2019@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2022 menyelenggarakan sebuah program yakni
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Kegiatan ini wajib ditempuh oleh mahasiswa Universitas
Negeri Yogyakarta baik dari jurusan kependidikan maupun non-kependidikan. Dengan
diadakannya kegiatan KKN ini, mahasiswa diajak untuk dapat bersikap profesional dalam
keadaan apapun. Mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan akhlak yang baik untuk membantu memajukan desa atau dusun tempat KKN dilaksanakan.
Desa Kutoanyar merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kedu, Kabupaten
Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Potensi yang dimiliki desa Kutoanyar ada berbagai macam
baik yang berupa Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia. Berfokus pada Sumber
Daya Manusia, di desa Kutoanyar terdapat banyak anak-anak Sekolah Dasar yang tentunya akan
menjadikan desa Kutoanyar semakin makmur kedepannya. Namun, dengan adanya kegiatan
orangtua yang cukup padat, membuat anak-anak kurang mendapatkan bimbingan belajar dari
orangtua mereka. Adanya bimbingan belajar merupakan salah satu cara untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan anak di luar dunia sekolah. Salah satu program yang ada dalam
bimbingan belajar adalah pengenalan bahasa asing atau lebih khususnya bahasa Jerman. Tujuan
dari adanya program kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan akademik dan
keterampilan anak-anak mengenai bahasa asing yakni bahasa Jerman. Pelaksanaan pengenalan
bahasa asing dilaksanakan satu kali di setiap dusun yang berada di desa Kutoanyar. Metode
yang digunakan untuk pengenalan bahasa asing yakni menggunakan media gambar. Anak-anak
diberikan kertas berisi gambar beserta tulisan dalam bahasa Jerman. Mereka diajak untuk
melihat, membaca, menulis, dan mendengarkan kosakata bahasa Jerman. Kegiatan ini diawali
dengan pencarian materi bahan ajar, pembuatan materi bahan ajar, dan juga pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan, terdapat kendala yakni minimnya pengetahuan bahasa Inggris anak-anak,
sehingga cukup sulit untuk memperkenalkan bahasa baru yakni bahasa Jerman.

Kata kunci:
bahasa inggris, bahasa jerman, pengenalan bahasa asing, bimbingan belajar
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan
sebuah kegiatan yang memadukan pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode
pemberian pengalaman belajar dan bekerja
sama pada mahasiswa dalam upaya kegiatan
pemberdayaan masyarakat di desa atau dusun
tertentu.
Dengan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional, dan PP No. 60
Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi khususnya mengenai Pengabdian pada
Masyarakat. KKN atau Kuliah Kerja Nyata
merupakan cerminan pelaksanaan amanah
pendidikan, khususnya yang menyangkut
Perguruan Tinggi yang diusahakan agar
mampu menyelenggarakan pendidikan,
penelitian dan pengkajian di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan memberikan
pengabdian pada masyarakat yang bermanfaat
bagi kemanusiaan dan sesuai bagi kebutuhan
pembangunan. KKN merupakan salah satu mata
kuliah kerja lapangan yang tercantum dalam
kurikulum program S1 di Universitas Negeri
Yogyakarta.
UNY diharapkan mampu meluluskan
calon pendidik dan ilmuwan yang mampu
menemukan mengidentifikasi, merumuskan dan
memecahkan permasalahan secara
interdisipliner, komprehensif, dan lintas
sektoral, yang selanjutnya diharapkan dapat
menunjung pengembangkan kompetensinya.
Melalui KKN, lulusan UNY diharapkan dapat
memacu pembangunan dengan prinsip
pemberdayaan masyarakat, serta mendekatkan
perguruan tinggi dengan masyarakat.
Visi dari KKN UNY adalah menjadi
institusi terkemuka dalam pengelolaan KKN
dan pengembangan wilayah berbasis pendidikan
dan pepemberdayaan masyarakat.
Misi dari KKN UNY adalah:
1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
untuk mengembangkan jiwa dan sikap ilmiah,
kepemimpinan, inisiatif, kreatif, tangguh dan
tidak mudah menyerah serta mengembangkan
empaty dan kesetiakawanan sosial sebagai aset
pembangunan nasional dan karakter
kebangsaan.
2. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
yang menitikberatkan pada upaya mahasiswa
membantu masyarakat agar belajar sesuatu yang
bermakna bagi peningkatan produktifitas
dirinya.
3. Memberdayakan masyarakat sehingga
mampu meningkatkan produktifitas dan taraf
hidup masyarakat serta kesadaran berpartisipasi
dalam pembangunan sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
4. Menjalin sinergi produktif mutualistik dengan
pemerintah daerah, perguruan tinggi lain,
lembaga lain, serta masyarakat sasaran.
5. Mengimplementasikan program secara
sistematik dan berkesinambungan.
Desa Kutoanyar merupakan salah satu
desa yang terletak di Kecamatan Kedu, Kabupaten
Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Salah satu
potensi yang dimiliki desa ini yakni Sumber Daya
Manusia berupa anak-anak sekolah dasar. Kualitas
Sumber Daya Manusia ini tentunya akan menjadi
penentu kemakmuran desa Kutoanyar
kedepannya. Namun, keterbatasan kemampuan
orangtua dalam membimbing anak-anak
menjadikan anak-anak sekolah dasar kurang
mendapatkan bimbingan belajar yang seharusnya
didapatkan. Salah satu contohnya yakni
kemampuan membaca dan menghitung pada anak-
anak masih sangat kurang untuk anak-anak
pendidikan sekolah dasar.
Berdasarkan hasil observasi, mahasiswa
mencoba memberikan pengetahuan berupa
bimbingan belajar di masing-masing dusun desa
Kutoanyar. Pada hari senin dan selasa bimbingan
belajar dilaksanakan di dusun Grogol, hari rabu di
dusun Gelaran, dan hari kamis di dusun Kerokan.
Dalam kegiatan ini mahasiswa memperkenalkan
bahasa asing, khususnya bahasa Jerman.
Mengetahui hal tersebut, anak-anak setempat
sangat antusias menyambut program kerja yang
akan dilaksanakan mahasiswa.
Pengenalan bahasa asing diawali dengan
pencarian bahan ajar dan juga metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya
mahasiswa membuat materi dengan media
gambar sehingga anak-anak akan lebih tertarik
dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan
mahasiswa mencoba mengaitkan bahasa Inggris
dan bahasa Jerman sehingga mempermudah
pemahaman anak-anak. Akan tetapi,
kenyataannya anak-anak sekolah dasar di desa
ini, sebagian besar tidak mengerti kosakata
bahasa Inggris seperti peralatan sekolah dan
nama-nama ruangan. Sehingga ini menjadi
tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Adapun
beberapa tujuan dari pelaksanaan program kerja
Pengenalan Bahasa Asing (Bahasa Jerman)
adalah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan bahasa asing kepada anak-
anak sekolah dasar sehingga memperluas
pengetahuannya tentang bahasa asing.
2. Melatih keterampilan dan kemampuan
akademik anak yakni membaca, menulis,
mendengarkan, dan menirukan kosakata dalam
bahasa Jerman.
3. Merubah pandangan anak-anak bahwa
pembelajaran bahasa asing itu menyenangkan.
METODE PEMBERDAYAAN
Metode yang digunakan dalam
pelaksanaan program kerja individu penulis
yaitu Pengenalan bahasa Jerman di Desa
Kutoanyar meliputi observation, planning,
execution, dan evaluation. Penjabaran langkah-
langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Observation
Observasi kegiatan dilaksanakan pada
anak-anak kelas 1 sampai kelas 6 SD anak Desa
Kutoanyar yang rutin mengikuti program kerja
utama kelompok yaitu bimbingan belajar.
Mahasiswa mengamati proses pembelajaran
anak-anak khsusunya saat mengerjakan tugas
atau PR bahasa Inggris. Tujuan dari adanya
observasi ini adalah untuk mengetahui materi
apa yang sesuai untuk diajarkan pada anak-anak
dalam pengenalan bahasa Jerman. melalui
diskusi bersama teman-teman kelompok KKN
mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa materi
yang akan diajarkan berupa kosakata bahasa
Jerman yang berbatas pada nama-nama peralatan
sekolah dan juga nama-nama ruangan yang ada
di dalam rumah.
2. Planning
Kegiatan Pengenalan Bahasa Jerman
diawali dengan persiapan materi dan bahan
ajar yang sekiranya dapat diterima anak-anak
dengan berbagai jenis permainan serta hadiah
untuk mengapresiasi anak-anak yang sudah
mengikuti rangkaian kegiatan pengenalan
bahasa Jerman. Hadiah juga diberikan kepada
anak-anak yang berani untuk menyebutkan
kosakata bahasa Jerman dan mengartikannya
tanpa melihat kertas. Selain itu, hadiah juga
diberikan kepada anak-anak yang bisa
menjawab pertanyaan dari mahasiswa terkait
materi kosakata bahasa Jerman.
3. Execution
Pelaksanaan kegiatan meliputi
pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh
penulis dimulai pada tanggal 10 Oktober
sampai 13 Oktober 2022 sebagai bentuk
realisasi dari perencanaan program kerja
individu. Program Pembelajaran Bahasa Jerman
Dasar dilaksanakan selama 2 hari dengan waktu
2 jam yang berintegrasi dengan program kerja
utama kelompok yaitu Bimbingan Belajar
dengan materi kosakata nama-nama peralatan
sekolah pada tanggal 12 Oktober 2022 dan
materi kosakata nama-nama ruangan dalam
rumah pada tanggal 13 Oktober 2022.
4. Evaluation
Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan
memaparkan kesimpulan dari materi yang telah
diberikan yang juga diselingi dengan
permainan serta memberikan pertanyaan-
pertanyaan terkait materi tersebut dan juga
mempersilakan anak-anak untuk mencoba
menyebutkan 3 kosakata dalam bahasa Jerman
tanpa melihat kertas yang telah dibagikan
mahasiswa yang dilaksanakan pada bagian
akhir dari kegiatan pembelajaran untuk menguji
pemahaman anak terhadap apa yang telah
dipelajari.
 SIMPULAN
Anak-anak memerlukan pembelajaran
yang menyenangkan dan tidak monoton. Dengan
adanya pembelajaran tersebut, maka anak-anak
akan lebih menikmati pembelajaran dan akan
lebih mudah untuk menyerap materi ke dalam
pemikirannya. Hal ini tentu berkaitan dengan
bagaimana cara pendidik untuk memberikan
memberikan materi dan dengan mengikuti
perkembangan zaman sebagaimana tidak lagi
semua pembelajaran harus disampaikan dengan
monoton dan penuh dengan ceramah. Dengan
Gambar 1. Pengenalan Bahasa Asing pemberian selingan permainan atau menonton
video pendek membuat anak-anak lebih tertarik
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengetahui bahasa baru yang mungkin
belum pernah mereka tahu sebelumnya.
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan, rogram kerja individu
Pembelajaran Bahasa Jerman kepada Anak- Tentu saja metode seperti ini memiliki
kekurangan yang masih harus diperbaiki
Anak Desa Kutoanyar ini mampu mengajarkan
kedepannya seperti menyita terlalu banyak
anak tentang pembelajaran bahasa asing seperti
waktu untuk mengajarkan dan menjawab satu-
Kosakata nama-nama peralatan sekolah dan
persatu pertanyaan dari anak-anak usia Sekolah
nama-nama ruang dalam bahasa Jerman dengan
lebih mudah dan menyenangkan. Dalam Dasar. Karena harus mengikuti kurikulum dan
kompetensi yang harus dicapai, metode ini
kegiatan ini mahasiswa juga mengubah
terlalu bertele-tele dan tidak langsung ke inti
pandangan anak-anak bahwa belajar bahasa
pembelajaran.
asing sebenarnya menyenangkan. Selama
mereka ada di sekolah,anak-anak merasa
tertekan karena dituntut untuk bisa dan tidak
DAFTAR PUSTAKA
diberi waktu untuk memahami dalam waktu
yang lama. Dengan adanya program Pengenalan
Roffi Lisa Viyani dkk. OPTIMALISASI
bahasa Asing ini, semangat dan motivasi anak-
SUMBER DAYA ALAM BERUPA SABUT
anak tentang mempelajari bahasa terpacu untuk
KELAPA MENJADI PUPUK CAIR DAN
lebih giat lagi. Beberapa waktu setelah
COCOPEAT.
dilaksanakannya program ini, anak-anak
https://scribd.downloader.tips/document/43440733
mengajak mahasiswa untuk kembali melakukan
0/Contoh-artikel-KKN-UNY,
permainan dalam rangka mengingat kosakata
17/11/2022
yang telah diberikan. Dengan adanya hadiah
sebagai apresiasi, menjadikan anak-anak
memiliki jiwa kompetitif untuk menang dan Tim Web UNY. PUSAT PENGELOLAAN
menjadikan pembelajaran lebih menarik. KULIAH KERJA NYATA DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
Melalui metode pembelajaran yang TERPADU.
interaktif, tidak monoton, dilakukan secara http://lppm.uny.ac.id/pusat-pengelolaan-kuliah-
santai dan bertahap, dan tidak menuntut anak- kerja-nyata-dan- pengembangan-wilayah-
anak untuk langsung bisa sehingga diajarkan terpadu, 10/10/2022.
secara perlahan dan sabar membuat anak-anak
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
lebih mudah dan menyenangkan. Hal ini
membuat program dapat berjalan lancar dengan
partisipasi aktif dari anak-anak.