Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kamia Nur Azizah

NPM : 195050012
Kelas : A

Tugas Mata Kuliah Pedagogik

KOTAK 11:
SESEORANG YANG MENGAKU TELAH DEWASA KEMUDIAN MENIKAH DAN
BERANAK, BOLEH MENERIMA PERTANGGUNG JAWAB TITIPAN ATAU
MENJADI PENDIDIK PENGGANTI JIKA KARENA MENERIMA PERTANGGUNG
JAWAB TITIPAN ITU ANAK KANDUNGNYA SENDIRI TIDAK MENJADI
TERLANTAR TIDAK DIDIDIK.

Artikel 1:

Kate Middleton Punya Pengasuh Anak Super, Gajinya Rp 4,3 Miliar

TEMPO.CO, Jakarta - Kate Middleton dan Pangeran William tentu tak sembarang
membiarkan orang mengasuh dua buah hati mereka. Keluarga kerajaan sudah punya tempat
langganan untuk mencari siapa yang bakal mengasuh anak mereka, yakni di Norland College.

Norland College adalah sebuah sekolah terkenal untuk pengasuh anak di Inggris. Norland
College juga dikenal sebagai “sekolah Mary Poppins”, tokoh seorang pengasuh andal dalam
buku cerita yang ditulis Pamela Lyndon. Dalam cerita itu, Marry Poppins yang menjaga dua
anak keluarga Banks mampu merawat dan mengajarkan mereka dengan baik.

Tugas orang tua untuk merawat dan membesarkan anak tidaklah mudah. Begitu juga halnya
dengan Kate Middleton dan Pangeran William. Sebagai orang tua di lingkup kerajaan,
mereka membutuhkan bantuan pengasuh berkualitas untuk Pangeran George, 3 tahun, dan
Putri Charlotte, 2 tahun.

Mengutip laman Netsmum, Kate Middleton dan Pangeran William mempekarjakan pengasuh
super dengan gaji 250 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 4,3 miliar untuk kedua anak mereka.
Belum jelas apakah gaji sebesar itu didapat pengasuh baru selama setahun atau pada periode
tertentu. Pengasuh baru yang identitasnya belum diketahui ini akan bekerja sama dengan
Maria Borralo, pengasuh mereka saat ini.

Pengasuh baru ini mempunyai kualifikasi yang tinggi untuk membantu mengasuh putra putri
kerajaan. Dia fasih enam bahasa dan akan menggunakan bahasa Prancis dan Spanyol ketika
berbicara dengan Pangeran George dan Putri Charlotte. Selain kemampuan bahasa, ia tentu
harus piawai dalam mengasuh anak.

Seperti halnya Maria Borrallo, pengasuh baru ini adalah lulusan Norland College. Di sekolah
itu, setiap calon pengasuh anak mendapat pendidikan dalam berbagai hal, mulai dari
memandikan bayi, menyiapkan dan menyuapi makan, cara mendorong kereta bayi, sampai
menghadapi penculik.
Sebelumnya, Kate Middleton berkukuh tak menambah pengasuh, dan cukup mempekerjakan
Maria Borralo. Dengan begitu, dia sendiri akan punya andil untuk tetap berhubungan dengan
Pangeran George dan Putri Charlotte.

“William dan Kate tidak berniat mempekerjakan pengasuh baru untuk anak-anak mereka,”
kata komentator kerajaan Victoria Murphy kepada ABC News sebelum kelahiran Putri
Charlotte. “Sebaliknya, mereka akan menyuruh Maria Borallo merawat dua anaknya.”
Artikel terkait: Kate Middleton Sampaikan Pesan Penting dalam Mendidik Anak

Lantaran hanya punya satu pengasuh untuk Pangeran George dan Putri Charlotte, Murphy
menambahkan, Kate Middleton akan berada di rumah dan menghabiskan tahun-tahun awal
dengan bayinya.

Kate Middleton kerap tertangkap kamera sedang menenangkan Pangeran George yang
tantrum. Salah satunya ketika Pangeran George merengek di acara Royal International Air
Tattoo dan memilih berada dalam pelukan ibunya. Pangeran George juga pernah melompati
gaun pengantin bibinya atau adik Kate Middleton, Pippa Middleton. Melihat itu, Kate
Middleton langsung memberitahu putranya kalau perilaku seperti itu tidak baik.

Layaknya anak kecil, putra putri kerajaan ini juga gemar bermain di lumpur, jatuh dari kuda
poni, dan tantrum. Tak heran jika semakin besar, Kate Middleton dan Pangeran William
membutuhkan bantuan ekstra.

Tanggapan:
Tugas orang tua untuk merawat dan membesarkan anak tidaklah mudah. Begitu juga halnya
dengan Kate Middleton dan Pangeran William yang sebagai orang tua di lingkup kerajaan,
mereka membutuhkan bantuan pengasuh berkualitas. Pertanggung jawaban terhadap anaknya
ini sangatlah bagus, dengan memperkerjakan pengasuh anak yang sangat berkualitas, karena
sebelumnya pengasuh anaknya mendapat pendidikan dalam berbagai hal, mulai dari
memandikan bayi, menyiapkan dan menyuapi makan, cara mendorong kereta bayi, sampai
menghadapi penculik. Akan tetapi, Kate Middleton akan berada di rumah dan menghabiskan
tahun-tahun awal dengan bayinya. Sehingga, tidak akan mengurangi didikan yang seharusnya
bagi orang tua untuk anak kandungnya.

Artikel 2:

Rahasia Memilih Pengasuh Anak

Setiap orangtua menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya. Menjaga, merawat, dan
melihat tumbuh kembang anak setiap saat menjadi momen yang sangat menyenangkan.

Namun, bagaimana jika ibu harus bekerja untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga?
Mau tidak mau, anak harus dititipkan.
Ada beberapa pilihan yang dapat diambil oleh orang tua. Pertama, dititipkan kepada keluarga
seperti kakek, nenek, tante, atau ipar. Kedua, menitipkan anak di tempat penitipan anak atau
day care. Ketiga, mempekerjakan seorang pengasuh atau baby sitter.

Tidak sedikit orang tua yang mempekerjakan pengasuh untuk menjaga dan merawat anaknya.
Perasaan was-was atau khawatir bisa saja timbul ketika anak dititipkan kepada orang yang
baru dikenal. Oleh karena itulah, orang tua harus benar-benar bijak dan perlu
mempertimbangkan berbagai hal sebelum memilih pengasuh.

Sebab, jika tepat memilih pengasuh maka akan sangat membantu perkembangan anak secara
optimal. Sebaliknya, jika salah memilih pengasuh, akan berdampak secara jangka panjang
bagi kehidupan anak.

Rahmi Dahnan, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati mengatakan di dalam memilih
pengasuh, hal utama yang harus diketahui orang tua adalah latar belakang pengasuh tersebut,
serta siapa pihak yang mereferensikannya.

Jika pun harus mencari dari yayasan, maka carilah yayasan yang sudah kredibel dan
bertanggung jawab atau risiko yang mungkin terjadi.

“Karena sangat riskan meninggalkan anak dengan orang yang tidak dikenal. Kita perlu
lakukan wawancara singkat sebelum pengasuh masuk ke rumah kita. Misalnya, bagaimana
proses pengasuhan orang tuanya dulu. Apakah dia dekat dengan orang tuanya atau tidak,
apakah dia pernah mengalami trauma atau tidak,” ujarnya.

Dari pertanyaan-pertanyaan singkat tersebut, orang tua dapat menilai dan melihat
kepribadiannya. Sebab, jika di masa kecil pengasuh tersebut pernah mengalami trauma atau
memiliki hubungan yang buruk dengan kedua orang tuanya, hal tersebut akan berpengaruh
terhadap pola pengasuhan yang dia lakukan kepada anak kita.

Selain itu, yang tidak kalah penting orang tua perlu mencermati kesehatan, karakter, dan pola
pikir pengasuh. Jika dia memahami pentingnya menjaga kesehatan maka dia akan mampu
menjaga kebersihan dan kesehatan anak.

Adapun dari segi karakter, seorang pengasuh sebaiknya memiliki sifat yang ceria, sabar,
jujur, penyayang, serta memiliki pemikiran yang terbuka untuk mau mempelajari aturan atau
pola asuh yang akan kita terapkan pada anak.

Biasanya, pengasuh yang sudah lebih berpengalaman memiliki gaya pengasuhannya sendiri
sehingga orang tua lebih sulit melakukan intervensi.

Adapun yang belum berpengalaman, akan lebih terbuka dan orang tua lebih mudah melatih
pengasuh tersebut mengenai pola asuh atau peraturan yang sesuai keinginan orang tua.

GUNAKAN INSTING

Sementara itu, Febrizky Yahya, pengurus Komunitas Parenting Rangkul mengatakan bahwa
dalam memilih pengasuh seorang ibu dapat menggunakan feeling atau instingnya. Jika dari
awal sudah merasa kurang sreg atau kurang pas, maka jangan diteruskan.
“Biasanya anak juga ada feeling sendiri. Ketika dia menolak untuk diajak bermain sama
pengasuh atau nangis terus. Ternyata karena pengasuh tersebut mungkin tidak sabaran
dengan anak atau mudah emosi,” ujarnya.

Ketika sudah mendapatkan pengasuh yang cocok, maka orang tua harus tegas dalam
memberikan aturan-aturan yang dilakukan dalam pengasuhan anak. Misalnya ketika anak
menangis jangan langsung digendong, atau anak tidak boleh nonton TV setelah lewat jam
tertentu.

Orang tua juga jangan terlalu membedakan sikap dan perilaku kepada pengasuh, jadikan
mereka seperti bagian dari anggota keluarga sehingga dia akan merasa nyaman. Jika nyaman,
maka akan berdampak pada cara pengasuhannya kepada anak kita.

“Harus jadi satu kesatuan, kalau perlu ajak pengasuh bermain bersama,” ujar wanita yang
juga menjadi Putri Wirausaha Kreatif 2012.

Senada disampaikan Rahmi yang mengatakan bahwa orang tua perlu menjalin komunikasi
yang baik dengan pengasuh.

“Kita juga harus memanusiakan pengasuh, beri dia hadiah-hadiah tertentu untuk melunakan
hatinya sehingga dia merasa senang bekerja dengan kita,” ujarnya.

Jika komunikasi lancar, maka berbagai aturan atau pola asuh yang ingin kita terapkan kepada
anak dapat dijalankan dengan baik oleh pengasuh. Termasuk dalam hal pemberian jadwal
atau kegiatan harian yang dilakukan oleh anak.

“Pengasuh harus dapat mengikuti jadwal harian yang diberikan. Misalnya kapan waktunya
mandi, bermain, dan makan.”

Namun, jika seorang pengasuh yang sudah dipekerjakan menunjukan sifat dan perilaku yang
kurang baik sehingga menyebabkan anak merasa ketakutan atau sering menangis ketika
bersama pengasuh, maka hal tersebut perlu dievaluasi ulang.

Selain itu, orang tua juga perlu waspada jika pengasuh sudah mulai merasa paling tahu dan
tidak peduli dengan arahan yang disampaikan, apalagi sampai melakukan kekerasan pada
anak maka bisa menjadi tandatanda untuk segera mencari pengasuh yang baru.

Tanggapan:
Setiap orangtua menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya. Menjaga, merawat, dan
melihat tumbuh kembang anak setiap saat menjadi momen yang sangat menyenangkan.
Namun, apabila keduanya bekerja ada solusi untuk anaknya agar tetap terjaga. Ada beberapa
pilihan yang dapat diambil oleh orang tua. Pertama, dititipkan kepada keluarga seperti kakek,
nenek, tante, atau ipar. Kedua, menitipkan anak di tempat penitipan anak atau day care.
Ketiga, mempekerjakan seorang pengasuh atau baby sitter. Dalam artikel diatas menjelaskan
tentang bagaimana cara memilih pengasuh yang baik untuk seorang anak. Dan ini sangatlah
penting demi kelangsungan pendidikan anak selama diasuh oleh pengasuh anak.
KOTAK 12:
HANYA ANAK YANG SEDANG DIDIDIK (BERADA DALAM SITUASI
PENDIDIKAN) SAJA YANG KITA SEBUT ANAK DIDIK

Artikel 1:

Bingung Mengajar Jarak Jauh? ini Solusi "Sekolah Lawan Corona" bagi Para Guru
KOMPAS.com - Terkait dihentikan proses belajar tatap muka di sekolah demi mencegah
penyebaran virus corona selama dua pekan, guru dituntut aktif dan kreatif untuk menjalankan
metode mengajar jarak jauh agar anak didik tak ketinggalan pelajaran.

Pasalnya, sejumlah ujian tengah menanti sebagai syarat kenaikan kelas maupun kelulusan.
Sehingga anak didik tetap harus belajar demi persiapan matang.

Sebagai solusi bagi para guru yang bingung dalam menerapkan proses mengajar jarak jauh, "
Sekolah Lawan Corona" yang merupakan kolaborasi antara Komunitas Guru Belajar,
Kampus Guru Cikal, Keluarga Kita, dan Sekolahmu memberikan ruang bagi guru untuk
berdiskusi bagaimana menerapkan pembelajaran jarak jauh.

Ruang tersebut berbentuk Grup Telegram yang bisa diikuti oleh semua guru dari jenjang
PAUD/TK, SD 1-3, SD 4-6, SMP, SMA, serta SMK secara gratis.

"Setiap hari kami posting 1 (satu) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang bisa
dipraktikkan secara mandiri serta info program yang bisa dilakukan secara online. Jadi ada
pilihan buat guru," tutur Ketua Kampus Guru Cikal Bukik Setiawan saat dihubungi
Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

Tak sebatas RPP dan ruang diskusi, Bukik menambahkan, grup telegram ini memberikan
sejumlah solusi bagi para guru dalam memilih metode pembelajaran jarak jauh yang
disesuaikan dengan kebutuhan siswanya.

Berikut lima poin solusi bagi para guru yang disajikan Grup Telegram hasil kolaborasi "
Sekolah Lawan Corona":

1. Diskusi setiap hari di Temu Pendidik Spesial tentang berbagai tips pembelajaran jarak jauh
dengan narasumber orangtua dan guru.

2. Posting konten RPP dan program di grup guru yang dibagi per fase mulai dari jenjang
PAUD/TK, SD 1-3, SD 4-6, SMP, SMA, serta SMK.

3. Menyediakan program live di platform Sekolahmu yang dilakukan oleh para guru.

4. Menyediakan program belajar yang dapat diakses gratis di platform Sekolahmu.


5. Menyajikan presentasi dan dukungan kepada guru melakukan sosialisasi "Sekolah Lawan
Corona".

"Poin 3 sampai 4 biasa disebut "Kerja Barengan Lawan Corona," imbuh Bukik.

Kampanye "Sekolah Lawan Corona" maupun "Kerja Barengan Lawan Corona" ini bertujuan
sebagai aksi yang mengingatkan bahwa tinggal di rumah bukan berarti menyerah untuk
memberikan kesempatan bagi murid, guru dan orangtua untuk belajar.

Grup Telegram dapat diikuti oleh semua guru melalui link:


PAUD/TK: https://t.me/SekolahLawanCorona_PAUD_TK
SD 1-3: https://t.me/SekolahLawanCorona_SD1_3
SD 4-6: https://t.me/SekolahLawanKorona_SD_4_6
SMP: http://t.me/SekolahLawanCoronaSMP
SMA: https://t.me/SekolahLawanCoronaSMA
SMK: https://t.me/SekolahLawanCoronaSMK

Tanggapan:
Artikel diatas sangatlah bermanfaat bagi para guru dalam cara mengajar jarak jauh. Artikel
ini juga bertujuan untuk mengingatkan bahwa tinggal di rumah bukan berarti menyerah untuk
memberikan kesempatan bagi murid, guru dan orangtua untuk belajar. Sehingga anak didik
bisa tetap mendapatkan pengetahuan/pelajaran yang sesuai. Tanpa ada hambatan.

Artikel 2:

Hari Belajar di Luar Kelas, Anak PAUD Tunas Harapan Amuntai HSU Diajak
Lakukan Kegiatan Ini
Kegiatan yang dilakukan di antaranya, mengikuti upacara apel bersama bunda PAUD, cuci
tangan sebelum makan, berdoa dan sarapan bersama.

Kamis, 7 November 2019 19:54

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Beberapa kegiatan dilakukanDinas


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) HSU untuk melaksanakan
kegiatan Outdoor Classroom Day atau hari belajar di luar kelas, Kamis (17/11/2019).

Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan HSU kegiatan dilaksanakan dengan mengajak anak-
anak dari PAUD Tunas Harapan.

Kegiatan yang dilakukan di antaranya, mengikuti upacara apel bersama bunda PAUD, cuci
tangan sebelum makan, berdoa dan sarapan bersama.
Kemudian juga bermain permainan tradisional ampar ampar pisang, simulasi bencana,
menggelorakan yel-yel sekolah ramah anak, tepuk hak anak, deklarasi sekolah ramah anak
dan pelantikan tim sekolah ramah anak.

Bunda PAUD HSU, Hj Anisah Rasyidah Wahid, menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan
ini dapat memaksimalkan tumbuh kembang anak.

"Selain itu juga bisa mencapai tujuan pendidikan melalui proses pembelajaran yang lebih
menyenangkan," katanya.

Sekolah ramah anak merupakan salah satu pemenuhan hak anak yaitu pendidikan,
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, dalam rangka mewujudkan kota layak anak.

Kabupaten Hulu Sungai Utara pada tahun ini mendapatkan Kategori Madya yang mana tahun
sebelumnya juga menerima KLA dengan kategori Madya.

Prestasi yang telah diraih ini tidak lepas dari dipenuhinya hak-hak anak, dimana Pemkab
HSU memberikan perhatian yang lebih terhadap pemenuhan hak-hak anak.

Tanggapan:
Anak didik adalah seorang anak yang mendapatkan pendidikan dan berada di situasi
pendidikan. Sebagaimana dalam artikel diatas, walaupun anak didik melakukan kegiatan
belajar diluar kelas. Mereka tetap disebut anak didik, karena mendapatkan tujuan pendidikan
melalui proses pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai