Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESENSI

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia
yang diberikan oleh Ibu Teti Yuniawati, S.Pd.

disusun oleh
Abie Putra Nugraha
XII MIPA 2

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X
SMA NEGERI 1 GARAWANGI
Jln. Raya Garawangi No. 34 Telp (0232) 874244
Website: sman1garawangi.sch.id Email: sma1garawangi@gmail.com
KABUPATEN KUNINGAN 45571
Tahun Pelajaran 2023/2024
GALI POTENSI DENGAN CARA MEMAAFKAN DIRI

I. PENDAHULUAN
Muthia Sayekti, lahir di Semarang tanggal 12 Desember 1993 dan terdidik
di kota kecil bernama Surakarta. Lulusan Sastra Inggris Universitas Sebelas
Maret (UNS) Solo ini sudah menyukai dunia bahasa, baik secara lisan maupun
tulisan sejak kecil. Ia pernah dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Fakultas
Sastra UNS dan sempat mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang Mass
Media dalam program Jenesys 2.0 di Tokyo dan Kobe, Jepang.

Saat buku ini ditulis, ia masih menjadi pengajar bahasa di sebuah sekolah
swasta di sebuah desa di daerah Juwiring, Klaten, Jawa Tengah.Ia mulai benar-
benar menekuni dunia literasi sejak bergabung dalam Komunitas SOTO BABAT
asuhan dari penulis kenamaan Nassirun Purwokartun. Lalu ia mulai terlibat dalam
redaksi Majalah EMBUN binaan LAZIS Jawa Tengah sejak 2014. Tulisan
antologi pertamanya pernah dimuat dalam buku “Mengeja Cahaya Surga” dan
selanjutnya menjadi penulis dalam serial “Cahaya” terbitan Rubaiyat. Jika ingin
membaca lebih banyak tulisan dari Penulis, para pembaca bisa berkunjung ke:
http://kombinasiilusi.tumblr.com dan berbagi cerita melalui:
muthia.sayekti@gmail.com

II. IDENTITAS BUKU

• Judul Buku : Berdamai Dengan Diri Sendiri


Seni Menerima Diri Apa Adanya
• Pengarang : Muthia Sayekti
• Penerbit : Anak Hebat Indonesia
• Tahun Penerbit : 2017
• Tebal Buku : 224 Halaman
• Nomor ISBN-el : 978-623-244-334-1

III. SINOPSIS

Buku Berdamai Dengan Diri Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya ini
membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada diri
sendiri. Menyadarkan bahwa betapa pentingnya rasa syukur dengan apa yang
dimiliki saat ini. Dengan rasa syukur yang muncul ini, perlahan-lahan rasa iri
yang ada di dalam diri akan menghilang. Karena rasa syukur yang keluar dari
dalam diri juga menyadarkan jika rasa iri hanya membuat seseorang sulit untuk
mengenalinya dirinya. Selain itu juga menyadarkan bahwa sebagai seorang
manusia harus berdamai dengan kenyataan atau realita yang ada benar-benar
terjadi. Setiap kenyataan yang ada di dalam hidup ini tak selamanya hal-hal yang
diinginkan terwujud. Hingga pada akhirnya akan tersusun mimpi-mimpi yang
bisa diwujudkan terlebih dahulu. Menyusun mimpi-mimpi yang bisa diwujudkan
terlebih dahulu ini sebenarnya memudahkan seseorang untuk membuat
perencanaan yang lebih matang agar setiap mimpi yang ada bisa diwujudkan.

Lewat buku ini, Muthia sebagai penulis dari buku Berdamai Dengan Diri
Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya ingin sekali memberikan pesan kepada
semua orang bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari harus dimulai dengan
mensyukuri hal-hal yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
rasa syukur itu bisa membuat kita melewati quarter life crisis, sehingga tidak
merasa resah ketika melihat kelebihan dari orang lain. Muthia yang berperan
sebagai penulis ingin sekali menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa harus
terus bersyukur. Selain itu, penulis juga sangat ingin memberikan suatu ajakan
bahwa kelebihan yang ada di dalam diri seseorang harus bisa dimaksimalkan
dengan baik dan benar. Di zaman yang modern ini, memaksimalkan kelebihan
yang dimiliki menjadi sangat penting karena bisa membuat seseorang memiliki
beberapa kemampuan yang sangat bermanfaat ketika bekerja.
Sementara itu, lewat buku ini, penulis juga ingin menginformasikan bahwa
setiap kekurangan yang dimiliki tak harus dihilangkan, tetapi dijadikan sebagai
sebuah keunikan, sehingga kekurangan yang kita miliki bisa tertutupi. Akan
tetapi, di dalam dunia kerja biasanya setiap kekurangan yang dimiliki oleh
seseorang sudah tertutupi oleh orang lain. Inti dari buku Berdamai Dengan Diri
Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya ini adalah setiap kekurangan yang
dimiliki jangan dijadikan sebagai penghalang dan tanamkan rasa syukur sesegera
mungkin.

IV. PENILAIAN

Adapun kelebihan dari isi buku Berdamai Dengan Diri Sendiri Seni
Menerima Diri Apa Adanya, beberapa diantaranya dapat menemukan banyak
kata-kata motivasi diri. Motivasi tersebut bisa menjadi solusi dari permasalahan
yang muncul dalam diri kita seperti tidak percaya diri dan tentang potensi apa
yang ada dalam diri. Bahasa yang digunakan penulis juga mudah dimengerti.
Sehingga setiap pesan yang disampaikan mudah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Buku ini juga cocok untuk berbagai kalangan, khususnya untuk
generasi z yang biasanya mudah stres dikarenakan banyaknya informasi yang
masuk. Untuk gambar, warna, dan jenis huruf di dalam pembahasannya sendiri
enak dilihat, cerah, dan memanjakan mata.

Seperti yang kita ketahui, disetiap kelebihan pasti ada kekurangan.


Kekurangannya yaitu buku ini terlalu fokus terhadap cara berdamai dengan diri
sendiri. Penulis tidak membahas lebih dalam penyebab seseorang sulit menerima
dirinya. Sehingga di beberapa bagian, pembaca kebingungan seperti saya, apakah
benar saya seperti ini? Berbeda dengan isinya yang sangat menarik, kemungkinan
karena saya melihat dari e-book, kover buku ini terlihat tidak menarik dan saya
sendiri tidak tahu apa jenis kertas yang dipakai pada buku ini.

V. KESIMPULAN

Buku Berdamai Dengan Diri Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya
berisi tentang motivasi diri. Cocok dijadikan referensi agar bisa berdamai dengan
diri, seperti menerima kelebihan maupun kekurangan yang ada dalam diri dan
tentunya menjadi diri sendiri. Temukan potensi dalam diri, kenali diri sendiri, dan
jangan menjadi orang lain. Ingat, kita dapat melihat dunia dengan sudut pandang
kita sendiri. SENDIRI.

Anda mungkin juga menyukai