Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. K DI PANTI WERDHA


DENGAN PENURUNAN SISTEM
KARDIOVASKULER


KELOMPOK 6 :

GHANTINI INDAH

ISRO HAYATI

SERIATI

SITI SAPTINAH

VIRISTI MUTIARA

SEKOLAH TINGGI LMU KESEHATAN JAYAKARTA PKP DKI JAKARTA TA.


2019/2020
PENDAHULUAN
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa sering kali
dilihat dari umur harapan hidup penduduknya. Demikian
juga di Indonesia sebagai suatu negara bekembang
dengan perkembangan penduduknya yang sangat cepat
berdampak pada makin tinggi harapan hidupnya yang
mencapai usia di 70 tahun pada tahun 2020
Tahun 2019 jumlah lansia Indonesia diproyeksikan
meningkat menjadi 27,5 juta atau 10,3% dan 57,0 juta jiwa
atau 17,9% pada tahun 2045 (BPS, Bappenas, UNFPA,
2018). Berdasarkan data Survey Penduduk antar sensus
(Supas) 2015, jumlah lanjut usia Indonesia 21,7 juta atau
8,5%.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus

Tujuan Umum :
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk
mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan
asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah
kardiovaskuler.
Tujuan Khusus :
Tujuan khusus penulisan makalah ini diharapkan,
penulis mampu :
1. Melakukan pengkajian pada lansia dengan
sistem kardiovaskuler
2. Menganalisa data untuk menentukan
diagnosa keperawatan pada lansia dengan
sistem kardiovac
3. Merencanakan tindakan keperawatan pada
lansia dengan sistem kardiovaskuler
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada
lansia dengan sistem kardiovaskuler
5. Melakukan evaluasi pada lansia dengan sistem
kardiovaskuler
6. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat
antara teori dan kasus
7. Mengidentifikasi faktor pendukung,
penghambat, serta dapat mencari solusinya
8. Mendokumentasikan semua kegiatan asuhan
keperawatan pada lansia dengan sistem
kardiovaskuler
TINJAUAN TEORI
Konsep Dasar

Menua ; suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan


manusia, tua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupanya.
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran,
misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong,
pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin
memburuk, gerakkan lambat, dan figure tubuh yang tidak
proporsional ( Wahyudi Nugroho, 2008 )
Batasan Lanjut Usia.
Batasan umur lansia menurut kesehatan dunia
( WHO ) :
a. Usia pertengahan ( middle age ) ( 45-59 th)
b. Lanjut usia ( elderly ) ( 60-74 th )
c. Lanjut usia tua ( old ) ( 75-90 th )
d. Usia sangat tua ( very old ) ( di atas 90th )
Perubahan – Perubahan yang terjadi pada lanjut
usia
1) Sel
2) Sistem Pernafasan
3) Sistem Penglihatan
4) Sitem Pendengaran
5) Sistem Kardiovaskuler
6) Sistem Respirasi dan
7) Sistem Kulit
TINJAUAN KASUS
Ny. K berada dipanti werdha sejak 4 bulan yang lalu. Klien lahir di maluku tanggal 1
Januari 1956, pendidikan terakhir SD, golongan darah A, agama Islam. Alasan klien masuk
dibawa ke panti karena Ny. K tidak ada sanak saudara di Jakarta, sehingga ia memutuskan untuk
tinggal dipanti jompo.
Pada saat ditanya keluhan, klien mengatakan bahwa kepala terasa pusing, mata kunang-kunang,
tidak nyaman terutama didaerah leher belakang terasa kaku sehingga sulit untuk tidur pada
malam hari ataupun siang hari. Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah merasakan ini,
keluhan ini baru terasa 3 hari yang lalu. Pada saat dikaji lebih lanjut oleh perawat diperoleh data
sebagai berikut : TTV : TD : 170/100 mmHg, N : 82x/mnt, RR : 18 x/mnt, S : 37 C, akral hangat,
warna dasar kuku merah muda, aktivitas klien saat ini hanya ditempat tidur karena kepalanya
pusing. Pada saat ditanya lebih lanjut oleh perawat klien mengatakan tengkuk dan kepalanya
terasa seperti ditusuk-tusuk, dengan skala 4. Hal yang sudah dilakukan klien untuk mengatasi
masalah ini, hanya memberikan minyak kayu putih di bagian leher saja dan minum obat sakit
kepala di warung.
Hasil pengkajian sebagai berikut : Klien masih bisa melakukan ADL mandiri. Indeks KATZ A
(mandiri), SPMSQ nilai 4, MMSE nilai 26, Geriatric Depresi Scale nilai 3. Hasil pemeriksaan
fisik : Kepala tidak ada lesi, bersih, ditribusi rambut merata, warna rambut sebagian besar putih,
konjungtiva an anemis, reaksi pupil terhadap cahaya baik, sclera putih, mukosa bibir lembab,
tidak ada stomatitis, kemampuan mendengar klien pada telinga kanan sudah mulai menurun ,
kemampuan menelan baik, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran kelenjar
tiroid tidak ada. Turgor kulit agak lambat (proses menua), warna dasar kuku pink, tidak ada lesi,
dada simetris, bunyi jantung S1-S2 normal, bunyi paru vesikuler, tidak ada pembesaran hepar,
tidak ada nyeri tekan abdomen, ektermitas atas mampu digerakan dengan baik dengan kekuatan
otot 5555 5555.

5555 5555
Klien mengatakan tidak memiliki alergi baik makanan, minuman maupun obat-obatan. Klien
tidak memilki riwayat penyakit pernapasan, kencing manis atau asam urat, tetapi menurut klien
orang tua klien (bapak) meninggal karena terkena stroke. Klien mengatakan belum pernah
mendapatkan informasi kesehatan tentang masalah kesehatan yang sedang alami. Sehingga klien
merasa cemas atas masalah yang sedang dihadapinya. Klien tidak tahu bagaimana cara
penanganan peyakitnya.
ANALISA DATA
NO DATA Problem Etiologi
( Sign/ Symptom )

1. DS :
 Klien mengatakan bahwa
kepala terasa pusing, mata Gangguan Peningkatan
kunang-kunang, tidak perfusi jaringan Tekanan
nyaman terutama didaerah serebral Vaskuler
leher belakang terasa kaku serebral
sehingga sulit untuk tidur
pada malam hari ataupun
siang hari.

 
 
NO DATA Problem Etiologi
( Sign/ Symptom )
 Klien mengatakan
sebelumnya tidak pernah
merasakan ini, keluhan ini
baru terasa 3 hari yang
lalu.

 klien mengatakan tengkuk


dan kepalanya terasa
seperti ditusuk-tusuk,
dengan skala 4.

 
 
NO DATA Problem Etiologi
( Sign/ Symptom )
mmHg, N : 82x/mnt, RR :
18 x/mnt, S : 37 C, akral
hangat, warna dasar kuku
merah muda, aktivitas
klien saat ini hanya
ditempat tidur karena
kepalanya pusing.
 Hal yang sudah dilakukan
klien untuk mengatasi
masalah ini, hanya
memberikan minyak kayu
putih di bagian leher saja dan
minum obat sakit kepala di
warung.
 
 
NO DATA Problem Etiologi
( Sign/ Symptom )
DO :

 Ny. K berada dipanti


werdha sejak 4 bulan yang
lalu.

 Pada saat dikaji lebih


lanjut oleh perawat
diperoleh data sebagai
berikut : TTV : TD :
170/100
 
 
NO DATA Problem Etiologi
( Sign/ Symptom )
 Pada saat dikaji lebih lanjut
oleh perawat diperoleh data
sebagai berikut : TTV :
TD : 170/100 mmHg, N :
82x/mnt, RR : 18 x/mnt, S :
37 C, akral hangat, warna
dasar kuku merah muda,
aktivitas klien saat ini
hanya ditempat tidur karena
kepalanya pusing.
NO DATA Problem Etiologi
( Sign/ Symptom )
 Klien tidak memilki riwayat
penyakit pernapasan,
kencing manis atau asam
urat, tetapi menurut klien
orang tua klien (bapak)
meninggal karena terkena
2. stroke.
DS.
 Klien mengatakan belum Kurang Kurang
pernah mendapatkan pengetahuan paparan
informasi kesehatan tentang tentang terhadap
masalah kesehatan yang pemahaman dan informasi
sedang alami penatalaksanaan
masalah
 
kesehatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
2. Kurang pengetahuan tentang pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan
berhubungan dengan kurang paparan terhadap informasi
PERENCANAAN
1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan perfusi
jaringan serebral tidak terjadi.

Kriteria hasil : - TTV dalam batas normal

- Klien mampu mengikuti dan mendemonstrasikan teknik relaksasi visual, napas


dalam
- Klien melaporkan nyeri / ketidaknyamanan hilang / terkontrol
Rencana tindakan :
a. Identifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan stressor hipertensi

b. Pertahankan tirah baring selama fase akut.


c. Diskusikan dan demonstrasikan teknik relaksasi visual dan napas dalam

d. Diskusikan dan demonstrasikan kompres hangat di daerah tengkuk

e. Hilangkan / minimalkan aktivitas vaskontriksi menyebabkan sakit,


misal : mengejar saat BAB, batuk panjang..

f. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan


Kurang pengetahuan tentang pemahaman dan penatalaksanaan
masalah kesehatan berhubungan dengan kurang paparan terhadap
informasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit
diharapkan pengetahuan klien meningkat.
Kriteria hasil : Klien mengenal masalah hipertensi dengan
menyebutkan Pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi
serta cara pencegahan dan pengobatan hipertensi
Rencana tindakan :
Diskusikan tentang pengertian, tanda dan gejala dari hipertensi
serta cara pencegahan dan pengobatan hipertensi
Berikan kesempatan pada klien untuk mengulangi penjelasan
tentang pengertian, tanda dan gejala, serta cara pencegahan dan
pengobatan hipertensi
Motifasi klien untuk mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala
hipertensi yang dialam
Berikan reinforcement positif atas upaya yang dilakukan klien.
minimalkan
aktivitas
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
vaskontriksi
menyebabkan
sakit,
misal :
mengejan saat
BAB, batuk
panjang..
f. Membantu
klien dalam
ambulasi
sesuai
kebutuhan.
g.Mengobserv
asi TTV
g.
Berkolaborasi
dengan dokter
untuk
PEMBAHASAN
Didalam pengkajian kepada pasien ,yang menjadi penyebab terjadinya
hipertensi pada Ny. K dipengaruhi oleh faktor keturunan disertai
ketidakteraturan dalam pola diet yaitu pasien suka makan makanan
yang asin dan goreng-gorengan. Hal ini sesuai dengan teori sebagai
salah satu penyebab hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa hipertensi
yang ada pada Ny. K diklasifikasikan hipertensi stage I. Tanda dan
gejala yang ditemukan pada Ny. K adalah kepala terasa pusing, mata
kunang-kunang, tidak nyaman terutama didaerah leher belakang
terasa kaku sehingga sulit untuk tidur pada malam hari maupun
siang hari, dan keluhan tersebut baru terasa selama 3 hari.

Anda mungkin juga menyukai