Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Studi Islam


Dosen Penguji : Dr. Zulkifli, MA
Semester/Prodi : 1 A/Pendidikan Kimia
Hari/Tanggal : Jumat, 15 Desember 2023
Waktu : 120 Menit
--- ‫ ِبْس ِم اِهلل الَّرمْح ِن الَّر ِح ْيِم‬--

Petunjuk :

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan uraian secara benar !

1. Pembinaan dan pembelajaran dakwah nabi kepada masyarakat begitu kental dengan keteladanan
dalam keseharian, dalam hal ini pembinaan kepada para sahabat begitu tegas dan santun sehingga
banyak sekali hasil bimbingan nabi Muhammad SAW, yang berhasil melanjutkan cita-cita
perjuangan beliau, Coba anda Uraikan dan jelaskan masyarakat Islam yang telah dibina oleh
nabi Muhammad SAW dan bagaimana masyarakarat Islam di zaman sekarang ! (30)

2. Dengan memberikan keteladan berupa nilai-nilai pendidikan, pengajaran dan pembiasaan yang
dilakukan di dalam keluarga yang dilakukan oleh kedua orangtua menjadikan faktor pembiasaan
yang mengarah kepada akhlak Islami, Coba anda uraikan Pendidikan dan pembinaan akhlak
keluarga yang Islami dan bagaimana aplikasi dalam kehidupan di zaman sekarang ! (30)

3. Setiap kita dituntut untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah mengajak kearah yang benar
kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT, Coba anda buat teks ceramah dengan tema pilihan
dibawah ini : (20)
a. Pendidikan Keluarga Sarana Dalam Membentuk Karakter
b. Peran Tokoh Pendidikan Islam
c. Kurikulum Pendidikan Keluarga

4. Dengan adanya gebrakan yang dilakukan dua organisasi besar di Indonesia menjadikan Islam
menjadi kuat dan bersatu, Coba anda sebutkan dan uraikan 2 kelembagaan organisasi terbesar di
Indonesia ! (10)

5. Berikanlah argumen dan penjelasan anda bagaimana Islam memandang tentang Gender,
bagaimana gender dizaman milenial ini !(10)

6. Berikan kesan dan pesan tentang mata kuliah studi Islam di zaman kekinian ! (10)

‫ِم‬ ‫ِهلل‬
-- ‫– َاَحْلْم ُد ِ َر ِّب اْلَعاَل َنْي‬
1. Pembinaan dan pembelajaran dakwah oleh Nabi Muhammad SAW kepada masyarakat pada zamannya
mencirikan keteladanan dalam keseharian. Nabi memberikan teladan tegas dan santun kepada para
sahabatnya, menciptakan fondasi kuat untuk melanjutkan cita-cita perjuangan. Para sahabat, seperti Abu
Bakar, Umar, dan Ali, memimpin masyarakat dengan integritas dan keadilan setelah beliau wafat.

Masyarakat Islam pada masa Nabi didasarkan pada nilai-nilai moral, keadilan, dan kebersamaan. Mereka
membentuk komunitas yang saling mendukung dan menghormati perbedaan. Prinsip-prinsip Islam
mengenai keadilan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan toleransi terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, saat ini, masyarakat Islam seringkali menghadapi tantangan kompleks, seperti ketidaksetaraan,
ketegangan politik, dan interpretasi yang beragam terhadap ajaran agama. Beberapa komunitas mampu
menjaga nilai-nilai yang diajarkan Nabi, sementara yang lain menghadapi perubahan sosial dan ekonomi
yang signifikan.

Penting bagi masyarakat Islam saat ini untuk mengambil inspirasi dari pembinaan yang dilakukan Nabi,
memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan saling pengertian. Dengan cara ini, mereka dapat
merespons dinamika zaman modern sambil tetap setia pada ajaran Islam yang mendasar.

2. Pendidikan dan pembinaan akhlak dalam keluarga Islami mencakup beberapa aspek penting. Pertama,
pendidikan agama sebagai dasar moral dan spiritual anak-anak, melalui pengajaran nilai-nilai Islam
seperti kejujuran, kasih sayang, dan kerja keras. Kedua, praktik ibadah sebagai rutinitas sehari-hari untuk
memperkuat hubungan individu dengan Tuhan.

Pembiasaan yang Islami melibatkan tata cara berkomunikasi yang baik dan penuh rasa hormat antara
anggota keluarga. Keluarga juga berperan dalam mengajarkan kesabaran, mengatasi konflik dengan
damai, serta memupuk semangat gotong royong. Selain itu, menjaga lingkungan keluarga dari hal-hal
yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam juga menjadi bagian dari pembiasaan.

Dalam konteks zaman sekarang, aplikasi nilai-nilai ini dapat terwujud melalui penggunaan teknologi
dengan bijak, pengawasan terhadap konten yang dikonsumsi anak-anak, serta pengenalan mereka pada
literasi digital yang etis. Keluarga Islami juga dapat mengambil peran dalam memberdayakan anggota
keluarga untuk bersikap adil, berempati, dan mendukung pendidikan yang membentuk karakter Islami di
tengah tantangan zaman modern.

3. Tema Ceramah: "Peran Tokoh Pendidikan Islam"

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pujian bagi Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, utusan yang diutus untuk membawa rahmat bagi seluruh
alam.

Pendidikan Islam menjadi landasan kokoh bagi pembentukan akhlak dan karakter umat. Dalam
perjalanan sejarah Islam, kita diberikan inspirasi oleh tokoh-tokoh pendidikan yang mendedikasikan
hidup mereka untuk menyebarkan cahaya ilmu dan kebenaran. Hari ini, mari kita refleksikan bersama
peran luar biasa tokoh pendidikan Islam dalam membimbing umat ke arah yang diridhoi oleh Allah SWT.

**1. ** ***Kehidupan dan Pengajaran Rasulullah***

Rasulullah Muhammad SAW adalah model terbaik pendidikan Islam. Beliau bukan hanya seorang
pemimpin politik, tetapi juga seorang pendidik yang mencetak generasi-generasi ulama, sahabat, dan
pemimpin yang bertakwa. Pengajaran dan teladan hidupnya memberikan inspirasi kepada kita untuk
menjadikan pendidikan sebagai sarana peningkatan moral dan spiritual.

**2. ** ***Peran Ulama dalam Mempertahankan Keaslian Ajaran***

Ulama-ulama Islam seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Sina, dan Ibnu Khaldun memberikan kontribusi besar
dalam menjaga dan mengembangkan warisan ilmu pengetahuan Islam. Mereka tidak hanya mengajarkan
ilmu agama, tetapi juga mengkaji dan mengintegrasikan ilmu-ilmu dunia dengan nilai-nilai Islam. Ulama
menjadi penjaga keaslian ajaran, menegakkan kebenaran, dan menghadirkan pencerahan di tengah-tengah
umat.
**3. ** ***Pendidik Modern yang Memadukan Ilmu Dunia dan Islam***

Dalam era modern ini, tokoh-tokoh pendidikan seperti Prof. Dr. Nurcholish Madjid dan Kyai Haji
Hasyim Muzadi menunjukkan bagaimana menyelaraskan ilmu pengetahuan dengan ajaran Islam. Mereka
mendorong pendidikan yang menjembatani pemahaman antara ilmu-ilmu kontemporer dan nilai-nilai
keislaman, menciptakan generasi yang berdaya saing dan bermoral tinggi.

Dengan merenung pada peran mereka, mari kita terinspirasi untuk menjadi agen perubahan dalam dunia
pendidikan. Menjadi tokoh pendidikan Islam berarti tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga
membentuk karakter, menciptakan pemimpin yang bertakwa, dan menjadikan pendidikan sebagai sarana
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua untuk melanjutkan perjuangan dalam
mengembangkan pendidikan Islam yang berkualitas dan mencerahkan. Wassalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

4. Dua organisasi besar di Indonesia yang memiliki dampak kuat terhadap persatuan umat Islam adalah
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. NU dan Muhammadiyah memiliki sejarah panjang dalam
memajukan pendidikan, kesejahteraan sosial, dan nilai-nilai keagamaan di Indonesia. NU terkenal
sebagai organisasi Islam terbesar dengan basis tradisional, sementara Muhammadiyah cenderung lebih
modern dan aktif dalam bidang pendidikan dan sosial. Meskipun keduanya memiliki perbedaan
pendekatan, keterlibatan mereka dalam membangun kebersamaan umat Islam di Indonesia telah
memainkan peran penting.

1. **Majelis Ulama Indonesia (MUI):** MUI adalah lembaga otoritatif di Indonesia yang memberikan
panduan dan fatwa keagamaan. Beranggotakan ulama-ulama terkemuka, MUI berperan dalam
mengarahkan kebijakan dan isu-isu keagamaan.

2. **Nahdlatul Ulama (NU):** NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan jutaan anggota.
Fokusnya mencakup pendidikan, sosial, dan keagamaan. NU memiliki peran penting dalam membentuk
identitas Islam moderat di Indonesia.

5. Pandangan Islam terhadap gender mencakup prinsip-prinsip kesetaraan, keadilan, dan tanggung jawab.
Islam menegaskan bahwa baik pria maupun wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan
Tuhan. Al-Qur'an dan hadis menyajikan contoh-contoh kesetaraan dalam berbagai konteks kehidupan.

Dalam zaman milenial, interpretasi terhadap ajaran Islam tentang gender telah berkembang. Beberapa
komunitas Muslim menekankan pentingnya memberikan hak-hak yang setara kepada wanita dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi dalam masyarakat. Di sisi
lain, ada variasi pandangan terkait peran gender di berbagai komunitas Muslim, dan beberapa masih
mempertahankan tradisi yang lebih konservatif.

Penting untuk diingat bahwa pemahaman tentang gender dalam Islam dapat bervariasi, dan ada upaya
untuk merefleksikan nilai-nilai kesetaraan dalam konteks modern. Seiring dengan perubahan zaman,
banyak Muslim di era milenial berusaha mencari keseimbangan antara ajaran agama dan nilai-nilai
kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.

6. Studi Islam di zaman kekinian memegang peran kunci dalam memahami sejarah, nilai-nilai, dan
kontribusi Islam terhadap masyarakat global. Mata kuliah ini tidak hanya memberikan wawasan
mendalam tentang ajaran agama, tetapi juga membuka pintu untuk mendiskusikan relevansi nilai-nilai
Islam dalam konteks kontemporer.

Melalui mata kuliah studi Islam, mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih nuansa terhadap
keragaman budaya, sosial, dan politik dalam dunia Muslim. Hal ini penting untuk mengatasi stereotip dan
mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam di antara masyarakat.

Pesan utamanya adalah bahwa studi Islam bukan hanya tentang melestarikan warisan budaya, tetapi juga
tentang merangkul perubahan dan berkontribusi pada peradaban modern. Dengan memahami nilai-nilai Islam
secara kontekstual, mahasiswa dapat berperan dalam membangun jembatan antara tradisi dan perkembangan
zaman kekinian, menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan harmonis tentang Islam di masyarakat
global.

Anda mungkin juga menyukai