Metode Small Group Disscussion
Metode Small Group Disscussion
1. Pokok Bahasan
Konsep Dasar Kehamilan
2. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan dan mengidentifikasi teori
tentang konsep dasar kehamilan (S9, S10, KU3, KU4, KU5, KK1, KK7, P1,
P10).
3. Metode
Metode yang digunakan terkait materi konsep dasar kehamilan adalah
small group discussion. Dimana proses pembelajaran pada metode ini
berpusat pada mahasiswa (Student Center Learning) melalui diskusi
kelompok, dimana mahasiswa membuat suatu makalah untuk di presntasikan.
Materi yang akan di bahas yaitu tentang konsep dasar kehamilan yang
merupakan bagian dari asuhan kebidanan pada kehamilan. Tujuan dan
manfaat metode small group discussion antara lain mempunyai segi sosial
yang perlu dikembangkan, mereka dapat bekerjasama, saling bergotong-
royong dan saling tolong-menolong, pembelajaran dilaksanakan secara
realistik dan konkrit, sehingga mampu mengembangkan pemahaman dan
berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme, selain itu juga
membelajarkan mahasiswa perilaku dan keterampilan sosial sesuai peran
orang dewasa, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam
tim dan meningkatkan kemampuan mahasiswa belajar aktif mandiri.
Dalam pembelajaran yang dimiliki dalam model small group discussion,
maka posisi dan peran dosen harus menempatkan diri sebagai:
a. Pemimpin belajar, artinya merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan
dan mengontrol kegiatan belajar mahasiswa.
b. Fasilitator belajar artinya memberikan kemudahan-kemudahan mahasiswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya misal, menyediakan sumber dan alat
belajar, menyediakan waktu belajar yang cukup, memberi bantuan,
menunjukkan jalan keluar pemecahan masalah, menengahi perdebatan
pendapat dan sebagainya.
c. Moderator belajar artinya sebagai pengatur arus belajar mahasiswa, dosen
menampung persoalan yang diajukan oleh mahasiwa dan mengembalikan
lagi persoalan tersebut kepada yang lain, untuk dijawab dan dipecahkan.
d. Motivator belajar sebagai pendorong agar mahasiswa mau melakukan
kegiatan belajar.
e. Evaluator artinya sebagai penilai yang obyektif dan komprehensif, dosen
berkewajiban memantau, mengawasi, proses belajar mahasiswa dan hasil
belajar yang dicapainya.
Langkah-Langkah Dalam Melakukan Diskusi Kelompok Kecil
Adapun langkah-langkah yang dapat di lakukan dalam diskusi
kelompok kecil yaitu sebagai berikut (Christiani, 2014):
a. Dosen dapat menjelaskan suatu masalah yang akan di diskusikan dan
memberikan sebuah pengarahan terkait dengan cara-cara pemecahan dari
suatu penugasan yang di berikan serta dapat melakukan diskusi antara
mahasiswa jika mahasiswa tersebut belum memahami tugas yang di
berikan oleh dosen.
b. Para mahasiswa membentuk sebuah kelompok diskusi mulai dari
pemilihan ketua kelompok, sekertaris, notulen, moderator, orang yang
melakukan presentasi, pembuatan power point, dan sebagainya.
c. Para mahasiswa melakukan diskusi di dalam kelompoknya masing-
masing, meskipun melalui zoom atau melalaui whatshapp untuk
memudahkan komunikasi agar menyelesaikan tugas makalah yang di
berikan. Sedangkan dosen dapat mengontrol mahasiswa jika ada
mahasiswa yang bertanya atau menghubungi via whatshapp ketika
terdapat suatu masalah dalam penyelesaian tugas makalah tersebut.
d. Setelah kelompok sudah di bagikan dan tidak ada lagi pertanyaan yang
belum jelas, maka kelompok dapat melakukan diskusi dan membuat
laporan makalah yang akan dipresentasikan.
e. Mempresentasikan makalah yang telah dibuat melalui diskusi kelompok
dalam kelas.
f. Hasil laporan makalah yang dipresentasikan akan di tanggapi oleh dosen
yang memberikan mata kuliah tersebut sebagai salah satu tugas kelompok
untuk menunjang nilai dari masing-masing mahasiswa jika terdapat nilai
yang rendah pada saat pengumulatifan dari nilai UTS dan UAS.
g. Pengumpulan laporan akan di berikan sebuah link oleh dosen yang
memberikan tugas untuk menjadikan data tersebut terkumpul secara
kolektif dan melalui google drive.
Respon dalam Melakukan Diskusi Kelompok Kecil
Adapun respon yang sangat penting untuk di perhatikan dalam
melakukan diskusi kelompok kecil yaitu sebagai berikut (Juniar et al., 2019) :
a. Instruksi dan bahasa pada saat melakukan diskusi kelompok saat
pembelajaran harus jelas dan mudah di mengerti agar dapat menciptakan
suatu kondisi kondusif hingga dapat menghargai masing-masing anggota
kelompok yang ada di dalam grop diskusi tersebut.
b. Mahasiswa harus dapat memahami materi yang di bahas agar materi
tersebut tersusun dengan benar dalam bentuk makalah yang akan di
kumpulkan. Selain itu juga, dapat mencipatakan sebuah pemikiran dari
masing-masing mahasiswa yang berbeda untuk kreativitas mereka agar
optimal dalam memahami materi atau kajian yang dibahas.
c. Aktivitas dari mahasiswa harus lebih meningkat dengan banyaknya
pemikiran dari mahasiswa yang berkontribusi secara pemikiran dalam
diskusi kelompok tersebut. Kontribusi tersebut berupa bertanya,
menjawab, menambahkan, menyanggah, memberikan masukan, hingga
dapat memutuskan sebuah keputusan secara final terhadap permasalahan
yang ada saat diskusi.
d. Pada saat berdiskusi kelompok maka akan ada munculnya sebuah
informasi secara dua arah. Informasi yang diharapkan pada saat proses
pembelajaran tidak hanya dari seseorang yang menyajikan, tetapi dari
informasi anggota lain yang terlibat di dalam diskusi kelompok tersebut
juga sangat amat penting untuk di dengarkan. Pada akhir sesi, seorang
dosen memberikan informasi yang dimana bertujuan untuk
mensinkronkan dengan pengetahuan dari mahasiswa sehingga informasi
tersebut lebih jelas lagi dan benar.
e. Mahasiswa harus dapat memunculkan sebuah sikap percaya diri, rasa
toleransi yang tinggi, hingga melakukan kerjasama setiap anggota
kelompok yang ada di group diskusi tersebut. Sikap tersebut hanya
muncul begitu saja, akan tetapi adanya sebuah dorangan seperti tekanan
dengan cara menunjuk atau memanggil namanya secara langsung oleh
mahasiswa lain untuk dapat memberikan pendapat atau menyampaikan
aspirasi untuk kelompoknya sendiri.
Nilai Akhir
No Nama Mahasiswa Nilai Nilai Akhir
Aktifitas Presentasi