Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI, TUJUAN DAN PRINSIP EVALUASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu :

Fadhilaturrahmi, M.Pd

Di Susun Oleh Kelompok 2:

Irvan Aditya 2086206042

Lusy Anggraini 2086206051

Mifthahul Jannah 2086206056

Riyan Saputra 2086206076

Syahril Siddik 2086206091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Dengan mengucapkan


syukur Alhamdulillah, makalah tentang “Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Evaluasi ”
dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Fadhilaturrahmi, M.Pd selaku
Dosen Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran. Tersusunnya makalah ini semoga
mendatangkan manfaat yang besar untuk kita semua dan dalam rangka menambah
wawasan pengetahuan kita tentang “Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Evaluasi”. Besar
harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta
mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya.
Oleh karena itu, adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan. Semoga makalah ini dapat
mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan umat manusia, dan menjadi amal saleh
bagi semua umat manusia.

Bangkinang, 23 September 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... `iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Fungsi Evaluasi Pembelajaran ...................................................... 2


B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran ...................................................... 7
C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ......................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................... ........ 12

A. Kesimpulan........................................................................... ........ 12
B. Saran ............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ ........ iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan investasi paling utama bagi setiap bangsa
apalagi bagi bangsa yang sedang giat membangun negaranya. Pembangunan
hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan melalui
pembelajaran, guna mencapai esensi kemanusiaan yaitu sebagai khalifah di
atas bumi.
Pengembangan pembelajran tidak terlepas dari tanggung jawab seorang
pendidik, bagaimana pendidik tersebut melakukan transpormasi ilmu yang
dimiliki dengan bahan ajar yang telah ada, sehingga dengan memperhatikan
metode-metode pengajar yang mudah diterima oleh peserta didik sehingga
tujuan tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Tujuan yang hendak
dicapai tersebut, maka dalam proses pembelajaran guru harus melakukan
suatu kegiatan yang dinamakan dengan evaluasi.
Evaluasi merupakan bagian dari proses pembelajaran yang secara
keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar, melaksanakan
evaluasi yang dilakukan dalam kegiatan pendidikan mempunyai arti yang
sangat utama, karena evaluasi merupakan alat ukur atau proses untuk
mengetahui tingkat pencapaian keberhasilan yang telah dicapai peserta didik
atas bahan ajar atau materi-materi yang telah disampaikan, sehingga dengan
adanya evaluasi maka tujuan dari pembelajaran akan terlihat secara akurat
dan meyakinkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi evaluasi pembelajaran?
2. Apa tujuan evaluasi pembelajaran?
3. Apa prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Memahami apa yang dimaksud dengan fungsi, tujuan dan prinsip-
prinsip evalusi, serta mengetahui bagaimana cara melakukan evaluasi
pembelajaran yang baik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
1. Fungsi Umum Evaluasi Pembelajaran

Pada dasar evaluasi atau penilaian yang dilakukan terhadap proses


belajar-mengajar pada umumnya berfungsi:

a. Untuk mengetahui tercapainya tidaknya tujuan pengajaran, dalam


hal ini adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini
dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pelajaran yang
seharusnya dikuasai oleh para siswa. Dengan perkataan lain dapat
diketahui hasil belajar yang dicapai para siswa.
b. Untuk mengetahui keefektifan proses belajar-mengajar yang telah
dilakukan oleh guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui
berhasil tidaknya ia mengajar. Rendahnya hasil belajar yang
dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan oleh kemampuan
siswa tetapi juga bisa disebabkan kurang berhasilnya guru
mengajar.

Melalui penilaian, berarti menilai kemampuan guru itu sendiri


dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam memperbaiki usahanya,
yakni tindakan mengajar berikutnya.Scriven (1967), membedakan
fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi
sumatif. Kedua fungsi-fungsi tersebut, antara lain:

a. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari


kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu
atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang
dikembangkan.

2
b. Fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai
kebaikan dari sistem secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat
dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah
dianggap selesai.

Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung kepada dari


sudut mana melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, menurut
Arifin (2012: 24-25), fungsi evaluasi adalah:

a. Secara Psikologis

Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk


mengetahui hinggamana kegiatan yang telah dilakukan sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta didik adalah manusia
yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan moral
yang heteronom, membutuhkan pendapat orang-orang dewasa
(seperti orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk
mengadakan orientasi pada situasi tertentu. Dalam menentukan
sikap dan tingkah lakunya, mereka pada umumnya tidak
berpegang kepada pedoman yang berasal dari dalam dirinya,
melainkan mengacu kepada norma-norma yang berasal dari luar
dirinya. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi
belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan.

b. Secara Sosiologis
Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui
apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke
masyarakat. Mampu dalam arti peserta didik dapat berkomunikasi
dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan
segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu, peserta didik
diharapkan dapat membina dan mengembangkan semua potensi
yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting, karena mampu-
tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan
ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang
bersangkutan. Untuk itu, materi pembelajaran harus sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.

3
c. Secara Didaktis-Metodis
Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk
membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada
kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya
masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki
proses pembelajarannya
d. Secara Administratif
Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan
laporan tentang kemajuan peserta didik kepada:
1) Orang tua,
2) Pejabat pemerintah yang berwenang,
3) Kepala sekolah,
4) Guru-guru dan
5) Peserta didik itu sendiri.
Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum
tentang semua hasil usaha yang dilakukan oleh institusi
pendidikan.
2. Fungsi Khusus Evaluasi Pembelajaran

Apabila fungsi evaluasi pembelajaran juga dimaknai tes. Stanley


(Oemar Hamalik (1989: 6), mengemukakan secara spesifik tentang
fungsi tes dalam pembelajaran yang dikategorikan ke dalam tiga fungsi
yang saling berinterelasi, yakni “fungsi instruksional, fungsi
administratif, dan fungsi bimbingan”.

a. Fungsi Intruksional

Fungsi Intruksional dalam tes, meliputi:

1) Proses konstruksi suatu tes merangsang untuk menjelaskan


dan merumuskan kembali tujuan-tujuan pembelajaran
(kompetensi dasar) yang bermakna.

4
2) Suatu tes akan memberikan umpan balik kepada guru.
Umpan balik yang bersumber dari hasil tes akan membantu.
3) Tes-tes yang dikonstruksi secara cermat dapat memotivasi
peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pada umumnya
setiap peserta didik ingin berhasil dengan baik dalam setiap
tes yang ditempuhnya, bahkan ingin lebih baik dari teman-
teman sekelasnya. Keinginan ini akan mendorongnya
belajar lebih baik dan teliti. Artinya, ia akan bertarung
dengan waktu guna menguasai materi pelajaran yang akan
dievaluasi itu.
4) Ulangan adalah alat yang bermakna dalam rangka
penguasaan atau pemantapan belajar (overlearning).
Ulangan ini dilaksanakan dalam bentuk review, latihan,
pengembangan keterampilan dan konsep-konsep.
Pemantapan, penguasaan dan pengembangan ingatan
(retention) akan lebih baik jika dilakukan ulangan secara
periodik dan kontinu. Kendatipun peserta didik dapat
menjawab semua pertanyaan dalam tes, tetapi ulangan ini
tetap besar manfaatnya, karena penguasaan materi pelajaran
akan bertambah mantap.
b. Fungsi Administratif

Fungsi Administratifdalam tes, meliputi:

1) Tes merupakan suatu mekanisme untuk mengontrol kualitas


suatu sekolah atau suatu sistem sekolah. Norma-norma
lokal maupun normanorma nasional menjadi dasar untuk
melihat untuk menilai keampuhan dan kelemahan kurikuler
sekolah, apalagi jika daerah setempat tidak memiliki alat
yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan evaluasi
secara periodik.

5
2) Tes berguna untuk mengevaluasi program dan melakukan
penelitian. Keberhasilan suatu program inovasi dapat dilihat
setelah diadakan pengukuran terhadap hasil program sesuai
dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan. Percobaan
metode mengajar untuk menemukan cara belajar efektif dan
efisien bagi para peserta didik, baru dapat dilaksanakan
setelah diadakan serangkaian kegiatan eksperimen,
selanjutnya dapat diukur keberhasilannya dengan tes.
3) Tes dapat meningkatkan kualitas hasil seleksi. Seleksi
sering dilakukan untuk menentukan bakat peserta didik dan
kemungkinan berhasil dalam studinya pada suatu lembaga
pendidikan. Apakah seorang calon memilih keterampilan
dalam mengemban tugas tertentu, apakah peserta didik
tergolong anak terbelakang, dan sebagainya. Hasil seleksi
sering digunakan untuk menempatkan dan
mengklasifikasikan peserta didik dalam rangka program
bimbingan. Anda juga dapat menggunakan hasil tes untuk
menentukan apakah peserta didik perlu dibimbing, dilatih,
diobati, dan diajari.
4) Tes berguna sebagai alat untuk melakukan akreditasi,
penguasaan (mastery), dan sertifikasi. Tes dapat
dipergunakan untuk mengukur kompetensi seorang lulusan.
Misalnya, seorang calon guru sudah dapat dikatakan
memiliki kompetensi yang diharapkan setelah dia mampu
mendemonstrasikan kemampuannya di dalam kelas. Untuk
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, kemudian
memberikan sertifikat, diperlukan pengukuran dengan alat
tertentu, yaitu tes.

6
c. Fungsi Bimbingan
Fungsi Bimbingan tes, meliputi:
1) Tes sangat penting untuk mendiagnosis bakat-bakat khusus
dan kemampuan (ability) peserta didik.
2) Bakat skolastik, prestasi, minat, kepribadian, merupakan
aspek-aspek penting yang harus mendapat perhatian dalam
proses bimbingan. Informasi dari hasil tes standar
(standarized test) dapat membantu kegiatan bimbingan dan
seleksi ke sekolah yang lebih tinggi, memilih
jurusan/program studi, mengetahui kemampuan, dan
sebagainya. Untuk memperoleh informasi yang lengkap.

B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran


1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah:
a. Untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran,
baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
b. Untuk menghimpunbahan keterangan (data) yang dijadikan
sebagai bukti mengenai tarap kemajuan anak didik dalam
mengalami proses pendidikan selama jangka waktu tertentu.
2. Tujuan Tujuan Khusus
Penilaian dalam pembelajaran Chittenden (1994), mengemukakan
(assessment purpose) adalah “keeping track, checking-up, finding-out,
and summing-up”.
a. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar
peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelaj aran
yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data
dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis
dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang
pencapaian kemajuan belajar peserta didik.

7
b. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan
peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-
kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk
mengetahui bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta
didik dan bagian mana dari materi yang belum dikuasai.
c. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi
kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses
pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari
alternatif solusinya.
d. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan
peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil
penyimpulan ini dapat digunakan guru untuk menyusun laporan
kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.

C. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran


1. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran untuk Memperoleh Hasil yang
Lebih Baik Secara teoritis untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih
baik, menurut Arifin (2012: 29-30), diperlukan memperhatikan prinsip-
prinsip umum evaluasi sebagai berikut:
a. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena
pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh
sebab itu:
1) Dalam melakukan evaluasi dilakukan secara kontinu.
2) Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus
senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu
sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas
dan berarti tentang perkembangan peserta didik.
3) Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari
dimensi produk saja tetapi juga dimensi proses bahkan dari
dimensi input.

8
b. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek,
1) Mengambil seluruh objek, sebagai bahan evaluasi.
Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik,
2) Seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus
dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun
psikomotor.
3) Mengevaluasi objek-objek evaluasi lainnya.
c. Adil dan Objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, harus berlaku adil tanpa pilih
kasih, dilakukan dengan cara:
1) Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa
“pandang bulu”.
2) Hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai
dengan kemampuan peserta didik.
3) Sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka
yang bersifat negatif harus dijauhkan.
4) Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta)
yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
d. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, hendaknya bekerjasama dengan semua
pihak, seperti:
1) Orang tua peserta didik,
2) Sesama guru,
3) Kepala sekolah,
4) Peserta didik itu sendiri.
Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas
dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa
dihargai.

9
5) Praktis mengandung arti mudah digunakan,
a) Bagi yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain
yang akan menggunakan alat tersebut.
b) Harus memperhatikan bahasa dan petunjuk
mengerjakan soal.

2. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar (Depdiknas, 2003)


Dalam konteks hasil belajar, menurut Depdiknas (2003: 7),
terdapat prinsip-prinsip umum penilaian adalah:
a. Mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas
dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran;
b. Mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil
belajar dan bahan-bahan yang tercakup dalam pengajaran;
mencakup jenis-jenis instrumen penilaian yang paling sesuai
untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan;
c. Direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang
digunakan secara khusus;
d. Dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus
ditafsirkan secara hati-hati;
e. Dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
3. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar
Dalam tataran praktis, penilaian hasil belajar, menurut Arifin (2012:
53), perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
a. Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas
abilitas yang harus dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian
dan interpretasi hasil penilaian.
b. Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses
pembelajaran.
c. Untuk memperoleh hasil yang objektif, penilaian harus
menggunakan berbagai alat (instrumen), baik yang berbentuk tes
maupun non-tes.

10
d. Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan.
e. Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan
kreatifitas peserta didik, seperti : tes tertulis esai, tes kinerja, hasil
karya peserta didik, proyek, dan portofolio.
f. Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai.
g. Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu
memberikan peluang kepada peserta didik untuk menunjukkan
apa yang diketahui, apa yang dipahami dan apa yang dapat
dilakukan.
h. Penilaian tidak bersifat diskriminatif. Artinya, guru harus
bersikap adil dan jujur kepada semua peserta didik, serta
bertanggung jawab kepada semua pihak.
i. Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut
j. Penilaian harus berorientasi kepada kecakapan hidup dan bersifat
mendidik.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Fungsi umum evaluasi pembelajaran ialah untuk mengetahui


tercapainya dan tidaknya tujuan pembelajaran dan untuk mengetahui
keaktifan proses belajar-mengajar yang telah dilakukan oleh guru. Melalui
penilaian, berarti menilai kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat
dijadikan bahan dalam memperbaiki usahanya.

Evaluasi ini memiliki dua tujuan, yaitu: tujuan umum dan tujuan
khusus. Prinsip-prinsip evaluasi ini ada tiga, yaitu: (1) prinsip-prinsip
evaluasi pembelajaran untuk memperpleh hasil yang lebih baik secara
teoritis untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, (2) prinsip-prinsip
penilaian hasil belajar dalam konteks hasil belajar, (3) perinsip-prinsip
penilaian hasil belajar dalam tataran praktis.

B. Saran

Dengan melakukan evaluasi pembelajaran melalui penilaian, kita bisa


menentukan kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan bahan
dalam memperbaiki usahanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, (2009) Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S, dan Jabar, C. S. A, ( 2007) Evaluasi Program Pendidikan, Cetakan


ke-2, Jakarta: Bumi Aksara

Asep , (2018) Evaluasi pembelajaran Di SD/MI, Jakarta:Rosda

Elis., (2014) Rusdiana, Evaluasi pembelajaran,Bandung :pustaka setia Bandung

Nasution., Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

https://jendelaguru.com/tujuan-fungsi-dan-prinsip-evaluasi/

https://repository.unibos.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/776/ASDAR%2
0-%20EVALUASI%20PEMBELAJARAN.pdf?sequence=1&isAllowed=y

iv

Anda mungkin juga menyukai