Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL LITERATURE REVIEW DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Literature Review

1. Persamaan dan Perbedaan Literature

Penulis akan menjabarkan persamaan dan perbedaan literature

yang diajukan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Persamaan

Judul

Perbedaan

1.

Sasaran

yang

1. Penulis

Implementasi

keperawatan

pada

dijadikan sebagai

responden

yaitu

pertama

Devi

Syokumawena,

Mediarti, Panesia

diambil dari pasien

mengalami
pasien gastritis dengan

masalah nyeri akut.

Pengalaman penderita

gastritis kronis dalam

melakukan

yang

gastritis.

kedua Noviliya

teknik

Kedua

memiliki

relaksasi nafas dalam

untuk

membantu

responden.

skala

menurunkan

nyeri pada penderita

a. Jurnal pertama tahun 2021

b. Jurnal kedua tahun 2020

3. Tempat pelaksanaan

a. Jurnal pertama di salah satu

Rumah Sakit di Palembang

b. Jurnal kedua di Rumah

Sakit Islam Siti Khadijah


Palembang

gastritis

kronis

di

Rumah Sakit Islam Siti

Khadijah Palembang

tahun 2019.

4. Waktu pelaksanaan

a. Jurnal pertama selama 3

hari

b. Jurnal kedua tidak diketahui

a. Jurnal pertama deskriptif

analitik

b. Jurnal kedua deskriptif

kualitatif

a. Jurnal Ididapatkan hasil

penurunan skala nyeri dari

skala nyeri sedang menjadi

ringan

b. Jurnal 2 didapatkan hasil

nyeri lambung yang

dirasakan berangsur-angsur

berkurang

No

L
2.

a. Jurnal

b. Jurnal

Hawati

jurnal 2. Tahun diterbitkan

5. Metode yang digunakan

6. Hasil Jurnal

Tabel 4.1 persamaan dan perbedaan

30

B. Pembahasan

Setelah penulis melakukan review pada jurnal 1 didapatkan hasil

penelitian pada kedua pasien setelah dilakukan implementasi dalam mengkaji

nyeri dan melakukan teknik relaksasi nafas dalam didapatkan hasil penurunan

skala nyeri dari skala nyeri sedang menjadi ringan pada kedua pasien,

Melakukan teknik relaksasi nafas dalam berfungsi untuk menekan rasa nyeri

pada thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri dimana korteks cerebri

merupakan pusat nyeri, yang bertujuan untuk mengurangi nyeri selama nyeri

timbul. Adapun hal yang perlu diperhatikan saat relaksasi yaitu pasien harus

dalam keadaan nyaman, pikiran harus tenang dan lingkungan yang tenang,

suasana yang rileks dapat meningkatkan hormon endorphin yang berfungsi

menghambat transmisi impuls nyeri sepanjang saraf sensoris dari nosiseptor

saraf perifer ke kornu dorsalis kemudian ke thalamus, cerebri dan akhirnya

berdampak pada menurunnya persepsi nyeri (Sudart, Bruner &, 2007). Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian pada kasus gastritis dilakukan implementasi


mengkaji nyeri dan melakukan teknik relaksasi nafas dalam adanya

perubahan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan implementasi mengkaji

nyeri (Ayudianingsih, 2015).

Pada jurnal 2 berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua

responden menjelaskan bahwa selama menggunakan teknik relaksasi nafas

dalam kedua informan merasakan manfaat yaitu merasa lega dan nyeri perut

berangsur-angsur berkurang dan juga menjelaskan bahwa pada saat

melakukan teknik relaksasi nafas dalam posisi badan pasien lebih nyaman

sambil duduk atau terbaring, Tujuan teknik relaksasi nafas dalam adalah

untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah

atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stress baik fisik

maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan

kecemasan, sedangkan manfaat yang dirasakan klien adalah dapat

menghilangkan nyeri, ketentraman hati dan berkurangnya rasa cemas

(Smeltzer, 2013).

Politeknik Yakpermas Banyumas

Untuk prosedur teknik relaksasi nafas dalam menurut yaitu bentuk

pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma yang mengacu pada

pendataran kubah diafragma selama inspirasi yang mengakibatkan

pembesaran abdomen bagian atas sejalan dengan desakan udara masuk

selama inspirasi. Langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam menurut

Priharjo (2010), yaitu :

1. Ciptakan ligkungan yang tenang

2. Usahakan tetap rileks dan tenang

3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3

4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan

ekstrimitas atas dan bawah rileks

5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

7. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

8. Ulangi sampai 15 kali dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali

Adapun beberapa posisi relaksasi nafas dalaam yang dapat dilakukan

menurut Smeltzer (2013), yaitu :

1. Posisi relaksasi dengan terlentang berbaring, kedua tungkai kaki lurus dan

terbuka sedikit, kedua tangan rileks disamping bawah lutut dan kepala

diberi bantal

2. Posisi relaksasi dengan berbaring miring, kedua lutut ditekuk, dibawah

kepala diberi bantal dan dibawa perut sebaiknya diberi bantal juga, agar

perut tidak menggantung

3. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang kedua lutut ditekuk,

kedua lengan disamping telinga

4. Posisi relaksasi dengan duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran

kursi, kedua kaki tidak boleh menggantung

Dari kedua jurnal tersebut pada penderita gastritis dapat disimpulkan

bahwa teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam membantu mengurangi rasa

nyeri serta dapat membuat pasien menjadi rileks, tenang dan nyaman karena

dengan suasana yang rileks dapat meningkatkan hormone endorphin yang

berfungsi untuk menurangi rasa nyeri.

C. Keterbatasan
Pada jurnal pertama "Implementasi Keperawatan pada Pasien Gastritis

dengan Masalah Nyeri Akut" menemukan keterbatasan yaitu tidak ada

gambar skala nyeri.

Pada jurnal kedua "Pengalaman Penderita Gastritis Kronis dalam

Melakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk Menurunkan Skala Nyeri

pada Penderita Gastritis Kronis di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang Tahun 2019" menemukan keterbatasan yaitu tidak diketahui

waktunya berapa lama saat dilakukan penelitian.

Keterbatasan penulis yang menghambat pembuatan literature review

yang pertama yaitu keterbatasan penulis dalam mencari referensi jurnal yang

sesuai dengan tema yang diambil.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik relaksasi nafas dalam efektif menurunkan nyeri pada asuhan

keperawatan pasien gastritis dengan masalah nyeri akut.

B. Saran

1. Bagi Penulis

Dapat mengembangkan dan memperluas ilmu mengenai literature

review asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan masalah nyeri

akut menggunakan teknik relaksasi nafas dalam.

2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan

yang optimal terutama pada pasien gastritis dengan masalah nyeri akut

menggunakan teknik relaksasi nafas dalam.


3. Bagi Institusi Politeknik Yakpermas Banyumas

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan bahan bacaan di

perpustakaan Politeknik Yakpermas Banyumas mengenai kasus gastritis

dengan masalah nyeri akut menggunakan teknik relaksasi nafas dalam.

4. Bagi Penulis Lanjutan

Sebagai bahan rujukan penelitian, meningkatkan sumber informasi

dalam peningkatan mutu dan pelayanan keperawatan secara mandiri yang

optimal dengan menerapkan literature review asuhan keperawatan pada

pasien gastritis dengan masalah nyeri akut menggunakan teknik relaksasi

nafas dalam.

Anda mungkin juga menyukai