Jawaban
Jawaban
1.
1. Teori deskriptif-eksplanatif:
Teori ini memberikan penjelasan secara abstrak tentang realitas administrasi negara
dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum.
Contohnya adalah konsep hirarki dalam organisasi formal yang menjelaskan ciri umum
adanya penjenjangan dalam struktur organisas
2. Teori normatif:
Teori ini bertujuan untuk menjelaskan situasi administrasi masa mendatang secara
prospektif.
Termasuk dalam teori ini adalah pernyataan atau penjelasan yang bersifat utopia, yaitu
cita-cita yang sangat idealistis.
3. Teori asumtif:
Teori ini menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya suatu realitas sosial di
balik teori atau proposisi yang hendak dibangun.
Teori administrasi dianggap lemah jika tidak menyatakan asumsi-asumsi dasar tentang
sifat manusia dan institusi dengan jelas, sehingga dapat menjadi utopis atau ahistoris.
4. Teori Instrumental:
Teori ini berkaitan dengan pertanyaan "bagaimana" dan "kapan". Teori instrumental
merupakan tindak lanjut dari proposisi "jika-karena".
Contohnya, jika sistem administrasi berlangsung secara tertentu, maka strategi, teknik,
dan alat apa yang dapat dikembangkan untuk mendukungnya.
Teori ini mengemukakan bahwa norma-norma sosial merupakan faktor kunci dalam
perilaku kerja individual.
Teori ini menyarankan penggunaan statistik, model optimasi, model informasi, dan
simulasi dalam pengambilan keputusan.
Pengetahuan dari linear programming, critical path scheduling, inventory models, dan
resource allocation models juga dapat dimanfaatkan.
3. Teori Perilaku:
Teori ini berfokus pada integrasi pengetahuan mengenai anggota organisasi, struktur,
dan prosesnya.
Faktor perilaku manusia dianggap penting sebagai alat utama untuk mencapai tujuan
organisasi.’
4. Teori Sistem:
Teori ini melihat organisasi sebagai suatu sistem yang menerima masukan,
mengolahnya, dan menghasilkan keluaran.
Organisasi dipandang sebagai suatu kesatuan yang saling terkait dalam mencapai
tujuan.
5. Teori Kontigensi:
Teori ini digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik umum yang melekat pada
situasi khusus.
Organisasi yang dirancang secara optimal harus mampu beradaptasi dengan teknologi
dan lingkungan yang spesifik.
Dalam teori administrasi publik, baik menurut Stephen Bailey maupun Stephen P.
Robbins, terdapat pendekatan dan konsep yang berbeda untuk memahami dan
menjelaskan administrasi publik, mulai dari yang bersifat deskriptif-eksplanatif, normatif,
asumtif, instrumental, hingga teori-teori yang lebih spesifik seperti teori hubungan
manusia, pengambilan keputusan, perilaku, sistem, dan kontigensi.
2.