Anda di halaman 1dari 6

UAS AGAMA KATOLIK

NAMA: Yohanes Ovandlis Solfano Imang


Nim : 20230710112

1. Yesus Kristus sebagai Mesias menyatakan bahwa Ia diutus oleh Allah untuk
menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memberikan keselamatan kekal. Jelaskan
bagaimana menurut pendapat anda tentang peran dan tanggung jawab Magisterium
didalam melanjutkan tugas karya pewartaan dan keselamatan kekal ? berikan contoh-
contoh kongkritnya !

Menurut pendapat saya, Magisterium, yang merupakan kepemimpinan Gereja Katolik


yang terdiri dari Paus, para Uskup, dan para Teolog, memiliki peran dan tanggung
jawab yang sangat penting dalam melanjutkan tugas karya pewartaan dan keselamatan
kekal. Magisterium memiliki kewenangan untuk mengajarkan ajaran iman dan moral
Katolik yang bersumber dari Kitab Suci dan Tradisi Suci. Ajaran-ajaran ini merupakan
pedoman bagi umat Katolik untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Berikut adalah beberapa contoh kongkret peran dan tanggung jawab Magisterium
dalam melanjutkan tugas karya pewartaan dan keselamatan kekal:

Mengajar dan menjelaskan ajaran iman dan moral Katolik. Magisterium memiliki
tanggung jawab untuk mengajarkan dan menjelaskan ajaran iman dan moral Katolik
kepada umat Katolik. Hal ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti khotbah,
katekese, dan tulisan-tulisan. Dengan memahami ajaran iman dan moral Katolik, umat
Katolik akan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah dan memperoleh keselamatan
kekal.

Mengawal kemurnian iman Katolik. Magisterium juga memiliki tanggung jawab


untuk mengawal kemurnian iman Katolik. Hal ini dilakukan dengan menentang
ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran iman Katolik. Dengan mengawal
kemurnian iman Katolik, umat Katolik akan terhindar dari ajaran-ajaran sesat dan
dapat memperoleh keselamatan kekal.

Menjadi teladan bagi umat Katolik. Magisterium juga harus menjadi teladan bagi
umat Katolik. Hal ini dilakukan dengan hidup sesuai dengan ajaran iman dan moral
Katolik. Dengan menjadi teladan, Magisterium dapat mengajak umat Katolik untuk
hidup sesuai dengan kehendak Allah dan memperoleh keselamatan kekal.

Berikut adalah beberapa contoh kongkret Magisterium dalam menjalankan peran dan
tanggung jawabnya:

Paus Fransiskus telah mengeluarkan banyak surat ensiklik, seperti Laudato Si' tentang
lingkungan hidup dan Fratelli Tutti tentang persaudaraan universal. Surat-surat
ensiklik ini berisi ajaran-ajaran moral Katolik yang penting untuk dihayati oleh umat
Katolik.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) telah mengeluarkan banyak dokumen, seperti


Dokumen KWI tentang Dialog Antar Agama dan Dokumen KWI tentang Pendidikan.
Dokumen-dokumen ini berisi ajaran-ajaran moral Katolik yang penting untuk dihayati
oleh umat Katolik di Indonesia.

Para Uskup di Indonesia juga sering memberikan khotbah dan katekese tentang
ajaran-ajaran iman dan moral Katolik. Khotbah dan katekese ini penting untuk
membantu umat Katolik memahami ajaran iman dan moral Katolik dan
menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Peran Gereja dan Iman yang memasyarakat mendukung Pro Life dan menolak
tindakan aborsi. Sebaliknya negara telah mensahkan UU kesehatan terbaru pasal 60
dan ketentuan pidananya diatur dalam pasal 427. Jelaskan bagaimana menurut
pendapat anda tentang kebijakan antara Gereja dan Negara ?

Menurut pendapat saya, kebijakan Gereja dan Negara dalam hal aborsi merupakan hal
yang wajar dan dapat dipahami. Gereja memiliki pandangan moral yang kuat bahwa
aborsi adalah tindakan yang salah, karena bertentangan dengan hak hidup manusia
yang harus dihormati sejak saat pembuahan. Negara, di sisi lain, harus memperhatikan
berbagai faktor dalam membuat kebijakan, termasuk hak-hak perempuan dan
kesehatan masyarakat.

Pemerintah Indonesia telah mensahkan UU Kesehatan terbaru yang mengatur tentang


aborsi. UU ini mengakomodasi berbagai pandangan masyarakat, termasuk pandangan
Gereja. UU ini memperbolehkan aborsi dalam beberapa kasus tertentu, seperti jika
kehamilan membahayakan jiwa ibu, jika kehamilan terjadi akibat perkosaan atau
incest, atau jika janin cacat berat dan tidak dapat hidup.

Kebijakan ini merupakan kompromi yang adil antara pandangan Gereja dan
pandangan masyarakat luas. Kebijakan ini tetap menghormati hak hidup manusia,
tetapi juga memberikan perlindungan kepada perempuan yang mengalami kehamilan
yang tidak diinginkan.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Gereja dan Negara untuk
mengurangi angka aborsi di Indonesia:

* **Gereja dapat meningkatkan pendidikan dan kesadaran moral tentang aborsi


kepada umat Katolik.**
Gereja dapat menjelaskan ajaran Gereja tentang aborsi dan mengajak umat Katolik
untuk menghormati hak hidup manusia.

* **Negara dapat meningkatkan akses terhadap pendidikan seksual dan


kontrasepsi.**
Pendidikan seksual yang komprehensif dapat membantu remaja dan orang dewasa
untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab tentang kehidupan seksual
mereka. Kontrasepsi dapat membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

* **Negara dapat menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi perempuan


yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.**
Layanan kesehatan yang berkualitas dapat membantu perempuan untuk membuat
keputusan yang tepat tentang kehamilan mereka.
Dengan bekerja sama, Gereja dan Negara dapat mengurangi angka aborsi di Indonesia
dan melindungi hak hidup manusia.

3. Peran Gereja dalam implementasi Iman dan Etika Kristiani (Matius 22:21)
mendorong umatnya menjadi warga negara yang baik salah satunya lewat
pembayaran pajak. Jelaskan bagaimana pendapat anda tentang tindakan sadar pajak
dan sebaliknya kasus korupsi sektor pajak banyak terjadi ?

Peran Gereja dalam implementasi Iman dan Etika Kristiani (Matius 22:21) mendorong
umatnya menjadi warga negara yang baik salah satunya lewat pembayaran pajak. Dalam
Injil Matius 22:21, Yesus Kristus menjawab pertanyaan orang Farisi tentang pajak
dengan mengatakan, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan
kepada Allah apa yang menjadi hak Allah." Ayat ini mengajarkan bahwa umat Kristen
harus taat kepada pemerintah, termasuk membayar pajak.

Pembayaran pajak merupakan kewajiban warga negara yang baik. Pajak digunakan
untuk membiayai pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan membayar
pajak, umat Kristen turut berkontribusi dalam pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat.

Tindakan sadar pajak merupakan tindakan yang terpuji. Tindakan ini menunjukkan
bahwa seseorang memiliki kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Tindakan sadar pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

● Membayar pajak tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
● Menyampaikan SPT dengan benar dan lengkap.
● Melaporkan setiap transaksi keuangan yang berpotensi menimbulkan pajak.

Sebaliknya, kasus korupsi sektor pajak merupakan tindakan yang sangat merugikan
masyarakat. Korupsi pajak dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan negara, yang
dapat berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kasus korupsi sektor
pajak:

● Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pajak.


● Memperkuat penegakan hukum terhadap tindak pidana pajak.
● Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak.

Gereja dapat berperan penting dalam mencegah kasus korupsi sektor pajak dengan
melakukan beberapa hal berikut:

● Meningkatkan pendidikan dan kesadaran moral umat tentang pentingnya


membayar pajak.
● Melakukan advokasi terhadap kebijakan dan praktik pajak yang transparan dan
akuntabel.
● Membantu pemerintah dalam penegakan hukum terhadap tindak pidana pajak.

Dengan bekerja sama, Gereja, pemerintah, dan masyarakat dapat mewujudkan Indonesia
yang bebas dari korupsi sektor pajak.

4. Perkawinan Katolik secara sakramentali (kedua pasangan beragama Katolik) adalah


tak terceraikan seumur hidup. Realitasnya tidak sedikit pasangan suami istri dalam
rumah tangga saling berseteru bahkan ada yang memutuskan untuk tidak lagi hidup
bersama. Jelaskan bagaimana menurut pendapat anda ?

Menurut pendapat saya, perkawinan Katolik yang tak terceraikan seumur hidup adalah
idealitas yang harus diperjuangkan. Namun, realitas hidup menunjukkan bahwa tidak
semua pasangan suami istri dapat mempertahankan pernikahan mereka hingga akhir
hayat. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perselingkuhan, kekerasan
dalam rumah tangga, atau perbedaan prinsip hidup yang tidak dapat disatukan.

Bagi umat Katolik, perceraian merupakan tindakan yang dilarang oleh Gereja.
Perceraian dapat menyebabkan seseorang dikeluarkan dari Gereja. Namun, Gereja juga
menyadari bahwa ada beberapa kasus perceraian yang tidak dapat dihindari. Dalam
kasus-kasus ini, Gereja memberikan pendampingan dan dukungan kepada pasangan
suami istri yang bercerai.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah perceraian dalam
perkawinan Katolik:

● Pendidikan dan pendampingan pranikah. Pendidikan dan pendampingan


pranikah dapat membantu pasangan calon suami istri untuk mempersiapkan diri
menghadapi tantangan dalam pernikahan.
● Pendidikan dan pendampingan pernikahan. Pendidikan dan pendampingan
pernikahan dapat membantu pasangan suami istri untuk mempertahankan
pernikahan mereka.
● Komunitas Gereja. Komunitas Gereja dapat memberikan dukungan kepada
pasangan suami istri yang sedang menghadapi kesulitan dalam pernikahan
mereka.

Gereja Katolik memiliki peran penting dalam mencegah perceraian dalam perkawinan
Katolik. Gereja dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendidikan dan
pendampingan pranikah, pernikahan, dan komunitas Gereja. Dengan upaya-upaya ini,
Gereja dapat membantu pasangan suami istri Katolik untuk membangun pernikahan
yang kuat dan bahagia.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pasangan suami istri Katolik
untuk mencegah perceraian:

● Berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Komunikasi yang baik merupakan


kunci untuk membangun hubungan yang kuat.
● Saling menghormati dan menghargai. Saling menghormati dan menghargai
merupakan dasar dari cinta dan kasih sayang.
● Menjalani hidup bersama dengan iman. Iman dapat memberikan kekuatan dan
dukungan dalam menghadapi tantangan dalam pernikahan.

Dengan menerapkan hal-hal di atas, pasangan suami istri Katolik dapat membangun
pernikahan yang kuat dan bahagia, serta menghindari perceraian.

Anda mungkin juga menyukai