MANAJEMEN SDM
Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang “Manajemen Proyek Dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia” Adapun laporan ini telah kami susun semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan Bahasa, maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini. Semoga dari
penyusunan laporan ini pembaca dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Tim Observasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Waktu dan Tempat
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tipe Penelitian
B. Sumber Data
C. Fokus Penelitian
D. Lokasi Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Akuisisi
B. Analisis Jabatan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen proyek merupakan suatu tata cara meng-organisir dan mengelola sumber
penghasilan yang penting untuk menyelesaikan sebuah proyek dari awal sampai selesainya
proyek tersebut. Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai
macam komponen yang terlibat didalamnya. Satu hal yang harus diperhatikan / diutamakan
oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah menghitung, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan.
Jika penerapan teknologi informasi dalam manajemen proyek tidak sesuai dengan tujuan
bisnis yang diinginkan maka akan menimbulkan risiko. Risiko yang timbul akibat dari
penerapan teknologi informasi yang salah dalam manajemen proyek akan menyebabkan
proses bisnis yang tidak optimal, kerugian finansial, menurunnya reputasi perusahaan,
bahkan hancurnya perusahaan.Pada kenyataaannya penerapan manajemen proyek teknologi
informasi iitu sendiri membutuhkan investasi yang cukup besar, dan seiring dengan
teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, membuat proses manajemen proyek
pun menjadi semakin sulit, karena harus memahami teknologi yang baru.
Observasi dilaksanakan selama 1 bulan, dimulai pada tanggal 13 Oktober 2023 dengan
waktu menyesuaikan perkuliahan. Tempat pelaksanaan Observasi ini berada pada proyek
pembangunan Gedung mess di stadion mini, Medan.
C. Tujuan
Manfaat yang diperoleh selama pelaksaan observasi ini ialah sebagai berikut :
Mahasiswa dapat melihat secara langsung progres pembangunan di dalam proyek tersebut
BAB II
LANDASAN TEORI
Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya bisa diartikan sebagai proses atau
kegiatan mengelola sumber daya manusia secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
bersama pada sebuah organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan
memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas,
pelayanan dan kualitas.
Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen sumber daya manusia haruslah terdiri
dari aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan, mulai dari akuisisi, pendayagunaan,
pengembangan, pemeliharaan, hingga pelepasan, seperti yang tampak dalam bagan berikut:
1. AKUISISI
Aktivitas akuisisi ini adalah aktivitas organisasi yang berkaitan dengan pengadaan
tenaga kerja yang kompetitif untuk keperluan organisasi. Akuisisi mencakup proses
pencarian, seleksi, dan orientasi tenaga kerja dalam sebuah organisasi agar kinerjanya
semakin efektif dan efisien dalam memenuhi tuntutan dunia kerja hari ini.
2. PENDAYAGUNAAN
Pendayagunaan pada dasarnya merupakan aktivitas organisasi yang menjadi lingkup
kerja manajemen sumber daya manusia dalam memaksimalkan tenaga kerja pada sebuah
organisasi atau perusahaan.
3. PENGEMBANGAN SDM
Aktivitas pengembangan sumber daya manusia ini adalah aktivitas yang mencakup
pelatihan, pembinaan, pengembangan karir, dan bimbingan.
4. PEMELIHARAAN
Aktivitas pemeliharaan sebagai salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia ini
berkaitan dengan persoalan bagaimana mengelola tenaga kerja yang sudah ada agar mau
bertahan dan bekerja dengan sebaik mungkin dalam perusahaan. Karenanya aktivitas ini
mencakup persoalan imbalan (kompensasi), kesejahteraan tenaga kerja, fasilitas yang
memadai, penjaminan keselamatan kerja dan pemeliharaan kesehatan, hingga penyediaan
bimbingan moril bagi tenaga kerja.
5. PELEPASAN
Pelepasan adalah aktivitas terakhir dari manajemen sumber daya manusia yang
berkaitan dengan persoalan penghentian tenaga kerja baik karena pensiun atau PHK.
2. Seleksi (selection)
Seleksi sendiri dapat diartikan sebagai proses pemilihan calon pegawai yang telah
menyampaikan lamara pekerjaan pada instansi/perusahaan. Dengan kata lain seleksi adalah
berbagai langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima
dan pelamar mana yang akan ditolak. Seleksi ini dilakukan sebagai bagian dari aktivitas
manajemen sumber daya manusia dalam hal pemilihan tenaga kerja untuk mendapatkan
tenaga kerja yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai deskripsi jabatan
dan atau sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Berdasarkan tahapan dalam penerimaan calon pegawai, proses seleksi dimulai dari
penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap lamaran tersebut. Langkah-
langkah antara proses dimulai dan diakhiri merupakan usaha pengkaitan antara kepentingan
calon pegawai dan organisasi.
3. Penempatan (Placement)
Proses penempatan tenaga kerja atau dengan kata lain penempatan pegawai adalah
suatu rangkaian aktivitas pasca rekruitmen dan seleksi yang berisikan pemberian tugas dan
pekerjaan kepada pegawai yang lulus dalam seleksi untuk dilaksanakan secara kontuinitas
dengan wewenang dan tanggungjawab segala resiko dan kemungkinan yang terjadi atas tugas
dan pekerjaan, wewenang dan tanggungjawab tersebut. Dalam pelaksanaan penempatan
pegawai, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yakni sebagai berikut:
a. Faktor kualifikasi personal
b. Faktor kesehatan fisik dan mental
c. Faktor status dan usia
C. JOB ANALYSIS (kebutuhan analisa jabatan)
Analisa jabatan (job analysis) adalah salah satu proses penting bagi perusahaan dalam
upaya meningkatkan kinerjanya. Signifikasi analisa jabatan ini akan tampak pada setiap
perusahaan atau organisasi ketika harus menempatkan orang untuk posisi tertentu, atau
membuat struktur penugasan masing-masing orang atau bagian dalam perusahaan atau
organisasi tersebut. Dengan demikian, analisa jabatan ini diadakan untuk mendapatkan “The
Right man on the Right Place at the Right Time”.
1. Fungsi Analisa Jabatan
Analisa jabatan pada dasarnya dilakukan untuk mengumpulkan setiap informasi
tentang suatu jabatan tertentu dalam sebuah perusahaan. Informasi ini nantinya diproses dan
menjadi suatu pengetahuan yang eksplisit dan terperinci mengenai setiap jabatan yang akan
sangat berguna terutama dalam:
· Rekruitmen, seleksi, dan penempatan kerja
· Menentukan besarnya upah (kompensasi)
· Merancang jalur karir pekerja/pegawai
· Menetapkan beban kerja yang pantas dan adil
· Merancang program pendidikan dan pelatihan yang efektif.
D. COMPENSATION (Manajemen Upah dan Imbalan)
Kompensasi seringkali diartikan sebagai bentuk pembayaran, upah atau imbalan yang
diberikan kepada karyawan yang timbul dari dipekerjakannya karyawan tersebut, yang
memiliki dua komponen, yakni imbalan finansial atau pembayaran keuangan langsung/tunai
dalam bentuk upah, gaji, intsentif, komisi, bonus, dan imbalan non finansial atau pembayaran
yang tidak langsung.
1. Tujuan Kompensasi
Tujuan utama dari pemberian kompensasi pada pegawai pada dasarnya adalah
penuaian kewajiban pihak perusahaan atas hak pegawainya. Namun, dalam perspektif
manajemen, pemberian kompensasi oleh perusahaan pada karyawan ini secara umum
bertujuan untuk:
a. Menjalankan dan memenuhi peraturan yang telah ditetapkan baik oleh
pemerintah maupun manajemen perusahaan.
b. Mempertahankan konsistensi perusahaan
c. Menjaga keadilan
d. Peluang untuk mendapatkan karyawan dengan kualitas yang lebih baik
e. Mempertahankan karyawan
f. Perangkat kontrol
2. Fungsi Kompensasi
Selain memiliki tujuan yang mendukung efektivitas dan efisiensi perusahaan,
kompensasi pada dasarnya juga memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Sistem kompensasi atau adanya kompensasi dalam sebuah perusahaan dapat
menjadi perangkat pemberdayaan sumber daya manusia agar lebih efektif dan
kreatif dalam bekerja
b. Kompensasi dapat berfungsi sebagai perangkat untuk menjaga stabilitas
perusahaan.
c. Kompensasi dapat berfungsi sebagai perangkat untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan finansial sebuah perusahaan.
3. Macam dan Jenis Kompensasi
Terdapat berbagai jenis kompensasi atau imbalan yang diberikan pada karyawan
dalam sebuah perusahaan, yaitu:
a. Imbalan ekstrinsik, imbalan ini pada dasarnya merupakan imbalan yang
berbentuk yang diterima oleh karyawan dari perusahaan tempat ia bekerja.
Imbalan ekstrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya: 1) gaji; 2) upah; 3)
honor; 4) bonus; 5) komisi 6) insentif dan lainnya.
b. Imbalan intrinsik; imbalan ini merupakan kompensasi yang diberikan oleh
perusahaan pada karyawannya dalam bentuk intrinsik, atau imbalan yang tidak
berbentuk fisik (nyata) dan hanya dapat dirasakan, seperti kelangsungan
pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang
menarik dan lain-lain.
E. MOTIVATION (Motivation Bekerja dan Berprestasi)
Seseorang bekerja karena ada suatu kebutuhan yang hendak dicapainya, kebutuhan
dapat berwujud fisik biologis serta sosial-psikis, misalnya penghargaan, pengakuan,
keselamatan, perlindungan, keamanan, dan jaminan sosial. Orang berharap bahwa aktivitas
kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan
daripada keadaan sebelumnya. Karena harapan akan kedaan yang lebih memuaskan, maka
pekerja akan melakukan usaha-usaha untuk mencapai tujuannya tersebut. Oleh karena itu,
faktor motivasi menjadi sangat penting dalam bekerja. Tanpa motivasi pekerjaan akan
menjadi lamban, hingga akhirnya produktivitas juga mengalami penurunan.
Motivasi sendiri pada dasarnya adalah dorongan psikologis yang mengarahkan
seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul,
terarah, dan mempertahankan perilaku. Dengan kata lain motivasi menjadi daya pendorong
(driving-porce) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
1. Manfaat Motivasi
Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga
produktivitas kerja meningkat. Sementara itu. Manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan
orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya
pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah
ditentukan. Serta orang senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada
motivasi yang mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya. Orang pun akan
merasa dihargai/diakui, hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang
yang termotivasi, sehingga orang tersebut akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena
dorongan yang begitu tinggi menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan. Kinerjanya
akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak
pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi.
F. CAREER MANAGEMENT (Mengelola Karir secara Efektif)
Manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang saling
terkait satu sama lain. Karir individual dan organisasi tidaklah terpisah dan berbeda. Karir
seseorang dalam suatu organisasi banyak ditentukan oleh bagaimana kebijakan dan komitmen
organisasi tersebut kepada karyawannya. Oleh karena itu organisasi harus membantu
karyawannya dalam perencanaan karir sehingga kedua pihak tersebut dapat memenuhi
kebutuhan mereka. Semakin kompleks dan menantang pekerjaan seseorang maka semakin
besar kemungkinan orang tersebut menganggap karir bukan sebagai bagian dari hidupnya,
tetapi sebagai hidupnya.
Karir pada dasarnya adalah tahap-tahap perkembangan pengalaman kerja seseorang
selama masa kerjanya.
1. Unsur-Unsur Program Perencanaan Karir
Meskipun program-program perencanaan karir itu bisa saja berlainan satu sama lain
diantara perusahaan yang berbeda, namun paling tidak terdapat empat unsur program
perencanaan karir yang terus ada pada program-program tersebut. Unsur-unsur yang
dimaksud adalah:
a. Penilaian individu tentang kemampuan, rulnat, kebutuhan karir dan tujuan
b. Penilaian organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai
c. Komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir pada
organisasi
d. Penyuluhan karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk
pencapaiannya.
G. TRAINING MANAGEMENT (Manajemen Pelatihan dan Pendidikan)
Pelatihan adalah proses sistematik dan integral untuk mendidik para pekerja tentang
berbagai keterampilan yang dibutuhkan oleh pekerja tersebut maupun organisasi. Dan
pelatihan merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilangsungkan dalam jangka
waktu tertentu, metode dan teknik tertentu, serta tujuan baik yang berorientasi jangka
panjang, maupun jangka pendek dalam meningkatkan kinerja dan menambah tingkat
kehandalan karyawan.
1. Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Adapun tujuan dari pelatihan sendiri, sebagaimana dinyatakan oleh Carel et; Al., pada
dasarnya dapat dirangkum dalam tujuh tujuan utama, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas kinerja
b. Memperbaharui keterampilan karyawan (up date employee skills)
c. Menghindarkan penerapan manajerial yang telah usang (avoid manajerial
obsolensce)
d. Memecahkan masalah organisasi
e. Memberikan bekal pelatihan kepada karyawan baru sebagai orientasi
f. Mempersiapkan karyawan yang akan dipromosikan serta untuk pengelolaan
suksesi kepemimpinan (managerial succession)
g. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan karyawan (satisfy personal growth needs).
Sedangkan manfaat dari adanya pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang
lebih efektif
b. Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan, pencapaian prestasi,
pertumbuhan, tanggungjawab, dan kemajuan dapat diinternalisasi dan
dilaksanakan.
c. Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri
d. Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan, frustasi, dan konflik
e. Meningkatkan kepuasan kerja dan kemampuan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, jenis ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai dengan apa yang
terjadi dilapangan, dimana data yang dihasilkan berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2006:4).
B. Sumber Data
Data penelitian terbagi atas 2 (dua) jenis, yaitu : Data Primer dan Data Sekunder. Data
primer aialah data atau tindakan yang diperoleh peneliti selama berada dilokasi penelitian.
Dalam penelitiaan ini data dapat diperoleh dari respon penelitian, baik observasi, wawancara
maupun dokumentasi kepada pihakpihak yang berkaitan dalam Pembangunan Gedung mess
di stadion mini.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Adapun data sekunder yang didapat peneliti
adalah data-data dokumen berupa gambar proyek yang akan dibangun, foto-foto yang
berkaitan dengan pembangunan Gedung.
C. Fokus Penelitian
Fokus memberikan batasan dalam studi dan batasan dalam pengumpulan data, sehingga
dengan batasan ini peneliti akan fokus memahami masalah-masalah yang menjadi tujuan
penelitian. Fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif, sekaligus
membatasi penelitian guna memilih data yang relevan dan data yang tidak relevan. Untuk
dapat memahami secara lebih luas dan mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus
penelitian. Kebijakan proyek pembangunan akan ditentukan oleh banyaknya variabel atau
faktor, dan masing-masing variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Sedangkan menurut Wulfram I. Ervianto menyatakan bahwa manajemen proyek terdiri dari
Kegiatan Perencanaan (Perencanaan, Pengorganisasian), Kegiatan Pelaksanaan (Pengisian
Staff, Pengarahan), Kegiatan Pengendalian (Pengendalian, Pengawasan, Pengkoordinasian)
(Ervianto, 2005:4). Maka yang menjadi indikator fokus Penelitian ini ialah sebagai berikut :
Kegiatan Perencanaan (Planning) Setiap proyek konstruksi selalu dimulai dengan proses
perencanaan. Perkiraan jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek
konstruksi menjadi sangat penting untuk mencapai keberhasilan proyek sesuai tujuannya.
Kontribusi sumber daya dalam perencanaan adalah memungkinkan perumusan dari suatu
rencana atau beberapa rencana yang akan memberi gambaran secara menyeluruh tentang
metode konstruksi yang digunakan dalam mencapai tujuan.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian terutama dalam
menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam
rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Dalam penentuan lokasi penelitian,
cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan menjajaki
lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan. Selain di perlu pertimbangkan dalam
penentuan lokasi penelitian seperti, keterbatasan geografi dan praktis seperti waktu, biaya
serta tenaga.
a. Peneliti sendiri
b. Pedoman wawancara yang bersifat terbuka, ballpoint, buku catatan, handphone yang
dapat digunakan sebagai alat untuk dokumentasi foto dan rekaman hasil wawancara.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data menurut
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:334) yaitu :
1. Reduksi data (Data Reduction), Yaitu suatu proses sebagai pemilihan, pemisahan,
penyederhanaan, merangkum, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Dalam penelitian ini, data yang berkaitan dengan
kebijakan proyek pembangunan Gedung dan kemudian dituangkan dalam uraian atau
laporan lengkap dan terperinci. Laporan tersebut akan direduksi, dirangkum, dipilih
hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema atau polanya.
2. Penyajian data (Data Display), yaitu penyusunan kumpulan informasi yang
kemungkinan memberi adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Pada
penelitian ini, secara teknis data-data yang berkaitan dengan kebijakan proyek
pembangunan Ruko akan di organisir kedalam matriks analisis data yang disajikan
kedalam bentuk teks naratif, foto dan gambar, tabel, dan bagan.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (Conclusion drawing/verification) Penarikan
kesimpulan dan verifikasi dilakukan secara terus menerus selama penelitian
berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama penyimpulan
data. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola,
tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang
dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif.
BAB IV
PEMBAHASA
N
A. AKUISISI
1. PEREKRUTAN CV. MELATI KURAI
Perusahaan ini bergerak sebagai penyedia jasa (Pemborong) untuk Proyek tersebut
mempunyai beberapa kriteria perekrutan karyawan yaitu: Penentuan dasar penarikan
(rekrutmen).
Untuk Perekrutan Tim Penyedia jasa sudah ditetapkan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan proyek.
Dasar penarikan calon karyawan harus ditetapkan lebih dahulu supaya para pelamar
yang memasukan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang diminatinya, dasar
penarikan harus berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk
menduduki jabatan tersebut atau buka lamaran lowongan pekerjaan
Penyeleksian disesuaikan dengan kebutuhan keahliannya, misalnya saja dibidang ahli
arsitektur yang mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
– Pengalaman
– Ijazah
– CV (Kurikulum Vitae)
– KTP
– NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
– SKA (Sertifikat Keahlian)
1. Bidang Arsitektural
Sub Bidang/Sub Layanan
· Jasa Pra-Disain/Nasihat dan Disain Arsitektural,dan Administrasi Kontrak.
· Jasa Arsitektural Lansekap
· Jasa Desain Interior
2. Bidang Sipil
Sub Bidang/Sub Layanan
· Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Bangunan.
· Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Keairan.
· Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya.
3. Bidang arsitektural
Sub Bidang/Sub Layanan
Jasa Pra-Disain/Nasihat dan Disain Arsitektural,dan Administrasi Kontrak meliputi :
Jasa ini meliputi pekerjaan pra-disain arsitektural untuk bangunan dan struktur lain.
Jasa nasihat/pra-disain mencangkup kegiatan :
· Jasa bantuan,nasehat dan rekomendasi yang berkaitan dengan masalah arsitektural dan hal
yang terkait
· Jasa studi awal mengenai filosofi lokasi,maksud pembangunan,tinjauan iklim dan
lingkungan,kebutuhan hunian (okupansi),kendala biaya,analisis pemilihan lokasi,skedul
disain dan konstruksi:
· Jasa lainnya yang mempengaruhi keaslian rancangan dan konstruksi sebuah proyek.
· Jasa ini tidak perlu berkaitan dengan proyek konsturksi baru.Misalnya,ini dapat berupa
nasehat yang berkaitan dengan cara untuk melaksanakan pemeliharaan,renovasi,jasa restorasi
bangunan,atau penilaian kualitas bangunan atau nasehat hal-hal atsitektural lainnya.
· Jasa disain dan administrasi kontrak meliputi :
· Jasa rancangan skema yang berupa penentuan,dengan klien,karakter utama dari
proyek,penentuan maksud,kebutuhan ruang,batasan pembiayaan dan jadwal waktu:
· Jasa penyiapan sket termasuk rencana lantai,rencana lokasi dan pandangan luar :
· Jasa pembuatan rancangan,yang memuat ilustrasi yang lebih akurat tentang konsep disain
berupa rencana lokasi,bentuk,bahan yang harus digunakan,stuktur,system mekanikal elektriral
dan perkiraan biaya konstruksi:
· Jasa disain akhir,yang memuat gambar dan spesfikasi tertulis yang cukup detil untuk
subnisi tender dan konstruksi,dan nasehat ahli pada klien pada saat undangan dan
penngumuman tender.
1. Jasa Arsitektur Lansekap
Jasa ini mencakup pekerjaan/kegiatan ;
· Jasa perancangan dan disain lansekap estetik untuk taman,lahan komersial dan hunian,dsb
· Penyiapan peta lokasi,gambar kerja,spesifikasi ;
· Perkiraan biaya untuk pengembangan lahan (land development),pepohonan yang akan
ditanam,dan fasilitas seperti pejalan kaki,pagar dan tempat parker :
· Menunjukan kontur lapangan ;
2. Jasa Desain Interior
Jasa disain interior seperti perencanaan dan perencngan ruangan interior untuk
kebutuhan fisik,estetik dan fungsi manusia:
· Penggambaran disain untuk dekorasi interior :
· Dekorasi interior termasuk penyempurnaan jendala dan Gudang
3. BIDANG SIPIL
Sub Bidang / Sub Layanan
Jasa Nasehat /Pra-Disain dan Disain Enjiniring Bangnan.
Jasa ini meliputi pekerjaan bangunan hunian dan bangunan bukan hunian seperti
bangunan industrial,komersial atau pertanian.
Jasa ini mencangkup kegiatan :
· Jasa bantuan,nasehat dan rekomendasi yang terkait deengan masalah enjiniring
· Melaksanakan persiapan studi kelayakan teknis dan studi dampak proyek
· Jasa nasehat dan konsultasi enjiniring sebelum penggambaran proyek
· Jasa studi kelayakan ,studi dampak lingkungan,pengkajian ekonomi sebuah prouek
· Nasehat teknis yang terkait dengan instalasi struktur,mekanikal dan elektrikal
· Kesalsian ahli dan kasus-kasus litigasi.
· Disain enjiniring struktur :
· Penggambaran draf awal,perkembangan proyek,spesifikasi perencanaan atas pelaksanakan
atau spesifikasi pasti atas nama pihak-pihak yang mengikat kontrak ;
· Jasa parsial disain enjiniring.
Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Keairan.
Jasa ini meliputipekerjaan pelabuhan : saluran air,bendungan,irigasi,dan pekerrjaan air
lainnya,
Jasa ini mencakup kegiatan :
· Jasa bantuan,nasehat dan rekomendasi yang terkait dengan masalah enjiniring
· Melaksanakan persiapan studi kelayakan teknis dan studi dampak proyek
· Jasa nasehat dan konsultasi enjiniring sebelum penggambaran proyek
· Jasa studi kelayakan,studi dampak lingkungan,pengkajian ekonomi sebuah proyek
· Nasehat teknis yang terkait dengan instalasi yang ada atau ketika perselisihan muncul
· Jasa penilaian untuk instalasi struktur,mekanikal dan elektrikal
· Keaksian ahli dan kasus-kasus litigasi
· Diasain enjiniring struktur
· Penggambaran draf awal,perkembangan proyek,spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan
atau spesifikasi pastiatas nama pihak-pihak yang mengikat kontrak;
· Jasa parsial disain enjiniring.
Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi
Jasa ini meliputi pekerjaaan bebas hambatan (highways),jalan raya
(steerts),jalan(roards),jalan kereta api,landasan pacu jembatan,jalan laying,terowongan dan
jalan bawah tanah,
Jasa ini mencakup kegiatan :
· Jasa bantuan,nasehat dan rekomendasi yang terkait dengan masalah enjiniring
· Melaksanakan persiapan studi kelayakan teknis dan studi dampak proyek
· Jasa nasehat dan konsultasi enjiniring sebelum penggambaran proyek
· Jasa studi kelayakan,studi dampak lingkungan,pengkajian ekonomi sebuah proyek
· Nasehat teknis yang terkait dengan instalasi yang ada atau ketika perselisihan muncul
· Jasa penilaian untuk instalasi struktur,mekanikal dan elektrikal
· Keaksian ahli dan kasus-kasus litigasi
· Diasain enjiniring struktur
· Penggambaran draf awal,perkembangan proyek,spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan
atau spesifikasi pastiatas nama pihak-pihak yang mengikat kontrak;
· Jasa parsial disain enjiniring.
Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya
Jasa ini meliputi pekerjaan pemipaan,kanel komunikasi dan jalur tenaga (power lines)
jarak jauh,pemipaan local dan kabel dan pekerjaan yang terkait,fasilitas reaksi dan olah rada
outdoor,
Jasa ini mencakup kegiatan :
· Jasa bantuan,nasehat dan rekomendasi yang terkait dengan masalah enjiniring
· Melaksanakan persiapan studi kelayakan teknis dan studi dampak proyek
· Jasa nasehat dan konsultasi enjiniring sebelum penggambaran proyek
· Jasa studi kelayakan,studi dampak lingkungan,pengkajian ekonomi sebuah proyek
· Nasehat teknis yang terkait dengan instalasi yang ada atau ketika perselisihan muncul
· Jasa penilaian untuk instalasi struktur,mekanikal dan elektrikal
· Keaksian ahli dan kasus-kasus litigasi
Diasain enjiniring struktur
· Penggambaran draf awal,perkembangan proyek,spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan
atau spesifikasi pastiatas nama pihak-pihak yang mengikat kontrak;
· Jasa parsial disain enjiniring.
Studi Perencanaan wilayah
Pada dasarnya kegiatan pembangunan akan membutuhkan tempat dan ruang.
Pemilihan tempat dan ruang ini akan sangat bergantung pada karakteristik maupun tuntutan
persyaratabn lokasi kegiatan. Lokasi yang sangat potensial dan kaya akan sumber daya sudah
barang tentu akan menjadi sasaran dan incaran dari berbagai macam kegiatan pembangunan,
sehingga tidak jarang terjadi konflik kepentingan pada lokasi-lokasi potensial tersebut.
Tekanan sumber daya akibat kegiatan pembangunan pada suatu lokasi yang potensial dan di
daerah sekitarnya cenderung mengakibatkan konflik kepentingan ruang (pola pembangunan
wilayah), menurunnya kualitas lingkungan, menurunnya efektifitas dan efisiensi nilai lahan/
ruang, dan lain-lain.
Kenyataan tersebut telah menuntut perlunya Perencanaan Wilayah yang lebih baik
dan terpadu, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat sejak dini dihindari.Perencanaan
pengambangan wilayah dapat dilakukan pada daerah skala kecil hingga skala besar misalnya.
Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk kawasan rekreasi hingga Perencanaan Tata
Ruang Daerah setingkat Propinsi.Pada dasrnya perencanaan wilayah dapat dikelola dari atas
ke bawah, dalam arti perencanaan skala besar yang sifatnya masih bersifat umum dan
strategis, harus dijabarkan lagi ke dalam bentuk perencanaan wilayah dengan skala kecil.
Demikian jug sebaliknya perencanaan wilayah skala kecil dapat menjadi masukan bagi
perencanaan wilayah skala besar.
Undang-undang yang mengatur masalah perencanaan Tata Ruang yang disusun oleh
Tim Tata Ruang Nasional (disahkan melalu Kepres No. 59/1989).Dalam pedoman tersebut
dipisahkan antara Tata Ruang untuk Daerah Perkotaan dan bukan Daerah Perkotaan Pedoman
Penyusunan Rencana Kota dituangkan dalam PerMendagri No. 2 Tahun 1987.
Pekerjaan Perencanaan Wilayah yang dilakukan terhadap daerah yang berada dalam
pengelolaan pemerintah dilakukan dan dibiayai oleh pemerintah baik yang berasal dari dana
pemerintah pusat maupun anggaran daerah. Sedangkan untuk daerah milik
swasta perencanaan wilayahnya dilakukan dan dibiayai sendiri. Baik perencanaan wilayah
yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swast harus dilakukan dengan serasi dan satu
sama lain tidak saling bertentangan.
Pelayanan yang diberikan pada bidang Studi Perencanaan Wilayah dikelompokan
menjadi beberapa objek perencanaan seperti: Wilayah Desa dan Kota, Transmigrasi, Industri
Pariwisata, transportasi, Utilitas, Ekonomi.
Studi Perencanan Wilayah Kota
Studi Perencanaan Wilayah Kota meliputi:
– Perencanaan Tata RUang Wilayah (Nasional, Propinsi, Kabupaten, dll)
– Studi Pengembangan Wilayah berpotensi khusus: Pertambangan, pertanian hutan
– Daerah aliran sungai, pantai dan lain-lain
– Perencanan Wilayah Kawasan
– Perencanaan Sistem Transportasi Kota Desain Kota
– Studi perbaikan Fisik Kota/Urban Renewal
– Perencanaan Pemukiman
– Studi Pengelolaan Kota
· Mengkaji ulang harga satuan yang akan dipakai dalam persiapan perkiraan
biaya dan memanfaatkan data tambahan yang diperlukan untuk item khusus
yang diperlukan
· Membantu Ketua Tim dalam menyusun laporan.
d. Ahli Interior
Tenaga Interior Desain mengemban tugas :
· Membuat Konsep-konsep Interior secara umum maupun khusus pada
bangunan yang direncanakan
· Membuat detail prinsip untuk desain yang merupakan ciri dari desain yang
direncanakan .
· Bertanggung jawab atas perencanaan desain Interior serta menyusun
kompilasi dan analisa yang ada.
· Mempersiapkan rencana awal desain Interior yang terdiri dari master lay out
desain interior gedung untuk seluruh kegiatan.
· Menentukan jenis material finishing interior gedung yang sesuai dengan
karakter dan kebutuhan serta dana yang tersedia.
· Membantu Ketua Tim dalam menyusun laporan
e. Ahli Arsitektur Lansekap
Tenaga Arsitektur Lansekap mengemban tugas :
· Membuat Konsep-konsep Bentuk Lansekap Arsitektur sekitar bangunan
yang direncanakan
· Membuat detail prinsip untuk desain Lansekap Arsitektur.
· Bertanggung jawab atas perencanaan desain Lansekap serta menyusun
kompilasi dan analisa yang ada.
· Menentukan jenis material serta tanaman yang akan ditata sesuai dengan
karakter dan kebutuhan serta dana yang tersedia.
· Membantu Ketua Tim dalam menyusun laporan
f. Ahli Teknik Lingkungan
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan mengemban tugas:
· Menghitung besarnya wilayah yang menutupi permukaan tanah, serta
besarnya areal yang diperlukan untuk daerah resapan air.
· Menentukan sistem pembuangan air kotor serta konstruksinya.
· Menentukan sistem untuk Water Threatment yang akan dipakai sebelum air
dilepas bebas.
· Membuat sistem pembuangan air hujan.
· Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
g. Ahli Elektrikal
Tenaga Elektrikal engineer mengemban tugas :
· Menghitung beban keseluruhan akan kebutuhan daya listrik yang harus tersedia
· Menghitung kebutuhan penerangan masing-masing ruangan dan menentukan
jenis penerangan yang digunakan dengan berkoordinasi dengan pihak Arsitek
maupun Desain Interior.
· Mengemban detail perencanaan mengenai lampu pada gedung
· Bertanggung jawab atas perencanaan elektrikal pada gedung
· Mempersiapkan rencana awal desain (lay out) elektrikal seluruh gedung
· Menghitung Instalasi Penangkap petir secara menyeluruh
· Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
h. Ahli Mekanikal
Tenaga Ahli Mekanikal mengemban tugas:
· Menghitung Beban Pengkondisian udara tiap-tiap gedung, dan menentukan
jenis serta tipe alat pengkondisian udara tersebut.
· Menghitung Jumlah serta kapasitas Lift (jika ada) serta tipe yang akan
digunakan yang sesuai dengan kebutuhan gedung tersebut.
· Menghitung kapasitas Air bersih yang dibutuhkan secara total, serta
menentukan sistem distribusi kepada masing-masing gedung.
· Menghitung besarnya pipa air bersih maupun kotor yang dibutuhkan untuk
masing-masing bangunan.
· Menghitung kapasitas Pompa Air untuk distribusi maupun pengadaan.
· Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
i. Asisten Ahli
· Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan tugas perencanaannya sesuai
dengan bidang keahliannya masing-masing.
· Membantu menyusun laporan perencanaan yang dibuat oleh bidang keahliannya.
· Membantu tenaga ahli dalam mengkonsultasikan pekerjaan terhadap pemberi
tugas.
j. Estimator
· Bertanggung jawab terhadap Team Leader mengenai perhitungan volume dan
Biaya pembangunan.
· Mengadakan survey harga bahan dan upah setempat yang akan dipakai.
· Memberi masukan kepada perencana Arsitektur, struktur, interior dan
perencana lainnya mengenai estimasi biaya yang di desainnya.
k. Administrasi Proyek :
· Membantu menyusun draft kontrak dengan “contract specialist” pada
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
· Menyusun berita acara penyelesaian pekerjaan untuk dilanjutkan sebagai
bahan untuk permohonan pembayaran angsuran.
· Membantu “Spek Specialist” dalam menyusun RKS Administrasi.
· Membantu administrasi keuangan proyek
l. Operator Computer :
· Membantu pelaksana Administrasi dalam membuat laporan, mencatat semua
aktifitas pelaksanaan administrasi proyek.
· Membantu Tenaga Ahli dalam membuat laporan pelaksana pekerjaan.
· Bertanggung jawab Kepada Team Leader.
m. Surveyor :
· Membantu perencana dalam mengadakan dokumentasi survey lapangan.
· Mengukur situasi lapangan yang akan dibangun.
· Membuat gambar situasi hasil pengukuran.
n. Job Captain :
· Membantu perencana dalam mendistribusikan sketsa hasil perencanaan kepada
juru gambar.
· Membantu perencana dalam penyusunan jadwal pelaksanaan gambar kerja.
· Memberi pengarahan kepada juru gambar mengenai penataan gambar yang
akan dilaksanakan.
· Menterjemahkan sketsa gambar dari perencana sebelum diberikan kepada juru
gambar.
· Bertanggung jawab kepada perencana mengenai pelaksanaan pembuatan
gambar kerja.
o. Juru Gambar “Drafter” :
· Membuat gambar kerja sesuai dengan arahan dari “job captain”,
· Berkoordinasi dengan Job Captain dalam penataan/penyusunan gambar kerja.
· Bertanggung jawab terhadap perencana mengenai gambar yang dibuatnya.
p. Spek Specialist (penyusun RKS) :
· Membantu perencana dalam pembuatan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) teknis .
· Bersama dengan Administrasi proyek dalam menyusun RKS Administrasi.
· Bertanggung jawab terhadap perencana mengenai Produk RKS yang dibuatnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia CV. Melati Kurai meliputi proses akuisi berupa proses
perekrutan yang berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk
menduduki jabatan tersebut atau buka lamaran lowongan pekerjaan sedangkan untuk proses
seleksi dilakukan dengan tes kecerdasan keahlian dan wawancara, Penyeleksian disesuaikan
dengan kebutuhan keahliannya dan penempatan SDM meliputi bidang arsitektural, bidang
disain dan bidang sipil.
B. Saran
Manajemen sumber daya manusia seyogyanya harus dapat dilaksanakan dengan baik, dan
realitanya semua itu harus diimplementasikan demi tercapainya tujuan organisasi khususnya
perusahaan. Perusahaan selayaknya dapat meningkatkan proses manajemen sumber daya
manusia. Dan khususnya untuk CV. Melati Kurai yang menerapkan sistem kerja
“computerized” di segala bidangnya, baik di bidang produk maupun dibidang design harus
memiliki SDM yang handal dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
M. Dan Basamalah, S. 2010. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Jakarta: Bumi
Aksara Kerzner, Harold. 2010. Project Management: A Systems Approach to Planning,
Scheduling, and Controlling. New Jersey: John Wiley & Sons.