NIM : 2222105209
Kelas : 2TIO2
Kasus Pelanggaran Hak Cipta Film "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!"
Pada tahun 2016, terjadi kasus pelanggaran hak cipta film "Warkop DKI Reborn:
Jangkrik Boss!". Film tersebut diproduksi oleh Falcon Pictures dan dibintangi oleh
Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro. Film tersebut merupakan
reboot dari film "Warkop DKI" yang populer di era 1980-an.
Lembaga Warkop DKI selaku pemilik hak cipta atas film "Warkop DKI" merasa
bahwa film "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!" telah melanggar hak cipta
mereka. Hal ini dikarenakan film tersebut menggunakan nama, karakter, dan
materi lainnya dari film "Warkop DKI" tanpa izin dari Lembaga Warkop DKI.
● Penjelasan Kasus
Dalam kasus ini, Falcon Pictures terbukti melanggar hak cipta film "Warkop DKI"
karena menggunakan nama, karakter, dan materi lainnya dari film tersebut tanpa
izin dari Lembaga Warkop DKI.
Dalam kasus ini, Lembaga Warkop DKI telah mendaftarkan film "Warkop DKI" ke
DJKI. Hal ini menunjukkan bahwa film tersebut telah dilindungi oleh hak cipta.
Oleh karena itu, Falcon Pictures tidak berhak untuk menggunakan film tersebut
tanpa izin dari Lembaga Warkop DKI.
● Putusan Pengadilan
● Pesan Moral
Kasus pelanggaran hak cipta film "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!" ini dapat
menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat perlu memahami
pentingnya hak cipta dan menghindari pelanggaran hak cipta. Pelanggaran hak
cipta dapat merugikan pencipta dan dapat diproses secara hukum.
Selain kasus pelanggaran hak cipta lagu dan film, terdapat beberapa kasus
pelanggaran hak cipta lainnya di Indonesia, seperti:
➢ Pelanggaran hak cipta buku, seperti kasus pelanggaran hak cipta buku
"Sang Pemimpi" karya Andrea Hirata oleh penerbit Elex Media
Komputindo.
➢ Pelanggaran hak cipta karya seni, seperti kasus pelanggaran hak cipta
lukisan "Mona Lisa" oleh Leonardo da Vinci oleh seniman asal Indonesia,
Heri Purnomo.
➢ Pelanggaran hak cipta karya desain, seperti kasus pelanggaran hak cipta
logo "Tugu Selamat Datang" oleh Grand Indonesia.
Pelanggaran hak cipta dapat merugikan pencipta dan dapat diproses secara
hukum. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami pentingnya hak cipta dan
menghindari pelanggaran hak cipta.