Identitas JK : Perempuan Pasien Usia : 38 tahun Ruang Rawat : Neurologi Hari Rawatan : 5 hari Dx Medis : Meningitis TB
Keluhan Keluarga mengatakan pasien mengalami penurunan kesadaran,
Utama karena itu pasien lemah tidak dapat bergerak banyak, leher sangat kaku, sulit berbicara, sulit batuk menyebabkan tersumbatnya dahak ditenggorokkan. Demam naik turun.
Temuan Pasien Lemah, penurunan kesadaran
Pengkajian yang Relevan
TTV TD : 150/100 mmHg
Nadi : 89 x/I RR : 18 x/i Suhu : 38.3 c Temuan Kaku Kuduk (+) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Brain CT Scan : Hidrosefalus post VP Shunt
Penunjang Rontgen thorax : Infiltrat (+)
Diagnosa Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Keperawatan Utama Intervensi Pemantauan tekanan intrakranial Observasi: - Monitor peningkatan TD - Monitor penurunan nadi - Monitor penurunan tingkat kesadaran - Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil Terapeutik: - Pertahankan posisi kepala dan leher - Pertahankan sterilisasi sistem pemantauan Edukasi: - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - Informasikan hasil pemantauan
Kriteria Hasil Setelah dilakukan intervensi selama x8 jam. Diharapkan perfusi
serebral meningkat dengan kriteria hasil: - Tingkat kesadaran cukup meningkat (4) - Demam cukup menurun (4) - Sakit kepala cukup menurun (4) Evaluasi S/Keluarga mengatakan pasien masih sakit kepala, demam, dan batuk O/ Pasien tampak tegang, mata berair, E4V3M4, kaku kuduk (+), TD : 150/100, N : 98x/I, R : 18x/I, T : 38.3c A/ Masalah belum teratasi, tingkat kesdaran belum meningkat, kognitif tidak meningkat, sakit kepala tidak menurun, refleks saraf belum baik P/Intervensi dilanjutkan.