Anda di halaman 1dari 33

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZ QUR’AN 30 JUZ

DI YAYASAN MAJELIS CAHAYA QUR’AN TEMPEL REJO


KABUPATEN REJANG LEBONG

Tri Nopitasari, Dr. Hj. Fadila, M.Pd, Karliana Indrawari, M. Pd. I

Prodi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup
Email: trinopitasari774@gmail.com, Fadila@iaincurup.ac.id,
karlianaindrawari@gmail.com

ABSTRAK

Yayasan Majelis Cahaya Qur’an telah menggunakan beberapa metode


pembelajaran Tahfidz sebagaimana mestinya yaitu 30 Juz selama 3 bulan. Adapun
tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui : 1) cara para peserta didik bisa
berhasil menghapal Al-Quran dalam jangka waktu 3 bulan Di Yayasan Majelis
Cahaya Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang Lebong, 2) Metode yang di
gunakan pada saat Tahfidz Qur’an 30 juz Di Yayasan Majelis Cahaya Qur’an
Tempel Rejo Kabupaten Rejang Lebong; 3) kendala penerapan metode dalam
pembelajaran Tahfidz quran 30 juz di Tahfidz Di Yayasan Majelis Cahaya
Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan
Penelitian Kualitatif. Subjek dalam penelitian ini koorinator program karangtina
tahfidz , guru dan santri. Teknik-teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan Reduksi Data,
Penyajian Data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan 1) Cara para
peserta didik bisa berhasil menghapal Al-Quran dalam jangka waktu 3 bulan di
Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang
Lebong :niatkan karena Allah, memiliki keteguhan dan kesabanaran istiqomah,
menghafal disaat pikiran mereka tenang, melakukan pengulangan ganda,
menghafal urutan, menggunakan 1 mushaf saja, terkadang memahami dan
terkadang tidak (artinya) . 2) Metode yang digunakan pada saat Tahfidz Qur’an
30 juz Di Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang
Lebong : metode Bin Nazar, al-tahfiz, metode Takrir. metode tasmi’. 3) Kendala
penerapan metode dalam pembelajaran Tahfidz quran 30 juz di Tahfidz Di
Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang Lebong.kurang
latihan, sebagian kadang-kadang putus asa ada sebagian ayat yang susah untuk
dihafalkan, kurangnya konsentrasi dan lain sebagainya mengantuk, tidak fokus
dan banyak pikiran serta beberapa ayat yang susah dan menantang.
Kata Kunci: Metode Pembelajaran Tahfidz, Qur’an, dan Yayasan Majelis
Cahaya Qur’an
ABSTRACT

The Qur'an Light Assembly Foundation has used several Tahfidz learning
methods as appropriate, namely 30 Juz for 3 months. The aim of this research is to
find out: 1) how students can successfully memorize the Al-Quran within a period
of 3 months at the Cahaya Qur'an Assembly Foundation, Tempel Rejo, Rejang
Lebong Regency, 2) The method used during Tahfidz Qur'an 30 juz At the Rejo
Tempel Qur'an Light Assembly Foundation, Rejang Lebong Regency; 3)
obstacles to implementing the method in learning Tahfidz Koran 30 juz at Tahfidz
at the Qur'an Light Assembly Foundation, Tempel Rejo, Rejang Lebong Regency.
This research uses Qualitative Research. The subjects in this research were
coordinators of the Karangtina Tahfidz program, teachers and students. Data
collection techniques through observation, interviews and documentation. Data
analysis techniques using data reduction, data presentation and conclusions.The
results of the research show 1) How students can successfully memorize the Al-
Quran within a period of 3 months at the Cahaya Qur'an Tempel Rejo Assembly
Foundation, Rejang Lebong Regency: intend for Allah, have steadfastness and
patience, memorize when their minds are calm, do Double repetition, memorizing
sequences, using only 1 mushaf, sometimes understanding and sometimes not
(meaning). 2) The method used during Tahfidz Qur'an 30 juz at the Cahaya
Qur'an Assembly Foundation Tempel Rejo Rejang Lebong Regency: Bin Nazar
method, al-tahfiz, Takrir method. tasmi method'. 3) Obstacles in implementing the
method in learning Tahfidz Koran 30 juz at Tahfidz at the Cahaya Qur'an
Assembly Foundation, Tempel Rejo, Rejang Lebong Regency. Lack of training,
some sometimes give up, some verses are difficult to memorize, lack of
concentration and others, for example torture , unfocused and lots of thoughts as
well as some difficult and challenging verses.
Keywords: Tahfidz Learning Method, Qur'an, and the Qur'an Light Assembly
Foundation
1. PENDAHULUAN melemahkan lawan) melalui malaikat Jibril yang
di tulis melalui mushaf, yang di riwayatkan
Latar Belakang Masalah kepada kita secara mutawatirdinilai ibadah
Semua umat Islam meyakini Al-Qur’an membaca yang di mulai dri surah Al-Fatiha dan
sebagai sumber asasi ajaran Islam, syari’at diakhiri surat An-Nass. Al-Qur’an diturunkan oleh
terakhir yang bertugas memberi arah petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala di tengah-tengah
perjalanan hidup manusia dari dunia hingga bangsa arab yang pada waktu itu kebanyakan masi
akhirat. Dalam rangka mendapatkan petunjuknya buta huruf, akan tetapi mereka memliki
umat Islam berlomba-lomba hendak menjalankan keistimewahan yang sangat kuat.2
ajaran Islam ke dalam perilaku hidup mereka di Kita sebagai umat Islam yang l l

dunia. Namun demikian, keyakinan saja tidaklah menghafal Al-Qur’an dikenal dengan istilah
l l l l

cukup. Al-Qur’an adalah materi pokok yang Tahfidz Qur’an yang merupakan upaya l l l l

dipelajari oleh santri di pesantren yang mengakrabkan orang-orang yang beriman dengan
l l l

perluasannya meliputi mempelajari makna sampai Kitab sucinya, sehingga ia tidak buta terhadap l l l l

pada belajar menghafal al-Qur’an. Mengafal al- yang ada di dalamnya. Kaum muslimin saat ini l l

Qur’an, selain berdampak positif pada ketenangan dalam kondisi awam terhadap kitab sucinya, l l

hati karena dekat dengan Allah SWT, kegiatan terbukti masih langkahnya nilai-nilai Al-Qur’an
l l l

belajar atau latihan menghafal Al-Qur’an juga yang membudaya dan menyatu dalam kehidupan l l l l l l

berdampak positif pada pengolahan kemampuan mereka. Muslimat yang masih terbuka auratnya,
l l l l l l

memori para santri. Hikmah menghafal al-Qur’an jelas lebih banyak daripada yang menutup
l l l l l

bersifat meliputi peningkatan unsur religiusitas auratnya. Ini hanya satu contoh dari sekian banyak
l l l

dan juga peningkatan kualitas memori karena ajaran Al-Qur’an yang belum dilaksanakan oleh l l l l

plastisitas otak terus terlatih.1 jutaan kaum muslimin, baik di negeri ini ataupun
l l l l l l l

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan di negeri-negeri muslim lainnya.


l l l l l

berbagai mukjizat kepada nabi muhammad Pendidikan Al Qur’an sejak dini l l l

shalallaahu Alaihi Wassalaam dan hamba diharapkan dapat mencetakgenerasi muda yang l l l l l

pilihannya ,dan Al-Qur’an adalah mukjizat dan mempunyai dasar mental yang kuat. Sebab
l l l l l

kemulian tertinggi yang di turunkan kepada umat kualitas darigenerasimendatang


l merupakan l l l l l

ini. Al-Qur’an menjadi kita satu-satunya yang di tanggung jawab kita sebagai seorang pengajar.3l l l l

baca 17 kali sehari tanpa bosan. Dan satu-satunya Pembelajaran Tahfidz Qur’an merupakan upaya
l l l l l l

kitab yang di baca meskipun belum mengetahui yang sistematik dan disengaja oleh pendidik l l l l

makna. Kitab yang Allah Subhanahu Wata’ala kepada peserta didik agar dapat memasukan ayat-
l l l l l

jamin kemurniannya, terjaga dari perubahan isinya ayat Al-Qur’an di ingatan, dan dapat l

sampai akhir zaman. mengucapkan diluar kepala tanpa melihatnya.


l l l l l

Al-Qur’an yang berfungsi sebagai Siapa pun dapat menghafal Al-Qur’an, anak-anak, l l l

petunjuk, pelajaran serta pedoman hidup bagi remaja, bahkan orang tua, baik sebagian atau
l l l l

umat Islam, sesungguhnya hanya bagi orang- seluruh Al-Qur’an. Sebenarnya umur bukan
l l l l l l l l l

orang yang mau membaca, mempelajari serta penghalang utama dalam menghafal Al-Qur’an,
l l l l

mengambil pelajaran dari ayat-ayat Al-Qur’an bukan pula kesibukan atau status sosial.
l l l l l l

sehingga akan menjadi petunjuk dan pedoman Penghalang utama menghafal Al-Qur’an adalah
l l l l

hidupnya.Al-Qur’an sebagaimana yang di sifat malas, tidak ada kemauan, hilang akal dan l l

kutipkan oleh Abdul Majid Khon dalam bukunya mati hati. Jika penyakit-penyakit tersebut lenyap, l l l l l l

“Paktikum Qira’at “ adalah Kalam Allah 2


Subhanahu Wa Ta’ala yang mengandung Sulastini,F., & Zamili, M. (2019). Efektivitas
program tahfidz qur’an dalam pengembangan karakter
Mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang qur’ani, Jurnal Pendidikan islam Indonesia, 4(1), h. 15-22
3
1
Meirani Agustinam dan Ngadri Yusro, Siswanto, “Pengaruh PembelajaranTaman
PendidikanAl-Qur’an(TPQ)Terhadap Prestasi Belajar Al-
“Strategi Peningkatan Minat Menghafal Al-Qur’an
Qur’an Hadits Siswa Madrasah Ibtidaiyah AlKhairiyah
Santridi Pondok Pesantren Ar-Rahmah Curup”. TamanSari KecamatanPugung Kabupaten” Jurnal
Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Pendidikan Profesi Guru MadrasahISSN:2829-9086Volume
Bone, Vol. 14, No. 1, Juni 2020 2, Nomor 3,
2022http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/skula
insyaallah Al-Qur’an akan mudah dihafal. Banyak l l dengan Allah.Melalui ayat-ayat yang di baca
l l l

atau sedikitnya jumlah hafalan tergantung tekad


l l l l l l berulang dan melaksanakan berbagai macam
l l l l

yang dimiliki. Namun, diakui bahwa setiap l l l ibadah yang berkaitan langsung dengan dengan l l l l

manusia memiliki kemampuan yang berbeda l l l l l l Al-Qur'an,proses membina diri menuju keimanan l l l l l l l

dalam mengingat sesuatu yang telah diulang- l l l l l l yang lebih baik. Untuk mencapai kesuksesan l l l l l l l

ulang. Sebagian hafal dengan pengulangan 5 kali,


l l l l l dalam menghafal Al-Qur'an maka memerlukan l l l l l

sebagian yang lain akan hafal kalau diulang 20


l l l komitmen yang kuat menerima nasihat dari allah l l l l

kali bahkan 30 kali. Namun, dengan memahami l l l Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullsh.Jika mampu
l l l l l

metode menghafal Al-Qur'an yang efektif


l l l l l l menundukan jiwa kepada Allah maka akan
l l l l

insyaallah kekurangan-kekurangan yang ada dapat l l l l mampu menundukan jiwa untuk berlama-lama l l l l l l l

diatasi.4 dengan Al-Qur'an.Proses aktif dan intensif


l l l l

Nabi Muhammad Shalallaahhu Alaihi l l mempersiapkan kehidupan akhirat yang lebih baik
l l l l l

Wassalam menganjurkan dan memerintahkan l l l l sebab membaca Al-Qur'an mampu menghasilkan


l l l l l

untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur’an setiap kali


l l l l l pahala keutamaan yang besar di sisi allah l l l

di turunkan serta memrintahkan sebagian sahabat


l l l l l Subhanahu Wa Ta’ala. Al-Qu r'an mengingatkan
l l l l

untuk penulisanya,dengan cara hafalan dan


l l l l l kita agar selalu waspada dengan kehidupan akhirat l l l l l

penulisan itulah Al-Qur’an dapat terpelihara pada


l l l l l l yang menyengsarakaan dan motivasi untuk l l l l

masa Nabi Muhammad Shalallaahhu Alaihi l l melakukan amalan terbaik. 5


l l l

Wassalam.Usaha-usaha untuk menghafal Al- l l l l l Salah satu lembaga pendidikan yang l l l

Qur'an oleh sebagian umat Islam terus berlanjut


l l l l l l l l memberikan perhatian
l khusus kepada l l l l l

dan hal ini merupakan salah satu upaya untuk l l l l l l pembelajaran Tahfidz Qur’an adalah Metode
l l l l l

menjaga dan memelihara kemurnian Al-


l l l l l Pembelajaran Tahfidz Qur’an 30 juz di Yayasan
l l l l

Qur'an,meskipun dalam salah satu ayat Al-Qur'an


l l l l l Majelis Cahaya Al-Qur’an Beralamat di Tempel
l l l l l

allah telah menegaskan dan memberikan jaminan l l l l l Rejo Kabupaten Rejangl Lebong. Yayasan l l l l

tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur'an


l l l l l l Majelis Cahaya Al-qur’an ini belum lama berdiri
l l l l l

selama-lamanya,namun
l secara operasional l l l dan baru memiliki 15 orang yang berhasil l l l

menjadi tugas dan kewajiban umat Islam untuk


l l l l l l menyetorkan hafalan 30 juz dengan jumlah santri
l l l l l

selalu menjaga dan memeliharanya, salah satunya


l l l l l l sebanyak 42 orang yang terdiri dari berbagai
l l l

dengan menghafalkannya.
l l tingkatan usia. Dari 42 santri yang ada prose s l l

Menghafal Al-Qur’an dapat dilakukan l l l pembelajaran Yayasan Majelis Cahaya Al-Qur’an


l l l l

dengan beberapa
l metode, sebagaimana l l l l l dilakukan secara bersamaan dan didalam proses l l l l

diungkapkan oleh Samsul Ulum “metode yang


l l l l l l l pembelajarannya diharapkan santri mampu
l l l

lazim digunakan seseorang yang pernah atau l l l l l menghafal Al-Qur’an 30 juz selama 3 bulan. Dan
l l l l l

sedang menghafalkan Al-Qur’an diantaranya


l l l uniknya proses pembelajaran di dimulai dari juz
l l l l l l

thariqatu Takriry al-qiraati al-juzi, thariqatu l l l 30 hingga juz 1. Dari hasil observasi awal dan l l

Takriry al-qiraati al-kulli, thariqatu al-jumlah, l l l wawancara peneliti kepada pihak Yayasan l l l

thariqatu al-tadrijiy, dan thariqatu al-tadabburi. l l l Majelis Cahaya Al-Qur’an bahwa proses l l l

Yang lebih penting lagi adalah,apabila l l pembelajaran Tahfidz berlangsung setiap hari
l l l l l

benak anak kita telah di penuhi oleh hafalan Al-


l l l l l kecuali hari minggu.
l l l

Qur'an (Kalamullah), maka akan mudah tertunjuk


l l l l l l Dapat diketahui bahwa di Yayasan l l

kejalan yang benar. Sebab saat mereka proses


l l l l l l Majelis Cahaya Qur’an telah menggunakan l l l l l

menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dengan cara


l l l beberapa l metode pembelajaran
l Tahfidz l l l l

berulang ulang mendengar ayat-ayat Al-Qur'an


l l l l l l sebagaimana mestinya. Namun penggunaan
l l l l l

mereka telah mendapatkan rahmat.


l l l l beberapa metode tersebut masih belum
l l l l l l l l l

Menghafal Al-Qur'an adalah bentuk l l l l menunjukkan hasil yang maksimal, karena dari 42
l l l l

penghambaan diri kepada allah.Karena sefanjang


l l l l santri yang ada di Pondok Pesantren hanya ada 15 l l

menghafal,akan selalu ingat dan lebih dekat


l l l l l orang santri saja yang mampu menghafal al- l l

4
Qur’an sebanyak 30 Juz, dengan kata lain hanya
l l l l

Anwar, K, & Hafiyana, M. (2018). Implementasi


15 orang santri inilah yang mampu mencapai
Metode ODOA (One Day One Ayat) Dalam Meningkatkan
l l

Kemampuan Menghafal Al-Quran. Jurnal Pendidikan Islam target yang telah ditetapkan oleh pihak Yayasan
l l l l

Indonesia, 2(2), 181–198.


5
https://doi.org/10.35316/jpii.v2i2.71. Ibid Anwar, K, & Hafiyana, M, h. 14
majelis Cahaya Qur’an yaitu 30 Juz selama 3
l l l l l Qur’an 30 Juz Di Yayasan Majelis Cahaya
l l l

bulan.6 l Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang Lebong”


l l l l l l l l

Dalam prosedur mutu terdapat informasi l l l l l Pertanyaan Penelitian


terkait ujian Tahfidz.Ujian Tahfidz dilaksanakan
l l l Dari latar belakang diatas, adapun rumusan l l l l

pada akhir program dengan pembagian sesuai l l l l masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah l l

kemampuan masing-masing santri.Penguji pada


l l l l metode pembelajaran Tahfidz Qur’an Di Yayasan
l l l l l

program karangtina Tahfidz yaitu para l Majelis Cahaya Qur’an Tempel Rejo Kabupaten l l l l l l l

pembimbing dan santri yang di tu njukan oleh


l l l l Rejang Lebong Dari rumusan masalah tersebut
l l l l l l l

Ketua Yayasan Koordinator program karangtina


l l dapat diturunkan ke dalam beberapa pertanyaan l l l l l l

Tahfidz.Uruta kerja di awali dengan penentuan l l l l l l l penelitian, yaitu:


l l l

target oleh Ketua Yayasan kemudia di serahkan


l l l l l l l 1) Bagaimana cara para peserta didik bisa l l

kepada Tahfidz. Koordinator Tahfidz kemudian


l l l berhasil menghafal al-quran dalam jangka l l l

menyusun program pengolahan Tahfidz kepada


l l l l l waktu 3 bulan Di Yayasan Majelis Cahaya l l l

Ketua Yaysan
l .kemudian l jika di l l Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang l l l l l l l

setujui,koordinator karangtina Tahfidz akan


l l l Lebong ? l

mensosialisasikan kepada seluruh pembimbing


l l l l l l 2) Metode apa saja yang di gunakan pada saat l l l

program karangtina Tahfidz. Tahfidz Qur’an 30 juz Di Yayasan Majelis l l l

Setelah dilakukan sosialisasi pembimbing l l l l Cahaya Qur’an Tempel Rejo Kabupaten l l l l l l

karangtina melaksanakan program Tahfidz,dan l Rejang Lebong ? l l

Koordinator Tahfidz melakukan monitoring setiap l l l 3) Apa saja kendala penerapan metode dalam l l l l l

pekan , dan rapat evaluasi bersama para


l l l l pembelajaran tahfidz quran 30 juz di Tahfidz l l l l

pembimbing karantina setiap 2 pekan sekali. Pada


l l l l Di Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Tempel l l l l

rapat evaluasi pembimbing karaangtina akan l l l Rejo Kabupaten Rejang Lebong ? l l l l l

melaporkan perkembangan
l capaian l l

Tahfidz,laporan ibadah harian,adab dan akhlak 2. LANDASAN TEORI


santri. Metode Pembelajaran Tahfiz Qur’an
Setelah observasi dilapangan di atas bahwa l l l Tahfidz Alquran atau penghafalan Alquran l l l l

di Majelis Cahaya Qur’an tidak hanya menghafal l l l adalah tradisi tertua dalam upaya pemeliharaan l l l l l

Al-Qur’an kualitas bacaan dan hafalan yang baik l l Alquran. Seiring dengan perjalanan sejarah l l l l l

saja tapi juga di bimbing akhlak dan adab l perkembangan Islam, berbagai upaya dilakukan
l l l l l

pembentukan karakter religius, ketrampilan yang


l l l l l l l untuk menanamkan tradisi tersebut. Tujuan yang
l l l l l l l l

soleh dan tangguh selain itu mereka juga mengisih


l l l l l l l l ingin dicapai oleh seorang hafidz adalah l l

ruh mereka dengan memperbaiki hubungan


l l l l l l l l mewujudkan derajat kemuliaan diri seseorang
l l l l l l l l

mereka dengan allah Subhanahu Wa Ta’ala.


l l l l l terhadap agamanya melalui pemeliharaan kitab
l l l l l

Sehingga dapat dikatakan bahwa dari proses


l l suci. 8 l

pembelajaran Tahfidz Qur’an di Majelis Cahaya


l l l l Menghafal Al-Qur’an merupakan harta l l l l

Qu’ran belum mendapatkan hasil belajar yang


l l l l l simpanan yang sangat berharga yang diperebutkan l l l l

maksimal, walaupun kenyataannya di Yayasan l l l oleh oleh orang yang bersungguh-sungguh. Hal ini
l l l l l l l

Majelis Cahaya Qu’ran tersebut ltelah l l l l l karena Al-Qur’an adalah kalam Allah Subhanahu
l l l l

menggunakan beberapa metode pembelajaran


l l l l l l l l Wa Ta’ala yang bisa menjadi syafa‟at bagi l

tahfidz Qur’an didalam proses pembelajarannya.7 l l l l pembacanya kelak dihari kiamat. Menghafal Al-
l l l

Sehubungan dengan hasil belajar yang l l l l l Qur’an untukl memperoleh l l l l l

belum maksimal, bagaimana metode pembelajaran


l l l l l l keutamaankeutamaannya memiliki berbagai cara
l l l l l l

tahfidz Qur’an yang diterapkan dalam proses l l l yang beragam. Metode atau cara sangat penting l l l l l

pembelajaran tersebut. Dari latar belakang di atas


l l l l l l dalam mencapai keberhasilan menghafal, karena l l l l l

maka peneliti tertarik untuk mengangkat masalah l l l l l l berhasil tidaknya suatu tujuan ditentukan oleh
l l l l l l l l

metode pembelajaran tahfidz Qur’an untuk diteliti


l l l l l l l l metode yang merupakan bagian integral dalam
l l l l l

dengan judul “Metode Pembelajaran Tahfidz


l l l l l l l sistem pembelajaran. Lebih jauh lagi Peter R.
l l l l l l l

Senn mengemukakan’metode merupakan suatu


l l l l l l l l l l

6
Meti Meliawati, wawancara pada tanggal 8
8
Agustus 2023 Zulfanndi , Tahfidz qur’an , (Jakarta : Ramadhani,
7
Hasil Observasi pada tanggal 8 Agustus 2023 2018), h. 120
prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang
l l l l l l l l l Dalam merencanakan program Tahfidz l l

mempunyai langkah-langkah yang sistimatis. 9


l l Qur’an,di awali dengan menentut target
l l l l l l

berdasarkan waktu efektif yang tersedia


l l l l l l

Sebelum penulis menjelaskan tentang apa l l l l l l l l


sebagaimana disampaikan oleh ketua devisi
l l l l l

saja metode menghafal Al-Qur’an, penulis ingin l l l l l l


pendidikan. Sejak awal di selenggarakan program
l l l l

mejelaskan beberapa tata cara yang harus dipenuhi


l l l l l l l
karangtina kami mentargetkan santri mampu l l l

dalam menghafal Al-Qur’an, antara lain: l l


menyetorkan hafalan 30 juz dalam waktu 3 bulan.
l l l l l

a. Keinginan yang tulus dan niat yang kuat untuk


l l l l l l
Pernyataan devisi pendidikan senada dengan
l l l l l

menghafal Al-Qur’an l l
yang di sampaikan oleh Koordinator karangtina l

b. Pelajari aturan-aturan membaca Al-Qur’an di


l l l l l
tahfidz.secara rinci target hapalan pada program l l

bawah bimbingan seorang guru yang l l l


karantina Tahfidz sebgai berikut : l l l

mempelajari dan mengetahui dengan baik l l l l l l


1 Hari = 10 halaman
aturan aturan tersebut. l l l l l
1 Minggu = 3,5 juz l l

c. Terus bertekad memiliki keyakinan untuk


l l l l l l l l
1 Bulan = 15 juz l l

menghafal Al-Qur’an setiap hari, yaitu dengan l l l l l


2 bulan = 30 juz l l

menjadikan hafalan sebagai wirid harian, dan l l


Berdasarkan penjelasan di atas hafalan Al-
l l l

hendakalah permulaanya bersifat sederhana


l l l l l l
Qur’an dapat selesai dalam waktu 2 bulan dan sisa
l l l l l

mulai menghafal seperempat juz, kemudian l l l l l l l l


waktu kurang lebih 1 bulan bisa di manfaatkan
l l l l

seper delapan, dan seterusnya. Setelah itu


l l l l l l l l l
untuk penyempurnaan dan menguatkan hafalaan.
l l l l l l l

memperluas hafalah, mungkin dengan l l l l l


Hafalan yang terpenting dari menjalankan target l l l l

menghafal dua seper delapan pada hari yang l l l l l


tersebut yaitu komitmen serta ddisiplin dalam
l l l l l l

sama, di seratai memilih waktu yang sesuai l l l l l


menjalaninya l

untuk menghafal.
l l l
Menurut Samsul Ulum metode yang lazim l l l l l l l l

d. Mengulang hafalan yang telah dilakukan l l l l


digunakan seseorang yang pernah atau sedang
l l l l l l

sebelum melanjutkan hafalan selanjutnya


l l l l l l l
menghafalkan alQur’an, diantaranya adalah
l l

disertai dengan kesinambungan. l l l l


sebagai berikut :
l l l

e. Niat dalam menghafal dan mendalalami l l


a. Thariqatu Takriry al-Qiraati al-Juz’i Yang l l

selayaknya di niatkan demi mencari ridlo Alloh


l l l
dimaksud dengan thariqatu Takriry al- l l l

SWT bukan untuk tujuan dunia. l l l l l l


qiraati al-Juz’i adalah membaca ayat-ayat l l

f. Mengerjakan apa yang ada dalam Al-Qur’an, l l l


yang akan dihafal berulang kali, frekuensi l l l l l

baik urusan-urusan kecil maupun yang besar l l l l l l l l


pengulangan tersebut dapat bervariasi (7 l l l l l l

dalam kehidupan. l l
kali, 11 kali, 15 kali, atau lebih). Setelah l l l l

g. Ketika Allah SWT memberi petunjuk kepada l l l l l l l


dibaca berulang-ulang dan muncul l l l l l

kita untuk kita, maka kita wajib l l


bayangan dalam pikiran mengenai ayat- l l

mengajarkannya kepada orang lain.10 l l


ayat yang telah diulang-ulang kemudian l l l l l

Jadi ada beberapa tata cara yang harus l l l


baru dihafal ayat demi ayat, setiap selesai l l l l l

dipenuhi dalam menghafal Al-Qur’an yaitu niat


l l l l l
satu ayat diulang kembali dari ayat yang l l l

yang tulus karena Allah SWT, mempelajari l l l l l


pertama yang baru dihafal. 11 l l

aturan-aturan membaca Al-Qur’an, memiliki


l l l l l
b. Thariqatu Takriry al-Qiraati al-Kulli l l

tekad yang tinggi, selalu melakukan pengulangan


l l l l l l l
Thariqatu Takriry al-qiraati al-kulli adalah l l

terhadap ayat yang dihafal, mengamalkan apa


l l
seorang yang hendak menghafal seluruh al- l l l l l l

yang ada di dalam Al-Qur’an dan mengajarkannya l l


Qur’an mengawali dengan membaca al- l l l l

kepada orang lain. Dalam menghafal Al-Qur’an


l l l
Qur’an mulai dari awal surat hingga l l l

tidak jarang ditemui kesulitan-kesulitan, namun l l l l l l l


mengkhatamkan al-Qur’an beberapa kali. l l l l

dengan memahami metode menghafal Al-Qur’an


l l l l l l
Setelah mampu mengkhatamkan beberapa l l l l l l

yang efektif, pasti kekurangan-kekurangan yang l l l l l l


kali diharapkan memberikan bekas atau l l l l

ada akan diatasi. pengaruh terhadap lisannya, pikirannya, l l l

9
Masyhud, Fathin dan Ida Husnur Rahmawati, 11
Az-Zawawi, Yahya Abdul Fattah, Khairu Mu’in
Rahasia sukses 3 Hafidz Qur’an Cilik Mengguncang Dunia, fi Hifdzi Alquran al-Karim diterjemahkan oleh Dinta dengan
( Jakarta: Zikrul Hakim, 2016), h.67 judul; Revolusi Menghafal Alquran Cepat Menghafal, Kuat
10
Ibid Masyhud, Fathin dan Ida Husnur Hafalan dan Terjaga Seumur Hidup Cet. Ke-8; Solo: Insan
Rahmawati, h. 62 Kamil, 2015), h. 54
dan daya rasanya. Lisannya menjadi ringan l menghafal dari setiap kalimat dan kemudian
l l l l

mengucapkan lafal-lafal
l al-Qur’an, l l dirangkai dengan kalimat berikutnya, keeempat l l l l l l

pikirannya dan daya rasanya memberikan l l metode thariqatu al-tadrijiy dengan cara
l l l l

gambaran (bayangan) terhadap kata atau l l menghafalkan target hafalannya tidak dilakukan
l l l

kalimat al-Qur’an. l sekaligus, namun sedikit demi sedikit dalam


l l l l l l

c. Thariqatu al-Jumlah Thariqatu al-jumlah l l l l waktu yang bertahap, dan metode yang kelima
l l l l l

adalah menghafal rangkaian-rangkaian l adalah metode thariqatu altadabburi berarti l l l l l

kalimat yang terdapat pada setiap ayat-ayat l l menghafal dengan cara memperhatikan makna
l l l l

al-Qur’an. Seorang penghafal memulai l l l l l lafadz atau kalimat. l

menghafal dari setiap kalimat dan


l l Pembelajaran pada hakikatnya adalah l l

kemudian dirangkai dengan kalimat


l l l suatu proses interaksi antara anak dengan anak,
l l l l l

berikutnya sehingga selesai dalam satu


l l l l l l anak dengan sumber belajar, dan anak dengan l l l l l

ayat. Demikian juga dilanjutkan pada ayat l l l pendidik. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun
l l l l l l l

berikutnya dengan cara yang sama pula,


l l l l 2003 Tentang Sisdiknas, “pembelajaran adalah l l l

yaitu dengan menghafal per kalimat, l l l l proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
l l l l l l

setelah itu dirangkai dengan setiap ayatayat


l l l l l sumberl belajar pada suatu lingkungan
l l l l l

yang telah dihafal. l belajar.”Dengan kata lain, pembelajaran adalah


l l l l

d. Thariqatu al-Tadrijiy Thariqatu al-tadrijiy l l suatu proses seseorang dalam belajar. Tahfidzul
l l l l l l l

berarti metode bertahap, maksudnya l l l l l Qur’an terdiri dari dua kata yaitu tahfidz dan al-
l l l l

seorang penghafal ketika menghafalkan


l l l l Qur’an. Tahfidz berarti menghafal, menghafal dari
l l l l

target hafalannya tidak dilakukan l l kata dasar hafal yang dari bahasa Arab hafidza -
sekaligus, namun sedikit demi sedikit
l l l l l l yahfadzu – hifdzan adalah lawan dari lupa, yaitu l l l

dalam waktu yang bertahap. Misalnya, l l selalu ingat dan sedikit lupa.14
l l l l

pada waktu pagi menghafal tiga ayat, l l Menghafal merupakan suatu aktivitas l l l l l

pada waktu siang tiga ayat, dan sore tiga l l menanamkan sesuatu materi verbal dalam ingatan,
l l l l l l

ayat. Malam harinya ayat-ayat yang sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat)
l l

dihafal sejak pagi tersebut diulang dan l l l l l kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang
l l l l l l

dirangkaikan sehingga utuh, kemudian l l l l l asli, dan menyimpan kesan-kesan yang nantinya l l l

diulang-ulang hingga kuat hafalannya.12 l l l suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali
l l l l l l

e. Thariqatu al-Tadabburi Thariqatu al- l l l ke alam sadar.15


l

tadabburi berarti menghafal dengan cara l l l l Tahfidzul Qur’an terdiri dari dua kata l l l l

memperhatikan makna lafadz atau kalimat,


l l l yaitu tahfidz dan al-Qur’an. Tahfidz berarti
l l l

sehingga diharapkan ketika membaca


l l l menghafal, menghafal dari kata dasar hafal yang
l l

ayatayat al-Qur’an dapat tergambar makna- l l dari bahasa Arab hafidza - yahfadzu – hifdzan l

makna lafdziyah yang terucap (terbaca). l l l adalah lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan l l l l

Metode ini sangat efektif bagi seseorang


l l l l l l sedikit lupa.16
l l

yang telah memiliki kemampuan bahasa l l l l Menghafal merupakan suatu aktivitas l l l l l

arab dengan baik, namun dapat juga l l l menanamkan sesuatu materi verbal dalam ingatan,
l l l l l l

digunakan oleh seseorang yang memiliki l l l l l sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat)
l l

sedikit modal kemampuan bahasa arab dan


l l l kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang
l l l l l l

dibantu oleh kitab tarjamah al-Qur’an.13 l l l asli, dan menyimpan kesan-ke Sedangkan kata al- l l l l

Dapat disimpulkan ada lima metode dalam l l l Qur’an adalah masdar dari kata qa-ra-a yang
l

tahfidz Qur’an yang diungkapkan oleh Samsul l l l l berarti bacaan, atau apa yang tertulis padanya.17
l l l l

Ulum, yang pertama metode thariqatu Takriry


l l l l l l Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang l l l

alqiraati al-Juz’i dengan cara membaca ayat-ayat l l l diturunkan (diwahyukan kepada Nabi Muhammad
l l l l l

yang akan dihafal berulang kali, kedua metode l l l l l l

14
thariqatu Takriry al-qiraati al-kulli dengan cara
l l l
Mahmud Yunus, Kamus Arab – Indonesia,
( Jakarta: Hidakarya Agung, 2015), h. 105
mengkhatamkan al-Qur’an beberapa kali, ketiga 15
Ratnawati dan Rini Puspitasari, Op.Cit., h. 180
l l l l l

metode thariqatu al-jumlah dengan cara


l l l l l 16
Ibid., h.189
17
Busriyanti, Ushul Fiqh : Metodologi Istinbath
12
Ibid Az-Zawawi, Yahya Abdul Fatta, h. 145 Hukum Islam, (Rejang Lebong: LP2 STAIN Curup , 2017),
13
Ibid Az-Zawawi, Yahya Abdul Fatta., h. 56 h. 120
saw. melalui perantaraan malaikat Jibril, yang l l l Tahfidz Qur’an yang diterapkan oleh lembaga, l l l l

merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara


l l l l kebijakan yang diterapkan pendidik, cara peseta
l l l l l

mutawatir, yang ditulis di mushaf, dan


l l l didik dalam menghafal al-Qur’an, suka duka l l l l

membacanya adalah ibadah.18


l menghafal al-Qur’an, jadwal setoran dan cara
l l l

Setelah melihat definisi tahfidz dan al- l l l l ustad menyimak hafalan.


l l

Qur’an di atas dapat disimpulkan bahwa tahfidz


l l Dalam pembelajaran tahfidz Qur’an tentu l l l l l

Al-Qur’an adalah menghafal al-Qur’an, yang l l l harus memerlukan strategi. Dengan melakukan
l l l l l l l l

merupakan proses untuk memelihara, menjaga dan


l l l l l l l l strategi-strategi yang dapat mendukung dan
l l l l l

melestarikan
l kemurnianl Al-Qur’an yang l l l sedapat mungkin menghindari segala hal yang
l l l l

diturunkan kepada Rasulullah saw di luar kepala


l l l l l l l dapat menghambat keberhasilannya. Untuk l l l l l

agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta l l l l l l membantu mempermudah membentuk kesan
l l l l l l l l l

dapat menjaga dari kelupaan baik secara l l l l dalam ingatan terhadap ayat-ayat yang dihafal, l

keseluruhan maupun sebagiannya.


l l l l l l l maka diperlukan strategi menghafal yang baik. l l l l

Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran l l l l Adapun diantara strategi alternatif yang harus l l l l

tahfidz Qur’an adalah upaya yang sistematik dan l l l diperhatikan adalah :


l

disengaja oleh pendidik kepada peserta didik agar


l l l l l l a. Manajemen Waktu Penghafal al-Qur’an dalam l l l l l

dapat memasukan ayat-ayat Al-Qur’an di ingatan, l l l sehari harus menyediakan waktu khusus untuk
l l l l l l l l l

dan dapat mengucapkan diluar kepala tanpa l l l l menghafal atau mengulang hafalannya. l l l l

melihatnya. Dalam pembelajaran tahfidz Qur’an


l l l l Apabila hafalannya semakin bertambah, maka l l

dapat dikaji dalam berbagai sisi: l harus ditambah pula waktu yang disediakan l l l l

a. Motivasi seseorang menghafal al-Qur’an dan l l l l untuk mengulang-ulang hafalannya.


l l l l l

persepsinya tentang fadhilah/keutamaan l l l l l b. Manajemen Kegiatan Penghafal al-Qur’an l l l l l

menghafal dan orang yang hafal al-Qur’an. l l harus mampu mengatur segala aktivitas yang l l l l l

b. Metode Pembelajaran Tahfidz Qur’an yang l l l l l berkaitan dengan dirinya, selama menghafal
l l l l

diterapkan lembaga pendidikan tahfidz l l l hendaknya memilih aktivitas kegiatan-kegiatan


l l l l

alQur’an. l yang tidak menguras tenaga atau pikiran. l l l l

c. Kebijakan yang diterapkan pendidik kepada l l l l Apabila sampai mengganggu jadwal khusus l l l l

peserta didik yang mengambil program tahfidz


l l l menghafal, kecuali ia yakin mampu mengganti
l l l l l

Qur’an. l dengan waktu yang lain pada hari itu.l l l

d. Cara peserta didik menghafal al-Qur’an, l l l l c. Manajemen Qalbu Seorang muslim memang l l l l l l

dengan asumsi bahwa masingmasing peserta l l l l sudah seharusnya senantiasa menjaga hatinya,
l l l l l

didik mempunyai kebiasaan tersendiri dalam l l l l l namun bagi seorang penghafal al-Qur’an agar l l l l

usahanya menghafal l al-Qur’an, baik l l kegiatan hafalannya tidak mengalami banyak


l l

menyangkut waktu yang efektif untuk l l l l l l l gangguan sedapat mungkin dia harus menjaga l l l l l

menghafal, situasi yang mendukung l l l l l hatinya dari hal-hal yang mengendorkan l l

penghafalan, cara mematangkan hafalan, cara


l l semangat, memancing emosi, menimbulkan
l l l l l

menjaga dan mengulang-ulang hafalan yang l l l l pikiran kacau dan sebagainya. Namun l l l

telah dimiliki, hal-hal yang dihindari dan hal-


l sebaliknya, carilah hal-hal yang me numbuhkan
l l l l

hal yang dilakukan peserta didik agar mudah l l l l motivasi, memberikan semangat, dan membuat l l l l l

menghafal al-Qur’an dan hafalannya bertahan l l l pikiran tenang. Tentu saja tidak bertentangan l l l l l

dengan baik. l dengan nilai-nilai agama.20 l

e. Suka duka menghafal al-Qur’an. l l l l Disimpulkan bahwa strategi yang l l

f. Jadwal setoran kepada pendidik. l l l diperlukan dalam proses menghafal al-Qur’an l l l l l

g. Cara ustad menyimak hafalan peserta didik.19 l l l l (tahfidz al-Qur’an) ada tiga, yaitu manajemen l l l l

Dapat disimpulkan bahwa dalam l waktu, manajemen kegiatan dan manajemen l l l l l l

pembelajaran tahfidz Qur’an dikaji dari beberapa


l l l l l qalbu. Seseorang yang sedang dalam proses l l l l l

sisi yakni motivasi, Metode Pembelajaran l l l l tahfidz Qur’an harus mampu menyediakan l l l l l

18
waktu khusus untuk menghafal atau mengulang l l l l l l l l l

Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak: Membaca,


Menulis, dan Mencintai Al-Qur‟an, (Jakarta: Gema Insani,
hafalannya, dan ia juga harus mampu mengatur l l l l l

2016), h. 16
19 20
Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Samsul Ulum, Menangkap Cahaya al-Qur‟an,
Living Qu‟an & Hadis, (Yogyakarta: TH-Press, 2017), h. 24 (Malang: UIN Malang, 2017), h. 134
segala aktivitasnya agar tidak mengganggu
l l l (mutasyabihat). Maka hafalannya akan l

jadwalnya dalam tahfidz Qur’an serta ia juga l l l cepat menjadi bagus. l l l

harus mampu menjaga hati atau qalbunya.


l l l l l j. Berguru kepada yang ahli. Yaitu guru yang l l l l l l l

Menurut Ahmad Salim Badwilan ada be berapa


l l l l l hafal Al-Qur’an, serta orang yang sudah l l l

strategi yang digunakan dalam menghafal Al-


l l l mantap dala segi agama dan pengetahuanya l l l l

Qur’an, yaitu:
l l tentang AlQur’an21 l l

a. Ikhlas. Kita wajib mengikhlaskan niat, l

memperbaiki tujuan, dan menjadikan l l l l l


Strategi di atas juga berfungsi untuk l l l l l l

penghafalan Al-Qur’an hanya karena Allah


l l l
meningkatkan mutu atau kualitas hafalan Al-
l l l l l

SWT. Qur’an. Dengan strategi mengahafal yang baik


l l l l

b. Memperbaiki ucapan dan bacaan. Hal itu l l l l


dalam proses pembelajaran menghafal Al- l l l l

bisa dilakukan dengan cara belajar l l l


Qur’an maka tujuan pembelajaran menghafal
l l l l l l

langsung dari seorang qori‟ yang bagus l l l


AlQur’an tercapai. l l

atau penghafal yang sempurna.


Pada program ini yang menjadi kurikulum
l l l l

c. Menentukan presentase hafalan setiap hari.


l l l l

unggulan adalah pembentukan karakter santri


l l l l l l l

Seseorang yang ingin menghafal Al-Qur’an


l l l l l l

melalui Pembinaan adab dan akhlak yang islami


l l l l

harus mampu menentukan batasan hafalan


l l l

melalui pembinaan intensif pada saat


l l l l l

yang disanggupinya setiap hari dan harus


l l l l

pembelajaran maupun kegiatan khusu bina pribadi


l l l

dilakukan secara istiqomah.


l l l l l l l

islam.
l l

d. Jangan melampaui kurukulum harian l l l l l l

hingga bagus hafalannya secara sempurna. l l l l


Macam-Macam Metode Pembelajaran Tahfidz
Tujuannya adalah agar hafalan menjadi l l l
qur’an
mantap dalam ingatan.
e. Menggunakan satu jenis mushaf. l l l l l
1) Metode Bin-Nazhar, yaitu membaca dengan l l l l l

Alasannya adalah karena manusia l l


cermat ayat-ayat al-Qur’an yang akan
l l

mengingat dengan melihat, sebagaimana ia l l l l


dihafal dengan melihat mushaf al-Qur’an l l l l

juga mengingat dengan mendengar. Selain


l l l l l l
secara berulangulang. Proses bin-nazhar ini
l l l l l

itu gambaran ayat, juga posisinya dalam l l


hendaknya dilakukan sebanyak mungkin
l l l l

mushaf bisa melekat dalam pikiran. l l l


atau empat puluh satu kali seperti yang biasa l l l l l l l

Apabila penghafal berganti-ganti mushaf, l l l


dilakukan oleh para ulama terdahulu. Hal ini l l l l l l

maka hafalannya akan kacau dan sangat l


dilakukan untuk memperoleh gambaran l l l l l l

sulit menghafalnya. l l
menyeluruh tentang lafadz maupun urutanl l l l l l l l l

f. Memahami ayat-ayat yang dihafalnya. l


ayat-ayatnya. Agar lebih mudah dalam l l

Seorang penghafal harus membaca tafsirl l l l


proses menghafalnya, maka selama proses l l l l

ayat-ayat yang dihafal dan mengetahui l l l


bin-nazhar diharapkan para penghafal al- l

aspek keterkaitan antara sebagian ayat l l l l


Qur’an juga mempelajari makna dari ayat-
l l l l

dengan ayat yang lainnya. Semua itu bisa


l l l l
ayat tersebut.22 l l l

mempermudah penghafalan ayat. l l l l


2) Metode Tahfidz, yaitu menghafalkan sedikit l l l l l

g. Menghafal urutan-urutan ayat yang l l l l l


demi sedikit ayat-ayat alQur’an yang telah
l l l l

dihafalnya dalam satu kesatuan surat l l l l


dibaca berulang-ulang secara bin-nazhar l l l l

setelah benar-benar hafal ayat-ayatnya.


l l l l
tersebut. l l l

h. Mengulang dan memperdengarkan l l l l l

hafalannya secara rutin. Wajib mengulang l l l l

21
dan memperdengarkan hafalannya kepada l l l l
Samsul Ulum, Menangkap Cahaya al-Qur‟an,
(Malang: UIN Malang, 2017), h. 134
orang lain, sebagai media untuk l l l l

106-116
mengetahui kesalahan-kesalahan dan l l l l l 22
Yuniar Handayani dkk, Program Tahfidz Qur’an
sebagai peringatan yang terus-menerus
l l l l l l l
Sebagai Syarat Komprehensif dan Munaqasyah Jurnal
terhadap pikiran dan hafalannya.
l
Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Institut Agama
i. Memperhatikan ayat-ayat yang serupa. l l l l
Islam Negeri (IAIN) Curup, vol. 6, no. 1, 2021,
Dengan memberi perhatian khusus terhadap l l l l l l l
http://doi.org/10.29240/jf.v6i1.2615, h. 2-3
ayat-ayat yang mengandung keserupaan l l l l l
3) Metode Talaqqi, yaitu menyetorkan atau l l l l l l Dalam metode ini, guru membaca terlebih l l l l l l l

memperdengarkan hafalan yang baru dihafal l l l l dahulu kemudian disusul oleh anak atau l l l l l l l l

kepada seorang guru. Proses talaqqi ini l l l l l murid. Dengan metode ini guru dapat l l l l l l

dilakukan untuk mengetahui hasil hafalan l l l l l l menerapkan cara membaca huruf dengan l l l l l l

seorang santri dan mendapatan bimbingan l l benar melalui lidahnya. Sedangkan anak akan
l l l l

seperlunya. l l l dapat melihat dan menyaksikan langsung l l l

4) Metode Takrir, yaitu mengulang hafalan l l l l l praktik keluarnya huruf dari lidah guru untuk l l l l l l l l

atau mensimakkan hafalan yang pernah l l l ditirukannya. l

dihafal kepada guru tahfidz, agar hafalan l l l b. Metode Sorogan (ardul qira’ah) l l l

yang pernah dihafal tetap terjaga dengan l l l l Dalam metode ini murid membaca di depan l l l l l

baik. Selain dengan guru, Takrir juga l l l l l guru, sedangkan guru menyimaknya. Metode l l l l l l l l

dilakukan sendiri-sendiri dengan maksud l l l l l ini dipraktikkan oleh Rasulullah saw. bersama l l l l

melancarkan hafalan yang telah dihafal, l l malaikat Jibril kala tes bacaan al-Qur’an di l l

sehingga tidak mudah lupa. l l l bulan Ramadhan. l

5) Tasmi’, yaitu memperdengarkan hafalan l l l l c. Metode al-Muraja’ah (mengulang-ulang l l l l l l

kepada orang lain baik kepada perseorangan l l l l pelajaran atau hafalan) l l

maupun kepada jamaah. Dengan Tasmi’ ini l l l l Dalam metode ini guru membaca dengan keras l l l l l l l

seorang penghafal al-Qur’an akan diketahuil l l l l secara berulang-ulang, sedangkan anak


l l l l l

kekurangan yang ada pada dirinya, karena l l l mengikuti apa yang dibacakan oleh guru dan l l l l l

bisa saja ia lengah dalam mengucapkan l l l mengulang-ulangnya sampai hafal. Setelah itu,l l l l l l

huruf atau harakat.23 l l l hafalan dilestarikan dengan mengulang- l l l l

ulangnya secara rutin kapan dan dimana saja.24


l l l

Dapat disimpulkan bahwa ada lima l


Metode al-muraja’ ah dapat dilakukan saat l l l l

metode dalam tahfidz Qur’an yang dikemukakan


l l l l l
proses menghafal dan saat pasca menghafal.
l l l

oleh yaitu metode bin-nazhar, tahfidz, metode


l l l l l l
Dalam proses menghafal, selain usaha yang rutin l l l l l

talaqqi, metode Takrir dan metode Tasmi’. l l l l


untuk menambah hafalan al-Qur’an, diharuskan
l l l l l

Metode bin-nazhar merupakan


l Metode l l l l l
meluangkan waktu untuk mengulangi hafalan
l l l l l l l

Pembelajaran lTahfidz Qur’an dengan cara l l l


yang sudah pernah dihafal sebelumnya. Dalam l l l l l

membaca al-Qur’an secara berulang-ulang


l l l l l l
proses menghafal metode al-muraja’ah dapat
l l l l l

dengan melihat mushaf, metode ini sama dengan


l l l l l l
dilakukan dengan berbagai cara yaitu: dengan l l l l l

metode thariqatu Takriry al-qiraati al-Juz’i yang


l l l l
muraja’ah sendiri, muraja’ah dalam shalat,
l l l

diungkapkan oleh Samsul Ulum. Metode


l l l l l l l
muraja’ah bersama, dan murajaah kepada guru
l l l l l l

Pembelajaran l Tahfidz , dilakukan dengan l l l


atau muhaffidzh. 25
l l

menghafal ayat sedikit demi sedikit. Metode


l l l l l l
Pada saat pasca hafal al-Qur’an metode al- l l l

talaqqi, dilakukan dengan cara menyetorkan l l l l


muraja’ah dapat dilakukan dengan cara muraja’ ah
l l l l

hafalan kepada gurunya. l l l


dalam shalat baik itu shalat wajib maupun shalat l l l

Metode Takrir yaitu Metode Pembelajaran l l l l l l l


sunnah, muraja’ah dengan cara penyimakan,
l l l l

Tahfidz Qur’an dengan mengulang hafalan yang l l l l


muraja’ah dengan mengkaji surat-surat tertentu,
l l l l l l l l

pernah dihafalkan, metode ini bertujuan agar


l l l l l l
muraja’ah dengan menulis, dan muraja’ah dengan
l l l l l l

hafalan yang pernah dihafalkan tersebut tidak l l l l


alat bantu.26 l

hilang. Dan metode Tasmi’ dalam tahfidz Qur’an l l l


Jadi, menurut Ahmad Syarifudin ada tiga l l l l

dilakukan dengan memperdengarkan hafalan


l l l l l
metode yang dapat digunakan dalam pengajaran
l l l l

kepada orang lain, sehingga seorang yang sedang


l l l l
al-Qur’an, yaitu metode musyafahah, metode
l l l l l l l

tahfidz Qur’an. l
sorogan dan metode muraja’ah. Metode l l l l l

Adapun menurut Ahmad Syarifudin dalam l l l l l


musyafahah dilakukan dengan cara guru membaca
l l l l l l

bukunya mendidik anak membaca, menulis, dan


l l l l l l

mencintai al-Qur’an, ada beberapa metode yang


l l l l l l Samsul Ulum, Menangkap Cahaya al-Qur‟an, 24

dapat digunakan dalam pengajaran al-Qur’an, l l l


(Malang: UIN Malang, 2017), h. 135
yaitu: l

25
a. Metode Musyafahah. Umar al-Faruq, 10 Jurus Dahsyat Hafal AL-
Qur‟an : Rahasia Sukses Gemilang Para Hafidzh Qur‟an,
l l l

(Banyuanyar Surakarta: Ziyad Books, 2016), h. 135


23 26
Ibid, Yuniar Handayani dkk., h. 4 Ibid Umar al-Faruq., h. 137-141
terlebih dahulu kemudian disusul oleh santri.
l l l l l l l l l kemudian siswa atau siswi menirukannya l l l l l

Metode sorogan dilakukan dengan cara murid


l l l l l secara bersama-sama.28 l l

membaca didepan guru sedangkan guru


l l l l l l l Ada lima metode yang diungkapkan l l l

menyimaknya. Dan metode muraja’ ah dilakukan


l l l l l oleh Ahsin yang dapat digunakan oleh seorang l l l l

dengan cara mengulang-ulang yang pernah


l l l l l penghafal al-Qur’an yaitu metode wahdah, l l l l l

dihafal, metode muraja’ ah ini sama dengan l l l l metode kitabah, metode Sima’i, metode l l l l l l

metode Takrir yang diungkapkan oleh Sa’dulloh.


l l l l l gabungan, dan metode Jama’. Metode wahdah l l l l l

Menurut Ahsin Sakho Muhammad ada beberapa


l l l l l l dilakukan dengan cara menghafal satu persatu l l l l l l

metode yang dapat digunakan dalam proses


l l l l terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya
l l

menghafal al-Qur’an, diantaranya:


l l sebanyak sepuluh kali atau dua puluh kali ataul l l l l l l l l

a. Metode Wahdah l l lebih. Metode ini sama dengan thariqah Takriry


l l l l

Yang dimaksud metode ini, yaitu menghafal l l l l l al-qira‟ati al-Juz’i yang diungkapkan oleh l l l

satu persatu terhadap ayat-ayat yang hendak l l l l l Samsul Ulum. l l l

dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal, l l l Metode Kitabah dilakukan dengan cara l l l l

setiap ayat dapat dibaca sebanyak sepuluh kali


l l l l l menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya terlebih
l l l l

atau dua puluh kali atau lebih, sehingga proses l l l l l l l l dahulu pada secarik kertas yang telah disediakan
l l l l l l

ini mampu membentuk pola dalam l l l l untuk dihafal. Kemudian ayat tersebut dibaca
l l l l l l l

bayangannya. sampai lancar dan benar, kemudian dihafalkannya. l l l

b. Metode Kitabah l l Metode Sima’i dilkukan dengan mendengarkan


l l l l l l

Kitabah artinya menulis. Metode ini l l l l sesuatu bacaan untuk dihafalkannya, baik
l l l l l

memberikan alternatif lain dari pada metode l l l l l mendengar dari guru atau mendengar melalui
l l l l l l l l l

yang pertama. Pada metode ini penulis terlebih l l l l l l l kaset. Metode Gabungan merupakan gabungan
l l l l l l l

dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya l l l l antara metode wahdah dan kitabah yaitu setelah l l l l l

pada secarik kertas yang telah disediakan untuk l l l l l l menghafal kemudian ayat yang telah dihafal
l l l l

dihafal. Kemudian ayat tersebut dibaca sampai l l l l l ditulis, sehingga hafalan akan mudah diingat.
l l l

lancar dan benar, kemudian dihafalkannya. l l l Metode Jama’ dilakukan dengan cara ayat-ayat
l l l l

c. Metode Sima’i. l l yang dihafal dibaca bersamasama, dipimpin oleh l l

Sima’i artinya mendengar. Yang dimaksud l l l instruktur kemudian siswa menirukannya secara l l l l l l l

metode ini adalah mendengarkan sesuatu l l l l l l l bersamasama.


l

bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini akan l l l l

Sangat efektif bagi penghafal yang mempunyai l l l l l Cara Cepat Menghafal al-qur’an
daya ingat extra, terutama bagi penghafal yang l l l l Strategi Sebelum Menghafal Al-Qur’an
tuna netra atau anak-anak yang masíh dibawah
l l l Sebelum menghafal al-Qur’an, sebaiknya l l l l l l

umur yang belum mengenal baca tulis Al-


l l l l l l l seorang penghafal al- Qur’an harus:
l l l l

Qur’an. Cara ini bisa mendengar dari guru ataul l l l l l 1) Memiliki niat yang ikhlas l

mendengar melalui kaset. 27 l l l l l Niat merupakan unsur yang penting l l l l l

d. Metode Gabungan. l l l dalam setiap amal, karena setiap amal l l l

Metode ini merupakan gabungan antara metode l l l l l l l tergantung pada niatnya. Diterima atau
l l l l

wahdah dan kitabah. Hanya saja kitabah disini tidaknya suatu amalan juga tergantung pada l l l l l

lebih mempunyai fungsional sebagai uji coba


l l l l l l niat seseorang. Suatu amalan yang besar bisa l l l l l

terhadap ayat-ayat yang telah dihafalnya.


l l menjdi kecil disebabkan karena niatnya juga. 1 l l l l l

Prakteknya yaitu setelah menghafal kemudian l l l l l l l Ketika seseorang melakukan suatu amalan l l l l l l l

ayat yang telah dihafal ditulis, sehingga hafalan l l l bukan karena Allah SWT, maka amalannya l l

akan mudah diingat. l akan terhapus. l l

e. Metode Jama’ l l 2) Memiliki Keteguhan dan Kesabaran l l l l l

Cara ini dilakukan dengan kolektif, yakni ayat- l l l Keteguhan dan kesabaran merupakan l l l l l l

ayat yang dihafal dibaca secara kolektif, atau l l l salah satu faktor yang sangat penting bagi l l

bersama-sama, dipimpin oleh instruktur.


l l l l orang yang sedang menghafal Al-Qur’an. l l l

Pertama si instruktur membacakan ayatnya


l l l l

Ahsin Sakho Muhammad, Kiat-kiat Menghafal 28

Al-Qur‟an, (Jawa Barat : Badan Koordinasi TKQ-TPQ-


TQA, t.t2020.), h. 63-65
27 1
Ibid Umar al-Faruq., h. 137-141 Ibid. Wijaya., h. 50
Hal ini disebabkan karena dalam proses l l l 8) Memiliki kondisi fisik dan pikiran yang sehat
l l

menghafal Al-Qur’an akan banyak sekali


l l l Kondisi fisik yang prima dan pikiran
ditemui berbagai macam kendala, mungkin l l l l l yang sehat juga sangat menentukan l l l l l

jenuh, mungkin gangguan lingkungan karena


l l l l l l keberhasilan seseorang dalam menghafal Al-
l l l l l

bising atau gaduh, mungkin gangguan batin l l l l Qur’an. l

atau mungkin karena menghadapi ayat-ayat l l l l 9) Memiliki Usia yang tepat l l l

tertentu yang dirasakan sulit menghafalnya


l l l l l Usia muda, semenjak 5 tahun hingga l l l l l

dan lain sebagainya terutama dalam menjaga l l l l kira-kira 23 tahun adalah usia yang paling l l

kelestarian menghafal Al-Qur’an.2


l l l l cocok untuk menghafal Al-Qur’an. l l l l

3) Memiliki tekad yang kuat l l l


10) Memilih waktu dan tempat yang tenang l l l l

Menghafalkan al-Qur’an adalah l l


Diantara waktu-waktu yang baik untuk l l l l

kegiatan yang mulia. Hanya orang yang


l l
menghafal adalah pada sepertiga malam
l l l

mempunyai tekad yang kuat yang mampu l l l l l


terakhir setelah melaksanakan shalat tahajjud.
melakukannya.22 Dalam menghafal al-Qur’an
l l l l l

l l l l
Pada saat itu suasana tenang, sehingga hafalan l l l l

seseorang harus memiliki tekad yang kuat tidak


l l l l l l
cepat masuk. 3
l l

cukup hanya keinginan saja, akan tetapi


l l l l

keinginan tersebut juga harus diikuti dengan


l l l l l l l l

Strategi Pelaksanaan Menghafal al-Qur’an


tekad l dan niat yangkuat untuk l l l

melaksanakannya. l

1) Pengulamgan Ganda
4) Menjauhkan diri dari maksiat dan sifat-sifat
l l

l l

Dalam pencapaian tingkat hafalan


tercela
l

l l

yang baik maka santri tidak mungkin


Perbuatan maksiat dan perbuatan tercela
l

l l l l l l

menghafal Al-Qur’an hanya dengan sekali


merupakan sesuatunperbuatan yang harus
l l l l

l l l l l l l l

menghafal saja. Rasulullah berkata dalam


dijahui bukan saja oleh orang yang menghafal
l l l l

l l l l

haditsnya bahwa ayat-ayat Al-Qur’an itu


Al-Qur’an, tetapi juga oleh kaum muslimin
l l

l l l l l l

lebih gesit daripada unta dan mudah


pada umumnya, karena keduanya mempunyai
l l l l

l l l l l l l

2) Tidak Beralih pada Ayat Berikutnya Sebelum


pengaruh yang besar terhadap perkembangan
l l l l l l

l l l l l l

Ayat yang Sedang Dihafalkan benar-benar


jiwa dan mengusik ketenangan hati orang yang
l l l

l l l l

Hafal dalam proses menghafal. Oleh karena


sedang dalam proses menghafal Al-Qur’an
l l l l

l l l l

itu, hendaknya penghafal tidak beralih kepada


5) Istiqomah
l l l l l

ayat lain sebelum dapat menyelesaikan ayat-


Istiqomah artinya konsisten, yaitu tetap
l l l l l l

l l l

ayat yang sedang dihafalnya. Biasanya, ayat-


menjaga keajegan ketika proses menghafalkan
l

l l l l l l

ayat yang sulit dihafal, dan akhirnya dapat kita


al-Qur’an.24 Dimana seorang penghafal al-
l

l l l

kuasai walaupun dengan pengulangan yang


Qur’an harus berusaha untuk menjaga
l l l l l l

l l l l l l l

sebanyak- banyaknya, akan memiliki


waktunya agar bisa terus berlanjut dalam
l l

l l l l l

pelekatan hafalan yang baik dan kuat.


menghafalkannya.
l l l

Tentunya karena banyak mengulang. 1 l l l l l

6) Memiliki satu mushaf Al-Qur’an l l l l Menghafal Urutan-urutan Ayat yang l l l l l

Hendaknya seorang penghafal Al- l l l Dihafalkan dalam Satu Kesatuan Jumlah l l l l

Qur’an memiliki satu macam mushaf Al-l l l l Setelah Benar-benar Hafal Ayat-ayatnya
l l l l

Qur’an saja. Karena sesungguhnya bentuk


l l l l l l l Untuk mempermudah
l proses hafalan, l l l l l

dan letak ayat- ayat dalam mushaf itu akan l l l sebaiknya memakai Al- Qur’an yang disebut
l l l l l

terpatri dalam hati jika orang sering


l l dengan Qur’an pojok. Al-Qur’an jenis ini akan
l l l l

membaca dan melihat dalam mushaf. l l l sangat membantu santri dalam menghafal.34 l l l

7) Memperbaiki Bacaan/Tahsin Al-Qur’an l l l Jenis mushaf Al-Qur’an ini memiliki ciri-ciri


l l l l

Memperbaiki bacaan al-Qur’an lebih l l l l sebagai berikut: l l l

dikenal dengan tahsin al- Qur’an. Tahsin l l l a) Setiap juz terdiri dari sepuluh lembar l l l l l l l

berasal dari kata hasana- yuhasinu- tahsinan


l l l b) Setiap muka atau halaman diawali dengan l l l l

artinya memperbaiki, membaguskan, l l l l awal ayat dan diakhiri dengan akhir ayat l

menghiasi, mempercantik, membuat lebih baik


l l l l l l c) Mushaf ini memiliki tanda-tanda visual l l l

dari semula. l l

3
Ibid Wijaya.,h. 88
2 1
Ibid Wijaya., h. 87 Ibid
yang cukup baik dalam membantu proses l l l l l Selain itu, ada faktor pendukung dalam l l l l l

menghafal dihafalkannya.
l Demikian l menghafal Al-Qur’an yakni antara lain:
l l

seterusnya sehingga ia benar-benar hafal


l l l l l l a. Pujian Pujian memberikan pengaruh yang
l l l l l l

dengan ayat-ayat tersebut.


l l l l efektif didalam jiwa. Ia bisa menghidupkan
l l l l

d) Menggunakan Satu Jenis Mushaf


l l l l l pearsaan-perasaan mati yang tertidur,
l l l l

e) Memahami (Pengertian) Ayat-ayat yang


l l l meninggalakan kesan yang baik,
l l

Dihafalnya2 menanamkan kecintaan dalam hati, dan l l

f) Memperhatikan Ayat-ayat yang Serupa


l l l l membangkitkan kesadaran diri, ia juga l l l

g) Disetorkan Kepada Seorang Guru Tahfiẓ.3 l l l l l mendorong seorang yang dipuji itu pada suatu
l l l l l l

perbuatan dengan penuh keseriusan dan rasa


l l l l l l l l

Faktor Penghambat dalam Kegiatan santai pada saaat bersamaan. l

Menghafal Al-Qur’an b. Kompetisi Kompetisi bisa menggerakan siswa l l l l

potensi-potensi siswa yang tersembunyi yang l l l l l

a. Pikiran yang tercerai berai l l l


tidak bisa di ketahui pada waktu-waktu biasa. l l l l

Seseorang akan mengalami kesulitan l l l l l


Potensi-potensi dalam diri siswa itu muncul l l l l l

untuk berkonsentrasi dalam situasi gaduh,


l l l l l l
ketika diletakkan dalam kompetisi yang
l l l

dimana suara manusia dan deringan berbagai l l l l


intens dengan orang lain.2 l l

alat memecahkan konsentrasi l l l


c. Pemecahan problem Masa-masa kemalasan
l l l l

b. Kurang latihan dan praktikl


dan keengganan terkadang datang kepada l l l l

seorang siswa yang rajin. Hal itu mungkin


l l l

Konsentrasi adalah suatu seni dan l l l l


karena masalah yang meninmpanya. l l

keterampilan. Maka dari itu seseorang akan


l l l l l
Sehingga, setiap masalah yang terjadi harus
l l l l

mungkin menguasainya jikal tidak l l


harus di pecahkan agar ia bisa tetap kembali l l l l

mempelajari dan mempraktikannya setiap


l l l l
kepada aktifitasnya tersebut.
l l l l

hari. d. Pemenuhan kecenderungan dan perwujudan


l l l l l l l l l l

c. Mudah putus asa l l l


keinginan Terkadang l seorang siswa l l

Putus asa adalah faktor menghabat mereka


l l l l l
mengerahkan upaya yang besar, mewujudkan l l l l l l l

dalam menghafal dan membuat mereka tidak l l l l l


suatu yang besar dalam pandangannya, dan
l l l

percaya diri akan kemampuannya.


l l l
merasa ia telah memberikan sesuatu yang l l l l l l l

d. Kurang konsentrasi l l
bernilai kepada keluarga dan gurunya ketika
l l l l l l l

Maksudnya jika melakukan sesuatu l l l l l l


ia memenuhi keinginan-keinginan mereka l l l l l l l

yang penting tanpa ada unsur yang membuat l l l l l


seperti hafalan dan keunggulan, sehingga ia
l l l l l l

tertarik maka harus memunculkan faktor


l l l l l
menunggu mereka memberikan kompensasi l l l l l l l l

yang menguatkan perhatian secara acak. l l l l


sesuatu yang sama dengan memenuhi
l l l l l l l

e. Suka menunda l l l
kecenderungan-kecenderunganya
l serta l l l l l l l l

mewujudkan keinginannya. l l l l

Penundaan diartikan penangguhan l l l l


Dapat diketahui selain diperlukannya l l l l l

dalam kepentingan yang tidak disenangi l l l


metode dalam menghafal alQur’an (tahfidz
l l l l

secara spontan tanpa sebab yang masuk


l l l
Qur’an), juga perlu metode-metode yang mampu
l l l l l l l l l

akal.1 memotivasi atau mendorong seseorang untuk


l l l l l l l

semangat dalam menghafal al-Qur’an diantaranya


l l l

2
Mohammad Irsyad dan Nurul bisa dilakukan dengan metode memberi pujian, l l l l l l l

Qomariah, “Strategi Menghafal Al-Qur’an Sejak mengadakan kompetisi, pemecahan problem,


l l l l l

Usia Dini,” in Proceeding of the 2nd Annual memenuhi kecenderungan dan perwujudan
l l l l l l l l l l

Conferense on Islamic Early Childhood keinginan seperti memberikan hadiah.


l l l l l

Education, vol. 2, n.d., 2019, 35–38.


3
Ibid Mohammad Irsyad dan Nurul
Volume 12, No. 2, 202
Qomariah., h. 39 2
1 Abdul Aziz, Metode dalam Menghafal Al-Qur’an
Galuh Maya Ardwiyanti, Iwan, Darrotul Jannah,
di SMK IT Rabbi Radhiyya Rejang Lebong (Studi pada
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Hafalan Al-
Qur’an Siswa Dalam Program Tahfidz Al-Qur’an Pada siswa kelas 11 Farmasi dan kelas 12 Farmasi)Institut Agama
Masa Pandemi Covid-19 Di Mts Assalafiyah Sitanggal Islam Negeri (IAIN) Curup, vol. 4, no. 1, 2021,
Kabupaten Brebes, Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, http://doi.org/10.29640/jf.v6i1.161. h. 7
Cara ini cocok bagi penghafal yang daya l

Teknik Menghafal Al-quran ingatnya lemah dan juga cocok pula bagi l l l

Menghafal adalah proses mengulang l l l l anak-anak yang sedang mengikuti program l l l

sesuatu, baik dengan membaca maupun


l l l l l l l menghafal.4 l

mendengar. Menurut siswanto bahwa Pengelolaan


l l l l l l l c. Teknik Mendengarkan l l l

pembelajaran Tahfidz Al-Qur'an meliputi tiga


l l l l l Sebelum Menghafal Pada tekhnik ini,
l l l l l

tahap: penghafal memerlukan keseriusan mendengar


l l l l l l l l l

1. Perencanaan yang terdiri dari berdoa dan


l l l l ayatayat yang akan dihafal. Ayat-ayat yang
menghafal muraja'ah, pelaksanaan yang terdiri
l l l l akan dihafal dapat didengar melalui kaset l l l l

dari teknik tajwid dan pemahaman makna, dan l l tilawah al-Qur’an. Mendengarkan ayat-ayat l l l

teknik menghafal serta teknik simpanan dan


l l l l yang akan dihafal ini harus dilakukan dengan l l l

tahap evaluasi berupa tes lisan. l l l l l berulang-ulang. Akhirnya, setelah banyak


l l l l l

2. Penerapan Metode l yang digunakan l l l l mendengarkan, penghafal dapat mulai


l l l l

mempunyai keunikan yaitu teknik memahami


l l l l l l l menghafal ayat-ayat tersebut.5 l l l l

makna. d. Teknik Menulis Sebelum Menghafal


l l l l l l l

3. Manajemen pembelajaran Tahfidz Al-Qur'an l l l l l Cara ini merupakan warisan dari ulama-ulama l l l l

adalah penting untuk mewujudkan proses l l l l l l l pada masa dahulu. Setiap ilmu yang mereka l l l l l l

pembelajaran yang efektif dan efisien.


l l l l l l hafal kemudian mereka tulis. Hal ini terlihat l l l l l l

Mengingat bahwa Tahfidz Al-Qur'an


l l dalam gubahan syair mereka yang l l l

merupakan program yang sangat diwajibkan


l l menganjurkan penulisan ilmu: “Ilmu adalah
l l l l l l

dan diunggulkan dalam pembelajaran proses. l l l l l bagaikan binatang buruan, dan menulis adalah l l l l

Demikianlah pengelolaan pembelajaran


l l l l l tali pengikatnya. Maka ikatlah binatang- l

Tahfidz Qur'an perlu diperhatikan lebih l l l l l binatang buruanmu dengan talitali yang kuat. l l l l l

mendalam untuk mewujudkan lulusan yang


l l l l l l l l Sungguh bodoh jika anda berburu rusa, Anda
l l l l l l

berakal Al-Qur’an 3 l l biarkan ia lepas bersama binatang-binatang l l

Menurut Abdul Aziz Abdul Rauf ada beberapa


l l l l l l l l buruan yang lain”.6
l l

teknik menghafal al-Qur’an yang sering dilakukan


l l l l l Jadi, ada empat teknik yang dapat l l

oleh para penghafal, yaitu :


l l l digunakan dalam menghafal alQur’an (tahfidz
l l l

a. Teknik Memahami Ayat-Ayat yang Akan


l l Qur’an) yaitu tekhnik memahami ayat-ayat yang
l l l l

Dihafal Teknik ini biasanya cocok untuk l l l akan dihafal, tekhnik mengulang-ulang sebelum l l l l l l l

orang-orang yang berpendidikan. Ayat-ayat l l menghafal,


l tekhnik mendengar sebelum l l l l l l

yang akan dihafal difahami terlebih dahulu. l l l l menghafal dan tekhnik menulis sebelum
l l l l l l l

Dapat dilakukan dengan menggunakan l l l l menghafal.


l

terjemahan al-Qur’an. Ukurlah kekuatan


l l l l l l l Keempat teknik ini bisa digunakan bagi l l l l

menghafal, kemudian tentukan berapa l l l l l l seseorang yang sedang dalam proses tahfidz
l l l l

halaman kemampuan otak dalam mengingat. l l l Qur’an. Pada prinsipnya semua metode di atas
l l l l l

Setelah faham, cobalah baca berkali-kali


l l l baik semua untuk dijadikan pedoman menghafal
l l l l l l

sampai dapat mengingatnya. Dan jangan lupa l l Al-Qur’an, baik salah satu diantaranya, atau
l l l

ketika mengulang-ulang, kita ikut mengingat


l l l l l l dipakai semua sebagai alternatif atau selingan dari l l l l l l

maksud tiap ayat yang kita baca. l mengerjakan suatu pekerjaan yang terkesan
l l l l l l l l

b. Teknik Mengulang-Ulang l l l l monoton, Ssehingga dengan demikian akan l l l

Sebelum Menghafal Cara ini lebih santai,


l l l l l menghilangkan
l kejenuhan dalam proses l l l l

tanpa harus mencurahkan seluruh pikiran. l l l l l l menghafal Al-Qur’an.


l l

Sebelum memulai menghafal, bacalah


l l l l l l

berulang-ulang ayat-ayat yang akan dihafal.


l l l 4
Abdul Aziz, Metode dalam Menghafal Al-Qur’an
di SMK IT Rabbi Radhiyya Rejang Lebong (Studi pada
3
Murniyanto dan Siswato, Tahfidz Learning siswa kelas 11 Farmasi dan kelas 12 Farmasi)Institut Agama
Management at Pesantren-based Higher Education, Al Islam Negeri (IAIN) Curup, vol. 4, no. 1, 2021,
Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 06 No. http://doi.org/10.29640/jf.v6i1.161. h. 7
5
03 (2022) : 814-825 Ibid Siswanto, h. 9-10
6
Hurri, Abu, Cepat dan Kuat Hafal Juz’amma,
(Sukoharjo:Al-Hurri Media Qur‟anuna, 2020), h. 48-51
dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian
l l l l l

Penelitian Relavan menemukan bahwa pondok pesantren Miftahul


l l l l l l

Untuk menunjukkan posisi dalam l l l l l Huda II Kabupaten Ciamis menggunakan


l l l l l

penelitian ini bahwa kajian ini belum ada yang


l l l l berbagai metode dalam membina santrinya
l l l l

melakukannya, maka penulis akan memaparkan


l l l l l mengikuti kegiatan tahfizd al-Qur’an, yaitu
l l l l l

tulisan yang sudah ada. Dari sini nantinya akan


l l dengan cara; membaca secara cermat ayat per-ayat
l l l l l

penulis jadikan sebagai sandaran teori dan sebagai


l l l l l al-Qur’an yang akan dihafal dengan melihat l l l

perbandingan
l dalam mengupas berbagai l l l mushaf secara berulang-ulang (an- nadzar),
l l l l l

permasalahan penelitian ini. Di antaranya pe nulis


l l l l l menghafal ayat per ayat secara berulang sehingga
l l l l l l

paparkan sebagai berikut: l l l akhirnya hafal (al-wahdah), menyetorkan atau l l l

Penelitian yang pertama dilakukan oleh l l l l l mendengarkan hafalan yang baru dihafal kepada
l l l l

Karmila (IAIN Tulungagung, 2018) dengan judul l l l l l l seorang guru (talaqqi), menghafal sedikit demi
l l l l l l

“Menghafal Al-Qur’an dengan Metode Muraja’ ah


l l l l l l sedikit al-Qur’an yang telah dibaca secara
l l l l

Studi Kasus di Rumah Tahfidz Al-Ikhlash


l l l berulang-ulang (Takrir) dan mendengarkan
l l l l l

Karangrejo Tulungagung”. Penelitian ini l l l l l l hafalan kepada orang lain, baik kepada teman l l l

menyimpulkan bahwa penerapan metode muraja’


l l l l l l l maupun kepada jama’ah lain (tasmi’).8
l l l

ah dalam menghafal yaitu dengan ditunjang l l l l Ke tiga, jurnal penelitian oleh Muhammad l l l l l l

beberapa kegiatan muraja’ ah hafalan antara lain


l l l l Hidayat Ginanjar dengan judul Aktivitas l l l

adalah Setoran (memuraja’ ah) hafalan baru l l l l Menghafal Al-Qur’an Dan Pengaruhnya Terhadap
l l l l l

kepada Guru (Ustadz/Ustadzah), Muraja’ ah


l l l l l l Prestasi Akademik Mahasiswa (Studi Kasus Pada
l l l l

hafalan lama yang disimakkan te man dengan l l Mahasiswa Program Beasiswa Di Ma’had Huda l l

berhadapan dua orang dua orang, Muraja’ ah


l l l l Islami, Tamansari Bogor)Tulisan ini membahas l l

hafalan lama kepada Ustadz/Ustadzah, Al-Imtihan l l l tentang


l aktivitas menghafal al-Qur’an l l

Fii Muraja‟atil Muhafadlah (ujian mengulang l l l l l pengaruhnya terhadap prestasi hasil studi
l l l l l

hafalan).7 mahasiswa. Penelitian dilakukan di Ma‟had Huda l l l l

Penelitian di atas berbeda dengan l l l l l Islami sebagai tempat pendidikan bagi mahasiswa l l l

penelitian yang akan penulis teliti. Penelitian


l l l l l l l program beasiswa. Pendekatan yang digunakan l l l l

diatas merupakan penelitian tentang penerapan l l l l l l l adalah kuantitatif dengan metode eksperimen dan l l l l l l l

salah satu metode yang digunakan dalam l l l l survey, melalui teknik pengumpulan data melalui
l l l l l l l l l l

pembelajaran tahfidz Qur’an yaitu metode muraja’


l l l l l l l angket terhadap 38 mahasiswa Jurusan Tarbiyah l l l l

ah. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan l l l l l l Prodi PAI sebagai sampel objek penelitian. Unit l l l l l l

berupa metode-metode yang digunakan dalam


l l l l l l l analisis adalah mahasiswa semester VI Tahun l l l l

proses pembelajaran tahfidz Qur’an. Dan l l l l Akademik 2015/2016. Skor yang diambil adalah l

perbedaannya juga terletak pada objek dan tempat


l l l l l l l skor rata-rata hafalan al-Qur’an dan nilai l

penelitiannya
l l akademik mata kuliah PAI. Teknik analisis yang l l l

digunakan adalah analisis jalur (path analysis)


l l

Penelitian yang kedua junla oleh Dudi l l l l l l l


yaitu analisis statistik deskriptif dan inferensial.
l l l l

Badruzaman (2019) dengan judul Metode l l l l l l


Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan
l l l l l l l

Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Miftahul l l l l


program pembelajaran tahfifz al-Qur’an l l l

Huda Ii Kabupaten Ciamis Tulisan ini membahas


l l l l l
khususnya bagi mahasiswa, maka peneliti
l l l l

tentang “Metode Tahfidz al-Qur’an di Pondok


l l l l
merekomendasikan beberapa masukan, antara
l l l l l l

Pesantren Miftahul Huda II Kabupaten Ciamis”.


l l l l l l
lain; (1) para pembimbing tahfifz diharapkan l

Fokus kajiannya adalah metode yang digunakan


l l l l
semakin meningkatkan perhatiannya terhadap
l l l l

Pondok Pesantren Miftahul Huda II Kabupaten l l l l l l


mahasiswa dalam menghafal dan mempelajari al- l l l

Ciamis dalam membina santrinya mengikuti l l l


Qur’an, (2) penyediaan akses belajar sebagai
l l l l l l

tahfizd al-Qur’an. Penelitian dilakukan dengan l l l l l


bentuk pelayanan harus ditingkatkan agar
l l l l

pendekatan
l kualitatif, Pengumpulan data l l l l l
semangat mahasiswa semakin meningkan
l l l

dilakukan dengan teknik wawancara, l l l


mengikuti kegiatan tahfidz, (3) pengaturan jadwal
l l l l l

7
Karmila (IAIN Tulungagung, 2018) “Menghafal
8
Al-Qur‟an dengan Metode Muraja‟ah Studi Kasus di Dudi Badruzaman (2019) “l Metode Tahfidz Al-
Rumah Tahfidz Al-Ikhlash Karangrejo Tulungagung. Qur’an Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ii Kabupaten
Skripsi, h.6 Ciamis. Skripsi, h.8
belajar yang proporsional dengan menyesuaikan
l l l l l Tempat dan Waktu Penelitian
pada tarap kemampuan mahasiswa.9 l l 1. Tempat Penelitian l l l

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di l l l l

Majelis Cahaya Qur’an Tempel Rejo l l l l l

3. METODE PENELITIAN Kabupaten Rejang Lebong l l l l

2. Waktu Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian
l l l

Waktu yang digunakan peneliti untuk


Penelitian ini menggunakan
l l l l l l

penelitian ini dilaksanakan Bulan Juli-


l l l l

Penelitian Kualitatif yang sifatnya penelitian


l l l l

Sebtember sejak dikeluarkannya izin


l l l l l

lapangan yaitu penelitian yang dapat dianggap


l l l l l l

penelitian dalam kurun waktu kurang lebih


l l l

sebagai penelitian luas dalam penelitian kualitatif.


l l l l l l l

tiga bulan, satu bulan pengumpulan data dan


l l l l l l l

Penelitian yang dimaksud untuk memahami


l l l l l l

satu bulan pengolahan data yang meliputi


l l l l l l

fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek


l l l l l

penyajian dalam bentuk skripsi dan proses


l l l l l l

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,


l l l l

bimbingan langsung
l l l l l l

dan lain-lain dengan cara mendeskripsikan dalam


l

l l l

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks


Subjek Penelitian
l l l l l

khusus yang alamiah dengan memanfaatkan


Subjek penelitian adalah sekelompok
l l l l

berbagai metode yang alamiah. 1


l l l l l l

individu yang menjadi pusat penelitian data yang


l l l

l l l l l

Disisi lain menurut Iskandar l l l


peneliti cari adalah dari konsep dan pelaksanaan
l l l l

penelitian kualitatif adalah suatu prosedur


l l l l l l l
Tahfidz Qur’an dalam yang meliputi perencanaan l l l l l

penelitian yang menghasilkan data deskriptif


l l l l
program Tahfidz , pengorganisasian , pelaksanaan l l

berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-


l l l l l l
program Tahfidz dan evaluasi program Tahfidz, l l

orang yang di amati. Penelitian kualitatif l l l


kegiatan pembentukan karakter sebagai objek
l l l l l l l

dilakukan pada kondisi alamiah dan be rsifat l l


peneliti. Subjek adalah para pelaku penelitian
l l l l l l l l

menemukan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti


l l l l l l l l
seperti koorinator program karangtina tahfidz ,
l l

adalah instrument kunci, karenanya peneliti harus l l l l l l l


para guru divisi pendidikan Yayasan Majelis l l l l

memiliki bekal teori dan wawancara yang lu as


l l l l
Cahaya Qur’an dan santri program karangtina l

untuk bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi


l l l l l l
Tahfidz 3 bulan 30 juz di Yayasan Majlis Cahaya l l

obyek yang di teliti. Penelitian ini lebih


l l l l l
Qur’an Kabupaten Rejang lebong.
l l l l l

menekankan pada makna dan terikat nilai. Jika


l l l
Dalam penelitian ini, penulis memasuki l l l l l l

data didapatkan belum jelas atau membutuhkan l l l l l l l


situasi sosial tertentu yang berupa lembaga
l l l l l l l

kejelasan, Maka peneliti akan mengulang kembali


l l l l l l l
pendidikan, melakukan observasi dan wawancara
l l l l

penelitiannya untk memperoleh data yang lebih


l l l l l l l
kepada orang-orang yang tahu tentang situasi
l l l l

rinci dan akurat dari informan. l


sosial tersebut. Dalam penelitian ini, teknik l l l l l l

Metode Penelitian Kualitatif adalah l l l l l


sampling yang digunakan adalah Purposive l l l

metode penelitian yang digunakan untuk meneliti


l l l l l l l l l
Sampling. Purposive sampling adalah teknik l l l

pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai l l


pengambilan sampel sumber data dengan
l l l l l

lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah l l l l l


pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini misalnya
l l l l l

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data


l l l l l l l l
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang l l l l l

dilakukan secara trianggulasi(gabungan), analisis l l l l


apa yang diharapkan atau mungkin sebagai l l l

data bersifat induktif, dan hasil penelitian l l l l


penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
l l l l l l l

kualitatif lebih menekankan makna dari pada


l l l l
menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti.
l l l l l l

generalisasi. 2
l l
41 Penentuan sampel sumber data atau instrumen
l l l l l l l l l

yang dianggap paling tahu untuk mendapatkan l l l l

informasi dalam penelitian ini terdapat dua l l l l

Muhammad Hidayat Ginanjar “Aktivitas 9


sumber data. Informan kunci dalam penelitian ini
l l l l l

Menghafal Al-Qur’an Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi adalah ustadzah kemudian menunjuk informan l l l l l l

Akademik Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa


Program Beasiswa Di Ma’had Huda Islami, Tamansari
Bogor)” Jurnal Pendidikan 2018, Vol 2 (2), h, 9
1 2
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Ridwan, Metode dan teknik Menyusun Proposal
Kuantitatif dan R&D,(Bandung:Alfabeta, 2016), h. 80 Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.24
yang perlu diwawancarai yaitu santri penghafal l l l l Observasi merupakan suatu proses teknik l l l l l l l

Al-Qur’an. l pengumpulan data yang mempunyai ciri yang


l l l l l

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang


l l l

Sumber Data Penelitian lain. Observasi mendapatkan data yang aktual l l l

Data adalah segala sesuatu yang dapat l l l l secara langsung dan valid maka observasi
l l l

dijadikan sebagai dasar ilmiah oleh seorang l l l lapangan sangat diperlukan. Observasi dapat l l l

peneliti. Data juga diartikan sebagai salah satu


l l l l l disebut juga pengamatan, yang meliputi
l l l l l l

fakta nyata yang dijadikan peneliti sebagai l l l pemusatan perhatian terhadap suatu objek
l l l l l l l

pemecah masalah atau menjawab permasalahan


l l l l l dengan menggunakan seluruh alat indera.5
l l l l l l l

peneliti.3 Data yang dibutuhkan pada penelitian


l l l l l l Teknik dilakukan dengan cara mengamati
l l l l

ini yang berkaitan dengan Metode Pembelajaran l l l l l l secara langsung tentang kondisi yang terjadi
l l l l

Tahfidz Qur’an 30 Juz Di Yayasan Majelis l l l selama di lapangan,baik yang berupa keadaan
l l l l

Cahaya Qur’an. Adapun yang menjadi sumber l l l l l fisik maupun prilaku yang terjadi yaitu fisik l l l l l

data dalam melakukan penelitian ini adalah data l l l l madrasah,program atau pelaku pelaksana l l l l

primer dan data sekunder, yaitu: l l l l l program Tahfidzul Qur’an. l l

2. Wawancara
1. Sumber Data Primer l l l
Wawancara adalah metode pengambilan l l l

Data Primer adalah data yang diperoleh l l l


data dengan cara menanyakan sesuatu kepada l l l l l l

dari informasi yang berada dilokasi l


seseorang yang menjadi informan atau
l l l l

penelitian, yakni informasi yang di peroleh


l l l l
responden. Caranya adalah dengan bercakap-
l l l l

peneliti langsung
l dari ketua l l l l
cakap secara tatap muka.Wawancara l l

Yayasan,Koordinator Program Karangtina (interview) merupakan alat pengumpul l l l l l l l

Tahfidz,Sntri atau guru lain yang dianggap l l l


informasi dengan mengajukan sejumlah l l l l l

dapat memberikan data kepada peneliti. Data l l l l l


pertanyaan untuk dijawab secara lisan pula.6
l l l l l

diperoleh melalui wawancara yang dilakukan l l l l l


Ciri utama dari wawancara (interview) adalah l l l

kepada informan yaitu Ketua Yayasan, Dan


l l l l
kontak langsung dengan tatap muka antara l l l

Para Guru dan Para Santri Di Yayasan Majelis l l l


pencari informasi dan sumber informasi.
l l l

Cahaya Qur’an. l
Jadi Wawancara adalah teknik l

2. Sumber Data Sekunder, l l l l l


pengumpulan data melalui proses tanya jawab
l l l l l l

Data Sekunder adalah data kedua yang l l l l l


secara lisan yang berlangsung satu arah.
l l l l

tidak langsung memberikan data kepada l l l l


Artinya pertanyaan dari pihak yang l

pengumpul data, misalnya data diperoleh dari


l l l l l
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh
l l l

orang yang melakukan penelitian terdahulu l l l l l l l


yang di wawancara.7 Pada penelitian ini l l

atau dokumen.4 Dalam penelitian ini, sumber


l l l l l l l
wawancara akan dilakukan dengan l l

sekundernya l menggunakan berupa buku, l l l l l l l l


menggunakan pedoman wawancara. Maka
l l l

jurnal, internet, dan skripsi untuk menunjang


l l l l l l l
penelitian mengajukan berbagai pertanyaan
l l l l l l

dan mendukung penelitian ini. Data Sekunder l l l l l l l l


berikutnya yang lebih terarah pada focus
l l l l l

yaitu data yang diperoleh dalam bentuk l l l l l


penelitian.Metode
l ini untuk menggali l l l l l l

dokumen- dokumen yang bisa berupa poto,peta l l l l l l l


informasi tentangMetode Pembelajaran l l l l l

absen dan lain sebagainya,Data ini di gunakan l l l


Tahfidz Qur’an 30 juz baik segi perencanaan l l l l l

untuk mendapatkan informasi Data profil Di


l l l
pengorganisasian,pelaksanaan dan evaluasi
l l l l

Yayasan Cahaya Qur’an. l


terhadap para nara sumber baik kepala
l l l l

madrasah,para guru ,karyawan atau para santri l l l

Teknik Pengumpulan Data Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Kaputen l l l l

Teknik-teknik pengumpulan data l l l l l


Rejang Lebong. l l

penelitian ini akan dikumpulkan melalui:


l l l l l l
3. Dokumentasi l l

1. Observasi l

5
Suharsimi Arikunto, Metode Penelitian (Jakarta
: Rineka CIpta, 2017), h. 167
3 6
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Ibid Suharsimi Arikunto., h. 130
7
Sosial, (Kuantitatif dan Kualitatif), (Jakarta: Gedung Adurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan
Persada Press, 2010), h. 77 Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT. Asdi
4
Ibid Iskandar., h. 78 Mahasaatya,2016), h. 105.
Dokumentasi merupakan cacatan l l l l perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti
l l l l l l

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi


l l l l l l telah dikemukakan, makin lama peneliti
l l l l l

bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya, l l l l kelapangan, maka jumlah data akan makin
l l

monumental dari seseorang. Dokumen yang l l l l l l banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu l l l l l l l

berbentuk tulisan misalnya catatan harian,


l l l l segara dilakukan analisis data melalui reduksi
l l l l l l

sejarah kehidupan, cerita biografi, peraturan


l l l l l l data. Mereduksi data berarti merangkum, l l l l l l

dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk l l l l l l memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
l l l

gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, l l hal-hal yang penting dan membuang yang l l l

dan lain-lain.8 Metode Pengumpulan data l l l l l tidak perlu. Dengan demikian data yang telah l l l l l

dengan menggunakan dokumen yang bisa


l l l l l direduksi akan memberikan gambaran yang
l l l l

berupa l l jelas, dan mempermudah peneliti untuk


l l l l l l l l

poto,peta, absen dan lain l l melakukan pengumpulan data selanjutnya dan


l l l l l l l

sebagainya.metode ini untuk mendapatkan


l l l l l l mencarinya bila diperlukan. Jadi reduksi data
l l l l l

data fropil lokasi penelitian dan konsep l l l ini merupakan suatu penyederhanaan data l l l l l l l

program tahfidz Quran yang di laksanakan di l yang telah terkumpul agar lebih mudah l l l l l l

Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Kabupaten l l l l dipahami oleh peneliti. 10 l l l

Rejang Lebong. l l 2. Data Display (Penyajian Data) l

Setelah data direduksi, maka langkah l l l l

Teknik Analisis Data selanjutnya adalah mendisplaykan data.


l l l

Penyajian data dalam penelitian kualitatif


l l l l

Data yang telah didapatkan dengan l l


dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, l l l l

menggunakan metode diatas kemudian di analisis


l l l l l l
bagan, hubungan antar kategori dan l l l

dan di klasifikasikan sesuai dengan kategorinya l l l l


sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman
l l l l l

masing-masing baru kemudian di adakan analisis l l l


menyatakan “the most frequent form of
l l l l l

data. Analisis data yang digunakan dalam l


display data for qualitative research data in the l l l l l

penelitian ini adalah analisis data ku alitatif,


l l l
past has been narrative tex”. Yang paling l l l l

dengan analisis non-statistik yang tidak dapat di


l
sering digunakan untuk menyajikan data
l l l l l

ukur dengan angka.9


l l l
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks l l l l l

Analisis data lebih difokuskan pada l l


yang bersifat naratif.11 l

analisis data kualitatif, sehingga penelitian ini l l l l


3. Conclusion Drawing/ verification l l

lebih bersifat menggambarkan realita yang ada.


l l l l
Langkah ketiga dalam analisis data l

Teknik analisis data di deskripsikan secara


l l l
kualitatif menurut Miles and Huberman adalah
l l l l l l l

kualitatif melalui metode deduktif.


l Metode l l l l l l l l
penarikan l kesimpulan dan verifikasi. l l l

deduktif dipilih dalam penelitian ini dengan cara


l l l l l
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
l l l l

data-data yang di peroleh bersifat umum di analisa l l l l l


bersifat sementara, dan akan berubah bila
l l l l l

kemudian di tarik suatu kesimpulan yang bersifat


l l l l l l l
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang l l l l l

khusus. Analisis yang peneliti gunakan dalam


l l l l l
mendukung pada tahap pengumpulan data
l l l l l l

penelitian ini adalah analisis data non statistik.


l l
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
l l l l l

Analisis ini digunakan untuk menganalisis jenis- l l l l l


dikemukakan pada awal, didukung oleh bukti-
l l l l l l

jenis data yang bersifat kualitatif yang tidak bisa


l l l
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
l l l l

diukur dengan angka. Dalam menganalisis data-


l l l l
kembali ke lapangan mengumpulkan data,
l l l l l

data yang bersifat kualitatif tersebut peneliti l l l l l l l


maka kesimpulan yang dikemukakan l l l l

menggunakan teknik analisis data di lapangan


l l l
merupakan kesimpulan yang kredibe.12
l l l l l l

Model Miles and Huberman yaitu sebagai berikut: l l l l l l l l


Jadi teknik analisis data yang peneliti l l l

1. Data Reduction (Reduksi Data) l l l l


gunakan adalah yang pertama melalui reduksi
l l l l l l

Data yang diperoleh dari lapangan l l


data, maksudnya peneliti akan memilah atau l l l l l

jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka l l l l l l


merangkum data yang peneliti dapatkan
l l l l

8
Sugiyono,Metode Penelitian Pendekatan
10
Kualitatif, (Jakarta:Alpabeta,2018),,h.14. Saipul Annur, Metodologi Penelitian Pendidikan,
9
Sambas, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2015), h. 92
11
(Yogyakarta: Pustaka Setia, 2006), h. 78 Ibid Saipul Annur., h. 93
12
Ibid Saipul Annur., h. 94
selama penelitian dan membuang data yang
l l l l l 2. Triangulasi Teknik l l

tidak perlu. Kedua melalui display data, l l l l l l Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas l l l l l l l

setelah peneli mereduksi data yang didapatkan


l l l l l l l data dilakukan dengan cara mengecek data l l l l l

selama penelitian maka selanjutnya peneliti


l l l l l l l kepada sumber yang sama dengan teknik yang
l l l l l

akan menyajikan data tersebut. Dan yang l l l l berbeda. l l

ketiga peneliti akan menyimpulkan data


l l l l l 3. Triangulasi Waktu l l

dengan kalimat yang sistematis singkat dan


l l Waktu juga sering mempengaruhi l l l l l l

jelas, yakni dari pengumpulan dan penyajian


l l l l l kredibilitas data. Data yang dikumpulkan
l l l

data yang telah dilakukan maka peneliti l l l l dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
l l

memaparkan dan menegaskan dalam bentuk l l l l l narasumber masih segar, belum banyak l l l l l

kesimpulan. l l masalah, akan memberikan data yang lebih l l l

valid sehingga lebih kredibel.15 l l l l

Teknik Keabsahaan Data


Dari penj elasan di atas dapat disimpulkan l l l

Keabsahan data digunakan untuk l l l l


bahwa trianggulasi yaitu pemeriksaan kembali l l l l l

menjamin bahwa semua data yang telah diamati


l l l l
keabsahan data, guna mencari tema atau
l l l l l

dan diteliti relevan dengan yang sesungguhnya, l l l l l l l


penjelasan pembanding dari data yang sudah ada.
l l l l

agar penelitian ini menjadi sempurna. Untuk l l l l l l l


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan l l l l l l

keabsahan data penulis menggunakan Triangulasi


l l l l l l
metode triangulasi sumber dan teknik yaitu
l l l l l l l

yaitu mengadakan perbandingan, antara teori dan


l l l l
membandingkan hasil pengamatan dengan data
l l l

hasil di lapangan pada sumber data yang satu l l l


hasil wawancara dan mengecek data kepada l l l l

dengan yang lain. Teknik Triangulasi adalah


l l l
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
l l l l l l

teknik pengabsahan data yang memanfaatkan


l l l

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan


l l l l l l l l l l 4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
l l l l l l l

data itu. l
Hasil Penelitian
Untuk memperoleh tingkat keabsahan
1. Cara Para Peserta Didik Bisa Berhasil
l l l l l l

data penelitian menggunakan triangulasi yakni


Menghafal Al-Quran Dalam Jangka Waktu
l l l l l

mengadakan perbandingan atau pemeriksaan


3 Bulan Di Yayasan Majelis Cahaya
l l l l l

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang


Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang
l l l l l

lain di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai


Lebong
l l l l l l l l l

pembanding terhadap data itu, triangulasi dalam


l l l l

penelitian ini meliputi triangulasi teori dan


Dalam penelitian ini peneliti
l l l l l l

triangulasi sumber.13
l l l l

memperoleh data dengan cara observasi dan


l l l

Pengujian kredibilitas data atau


l l l l l

wawancara kepada responden guna


l l l l

penguat data penelitian dilakukan dengan cara


l l l l

mendapatkan data yang valid dan relevan.


l l l l l l

triangulasi. Triangulasi dalam pengujian


l l l

Berdasarkan metode tersebut maka ada


l l l l

kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data


l l l l l l

beberapa cara yang dilakukan oleh siswa


l l l l l

dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan


l l l l

untuk menghafal Al-Qur’an sebagai berikut:


l l l l l

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat


l l l l l l l

Saat ditanyakan bagaimana meiliki niat


l l l l l

triangulasi sumber, triangulasi teknik


l

yang iklas dalam menghafal.


l l l l l

pengumpulan data, dan waktu. Dengan demikian


14 l

Sebagaimana yang diungkapkan oleh


l l l l l l

terdapat triangulasi sumber, teknik, dan waktu.


l l l

Ustazah Audia Tunisia, S,Pd bahwa


l l l l l l

Berikut penjelasannya:
l l l

“kita membimbing anak agar mereka


l l l l

1. Triangulasi Sumber
l l l

memiliki niat yang tulus yaitu hanya


l l l

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas


l l l l

karena Allah SWT, sebab Allah lah


l l l l l l l l

data dilakukan dengan cara mengecek data


l l

yang pantas memberikan ganjaran dan


l l l l l

yang telah diperoleh melalui beberapa


l l

pahala dari apa yang kita lakukan


l l l l l l l

sumber.
l

(kebaikan)”16
l l

13
Anggito, Albi, and Johan Setiawan. Metodologi
penelitian kualitatif.(Jawa Barat: CV Jejak,2018), h.234
14 15
Ibid Sugiyono., h.125 Ibid Sugiyono.,h. 127
Monika S.Pd menegaskan bahwa kita l l keteguhan hatinya. Selain itu, santri pula memiliki
l l l l l l l

memang membimbing anak-anak agar


l l niat yang tulus dan ikhlas dalam menghafal. l l l

memiliki keteguhan
l dengan l l l l Berdasarkan hasil wawancara dan l

memberikan dorongan dan motivasi


l l observasi bahwa dari ustazah tersebut tentunya
l l l l l l l

yang positif terutama dalam menghafal l l l memberikan dorongan dan memeberikan motivasi
l l l l l

Al-Qur’an”17 l kepada santri agar tetap memiliki keteguhan hati


l l l l l l

Nurun Nadziroh, S.Pd menegaskan


l l l l dalam menghafal. Membimbing santri untuk l l l l

pula bahwa kita membimbing anak-


l l memiliki niat yang hanya karena Allah. Hal
l l

anak agar sabar dan teguh dalam l l tersebut terbukti dari pernyataan santri bahwa
l l l l l l

usahanya menghafal ayat-ayat Allah


l l mereka memiliki tujuan hanya mengapai ridha
l l l l l l

SWT. Tetap saja kita memberikan l l l Allah SWT dan hanya karena Allah. l

dorongan dan semangat kepada mereka l l l l Selanjutnya saat ditanyakan bagaimana l l

agar selalu tetap berusaha semaksimal l l l l l l cara agar memiliki tekad yang kuat dalam l l l

mungkin”18 l menghafall Al-qur’an. Sebagaimana yang l l

diungkap dari hasil wawancara dibawah ini:


l

Senada dengan pendapat para ustadzah di atas


l l l l Sebagaimana yang diungkapkan oleh l l l

maka Ustazah Audia Tunisia, S,Pd bahwa “kami l l l

Sebagaimana yang diungkapkan oleh


l l l membimbing anak agar mereka memiliki l l l l

Noka menyatakan bahwa “Caranya l tekad yang kuat dalam menghafal, seperti l l l l l

dengan mengingat tujuan dalam


l l l l memubuhkan kompetensi diantara l l l l l

menghafal Al-qur’an yaitu denganl l l l mereka”23 l l

ingin meraih ridha Allah SWT”19 l Monika S.Pd menegaskan bahwa kita l l

Selajan dengan itu Resi Jugal l l l l memang membimbing anak-anak agar l l

menjelaskan “ Niatkan karena Allah


l l l memiliki keteguhan dengan memberikan l l l l l l l

SWT”20 dorongan dan motivasi yang positif


terutama dalam menghafal Al-qur’an”24 l l l l

Sella Sanjani juga menegaskan


l l l l Nurun Nadziroh, S.Pd menegaskan pula l l l l l

“Luruskan niat semata-mata karena


l l l l bahwa kita membimbing anak-anak agar l

Allah SWT.”21 sabar dan tekat yang kuat dalam usahanya l l l

Milda Ashifa menjelaskan bahwa l l menghafal ayat-ayat Allah SWT. Tetap l l

“ingat tujuan karena Allah dan hanya l l l saja kita memberikan dorongan dan l l

karena Allah SWT.” 22 l semangat kepada mereka agar selalu tetap l l l l l l l

berusaha semaksimal mungkin”25 l l l l

Pernyataan wawacara dengan ustaazah dan


l l l Pernyataan diatas di dukung oleh pendapat l l l l l

para santri tersebut senada dengan hasil observasi


l l l l l l para santri dibawah ini:
peneliti bahwa guru memberikan mereka
l l l l l l l l

bimbingan dan motivasi dalam menghafal Al- l Noka Pabila menegaskan bahwa l l

qur’an. Sehingga siswa termotivasi dan memiliki


l l l l “meluruskan niat karena Allah SWT dan l l l l

memberikan usaha yang terbaik”26


l l l l

Shela Sanjani menyatakan bahwa “harus


l l l

16
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku ingat tujuan awal menghafal al-qur’an dan l l l l

Ustadzah, 25 September 2023


17 Allah bersama orang-orang yang sabar”27
Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah,
l

25 September 2023
18 23
Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisi selaku
Ustadzah, 25 September 2023, Ustadzah, 25 September 2023
19 24
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25 Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah,
September 2023 25 September 2023
20 25
Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25 Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku
September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
21 26
Hasil Wawancara Shela Sanjani selaku santri, Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
25 September 2023 September 2023
22 27
Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25 Hasil Wawancara Shela Sanjani selaku santri,
September 2023 25 September 2023
Resi menegaskan “lurukan nian”28
l l l l l Nurin Nadziroh, S.Pd, “mengungkapkan
l l l

Milda Ashfia menegaskan bahwa “selalu l l l l bahwa “saya membimbing agar mereka l l l

mengingat Allah dan apabila merasa susah


l l l jauh dari perbuatan keji dan mungkar”33
l l l l l

dalam menghafal jangan lupa selalu l l l l

melibatkan Allah. “29 l Hasil wawancara dengan para ustazah di l l

Zalfa Zaliah P menegaskan pula “ l l l atas di dukung oleh hasil wawancara dengan l l l l

mengingat Al-qur’an itu Kitab Allah. Jadi


l l l beberapa santri dibawah ini:
l l

membacanya pelan-pelan walaupun nanti


l l l l l Noka Pebila mejelaskan bahwa “caranya l l l

bertemu dengan ayat yang susah-susah”30


l l l l l l kami mematuhi semua peraturan dari l l l l l l

yayasan (YMCQ)”34
Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil l l l l l l Shela Sanjani menjelaskan bahwa l l l

observasi bahwa siswa memiliki keteguhan dan


l l l l l “banyak-banyak istigfar dan berada dalam l

kesabanaran dalam menghafal Al-qur’an. Selain


l l l l lingkungan yang soleh dan solehah”35 l l l

itu, pula mereka mendapatkan bimbingan dari


l l l l l Resi menegaskan bahwa “selalu mengingat l l l l l l

Ustazah sehingga keteguhan tersebut tertanam


l l l l l l l l l Allah”36
didalam diri mereka. l l Milda Ashfia menjelaskan “dengan l l l

Para ustazah membimbing santri agar mereka l l l l megingat bahwa Allah selalu mengawasi l l l l

memiliki tekad yang kuat dalam menghafal,


l l l l kita, dan jika kita melakukan maka kita l l

seperti menumbuhkan kompetensi diantara


l l l l l l l akan medapatkan balasannya”37 l

mereka, memberikan dorongan dan motivasi yang


l l l l Zalfa Zaliah, “dengan cara mengingat l l

positif terutama dalam menghafal al-qur’an. l l l l bahwa kita melakukan pasti kita akan l l

Selain itu, santri-santri tersebut meluruskan niat


l l l l l l l l mendapatkan balasannya dan hafalan kita l

karena Allah SWT dan memberikan usaha yang


l l l l akan hilang jika kita melakukan hal-hal l l

terbaik, memiliki tujuan awal menghafal Al-


l l l l l tersebut”38 l l l

qur’an dan Allah SWT bersama orang-orang yang


l l

sabar. Pernyataan-pernyataan di atas, sesuai dengan hasil


l l l l l

Selanjutnya untuk menjaga agar hafalan l l l l l observasi penulis bahwa semua santri sangat patuh
l l l l l l

tersebut tidak hilang maka mereka harus


l l l l l l pada peratura yayasan, selain itu mereka juga
l l l l l l l

menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dann


l l l l sopan dan memiliki tata keramah yang baik l l

sifat-sifat tercela. Sebagaimana diungkapkan oleh l l l l l sebagaimana dalam berucap dan berperilaku.
l l l l l l

para ustazah bahwa: l Dari pernyataan di atas bahawa para l

Aulia Tunisia, S.Pd mengungkapkan l l l l ustazah selalu memperingati agar anak-anak tetap
l l l l l l

bahwa “kami selalu memperingati agar l l l l menjaga hafalannya dengan menjaga perbuatan
l l l l l

anak-anak tetap menjaga hafalannya l l mereka dari maksiat seperti tidak boleh melihat
l l l l l l

dengan menjaga perbuatan mereka dari l l l l l l yang tidak pantas (porno), tidak bole h berkata l l

maksiat seperti tidak boleh melihat yang l l l l kasar dan tidak boleh pacaran, selalu l l l

tidak pantas (porno), tidak boleh berkata l l memperingati anak-anak agar selalu menjaga
l l l l l

kasar dan tidak boleh pacaran”31 l hafalannya dengan menjauhkan perbuatan keji dan l l l l l l

Monika S.Pd menegaskan bahwa l l mungkar. Hak tersebut juga dipatuhi oleh santri
l l l l l l l

“memang selalu memperingati anak-anak l l l l l

32
agar selalu menjaga hafalannya dengan l l l l
Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah,
25 September 2023
menjauhkan perbuatan keji dan 33
Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku
l l l l l

mungkar”32 l
Ustadzah, 25 September 2023
34
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
September 2023
28 35
Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25 Hasil Wawancara Shela Sanjani selaku santri,
September 2023 25 September 2023
29 36
Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25 Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25
September 2023 September 2023
30 37
Hasil Wawancara Zalfa Zaliah P selaku Santri, Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25
25 September 2023 September 2023
31 38
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisi selaku Hasil Wawancara Zalfa Zaliah P selaku Santri,
Ustadzah, 25 September 2023 25 September 2023,
dengan mematuhi semua peraturan dari yayasan
l l l l l l l peghafal al-qur’an kami harus bisa
l l l

(YMCQ) memperbanyak istigfar dan berada l l l menerapakannya karena itu merupakan l l l l l l

dalam lingkungan yang soleh dan solehah dan l l l salah satu karakter penghafal al-qur’an”46 l l l l

agar hafalan tidak maka me reka harus menjauhka l l l l l

hal tersebut.
l l l Pernyataan di atas didukung oleh hasil l l l l

Lalu ketika ditanyakan bagaimana l l obervasi peneliti bahwa para santri sangat
l l l

menjaga sikap istiqomah dalam menghafal Al-


l l berupaya dengan cara mereka masing-masing
l l l l l

Qur’an, maka mereka berpendapat bahwa


l l l l l dalam menghafal, mereka tetap bersabar dan l l l l l

Audia Tunisia, S.Pd mengungkapkan l l l l selalu mengulanginya ketika belum hafal.


l l l l l l l

bahwa ustazah membimbing santri dalam l l Berdasarkan hasil wawancara dan l

menjaga istiqomahnya. Dengan


l l observasi di atas bahwa para ustazah selalu
l l l l

memberikan semangat memberitahukan l l l l l l membimbing santrinya untuk selalu tetap


l l l l l l

metode-metode yang sesuai yang santri


l l l l l l istiqomah. Mereka membimbing dengan metode- l l l l l l

senangi sehingga lebih mudah bagi mereka


l l l l l l metode yang sesuai yang santri senangi sehingga
l l l l l l

untuk menghafal”39
l l l lebih mudah bagi penghafalnya. Selain itu, dari
l l l l l

Nurun Nadsiroh S.Pd menegaskan bahwa


l l l l segi santrinya pula menjaga istiqomah dengan
l l l l

“penting sekali membimbing agar santri- l l l menjaga fokus mereka dan menghafal secara
l l l l l l

santri ini tetap istiqomah karena l l berulang-ulang. Caranya ialah mengahafal secara
l l l l l

mempengaruhi kualitas pengahafalan l l l l l fokus dan berulang-ulang. Sampai pada akhirnya


l l l l

mereka”40 l l mereka lancar dan fasih. Para santri me lakukan


l l l l

Monika S.Pd juga menegaskan bahwa kita l l l berbagai upaya agar tetap terus meghafal
l l l l l l

harus memberi semangat dan menuntun l l l l l l l sebagaimana karakter para hafizd dan hafizah
l l

upaya yang dilakukan santri saat


l l adalah istiqomah.
menghafal ayat-ayat Al-Qur’an”41 l l Memilih kondisi fisik dan waktu yang l l

tepat juga merupakan hal yang penting,


l l l l l

Pernyataan di atas didukung oleh hasil


l l l l sebagaimana yang diungkapkan oleh narasumber
l l l l l

wawancara dengan beberapa santri yang l l l dibawah ini:


menyatakan bahwa l Audia Tunisia, S.Pd, menegaskan bahwa l l l l

Noka Pebila menegaskan bahwa “caranya l l l “kami memang membimbing siswa untuk l l l l

ialah mengahafal secara fokus dan l l l menetapkan waktu dan tempat yang tepat l l l l l

berulang-ulang”42l l l untuk menghafal. Misalnya menganjurkanl l l l l

Shela Sanjani menegaskan bahwal l l mereka menghafal disaat pikiran mereka l l l l l

“melawan rasa malas”43 l tenang, tidak dalam keadaan tertekan dan l l l l

Resi menegaskan bahwa


l “harus l l l diupayakan pada waktu malam sebelum l l l l l

bersabar”44 Milda Ashfia menegaskan


l l l tidur dan sebelum dan sesudah subuh. l l l l l l l l

bahwa “Kita sebagai penghafal Al-qur’an l l l Karena dinilai waktu yang efektif dan l l l l

harus bisa menerapkannya walaupun l l l l l tidak berkaitan dengan aktivitas-aktivitas l l

susah”45 Zalfa Zaliah P menegaskan bahwa


l l l lain, atau pada waktu sengang mereka l l l l l

istiqomah itu tidaklah mudah, tapi sebagai l l l saja”47


Nurun Nadziroh. S.Pd juga menegaskan l l l l l

39
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisi selaku “kita menentukan tempat yang tenang dan l l l l l

Ustadzah, 25 September 2023


40 waktu yang sengang agar mereka lebih
Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku
l l l l l

Ustadzah, 25 September 2023 fokus dalam menghafal”48 l l

41
Hasil Wawancara Ibu Monika i selaku Ustadzah, Monika Juga mengungkapkan bahwa l l l

25 September 2023 “Waktu yang tempat misalnya saat kita l l

42
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
September 2023
43 46
Hasil Wawancara Shela Sanjani selaku santri, Hasil Wawancara Zalfa Zaliah P selaku Santri,
25 September 2023 25 September 2023
44 47
Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25 Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku
September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
45 48
Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25 Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku
September 2023 Ustadzah, 25 September 2023,
anak lebih fokus dan di tempat yang tidak l l l tidak dalam keadaan tertekan dan diupayakan l l l l

terlalu banyak ganguan atau bising”49


l l l l pada waktu malam sebelum tidur dan sebelum dan l l l l l l l l

sesudah subuh. Karena dinilai waktu yang efektif


l l l l l l l l

Pernyataan tersebut didukung oleh


l l l l l l l dan tidak berkaitan dengan aktivitas-aktivitas lain. l l

wawancara dengan beberapa santri yang l l l Para santri menghafal Al-qu’an itu butuh l l l l l

menyatakan bahwa
l ketenangan dan konsentrasi yang ekstra agar
l l l l

Noka Pebila menyatakan bahwa “karena l l l target/tujuan tercapai. Waktu yang baik dalam
l l l l l

menghafal Al-qu’an itu butuh ketenangan


l l l l l l l menghafal adalah subuh dan ashar dan tempatnya
l l l l

dan konsentrasi yang ekstra agar l l di taman atau ruangan jika sedang sakit dan jika l l l

target/tujuan tercapai. Waktu yang baik l l l l l pikiran tidak sehat dan hafalan susah melekat l l l l

dalam menghafal adalah subuh dan ashar l l l (susah hafal). Waktu yang paling mudah
l l l

dan tempatnya di taman atau ruangan”50 l l l menghafal itu ialah waktu-waktu sebelum subuh,
l l l l l l l l l

Shela Sanjani menegaskan bhwa “iya l l l pagi hari dan sore. Pada tempat tidak ada aktivitas l l

kondisi fisik penting karena jika sedang l l l lain selain sama-sama mengaji adapula sebagian
l l l l

sakit dan jika pikiran tidak se hat dan l dari santri untuk 1 jam prtama ayat Al-qu r’an l l l

hafalan susah melekat (susah hafal). l l l l akan mudah hafal. l

Waktu yang paling mudah menghafal itu l l l l Para santri melakukan pengulangan ganda l l l l

ialah waktu-waktu sebelum subuh, pagi l l l l l l l dalam menghafal Al-qur’an. Seperti yang l l l l

hari dan sore. Pada tempat tidak ada l l diungkapkan oleh responden atau informan
l l l l l

aktivitas lain selain sama-sama mengaji”51 l l dibawah ini:


Resi juga menegaskan bahwa “Kondisi
l l l l Audia Tunisia, S.Pd menyatakan bahwa l l l

sehat itu penting adapun tempatnya


l l l l l “Kami meminta santri kami untuk l l l

ditempat yang sepi dan nyaman”52 l l mengulang-ulang kembali hafalan baik l l l l

Milda Ashfia menegaskan bahwa “ya, l l yang belum lancar maupun yang sudah l l l l l

karena jika kita memiliki fisik yang tidak l l lancar. Hal ini dilakukan agar mereka tidak l l l

sehat (pikiran) maka kita tidak akan foku s


l l lupa”55 l

dan susah untuk menghafal. Tempatnya l l l l l Nurun Nadziroh, S.Pd mengaskan bahwa l l l

ialah diwaktu subuh udaranya sejuk”53 l l l l l l “kita selalu menghimbau agar anak-anak l l l l

Zalfa Zaliah P menegaskan bahwa “ iya l l tetap mengulangi hafalannya meskipun l l l l l

karena kalau kurang sehat fikirannya tidak l l l l sudah lancar”56 l

fokus dan susaah menghafal. Biasanya 1 l l l

jam pertama ayat al-qur’’an akan mudah l l l Pernyataan di atas juga didukung oleh
l l l l l

hafal dan kita juga harus mencari tempat l l l l pernyataan para penghafal Al-qur’an yang
l l l

nyaman supaya hafalannya bisa masuk ke l l l menyatakan bahwa: l

otak”54 Noka Pebila menyatakan bahwa “ perlu, l l l l

karena agar lebih mutaqin jika ingin l l l

Berdasarkan paparan di atas maka


l disetor”57 l

diartikan bahwa para Ustazah membimbing para l l Shela Sanjani menegaskan bahwa l l l

santri untuk menetapkan waktu dan tempat yang


l l l l l l “Pengulangan ganda harus selalu terjadi l l l l l l

tepat untuk menghafal. Misalnya menganjurkan


l l l l l l karena hafalan sangan mudah hilang”58 l l

mereka menghafal disaat pikiran mereka tenang,


l l l l l l Resi menegaskan bahwa “sangat perlu l l l l l

49 untuk memperlancarkan hafalan”59


Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah,
l l l l

25 September 2023
50 55
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25 Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku
September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
51 56
Hasil Wawancara Shela Sanjani selaku santri, Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku
25 September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
52 57
Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25 Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
September 2023, September 2023
53 58
Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25 Hasil Wawancara Shela Sanjan selaku santri, 25
September 2023 September 2023
54 59
Hasil Wawancara Zalfa Zaliah P selaku Santri, Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25
25 September 2023 September 2023
Milda Ashfia menegaskan bahwa “Perlu, l l l l diulang dan cara menghafal ialah dengan l l l

agar lebih hafal”60 l cara banyak membaca”65 l

Pernyataan di diatas didukung oleh hasil


l l l l Resi menyatakan bahwa “iya karena untuk
l l l l l

observasi penulis bahwa terlihat beberapa


l l l l l l memperkuat hafalan”66 l l l

siswa mengulangi hafalannya agar tidak l l Milda Ashfia menyatakan bahwa “ya, l

lupa.l karena kita harus benar-benar hafal dan l l l l

lancar”67
Para Ustazah membimbing dan l l Zalfa zalia P menyatakan bahwa “Ya l

menyarankan agar santri melakukan pengulangan


l l l l l karena kita harus benar-benar mutakin l l l l l

ganda baik yang belum lancar maupun yang l l l l pada ayat per ayat”68 l

sudah lancar. Hal ini dilakukan agar mereka tidak


l l l l

lupa bagi para santri pengulangan ganda ini sangat


l l l Pernyataan wawancara diatas diperkuat l l l

diperlukan mengingat hafalan cepat lupa dan


l l l l l oleh hasil observasi peneliti bahwa l l l l

hilang jika tidak diulangi. Pengulangan ini pula l l l l sebagian santri tidak beralih pada ayat-ayat l l

bertujuan memperlancar hafalan para santri.


l l l l l lain sebelum benar-benar hafal. l l l l l

Para penghafal Al-qur’an tidak beralih l l l Berdasarkan hasil wawancara dan l

ayat berikutnya sebelum hafal yang yang menjadi


l l l l l l observasi peneliti bahwa dapat diketahui para
l l l l l

target hafalan. Sebagaimana yang diungkapkan


l l l ustazah selalu memperingati anak-anak agar tidak
l l l l l

oleh para ustazah dan santri dibawah ini:


l l beralih pada ayat lain sebelum benar-benar hafal
l l l l l l

Audia Tunisia S.Pd menyatakan bahwa “ l l l ayat-ayat sebelumnya supaya tetap fokus pada l l l l l l

Kita selalu memperingati anak-anak agar l l l l ayat yang sedang dihafalkan selanjutnya l l l

tidak beralih pada ayat lain sebelum benar- l l l l l kebanyakan santri berpendapat bahwa tidak boleh
l l l l

benar hafal ayat-ayat sebelumnya”61 l l l l beralih kepada ayat-ayat lain sebelum benar-
l l l l l l

Nurun Nadziroh S.Pd “ Menyarankan dan l l l benar hafal maka ayat sebelumnya akan hilang.
l l l l

mengarahkan agar tetap fokus pada ayat l l l Walaupun ada santri yang memang tergantung
l l l l l

yang sedang dihafalkan”62 l cara menghafal terkadang fokus 1 ayat terkadang


l l l l

Monika S.Pd menyatakan bahwa “ saya l masih teringat ayat selanjutnya tetapi tetap diulang
l l l l l l

membimbing fokus pada ayat-ayat yang l l dan cara menghafal dan melangkah pada ayat l l

dibatasi apabila sudah hafal maka boleh l l selanjutnya.


l l

melanjutkan tapi jika belum tidak boleh l l l l l Selanjutnya menghafal Al-qur’an dengan l l l l l

melanjutkan hafalan ke ayat-ayat l l l urutan-urutan ayat yang dihafalkan dalam satu


l l l l l

berikutnya”63 l l kesatuan jumlah setelah benar-benar hafal. Seperti


l l l l l l l l l

yang diungkapkan dibawah ini: l

Pernyataan di atas didukung oleh pendapat l l l l l Audia Tunisia S.Pd menyatakan bahwa l l l

beberapa santri yang menyatakan bahwa


l l l “menghafal urutan surat itu penting agar l l l l l l

Noka Pebila menyatakan bahwa “iya l l hafalannya tidak keliru dan lebih lancar”69 l l l

karena jika tidak benar-benar hafal maka l l l Monika S.Pd menegaskan bahwa tidak l l

ayat sebelumnya akan hilang”64 l l l disarankan anak-anak menghafal secara l l

Shela Sanjani menyatakan bahwa l l acak”70


“Tergantung cara menghafal terkadang l l l l

fokus 1 ayat terkadang masih terbayang- l l l

bayang ayat selanjutnya tetapi tetap 65


Hasil Wawancara Shela Sanjan selaku santri, 25
l l l l

September 2023
60 66
Hasil Wawancara Milda Ashifa selaku santri, 25 Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25
September 2023 September 2023,
61 67
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25
Ustadzah, 25 September 2023 September 2023
62 68
Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku Hasil Wawancara Zalfa Zaliah P selaku Santri,
Ustadzah, 25 September 2023 25 September 2023
63 69
Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah, Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku
25 September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
64 70
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25 Hasil Wawancara Ibu Monka selaku Ustadzah,
September 2023, 25 September 2023
Nurun Nadziroh, S.Pd menegaskan bahwa
l l l l Pernyataan diatas juga didukung oleh
l l l l l

“saya selalu mengutamakan anak-anak l l l l pendapat para santri bahwa


l

untuk menghafal secara berurutan”71


l l l l l l l Noka Pebila menyatakan bahwa “Ya, l l

supaya tidak pusing”78


l l

Pernyataan l tersebut didukung oleh l l l l l l

pernyataan l santri yang menyatakan l


Pernyataan tersebut didukung oleh hasil l l l l l l l

bahwa : observasi peneliti


l bahwa setiap santri l l l

menggunakan satu mushaf hingga mereka hafal


l l l l l l

Noka Pebila menyatakan bahwa “Agar l l


dan mushaf tersebut di bagikan per Juz yang
l l l l l l

lebih mudah menghafal dan mengingat


l l l l
artinya terdapat 30 buah mushaf. Dimana para l l l

tempat ayat-ayat yang dihafalkan ketika


l l
santri dapat menggunakan seperlunya sesuai l l l l l l l

akan disetor ke guru”72 l l l l


dengan juz yang mereka hafal.
l l l l

Shela Sanjani mengutarakan bahwa “iya


Berdasarkan deskripsi di atas maka para
l l l

agar bacaan benar dan kandungan /arti ayat


l l

ustazah menyarankan menggunakan 1 mushaf saja


l l

tertatur”73
l l l l l

agar santri lebih mudah menghafal setiap santri


l l

Resi menyatakan bahwa “supaya teratur”74


l l l l

menggunakan satu mushaf hingga mereka hafal


l l l l l

Milda Ashfia menegaskan bahwa “ia


l l l l l l

dan mushaf tersebut di bagikan per Juz,. Sesuai


l l

karena agar mudah mengingatnya”75


l l l l l l l l

dengan jumlah atau juz yang sedang dihafal oleh


l l l

l l l l l l

mereka. Disetiap santripun memiliki mushaf (juz)


Pernyataan tersebut didukung oleh hasil observasi
l l l l l l l

yang berbeda-beda. Selain itu sebagian santri


l l l l l l l l

peneliti bahwa mereka menghafal dengan urutan-


l l l l l l

memhami arti dari ayat-ayat yang dihafalkan.


l l l l l l l l

uratan ayat yang benar.


l

Sebagaimana hasil wawancara di bawah ini:


l l

Berdasarkan paparan di atas maka


l

diketahui bahwa para ustazah meminta santri


l l l l
Audia Tunisia S.Pd menegaskan bahwa l l l l

menghafal urutan surah itu penting agar


l l l l l l
“saya menyarankan agar anak-anak lebih l l

hafalannya tidak keliru dan lebih lancar . Selain l l l l


memahami makna dan arti dari ayat yang l

itu, para santri pun lebih mudah menghafal dan


l l l l l
dihafalkan.”79 Nurun Nadzirah, S.Pd l l

mengingat tempat ayat-ayat yang dihafalkan


l l
menegaskan bahwa “sebagian siswa ada l l l

ketika akan disetor ke guru dengan adanya urutan-


l l l l l l l l
yang memahaminya ada juga yang fokus l l l

urutan tersebut.
l l l l l
menghafal saja”80 l

Selain itu, penghafal juga menggunakan l l l l l l

satu mushaf dalam menghafal Al-Qur’an.


l l l l
Pernyataan tersebut juga didukung oleh
l l l l l l l l

Sebagaimana yang dipaparkan dibawah ini:


l
hasil wawancara dengan beberapa santri l l l

Audia Tunisia S.Pd menegaskan bahwa l l l l


yang menyatakan bahwa: l

“saya menyarankan menggunakan 1


Noka Pebila menyatakan bahwa “ada yang
l l l

mushaf saja biar anak-anak lebih mudah l l

dipahami ada yang tidak”81 Resi


l l l

menghafal” 76 l

menyatakan bahwa “insya Allah “82 Milda


l

Nurun Nadziroh S. Pd mengaska pula l

Ashfia menegaskan bahwa mereka


l l l l

“satu mushaf saja untuk per satu anak agar l l l l

memahaminya kadang-kadang saja”83


l l l l l l

mereka lebih leluasa dalam menghafal”77 l l l l l l


l

71 77
Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku
Ustadzah, 25 September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
72 78
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25 Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
September 2023 September 2023
73 79
Hasil Wawancara Shela Sanjani selaku santri, Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku
25 September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
74 80
Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25 Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku
September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
75 81
Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25 Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
September 2023 September 2023
76 82
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25
Ustadzah, 25 September 2023 September 2023
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka
l Milda Ashfia “membaca dengan teliti l l l

dapat diketahui bahwa sebagian santri dan l l l dan tartil”89


terkadang-kadang memahami makna dan arti dari
l l Nisrina AT menjelaskan bahwa l l

ayat yang mereka hafal. Tapi kebanyakan mereka l l l l l mengulang sebanyak-banyaknya


l l l

90
fokus menghafal dan tidak menjadi hal yang
l l l sampai hafal”
penting dalam memahami arti dari ayat-ayat yang
l l

mereka hafal.
l l Pernyataan-pernyataan di
l atas l

didukung oleh hasil observasi peneliti bahwa


l l l l l l

2. Metode yang Digunakan pada saat para santri menggunakan Mushaf dan l l l

Tahfidz Qur’an 30 juz Di Yayasan Majelis membacanya berulang-ulang sampai hafal.


l l l l

Cahaya Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Berdasarkan hasil penelitian tersebut


l l l l l l

Rejang Lebong bahwa mereka menggunakan metode Bin l l l l l l

Nazar yaitu dengan memperhatikan dengan l l l l l

Dalam menghafal ayat-ayat Al-qur’an l l


cermat mushaf dan mengulaginya beberapa
l l l l l l

maka para santri memiliki dan menggunakan l l l


kali yakni dengan membaca dan menghafal l l l

metode yamg beragam. Adapun metode yang


l l l l l l
ayat-ayat dan melihat artinya agar mudah l l

digunakan oleh santri dalam menghafal ialah:


l l l
mengingatnya serta membaca mushaf tersebut
l l l l l l l

Audia Tunisia, S.Pd menegaskan l l l l


dengan memahami arti dan dengan tartil.
l l l

bahwa “santri-santri memang l


Audia Tunisia S.Pd menegaskan l l l l

mengunakan metode yang berbeda- l l l l l l


bahwa “para santri menghafalkan l

beda a adapula mereka menggunakan


l l l l l l
sedikit demi sedikit ayat-ayat alQur’an
l l l l

metode yang lebih dari satu. Salah l l l l


yang telah dibaca berulang-ulang (Al- l l l l

satunya ialah metode Bin Nazar yaitu l l l l


tahfiz). 91
dengan memperhatikan dengan cermat
l l l l l
Monika S.Pd menjelaskan bahwa anak- l l

mushaf dan mengulanginya beberapa l l l l l


anak mengafalnya secara berangsur- l l l l

kali”84 angsur ayat per ayat”92 l l

Monika S.Pd menjelaskan bahwa l l

“kebanyakan anak-anak saya lihat l


Penyataan diatas didukung oleh pernyataan
l l l l l

menghafal dari mushaf yang kita l l


para santri bahwa
bagikan”85 Noka Pebila menyebutkan bahwa l l l l

Pernyataan tersebut sejalan dengan l l l l l l


“kami menghafal ayat demi ayat l l

pendapat para santri yang menyatakan


l l
sampai benar-benar hafal dan baru l l l

bahwa beralih pada ayat selanjutnya”93


l l l

Noka Pebila menyebutkan bahwa l l l l


Shela Sanjani menjelaskan bahwa l l l

“caranya ialah dengan membaca dan l l


“dengan diulang-ulang membacanya l l l l

menghafal ayat-ayat dan melihat l l


dengan menutup mata/tidak melihat
l l l l l

artinya agar mudah diingat”86 l


mushaf lalu kembali melihat”94 l l l l

Shela Sanjani menjelaskan bahwa l l l

“dibaca dengan tartil pada mushaf l l

tersebut”87 l l l

Resi Menjelelaskan bahwa “ia l l l l


88
Hasil Wawancara Resi selaku santri, 25
membaca secara tartil”88 l l
September 2023
89
Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25
September 2023
83 90
Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri, 25 Hasil Wawancara Nisrina AT selaku santri, 25
September 2023 September 2023
84 91
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku
Ustadzah, 25 September 2023 Ustadzah, 25 September 2023
85 92
Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah, Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah,
25 September 20232023 25 September 2023
86 93
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25 Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
September 2023 September 2023
87 94
Hasil Wawancara Shela Sanjani selaku santri, Hasil Wawancara Shela Sanjan selaku santri, 25
25 September 2023 September 2023
Ustazah memahami bahwa seluruh l l l l l Santri mengghafalnya secara bertahap agar l l l

santri yang menggunakan strategi al-tahfiz l l l daya ingatnya baik, selain itu mereka l l l l

perlahan-lahan menahan diri dengan ayat-ayat.


l l l membacanya bil ghoib dan guru menyimak.
l l l l

Pertahankan refrain per bait sampai benar-


l l l l Selanjutnya santri menyetor hafalan secara
l l l l l

benar mengingatnya dan kemudian lanjutkan


l l l l l langsung kepada guru sesuai waktu yang telah
l l l l l l l l

ke bagian berikutnya. Dengan membaca lebih


l l l l l l ditentukan. Terlihat bahwa mereka sangat
l l l l l

dari satu kali dengan mata tertutup/tidak l l l l l bersemangat,


l l energik, dan l l

melihat mushafnya lalu melihat lagi.


l l l l mempertahankannya dengan mudah dan
l l l l

Selanjutnya santri menyetorkan atau


l l l l l lancar. Selanjutnya mengulang hafalan atau l l l l l

memperdengarkan hafalan yang baru dihafal


l l l l mensimakkan hafalan yang pernah dihafal
l l

kepada seorang ustazah. Sebagaimana


l l l l kepada guru tahfidz, agar hafalan yang pernah
l l l l

dijelaskan oleh ustazah dibawah ini:


l l l dihafal tetap terjaga dengan baik (Takrir).l l l

Audia Tunisia, S.Pd menjelaskan l l l l

bahwa “untuk memastikan anak-anak l l l


Audia Tunisia, S,Pd menjelaskan
l l l l

memang hafal atau belum maka kami l l l l


bahwa “memperdengarkan hafalan l l l

para ustazah mewajibkan mereka l l l l


santri di depan santri lain kepada l l

untuk menyetorkan hafalannya


l l l l
jamaah (tasmi’)”99
(Talaqqi). Santri mengulang hafalan
Monika S.Pd menegaskan “kadang-
l l

atau mensimakkan hafalan yang pernah


l l

kadang kami meminta santri untuk


l l l

dihafal kepada guru tahfidz, agar


l l l

menghafal di depan rekan-rekannya


l l l

hafalan yang pernah dihafal tetap


l l l l

yang lain”100
l l

terjaga dengan baik”95 l l

Pernyataan tersebut di dukung olehl l l l l l l

Pernyataan tersebut didukung oleh para santri


l l l l l l l
pernyataan santri dibawah ini
l

yang menyatakan bahwa : l

Noka Pebila menjelaskan bahwa ”iya l l l

Noka Pebila menjelaskan bahwa l l l


kepada patner murojah agar menyimak
l l l l

“Menyetor hafalanya pelan-pelan agar l l l l


bacaan kita dan dan membenarkan l l

hafalanya sempurna”96 l l
bacaan yang salah”101
Zalfa ZP menjelaskan bahwa
Milda Ashfia menjelaskan “tidak
l l

“membacanya secara bil ghoib dan l l

karena saya baru menghafal mungkin


l l

guru menyimaknya”97 l l l l

hanya kepada guru”102


l l l

Nisrina AT menjelaskan “Menyetorkan l l l l


l l l

langsung kepada guru sesuai dengan l l l l l l l


Zalfa Zaliah P menjelaskan “yak arena
waktu yang telah ditentukan”98
l l l

l l l l
bisa mutakin”103 l

Hasil wawancara di atas didukung oleh hasil l l l Nisrina AT menjelaskan “ya, karena l l l

observasi peneliti bahwa beberapa santri


l l l l l jadi bisa menyimak apakah sudah betul l l l l

sendang menyetorkan hafalan mereka kepada


l l l l l l atau belum ayat yang dihafal”104 l l l

ustazah. Terlihat mereka sangat antusias,


l l l l l

bersemangat dan menyetor hafalan dengan


l l l l l

sangat fasih dan lancar. U ntuk menjamin 99


Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku
l l l

apakah mereka itu berhasil atau tidak, ustazah l l l l l l


Ustadzah, 25 September 2023
mengharapkan agar mereka menyetor hafalan.
l l l l l 100
Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah,
25 September 2023
95 101
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
Ustadzah, 25 September 2023 September 2023
96 102
Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25 Hasil Wawancara Milda Ashfia selaku santri,
September 2023 25 September 2023
97 103
Hasil Wawancara Zalfa Zaliah P selaku Santri, Hasil Wawancara Zalfa Zaliah P selaku Santri,
25 September 2023 25 September 2023
98 104
Hasil wawancara Nisrina AT selaku santri, 25 Hasil wawancara Nisrina AT selaku santri, 25
September 2023 September 2023
Pernyataan di atas didukung oleh hasil
l l l l kami terkendala, kadang-kadang putus l l l l

observasi peneliti bahwa terdapat beberapa santri


l l l l l l asa jika bertemu dengan ayat-ayat yang l l l l

yang sudah hafal secara fasih menyetorkan l l l l menantang asing untuk dihafalkan
l l l

hafalannya di depan rekan-rekannya yang lain. l l l maka dari itu kami menunda untuk l l l l l

Pada saat persentasi tersebut santri lain l l l l l menghafalnya. Kendala lain misalnya
l l

memberikan sangahan apabila terdapat kesalahan.


l l l l mengantuk, tidak fokus dan banyak
l l l

Dari hasil peneiltian tersebut diketahui bahwa l l l l l l l pikiran”108


mereka menggunakan metode tasmi’ yakni patner
l l l l l l l Shela Sanjani menjelaskan bahwa l l l

murojah agar menyimak bacaan kita dan dan


l l “”kami disini sudah berusaha terus l l l l l

membenarkan bacaan yang salah. Namun a da


l l l menerus latihan dan praktik dengan
l l l l

juga yang belum menggunakan metode ini


l l l l l l l cara masing-masing, terkadang putus l l l

dikarenakan belum fasih dan masih tergolong


l l l l asa karena mungkin ayat yang susah l l l

sedikit sekali hafaannya.


l l namun kami selalu bersemangat lagi. l l l l l

3. Kendala Penerapan Metode Dalam Terkadang kami fokus dan tidak. Jika
l l

Pembelajaran Tahfidz Quran 30 Juz Di ada suatu urusan terkadang dituda l l l l l l

Tahfidz Di Yayasan Majelis Cahaya namun menghafal tetap nomor 1”109" l l l

Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang Hafsah Az-Zahra menjelaskan “kami l l

Lebong. selalu latihan dan tidak pernah putus


l l l l l

asa, kadang-kadang kurang l

Dalam menerapkan metode tersebut tentunya l l l l l l l l l konsentrasi, saya tidak menunda l l l

memiliki kendala dalam mengaplikasikannya.


l l l hafalan. Kendala lain adalah kurang l l

Seperti yang diungkapkan oleh hasil wawaancara


l l l l fokus dan terkadang menemukan ayat l l l l l

dibawah ini yang menantang”110 l

Audia Tunisia S.Pd menjelaskan l l l l

bahwa “kendala lain yang mungkin l l Terdapat beberapa kendala lain yang
l l l l

adalah merekanya yang kurang latihan, l l l mungkin adalah yang kurang latihan, sebagian
l l l

sebagian kadang-kadang putus asa ada l l l kadang-kadang putus asa ada sebagian ayat l l l

sebagian ayat yang susah untuk l l l l yang susah untuk dihafalkan, kurangnya
l l l l

dihafalkan, kurangnya konsentrasi dan l l konsentrasi dan lain sebaginya Sebab saya
l l l

lain sebaginya Sebab saya lihat yang l l lihat yang rajin mereka cepat hafalnya, l l l

rajin mereka cepat hafalnya, ”105 l l l kurangnya konsentrasi dan mudah menyerah
l l l l l

Monika S.Pd menegaskan bahwa” l l saat menghadapi kesulitan. Kendala lain


l l l l

Kadang-kadang mereka kurang l l l misalnya mengantuk, tidak fokus dan banyak l l l

konsentrasi dan kurang fokus itu yang l l l l pikiran serta beberapa ayat yang susah dan l l l l

juga penyebab susah menghafal l l l l l menantang.


l

walaupun dengan berbagai metode l l l l l l

yang digunakan”106 l

Nurun Nadziroh S.Pd menjelaskan l l l l


Pembahasan
pula “ yang menjadi kendala
1. Cara para peserta didik bisa berhasil
l l l

menghafal ialah kurang nya


menghafal Al-Quran dalam jangka waktu 3
l l

konsentrasi dan mudah menyerah saat


bulan Di Yayasan Majelis Cahaya Qur’an
l l l l

menghadapi kesulitan”107
Tempel Rejo Kabupaten Rejang Lebong
l l l

Pernyataan di atas juga didukung oleh l l l l l

pendapat para santri


Hasil penelitian menunjukan bahwa
l

Noka Pebila menjelaskan “kadang


l l l l l

ada beberapa cara peserta didik dalam


l l l

mungkin kurangnya latihan mebuat


l l l l

l l l l

105 108
Hasil Wawancara Ibu Audia Tunisia selaku Hasil Wawancara Noka Pebila selaku santri, 25
Ustadzah, 25 September 2023 September 2023
106 109
Hasil Wawancara Ibu Monika selaku Ustadzah, Hasil Wawancara Sela Sanjani selaku santri, 25
25 September 2023 September 2023
107 110
Hasil Wawancara Ibu Nurun Nadziroh selaku Hasil wawancara Hafsah Az Zahra selaku santri
Ustadzah, 25 September 2023 25 September 2023
menghafal Al-qur’an 30 juz dalam 3 bulan.
l l l l Al-Qur’an yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu: 1)
l l l

Yaitu dengan cara 1) para ustazah l l l Talaqqi 2) Tikrar 3) Ta Akhi/Ta Ukhti 4) l

memberikan mereka bimbingan dan motivasi


l l l l Setoran Ke Guru dan 5) Murajaah. Penerapan
l l l l l l l

dalam menghafal Al-qur’an. Sehingga siswa l l l model ini dimulai sejak refleksi sosial,
l l l l l

termotivasi dan memiliki keteguhan hatinya.


l l l l l perencanaan partisipatif, hingga pelaksanaan
l l l

Selain itu, santri pula memiliki niat yang tulus


l l l l l l program. Keberhasilan pengabdian ini dilihat l l l

dan ikhlas dalam menghafal. 2)Santri memiliki l l dari meningkatnya hafalan Al-Qur’an anak- l l

keteguhan dan kesabanaran dalam menghafal


l l l l l anak yang mengikuti magrib mengaji. Adapun l l l l

Al-qur’an. Selain itupula mereka mendapatkan l l l l l l l indikator peningkatan hafalan Al-Qur’an anak- l l

bimbingan dari Ustazah sehingga keteguhan l l l l l anak meliputi peraihan juara 1 dan 2 lomba l l l l

tersebut tertanam didalam diri mereka.3)


l l l l l l tahfidz yang dimenangkan oleh anak yang l l

semua santri sangat patuh pada peratura


l l l l l mengikuti lkegiatan magrib mengaji. l l l

yayasan, selain itu mereka juga sopan dan l l l l l Pengabdian


l ini menyimpulkan model l l l

memiliki tata kermah yang baik sebagaimana


l l l menghafal Al-Qur’an yang terdiri dari 5
l l l

dalam berucap dan berperilaku. 4) para l l l l l tahapan metode ini memiliki pengaruh bagi l l l l l

ustazah selalu membimbing santrinya untuk


l l l l l l peningkatan hafalan Al-Qur’an anak-anak.112
l l

selalu tetap istiqomah. Mereka mebimbing


l l l l l l Dewi Karimah. 2022: Penerapan l l l

dengan metode-metode yang sesuai yang


l l l l l l l Metode Menghafal Al-Qur’an 30 Juz dalam
l l l l l

santri senangi sehingga lebih mudah bagi l l l l Membentuk Akhlak Santri Putri di Asrama
l l l l

penghafalnya. 5) menghafal disaat pikiran


l l Haudul Wildan Sumber Gebang Bangsalsari.
l l l l l

mereka tenang, tidak dalam keadaan tertekan


l l l l l l Hasil penelitian ini adalah 1) Penerapan l l l l

dan diupayakan pada waktu malam sebelum l l l l l metode tasmi’ Al-Qur’an 30 juz dalam
l l l l

tidur dan sebelum dan sesudah subuh. 6) santri


l l l l l l l l membentuk akhlak santri di Asrama Hau dul
l l l l l

melakukan pengulangan ganda baik yang


l l l l Wildan dengan melafalkan ayat dengan jelas, l l l l

belum lancar maupun yang sudah lancar. 7)


l l l l l menyimak hafalan, memberi kajian-kajian
l l l

sebagian santri tidak beralih pada ayat-ayat


l l tentang isi Al-Qur’an, menanam sikap tolong
l l l

lain sebelum benar-benar hafal. 8) santri l l l l l menolong dan sopan santun. 2) Penerapan
l l l l

menghafal urutan surah itu penting agar


l l l l l l metode Takrir Al-Qur’an 30 juz dalam
l l l l

hafalannya tidak keliru dan lebih lancar . l l l membentuk akhlak santri di Asrama Hau dul
l l l l l

Selain itu, para santri pun lebih mudah


l l l l l Wildan dengan mengulang-ulang hafalan, l l l l

menghafal dan mengingat tempat ayat-ayat


l l l muroja’ah, melafalkan
l dengan jelas, l l l

yang dihafalkan ketika akan disetor ke guru l l l l l menyimak hafalan santri, selesai muroja’ah
l l l l

dengan adanya urutan-urutan tersebut. 9)


l l l l l l l l tidak lupa membaca hamdalah, menanamkan l l l

menggunakan 1 mushaf saja, 10) terkadang


l l l l sikap sabar dan bersyukur. 3) Penerapan l l l l l

memahami dan terkadang tidak (artinya).


l l metode Talaqqi Al-Qur’an 30 juz dalam
l l l l

Menurut wijaya bahwa cara cepat l l l l membentuk akhlak santri di Asrama Hau dul
l l l l l

menghafal al-qur’an ialah memiliki niat yang


l l l Wildan dengan menghafalkan ayat demi ayat, l l l

ikhlas, memiliki keteguhan dan kesabaran, l l l l l menyimak hafalan santri, memberikan kajian-
l l l

memiliki tekad yang kuat, menjauhkan diri


l l l l l kajian tentang isi AlQur’an, selesai l l l l

dari maksiat dan sifat-sifat tercela, istiqomah, l l menyetorkan hafalan membaca hamdalan,
l l l

memiliki satu mushaf al-qur’an, memperbaiki


l l l l l l menanamkan rasa tauhid kepada Allah,
l l l

bacaan/tahsin al-qur’an, memiliki . 111 l l menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah,


l l l l

Menurut Nurhasan Basri dan Amung l l l l l menanmkan rasa sabar dan saling tolong
l

Ahmad Syahir Muharam engan judul jurnal l l l l l menolong.113 l

“Upaya Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Juz


l l l l

30 Pada Anak Melalui Kegiatan Magrib l l l Nurhasan Basri dan Amung Ahmad 112

Mengaji Akbar” Hasil


l pengabdian l
Syahir Muharam “Upaya Meningkatkan Hafalan
Al-Qur’an Juz 30 Pada Anak Melalui Kegiatan
menunjukkan bahwa keberhasilan dapat
Magrib Mengaji Akbar” Vol: I No: V (November
l l l l l

dicapai melalui penerapan model menghafal l l l l l l


2021)
113
Marlena, “Pengaruh
111
Wijaya, Bimbingan Praktis Menghafal PembelajaranTaman Pendidikan Al-
Al-Qur’an. h. 50 Qur’an(TPQ)Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur’an
Menurut siswanto bahwa Makin tepat l l l l lanjutkan ke bagian berikutnya. Dengan l l l l l

metode yang digunakan oleh guru dalam


l l l l l l membaca lebih dari satu kali dengan mata
l l l l

mengajar maka akan semakin efektif pula


l l l l l tertutup/tidak melihat mushafnya lalu melihat
l l l l l l l

kegiatan pembelajaran. Dalam proses belajar


l l l l l lagi. ketiga, mengulang hafalan atau l l l l

mengajar, daya serap peserta didik tentu saja


l l l l l l mensimakkan hafalan yang pernah dihafal
l l

tidak sama. Dalam mengahadapi perbedaan l l l kepada guru tahfidz, agar hafalan yang pernah
l l l l

tersebut, metode pembelajaran yang tepat


l l l l l l l l dihafal tetap terjaga dengan baik (Takrir). l l l

sangat dibutuhkan. Metode pembelajaran l l l l l l Kempat, mereka menggunakan metode tasmi’


l l l l l l l

tersebut ialah salah satu strategi yang dapat


l l l l l yakni patner murojah agar menyimak bacaan l l l

dilakukan oleh guru untuk menghadapi


l l l l l l l dan dan membenarkan bacaan yang salah. l l

masalah sehingga pencapaian tujuan l l l l Menurut Sa‟dulloh, macam-macam l l l l

pengajaran dapat tercapai dengan baik,


l l l metode dalam tahfidz Qur’an adalah sebagai
l l l l

termasuk untuk meningkatkan motivasi siswa


l l l l l berikut: Metode Bin-Nazhar, Metode Tahfidz,
l l l l l l

dalam belajar. 114 l Metode Talaqqi, Metode Takrir, Tasmi’115


l l l l

Berdasarkan temuan penelitian dan l l l l l Berdasarkan teori dan temuan lapangan bahwa
l l l l

teori yang ada maka hamper semua indikator


l l l l semua metode menurut teori relevan
l l l l l l l l l l

tersebut relevan ditapkan di YMCQ dalam


l l l l l diterapkan dan rutin digunakan oleh para
l l l l

cara cepat menghafal ayat Al-Qur’an. Hanya l l l santri


saja beberapa indikator seperti di tempat ini l l l l l

tidak terbatas pada usia yang tepat melainkan l l l l


3. Kendala Penerapan Metode dalam
semua mendapatkan kesempatan yang sama.
l l l l l
Pembelajaran Tahfidz quran 30 juz di
Adapula yang cepat menghafal diusia anak-
l l l l
Tahfidz Di Yayasan Majelis Cahaya
anak, remaja dan orang dewasa sekalipun. l l l l
Qur’an Tempel Rejo Kabupaten Rejang
Dan dari beberapa jurnal di atas ada yang l l l
Lebong.
memiliki metode yang berbeda dengan yang
l l l l l l

dilakukan oleh peneliti. l l l l


Adapun kendala-kendala dalam menghafal l l l l

2. Metode pembelaajran yang digunakan adalah pertama yang kurang latihan, sebagian l l l

Pada Saat Tahfidz Qur’an 30 Juz di kadang-kadang putus asa ada sebagian ayat l l l

Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Tempel yang susah untuk dihafalkan, kurangnya l l l l

Rejo Kabupaten Rejang Lebong konsentrasi dan lain sebaginya Sebab saya l l l

lihat yang rajin mereka cepat hafalnya, kurang l l l l

Pertama, mereka menggunakan l l l l


nya konsentrasi dan mudah menyerah saat l l l l

metode Bin
l Nazar yaitu dengan
l l l
menghadapi kesulitan. Kendala lain misalnya
l l l l

memperhatikan dengan cermat mushaf dan


l l l l l
mengantuk, tidak fokus dan banyak pikiran
l l l

mengulaginya beberapa kali yakni dengan


l l l l l
serta beberapa ayat yang susah dan
l l l l

membaca dan menghafal ayat-ayat dan


l l
menantang. l

melihat artinya agar mudah mengingatnya


l l l
Menurut Nur Aliyah dalam penelitiannya l l l l l l

serta membaca mushaf tersebut dengan


l l l l l l l
dengan judul Problematika Peserta Didik
l l l l l l

memahami arti dan dengan tartil. Kedua, al-


l l l l
Dalam Belajar Menghafal Al-Qur’an Juz 30 l l l l

tahfiz perlahan-lahan menahan diri dengan l l l


Di Mts Negeri Jeketro Gubug Grobogan Nur l l l l l l l

ayat-ayat. Pertahankan refrain per bait sampai l l l


Aliyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa l l l l l

benar-benar mengingatnya dan kemudian


l l l l l
problematika yang dialami oleh peserta didik l l l l

dalam belajar menghafal al-Qur’an juz 30, l l l l

Hadits Siswa Madrasah Ibtidaiyah AlKhairiyah yaitu 1) problematika yang berasal dari peseta
l l l l l

TamanSari KecamatanPugung Kabupaten” Jurnal


didik seperti lupa terhadap ayat-ayat yang
Pendidikan Profesi Guru MadrasahISSN:2829-
l l l l

9086 Volume 2, Nomor 3, sudah dihafal, kemalasan peserta didik untuk


l l l l l l

2022http://studentjournal menTakrir dan menghafal dengan tergesa-


l l l l l

.iaincurup.ac.id/index.php/skula
115
Yuniar Handayani dkk, Program Tahfidz
114
Irma Darmayanti, Rafiah Arcanita, Siswanto, Qur’an Sebagai Syarat Komprehensif dan Munaqasyah
Implementasi Metode Hadiah Dan Hukuman Dalam Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Institut
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Andragogi 2 (3), Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, vol. 6, no. 1, 2021,
2020, 19-38. P-ISSN: 2716-098X, E-ISSN: 2716-0971 http://doi.org/10.29240/jf.v6i1.2615, h. 2-3
gesa, serta adanya perbedaan tingkat
l l l l 1. Cara para peserta didik bisa berhasil l l l

kecerdasan yang dimiliki peserta didik juga


l l l l l menghafal Al-Quran dalam jangka waktu 3
l l l

sangat berpengaruh terhadap hafalan peserta l l l l l l bulan Di Yayasan Majelis Cahaya Qur’an
l l l

didik. 2) problematika yang berasal dari guru, l l l l Tempel Rejo Kabupaten Rejang Lebong yaitu
l l l l l l l l

yaitu kurangnya metode yang dikuasai oleh


l l l l l l peserta didik dalam menghafal Al-qur’an 30
l l l l

guru penguji hafalan dalam mengajar hafalan


l l l l l juz dalam 3 bulan. Yaitu dengan cara: para
l l l l

kepada peserta didiknya. 3) problematika yang


l l l l ustazah memberikan mereka bimbingan dan
l l l l l

berasal dari madrasah yaitu, kurang


l l l motivasi, memiliki keteguhan dan l l l l

maksimalnya waktu yang disediakan untuk l l l l kesabanaran, menghafal disaat pikiran mereka
l l l l

belajar menghafal juz 30, tidak adanya Takrir


l l l tenang, melakukan pengulangan, menghafal
l l l l l l

hafalan juz 30 serta tidak ada tes hafalan untuk l l l l l urutan surah itu penting, menggunakan 1
l l l l l l l

peserta didik. Dari hasil penelitian tersebut


l l l l l l l mushaf saja, memhami arti dari ayat tersebut.
l l l l l

peneliti berusaha menganalisa problem-


l l l l l l 2. Metode pembelajaran yang digunakan pada l l l l l

problemnya untuk mencari jalan keluar agar l l l l l l saat Tahfidz Qur’an 30 juz Di Yayasan l l

problem tersebut segera teratasi. Peserta didik l l l l l l l l l Majelis Cahaya Qur’an Tempel Rejo l l l l l

dan guru penguji hafalan al-Qur’an dapat l l l l l Kabupaten Rejang Lebong, yaitu Pertama, l l l l l l

melaksanakan proses belajar menghafal al-


l l l l mereka menggunakan metode Bin Nazar yaitu
l l l l l l l

Qur’an dengan lancar dan tercapai tujuannya


l l l l l dengan memperhatikan dengan cermat mushaf
l l l l l l

dalam menghafal al-Qur’an juz 30 116 l l l dan mengulaginya beberapa kali Kedua, al- l l l l l l

Amung Ahmad Syahir Muharam, dengan l l l tahfiz perlahan-lahan menahan diri dengan l l l

judul penelitian “kendala santri dalam


l l l l l ayat-ayat. Pertahankan refrain per bait sampai l l l

menghafal ayat Alqur’an di Pondok Pesantern


l l l l benar-benar mengingatnya dan kemudian
l l l l l

Almunawarah Jakarta. Hasil penelitian l l l lanjutkan ke bagian berikutnya. Ketiga, l l l l l

menunjukan bahwa : 1. problematika yang


l l l l dengan metode Takrir.
l Kempat, mereka l l l l l

dihadapi antara santriwan dan santriwati menggunakan metode tasmi’. l l l l

adalah sama-sama faktor internal seorang l l 3. Kendala penerapan metode


l dalam l l l l

penghafal itu sendiri yaitu adanya rasa malas,


l l l l pembelajaran Tahfidz quran 30 juz di Tahfidz
l l l l

seluruhnya sepakat bahwa rasa malas pastilah


l l l l Di Yayasan Majelis Cahaya Qur’an Tempel l l l l

akan dihadapi okleh seluruh penghafal qur’an, l l l l l l Rejo Kabupaten Rejang Lebong adalah
l l l l l

malas dalam menambah hafalan baru, maupun l l l l kurang latihan, sebagian kadang-kadang putus
l l l l

mengulang hafalan qur’an yang telah


l l l l asa, ada sebagian ayat yang susah untuk l l l l

dihafal.117 dihafalkan, kurangnya konsentrasi dan lain l l

Berdasarkan temuan dilapangan dan l l l sebagainya. Sebab yang rajin mereka cepat
l l l l l

jurnal-jurnal penelitian di atas maka terdapat


l l l l l hafalnya, kurang nya konsentrasi dan mudah l l l

beberapa perbedaan kendala. Hal ini


l l l l l menyerah saat menghadapi kesulitan. Kendala
l l l l l l

dikarenakan perbedaan lokasi, situasi dan l l l l lain misalnya mengantuk, tidak fokus dan l l l

kondisi lokasi penel l l banyak pikiran serta beberapa ayat yang susah l l l l

dan menantang. l

5. Penutup Saran
Kesimpulan 1. Yayasan
Pihak yayasan harus menjalankan prosedur l l l l

mutu dan buku program tahfidz yang l l l l

lebih terncana agar lebih berhasil dalam l l l l

116
Nur Aliyah, Problematika Peserta Didik Dalam menjalankan visi dan misinya l

Belajar Menghafal Al-Qur’an Juz 30 Di Mts Negeri Jeketro


2. Para Ustazah
Gubug Grobogan Nur Aliyah. Didaktika Jurnal
l

Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 14, No. Harus lebih fokus dalam membimbing l l l l

1, Juni 2020 santri agar lebih bersemangat lagi. l l l

117
Amung Ahmad Syahir Muharam, dengan judul 3. Santri
penelitian “kendala santri dalam menghafal ayat Alqur’an di
Pondok Pesantern Almunawarah Jakarta ol: I No: 3
(Desember 2022)
Santri harus lebih sportif dan patuh pada l l l Santri Putri di Asrama Haudul Wildan l l l

peratu ran yayasan demi kepentingan dan


l l l l l Sumber Gebang Bangsalsari” 2022
l l l

kelancaran menghafal.
l l

Galuh Maya Ardwiyanti, Iwan, Darrotul Jannah,


l l

Upaya Guru Dalam Meningkatkan


l l l l

Kemampuan Hafalan Al-Qur’an Siswa


DAFTAR PUSTAKA
l l l

Dalam Program Tahfidz Al-Qur’an Pada


Adurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan
l

Masa Pandemi Covid-19 Di Mts


l l l l l

Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT.


l

Assalafiyah Sitanggal Kabupaten Brebes,


l l l l

Asdi Mahasaatya,2016)
l l l l

Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, l l

Volume 12, No. 2, 2021


Ahmad Salim Badwilan, Cara Mudah Bisa
l l

Menghafal Al-Qur‟an, (Jogjakarta: Hurri, Abu, Cepat dan Kuat Hafal Juz’amma
l l

Bening, 2020)
l l l l l

Sukoharjo:Al-Hurri Media Qur‟anuna,


l

l l l l l

2020
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak: Membaca, Irma Darmayanti, Rafiah Arcanita, Siswanto,
l l l

Menulis, dan Mencintai Al-Qur‟an, Implementasi Metode Hadiah Dan


l l l l

(Jakarta: Gema Insani, 2016)


l l l l

Hukuman Dalam Meningkatkan Motivasi


l

l l l

Belajar Siswa, Andragogi 2 (3), 19-38. P-


Ahsin Sakho Muhammad, Kiat-kiat Menghafal
l

ISSN: 2716-098X, E-ISSN: 2716-


l l

Al-Qur‟an, (Jawa Barat : Badan


l

0971,2020
l

Koordinasi TKQ-TPQ-TQA, t.t 2020.)

Amung Ahmad Syahir Muharam, dengan judul


l l l l l
Mahmud Yunus, Kamus Arab – Indonesia,
l l l l l

penelitian “Kendala
l santri dalam l l
( Jakarta: Hidakarya Agung, 2015) l

menghafal ayat Alqur’an di Pondok


l l

Pesantern Almunawarah, Jakarta ol: I No:


l l l
Masyhud, Fathin dan Ida Husnur Rahmawati,
l l l

3 (Desember 2022) l l l
Rahasia sukses 3 Hafidz Qur’an Cilik l l l

Mengguncang Dunia, Jakarta: Zikrul l l l l

Anggito, Albi, and Johan Setiawan. Metodologi l l


Hakim, 2016
penelitian kualitatif.(Jawa Barat: CV
l l l

Jejak,2018)
l
Meirani Agustinam dan Ngadri Yusro, “Strategi
l l l l

Peningkatan Minat Menghafal Al-Qur’an


l l l

Anwar, K, & Hafiyana, M. Implementasi Metode l l l l


Santridi Pondok Pesantren Ar-Rahmah l l

ODOA (One Day One Ayat) Dalam l l


Curup”. Jurnal Kependidikan, Fakultas l l l l l l

Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al- l l l l


Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 14, No. 1, Juni l l

Quran. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia,


l l l l
2020
2(2), 181–198, 2018.
Mohammad Irsyad dan Nurul Qomariah, “Strategi l l l

Az-Zawawi, Yahya Abdul Fattah, Khairu Mu’in fi l l l


Menghafal Al-Qur’an Sejak Usia Dini,” in l l l l

Hifdzi Alquran al-Karim diterjemahkan l l l


Proceeding of the 2nd Annual Conferense l l l l l l l

oleh Dinta dengan judul; Revolusil l l l l l


on Islamic Early Childhood Education, l l l

Menghafal Alquran Cepat Menghafal, l l l l


vol. 2, n.d., 2019
Kuat Hafalan dan Terjaga Seumur Hidup
l l l l l l

Cet. Ke-8; Solo: Insan Kamil, 2015)


l l
Murniyanto dan
l Siswato, Tahfidz Le arning l

Management at Pesantren-based Higher l l l l l l

Busriyanti, Ushul Fiqh : Metodologi Istinbath


l l l l
Education, Al Tanzim: Jurnal Manajemen
l l l l l

Hukum Islam, (Rejang Lebong: LP2l l l l


Pendidikan Islam Vol. 06 No. 03: 814-825
l

STAIN Curup, 2017) l l


(2022)

Dewi Karimah.: Penerapan Metode Menghafal Al-


l l l l l l
Nur Aliyah, dengan judul Problematika Peserta
l l l l l l l

Qur’an 30 Juz dalam Membentuk Akhlak


l l l l l
Didik Dalam Belajar Menghafal Al-Qur’an l l l
Juz 30 Di Mts Negeri Jeketro Gubug
l l l l l l l

Grobogan Nur Aliyah. Didaktika Jurnal l l Yuniar Handayani dkk, Program Tahfidz Qur’an
l l

Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN


l l l Sebagai Syarat Komprehensif dan
l l l

Bone, Vol. 14, No. 1, Juni 2020 l l Munaqasyah Jurnal Kajian Keislaman dan
l l l

Kemasyarakatan, Institut Agama Islam


l l

Nurhasan Basri dan Amung Ahmad Syahir


l l Negeri (IAIN) Curup, vol. 6, no. 1, 2021
l l l l

Muharam engan judul jurnal “Upaya l l l l l l

Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Juz 30 l l l Zulfanndi , Tahfidz qur’an , (Jakarta : Ramadhani,


l l

Pada Anak Melalui Kegiatan Magrib l l l 2018)


Mengaji Akbar” Vol: I No: V (Nove mber l l l

2021)

Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian l l l l

Living Qu‟an & Hadis, (Yogyakarta: TH- l

Press, 2017) l

Saipul Annur, Metodologi Penelitian Pendidikan,


l l l l l l

(Palembang: IAIN Raden Fatah Press, l l l

2015)

Samsul Ulum, Menangkap Cahaya al-Qur‟an,


l l l l l

(Malang: UIN Malang, 2017) l

Marelna, “Pengaruh
l PembelajaranTaman l l l l

Pendidikan Al-Qur’an(TPQ)Terhadap
l l l

Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa l l l

Madrasah Ibtidaiyah AlKhairiyah


TamanSari KecamatanPugung l l l

Kabupaten” Jurnal Pendidikan Profesi l l l l l

Guru MadrasahISSN:2829-9086 Volume l l l l

2, Nomor 3, 2022

______, Metode dalam Menghafal Al-Qur’an di l l l l

SMK IT Rabbi Radhiyya Rejang Lebong l l

(Studi pada siswa kelas 11 Farmasi dan l l

kelas 12 Farmasi), Institut Agama Islam


l l

Negeri (IAIN) Curup, vol. 4, no. 1, 2021


l l l l

Sugiyono,
l MMetode Penelitian Penelitian, l l l l l l

kualittaif, Kuantitafid dan R&D (Bandung


l l l

: alfabeta ,2017) l

Sulastini,F., & Zamili, M. Efektivitas program


l l l

tahfidz qur’an dalam pengembangan l l l

karakter qur’ani,Jurnal Pendidikan islam l l l l

Indonesia, 4(1) 2019. l

Umar al-Faruq, 10 Jurus Dahsyat Hafal AL-


l l l l

Qur‟an : Rahasia Sukses Gemilang Paral l l l

Hafidzh Qur‟an, (Banyuanyar Surakarta: l l l

Ziyad Books, 2016)

Anda mungkin juga menyukai