Anda di halaman 1dari 3

Pertolongan Pertama Kecelakaan kerja tertusuk Jarum suntik

Salah seorang pengacara mengatakan bahwa tempat yang memiliki


banyak pekerja dari berbagai sektor, memiliki tingkat kesalahan yang
lebih besar. Rumah Sakit adalah salah satunya, mulai dari tenaga
kesehatan (dokter, perawat, bidan, fisioterapi, dll) sampai tenaga
cleaning service, security, admin, akuntan dan sektor2 yang lain bekerja
dalam satu lahan.

Menurut CDC (centre of disease control) pekerja kesehatan berisiko


terpapar darah dan cairan tubuh yang terinfeksi (bloodborne pathogen)
yang dapat menimbulkan infeksi HBV (Hepatitis B Virus), HCV (Hepatitis
C Virus) dan HIV (Human Immunodeficiency Virus) melalui berbagai
cara, salah satunya melalui luka tusuk jarum atau yang dikenal dengan
istilah Needle Stick Injury atau NSI. Dari survey yang diperoleh CDC
sebanyak 77% kecelakaan kerja di Rumah sakit adalah tertusuk jarum
suntik. Diperkirakan setiap tahun terjadi 385.000 kejadian luka akibat
benda tajam yang terkontaminasi darah pada tenaga kesehatan di
rumah sakit di Amerika.

Pencegahan
1. Pisahkan jarum dan spuit pada tempat yang berbeda.
2. Saat membuang jarum, jangan gunakan tangan langsung, untuk
mencegah tertusuk, gunakanlah sarung tangan yang tebal.
3. Gunakan bengkok untuk menaruh jarum bekas infus setelah
pemasangan infus
4. Kehati-hatian dan konsentrasi sangat diperlukan dalam bekerja,
sehingga resiko cedera dapat dicegah
Pertolongan Pertama
1. Segera cuci tangan dengan alcohol 70% serta betadin.
2. Guyur luka dibawah air yang mengalir selama 3 menit.
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar
virus/kuman ikut keluar bersama darah)
4. Tenang dan jangan panik.
5. Jika tertusuk jarum suntik bekas pasien hepatitis B, maka segera
lakukan imunisasi pasif (suntikan imunoglobulin hepatitis B)
maksimal 7 hari setelah tertusuk jarum suntik. Sedangkan untuk
HIV positif, resiko pajanan darah 0.3%

Pelaporan Insiden Kecelakaan Kerja


1. Setiap petugas yang mengalami inseden atau kecelakaan kerja
karena tertusuk jarum setelah tindakan pada pasien atau tertusuk
jarum bekas, jarum infuse, pisau bedah dan benda tajam lainnya
yang berhubungan dengan pasien segera di bawa ke unit gawat
darurat untuk diberi pertolongan pertama.
2. Setelah mendapat pertolongan dari UGD, petugas UGD memilah
apakah korban perlu dirujuk ke poli teratai atau tidak :
 Bila korban tertusuk jarum pasien pederita HIV-AIDS maka korban
perlu dirujuk ke poli teratai.
 Bila korban tertusuk jarum dengan pasien hepatitis atau penyakit
infeksi lain, maka petugas yang mengalami kecelakaan kerja
cukup diberi pertolongan di UGD untuk selanjutnya dilakukan
pemeriksaan lanjutan di poli pegawai.
 Setelah mendapatkan pertolongan, petugas atau rekan korban
melaporkan kejadian kecelakaan kerja tetapi langsung pada
atasan.
 Atasan korban segera membuat laporan insiden atau kecelakaan
kerja dengan formulir laporan insiden pada jam kerja ditanda
tangani pelapor dan diketahui oleh atasan langsung.
 Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan
investigasi sederhana penyebab terjadinya kecelakaan.
 Setelah selesai melakukan investigasi, laporan hasil investigasi dan
laopran insiden dilaporkan ke ketua komite mutu K3RS dalam
waktu 2x24 jam setelah terjadinya insiden tau kecelakaan kerja.
 Komite mutu K3RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan.
 Hasil investigasi lanjutan, rekomnedasi dan rencana kerja
dilaporkan ke direksi.
 Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan
umpan blik kepada unit kerja terkait.
 Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian insiden atau
kecelakaan kerja di unit kerjanya masing-masing setiap 1 bulan 1
kali.

Anda mungkin juga menyukai