DISUSUN OLEH:
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsep Islam
Terhadap Isu-Isu Kontemporer hijrah, jihad, radikalisme beragama, moderasi islam,
literasi informasi dan pengembangan budaya anti korupsi” tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta memberi dukungan berupa moril
maupun materil sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
i
DAFTARISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan viii
B. Saran viii
C. Daftar Pustaka ix
ii
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, pemakalah menemukan satu rumusan masalah
yang menjadi masalah yang menjadi focus pembahasan pada jidul materi diatas,
yaitu:
1. Konsep Hijrah, Jihad, Radikalisme Agama dan Moderasi Dalam Beragama.
2. Peran Agama dalam literasi informasi dan pengembangan budaya anti korupsi.
C. Tujuan
Adapun tujuan pemakalah dalam mengkaji permasalahan diatas adalah agar :
1. Memahami Definisi dari Hijrah, Jihad, Radikalisme Agama dan Moderasi
dalam Beragama dan Peran Agama dalam literasi informasi dan
pengembangan budaya anti korupi.
2. Menjelaskan konsep islam terhadap isu-isu kontemporer.
iii
BAB II
PEMBAHASA
N
Isu-isu global kontemporer adalah isu yang berkembang serta meluas setelah
Perang Dingin berakhir pada era 1990-an. Pengertian mengenai isu-isu global kontemporer
terkait erat dengan sifat dari isu-isu tersebut yang tidak lagi didominasi oleh
hubungan Timur-Barat, seperti, ancaman perang nuklir, persaingan ideologi antara
Demokrasi-Liberal dan Marxisme-Leninisme dan diplomasi krisis.
Isu-isu global kontemporer merupakan isu yang lahir sebagai bentuk baru
ancaman keamanan yang mengalami transformasi sejak berakhirnya Perang Dingin
menjadi suatu “Agenda Global Baru” (New Global Agenda).
iv
1. Jihad
Maraknya aksi terorisme dengan menggunakan kekerasan, seperti halnya
dengan cara bunuh diri(suicide bombing), menjadikan jihad sebagai pembenaran
yang didasari dengan landasan teologis. Namun pemahaman jihad yang digunakan
oleh para pelaku terorisme tersebut tidak menjamin sesuai dengan makna
sesungguhnya yang terkandung dalam ajaran agama islam.
Jihad dalam pengertian konstektual ini adalah perjuangan yang dilakukan oleh
individu muslim maupun kelompok islam dalam menyiarkan agama islam dan
perjuangan-perjuangan lain yang lebih luas seperti: perjuangan di bidang pendidikan,
kesehatan, moral ekonomi,social, budaya, politik, keamanan, hak dan kewajiban,
lapangan pekerjaan,dll.
2. Hijrah
Kata hijrah berasal dari Bahasa Arab, yang berarti meninggalkan, menjauhkan
dari dan berpindah tempat. Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan
perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama para sahabat beliau
dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah
Allah,berupa akidah dan syari’at Islam.
Dengan merujuk kepada hijrah yang dilakukan Rasulullah Saw tersebut
sebagaian ulama ada yang mengartikan bahwa hijrah adalah keluar dari “darul kufur”
menuju “darul Islam”. Keluar dari “darul kufur” menuju “darul islam” keluar dari
kekufuran menuju keimanan. Perintah berhijrah terdapat dalam beberpa ayat Al-
Qur’an, antara lain: Qs. Al-Baqarah 2:218).
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah
di jalan Allah, mereka itu mengharpakn rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”
v
3. Radikalisme
Kasus radikalisme agama terus menjadi dilema umat manusia, tidak terkecuali di
Indonesia. Di Indonesia, diseminasi paham radikalisme agama tak hanya ada di
institusi pendidikan, tapi juga telah tersemai di media sosial dan Internet. Kedua
tempat tersebut menjadi ruang terbuka munculnya paham radikalisme agama.
“Dan tiadalah Kami utus engkau (ya Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi
seluruh alam” (QS. Al-Anbiya, 107).
vi
B. Literasi informasi dan pengembangan budaya anti korupsi
Pandangan Islam dalam literasi informasi dan pengembangan budaya korupsi bisa
menyoroti bagaimana prinsip-prinsip Islam tentang pengetahuan, keadilan, dan
kejujuran dapat diterapkan dalam praktik literasi informasi sehari-hari untuk mencegah
penyebaran informasi yang salah atau manipulatif yang dapat memperkuat budaya
korupsi.
vii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa penjelasan di atas masih terdapat kekurangan, baik dari
segi isi maupun dari segi penulisan. Maka dari itu, diharapkan kepada pembaca kritik dan
saran sebagai masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Pemakalah juga mengucpakan terima kasih kepada Bapak Dosen Pengampu mata
kuliah yang telah memberikan arahan dan masukkan terhadap pembahasa makalah di
atas.
viii
DAFTAR PUSTAKA
Tarmizi Taher dan Eddy Kristiyanto, dkk. 1998. Radikalisme Agama. Jakarta. PPIM-
IAIN.
ix