Anda di halaman 1dari 15

A.

Bagian I : Informasi Umum

Nama Penyusun Annas Qisya S.Pd


Nama Sekolah SMAN 1 ANQIS
Fase/Kelas E/X
Jumlah Siswa 35
Capaian Pembelajaran Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-
sifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat
pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret
aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga
tunggal dan bunga majemuk
Jumlah Pertemuan 4
Alokasi waktu (menit) 8 JP (4 x 2 JP)
Elemen/Domain Bilangan
Kompetensi Awal a. Siswa mengerti bilangan bulat dan operasi dasar
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dan persentase
b. Siswa mengerti cara penggunaan pangkat dan
akar pada bilangan sederhana
c. Siswa mengerti apa yang dimaksud barisan dan deret
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis, Kreatif,Gotong Royong
Sarana Prasarana a. Laptop dan Jaringan Internet
b. LCD/Proyektor
c. Papan Tulis
d. Spidol
e. Lembar Kerja Siswa
f. Soal Asesmen diagnostik
g. Soal kuis (1 dan 2)
Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Internet, dan lainnya
Media Pembelajaran Ppt dll
B. Bagian II Komponen Inti :

Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1:


a. Menganalisis sifat-sifat bilangan berpangkat
b. Menyelesaikan masalah terkait sifat-sifat
bilangan berpangkat
Kriteria Ketercapaian 0-40% : Artinya belum mencapai, remedial di
Tujuan Pembelajaran seluruh bagian
(KKTP) 41-65% : Artinya belum mencapai ketuntasan,
remedial di bagian yang diperlukan
66-85% : Artinya sudah mencapai ketuntasan, tidak
perlu remedial
86-100% : Artinya sudah mencapai ketuntasan, perlu
pengayaan atau tantangan lebih
Pemahaman Bermakna a. Siswa dapat menjelaskan 2³x 2⁴ dapat
disederhanakan menjadi 2³ᐩ⁴ = 2⁷. Mereka juga
dapat menggambarkan situasi dunia nyata, seperti
perhitungan jumlah bakteri pada suatu kultur
yang berkembang biak setiap jam (2³ bakteri
awalnya dan 2⁴ pertambahan setiap jam), dan
kemudian menyatukan eksponen untuk
menemukan jumlah total bakteri (2⁷ bakteri
secara keseluruhan)
b. Siswa mampu menjelaskan bagaimana
penggunaan barisan dan deret aritmatika dan
geometri dalam persentase bunga tunggal dan
bunga majemuk dapat diterapkan dalam konteks
sehari-hari, misalnya seseorang menabung
sejumlah uang setiap bulan dengan penambahan
yang tetap. Jika mereka mulai dengan menabung
Rp. 500.000 per bulan dan menambahkan Rp.
100.000 setiap bulan, ini dapat diilustrasikan
sebagai barisan aritmatika. Suku pertama (a1)
adalah Rp. 500.000, dan selisih antar suku (b)
adalah Rp. 100.000.

Dengan menggunakan rumus barisan aritmatika, kita bisa


menghitung jumlah tabungan mereka setelah beberapa
bulan atau tahun.Jika mereka menabung selama 6 bulan,
suku keenam (a6) dapat dihitung dengan (a6 = a1 + (6-
1)b), dan jumlah total tabungan (s6) untuk 6 bulan dapat
dihitung dengan rumus jumlah suku pertama (Sn).Dalam
konteks ini, konsep barisan dan deret aritmatika
membantu dalam merencanakan keuangan dan
memahami bagaimana jumlah tabungan berkembang
secara teratur.

Pertanyann Pemantik a. Coba sebutkan apa saja jenis bilangan yang telah
kalian pelajari!
b. Apa perbedaan antara pangkat positif dan pangkat
negative dalam bilangan?
c. Bagaimana kalian menuliskan bentuk 2x2x2x2
dengan lebih singkat?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
a. Menganalisis sifat-sifat bilangan berpangkat
b. Menyelesaikan masalah terkait sifat-sifat bilangan berpangkat
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam, berdoa, dan memeriksa
kehadiran peserta didik.
2. Peserta didik menjawab salam dilanjutkan berdoa bersama
3. Guru melakukan asesmen diagnostik (non kognitif) melalui tanya jawab
4. Peserta didik menjawab pertanyaan asesmen diagnostik yang diberikan oleh
guru.
5. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk menarik minat peserta didik
dalam mempelajari materi :
a. Coba sebutkan apa saja jenis bilangan yang telah kalian pelajari!
b. Apa perbedaan antara pangkat positif dan pangkat
negative dalam bilangan?
c. Bagaimana kalian menuliskan bentuk 2x2x2x2 dengan
lebih singkat?
6. Peserta didik diharapkan dapat menjawab pertanyaan
pemantik yang diberikan guru dengan benar.
7. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
tentang sifat-sifat operasi bilangan berpangkat dan menyelesaikan soal
terkait sifat-sifat bilangan berpangkat.
8. Peserta didik memeperhatikan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
9. Guru menyampaikan apersepsi dengan mengingatkan Kembali tentang
konsep eksponen, operasi dasar bilangan berpangkat (perkalian,pembagian,
dan pemangkatan) dengan memberikan contoh soal 23 ×25 dan peserta didik
diminta menentukan bentuk sederhana dan hasil dari operasi eksponen
tersebut.
10. Peserta didik mengingat dan menjawab soal dari guru yang berkaitan
dengan operasi eksponen. Jawaban yang diharapkan dari peserta didik
adalah sebagai berikut :
3 5 3 +5 8
2 ×2 =2 =2 =256
11. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan memperhatikan
penyebaran kemampuan matematika atau gender.kemudian setelah itu guru
membagikan LKPD yang akan dikerjakan secara berkelompok,dan untuk
LKPD no 1 akan dikerjakan dengan didampingi oleh guru.
12. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang Langkah pembelajaran
dengan kelompok yang dijelaskan oleh guru.
Kegiatan Initi (70 Menit)
 Memberi rangsangan (Stimulation)
1. Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan asesmen
formatif(terlampir) melalui tanya jawab kepada peserta didik.
2. Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dengan soal asesmen awal, siswa diharapakan bisa menganalisis sifat
bilangan berpangkat
 Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
3. Guru memberikan permasalahan (problem statement) yang tertera pada
LKPD no 1 untuk didiskusikan disetiap kelompok.
Permasalahan :
Seseorang membawa virus masuk ke wilayah A. Virus tersebut menular ke
penduduk di wilayah tersebut dengan cepat. Setelah diamati, orang yang
membawa virus tersebut sudah menulari 2 orang lainnya. Pada fase
selanjutnya, 2 orang yang tertular tersebut ternyata juga masing-masing
menulari 2 orang lainnya. Pada fase berikutnya, 4 orang pada fase sebelumnya
juga menulari masing-masing 2 orang lainnya. Pola penularan tersebut terus
berlangsung, di mana tidak ada orang yang tertular hingga 2 kali.
a. Menurut kalian berapa orang yang tertular disetiap fasenya hingga fase ke-
8?
b. Berapa orang yang tertular virus tersebut pada fase ke-10? bagaimana
kalian mengetahuinya?
c. Diharapkan permasalahan point 3a&3b siswa bisa menuliskan kembali
data yang disebutkan sehingga bisa menganalisis polanya.
 Data Collection (Pengumpulan Data)
4. Untuk menyelesaikan masalah pada point 3a&3b, Guru mengarahkan peserta
didik untuk membuat table data kolom (data collection), yaitu kondisi fase
penularan virus dan banyaknya orang tertular dari yang telah diketahui,
sehingga diperoleh table dibawah ini :

Fase Penularan 1 2 3 4 5 6 7 8
Banyak Orang yang 2 4 8 … … … … …
tertular

 Data Processing (Pengolahan Data)


5. a. Jika diperlukan, Guru dapat membimbing peserta didik dalam
pengolahan data (data processing) serta menentukan banyaknya orang
yang tertular pada fase selanjutnya, hingga fase ke-8. Jika penularan
virus pada setiap fase adalah 2 orang jadi kita kalikan saja orang yang
tertular (2 orang) pada setiap fase hingga fase ke-8(dikali sebanyak
jumlah fasenya). Sehingga didapat :
Fase Penularan 1 2 3 4 5 6 7 8
Banyak Orang yang 2 4 8 16 32 64 128 256
tertular

b . Sedangkan untuk fase ke 10, sesuai yang dijelaskan point awal,


banyaknya orang yang tertular setiap fase ( 2 Orang) dikali sebanyak
fasenya, jika diminta fase ke-10 berarti 2x2x2x2x2x2x2x2x2x2, yaitu
sebanyak 1024
 Verifikasi (Pembuktian)
6. Peserta didik memeriksa hasil perhitungannya. Point 3a berapa orang
yang tertular disetiap fasenya hingga fase ke 8? Yaitu pada fase 4
sebanyak 16 orang yang tertular, pada fase 5 sebanyak 32 orang yang
tertular, pada fase 6 sebanyak 64 orang yang tertular, pada fase 7
sebanyak 128 orang, pada fase 8 sebanyak 256 orang. Dengan kata lain
banyaknya orang yang tertular setiap fase (2 orang) dikali sebanyak
fasenya. Pada fase 3b pun demikian , jika diminta fase ke-10 berarti
2x2x2x2x2x2x2x2x2x2, yaitu sebanyak 1024
7. Dengan bantuan kalkulator peserta didik menghitung nilai kebenaran
dari jawaban mereka masing-masing(diharapkan banyak siswa yang
benar)
8. Guru memberikan penjelasan jawaban yang benar.
 Generalization (Menarik Kesimpulan)
9. Peserta didik per kelompok menyampaikan kesimpulan. Kesimpulan
yang diharapkan adalah siswa dapat memahami penyelesaian persoalan
berikut dan mengetahui Pola dari penularan tersebut adalah 2n sehingga
untuk mendapatkan banyaknya orang yang tertular adalah mengalikan
banyaknya orang yang tertular setiap fase (2 orang) dengan sebanyak n
kali (fase yang diinginkan)
 Aktivitas kelas menyelesaikan LKPD
10. Setelah menyelesaikan soal no 1 yang terdapat dalam LKPD, guru
menjelaskan bahwa itu merupakan persoalan yang berkaitan dengan
bilangan berpangkat dalam kehidupan sekitar, guru kemudian
menambahkan penjelasan mengenai operasi sifat-sifat bilangan
berpangkat dan contoh menyelesaikan soal terkait sifat-sifat bilangan
berpangkat
11. Setelah guru membantu dan membahas menyelesaikan persoalan diatas
siswa diharapkan sudah memahami operasi bilangan berpangkat, dan
dilanjutkan menyelesaikan LKPD (Terlampir) yang diberikan oleh guru
secara berkelompok.
12. Peserta didik melanjutkan dengan diskusi kelompok menyelesaikan
LKPD yang diberikan oleh guru, dan dikumpulkan setelah jam pelajaran
berakhir.
Kegiatan Penutup (10 menit)
13. Guru memberikan konfirmasi dan penegasan bahwa dalam
pembelajaran ini, siswa diminta untuk memahami dan menyelesaikan
permasalahan penularan virus dengan menggunakan pola eksponensial
n
2 . Kesimpulan utama adalah bahwa jumlah orang yang tertular pada
setiap fase dapat dihitung dengan mengalikan 2n , dan hal ini berhasil
diverifikasi pada fase ke-8 (256 orang) dan fase ke-10 (1024 orang).
Siswa diharapkan dapat menggeneralisasi pemahaman mereka tentang
pola penularan ini.
14. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
15. Guru menginformasikan bahwa materi pada pertemuan selanjutnya
dalah Barisan dan Deret Aritmatika
16. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Lampiran Pertemuan 1 :
1. Asesmen Diagnostik (Non-Kognitif)
Asesmen diagnostik (non-kognitif) ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal mental
peserta didik secara tanya jawab di kelas. Apabila situasi kegiatan pembelajaran telah optimal
maka guru dapat melanjutkan pembelajaran agar peserta didik siap untuk menerima pelajaran.
Jika situasi peserta didik belum optimal maka guru memberikan saran dan tindakan agar
pembelajaran bias dimulai dengan baik dan optimal. Berikut beberapa pertanyaan assesmen
diagnostic (non-kognitif):

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apa kabar hari ini?
2 Apakah ada yang sakit hari ini?
3 Apakah kalian dalam keadaan sehat?
4 Apakah anak-anak merasa bersemangat hari ini?
5 Apakah tadi malam sudah belajar?

2. Asesmen Formatif (Tanya Jawab)/Stimulus


a. Apa yang kalian ketahui tentang basis pada eksponen?
b. Dalam 25 bilangan manakah yang dimaksud basis?
1
c. Apakah nilai dari 6 dengan 4 −6 itu sama? dan jika sama berikan penjelasanmu!.
4

3. Materi Ajar
A. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
1. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat
a. Arti Bilangan Berpangkat
Arti bilangan berpangkat adalah perkalian berulang dari suatu bilangan dengan
bilangan itu sendiri.
Contoh :
- 52 dibaca “lima pangkat dua” yang mempunyai arti = 5 × 5
- 53 dibaca “lima pangkat tiga” yang mempunyai arti = 5 × 5 × 5
- 54 dibaca “lima pangkat empat” yang mempunyai arti = 5 × 5 × 5 × 5
Perlu diketahui bahwa pada perpangkatan terdapat bilangan pokok dan pangkat
(eksponen). Misalnya 54 , sehingga pokok suatu bilangan terletak pada
angka 5 dan untuk eksponen atau pangkat terletak
di angka 4

b. Pangkat Bilangan Bulat Positif


- Bilangan – bilangan asli : 1,2,3,4,… disebut juga bilangan bulat positif
- Bilangan – bilangan seperti : 51, 52, 53, 54, dan seterusnya merupakan bentuk
perpangkatan dengan pangkat bilangan positif.
Secara umum : a n = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 … . 𝑎 sebanyak n faktor,
a ∈ R = bilangan Real
n ∈ bilangan bulat positif
INGAT
1
5 =5
2
5 =5 × 5=25
3
5 =5 × 5× 5=123
4
5 =5 ×5 ×5 ×5=625

Contoh :
Tentukan nilai dari 122 !
Alternatif penyelesaian :
2
12 =12 ×12=144
Banyak sifat yang dimiliki oleh suatu bilangan pangkat bulat dengan nilai
positif. Sehingga, a serta b adalah sebuah bilangan bulat dan m serta n adalah
bilangan bulat positif, sehingga berlakulah sebuah sifat, antara lain:

1. Perkalian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Sama


m n m +n
a × a =a =¿
Contoh :
2 3 2+3 5
4 × 4 =4 × 4 × 4 × 4 × 4 ¿ 4 =4
Sifat ini memiliki kemudahan seseorang dalam mengoperasikan sebuah
perkalian di dalam bilangan yang memiliki pangkat dengan perbedaan
eksponennya melalui penambahan eksponen.

2. Pembagian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Sama


m
m n a m−n
a ÷a = n
=a
a

Contoh :
6
6 4 5 5 ×5 × 5× 5× 5 ×5 6 −4 2
5 ÷5 = 4= =5 =5
5 5 × 5× 5× 5

Sifat ini memiliki kaitannya dengan pembagian. Sehingga jika pengoprasian


pembagian ini dilakukan dengan perbedaan yang terletak di eksponennya
maka pengurangan dapat dilakukan secara langsung pada eksponen tersebut.

3. Perkalian Bilangan dengan Pangkat yang Sama

m
(a × b) =¿ a m × bm

Contoh :
4
(3 × 9) =(3× 9)×(3 × 9)×(3 ×9)×(3× 9)
4 4
¿ 3 ×3 ×3 × 3× 9 ×9 × 9× 9=3 ×9
Sifat ini memiliki kaitannya dengan pengoprasian perkalian pada sebuah
pengelompkan bilangan. Kemudian untuk mempermudah pengoprasiannya
maka kelompok bilangan tersebut dipecahkan dan dimasukan di dalam
kurung sehingga membentuk suatu pola dan kemudian dioprasikan hingga
memperoleh basis dengan kesamaan terhadap eksponennya.
4. Pangkat Bilangan Berpangkat

n
(a ¿¿ m) =¿¿ a m ×n=an ×m

Contoh :
5
(7¿ ¿3) =¿ ¿ (7¿ ¿3)×(7¿¿ 3)×(7 ¿¿ 3) ×(7¿¿ 3)×(7 ¿¿ 3)¿ ¿ ¿ ¿ ¿
¿ ( 7 ×7 × 7 ) × ( 7 ×7 × 7 ) × ( 7 ×7 × 7 ) × ( 7 ×7 × 7 ) ×7 ×7 × 7 ¿=7 × 7 ×7 ×
Sifat ini melakukan pengoperasiannya dengan cara mengalikan
kedua eksponen.
5. Pembagian dengan Pangkat yang Sama

¿0
Contoh :
¿

Sebuah pecahan memiliki pemangkatan yang jika dikerjakan tidak terlalu


sulit. Pemberian kesamaan eksponen mempermudahkan dalam
mengoperasikan 10 sebuah pangkat sesuai dengan 5 sifat dari pemangkatan
tersebut.

6. Bilangan Pangkat Nol, pangkat negatif


a. Pangkat Nol :

m
0 m−m a
a =a , m =1
a

Untuk Setiap a bilangan real tak nol, a 0 bernilai 1. Secara aljabar dapat
dituliskan kembali sebagai berikut :
0
a =1 untuk a bilangan real dan a ≠ 0
Contoh :
0
100 =1

b. Pangkat Negatif :

−m 1
a = m
a

−n 1
Untuk setiap a = n untuk a ≠ 0 , a bilangan real dan n bilangan bulat.
a
Contoh Soal :
Hitunglah :
1. 6−1
2. 9−2
3. 3−5
Alternatif penyeleaian :
1 1
−1
1. 6 = =
6 6
1

−2 1 1 1
2. 9 = 2 = =
9 9 × 9 81
−5 1 1 1
3. 3 = 5 = =
3 3 ×3 ×3 × 3× 3 243

LKPD
Lembar Kerja
Peserta Didik 1
Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran:

1. Menyebutkan dan menyelesaikan operasi terkait sifat-sifat bilangan berpangkat(eksponen)


2. Menganalisis pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan menggunakan pola
barisan aritmatika untuk menyelesaikan m asalah kontekstual (termasuk bunga tunggal
dan bunga majemuk)

1. Seseorang membawa virus masuk ke wilayah A. Virus tersebut menular ke


penduduk di wilayah tersebut dengan cepat. Setelah diamati, orang yang
membawa virus tersebut sudah menulari 2 orang lainnya. Pada fase
selanjutnya, 2 orang yang tertular tersebut ternyata juga masing-masing
menulari 2 orang lainnya. Pada fase berikutnya, 4 orang pada fase
sebelumnya juga menulari masing-masing 2 orang lainnya. Pola penularan
tersebut terus berlangsung, di mana tidak ada orang yang tertular hingga 2
kali.
A. Lengkapilah tabel di bawah ini yang akan memberikan kalian gambaran
penularan virus di setiap fase hingga fase ke-8.
Fase Penularan 1 2 3 4 5 6 7 8
Banyak Orang yang 2 4 8 … … … … …
tertular

B. Berapa orang yang tertular virus tersebut pada fase ke-10? bagaimana
kalian mengetahuinya?

2. Perkalian Eksponen
Amatilah tabel dibawah ini!
Operasi Perkalian
pada eksponen Bentuk Perkalian berulang eksponen
2⁵ x 2⁸ (2x2x2x2x2) x(2x2x2x2x2x2x2x2) 2¹³
(-4)³ x (-4)⁴ (-4)x(-4)x(-4)x(-4)x(-4)x(-4)x(-4) (-4)⁷
a² x a³ (axa) x (axaxa) a⁵

Bentuk Perkalian
Operasi Perkalian pada berulang eksponen
eksponen
6⁵x 6⁵ ...... .....
(-7)¹² x (-7)⁸ ...... .....
m⁶ x m¹¹ ...... .....
Setelah memahami tabel diatas, coba isi tabel dibawah ini

Setelah melengkapi tabel diatas informasi apakah yang kamu dapatkan mengenai operasi
perkalian pada perpangkatan?

Sederhanakan operasi perkalian pada perpangkatan dengan basis a di bawah ini.


a^m x a^n =....

3. Pembagian Eksponen
Amatilah tabel di bawah ini.

Pembagian pada eksponen Bentuk Perkalian berulang eksponen


2³/2² 2x2x2/2x2 2¹
(-2)x(-2)x(-2)x(-2)/(-2)x(-2)x(
(-2)⁴/ (-2)³ -2) (-2)¹
yxyxyxyxyxy/yxyxyxy
xyxyxyxy
y⁶/ y⁸ y ̄ ²
Buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan “Pembagian Eksponen”!

Setelah mengamati tabel diatas, lengkapilah tabel di bawah ini.

Pembagian pada perpangkatan


Bentuk Perkalian Berulang Perpangkatan

(2,5)¹³/ (2,5)²³ ..... .....

(-8)³/(-8)⁵ ..... .....

(10)̄ ²¹/ (10)⁴⁵ .... .....

Secara umum bentuk a^m/ a^n dapat diubah menjadi.....

Pemangkatan eksponen Bentuk perkalian berulang eksponen


(4²)³ 4²x4²x4²= (4x4) x (4x4) x (4x4) = 4x4x4x4x4x4x4 4⁶
q⁴ x q⁴ = (qxqxqxq) x (qxqxqxq)
(q⁴)² =qxqxqxqxqxqxqxq q⁸
(-p)¹⁰
-p²x-p²x-p²x-p²x-p² = (-p x -p) x(-p x -p)x(-p x -
p)x(-p x -p)x(-p x -p) = (-p) x (-p) x (-p) x (-p) x (-
(-p²)⁵
p) x (-p) x (-p) x (-p) x (-p) x (-p)
4. Pemangkatan Eksponen Amatilah tabel dibawah ini.

Dapat disimpulkan secara umuj bentuk (a^m)^n dapat diubah menjadi .....

Latihan Soal
1 Sederhanakan operasi aljabar berikut ini :

a. xy⁴ x 6y⁸

b. q²r x sr³ x q⁹s

c. (tp⁵)⁷ x p⁴

d. 5⁷/ 5⁴ x (5²)S

2. Nyatakan hasil kali perpangkatan dalam bentuk yang lebih sederhana. Jelaskan !

a³ x a^m x (b^n)/ (a²)³ x b

3. Intensitas bunyi percakapan manusia 109 kali intensitas suara manusia berbisik, sedangkan
intensitas bunyi pesawat lepas landas 1016 kali intensitas suara bisikan manusia. Berapa
kali intensitas bunyi pesawat lepas landas dibandingkan dengan bunyi percakapan
manusia?
Refleksi Untuk Guru :
o Apakah kegiatan dalam membuka pelajaran yang dilakukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik?
o Apakah dalam memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk
pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh siswa?
o Bagaimana respon siswa terhadap sarana dan prasarana (media pembelajaran) serta alat
dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran berjalan efektif?
o Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar yang disampaikan sesuai
dengan yang diharapkan?
o Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas dalam pembelajaran?
o Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan dan penilaian yang telah dilakukan?
o Apakah dalam pembelajaran dapat mengatur sesuai dengan alokasi waktu?
o Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
o Apakah 100% siswa telah mencapai penguasaan sesuai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai?
o Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh siswa?

Persiapan :
Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa pada akhir pertemuan setelah
pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:
o Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
o Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?
o Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
o Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran
dapat kamu pahami?
o Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
o Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
o Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
o Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

Anda mungkin juga menyukai