ORANG FIQIH KONTEMPORER SEPUTAR KEHAMILAN PENJELASAN
KE 1. Pandangan Islam tentang aborsi 1 c. Keharaman itu bertambah kuat dan berlipat Pada dasarnya hukum aborsi adalah haram, ganda setelah kehamilan berusia 120 hari, meskipun keharamannya bertingkat-tingkat yang oleh hadits Nabawi diistilahkan telah sesuai dengan perkembangan kehidupan memasuki tahap peniupan ruh. Pada tahap janin.' ini tidak diperbolehkan menggugurkan janin a. Pada usia 40 hari pertama tingkat kecuali dalam keadaan benar-benar sangat keharamannya paling ringan, bahkan darurat, yaitu kedaruratan yang pasti kadang-kadang boleh digugurkan karena menurut hasil diagnosa medis yang valid, ada udzur (dari hasil analisis diagnosa bukan sekadar persangkaan. Kedaruratan medis) yang muktabar (valid dan akurat). disini hanya tampak dalam satu bentuk saja, b. Setelah kandungan berusia di atas 40 hari yaitu keberadaan janin apabila dibiarkan maka keharaman menggugurkannya akan mengancam kehidupan sang ibu, semakin kuat, karena itu pada masa ini sehingga janin tersebut harus digugurkan. janin tidak boleh digugurkan kecuali karena udzur yang lebih kuat lagi menurut parameter yang ditetapkan ahli fiqih. 2. Pandangan Islam tentang Bank Sperma dan c. Dipertemukan dengan sel telur isteri lelaki bayi tabung. yang bersangkutan dalam program bayi Bank Sperma jelas dilarang di dalam Islam jika tabung, namun kemudian dipindahkan ditujukan untuk hal-hal berikut : untuk dikembangkan di dalam rahim isteri a. Dipertemukan dengan sel telur perempuan sah yang lain dari lelaki tersebut. Hal ini yang bukan isteri dari lelaki yang tetap dilarang karena berpotensi terjadinya bersangkutan. pencampuran nasab yang jelas-jelas b. Dipertemukan dengan sel telur isteri lelaki dilarang di dalam Islam. yang bersangkutan dalam program bayi d. Program bayi tabung sendiri tidak boleh tabung, namun kemudian dipindahkan ditempuh kecuali dalam keadaan darurat, untuk dikembangkan di dalam rahim yaitu ketika salah satu dari suami isteri atau perempuan lain yang bukan isteri sah dari keduanya telah divonis tidak bisa lelaki tersebut. mempunyai keturunan secara normal. Sperma dan sel telur serta rahim nya tetap harus berasal dari suami isteri yang sah.
1 Ahmad Sarwat, Fiqih Kehidupan (13) Kedokteran, (Jakarta : RFP, 2017)
3. Pandangan Islam tentang pencegahan b. Tidak dilakukan untuk (kampanye) gerakan kehamilan bagi suami isteri free child yang pada gilirannya akan Pencegahan kehamilan dibolehkan dengan mengurangi jumlah populasi Muslim di syarat : dunia. a. Tidak dilakukan karena alasan takut miskin, c. Dilakukan dengan metode dan media yang melainkan motivasinya adalah untuk tidak membahayakan serta tidak mengatur jarak kelahiran itu sendiri. bertentangan dengan nilai-nilai Islami. 4. Menikahi perempuan yang hamil di luar Imam Asy-Syafi'i, dalam kitab Al Muhazzab, nikah2 memaparkan bahwa perempuan yang hamil di Hamil di luar nikah pastinya karena perbuatan luar nikah boleh dinikahi oleh laki-laki yang zina. Orang yang melakukan perbuatan zina menghamilinya atau yang tidak disebut dengan pezina. Pezina lelaki di dalam menghamilinya. Namun keduanya tetap bahasa Arab disebut dengan istilah Az Zani belum diizinkan ‘’bercampur’’ kecuali setelah ((ازاني. Sedangkan pezina perempuan disebut perempuan hamil tersebut melahirkan anak Az Zaniyah ()ازانيية yang dikandungnya itu.
2 Aini Aryani, Tentang Menikahi Perempuan Berzina dan Hamil, (Jakarta : RFP, 2019)