Universitas Pakuan
Asal Muasal
Geowisata
Materi – 2
By : Denny Eska & T. Bachtiar
Geowisata dapat dikatakan suatu
terminologi dan konsep
berwisata yang relatif baru.
Di Eropa geowisata mulai marak
di pengujung tahun 1990-an
seiring dengan maraknya
backpacker tourism
Mulai dari Eropalah kemudian
muncul istilah “taman bumi”
(geopark), yaitu kawasan
konservasi yang melindungi
peninggalan alamiah objek
geologis yang unik, langka,
berharga, menarik, dan penting.
Di bawah jaringan UNESCO (tahun 2012), di Eropa sudah
terbentuk 21 taman bumi yang menjadi daya tarik dan
tujuan geowisata utama.
Di Asia sudah dirintis oleh Cina yang kemudian diikuti
Malaysia. Taman bumi Pulau Langkawi, Malaysia, sejak
2006 resmi menjadi taman bumi pertama di Asia
Tenggara di bawah jaringan UNESCO.
Kawasan Kaldera Gunung Batur, Kintamani ditetapkan
oleh UNESCO dalam pertemuan the 11th European
Geoparks Network Conference, Portugal September 2012,
sebagai salah satu dari 90 GGN (Global Geopark Network)
di dunia yang akan difungsikan sebagai kawasan konservasi,
edukasi dan pariwisata.
Hingga tahun 2022 Indonesia sudah memilik 8 UGG
(Gunung Sewu, Gunung Batur, Rinjani, Ciletuh, Belitung,
Toba, Maros Pangkep dan Gunung Ijen)
GEOWISATA
AKAN MENJADI KECENDERUNGAN
PARIWISATA DUNIA.
GEOWISATA
Pembangunan Rindu
Manusia Geo-
tidak sesuai melebur
melebur wisata
dengan dengan
dengan
hukum Alam
Alam
Alam
Sejarahnya.
Kedahsyatan letusannya : Gunung
Rinjani, Gunung Tambora,
Gunung Krakatau, dll.
Keunikannya : Danau Satonda
Tertinggi di suatu negara:
Carstenz, Himalaya, dll
Tertinggi di suau pulau: Gunung
Kerinci, Gunung Semeru, dll.
Batuan tertua : Ciletuh,
Karangsambung (di P. Jawa)
Dll.
Danau Satonda
di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Peserta Geowisata: Semua umur
Inti dari geowisata
adalah interpretasi.
Ada ilmu dan
wacana yang
diberikan selama
kegiatan
berlangsung.
Jika selama ini
wisata alam hanya
mengandalkan
pemandangan yang
menarik, maka
geowisata memberi
“makna” pada
pemandangan atau
fenomena alam.
Tipologi Pengunjung Situs Bumi
Geowisata,
Perjalanan untuk
menginterpretasi /
menafsir gejala
kebumian, mahluk
hidup, manusia,
dan budayanya, di
lintasan yang sudah
dirancang
sebelumnya.
Dalam Geowisata
itu terdapat:
Penjelajahan,
Ilmu Pengetahuan,
Persahabatan,
Kegembiraan.
Geowisata,
merupakan langkah
untuk
memperkenalkan
keragaman bumi,
hayati, sejarah, dan
budaya kepada
para pelajar,
komunitas, dan
masyarakat umum.
Melalui geowisata
ditanamkan
pemahaman,
bahwa gejala-
gejala kebumian,
budaya, dan
sejarah itu perlu
dipelihara untuk
pembelajaran.
Geowisata
merupakan salah
satu alternatif
pengelolaan wisata
berbasis
pemanfaatan
sumberdaya alam,
dan budaya secara
aman, dan lestari.
Prinsip
Geowisata
1. Geologically based (Berbasis
Geologi)
Objek/tempat/lokasi yang
dijadikan sebagai area
geowisata merupakan
bentukkan hasil proses
geologi.