Anda di halaman 1dari 4

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM

Jl. Sunan Kalijaga No. 02 Komplek Perkantoran Sumber 45611

TAUJIHAT
NOMOR : 03/MUI-KAB/XII/2023

TENTANG
MONEY POLITIK DALAM PEMILU 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Setiap Pemilu masyarakat selalu bersemangat untuk melaksanakan Pemilihan Umum tersebut
baik posisinya sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden maupun sebagai Calon
DPRD Kabupaten, DPRD Propinsi dan DPRRI
2. Pada setiap Pemilu tersebut masyarakat bersemangat untuk memilih Pasangan Calon Presiden
dan Wakil Presiden serta Calon DPRD Kabupaten, DPRD Propinsi, DPD dan DPR RI, tetapi
mereka umumnya mengharapkan pemberian uang dari masing-masing calon tersebut.
3. Timbul pertanyaan di masyarakat bagaimana hukumnya memberi dan menerima uang yang
terindikasi money politik tersebut, apakah termasuk risywah atau sodakoh.
4. MUI Kabupaten Cirebon mengadakan rapat khusus membahas hukum money politik dalam
Pemilu 2024 yang dihadiri oleh Pimpinaan Harian, Ketua dan Anggota Komisi Fatwa, Ketua dan
Anggota Komisi Hukum dan Perundang-undangan membahas dan menyimpulkan hal-hal
sebagai berikut :

B. D A S A R
1. QS An-Nisa 4 : 59 Perintah agar semua pihak taat kepada Ulil Amri :
ُ ُ َّ َ َ
ْ‫الر ُس ْو َل َواولى ْال َا ْمر م ْنكم‬ ُْ ََ َٰ ُ ْ َ ْ ُ ‫ْ َ ٰ َم‬
ِ ِ ِ
َّ ‫يٰٓايُّها ال ِذين ا نوْٓا ا ِطيعوا اّلل وا ِطيعوا‬

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. “
Yang dimaksud Ulil Amri ialah ulil amri fid-dien yaitu ulama dan ulil amri fid-dunya yaitu umara.
2. QS Al-Ahzab 33 : 70 Perintah agar semua pihak berlaku jujur dan adil (jurdil) :

ًْ َ ًْ َ ْ ُْ ُ َ َ ٰ ُ َّ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫يايها ال ِذين امنوا اتقوا اّلل وقولوا قولا س ِديدا‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar,”
Yang dimaksud katakanlah perkataan yang benar ialah berkata jujur, apa adanya.
3. Hadits Riwayat Imam Ath-Thabarani dari Abdullah bin Amer bin Ash tentang larangan
memberi risywah bahwa Nabi saw bersabda :

‫الراشى والمرتشى فى النار‬

“Orang yang menyogok dan orang yang disogok di dalam neraka”


4. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra tentang larangan money
politik bahwa Nabi saw bersabda :

‫ رجل بايع إماما لايبايعه‬: ‫ وفيه‬,‫ثلاثة لايكلمهم اّلل يوم القيامة ولاينظر اليهم ولايزكيهم ولهم عذاب أليم‬

‫ فإن أعطاه منها وفى وإن لم يعطه منها لم يف‬,‫الا لدنيا‬


“Ada tiga orang tidak diajak berbicara oleh Allah di hari kiamat dan mereka tidak diberi rahmat
oleh-Nya, tidak dibersihkan (dosanya) serta mendapat siksa yang pedih, diantaranya ialah : orang
yang tidak memilih pemimpin kecuali karena dunya, apabila diberi dunya maka ia memilih dan
jika tidak diberi dunya maka ia tidak memilih.”
5. Hadits Riwayat dari Hisyam bin Urwah dari Abi Shalih dari Abi Hurairah tentang memilih
pemimpin dan akibatnya yang baik dan/atau yang buruk bahwa Nabi saw bersabda :

‫ فإن‬,‫ وأطيعواكل ماوفق الحق‬,‫ فاسمعوالهم‬,‫سيليكم بعدى ولاة فيليكم البر ببره والفاجر بفجوره‬

‫ وإن أساؤوا فلكم وعليهم‬,‫أحسنوا فلكم ولهم‬

“Akan mengatur kamu sekalian nanti sesudah aku seorang penguasa, maka yang baik akan
memimpin dengan kebaikaanya dan yang jahat akan meminpin dengan kejahataannya, maka
kamu (dituntut) harus patuh kepada mereka, dan taatlah kamu dalam hal-hal yang sesuai dengan
syari’at, apabila mereka berbuat baik maka pahalanya bagi kamu dan bagi mereka, tetapi jika
berbuat jahat maka untuk kamu dan mereka (juga)”

C. PANDANGAN PARA ULAMA


1. Ulama fikih menetapkan wajibnya memilih pemimpin sebagai berikut :

‫الفقه الاسلام وأدلته لوهبه‬- ‫ وقالوا تجب الامامة عقلا وشرعا‬, ‫أن الامامة أمر واجب أو فرض محتم‬

664-663 ‫ ص‬6 ‫الزحيلى ج‬


“Sesungguhnya kepemimpinan (kekuasaaan) adalah perkara wajib atau ketentuan yang mesti
dijalankan, dan mereka berkata : bahwa kepemimpinan atau kekuasaan itu wajib baik menurut
akal maupun menurut syari’at.”
2. Para ulama sepakat bahwa melaksanakan Pemilu hukumnya wajib :

‫ وعقدها لمن يقوم بها فى الامة واجب‬,‫الامامة موضوعة لخلافة النبوة فى حراسة الدين وسياسة الدنيا‬

29‫ الاحكام السلطانية للامام الموردى ص‬-‫بالاجماع‬

“Kekuasaan didirikan untuk meneruskan misi kenabian dalam menjaga agama dan mengatur
dunia, dan untuk menyelenggarakannya dalam masyarakat adalah wajib secara ijma”
3. Ulama fikih mengatakan bahwa risywah hukumnya haram sedangkan hibah hukumnya halal :

‫قال العلماء الرشوة حرام والهدية حلال وقال ابن القيم الفرق بين الرشوة والهدية أن للراشى يقصدبها‬

‫ فإن رشى لدفع ظلم احتص المرتشى وحده‬,‫التوصل الى إبطال حق أوتحقيق باطل وهو ملعون فى الخبر‬

4 ‫ البراطيل تنصر الاباطيل (فيض القدير ج‬: ‫ ومن كلامهم‬,‫باللعنة والمهدى يقصد استجلاب المودة‬

)56 ‫ص‬
“Risywah hukumnya haram sedangkan hadiah hukyumnya boleh. Ibnul Qayim berkata : Perbedaan
antara risywah dan Hadiyah bahwa pemberi risywah bertujuan untuk mencapai pembenaran
perkara batil atau mengubah perkara yang batil menjadi benar, demikian itu dilaknat oleh hadits.
Maka seandainya memberi risywah untuk menolak kedzoliman, maka pihak penerima saja yang
mendapat laknat, sedangkan yang memberinya hanya bertujuan untuk memperoleh kasih sayang.
Di kalangan mereka ada rumor bahwa sogok-menyogok untuk menolong (agar tidak terjadi)
kebatilan. “
4. Ulama Hanafiyah dan Malikiyah mengatakan bahwa hukum hibah bersyarat imbalan atau
balasan adalah boleh, sebagai berikut :

‫ وقال‬.‫ ويصبح عقد الهبة والعوض لازما للواهب والموهوب له‬,‫قال الحنفية الهبة بشرط العوض جائزة‬

‫ وينبغى أن يكون شرط‬,‫ ويعبر العوض بالثواب‬,‫ للواهب أن يشترط العوض المالى على هبته‬: ‫المالكية‬

)313-311 ‫ ص‬3 ‫العوض مقارنا لصيغة الهبة (الفقه على مذاهب الاربعة ج‬

“Ulama Hanafiyah mengatakan bahwa hibah bersyarat imbalan adalah boleh, dan akhirnya
transaksi hibah dan imbalannya mengikat kedua belah pihak : pemberi dan penerima. Ulama
Malikiyah juga berpendapat sama, bahwa bagi pemberi hibah boleh mensyaratkan imbalan materi
atas hibahnya itu, mereka memandang imbalan tersebut sebagai balasan, tetapi sayogyanya
persyaratan imbalan tersebut disebutkan bersama dengan akad hibahnya.”
5. Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mengatakan bahwa hukum hibah bersyarat imbalan atau
balasan berarti jual beli hukumnya sah, sebagai berikut :

‫ وفى‬,‫ الهبة بشرط العوض ويقال له الثواب صحيحة بشرط أن يكون العوض معلوما‬: ‫قال الشافعية‬

‫ وقال الحنابلة الهبة بشرط العوض تصح إن كان العوض معلوما وتكون بيعا لها‬.‫هذه الحالة تكون بيعا‬

)314 ‫ ص‬3 ‫(الفقه على مذاهب الاربعة ج‬


“Ulama Syafi’iyah berkata : Hibah bersyarat imbalan yang disebut balasan adalah sah, dengan
syarat imbalannya terukur, dan dengan demikian keadaannya menjadi jual beli. Dan Ulama
Hanabilah berkata : Hibah dengan mensyaratkan imbalan adalah sah jika imbalannya terukur dan
tersebut berarti jual beli.”
D. MEMPERHATIKAN :
1. Pandangan para ulama peserta mudzakarah yang membahas money politik yang dilaksanakan
pada hari Sabtu tanggal 2 Desember 2023 bertempat di Aula Kantor MUI, sebagian mereka
mengatakan boleh dengan alasan situasinya tidak memungkinkan bagi paslon atau caleg untuk
tidak memberi uang kepada masyarakat pemilih karena akibatnya orang-orang baik tidak akan
ada yang memilih. Dan Sebagian lagi tetap berpegang pada nash yang melarang risywah dengan
alasan apapun.
2. Pandangan sebagian peserta mudzakarah yang lain mengatakan bahwa money politik itu
adalah sodaqoh, maka hukumnya boleh, tidak ada khilaf di kalangan ulama. Mereka
mengatakan bahwa sesungguhnya paslon dan caleg memberi uang kepada masyarakat pemilih
dengan menyebut nama dirinya itu niatnya sodaqoh, tanpa memaksa mereka untuk memilih
dirinya di TPS, maka hukumnya boleh.
3. Timbul persoalan baru bagaimana hukumnya jika seorang pemilih menerima sodakoh politik
lebih dari satu calon, padahal dia tahu bahwa pemberian sodakoh tersebut bermaksud untuk
meminta dukungan. Sebagian mereka mengatakan hukumnya boleh apabila tidak ada transaksi
atau janji kepada salah satunya, dan haram apabila berjanji untuk semuanya.

E. MEMBERIKAN TAUJIHAT SEBAGAI BERIKUT :


1. Setiap warga muslim pada hari pemungutan suara wajib datang ke TPS untuk memilih dan
memberikan suaranya baik untuk paslon Presiden dan Wakil Presiden maupun untuk caleg
DPRD Kabupaten, DPRD Propinsi, DPD dan DPR RI
2. Menghimbau kepada masyarakat agar memilih paslon Presiden dan Wakil Presiden serta caleg
DPRD Kabupaten, DPRD Propinsi, DPD dan DPR RI tidak berdasarkan pemberian uang.
3. Menghimbau kepada paslon Presiden dan Wakil Presiden serta caleg DPRD Kabupaten, DPRD
Propinsi, DPD dan DPR RI untuk memperbanyak amal shaleh, dengan shalat, membaca Al
Quran, infaq dan shadaqah, serta apabila membagi-bagi uang kepada masyarakat pemilih agar
diniyati bersodaqoh untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
4. Menghimbau kepada penyelenggara Pemilu baik di TPS, KPPS, KPU, Bawaslu Daerah maupun
Pusat agar dapat melaksanakan tugas dengan amanah, jujur, adil dan transparan. Diharapkan
tidak melayani godaan materi atau money politic dalam bantuk apapun dan dari pihak
manapun, karena akan mendholimi suara pemilih dan memberatkan pertanggungjawaban di
hadapan Allah.
Demikian Taujihat yang kami buat dengan harapan mendapat perhatian dari semua pihak, dan
Pemilu dapat melahirkan pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang terbaik yang dipilih dari putra-
putra bangsa yang terbaik pula.
Ditetapkan di : SUMBER
Pada Tanggal : 6 Desember 2023

MAJELIS ULAMA INDONESIA


KABUPATEN CIREBON

KETUA UMUM, SEKRETARIS,

KH. ZAMZAMI AMIN H. SAEFUL MALIK, S.Ag, M.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai