Anda di halaman 1dari 13

TUGAS UTS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


Konsep Keperawatan Agregat Komunikan

Dosen Pengampu :

Kusuma Wijaya Ridi P, S. Kep.,Ns.,MNS

Disusun Oleh :

Yana Talapessy
2021030047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2023/2024
1. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh perawat komunitas didapatkan
bahwa di Desa Ada Makmur terdapat sebuah Madrasah Aliyah. Pengumpulan data yang
dilakukan di Madrasah Aliyah tersebut didapatkan data bahwa siswa disana mempunyai
kebiasaan mengikuti balapan liar dan merokok dibelakang sekolah. Selain itu, para
siswinya beberapa ada yang mengalami hamil. Menurut hasil observasi yang dilakukan
oleh perawat komunitas tersebut, para siswa dan siswi Madrasah Aliyah tersebut
mempunyai kebiasaan yang bebas, bahkan para siswa berani melakukan hal yang secara
etika bisa dianggap tidak baik.

A. Analisis Data

NO SIMTOMA ETIOLOGI PROBLEM


1. Ds : Balap liar Risiko cedera
Do : Terlihat siswa sedang
mengendarai motor secara kebut
kebutan sambil menggunakan
seragam sekolah
2. Ds : Remaja Merokok Perilaku kesehatan
Do: Terlihat siswa sedang cenderung beresiko
merokok di blakang halaman
sekolah
3. Ds : Kehamilan di bawah umur Resiko perdarahan
Do: Terlihat siswi yang hamil dan
di keluarkan oleh pihak sekolah

B. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. Resiko cedera (D.1036) Tingkat Cedera (L.14136) Menajemen Keselamatan
Resiko cedera d.d ketidak Setelah dilakukan Tindakan Lingkungan (I.14513)
amanan transportasi Keperawatan 1x24 Jam Tindakan
diharapkan Tingkat Cedera Observasi :
menurun dengan Kriteria Hasil : 1. Identifikasi
1. Kejadian Cedera Luka / Kebutuhan
Lecet menurun Keselamatan
2. Fraktur Menurun (Riwayat Perilaku
2. Monitor status
keselamatan
lingkungan
Terapeutik :
1. Modifikasi
lingkungan untuk
meminimal kan
bahaya dari resiko
2. Hubungi pihak
berwenang sesuai
masalah komunitas
(Polisi)
Edukasi:
1. Ajarkan Individu,
Keluarga dan
kelompok risiko
tinggi bahaya
lingkungan
2. Perilaku kesehatan Perilaku Kesehatan (L.12107) Modifikasi Perilaku
cenderung beresiko (D.0099) Setelah dilakukan Tindakan Kentrampilan Sosial (I.
Perilaku kesehatan cenderung Keperawatan 1x24 Jam 13484)
beresiko b.d Remaja merokok diharapkan Perilaku Kesehatan Tindakan
d.d Menunjukan penolakan membaik dengan Kriteria Hasil : Observasi :
terhadap perubahan status 1. Kemampuan melakukan 1. Identifikasi
kesehatan tindakan pencegahan Perilaku kesehatan
masalah kesehatan yang dapat
meningkat ditingkatkan
2. Kemampuan Terapeutik :
peningkatan kesehatan 1. Berikan lingkungan
meningkat yang mendukung
kesehatan
2. Orientasi pelayanan
kesehatan yang
dapat dimanfaatkan
Edukasi :
1. Anjurkan
melakukan aktivitas
fisik setiap hari
2. Anjurkan tidak
merokok di dalam
rumah
3 Resiko perdarahan (D.0012) Tingkat perdarahan (L.02017) Pencegahan Perdarahan
Resiko perdarahan d.d Setelah dilakukan Tindakan (I.02067)

Komplikasi kehamilan Keperawatan 1x24 Jam Tindakan

(ketuban pecah sebelum diharapkan Tingkat perdarahan Observasi :


menurun dengan Kriteria Hasil : 1. Memonitor tanda
waktunya)
1. Perdarahan vagina dan gejalan
perdarahan
2. Monitor tanda-
tanda vital
Terapeutik
1. Pertahakan bed rest
selama perdarahan
2. Batasi tindakan
invasif, jika perlu
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
2. Anjurkan
menghindari aspirin
atau antikoagulan
3. Anjurkan
meningkatkan
asupan makanan
dan vitamin K
4. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol
perdarahan, jika
perlu
2. Kolaborasi
pemberian produk
pemberian darah ,
jika perlu

C. Susunan program UKS

No Program Kerja Kegiatan Tujuan


1 Pendidikan 1. Melakukan penyuluhan Dapat meningkatkan
Kesehatan dan pembinaan UKS pengetahuan peserta didik
2. Pembinaan dan tentang kesehatan juga untuk
pengembangan menanamkan nilai dan sikap
kegiatan positif terhadap risiko
balapan liar diluar
Pelayanan Kesehatan 1. PPPK (P3K) Diharapkan pelayanan
2. Konsultasi kesehatan yang paling
kesehatan mendasar dan esensial dapat
3. Pengadaan sarana melarang siswa untuk
dan prasarana UKS melakukan balapan liar disaat
dan obat-obatan usia sekolah
4. Anjurkan untuk
Mengurangi/berhenti
balapan liar diluar
dan mulai mencari
hobi lain seperti
berolahraga(sepak
bola, badminton,dll)
5. tentang bahayanya
balapan liar
Pembinaan Mengadakan lomba sepeda Agar siswa termotivasi untuk
Lingkungan Sekolah atau BMX Racing mengadopsi gaya hidup aktif
Sehat dan menjadikan bersepeda
sebagai alternatif transportasi
yang sehat
2 Pendidikan 1. Melakukan penyuluhan Dapat meningkatkan
Kesehatan dan pembinaan UKS pengetahuan peserta didik
2. Pembinaan dan tentang kesehatan juga untuk
pengembangan menanamkan nilai dan sikap
kegiatan positif terhadap merokok
Pelayanan Kesehatan 1. PPPK (P3K) Diharapkan pelayanan
2. Konsultasi kesehatan kesehatan yang paling
3. Pengadaan sarana dan mendasar dan esensial dapat
prasarana UKS dan melarang siswa untuk
obat-obatan merokok disekolah
4. Memberikan layanan
bimbingan dan
konseling kepada siswa
yang terlibat dalam
perilaku merokok untuk
membantu mereka
memahami penyebab
dan menemukan
alternatif yang lebih
sehat.
5. Mengedukasi tentang
bahayanya merokok
Pembinaan Mengadakan kampanye anti Menyampaikan informasi
Lingkungan Sekolah rokok di sekolah dan area yang penting dan
Sehat bebas rokok meningkatkan kesadaran
siswa tentang isu tertentu,
seperti kesehatan, kebersihan,
keberlanjutan, atau masalah
sosial
3 Pendidikan 1. Melakukan penyuluhan
Kesehatan dan pembinaan UKS
2. Pembinaan dan
pengembangan
kegiatan
Pelayanan Kesehatan 1. PPPK (P3K)
2. Konsultasi kesehatan
3. Pengadaan sarana dan
prasarana UKS dan
obat-obatan
4. Menyediakan layanan
bimbingan dan
konseling bagi remaja
untuk membantu
mereka memahami
risiko kehamilan
dibawah umur,
mengatasi tekanan
sosial, dan membuat
keputusan yang
bertanggung jawab
5. Mengedukasi tentang
bahayanya hamil
dibawah umur
Pembinaan 1. Dukungan emosional Agar lingkungan sekolh
Lingkungan Sekolah dan psikologis dapat menjadi tempat yang
Sehat 2. Pendidikan dan aman, mendukung, dan
informasi memberdayakan bagi siswa
yang hamil diluar nikah
untuk tetap fokus pada
pendidikan mereka sambil
mengatasi perubahan
kehidupan yang kompleks.

2. Perawat kesehatan komunitas melakukan analisa data yang diperoleh pada desa
binaannya selama satu bulan. Hasil analisa data tersebut didapatkan bahwa sebagian
besar laki-laki dan perempuan usia produktif di desa tersebut mengalami hipertensi dan
diabetes mellitus. Setelah dilakukan pengkajian lebih lanjut, kejadian tersebut
diakibatkan oleh beberapa kebiasaan warga di desa tersebut, diantaranya pernikahan usia
dini dan mempunyai anak usia dini, kehamilan yang disertai oleh diabetes gestasional dan
preeklampsi yang menetap setelah kelahiran, kebiasaan merokok bagi laki-laki, dan
mempunyai anak lebih dari 3 anak. Kebiasaan lainnya adalah kurangnya pemanfaatan
layanan kesehatan yang telah tersedia di desa dan lebih memilih untuk percaya dengan
tabib/ dukun.

A. Analsia Data
NO SIMTOMA ETIOLOGI PROBLEM
1 Ds: Pernikahan dini, punya anak di usia Penurunan Koping keluarga
Do: dini dan lebih dari 3
2 Ds: kurangnya pemanfaatan layanan Defisit pengetahuan
Do: kesehatan yang telah tersedia
dengan percaya tabib/dukun
B. Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


o
1 Penurunan Koping Status Koping Keluarga Dukungan Koping Keluarga
keluarga (D.0097) (L.09088) (I.09260)
Penurunan Koping keluarga Setelah dilakukan Tindakan Tindakan :
b.d Pernikahan dini, punya Keperawatan 3x24 Jam Observasi
anak di usia dini d.d diharapkan status koping 1. Identifikasi respons
memounyai anak lebih dari keluarga membaik dengan emosional terhadap
3 Kriteria Hasil : kondisi saat ini
1. Kemampuan Terapeutik
memenuhi kebutuhan 1. Dengarkan masalah,
anggota keluarga perasaan, dan pertanyaan
menurun dan keluarga
2. Komunikasi antar 2. Fasilitas pengungkapan
anggota keluarga perasaan antara pasien
menurun dan keluarga atau antar
3. Perilaku overproktetif anggota keluarga
3. Fasilitas anggota
keluarga keluarga dalam
mengindentifikasi dan
menyelesaikan konflik
nilai
4. Fasilitas pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga
(mis. Tempat tinggal,
makanan,pakaian)
5. Hargai dan dukung
mekanisme koping
adaptif yang digunakan
Edukasi
1. Informasi fasilitas
perawatan kesehatan
yang tersedia
Kolaborasi
1. Rujuk untuk terapi
keluarga
2. Defisit pengetahuan Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
(D.0111) (L.12111) Tindakan :
Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan Tindakan Observasi
kurangnya pemanfaatan Keperawatan 3x24 Jam 1. Identifikasi kesiapan dan

layanan kesehatan yang diharapkan tingkat kemampuan menerima

telah tersedia d.d pengetahuan membaik dengan informasi


Kriteria Hasil : 2. Identifikasi faktor-faktor
masyarakat lebih percaya
1. Perilaku sesuai yang dapat meningkatkan
tabib/dukun
anjuran meningkat dan menurunkan motivasi
2. Perilaku sesuai dengan perilaku hidup bersih dan
pengetahuan sehat
meningkat Terapeutik
3. Pertanyaan tentang 1. Sediakan materi dan
masalah yang di media pendidikan
hadapi menurun kesehatan
4. Perilaku membaik 2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Jelakan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

3. Berdasarkan kasus nomor di atas, susunlah program yang sesuai dengan Pedoman
Manajemen Penyakit Tidak Menular yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI Tahun 2019!

PROGRAM LAYANAN UPAYA BERHENTI MEROKOK (UBM)


1. Pengertian
a. Kegiatan Layanan UBM adalah pemberian konseling kepada perokok untuk berhenti
merokok di FKTP dan di sekolah.
b. Kegiatan meliputi :
- Identifikasi klien.
- Evaluasi dan motivasi .
- Penentuan pilihan terapi yang akan diberikan.
- Penyusunan rencana untuk menindaklanjuti/follow up yang sudah dilakukan.
2. Dasar Hukum / Pedoman
a. PerMenkes No 40 tahun 2013 tentang Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi
Rokok Bagi Kesehatan.
b. Petunjuk Teknis Upaya Berhenti Merokok di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun
2016.
c. Petunjuk Teknis Konseling Berhenti Merokok pada anak usia sekolah/Madrasah bagi
guru pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) tahun 2016.
d. Buku Saku Hidup Sehat Tanpa Rokok tahun 2017.
3. Sasaran Setiap warga negara perokok yang berkunjung ke klinik UBM.
4. Tahapan Kegiatan Penetapan sasaran menggunakan data pengunjung FKTP yang
memiliki perilaku merokok dan data warga sekolah yang merokok.
a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan.
c. Tahap Pembinaan dan Monitoring Evaluasi.
5. Mekanisme Pelaksanaan
a. Tahap Persiapan
1) Dinas Kesehatan Provinsi :
Memfasilitasi peningkatan kapasitas petugas melalui Dana Dekonsentrasi.
2) Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Puskesmas :
- Pengelola Program Kab/Kota dan Pengelola Program Puskesmas memastikan
pedoman Tata laksana mengacu pada Petunjuk Teknis
- Upaya Berhenti Merokok di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun 2016 dan
Petunjuk Teknis Konseling Berhenti Merokok pada anak usia
sekolah/Madrasah bagi guru pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
(UKS/M) tahun 2016 tersedia di FKTP dan sekolah.
- Pengelola Program Kab/Kota dan Pengelola Program Puskesmas memastikan
ketersediaan alat kesehatan dan bahan habis pakai untuk mendukung
pelaksanaan UBM.
- Pengelola Program Kab/Kota dan Pengelola Program Puskesmas
mensosialisasikan layanan UBM kepada perokok.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Dinas Kesehatan Provinsi :
- Memastikan kegiatan layanan UBM berjalan sesuai standar.
- Mengkoordinir pencatatan dan pelaporan secara berjenjang.
2) Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Puskesmas :
- Pengelola Program Puskesmas membuat tanda rokok pada rekam medis
pasien yang merokok, untuk memudahkan petugas kesehatan memberikan
layanan UBM.
- Pengelola Program Kab/Kota dan Pengelola Program Puskesmas memastikan
kegiatan tercatat dalam rekam medik dan dilaporkan sesuai ketentuan.
- Pengelola Program Kab/Kota dan Pengelola Program Puskesmas memastikan
rujukan berjenjang dari sekolah ke fasyankes sesuai indikasi.
c. Tahap Pembinaan dan Monev
1) Dinas Kesehatan Provinsi :
- Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berkala
- Mengkoordinir pencatatan dan pelaporan secara berjenjang.
2) Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Puskesmas :
- Pengelola Program Kab/Kota dan Pengelola Program Puskesmas melakukan
pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berkala.
6. Pelaksana
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
d. Guru Bimbingan dan Konseling (BK).
7. Capaian Kinerja
a. Provinsi : Jumlah kab/kota yang memiliki puskemas dengan layanan UBM.
b. Kab/kota : Jumlah puskesmas yang memiliki layanan UBM.
8. Rumus Perhitungan
a. Provinsi : Jumlah kab/kota yang memiliki puskemas dengan layanan UBM.
b. Kab/kota : Jumlah puskesmas yang memiliki layanan UBM.
9. Nominator
a. Provinsi : Jumlah kab/kota yang memiliki puskemas dengan layanan UBM.
b. Kab/kota : Jumlah puskesmas yang memiliki layanan UBM.
10. Denominator
a. Provinsi : Jumlah seluruh kab/kota di Provinsi tersebut.
b. Kab/kota : Jumlah seluruh puskesmas di Kab/Kota tersebut

Anda mungkin juga menyukai