Anda di halaman 1dari 54

Peringkat Akreditasi

1. Akreditasi A 234-260
2. Akreditasi B 207-233
3. Akreditasi C 180-206
4. Tidak terakreditasi <180

Instrumen Akreditasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) / Lembaga Amil Zakat (LAZ):
No. Kriteria Elemen Penilaian Nilai
A Manajemen Kelembagaan (MK)
MK1 Visi dan misi lembaga Visi dan misi LPZ didokumentasikan
dalam media cetak maupun elektronik 4
serta diketahui dan dipahami semua
amil
Visi dan misi LPZ tidak
didokumentasikan dalam media cetak
maupun elektronik namun, diketahui 3
dan dipahami semua amil
Visi dan misi LPZ didokumentasikan
dalam media cetak maupun elektronik
namun, tidak diketahui dan dipahami 2
semua amil
Visi dan misi LPZ tidak
didokumentasikan dalam media cetak
maupun elektronik serta tidak diketahui 1
dan dipahami semua amil
MK2 Tujuan, target, dan sasaran lembaga LPZ memiliki rencana kerja strategis
berisi tujuan, target, dan sasaran yang
dipahami oleh seluruh manajemen 4
puncak.
LPZ memiliki rencana kerja strategis
berisi tujuan, target, dan sasaran yang
dipahami oleh sebagian manajemen 3
puncak.

LPZ memiliki rencana kerja strategis


berisi tujuan, target, dan sasaran namun
tidak dipahami oleh Sebagian atau 2
seluruh manajemen puncak.
LPZ memiliki rencana kerja strategis
namun tidak berisi tujuan, target, dan 1
sasaran.
MK3 LPZ memiliki rencana kerja untuk Rencana kerja LPZ terdiri dari 4
4 (empat) bidang utama: (empat) bidang 4
a. Penghimpunan zakat;
b. Pendistribusian zakat:
c. Pendayagunaan zakat; dan
d. Dukungan manajemen
(keuangan, sumber daya manusia,
umum, humas dan publikasi).
MK3 LPZ memiliki rencana kerja untuk
4 (empat) bidang utama:
a. Penghimpunan zakat; Rencana kerja LPZ hanya terdiri dari 3
b. Pendistribusian zakat: (tiga) bidang 3
c. Pendayagunaan zakat; dan
d. Dukungan manajemen Rencana kerja LPZ hanya terdiri dari 2
(dua) bidang 2
(keuangan, sumber daya manusia,
umum, humas dan publikasi). Rencana kerja LPZ hanya terdiri dari 1
(satu) bidang 1
MK4 LPZ menetapkan indikator kinerja, Rencana kerja LPZ pada seluruh bidang
sasaran mutu dan sasaran waktu utama memuat indikator kinerja,
pada rencana kerjanya. sasaran mutu dan sasaran waktu yang
4
terukur dan diterapkan secara konsisten.

Rencana kerja LPZ pada seluruh bidang


utama memuat indikator kinerja,
sasaran mutu dan sasaran waktu yang 3
terukur namun tidak diterapkan secara
konsisten.

Rencana kerja LPZ pada seluruh bidang


utama memuat indikator kinerja,
sasaran mutu dan sasaran waktu yang 2
tidak terukur namun diterapkan secara
konsisten.

Rencana kerja LPZ pada seluruh bidang


utama memuat indikator kinerja,
sasaran mutu dan sasaran waktu yang 1
tidak terukur dan tidak diterapkan
secara konsisten.

MK5 LPZ melakukan komunikasi Komunikasi internal berupa rapat


internal dengan keterlibatan dilakukan minimal sekali dalam sebulan
cabang/unit. dengan melibatkan cabang/unit, jika 4
berlaku.
Komunikasi internal berupa rapat
dilakukan minimal sekali dalam 3 (tiga)
bulan dengan melibatkan cabang/unit, 3
jika berlaku.
Komunikasi internal berupa rapat
dilakukan minimal sekali dalam 6
(enam) bulan dengan melibatkan 2
cabang/unit, jika berlaku.
Komunikasi internal berupa rapat
dilakukan minimal sekali dalam setahun
dengan melibatkan cabang/unit, jika 1
berlaku.
MK6 Standar operasional prosedur LPZ telah menetapkan SOP termasuk
(SOP) untuk 4 (empat) bidang personil penanggung jawab, target 4
utama ditetapkan dan waktu dan diimplementasikan secara
didokumentasikan oleh LPZ. Hal konsisten.
yang diatur mengenai personil LPZ hanya menetapkan SOP beserta
penanggung jawab dan target personil penanggung jawab dan
waktu penyelesaian, dilakukan diimplementasikan secara konsisten 3
secara konsisten namun, belum menetapkan target
waktunya.

LPZ hanya menetapkan SOP beserta


target waktunya dan diimplementasikan
secara konsisten namun, belum 2
menetapkan personil penanggung
jawab.
LPZ belum menetapkan SOP namun
telah melaksanakan kegiatan pada 4 1
(empat) bidang utama.
MK7 Regulasi mengenai zakat seperti LPZ memiliki dokumentasi regulasi
namun tidak terbatas pada, undang- terkait aktivitasnya sesuai dengan lokasi 4
undang, peraturan pemerintah, LPZ dan diaplikasikan seluruhnya.
peraturan daerah, peraturan LPZ memiliki dokumentasi regulasi
BAZNAS, instruksi, surat edaran terkait aktivitasnya sesuai dengan lokasi
dan aturan lainnya dijalankan oleh LPZ dan diaplikasikan sebagian 3
LPZ secara konsisten. (>50%) dari total daftar regulasi.
LPZ memiliki dokumentasi regulasi
terkait aktivitasnya sesuai dengan lokasi
dan diaplikasikan sebagian (<50 - 30%) 2
dari total dokumentasi regulasi yang
dimiliki.

LPZ memiliki dokumentasi regulasi


terkait aktivitasnya sesuai dengan lokasi
dan diaplikasikan sebagian (<30 – 10%) 1
dari total daftar regulasi untuk
diimplementasikan.

MK8 Laporan keuangan LPZ terdiri dari: Laporan keuangan terdiri dari 4 (empat)
a. Pencatatan dana zakat, infak hal sesuai kriteria, dibuat berdasarkan
sedekah, dan dana sosial PSAK 109, telah di audit oleh Kantor
keagamaan lain. Akuntan Publik (KAP) serta
b. Penggunaan dana dipublikasikan 4
operasional/hak amil.
c. Aset LPZ.
d. Kinerja LPZ
Laporan keuangan dibuat Laporan keuangan terdiri dari 4 (empat)
berdasarkan Pernyataan Standar hal sesuai kriteria, dibuat berdasarkan
Akutansi Keuangan (PSAK) 109 PSAK 109, dan telah diaudit oleh 3
dan dipublikasikan melalui media Kantor Akuntan Publik (KAP) namun
cetak dan/atau elektronik. tidak dipublikasikan.

Laporan keuangan terdiri dari 4 (empat)


hal sesuai kriteria dan telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) namun 2
belum dibuat berdasarkan PSAK 109
dan tidak dipublikasikan.

Laporan keuangan telah diaudit oleh


Kantor Akuntan Publik (KAP) namun,
tidak sepenuhnya terdiri dari 4 (empat)
hal dalam kriteria dan belum dibuat 1
berdasarkan PSAK 109 serta tidak
dipublikasikan.

MK9 LPZ melakukan pelaporan LPZ melakukan pelaporan tepat waktu 4


keuangan tepat waktu LPZ melakukan pelaporan tidak tepat
waktu, terlambat dalam kurun 3 bulan 3
LPZ melakukan pelaporan tidak tepat
waktu, terlambat dalam kurun 6 bulan 2
LPZ melakukan pelaporan tidak tepat
waktu, terlambat dalam kurun 1 tahun 1
MK10 Legalitas yang dimiliki oleh LPZ Izin operasional resmi LPZ yang masih
terdiri dari: berlaku dan kepengurusan LPZ berisi
a. Izin operasional yang berlaku; struktur organisasi termasuk Dewan
b. Kepengurusan LPZ ; Pengawas Syariat berjumlah minimal 3
c. Struktur organisasi; orang independen terdiri dari 1 (satu) ketua 4
d. Dewan Pengawas Syariat (DPS). dan 2 (dua) anggota yang hanya terdaftar
pada 1 (satu) LPZ.

Izin operasional resmi LPZ yang masih


berlaku dan kepengurusan LPZ berisi
struktur organisasi termasuk Dewan
Pengawas Syariat berjumlah minimal 3
orang independen terdiri dari 1 (satu)
ketua. Sementara 2 (dua) orang sebagai 3
anggota yang merangka jabatan DPS
paling banyak pada 2 (dua) LPZ.
Izin operasional resmi LPZ yang masih
berlaku dan kepengurusan LPZ berisi
struktur organisasi termasuk Dewan
Pengawas Syariat berjumlah minimal 2
orang independen terdiri dari 1 (satu) ketua 2
dan 1 (satu) anggota yang hanya terdaftar
pada 1 (satu) LPZ.

Izin operasional resmi LPZ yang masih


berlaku dan kepengurusan LPZ berisi
Dewan Pengawas Syariat berjumlah
minimal 2 orang independen terdiri dari 1
(satu) ketua. Sementara 1 (satu) orang 1
sebagai anggota yang merangka jabatan
DPS paling banyak pada 2 (dua) LPZ.

MK11 Proses pengawasan kepada LPZ Kegiatan audit Dewan Pengawas Syariat
dilakukan melalui kegiatan audit kepada LPZ dilakukan secara berkala,
secara berkala oleh Dewan Pengawas terdapat rencana audit yang disampaikan
Syariat yang telah mendapat kepada LPZ dan menghasilkan laporan
rekomendasi dari Majelis Ulama audit yang dilaporkan kepada Kementerian 4
Indonesia (MUI) Agama, BAZNAS, dan MUI.

Kegiatan audit Dewan Pengawas Syariat


kepada LPZ dilakukan secara berkala dan
menghasilkan laporan audit yang
dilaporkan kepada Kementerian Agama,
BAZNAS, dan MUI. Namun, belum 3
terdapat rencana audit yang disampaikan
kepada LPZ

Kegiatan audit Dewan Pengawas Syariat


kepada LPZ dilakukan tidak secara berkala
namun, terdapat rencana audit yang
disampaikan kepada LPZ dan
menghasilkan laporan audit yang 2
dilaporkan kepada Kementerian Agama,
BAZNAS, dan MUI.

Kegiatan audit Dewan Pengawas Syariat


kepada LPZ dilakukan tidak secara berkala
dan tidak terdapat rencana audit yang
disampaikan kepada LPZ namun,
menghasilkan laporan audit yang 1
dilaporkan kepada Kementerian Agama,
BAZNAS, dan MUI.
MK12 LPZ memiliki standar manajemen LPZ memiliki SOP/SK Manajemen Risiko
risiko dan pengelolaan konflik dan Standar Pengelolaan Konflik 4
kepentingan Kepentingan
LPZ memiliki SOP/SK Manajemen Risiko
dan Standar Pengelolaan Konflik
Kepentingan dalam proses pembuatan 3
(atau sebaliknya)

LPZ memiliki salah satu (SOP/SK


Manajemen Risiko atau Standar 2
Pengelolaan Konflik Kepentingan)
LPZ dalam proses pembuatan standar
Manajemen Risiko atau Pengelolaan 1
Konflik Kepentingan
MK13 LPZ memiliki kebijakan syariah dan Memiliki dokumen kebijakan syariah dan
kebijakan anti pencucian uang dan kebijakan anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme pencegahan pendanaan terorisme yang 4
sudah disahkan

Memiliki dokumen kebijakan syariah dan


kebijakan anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme yang 3
belum disahkan

Melaksanakan kebijakan syariah dan


kebijakan anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme dan 2
memiliki landasan tertulisnya

Melaksanakan kebijakan syariah dan


kebijakan anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme tetapi 1
tidak memiliki landasan tertulis

MK14 LPZ memiliki ISO Memiliki 3 ISO atau lebih 4


Memiliki 2 ISO 3
Memiliki 1 ISO 2
Dalam proses mendapatkan ISO 1
MK15 LPZ memiliki fungsi audit internal LPZ memiliki fungsi audit internal dengan
dengan aktivitas menilai apakah aktivitas menilai apakah kebijakan, proses,
kebijakan, proses, kepatuhan syariah, kepatuhan syariah, dan kendali syariah dan
4
dan kendali syariah dan internal yang internal sesuai dengan kinerja LPZ, dan
ada sesuai laporannya

LPZ memiliki fungsi audit internal dengan


aktivitas menilai apakah kebijakan, proses,
kepatuhan syariah, dan kendali syariah dan
3
internal sesuai dengan kinerja LPZ, dan
laporannya
LPZ memiliki fungsi audit internal untuk
menilai kebijakan dan proses kepatuhan
syariah sesuai dengan kinerja LPZ 2

LPZ dalam proses pembuatan fungsi audit


internal 1

MK16 LPZ memiliki portal informasi dan LPZ memiliki pejabat PID, Portal
dokumentasi publik (PID) Informasi dan Dokumentasi Publik, dan
memberikan Informasi Publik yang benar,
4
akurat, mudah diakses dan di up to date

LPZ memiliki pejabat PID, Portal


Informasi dan Dokumentasi Publik, dan
memberikan Informasi Publik, namun
3
tidak memiliki informasi publik yang
update

LPZ memiliki pejabat PID, namun tidak


memiliki Portal Informasi dan 2
Dokumentasi Publik
Tidak memiliki pejabat PIC, namun
memiliki portal informasi dan dokumentasi 1
publik
B 1
KK1 Sumber daya amil yang dimiliki oleh LPZ telah menetapkan mekanisme
LPZ terdokumentasi, kompeten, cukup pengarsipan data amil, kriteria kompetensi
dan memadai. amil, identifikasi kebutuhan pelatihan amil
dan program evaluasi kinerja amil. 4
Seluruhnya diimplementasikan secara
konsisten.

LPZ telah menetapkan kriteria kompetensi


amil, identifikasi kebutuhan pelatihan amil
dan program evaluasi kinerja amil yang
diimplementasikan secara konsisten.
Namun, belum menetapkan mekanisme 3
pengarsipan data amil.

LPZ telah menetapkan mekanisme


pengarsipan data amil, kriteria kompetensi
amil, dan identifikasi kebutuhan pelatihan
amil yang diimplementasikan secara
konsisten. Namun, belum menetapkan 2
program evaluasi kinerja amil.
LPZ telah menetapkan mekanisme
pengarsipan data amil, kriteria kompetensi
amil, dan program evaluasi kinerja amil
yang diimplementasikan secara konsisten.
Namun, belum menetapkan identifikasi 1
kebutuhan pelatihan amil.

KK2 Amil memiliki pengetahuan dan Amil dapat menjelaskan mengenai zakat
memahami terkait: (jenis dan perhitungan), asnaf mustahik
a. Zakat (jenis dan menghitungnya); dan kriteria penghasilan muzzaki/mustahik
b. Asnaf mustahik (penentunnya); secara jelas dan memadai. 4
c. Ukuran dan Batasan penghasilan
muzakki/mustahik;

Dibuktikan dengan hasil pelatihan Amil dapat menjelaskan mengenai jenis


atau pendidikannya. zakat, asnaf mustahik dan kriteria
penghasilan muzzaki/mustahik secara jelas
dan memadai. Namun, belum dapat 3
menjelaskan perhitungan zakat secara
jelas.

Amil dapat menjelaskan mengenai asnaf


mustahik dan kriteria penghasilan
muzzaki/mustahik secara jelas dan
memadai. Namun, belum dapat 2
menjelaskan jenis dan perhitungan zakat
secara jelas.

Amil dapat menjelaskan mengenai zakat


(jenis dan perhitungan) namun belum dapat
menjelaskan mengenai asnaf mustahik dan
kriteria penghasilan muzzaki/mustahik 1
secara jelas dan memadai.

KK3 Amil memiliki komitmen untuk Pakta integritas ditandatangani amil dan
bersikap integritas, jujur, amanah, diketahui oleh pimpinan LPZ serta 4
cermat, teliti, transparan, sopan, dan diimplementasikan oleh amil
patuh terhadap regulasi dan aturan
LPZ yang dituangkan dalam pakta Pakta integritas ditandatangani amil dan
integritas. diketahui oleh pimpinan LPZ namun belum 3
dapat dipahami oleh amil
Pakta integritas ditandatangani amil namun
tidak diketahui oleh pimpinan LPZ dan
2
belum dapat dipahami oleh amil

Pakta integritas belum ditandatangani amil


namun telah diimplementasikan secara 1
konsisten
KK4 Amil memiliki sertifikasi amil yang Memiliki ≥ 7 Amil yang tersertifikasi
resmi dan diakui secara resmi dan diakui 4
KK4 Amil memiliki sertifikasi amil yang
resmi dan diakui
Memiliki 5 – 6 Amil yang tersertifikasi
secara resmi dan diakui 3

Memiliki 3 – 4 Amil yang tersertifikasi


secara resmi dan diakui 2

Memiliki 1 – 2 Amil yang tersertifikasi


secara resmi dan diakui 1

C Sarana dan Prasarana


SP1 Kantor pelayanan terdapat fasilitas Tersedia akses internet, komputer/laptop
teknologi, informasi, dan komunikasi minimal 4 unit, telepon dan email resmi
yang memadai. lembaga serta mesin cetak minimal 1 unit
4
yang seluruhnya masih berfungsi dengan
baik.

Tersedia akses internet, komputer/laptop


minimal 3 unit, telepon dan email resmi
lembaga serta mesin cetak minimal 1 unit
3
yang seluruhnya masih berfungsi dengan
baik.

Tersedia akses internet, komputer/laptop


minimal 2 unit, telepon dan email resmi
lembaga serta mesin cetak minimal 1 unit
2
yang seluruhnya masih berfungsi dengan
baik.

Tersedia akses internet, komputer/laptop


minimal 1 unit, telepon dan email resmi
lembaga serta mesin cetak minimal 1 unit
1
yang seluruhnya masih berfungsi dengan
baik.

SP2 Tersedia sarana transportasi yang Memiliki kendaraan operasional


dapat dioperasikan. Sarana (kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2) 4
transportasi haruslah merupakan aset atas nama lembaga.
lembaga atau disewa dengan bukti
perjanjian Memiliki kendaraan operasional
(kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2) 3
yang disewa.
Memiliki kendaraan operasional (hanya
kendaraan bermotor roda 4 saja) atas nama 2
lembaga atau disewa.
Memiliki kendaraan operasional (hanya
kendaraan bermotor roda 2 saja) atas nama 1
lembaga atau disewa.
SP3 Ketersediaan kantor pelayanan yang Kantor dimiliki oleh lembaga dan tidak
dibuktikan dengan legalitas berpindah lokasi dalam waktu minimal 5
kepemilikan maupun surat perjanjian tahun serta bangunan memenuhi standard
sewa sipil, mekanikal dan keselamatan, dinilai
oleh otoritas berwenang (Ada sertifikat laik 4
fungsi dari otoritas berwenang).

Kantor dimiliki oleh lembaga dan tidak


berpindah lokasi dalam waktu minimal 5
tahun serta bangunan memenuhi standard
sipil, mekanikal dan keselamatan namun
belum dinilai oleh otoritas berwenang 3
(tidak ada sertifikat laik fungsi dari otoritas
berwenang).

Kantor disewa oleh lembaga dengan waktu


sewa minimal 5 tahun dan tidak berpindah
lokasi serta bangunan memenuhi standard
sipil, mekanikal dan keselamatan, dinilai
oleh otoritas berwenang (Ada sertifikat laik 2
fungsi dari otoritas berwenang).

Kantor disewa oleh lembaga dengan waktu


sewa minimal 5 tahun dan tidak berpindah
lokasi serta bangunan memenuhi standard
sipil, mekanikal dan keselamatan namun,
belum dinilai oleh otoritas berwenang 1
(tidak ada sertifikat laik fungsi dari otoritas
berwenang).

SP4 Ruang kantor pelayanan didisain Lembaga memiliki area pelayanan untuk
secara fungsional yang muzaki dan mustahik yang terpisah,
memungkinkan operasional kegiatan tersedia ruang tunggu, fasilitas pendingin
dilaksanakan tanpa terganggu aktivitas ruangan, fasilitas pemadam kebakaran, 4
lainnya. Dibuktikan dengan jalur evakuasi dan sistem pengamanan.
ketersediaan denah ruangan dan
pengamatan visual.
Lembaga memiliki area pelayanan untuk
muzaki dan mustahik yang terpisah,
fasilitas pemadam kebakaran, jalur
evakuasi dan sistem pengamanan, namun 3
belum tersedia ruang tunggu dan fasilitas
pendingin ruangan
Lembaga memiliki area pelayanan untuk
muzaki dan mustahik yang tidak terpisah,
tersedia ruang tunggu dan fasilitas
pendingin ruangan fasilitas pemadam 2
kebakaran, jalur evakuasi dan sistem
pengamanan.

Lembaga memiliki area pelayanan untuk


muzaki dan mustahik yang tidak terpisah,
tersedia fasilitas pemadam kebakaran, jalur
evakuasi dan sistem pengamanan. Namun, 1
belum tersedia ruang tunggu dan fasilitas
pendingin

SP5 Lembaga memiliki kebijakan dan Lembaga memiliki mekanisme


prosedur pengelolaan data dari pengadministrasian dan rekaman aktivitas
aktivitas pengumpulan, pengumpulan, pendistribusian, dan
pendistribusian, dan pendayagunaan pendayagunaan zakat yang mampu telusur 4
zakat dengan masa retensi minimal 10 tahun

Lembaga memiliki mekanisme


pengadministrasian dan rekaman aktivitas
pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat yang mampu telusur 3
dengan masa retensi minimal 9 tahun

Lembaga memiliki mekanisme


pengadministrasian dan rekaman aktivitas
pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat yang mampu telusur 2
dengan masa retensi minimal 8 tahun

Lembaga memiliki mekanisme


pengadministrasian dan rekaman aktivitas
pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat yang mampu telusur 1
dengan masa retensi minimal 7 tahun

SP6 Digitalisasi dan automatisasi sistem Lembaga telah menerapkan sistem


keuangan telah diterapkan oleh digitalisasi dan automatisasi penuh (100%)
lembaga untuk aktivitas pengumpulan, dalam menjalankan aktivitas pengumpulan,
4
pendistribusian, dan pendayagunaan pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
zakat.
keuangan telah diterapkan oleh
lembaga untuk aktivitas pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat.

Lembaga telah menerapkan sistem


digitalisasi dan automatisasi penuh (85%)
dalam menjalankan aktivitas pengumpulan,
3
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat

Lembaga telah menerapkan sistem


digitalisasi dan automatisasi penuh (70%)
dalam menjalankan aktivitas pengumpulan,
2
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat

Lembaga telah menerapkan sistem


digitalisasi dan automatisasi penuh (65%)
dalam menjalankan aktivitas pengumpulan,
1
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat

SP7 Layanan pelanggan, penyelesaian Lembaga memiliki aturan dan sarana untuk
dan tindaklanjut keluhan pelanggan memberikan informasi kepada pelanggan
(Call center) serta penyelesaian dan
tindaklanjut keluhan pelanggan yang 4
dijalankan secara konsisten

Lembaga memiliki sarana untuk


memberikan informasi kepada pelanggan
(Call center) serta penyelesaian dan
tindaklanjut keluhan pelanggan yang
dijalankan secara konsisten. Namun belum 3
diatur dalam bentuk dokumentasi
cetak/elektronik.

Lembaga memiliki aturan dan sarana untuk


memberikan informasi kepada pelanggan
(Call center) serta penyelesaian dan
tindaklanjut keluhan pelanggan. Namun, 2
belum dijalankan secara konsisten

Lembaga memiliki sarana untuk


memberikan informasi kepada pelanggan
(Call center) serta penyelesaian dan
tindaklanjut keluhan pelanggan. Namun
belum diatur dalam bentuk dokumentasi 1
cetak/elektronik dan belum dijalankan
secara konsisten.

SP8 Mekanisme umpan balik dari pihak Mekanisme umpan balik pihak
berkepentingan dimiliki oleh lembaga berkepentingan ditetapkan dan
didokumentasikan oleh lembaga serta 4
dievaluasi minimal 6 bulan sekali.
SP8 Mekanisme umpan balik dari pihak
berkepentingan dimiliki oleh lembaga

Mekanisme umpan balik pihak


berkepentingan ditetapkan dan
didokumentasikan oleh lembaga serta 3
dievaluasi minimal 1 tahun sekali.

Mekanisme umpan balik pihak


berkepentingan belum ditetapkan namun
telah didokumentasikan rekamannya oleh
2
lembaga serta dievaluasi minimal 6 bulan
sekali.

Mekanisme umpan balik pihak


berkepentingan belum ditetapkan namun
didokumentasikan rekamannya oleh
1
lembaga serta dievaluasi minimal 1 tahun
sekali.

D Kinerja Pengumpulan
KP1 Lembaga memiliki rencana strategi Renstra ditetapkan oleh pimpinan lembaga
(renstra) berupa tujuan, sasaran dan untuk satu siklus masa akreditasi dan
target, dan program pengumpulan dievaluasi target pencapaiannya secara
zakat berkala minimal 2 (dua) kali dalam setahun
dengan mempertimbangkan hasil audit 4
Dewan Pengawas Syariat.

Renstra ditetapkan oleh pimpinan lembaga


untuk satu siklus masa akreditasi dan
dievaluasi target pencapaiannya secara
berkala minimal 1 (satu) kali dalam
setahun dengan mempertimbangkan hasil 3
audit Dewan Pengawas Syariat.

Renstra ditetapkan oleh pimpinan lembaga


untuk satu siklus masa akreditasi dan
dievaluasi target pencapaiannya secara
berkala minimal 2 (dua) kali dalam setahun
tanpa mempertimbangkan hasil audit 2
Dewan Pengawas Syariat.

Renstra ditetapkan oleh pimpinan lembaga


untuk satu siklus masa akreditasi dan
dievaluasi target pencapaiannya secara
berkala minimal 2 (dua) tahun sekali tanpa
mempertimbangkan hasil audit Dewan 1
Pengawas Syariat.
KP2 Program dan target pengumpulan ZIS Evauasi pencapaian program dan target
ditetapkan oleh pimpinan lembaga dan pengumpulan ZIS dilakukan minimal 3 4
dievaluasi secara berkala. bulan.
Evauasi pencapaian program dan target
pengumpulan ZIS dilakukan minimal 6 3
bulan.
Evauasi pencapaian program dan target
pengumpulan ZIS dilakukan minimal 1 2
tahun sekali.
Evauasi pencapaian program dan target
pengumpulan ZIS dilakukan namun 1
dengan periode yang tidak teratur.
KP3 Peningkatan jumlah dana ZIS dan data Jumlah pengumpulan dana ZIS dan
muzaki pertumbuhan data muzaki mengelami
peningkatan di atas 30% selama 3 tahun
4
berturut-turut. (Sesuasi dengan skala
BAZNAS dan LPZ)

Jumlah pengumpulan dana ZIS dan


pertumbuhan data muzaki mengelami
peningkatan di atas 20% selama 3 tahun 3
berturut-turut.

Jumlah pengumpulan dana ZIS dan


pertumbuhan data muzaki mengelami
peningkatan di atas 20% selama 1 tahun. 2

Jumlah pengumpulan dana ZIS dan


pertumbuhan data muzaki mengelami
stagnasi dibandingkan tahun sebelumnya
1
(Sesuasi dengan skala BAZNAS dan LPZ)

KP4 Data muzaki dikelola oleh lembaga Data muzaki terdiri dari nama lengkap,
dengan mampu tertelusur alamat tinggal, tanggal lahir, NPWZ, 4
nomor kontak, alamat email.
Data muzaki terdiri dari nama lengkap,
alamat tinggal, NPWZ, nomor kontak, 3
alamat email.
Data muzaki terdiri dari nama lengkap,
alamat tinggal, NPWZ, nomor kontak. 2

Data muzaki terdiri dari nama lengkap dan


alamat tinggal 1

KP5 Pelaporan pengumpulan kepada pihak Lembaga menyampaikan laporan


otoritas dan muzaki pengumpulan tiap 6 bulan kepada
Kementerian Agama, BAZNAS Pusat,
4
Pemda serta memberikan bukti setor zakat
kepada muzaki
otoritas dan muzaki

Lembaga menyampaikan laporan


pengumpulan tiap 6 bulan kepada
BAZNAS Pusat, Pemda serta memberikan
3
bukti setor zakat kepada muzaki

Lembaga menyampaikan laporan tahunan


pengumpulan kepada Kementerian Agama,
BAZNAS Pusat, Pemda serta memberikan
2
bukti setor zakat kepada muzaki

Lembaga hanya membuat laporan


pengumpulan dan memberikan bukti setor 1
zakat kepada muzaki
KP6 LPZ menggunakan rekening Bank LPZ melakukan pemindahbukuan dalam
Syariah untuk pengumpulan dana kurun waktu kurang dari satu bulan 4
zakat (kecuali rekening penampungan
sementara dan dipindahbukukan
dalam jangka waktu tertentu) LPZ melakukan pemindahbukuan dalam
kurun waktu 1-3 bulan 3

LPZ melakukan pemindahbukuan dalam


kurun waktu 3 – 6 bulan 2

LPZ melakukan pemindahbukuan dalam


kurun waktu 6 – 12 bulan 1

E. Kinerja Pendistribusian dan Pendayagunaan


KPP1 Program kerja pendistribusian dan Lembaga memiliki program kerja
pendayagunaan zakat pendistribusian dan pendayagunaan dalam 4
3 tahun terakhir.
Lembaga memiliki progam kerja
pendistribusian dalam 3 tahuu terakhir dan
pendayagunaan dalam 2 tahun terakhir 3

Lembaga memiliki program kerja


pendistribusian dalam 2 tahun terakhir dan
pendayagunaan dalam 1 tahun terakhir 2

Lembaga memiliki program kerja


pendistribusian dan pendayagunaan dalam 1
1 tahun terakhir
KPP2 Lembaga melakukan survey kelayakan Lembaga memiliki kriteria mustahik,
kepada mustahik dalam menyalurkan melakukan survey kelayakan kepada
dana ZIS mustahik, dan terdapat daftar mustahik 4
yang layak menerima

Lembaga memiliki kriteria mustahik dan


melakukan survey kelayakan kepada 3
mustahik.
Lembaga melakukan survey kelayakan
kepada mustahik dan terdapat daftar 2
mustahik yang layak menerima
Lembaga melakukan survey kelayakan
kepada mustahik. 1

KPP3 Program pengentasan mustahik Program pengentasan mustahik menjadi


menjadi muzaki muzaki dievaluasi dan tercapai
keberhasilannya minimal 3% mustahik
4
telah mandiri secara ekonomi dari total
jumlah muzaki dan terdata

Program pengentasan mustahik menjadi


muzaki dievaluasi dan tercapai
keberhasilannya minimal 2% mustahik
3
telah mandiri secara ekonomi dari total
jumlah muzaki dan terdata

Program pengentasan mustahik menjadi


muzaki dievaluasi dan tercapai
keberhasilannya minimal 1% mustahik
2
telah mandiri secara ekonomi dari total
jumlah muzaki dan terdata

Program pengentasan mustahik menjadi


muzaki dievaluasi dan tercapai
keberhasilannya kurang dari 1% mustahik
1
telah mandiri secara ekonomi dari total
jumlah muzaki dan terdata

KPP4 Produk barang/jasa yang dihasilkan Barang/jasa yang dihasilkan telah


dari program pendayagunaan mustahik terstandardisasi oleh pihak terkait seperti
memiliki nilai tambah secara halal, SNI dan diterima oleh perusahaan 4
ekonomis. retail.

Barang/jasa yang dihasilkan bernilai


ekonomis dan diterima oleh perusahaan
retail namun belum terstandardisasi oleh 3
pihak terkait seperti halal, SNI

Barang/jasa yang dihasilkan telah


terstandardisasi oleh pihak terkait seperti
halal, SNI dan diterima oleh pasar UMKM 2

Barang/jasa yang dihasilkan telah


terstandardisasi oleh pihak terkait seperti
halal, SNI namun belum dapat diterima
1
oleh perusahaan retail maupun pasar
UMKM.
KPP5 Manfaat pendayagunaan zakat Lembaga melakukan survey kepada
dirasakan oleh masyarakat disekitar masyarakat (minimum 50 koresponden)
lembaga mengenai manfaat yang didapat dengan 4
adanya lembaga zakat.

Lembaga melakukan survey kepada


masyarakat (minimum 40 koresponden)
mengenai manfaat yang didapat dengan 3
adanya lembaga zakat.

Lembaga melakukan survey kepada


masyarakat (minimum 30 koresponden)
mengenai manfaat yang didapat dengan 2
adanya lembaga zakat.

Lembaga melakukan survey kepada


masyarakat (minimum 20 koresponden)
mengenai manfaat yang didapat dengan 1
adanya lembaga zakat.

KPP6 Laporan hasil pendayagunaan dan Laporan hasil pendayagunaan dibuat dan
umpan balik dari mustahik dibuat oleh diberikan kepada muzaki dan masyarakat
lembaga minimal 1 bulan sekali dan terdapat hasil
umpan balik sebesar minimal 85% merasa 4
puas dengan layan lembaga

Laporan hasil pendayagunaan dibuat dan


diberikan kepada muzaki dan masyarakat
minimal 3 bulan sekali dan terdapat hasil
umpan balik sebesar minimal 75% merasa 3
puas dengan layan lembaga

Laporan hasil pendayagunaan dibuat dan


diberikan kepada muzaki dan masyarakat
minimal 6 bulan sekali dan terdapat hasil
umpan balik sebesar minimal 50% merasa 2
puas dengan layan lembaga

Laporan hasil pendayagunaan dibuat dan


diberikan kepada muzaki dan masyarakat
minimal 1 tahun sekali dan terdapat hasil
umpan balik sebesar kurang dari 50% 1
merasa puas dengan layan lembaga

KPP7 Durasi penyaluran zakat kepada asnaf LPZ melakukan penyaluran zakat
zakat konsumtif dalam kurun 0 – 3 bulan dan
zakat produktif dalam kurun < 6 bulan 4
sejak dana zakat diterima
KPP7 Durasi penyaluran zakat kepada asnaf
zakat

LPZ melakukan penyaluran zakat


konsumtif dalam kurun 3 – 6 bulan dan
zakat produktif dalam kurun < 6 bulan 3
sejak dana zakat diterima

LPZ melakukan penyaluran zakat


konsumtif dalam kurun 6 – 9 bulan dan
zakat produktif dalam kurun 6 - 12 bulan 2
sejak dana zakat diterima

LPZ melakukan penyaluran zakat


konsumtif dalam kurun 9 – 12 bulan dan
zakat produktif dalam kurun 6 – 12 bulan 1
sejak dana zakat diterima

KPP8 LPZ memiliki program sosialisasi dan LPZ menggunakan media internal dan
edukasi kepada masyarakat atau eksternal, serta laporan pengukur 4
muzakki keberhasilannya
LPZ menggunakan media internal dan
eksternal 3

LPZ menggunakan media internal 2


LPZ dalam proses pembuatan program 1
KPP9 LPZ memiliki kemitraan multipihak LPZ melakukan kolaborasi dengan
dalam penyaluran zakat berbagai pihak dalam penyaluran zakat 4

LPZ melakukan koordinasi dengan


berbagai pihak dalam penyaluran zakat 3

LPZ memiliki minimal 1 lembaga mitra


penyaluran 2

LPZ dalam proses menjajaki kemitraan


dengan berbagai pihak 1

TOTAL NILAI
234-260
207-233
180-206
<180

kat (LAZ): Akreditasi Lembaga


Bobot Petunjuk Teknis Nilai Total
(Nama Lembaga)
Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak
memiliki hal berikut:
a. Visi dan misi
b. Tujuan, target, dan sasaran lembaga
Tidak Terakreditasi
c. Rencana kerja lembaga

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki rencana kerja strategis

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika rencana kerja


LPZ tidak terdapat bidang yang dimaksud
dalam kriteria.

1 4 4
Nilai 0 (nol) diberikan jika rencana kerja
LPZ tidak terdapat bidang yang dimaksud
dalam kriteria.

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika rencana kerja


LPZ pada seluruh bidang utama tidak
terdapat indicator kinerja, sasaran mutu
dan sasaran waktu.

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat


komunikasi internal yang dilakukan oleh
LPZ.

1 0
Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat
SOP dan pelaksanaan aktivitas dari 4
(bidang) utama tidak dilaksanakan.

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


menerapkan seluruh regulasi terkait.

1 0 0

2 Nilai 0 (nol) diberikan jika laporan keuang 4 8


2 Nilai 0 (nol) diberikan jika laporan keuang 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


melaporakan

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika izin operasional


LPZ telah berakhir dan tidak terdapat Dewan
Pengawas Syariat dalam kepengurusannya.

1 4 4
1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat


kegiatan audit yang dilakukan oleh Dewan
Pengawas Syariat kepada LPZ.

2 4 8
Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak
memiliki standar terkait manajemen risiko dan
pengelolaan konflik kepentingan

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki kebijakan syariah dan kebijakan anti
pencucian uang dan pencegahan pendanaan
terorisme

1 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki ISO
1 2 2

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki fungsi audit internal

2 4 8
2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki pejabat PID dan tidak memiliki
portal informasi dan dokumentasi publik

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


menetapkan mekanisme pengarsipan data
amil, kriteria kompetensi amil, identifikasi
kebutuhan pelatihan amil dan program
evaluasi kinerja amil.

1 4 4
Nilai 0 (nol) diberikan jika Amil tidak dapat
menjelaskan mengenai zakat (jenis dan
perhitungan), asnaf mustahik dan kriteria
penghasilan muzzaki/mustahik secara jelas
dan memadai.

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika amil tidak


menandatangani dan menjalankan pakta
integritas yang telah ditetapkan LPZ.

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki amil yang tersertifikasi secara resmi
dan diakui

2 4 8
Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak
memiliki amil yang tersertifikasi secara resmi
dan diakui

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak tersedia


akses internet, komputer/laptop, telepon dan
email resmi lembaga serta mesin cetak

1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat


kendaraan operasional.

2 4 8
Nilai 0 (nol) diberikan jika lembaga tidak
memiliki atau menyewa kantor serta
berpindah tempat dalam masa akreditasi
berlaku.

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika lembaga tidak


memiliki area pelayanan untuk muzaki dan
mustahik serta fasilitas pemadam kebakaran,
jalur evakuasi dan sistem pengamanan.

1 4 4
1 4 4

Nilai 0 (nol) diberikan jika masa retensi yang


ditetapkan oleh lembaga kurang dari 7 tahun.

1 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika lembaga tidak


menerapkan sistem digitalisasi dan
automatisasi (<65% dari aktivitas).

2 0
menerapkan sistem digitalisasi dan
automatisasi (<65% dari aktivitas).

2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika Lembaga tidak


memiliki sarana untuk memberikan informasi
kepada pelanggan (Call center) serta
penyelesaian dan tindaklanjut keluhan
pelanggan

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat


mekanisme dan rekaman hasil umpan balik
pelanggan.
Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat
mekanisme dan rekaman hasil umpan balik
pelanggan.

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika renstra tidak


ditetapkan dan dievaluasi.

2 4 8
Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak dilakukan
evaluasi terhadap pencapaian target
pengumpulan ZIS.

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika terdapat penurunan


jumlah pengumpulan dana ZIS dan data
muzaki berkuruang sebesar 30%.

2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat data


muzaki

1 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat


laporan pengumpulan dan pemberian bukti
setor zakat kepada muzaki

0
laporan pengumpulan dan pemberian bukti
setor zakat kepada muzaki

2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


melakukan pemindahbukuan

2 4 8

2 4 8

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


melakukan survey kelayakan kepada
mustahik.

2 0
2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat data


mustahik yang dibantu.

2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika barang/jasa tidak


memberikan nilai ekonomis.

1 0
Nilai 0 (nol) diberikan jika lembaga zakat
memperoleh hasil survey bahwa masyarakat
tidak merasakan manfaat dari pendayagunaan
zakat.

2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika tidak terdapat


laporan yang dibuat dan umpan balik tidak
dilakukan

2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika waktu penyaluran


zakat dilakukan > 12 bulan sejak dana zakat
diterima

2 0
Nilai 0 (nol) diberikan jika waktu penyaluran
zakat dilakukan > 12 bulan sejak dana zakat
diterima

2 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki program sosialisasi dan edukasi

1 0

Nilai 0 (nol) diberikan jika LPZ tidak


memiliki kemitraan

1 4 4

166
Akreditasi Lembaga
(Nama Lembaga)

Tidak Terakreditasi
Perlu ditanyakan
kurang jelas, ditanyakan ke Pendamping dariKemenag
Ditanyakan ke pengurus
tidak ada/perlu ditanyakan
tanya ke SDM
Koordinasi dengan SDM
Koordinasi ke kepala kantor
Koordinasi ke Ust. Tri
Koordinasi ke Seklem
Koordinasi ke layanan

Koordinasi ke pengurus
Koordinasi ke keungan/marketing

Koordinasi ke Mas Sajimi


Koordinasi ke keuangan

Kendala di NPWP

Koordinasi dengan Prodaya


Koordinasi ke Prodaya

Koordinasi ke Prodaya
Koordinasi ke Prodaya

Koordinasi ke Prodaya
Prodaya

Koordinasi ke Prodaya

Koordinasi ke Prodaya
Skenario perhitungan nilai untuk akreditasi Lembaga Amil Zakat (LAZ):
Nilai Bobot
Jumlah Nilai elemen Nilai setelah pembobotan
Kriteria Kualitas Aspek
elemen
Elemen Terendah Tertinggi Terendah
MK 12 12 48 1 12
20
4 4 16 2 8
KK 2 2 8 1 2
6
2 2 8 2 4
SP 3 3 12 1 3
1;2;3;4 13
5 5 20 2 10
KP 1 1 4 1 1
11
5 5 20 2 10
KPP 3 3 12 1 3
15
6 6 24 2 12
Total 65 65

Mekanisme pemberian nilai terhadap elemen penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Nilai 1 (satu), 2 (dua), 3 (tiga) dan 4 (empat) diberikan Tim Penilai kepada LAZ disesuaikan dengan pemenuhan ya
LAZ.
b. Nilai 0 (nol) diberikan Tim Penilain kepada LAZ jika tidak memenuhi seluruh elemen penilaian.
c. Seluruh nilai yang diperoleh kemudian dijumlahkan untuk dihitung nilai total yang diperoleh oleh PPIU.

Hasil penialain secara akumulatif menunjukkan peringkat kinerja LAZ. Perhitungan dilakukan dengan cara nilai elem
dengan bobot yang telah ditetapkan. Total nilai hasil kali bobot akan menentukan status akreditasi yang diberikan. LA
memperoleh status akreditasi jika memperoleh nilai minimal 70% dari total keseluruhan nilai setelah pembobotan 260
akreditasi ditentukan sebagai berikut:
1. Akreditasi A: 234 - 260
2. Akreditasi B: 207 - 233
3. Akreditasi C: 180 - 206
4. Tidak terakreditasi: <180
lai setelah pembobotan
Tertinggi
48
80
32
8
24
16
12
52
40
4
44
40
12
60
48
260 260

ut:
kan dengan pemenuhan yang ada di

nilaian.
oleh oleh PPIU.

kan dengan cara nilai elemen dikalikan


editasi yang diberikan. LAZ dapat
ai setelah pembobotan 260. Peringkat

Anda mungkin juga menyukai