MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori Bilangan
Dosen pengampu Nur Fadhila Ilmiah, M.Si.
Disusun oleh :
Fermat’s theorem atau teorema fermat adalah salah satu teorema paling terkenal dalam
matematika, dicetuskan oleh Pierre De Fermat pada abad ke-17. Sekitar tahun 1637,
Fermat menulis teorema tersebut pada pinggiran salah satu halaman buku Arithmatica
(karangan Diophantus) miliknya, yang artinya :” Tidak mungkin untuk memisahkan dua
bilangan kubik menjadi dua bilangan kubik atau suatu bilangan pangkat empat menjadi
dua bilangan pangkat empat lainnya atau pada umumnya, bilangan berpangkat lebih dari
dua menjadi bilangan berpangkat sama.” Dengan melalui sebuah teorema yang berbunyi “
Jika p suatu bilangan prima dan ( a , p )=1 , maka a p−1 ≡1 ¿mod p ¿”, teorema fermat bisa
dibuktikan 357 tahun setelah dicetuskan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah Teori
Bilangan ini. Adapun maksud dan tujuan kami di sini yaitu menyajikan beberapa hal yang
menjadi materi dari makalah kami. Makalah ini membahas mengenai “Teorema Fermat”.
Makalah ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk para pembacanya.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah kami ini masih banyak kekurangan.
Kami mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar lebih
baik dan dapat berguna semaksimal mungkin. Sekiranya makalah yang telah disusun ini
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER................................................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv
ii
A. Definisi Teorema Fermat..........................................................................................1
B. Teorema 6.1.............................................................................................................1
C. Teorema 6.2.............................................................................................................2
D. Teorema 6.3.............................................................................................................2
E. Teorema 6.4.............................................................................................................5
BAB IV LAPORAN.............................................................................................................. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 12
BAB I
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Teorema Fermat
Teorema Fermat adalah salah satu teorema paling terkenal di dunia matematika
yang dicetuskan oleh Pierre de Fermat pada abad ke-17. Pierre de Fermat, seorang
pengacara yang juga matematikawan amatir, sering menulis komentar komentar di
pinggiran bukunya. Dan yang paling terkenal sepanjang sejarah adalah Teorema Terakhir
Fermat (Fermat Last Theorem). Dinamakan teorema terakhir bukan karena terakhir kali
iii
dipublikasikan namun yang terakhir kali dibuktikan. Teorema tersebut tidak berhasil
dibuktikan oleh semua matematikawan-matematikawan dunia selama 357 lebih.
Berikut ini adalah contoh ilustrasi dari teorema fermat:
Perhatikan barisan bilangan 4 , 8 ,12 , 16 , 20 ,24 . Bilangan bilangan dalam
barisan ini kongruen modulo 7 berturut-turut dengan 4 , 1, 5 , 2 ,6 , 3 yang merupakan
unsur-unsur dari himpunan residu terkecil modulo 7 . Sedangkan barisan bilangan
3 , 6 , 9 ,12 , 15 , 18 ,21 , 24 kongruen modulo 7 residu terkecilnya berturut-turut adalah
3 , 6 , 0 ,3 ,6 , 0 , 3 , 6 yang ternyata tidak terdiri atas semua bilangan asli yang kurang dari
9.
B. Teorema 6.1
“Jika ( a , m )=1, maka residu-residu terkecil modulo m dari barisan:
a , 2 a , 3 a , … , ( m−1 ) a adalah suatu permutasi dari 1 , 2, 3 , … , ( m−1 ) .”
Bukti:
Perhatikan barisan bilangan: a , 2 a , 3 a , … , ( m−1 ) a .........(1)
Bilangan-bilangan pada barisan ini tidak ada satupun yang kongruen modulo m dengan 0
(nol). Buktikan bahwa bilangan-bilangan dalam barisan ( 1 ) masing-masing kongruen
modulo m dengan tepat satu dari 1 , 2, 3 , … , ( m−1 ) .
Andaikan ada dua suku dari barisan (1) yang kongruen modulo m , misalnya:
ra ≡ sa (mod m) dengan 1 ≤r < s <m.
Karena ( a , m )=1 , maka kita dapat melenyapkan a dari kekongruenan itu, sehingga
diperoleh r ≡ s ( mod m ) .
Tetapi, karena ra dan sa adalah suku-suku dari barisan (1), maka r dan s adalah residu-
residu terkeci modulo m , sehingga r =s . Hal ini kontradiksi dengan pengandaian bahwa
1 ≤r < s <m, maka pengandaian tersebut tidak benar. Jadi tidak ada dua suku dari barisan
(1) yang kongruen modulo m . Ini berarti bahwa suku-suku dalam barisan (1) masing-
masing kongruen modulo m dengan tepat satu dari 1 , 2, 3 , … , ( m−1 ) .
C. Teorema 6.2 (Teorema Fermat)
“Jika p suatu bilangan prima dan ( a , p )=1 , maka a p−1 ≡1 ¿mod p ¿.”
Bukti:
Ambil sembarang bilangan prima p dan bilangan bulat a sedemikian ( a , p )=1 , maka
menurut Teorema 6.1, residu-residu terkecil mod p dari a , 2 a , 3 a , … , ( p−1 ) a adalah
iv
suatu permutasi dari 1 , 2, 3 , … ,( p−1), sehingga hasil kali-hasil kalinya akan kongruen
mod p juga, yaitu:
a . 2 a . 3 a . …. ( p−1 ) a mod
a
p−1
¿a
p−1
( p−1 ) ! mod
≡1.2 .3 . …( p−1)¿ p ¿ mod
≡ ( p−1 ) ! ¿ p ¿
≡ ( p−1 ) ! ¿ p ¿
Karena p dan ( p−1 ) ! Saling prima, maka kita dapat melenyapkan ( p−1 ) ! Dari
kekongruenan terakhir ini, sehingga diperoleh a p−1 ≡1 ¿mod p ¿ . ∎
D. Teorema 6.3
“Jika p suatu bilangan prima, maka a p ≡ a ¿mod p ¿, untuk setiap bilangan bulat a
.”
Bukti:
Ambil sebarang bilangan prima p dan sembarang bilangan bulat a , maka (a , p)=1 atau
( a , p )= p . Apakah ada kemungkinan lain tentang FPB dari a dan p?
Jika ( a , p )=1 , maka menurut Teorema 6.2 diperoleh bahwa a p−1 ≡1 ¿mod p ¿.
Selanjutnya, jika kedua ruas dikalikan a , maka diperoleh a p ≡ a ¿mod p ¿.
Jika ( a , p )= p , maka p|a , sehingga a ≡ 0 ¿mod p ¿ dan a p ≡ a ¿mod p ¿ pula. Jadi
a ≡ a ¿mod p ¿.∎
p
Bukti lain dari Teorema 6.3 dengan menggunakan induksi matematik pada a .
Jika a=1, maka pernyataan 1 p ≡1 ¿mod p ¿ jelas benar. Demikian pula, jika diambil a=0.
Selanjutnya diasumsikan a p ≡ a ¿mod p ¿ benar untuk suatu bilangan bulat positif a , dan
harus ditunjukkan benar untuk ( a+ 1 ) , yaitu (a+ 1) p ≡a +1¿ mod p ¿ . Hal ini ditunjukkan
sebagai berikut:
(a+ 1) =a +
p p
( p1) a +( 2p) a
p−1 p−2
+…+ ( kp)a p−k
+…+ ( p−1
p
)+1
v
p ( p−1 )( p−2 ) ⋯ ( p−k +1)
Ingat bahwa ( kp)= k ! ( p−k
p!
)!
=
1.2.3 … k
Contoh 6 . 2 :
vi
Apakah 117 suatu bilangan prima?
Jawab:
Untuk memeriksa ini dipilih bilangan bulat positif yang cukup kecil, misalnya 2. Selanjutnya
diperiksa apakah 2117 ≡2 ¿mod117 ¿ ?
7 16
= (2 ) . 2
117 7.16+5 5
2 =2
2 =128 ≡ 11¿mod117 ¿ , maka
7
16 5
2
117
≡ (11 ) . 2 ¿mod117 ¿
8 5
≡ (121 ) . 2 ¿ mod117 ¿
8 5
≡ 4 .2 (mod 117)
≡2 ¿mod 117 ¿
21
7 3
≡ ( 2 ) ¿ mod117 ¿
≡11 ¿ mod117 ¿
3
≡121 . 11¿mod117 ¿
` ≡ 4 . 11(mod 117)
≡ 44 ¿mod117¿
Sehingga diperoleh bahwa 2117 ≡ 44 ≢ 2¿ mod117¿ .
Hal ini berarti bahwa 117 adalah bilangan komposit dan kenyataan bahwa
117=13 × 9.
Contoh 6.3
Tanpa menggunakan Teorema Fermat, tunjukan bahwa 316 ≡1 ¿mod 17 ¿!
Jawab:
3 ≡27 ≡ 10 ¿mod 17 ¿ dikuadratkan
3
3 ≡100 ¿mod 17 ¿
6
3 ≡ 4 ¿mod 17 ¿
12
vii
Perhatikan kembali Teorema Fermat di atas. Perlu ditekankan di sini bahwa konvers dari
teorema tersebut tidak benar, sehingga :
Jika a n−1 ≡ 1 ¿mod n ¿ untuk suatu bilangan bulat a , maka n tidak perlu perlu suatu
bilangan prima.
E. Teorema 6.4
“Jika p dan q adalah bilangan-bilangan prima yang berlainan sedemikian hingga
a ≡ a ¿ mod q ¿ dan a ≡ a ¿mod p ¿, maka a ≡ a ¿ mod pq ¿.”
p q pq
Bukti:
Menurut Teorema 6.3 karena p suatu bilangan prima, maka
p
( a q ) ≡a q ¿mod p ¿. Selanjutnya, karena diketaui bahwa a q ≡ a ¿ mod p ¿, maka
kekongruenan tersebut menjadi a pq ≡ a ¿ mod p ¿. Ini berarti bahwa
p ¿Menurut Teorema 6.3 lagi, karena q suatu bilangan prima, maka 3 pq ≡a p ¿mod q ¿ .
Selanjutnya, karena diketahui bahwa a p ≡ a ¿ mod q ¿ , maka kekongruenan tersebut
menjadi a pq ≡ a ¿ mod q ¿ . Ini berarti bahwa q| ( a pq−a ) ......................(2).
Dari (1) dan (2) disimpulkan bahwa pq|(a pq−a) dan dapat dinyatakan sebagai a pq ≡ a ¿
mod pq ¿ . ∎
Contoh 6.4
Tunjukkan bahwa 2340 ≡ 1¿mod 341 ¿!
Jawab:
10
2 ≡ 1¿ mod
11
31 ¿ 2 ≡ 2 ¿mod
31 ¿ 2 =1024=31. 3 3+1, sehingga
10
3
( 210 ) ≡13 ¿mod
30
11¿ 2 ≡ 1¿ mod
31
11¿ 2 ≡ 2¿ mod
viii
11¿Menurut Teorema 6.4 , dari 211 ≡2 ¿mod 31 ¿, maka 231. 11 ≡2 ¿mod 31 ¿ dan dari
2 ≡ 2¿ mod 11¿, sehingga 2 ≡2 ¿mod 11. 31¿ , yaitu: 2 ≡1 ¿mod 341 ¿ dan
31 11. 31 341
ix
BAB II
STRATEGI PEMBELAJARAN
“Strategi Pembelajaran Menggunakan Teknik Probing Prompting”
1
dilakukan pada langkah keenam ini sebaiknya diajukan pada beberapa siswa yang
berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam seluruh kegiatan probing prompting.
7. Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih
menekankan bahwa TPK/indikator tersebut benar-benar telah dipahami oleh
seluruh siswa.
2
BAB III
SOAL POST TEST DAN PEMBAHASAN
1. Tunjukkan bahwa 56 ≡1 ¿ mod 7 ¿!
Jawab:
5 ≡1 ¿ mod 7 ¿
6
5 . 6 ! ≡6 ! ¿ mod 7 ¿
6
5 ≡1 ¿ mod 7 ¿ Terbukti
6
Jawab:
10
3 ≡1 ¿ mod 11¿
3. 6. 9.12. 15.18. 21. 24.27. 30 ≡3. 6. 9.1. 4. 7. 10.2. 5. 8 ¿ mod 11¿
10
3 ( 1.2. 3. 4. 5.6. 7. 8. 9.10 ) ≡1.2 . 3. 4.5. 6. 7. 8.9. 10 ¿ mod 11¿
10
3 .10 ! ≡10 ! ¿ mod 11¿
10
3 ≡1 ¿ mod 11¿ Terbukti
3. Berapakah sisa pembagian 960 oleh 13!
Jawab:
≡1 ¿ mod 13 ¿
13−1
9
9 ≡1 ¿ mod 13 ¿
12
5
( 9 12) ≡15 ¿ mod 13 ¿
9 ≡1 ¿ mod 13 ¿
60
1
2
BAB IV
LAPORAN
1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman. 2013. “Teori Bilangan”. Yogyakarta: UNY Press.