Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN MIKROSKOP

LARVA TRICHIINELLA SPIRALIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Mikrobiologi & Parasitologi

Dosen Pengampu ;Popi Sopiah, S.Kp., M.Biomed.

Disusun oleh :

Elisya Rabilla Azahra H 220550221027


Imas Rohaeti 220550221128
Lisna Permani 220550221096
Lisya Seftiani 220550221131
Muhamad Reyfa Geusan Nurjaman 220550221107
Resa Nurjanah 220550221152

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb.

Bismillahirahmanirahim, Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul “Larva Tririchinella
Spiralis” dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan tugas dalam mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan yang bertujuan untuk memberikan pendekatan belajar agar mahasiswa lebih
mudah memahami materi yang terkandung, juga membangun motivasi mahasiswa untuk
dapat mengaitkan suatu materi pada kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman serta semua pihak yang sudah
mensuport kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat membatu dan bermanfaat bagi yang membaca serta dapat
membantu bagi kemajuan mahasiswa FIKes, sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak semoga Allah swt membalas semua kebaikan kalian.

Wassalamualaikum wr wb.

i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
ALAT DAN BAHAN ......................................................................................................................... 3
A. Alat; ........................................................................................................................................ 3
B. Bahan : ................................................................................................................................... 3
C. Prosedur Kerja ...................................................................................................................... 3
BAB III................................................................................................................................................... 4
GEJALA DAN PENYAKIT ............................................................................................................. 4
BAB IV ................................................................................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5
BAB V .................................................................................................................................................... 5
PENUTUP .......................................................................................................................................... 5
1. Kesimpulan ............................................................................................................................. 5
2. Saran ....................................................................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Trichinella spiralis (kadang disebut sebagai cacing otot) adalah nematoda parasitik
yang menyerang babi, rodensia, dan manusia. Penyakit yang disebabkan cacing ini
disebut trikinosis. T. spiralis masuk ke tubuh manusia melalui daging babi yang
dimasak kurang matang. Di dalam usus manusia, larva berkembang menjadi cacing
muda, yang kemudian bergerak ke otot melalui pembuluh limfatik atau pembuluh
darah dan selanjutnya menjadi cacing dewasa. Untuk mencegah terinfeksi oleh cacing
ini, daging harus dimasak sampai matang.

Morfologi Cacing Trichinella Spiralis Cacing dewasa mempunyai bentuk kecil dan
ramping . Jantan jantan berukuran 1,5 x 0,04 mm, memiliki ujung posterior
melengkung dengan dua lobus pelengkap yang disebut alae. Sistem reproduksi pria
adalah testis tunggal yang terletak di sepertiga posterior dari tubuh. Cacing betina
berukuran 3,5 x 0,06 mm, memiliki ujung posterior yang membulat dan bersifat
monodelfis, dengan vulva di seperlima anterior tubuh.

Siklus Hidup Trichinella Spiralis Infeksi cacing Trichinella Spiralis dimulai


dengan manusia yang memakan daging babi, beruang ataupun hewan mamalia lainnya
(karnivora dan omnivora), baik mentah ataupun yang sudah namun dimasak tidak
sempurna. Daging mamalia banyak mengandung kista yang terdapat larva efektif
yang masih hidup. Setelah manusia memakan hewan mamalia maka kista akan masuk
ke dalam lambung dan melakukan eksitasi dan larva akan masuk ke dalam usus dan
menjadi dewasa. Pada hari keenam cacing betina mulai mengeluarkan larva, biasanya
cacing betina menghasilkan larva sebanyak 1350-1500 ekor. Pengeluaran larva akan
berlangsung selama 4 minggu. Kemudian larva akan bergerak menuju pembuuh darah
dan menuju jantung serta paru-paru dan akhirnya menembus otot.

Epidemiologi Cacing Trichinella Spiralis Trichinella Spiralis disebut juga cacing


otot merupakan salah satu cacing terbesar di dunia (kosmopolit), kecuali di kepulauan
pasifik dan australia. Infeksi cacing ini dapat ditentukan dengan adanya larva di dalam
kista yang ada pada manusia atau melalui tes intrakutan. Infeksi banyak ditemukan di
daerah yang penduduknya gemar makan daging babi ataupun daging hewan lainnya.
Infeksi pada manusia tergantung jumlah larva yang ada pada tubuh babi. Larva dapat

1
dimatikan dengan suhu 60 hingga 70ºC, namun larva tidak akan mati pada daging
yang diasap atau diasin. Gejala infeksi Trichinella Spiralis Setelah cacing masuk ke
mukosa usus akan timbul gejala sakit perut dan diare . Gejala yang dikeluhkan
tergantung dibagian mana larva berada . Contohnya sembab di sekitar area mata jika
larva menyebar ke bagian mata. Sakit di bagian persendian jika larva menyebar ke
bagian persendian. Terjadi gangguan pernapasan jika larva menyebar ke paru-paru.
Infeksi Trichinella spiralis juga dapat menyebabkan kelainan jantung atau kelainan
syaraf. Jika penderita mengalami masa akut lebih dari 2 minggu maka biasanya akan
menyebabkan kematian. Diagnosis infeksi Trichinella Spiralis Untuk mendiagnosis
terjadinya infeksi cacing otot ( Trichinella spiralis ) , tidak cukup jika hanya melihat
gejala klinis pada pasien. Diagnosis yang pasti dapat diperoleh dengan melakukan
pemeriksaan laboratorium dengan sampel tinja, tes darah, X-Ray, USG dan CT-Scan .
Infeksi Trichinella Spiralis juga ditandai dengan adanya benjolan memutih pada kulit
berdiameter 5 mm atau lebih dan kulit memerah. Pencegahan infeksi Trichinella
Spiralis - Hindari makan makanan mentah atau dimasak tidak matang - Mencuci buah
atau sayuran sebelum dimakan - Mencuci tangan sebelum makan atau sesudah dari
toilet Pengobatan Infeksi Trichinella Spiralis Pengobatan infeksi Trichinella Spiralis
ada dua macam yaitu pengobatan spesifik dan pengobatan simtomatik. Pengobatan
spesifik adalah pengobatan yang dilakukan oleh dokter dengan memberikan obat
cacing spesifik seperti mebendazole, piperazine dan albendazole. Sedangkan
pengobatan simtomatik adalah pengobatan yang dilakukan dengan menyesuaikan
gejala yang dikeluhkan oleh pasien, seperti obat analgetik untuk penghilang rasa
sakit kepala atau rasa nyeri pada otot dan obat penenang untuk obat penenang apabila
ada kelainan pada pusat saraf.

B. Tujuan
Tujuan Adapun tujuan dilakukannya praktikum adalah untuk Pengenalan Mikroskop
dan Mengamati trichinella spiralis adalah:
1. Mengetahui dan mengenal bagian bagian mikroskop.
2. Mengetahui cara penggunaan mikroskop dengan benar.
3. Mengetahui dan mengenal bentuk dan struktur dasar trichinella spiralis.

2
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. Alat;
- mikroskop cahaya
Berikut bagian-bagian dari mikroskop cahaya:
1. Lensa objektif
2. Lensa okuler
3. Revolver
4.Meja sample atau meja preparat
5.Jepit preparat
6.Diafragma
7.Kaki penyangga
8.Lengan mikroskop
9.Kaki mikroskop
10.Skala sample atau skala preparat
11.Makrometer horizontal dan vertikal
12.Mikrometer horizontal dan vertikal
13.Switch button
14.Tuas pengatur kecerahan
B. Bahan :
-jaringan pada hewan -tanaman
-protozoa
-virus
-bakteri dll
C. Prosedur Kerja
1. Tempatkan preparate/objek pada meja preparate
2. Atur pencahayaan dengan cermin
3. Tentukan dan pasang lensa obyektif dan lensa okuler yang dibutuhkan
4. Atur posisi lensa supaya obyek terlihat jelas dengan memutar sekrup pengarah
kasar dan halus dengan cermat
5. Dekatkan kamera tepat pada lensa okuler
6. Ambil gambar dengan menyentuh tombol kamera
7. Pindahkan ke lembar kerja

3
BAB III
GEJALA DAN PENYAKIT
Trichinella spiralis adalah parasit yang dapat menyebabkan penyakit yang disebut
trichinellosis atau trichinosis. Parasit ini dapat ditemukan dalam daging babi atau hewan liar
lainnya yang terinfeksi. Berikut adalah gejala umum dan penyakit yang terkait dengan infeksi
Trichinella spiralis:

1. Gejala awal: Setelah terpapar parasit, gejala awal biasanya muncul dalam beberapa hari
hingga beberapa minggu, tergantung pada jumlah parasit yang masuk ke dalam tubuh. Gejala
awal ini dapat meliputi:

- Diare

- Mual

- Muntah

- Sakit perut

2. Gejala gastrointestinal: Setelah fase awal, parasit Trichinella spiralis akan melintasi
dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah. Gejala gastrointestinal yang mungkin terjadi
meliputi:

- Sakit perut yang parah

- Mual dan muntah

- Diare atau sembelit

- Kembung

3. Gejala sistemik: Setelah parasit masuk ke dalam aliran darah, mereka dapat menyebar ke
berbagai jaringan dan organ dalam tubuh. Gejala sistemik yang dapat muncul meliputi:

- Demam dan menggigil

- Kelelahan yang berat

- Nyeri otot dan nyeri sendi

- Pembengkakan di wajah, terutama di sekitar mata

4
- Ruam kulit

- Batuk dan sesak napas

- Sakit kepala

4. Komplikasi: Jika infeksi Trichinella spiralis parah atau tidak diobati, dapat menyebabkan
komplikasi yang serius, termasuk:

- Miokarditis (peradangan otot jantung)

- Ensefalitis (peradangan otak)

- Gangguan pernapasan

- Kerusakan otot, termasuk otot jantung

- Gangguan penglihatan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Larva Trichinella adalah tahap awal dalam siklus hidup cacing Trichinella spiralis. Larva ini
berkembang dalam tubuh inang mamalia, seperti manusia atau babi. Setelah tertelan, larva ini
akan menyebar kedalam jaringan otot inang ke dalam jaringan otot inang dan membentuk
kista. Proses ini disebut trichinosis atau trichinellosis. Pembahasan lebih lanjut mengenai
hasil dan pembahsan larva T. spiralis dapat meliputi informasi tentang siklus hidupnya, gejala
yang ditimbulkan pada inang, metode deteksi, pengobatan, dan pencegahan infeksi.

BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Trichinella spiralis (kadang disebut sebagai cacing otot) adalah nematoda parasitik
yang menyerang babi, rodensia, dan manusia. Penyakit yang disebabkan cacing ini
disebut trikinosis. T. spiralis masuk ke tubuh manusia melalui daging babi yang
dimasak kurang matang. Epidemiologi Cacing Trichinella Spiralis Trichinella Spiralis
disebut juga cacing otot merupakan salah satu cacing terbesar di dunia (kosmopolit),
kecuali di kepulauan pasifik dan australia. Infeksi cacing ini dapat ditentukan dengan

5
adanya larva di dalam kista yang ada pada manusia atau melalui tes intrakutan. Gejala
yang dikeluhkan tergantung dibagian mana larva berada . Contohnya sembab di
sekitar area mata jika larva menyebar ke bagian mata. Sakit di bagian persendian jika
larva menyebar ke bagian persendian. Terjadi gangguan pernapasan jika larva
menyebar ke paru-paru. Infeksi Trichinella spiralis juga dapat menyebabkan kelainan
jantung atau kelainan syaraf.
2. Saran
Trichinella spiralis (kadang disebut sebagai cacing otot) adalah nematoda parasitik
yang menyerang babi, rodensia, dan manusia. Penyakit yang disebabkan cacing ini
disebut trikinosis. T. spiralis masuk ke tubuh manusia melalui daging babi yang
dimasak kurang matang. Epidemiologi Cacing Trichinella Spiralis Trichinella Spiralis
disebut juga cacing otot merupakan salah satu cacing terbesar di dunia (kosmopolit),
kecuali di kepulauan pasifik dan australia. Infeksi cacing ini dapat ditentukan dengan
adanya larva di dalam kista yang ada pada manusia atau melalui tes intrakutan. Gejala
yang dikeluhkan tergantung dibagian mana larva berada . Contohnya sembab di
sekitar area mata jika larva menyebar ke bagian mata. Sakit di bagian persendian jika
larva menyebar ke bagian persendian. Terjadi gangguan pernapasan jika larva
menyebar ke paru-paru. Infeksi Trichinella spiralis juga dapat menyebabkan kelainan
jantung atau kelainan syaraf.

Anda mungkin juga menyukai